Negara: Palestina

  • Gempa Afghanistan Tewaskan 2.000 Orang, Warga Tunggu Bantuan

    Gempa Afghanistan Tewaskan 2.000 Orang, Warga Tunggu Bantuan

    Jakarta

    Orang-orang menggali reruntuhan dengan tangan kosong dan sekop di Afganistan barat pada hari Minggu (08/10) kemarin, sebuah upaya untuk mencari para korban di bawah reruntuhan akibat gempa bumi dahsyat yang menewaskan lebih dari 2.000 orang.

    Seluruh desa rata dengan tanah, sejumlah jasad terjebak di bawah reruntuhan rumah, dan penduduk setempat menunggu bantuan.

    “Banyak orang yang terkejut… beberapa bahkan tak mampu berkata-kata. Namun, ada juga beberapa yang tidak bisa berhenti menangis dan berteriak,” kata seorang fotografer bernama Omid Haqjoo kepada kantor berita AP lewat sambungan telepon. Omid Haqjoo, yang tinggal di Kota Herat, sempat mendatangi empat desa yang terdampak pada Minggu (08/10).

    Gempa bermagnitudo 6,3 pada Sabtu (07/10) itu menghantam daerah padat penduduk di dekat Herat. Gempa tersebut juga diikuti dengan gempa susulan yang kuat.

    Seorang juru bicara pemerintah Taliban pada Minggu (08/10) menginformasikan jumlah korban tewas akibat gempa ini. Jika dikonfirmasi, gempa itu bakal menjadi paling mematikan yang menghantam Afganistan dalam dua dekade terakhir.

    Survei Geologi Amerika Serikat (U.S Geological Survey/USGS) menyebut bahwa pusat gempa berada sekitar 40 kilometer barat laut Herat. Gempa itu juga diikuti oleh tiga gempa susulan yang sangat kuat, yang masing-masing bermagnitudo 6,3, 5,9, dan 5,5, serta guncangan yang lebih kecil lainnya.

    Ketika sebagian besar dunia mewaspadai berurusan dengan pemerintah Taliban dan fokus dengan konflik Israel-Palestina, Afganistan belum menerima respons cepat dari dunia. Hampir 36 jam setelah gempa bumi pertama menerjang Herat, belum ada pesawat bantuan yang datang, dan tidak ada dokter spesialis yang dikirim.

    Situasi terkini hingga bantuan untuk Afganistan

    Setidaknya lebih dari 1.200 orang terluka akibat bencana ini, kata juru bicara tersebut.

    Pada Minggu (08/10) malam, media Afganistan mengutip pihak berwenang yang menyatakan bahwa jumlah korban tewas sudah mencapai lebih dari 2.500 orang. Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (The United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA) menyatakan lebih dari 11.000 orang terdampak akibat gempa bumi.

    Setidaknya, setiap rumah di kurang lebih 11 desa di Afganistan telah hancur akibat gempa, kata OCHA pada Minggu (08/10) malam, jumlah korban tewas mencapai 1.000 orang. “Jumlah korban dan rumah tangga yang terdampak diperkirakan bakal meningkat seiring dengan terjangkaunya beberapa daerah terpencil dan dilakukannya penilaian,” tambah OCHA.

    PBB sendiri telah mengucurkan dana darurat sebesar 5 juta USD (sekitar Rp78 triliun) pada Minggu (08/10) dan segera mengumumkan permohonan sumbangan setelah menilai kebutuhan yang diperlukan.

    Berdasarkan data OCHA, rumah sakit daerah Herat saja saat ini tengah merawat setidaknya 550 orang korban, 230 di antaranya anak kecil. Pasokan bantuan awal saat ini telah dibagikan, termasuk barang-barang kebersihan, makanan, dan air minum.

    Palang Merah Cina telah menawarkan bantuan uang tunai darurat kepada Palang Merah Afganistan sebesar 200.000 USD (sekitar Rp3,1 miliar) untuk penyelamatan gempa bumi dan bantuan bencana. Informasi itu diungkap oleh stasiun televisi China Central (CCTV) pada Minggu (08/10).

    mh/ha (AP, dpa, Reuters)

    (ita/ita)

  • Gempuran Israel di Gaza Tewaskan 436 Orang, Lebih dari 2.200 Terluka

    Gempuran Israel di Gaza Tewaskan 436 Orang, Lebih dari 2.200 Terluka

    Gaza City

    Jumlah korban tewas dalam serangan yang dilancarkan militer Israel terhadap Hamas di Jalur Gaza bertambah menjadi sedikitnya 436 orang, yang mencakup puluhan anak-anak. Lebih dari 2.200 orang lainnya mengalami luka-luka di Jalur Gaza.

    Seperti dilansir CNN, Senin (9/10/2023), Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza dalam pernyataan terbaru melaporkan bahwa 436 orang yang tewas itu termasuk 81 anak-anak dan 61 wanita.

    Disebutkan juga oleh Kementerian Kesehatan Palestina bahwa sekitar 2.271 orang lainnya mengalami luka-luka, yang mencakup 244 anak-anak dan 151 wanita.

    Militer Israel menggempur Jalur Gaza dengan rentetan serangan udara, dan secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas pada Minggu (8/10) waktu setempat.

    Gempuran Israel itu dilancarkan untuk membalas serangan Hamas terhadap Israel pada Sabtu (7/10) waktu setempat, di mana ribuan roket ditembakkan ke wilayah Israel dan para petempur Hamas menyusup ke kota-kota Israel via jalur darat, serta memasuki area permukiman Israel.

    Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, militer Israel menyebut serangannya menghantam lebih dari 500 target militan Hamas dan Jihad Islam di Jalur Gaza.

    Milite Israel menyebut serangannya menghantam sejumlah gedung bertingkat di Gaza, termasuk rumah milik seorang anggota biro politik Hamas bernama Rawhi Mushtaha. “Kediaman itu berisi pusat komando teror Hamas di mana dia membantu mengarahkan infiltrasi ke Israel,” sebut militer Israel.

    Lihat Video ‘Lebih dari Seribu Orang Tewas Akibat Hamas-Israel Memanas’:

  • Anggota Parlemen Israel Salahkan Netanyahu Atas Serangan Hamas!

    Anggota Parlemen Israel Salahkan Netanyahu Atas Serangan Hamas!

    Militan Hamas yang berkuasa di Gaza melancarkan rentetan serangan pada Sabtu (7/10) lalu, dengan ribuan roket ditembakkan ke wilayah Israel dan para petempur Hamas menyusup ke kota-kota Israel via jalur darat, serta memasuki area permukiman Israel.

    Laporan media-media Israel, secara terpisah, menyebut sedikitnya 700 orang, termasuk anak-anak, tewas di wilayah Israel akibat serangan Hamas. Sementara Kementerian Kesehatan Palestina menyebut sedikitnya 413 warga Palestina, termasuk 78 anak-anak, tewas akibat serangan udara Israel.

    Konflik antara Israel dan Hamas sudah beberapa kali terjadi dalam beberapa tahun terakhir, namun konflik terbaru ini dinilai lebih berbahaya dibandingkan sebelumnya dengan pemerintah sayap kanan Israel menghadapi pelanggaran keamanan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Di sisi lain, warga Palestina semakin terperosok ke dalam keputusasaan akibat pendudukan Israel yang terus berlangsung di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

    Lebih lanjut, Cassif menuding Netanyahu sebenarnya tidak peduli dengan warga Israel dan hanya peduli pada dirinya sendiri.

    “Satu-satunya hal yang menjadi perhatian Netanyahu bukanlah kesejahteraan warga Israel, apalagi warga Palestina di wilayah pendudukan. Dia hanya tertarik untuk bertahan. Dia hanya ingin keluar dari penjara. Itulah satu-satunya motivasi dan insentif yang mendorong dirinya,” sebutnya.

    Netanyahu diketahui menghadapi banyak masalah hukum di dalam negeri, setelah Jaksa Agung Israel menjeratkan beberapa dakwaan terhadap dirinya, termasuk penipuan, pelanggaran kepercayaan, dan korupsi. Netanyahu telah membantah keras tuduhan tersebut.

    (nvc/ita)

  • Israel Gempur 500 Target Hamas-Jihad Islam di Gaza

    Israel Gempur 500 Target Hamas-Jihad Islam di Gaza

    Gaza City

    Serangan udara dan tembakan artileri yang dilancarkan militer Israel disebut menghantam lebih dari 500 target kelompok Hamas dan Jihad Islam di wilayah Jalur Gaza. Gempuran itu membalas rentetan serangan Hamas di wilayah Israel pada akhir pekan, yang dilaporkan menewaskan lebih dari 700 orang di Israel.

    Seperti dilansir AFP, Senin (9/10/2023), militer Israel dalam pernyataannya menyebut Hamas dan Jihad Islam sebagai ‘teroris’, serta menegaskan bahwa serangan-serangan itu dilancarkan terhadap posisi militan-militan Palestina di wilayah Jalur Gaza.

    “Semalam, jet-jet tempur, helikopter, pesawat dan artileri IDF (Angkatan Bersenjata Israel) menyerang lebih dari 500 target Hamas dan Jihad Islam di Jalur Gaza,” demikian pernyataan militer Israel.

    Kepulan asap tebal menjulang dari Jalur Gaza ketika serangan udara Israel berlanjut hingga Senin (9/10) dini hari waktu setempat.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut serangannya menghantam sejumlah gedung bertingkat di Gaza, termasuk rumah milik seorang anggota biro politik Hamas bernama Rawhi Mushtaha.

    “Kediaman itu berisi pusat komando Hamas yang membantu mengarahkan infiltrasi ke Israel,” sebut militer Israel.

    Laporan CNN, secara terpisah, menyebut militer Israel mengklaim bahwa serangan udara yang dilancarkan pasukannya itu telah ‘sangat menurunkan kemampuan’ Hamas.

  • AS Kirim Kapal Induk untuk Dukung Israel, Hamas Bilang Gini

    AS Kirim Kapal Induk untuk Dukung Israel, Hamas Bilang Gini

    Gaza City

    Kelompok Hamas memberikan reaksi keras atas langkah Amerika Serikat (AS) mengirimkan salah kapal induknya ke Laut Mediterania bagian timur untuk mendukung Israel, sekutunya, usai digempur serangan mengejutkan. Hamas terang-terangan menuduh AS terlibat dalam ‘agresi terhadap rakyat Palestina’.

    “Gerakan-gerakan ini tidak membuat takut rakyat kami atau perlawanan mereka, yang akan terus membela rakyat kami dan tempat-tempat suci kami,” tegas juru bicara Hamas Hazem Kassem dalam pernyataannya, seperti dilansir CNN, Senin (9/10/2023).

    Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin, seperti dilansir Associated Press, memerintahkan kapal induk USS Gerald R Ford, sebuah kapal induk bertenaga nuklir, untuk berlayar ke perairan Mediterania Timur dan bersiap membantu Israel setelah rentetan serangan Hamas menghantam negara Yahudi itu.

    Dilaporkan lebih dari 1.100 orang, yang terdiri atas lebih dari 400 warga Palestina dan sedikitnya 700 warga Israel, tewas sejauh ini. Beberapa warga AS juga dilaporkan ada di antara korban tewas dan korban hilang usai perang pecah antara Israel dan Hamas.

    USS Gerald R Ford yang merupakan kapal induk terbaru dan tercanggih milik Angkatan Laut AS, membawa sekitar 5.000 pelaut dan dilengkapi oleh dek untuk jet-jet tempur AS. Kapal induk AS itu akan didampingi oleh sejumlah kapal perusak dan kapal penjelajah yang dilengkapi peluru kendali.

    AS juga memposisikan beberapa jet tempur milik Angkatan Udara AS, mulai dari jet tempur siluman F-35, jet tempur F-15, F-16 dan A-10, di kawasan Timur Tengah, sebagai pencegahan terhadap Hizbullah di Lebanon dan kelompok militan lainnya yang bersekutu melawan Israel.

    Pengerahan itu dinilai sebagai aksi unjuk kekuatan oleh AS dan dimaksudkan untuk siap merespons apapun, dari kemungkinan mencegah senjata tambahan mencapai Hamas di Gaza dan melakukan pengintaian di lautan.

  • Hamas Sandera 100 Warga-Tentara Israel di Gaza

    Hamas Sandera 100 Warga-Tentara Israel di Gaza

    Gaza City

    Militan Hamas mengklaim pihaknya saat ini menyandera lebih dari 100 warga dan tentara Israel di wilayah Jalur Gaza. Hamas juga menyebut ada beberapa perwira tinggi militer di Israel di antara orang-orang yang mereka sandera.

    Seperti dilansir CNN dan Press TV, Senin (9/10/2023), wakil kepala biro politik Hamas Mousa Abu Marzouk dalam wawancara dengan outlet berita Arab al-Ghad TV mengatakan bahwa jumlah warga Israel yang kini disandera ‘belum dihitung namun jumlahnya lebih dari 100 orang’.

    Saat ditanya lebih lanjut soal apakah tentara Israel berada di antara para sandera itu, Marzouk menjawab: “Ada beberapa perwira tinggi.”

    Secara terpisah, juru bicara sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, Abu Ubaida, seperti dilansir Press TV, mengklaim para petempurnya berhasil menangkap sekelompok tentara Israel ketika serangan skala besar Hamas terus berlanjut melawan Israel. Tentara-tentara Israel itu lantas dibawa ke Gaza.

    Ubaida tidak menyebut lebih lanjut jumlah tentara Israel yang kini disandera Hamas, namun dia menyatakan jumlahnya lebih tinggi daripada jumlah yang diyakini Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Diketahui bahwa Netanyahu sebelumnya mengklaim tidak lebih dari ‘lusinan’ warga Israel disandera oleh Hamas.

    “Hari ini, Anda berbicara soal lusinan tahanan dan kami meyakinkan Anda, Netanyahu, bahwa tahanan dari pihak Anda jauh lebih banyak dari jumlah ini, dan Anda harus memantau tentara Anda dengan baik,” tegas Ubaida.

    Militan Jihad Islam, yang juga bermarkas di Jalur Gaza, mengklaim secara terpisah bahwa para petempurnya kini menyandera sebanyak 30 warga Israel di Gaza. Ketua Jihad Islam Ziad al-Nakhala, seperti dilansir Reuters, menegaskan sandera Israel tidak akan dipulangkan ‘hingga semua tahanan kami dibebaskan’ — dia merujuk pada ribuan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

  • Hamas Vs Israel, Iran Ajak Semua Negara Muslim Bela Palestina

    Hamas Vs Israel, Iran Ajak Semua Negara Muslim Bela Palestina

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri Iran mengajak seluruh negara Muslim untuk bergandengan tangan membela rakyat Palestina dan Masjid Al-Aqsa.

    Hossein Amir-Abdollahian melontarkan pernyataan tersebut dalam panggilan telepon pada Minggu (8/10) malam waktu setempat dengan menteri luar negeri sementara Taliban, Amir Khan Muttaqi.

    Kedua belah pihak membahas perkembangan terkini di Jalur Gaza, termasuk Operasi Al-Aqsa yang sedang berlangsung, yang merupakan operasi militer terbesar oleh Hamas melawan Israel.

    Gerakan perlawanan Hamas melancarkan operasi skala besar pada hari Sabtu (7/10) pagi lalu, dengan meluncurkan ribuan roket sebagai tanggapan atas penodaan Masjid Al-Aqsa yang dilakukan Israel dan meningkatnya kekerasan para pemukim.

    Dilansir media Press TV, Senin (9/10/2023), selama panggilan telepon mereka, Amir-Abdollahian dan Amir Khan Muttaqi membahas perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan negara mereka dan seringnya pelanggaran terhadap Masjid Al-Aqsa oleh para pemukim Israel.

    Amir-Abdollahian menekankan bahwa semua negara Muslim harus bersatu dalam membela rakyat Palestina dan Masjid Al-Aqsa.

    Sementara Mottaqi mengatakan Kementerian Luar Negeri Taliban terus mencermati perkembangan yang sedang berlangsung di Gaza, dan telah mengeluarkan pernyataan tegas untuk mendukung rakyat Palestina dan mengutuk Israel.

  • Serangan Besar-besaran Hamas Kejutkan Israel, Ada Peran Iran?

    Serangan Besar-besaran Hamas Kejutkan Israel, Ada Peran Iran?

    Menurut beberapa anggota senior Hamas dan Hizbullah, serta seorang pejabat Iran yang dikutip WSJ, strategi Garda Revolusi Iran yang lebih luas melibatkan penciptaan ancaman multi-fornt, yang bertujuan untuk mengepung Israel dari berbagai arah.

    Ancaman ini melibatkan Hizbullah dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina di bagian utara, serta militan Jihad Islam dan Hamas di Gaza dan Tepi Barat.

    Serangan Hamas terhadap Israel pada Sabtu (7/10) waktu setempat itu tercatat sebagai salah satu pelanggaran perbatasan terbesar sejak Perang Yom Kippur tahun 1973 silam.

    Sejak Hamas melancarkan serangan pada akhir pekan, menurut kantor pers pemerintah Israel, lebih dari 600 orang tewas di wilayahnya. Laporan media-media Israel, seperti dilansir Reuters, menyebut sedikitnya 700 orang, termasuk anak-anak, tewas di wilayah Israel akibat serangan Hamas.

    Sementara para pejabat Gaza melaporkan sedikitnya 400 orang tewas akibat serangan udara Israel di wilayah tersebut. Kementerian Kesehatan Palestina, seperti dilansir Reuters, menyebut sedikitnya 413 warga Palestina, termasuk 78 anak-anak, tewas akibat serangan udara Israel sejak Sabtu (7/10) waktu setempat. Sekitar 2.300 orang lainnya mengalami luka-luka di wilayah Jalur Gaza.

    Sementara itu, Presiden Iran Ebrahim Raisi menegaskan dukungan Teheran untuk hak warga Palestina dalam membela diri dan menuduh Israel sebagai ancaman bagi kawasan tersebut.

    “Iran mendukung pembelaan diri yang sah oleh bangsa Palestina. Rezim Zionis (Israel-red) dan pendukungnya bertanggung jawab telah membahayakan keamanan negara-negara di kawasan, dan mereka harus bertanggung jawab dalam hal ini,” sebut Raisi dalam pernyataannya pada Minggu (8/10)

    (nvc/ita)

  • Balas Serangan Roket Hamas, Israel Bombardir Gaza

    Balas Serangan Roket Hamas, Israel Bombardir Gaza

    Jakarta

    Militer Israel melancarkan setidaknya dua serangan udara di Jalur Gaza pada hari Sabtu (7/12). Ini dilakukan setelah rentetan roket ditembakkan dari wilayah Palestina tersebut ke Israel.

    Lebih dari 5.000 roket telah ditembakkan sejak pagi tadi pada hari Sabtu dari Jalur Gaza, kata sayap bersenjata Hamas yang mengendalikan Gaza yang diblokade Israel tersebut. Petugas medis mengatakan serangan roket tersebut menewaskan sedikitnya satu warga Israel, yakni seorang wanita berusia 60-an tahun.

    “Kami memutuskan untuk mengakhiri semua kejahatan pendudukan (Israel), waktu mereka untuk mengamuk tanpa dimintai pertanggungjawaban sudah berakhir,” kata kelompok Hamas.

    “Kami mengumumkan Operasi Al-Aqsa dan kami menembakkan, dalam serangan pertama dalam 20 menit, lebih dari 5.000 roket,” imbuh kelompok tersebut.

    Usai rentetan serangan roket itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa kelompok Hamas telah melancarkan “perang” melawan Israel.

    “Hamas telah membuat kesalahan besar pagi ini dan melancarkan perang melawan Negara Israel,” kata Gallant dalam sebuah pernyataan, dikutip kantor berita AFP, Sabtu (7/10/2023).

    “Pasukan IDF (tentara Israel) berperang melawan musuh di setiap lokasi,” imbuhnya.

  • Rentetan Roket dari Gaza Hantam Israel, 1 Orang Tewas-Belasan Luka

    Rentetan Roket dari Gaza Hantam Israel, 1 Orang Tewas-Belasan Luka

    Jakarta

    Rentetan roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel pada hari Sabtu (7/10), menewaskan sedikitnya satu orang.

    Roket-roket meluncur melintasi langit berulang kali setelah peluncuran pertama dari beberapa lokasi di Gaza pada pukul 06:30 waktu setempat, lapor jurnalis AFP, Sabtu (7/10/2023).

    Militer Israel membunyikan sirene di seluruh wilayah selatan dan tengah negara itu, serta menyerukan masyarakat untuk tetap berada di dekat tempat perlindungan bom.

    Seorang jurnalis AFP di Yerusalem melihat sejumlah roket dicegat, beberapa saat setelah sirene berbunyi di seluruh kota itu.

    Sayap bersenjata kelompok Palestina, Hamas mengatakan bahwa mereka berada di balik serangan tersebut. Kelompok itu mengklaim telah meluncurkan lebih dari 5.000 roket sejak pagi.

    “Kami memutuskan untuk mengakhiri semua kejahatan pendudukan (Israel), waktu mereka untuk mengamuk tanpa dimintai pertanggungjawaban sudah berakhir,” kata kelompok itu.

    “Kami mengumumkan Operasi Al-Aqsa dan kami menembakkan, dalam serangan pertama dalam 20 menit, lebih dari 5.000 roket,” imbuh kelompok tersebut.

    Seorang wanita berusia 60-an tahun tewas akibat serangan roket di Israel tersebut, kata layanan darurat Magen David Adom. Lima belas orang lainnya terluka, dua di antaranya terluka parah.

    Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perdana menteri akan segera mengadakan pertemuan dengan para kepala keamanan mengenai serangan roket tersebut.

    Israel telah memberlakukan blokade yang melumpuhkan di sejak 2007 setelah Hamas mengambil alih kekuasaan. Sejak saat itu, Hamas dan Israel telah terlibat dalam beberapa perang yang menghancurkan.