Negara: Palestina

  • Tentara Israel Tembak Mati Remaja Palestina Usia 17 Tahun

    Tentara Israel Tembak Mati Remaja Palestina Usia 17 Tahun

    Jakarta

    Pasukan Israel menembak mati seorang remaja Palestina dalam serangan di Tepi Barat. Kematian remaja putra tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina seiring militer Israel menyatakan bahwa para tentara menembaki “para tersangka bersenjata”.

    Dilansir kantor berita AFP, Selasa (2/5/2023), Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Jibril Mohammed Kamal al-Ladaa yang berusia 17 tahun meninggal setelah “ditembak di kepala” di kamp pengungsi Aqabat Jabr, dekat kota Jericho.

    Para pejabat kesehatan Palestina mengatakan bahwa enam orang lainnya terluka, termasuk tiga orang dalam kondisi serius.

    Militer Israel mengatakan “para tersangka bersenjata menembaki tentara, yang membalas dengan tembakan langsung”.

    Tidak ada tentara yang terluka dalam serangan itu, kata militer, sementara tiga orang ditahan oleh pasukan Israel.

    Serangan mematikan terbaru itu menambah jumlah warga Palestina yang tewas dalam konflik Israel-Palestina sepanjang tahun ini menjadi 101 orang.

    Sembilan belas orang Israel, satu warga Ukraina dan satu warga Italia telah tewas selama periode yang sama, menurut penghitungan AFP berdasarkan sumber-sumber resmi dari kedua belah pihak.

    Lihat juga Video ‘Situasi Mencekam di Gaza-Lebanon Usai Israel Menyerang’:

    (ita/ita)

  • Tentara Israel Tembak Mati Pria Palestina karena Dianggap Teroris

    Tentara Israel Tembak Mati Pria Palestina karena Dianggap Teroris

    Jakarta

    Tentara Israel menembak mati seorang pria Palestina di Tepi Barat. Militer Israel menyebut bahwa pria Palestina itu merupakan terduga teroris lantaran mencoba melakukan penyerangan.

    Dilansir AFP, militer Israel menyebut pria Palestina itu melakukan upaya serangan menabrakkan mobil di dekat persimpangan Gitai Avissar, Salfit. Pria itu disebut memegang pisau.

    “Teroris itu memegang sebilah pisau, dan angkatan bersenjata melumpuhkannya,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, Kamis (27/4/2023).

    Disebutkan bahwa pria itu bernama Ahmed Yacoub Taha (39). Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari 1967, ketika Israel juga merebut Yerusalem timur.

    Kekerasan di wilayah itu sejak Januari telah menyebabkan kematian 99 warga Palestina, 19 warga Israel, satu warga Ukraina dan satu warga Italia, menurut penghitungan AFP berdasarkan sumber-sumber resmi Israel dan Palestina.

    Lihat juga Video: Suasana Terkini Masjid Al-Aqsa: Polisi Israel Berseliweran

    (azh/azh)

  • Arab Saudi Rujuk dengan Iran, PM Israel Peringatkan Hal Ini

    Arab Saudi Rujuk dengan Iran, PM Israel Peringatkan Hal Ini

    Yerusalem

    Rujuknya hubungan Arab Saudi dan Iran menyentak Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Netanyahu pun memperingatkan pemerintahan Saudi bahayanya menghidupkan kembali hubungan dengan Iran.

    “Mereka yang bermitra dengan Iran bermitra dengan kesengsaraan. Lihatlah Lebanon, lihat Yaman, lihat Suriah, lihat Irak,” katanya kepada Hadley Gamble CNBC dalam sebuah wawancara Rabu, menekankan bahwa 95% masalah di Timur Tengah berasal dari Iran. dilansir CNBC, Minggu (23/4/2023).

    Detente antara Saudi dan Iran yang ditengahi oleh China itu memberikan pukulan bagi kampanye diplomatik Netanyahu untuk mengejar isolasi politik Teheran. Ini juga secara prospektif menghambat upaya Israel untuk menormalisasi hubungan dengan Riyadh, salah satu negara Arab terkaya dan paling berpengaruh serta pendukung sejarah Palestina.

    Sebagai informasi, hubungan antara Saudi dan Iran telah dilanjutkan ke titik di mana Presiden Iran Ebrahim Raisi mengundang Raja Salman bin Abdulaziz untuk mengunjungi Iran.

    “Saya pikir itu mungkin lebih berkaitan dengan keinginan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan konflik yang telah berlangsung lama di Yaman. Saya pikir Arab Saudi, pemimpin di sana, tidak memiliki ilusi tentang siapa musuh mereka, dan siapa teman mereka,” tutur Netanyahu.

    Pukulan kebijakan luar negeri itu datang pada saat Netanyahu tengah menghadapi ketegangan domestik atas perombakan yudisialnya yang kontroversial dan serangan baru-baru ini terhadap dugaan infrastruktur yang berbasis di Lebanon milik kelompok militan Hamas yang didanai Iran-yang oleh Israel dan AS ditetapkan sebagai organisasi teroris. Sebelumnya, rekaman pasukan Israel memukuli jemaah di masjid al-Aqsa Yerusalem selama bulan suci Ramadhan juga menuai kecaman internasional, termasuk dari Arab Saudi.

    Perjanjian Saudi-Iran juga menandai terobosan bagi China-sekutu utama Iran dan mitra dagang utama Arab Saudi-yang semakin berupaya memposisikan dirinya sebagai mediator diplomatik dalam politik global dan secara inklusif telah diminta oleh para pemimpin Eropa untuk menggunakan kebijakannya kepada Rusia untuk membantu menyelesaikan perang di Ukraina. Namun, rencana perdamaian 12 poin Beijing untuk Ukraina, yang diperkenalkan pada peringatan satu tahun konflik, belum mendapatkan daya tarik.

    “Saya tidak mengetahui adanya tawaran khusus semacam ini. Dengar, kami menghormati China, kami banyak berurusan dengan China. Tetapi kami juga tahu bahwa kami memiliki aliansi yang sangat diperlukan dengan sahabat baik kami, Amerika Serikat,” kata Netanyahu.

    Israel ingin berdamai dengan Arab Saudi. Simak di halaman selanjutnya.

    Saksikan juga ‘Saat Kecaman Dunia ke Israel Usai Serangan ke Masjid Al-Aqsa’:

  • 1 Orang Tewas Ditabrak, PM Israel Kerahkan Polisi-Tentara Cadangan

    1 Orang Tewas Ditabrak, PM Israel Kerahkan Polisi-Tentara Cadangan

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memobilisasi polisi dan tentara cadangan pada Jumat (8/4) malam waktu setempat. Ini dilakukan setelah satu orang tewas dan lima orang terluka setelah sebuah mobil menabrak orang-orang di Tel Aviv.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (8/4/2023), layanan darurat Israel, Magen David Adom mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa seorang pria berusia sekitar 30 tahun telah dinyatakan meninggal dan lima orang lainnya dibawa ke rumah sakit dengan luka-luka setelah serangan itu.

    “Semua korban adalah wisatawan,” kata Magen David Adom, tanpa merinci kewarganegaraan mereka.

    Menurut layanan darurat tersebut, tiga dari mereka, termasuk yang berusia 17 tahun, terluka sedang, sementara dua orang lainnya mengalami luka ringan.

    Sementara itu, juru bicara polisi kepolisian mengatakan kepada AFP “teroris telah dilumpuhkan, itu adalah serangan teror terhadap warga sipil, serangan menabrak mobil”.

    Netanyahu memerintahkan mobilisasi polisi dan tentara cadangan setelah serangan itu, kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

    Sebelumnya pada Jumat pagi waktu setempat, dua perempuan kakak-beradik Inggris-Israel berusia 16 dan 20 tahun tewas dan ibu mereka terluka parah dalam serangan penembakan di Tepi Barat.

    Serangan itu terjadi beberapa jam setelah Israel membombardir Lebanon menyusul tembakan roket dari sana yang oleh militer Israel dituding dilakukan oleh militan Palestina.

    Kekerasan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan setelah penyerbuan polisi anti huru-hara Israel ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, yang menyebabkan puluhan warga Palestina terluka.

    (ita/ita)

  • Mencekam Suasana Gaza dan Lebanon Usai Israel Menghantam

    Mencekam Suasana Gaza dan Lebanon Usai Israel Menghantam

    Jakarta

    Suasana mencekam menyelimuti Gaza di Palestina dan wilayah selatan Lebanon usai Israel menyerang. Serangan dari militer Israel itu diklaim sebagai balasan atas roket-roket yang ditembakkan ke wilayah mereka.

    Dilansir CNN, Jumat (7/4/2023), Israel menuduh serangan dari wilayah Lebanon itu dilakukan oleh militan Palestina. Suara pesawat dan ledakan pun terdengar di Gaza beberapa menit setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan operasi yang mereka sebut sebagai balasan.

    Serangan Israel terjadi di beberapa daerah pantai yang dikendalikan oleh kelompok militan Palestina, Hamas. Beberapa roket kemudian ditembakkan dari Gaza ke Israel sebagai tanggapan serangan udara itu.

    IDF mengatakan jet tempurnya menyerang dua terowongan ‘teror’ di Beit Hanoun dan Khan Yunis serta dua lokasi pembuatan senjata Hamas. Israel mengklaim serangan itu sebagai tanggapan atas pelanggaran keamanan Hamas selama beberapa hari terakhir.

    Israel menyebut sebuah pesawat tak berawak IDF telah menyerang senapan mesin berat di Gaza utara yang digunakan untuk menembakkan peluru ke arah jet IDF dan wilayah Israel. Beberapa jam sebelum serangan IDF di Gaza, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan Israel akan ‘memukul musuh kita dan mereka akan membayar harga untuk setiap tindakan agresi’.

    Aksi saling serang itu terjadi saat publik marah atas penggerebekan polisi Israel di Masjid Al-Aqsa yang merupakan salah satu situs paling suci Islam, di Yerusalem pada Rabu (5/3). Aksi polisi Israel itu menuai kecaman luas dari dunia Arab dan Muslim serta memicu tembakan roket dari Gaza ke Israel.

    Pada hari Kamis (6/4), IDF mengatakan sekitar 34 roket diluncurkan ke Israel dari Lebanon. Serangan itu jadi yang terbesar sejak perang 2006 antara kedua negara yang menewaskan sekitar 1.200 orang Lebanon dan 165 orang Israel.

    Seorang juru bicara militer Israel mengatakan mereka yakin Hamas atau kelompok Jihad Islam Palestina berada di balik serangan itu, bukan kelompok militan Lebanon, Hizbullah.

    Serangan ke Lebanon

    Militer Israel juga mengumumkan serangan ke wilayah Lebanon usai meluncurkan serangan ke Gaza, Palestina. Hal ini membuat situasi di kawasan tersebut semakin mencekam.

    Serangan ke Lebanon itu diumumkan Israel pada dini hari waktu setempat. Serangan itu diklaim dilakukan ke lokasi penembakan 30 roket ke Israel pada hari sebelumnya.

    Lihat Video ‘Lebanon Tembakkan Roket ke Israel Buntut Penyerangan Masjid Al Aqsa’:

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

  • Israel Tangkap 350 Orang Usai Bentrokan di Masjid Al-Aqsa

    Israel Tangkap 350 Orang Usai Bentrokan di Masjid Al-Aqsa

    Jakarta

    Polisi Israel menangkap lebih dari 350 orang pada Rabu (5/4) pagi waktu setempat setelah bentrokan di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (5/4/2023), dalam sebuah pernyataan, kepolisian Israel mengatakan mereka telah “menangkap dan membawa lebih dari 350 orang yang membarikade” diri mereka di dalam Masjid Al-Aqsa.

    Mereka yang ditangkap termasuk “orang-orang bertopeng, pelempar batu dan petasan, dan orang-orang yang diduga menodai masjid,” kata polisi Israel dalam pernyataannya.

    Sebelumnya dilaporkan bahwa polisi Israel menyerang puluhan jemaah di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem pada hari Rabu (5/4) subuh waktu setempat.

    Dilansir media Al-Arabiya, Rabu (5/4/2023), Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tujuh warga Palestina menderita luka akibat peluru karet dan pemukulan dalam bentrokan dengan polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa. Disebutkan bahwa pasukan Israel mencegah petugas medis mencapai masjid.

    “Saya sedang duduk di kursi membaca (Al-Qur’an),” kata seorang wanita tua kepada Reuters di luar masjid.

    “Mereka melempar granat kejut, salah satunya mengenai dada saya,” katanya sambil mulai menangis.

    Kekerasan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem telah melonjak selama setahun terakhir. Ada kekhawatiran bahwa ketegangan dapat meningkat bulan ini seiring bulan suci Ramadan bertepatan dengan Paskah Yudaisme dan Paskah Kristen.

  • Israel Tangkap 350 Orang Usai Bentrokan di Masjid Al-Aqsa

    Polisi Israel Serang Jemaah di Masjid Al-Aqsa, 7 Warga Palestina Luka

    Jakarta

    Polisi Israel dilaporkan menyerang puluhan jemaah di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem pada hari Rabu (5/4) sebelum fajar waktu setempat.

    Dilansir media Al-Arabiya, Rabu (5/4/2023), Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tujuh warga Palestina menderita luka akibat peluru karet dan pemukulan dalam bentrokan dengan polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa. Disebutkan bahwa pasukan Israel mencegah petugas medis mencapai masjid.

    “Saya sedang duduk di kursi membaca (Al-Qur’an),” kata seorang wanita tua kepada Reuters di luar masjid.

    “Mereka melempar granat kejut, salah satunya mengenai dada saya,” katanya sambil mulai menangis.

    Insiden itu memicu aksi protes di wilayah Tepi Barat yang diduduki. Militer Israel mengklaim mereka merespons sembilan roket yang ditembakkan dari Gaza ke Israel setelah sirene meraung di kota-kota Israel selatan.

    Kekerasan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem telah melonjak selama setahun terakhir. Ada kekhawatiran bahwa ketegangan dapat meningkat bulan ini seiring bulan suci Ramadan bertepatan dengan Paskah Yudaisme dan Paskah Kristen.

    Aparat kepolisian Israel beralasan terpaksa masuk ke dalam masjid untuk mengusir orang-orang yang menghasut atau memprovokasi warga yang berada di dalam masjid dan membarikade diri dengan petasan, tongkat, dan batu.

  • Polisi Israel Serang Jemaah di Masjid Al-Aqsa, Arab Saudi Mengecam!

    Polisi Israel Serang Jemaah di Masjid Al-Aqsa, Arab Saudi Mengecam!

    Riyadh

    Pemerintah Arab Saudi mengecam keras tindakan polisi Israel yang disebut melakukan serangan ‘terang-terangan’ terhadap para jemaah di dalam Masjid Al-Aqsa saat bulan suci Ramadan. Kepolisian Israel sebelumnya beralasan menyebut para personelnya masuk ke dalam Masjid Al-Aqsa untuk mengusir ‘para penghasut’.

    Seperti dilansir Al Arabiya News, Rabu (5/4/2023), kecaman itu disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataan yang dirilis Rabu (5/4) waktu setempat, setelah bentrokan terbaru dilaporkan terjadi antara polisi Israel dan warga Palestina yang juga jemaah Masjid Al-Aqsa.

    Disebutkan Kementerian Luar Negeri Saudi bahwa pihaknya ‘mengikuti dengan kekhawatiran besar soal pasukan pendudukan Israel menyerbu halaman Masjid Al-Aqsa, menyerang para jemaah, dan menangkap sejumlah warga Palestina’.

    “Kerajaan Arab Saudi mengecam penyerbuan terang-terangan ini dan menyatakan penolakan terhadap praktik-praktik yang merusak upaya perdamaian dan bertentangan dengan prinsip internasional dalam menghormati kesucian agama, menegaskan kembali posisinya yang teguh dalam mendukung semua upaya yang bertujuan mengakhiri pendudukan dan mencapai solusi yang adil dan komprehensif untuk perjuangan Palestina,” tegas Kementerian Luar Negeri Saudi.

    Laporan Bulan Sabit Merah Palestina menyebut para personel Kepolisian Israel menyerang puluhan jemaah di dalam Masjid Al-Aqsa sebelum matahari terbit pada Rabu (5/4) waktu setempat. Dilaporkan sedikitnya tujuh orang mengalami luka-luka akibat terkena peluru karet dan pukulan tongkat.

    Bulan Sabit Merah Palestina juga melaporkan bahwa tentara Israel mencegah paramedis menjangkau para korban luka yang ada di dalam masjid usai bentrokan terjadi.

    Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah polisi Israel memukuli jemaah di dalam masjid, juga menghancurkan dan merusak properti di dalam Masjid Al-Aqsa.

  • Panas! Bentrokan Terjadi di Masjid Al-Aqsa, Hamas Geram

    Panas! Bentrokan Terjadi di Masjid Al-Aqsa, Hamas Geram

    Yerusalem

    Bentrokan terjadi di dalam Masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada Rabu (5/4) waktu setempat, dengan Kepolisian Israel menyatakan para personelnya masuk ke dalam masjid untuk mengusir ‘para penghasut’. Langkah itu dikecam oleh Hamas sebagai ‘kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya’.

    Seperti dilansir AFP, Rabu (5/4/2023), Hamas yang menguasai Jalur Gaza menyerukan warga Palestina yang ada di Tepi Barat ‘untuk secara massal datang ke Masjid Al-Aqsa guna mempertahankannya’.

    Kepolisian Israel dalam pernyataannya menyebut para personelnya telah memasuki bagian dalam Masjid Al-Aqsa untuk mengusir ‘para penghasut’ yang membawa kembang api, tongkat dan batu.

    Kompleks Masjid Al-Aqsa yang terletak di Kota Tua, Yerusalem Timur, yang dianeksasi Israel sebelumnya telah menjadi lokasi bentrokan dan tindak kekerasan antara warga Palestina dan warga Israel, terutama saat bulan suci Ramadan, yang menarik puluhan ribu jemaah ke masjid tersebut.

    Situs suci Muslim itu dibangun di atas apa yang disebut umat Yahudi sebagai Temple Mount, situs tersuci dalam agama Yahudi.

    Bentrokan terbaru ini terjadi saat Ramadan memasuki setengah bulan dan ketika umat Yahudi bersiap merayakan Paskah.

    Kepolisian Israel merilis sebuah rekaman video yang menunjukkan ledakan kembang api di dalam masjid dan beberapa orang tampak melemparkan batu. Sebuah video lainnya dari kepolisian menunjukkan para polisi antihuru-hara dengan tameng yang bergerak maju melalui masjid di bawah rentetan ledakan kembang api.

  • Donald Trump Ancam Hamas dan Rakyat Gaza: Ini Peringatan Terakhir!

    Donald Trump Ancam Hamas dan Rakyat Gaza: Ini Peringatan Terakhir!

    PIKIRAN RAKYAT – Di tengah penderitaan yang dirasakan meski sedang gencatan senjata, rakyat Gaza, Palestina kini menghadapi ancaman dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

    Tak hanya mengancam rakyat Gaza, Trump juga mengancam kelompok pejuang Palestina, Hamas. Dia mengancam akan ada ‘nasib buruk’ bagi rakyat Gaza dan Hamas jika semua tawanan Israel tidak dibebaskan.

    “Ini peringatan terakhir Anda! Bagi para pemimpin, sekaranglah saatnya meninggalkan Gaza, selagi Anda masih punya kesempatan,” kata Trump.

    Trump juga mengiming-imingi rakyat Gaza dengan masa depan yang indah. Hanya, Trump tidak menjelaskan bagaimana dan seperti apa masa depan indah yang dijanjikan olehnya.

    “Juga, kepada Rakyat Gaza: Masa Depan yang indah menanti, tetapi tidak jika Anda menyandera mereka. Jika Anda melakukannya, Anda MATI! Buatlah keputusan yang CERDAS,” ujarnya sebagaimana dilaporkan Al Jazeera.

    Ancaman serta peringatan yang dilontarkan Trump ini muncul beberapa jam setelah Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Washington sedang terlibat dalam pembicaraan dengan Hamas.

    Sebelumnya, Trump mengatakan akan melakukan pemindahan paksa penduduk Gaza dan nantinya wilayah yang ditinggalkan akan menjadi milik AS. Selain itu, rakyat Palestina tidak akan bisa kembali ke wilayah tersebut.

    “‘Shalom Hamas’ berarti Halo dan Selamat Tinggal – Anda dapat memilih. Bebaskan semua Sandera sekarang, jangan nanti, dan segera kembalikan semua mayat orang-orang yang Anda bunuh, atau semuanya BERAKHIR bagi Anda,” tutur Trump.

    “Hanya orang sakit dan bejat yang menyimpan mayat, dan kalian sakit dan bejat! Aku akan mengirim Israel semua yang dibutuhkannya untuk menyelesaikan tugasnya, tidak ada satu pun anggota Hamas yang akan selamat jika kalian tidak melakukan apa yang aku katakan,” ucapnya.

    Ancaman Trump di Masa Lalu

    Ini bukan kali pertama Trump mengeluarkan ancaman serupa. Sebelumnya, Hamas juga telah bersikeras bahwa tawanan akan dibebaskan ketika hal tersebut masuk dalam perjanjian gencatan senjata.

    Soal ancaman Trump, Hamas pada Kamis, 6 Maret 2025 mengatakan hal ini telah membuat Israel mengabaikan gencatan senjata yang berlaku sejak 19 Januari 2025. Israel terus melakukan pelanggaran perjanjian.

    “Ancaman-ancaman ini memperumit masalah terkait perjanjian gencatan senjata dan mendorong pendudukan untuk menghindari pelaksanaan ketentuan-ketentuannya,” kata juru bicara Hamas, Hazem Qasim dalam sebuah pernyataan.

    Hamas juga mendesak Amerika Serikat untuk menekan Israel agar memasuki fase kedua gencatan senjata. Hal ini lantaran Israel menolak untuk maju ke fase kedua gencatan senjata meski fase pertama sudah berakhir minggu lalu.

    Saat ini, Israel juga telah menutup Gaza, mencegah masuknya bantuan kemanusiaan apa pun, termasuk makanan, bahan bakar, dan obat-obatan. Hal ini telah memicu protes dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan negara-negara di seluruh dunia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News