Negara: Palestina

  • Marah Agresi Israel, Erdogan Panggil Netanyahu ‘Tukang Jagal Gaza’

    Marah Agresi Israel, Erdogan Panggil Netanyahu ‘Tukang Jagal Gaza’

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mencap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai “tukang jagal Gaza” dan menuduhnya menyebarkan anti-Semitisme di seluruh dunia.

    Dalam pidatonya yang disiarkan di televisi nasional Turki, Erdogan menganggap keberadaan Netanyahu berbahaya tak hanya bagi Palestina, tapi juga bagi orang Yahudi di seluruh dunia.

    “Netanyahu telah mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai penjagal Gaza,” kata Erdogan dalam pidatonya yang disiarkan secara nasional pada Rabu (29/11).

    “Netanyahu membahayakan keamanan semua orang Yahudi di dunia dengan mendukung anti-Semitisme melalui pembunuhan yang dia lakukan di Gaza.”

    Dalam pidato itu, Erdogan bahkan mengancam Netanyahu bahwa dirinya akan merusak hubungan bilateral Israel dan Turki yang baru pulih beberapa tahun terakhir.

    Turki dan Israel baru saja menunjuk kembali duta besar mereka setelah hubungan keduanya sempat retak selama satu dekade terakhir.

    Ankara dan Tel Aviv juga tengah menjajaki pengembangan hubungan dagang yang lebih erat dan proyek energi baru yang dapat membantu membangun kepercayaan di antara kedua negara untuk jangka panjang.

    Namun, agresi Israel ke Palestina sejak 7 Oktober lalu membuat Turki kembali menarik utusannya di Tel Aviv sebagai protes terhadap langkah brutal Netanyahu di Gaza.

    Dalam pidato itu, Erdogan juga menuding Israel yang mempersulit upaya gencatan senjata di Jalur Gaza. Saat ini, Israel dan Hamas memang sedang menerapkan gencatan senjata sementara di Gaza.

    Gencatan senjata mulai berlaku pada Jumat (24/11) dan diperpanjang hingga Kamis (30/11). Terbaru, Hamas dan Israel digadang-gadang tengah dalam negosiasi alot untuk memperpanjang lagi gencatan senjata hingga setidaknya tiga hari ke depan.

    Wacana ini memungkinkan ada pembebasan lebih banyak sandera oleh Hamas dan tahanan Palestina di Israel.

    Erdogan mengatakan pemerintahan Netanyahu mempersulit upaya tersebut dengan terus membahas rencana untuk memberantas Hamas.

    “Namun, pernyataan yang dibuat oleh pemerintahan Netanyahu menghilangkan harapan kami agar jeda kemanusiaan diubah menjadi gencatan senjata yang langgeng,” kata Erdogan seperti dikutip AFP.

    Turki menjadi salah satu negara Muslim yang sangat vokal mengutuk Israel dan membela Palestina. Sebelumnya, Erdogan telah mendeklarasikan Israel sebagai negara teroris akibat agresi brutalnya ke Gaza yang kini telah menewaskan lebih dari 15.000 orang.

    Erdogan juga menentang klaim Israel saat ini bahwa kelompok Hamas bukan lah teroris, tetapi organisasi pembebasan yang berupaya memperjuangkan dan melindungi tanah serta bangsanya sendiri.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Larang Warga Palestina ke Gaza Utara saat Gencatan Senjata

    Israel Larang Warga Palestina ke Gaza Utara saat Gencatan Senjata

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melarang warga Palestina bergerak ke wilayah utara Gaza di tengah gencatan senjata negara itu dengan kelompok Hamas yang memasuki hari keenam, Rabu (29/11).

    Dalam unggahan di X, IDF meminta warga Gaza tidak pergi ke utara lantaran kawasan itu merupakan zona perang.

    “Jangan coba-coba pindah ke area utara Jalur Gaza yang dianggap sebagai zona perang. Anda hanya boleh melakukan perjalanan ke Wadi Gaza via Jalan Salah al-Din,” kata juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, dalam video yang diunggah di X, Rabu (29/11).

    Adraee juga mengatakan warga Gaza tak boleh memasuki kawasan Laut Mediterania Timur. Dia juga melarang warga Palestina untuk mendekati perbatasan Gaza-Israel, terutama dalam jarak satu kilometer.

    Perintah IDF ini disampaikan di saat Israel dan Hamas memasuki hari keenam gencatan senjata.

    Gencatan senjata ini merupakan perpanjangan dari jeda kemanusiaan sementara selama empat hari pada 24-27 November lalu.

    Dalam gencatan senjata ini, Israel dan Hamas sepakat untuk membebaskan dan menukar sandera atau tahanan.

    Hamas sejauh ini telah membebaskan 81 sandera dari Gaza, yang terdiri dari warga Israel dan warga negara asing. Sementara itu, Israel telah membebaskan 180 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara negara itu.

    Gencatan senjata tambahan ini sendiri tengah didiskusikan kembali untuk kemungkinan perpanjangan hari oleh Qatar, Mesir, Amerika Serikat, dan perwakilan Israel.

    Menurut sumber yang mengetahui diskusi tersebut, para pihak berharap gencatan senjata hari keenam bisa berjalan baik sesuai kesepakatan dan Hamas membebaskan 10 sandera sesuai perjanjian.

    Jika itu terlaksana tanpa hambatan, gencatan senjata kemungkinan bisa ditambah satu hari lagi, seiring dengan diberikannya daftar tawanan Israel yang harus dibebaskan Hamas.

    Sumber itu menyebut para negosiator percaya masih ada perempuan dan anak-anak yang mesti dibebaskan dari tawanan Hamas. Dua hari tambahan gencatan senjata dirasa cukup untuk membebaskan semua warga sipil ini, sebelum mereka mulai mendiskusikan pelepasan sandera laki-laki dan para prajurit.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • VIDEO: Momen Menlu RI Sindir Negara yang Tak Peduli Derita Gaza di PBB

    VIDEO: Momen Menlu RI Sindir Negara yang Tak Peduli Derita Gaza di PBB

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyindir negara-negara yang masa bodoh soal pembantaian di Jalur Gaza, Palestina, oleh Israel.

    Komentar itu mencuat saat Retno berpidato di Sidang Majelis Umum (SMU) PBB di New York pada Selasa (28/11).

    Retno mengawali pidato dengan kilas balik saat dia hadir di SMU PBB pada 26 Oktober.

    Ia lalu bercerita mondar-mandir mencari dukungan untuk kemanusiaan dan Palestina.

    Dia kemudian berujar, “Apakah kalian bisa tinggal diam melihat situasi mengenaskan ini?”

  • Hamas Disebut Ingin Perpanjang Gencatan Senjata 4 Hari Lagi di Gaza

    Hamas Disebut Ingin Perpanjang Gencatan Senjata 4 Hari Lagi di Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok Hamas Palestina disebut bersedia untuk memperpanjang gencatan senjata lagi dengan pasukan militer Israel selama empat hari tambahan.

    Seorang sumber anonim mengatakan Hamas bersedia untuk melakukan perpanjangan demi membebaskan lebih banyak sandera warga Palestina yang ditahan oleh militer Israel.

    “(Hamas) sudah menginformasikan mediator keinginannya untuk memperpanjang gencatan senjata selama empat hari,” kata sumber tersebut kepada AFP, Rabu (29/11).

    “Gerakan tersebut akan dapat membebaskan tahanan Israel yang ditahan oleh mereka, gerakan perlawanan lain, dan pihak lain selama periode ini sesuai dengan ketentuan gencatan senjata yang ada,” tambahnya.

    Gencatan senjata tambahan selama dua hari ini antara Israel dan Hamas bakal berakhir hari ini, Rabu (29/11). Qatar, Mesir, Amerika Serikat, dan perwakilan Israel tengah berdiskusi untuk membahas kemungkinan perpanjangan gencatan senjata lagi.

    Namun, laporan saat itu mengatakan ada kemungkinan gencatan senjata kemungkinan ditambah selama satu hari lagi seiring dengan daftar tawanan yang harus diberikan Hamas untuk dibebaskan.

    Sejauh ini, gencatan senjata telah diperpanjang sebanyak satu kali yang berlaku selama dua hari, pada 28-29 November 2023.

    Perpanjangan ini melanjutkan gencatan senjata tahap pertama yang telah berlangsung selama empat hari, tepatnya pada 24-27 November lalu.

    Layanan Informasi Negara Mesir (SIS), Diaa Rashwan, mengatakan perpanjangan gencatan senjata tambahan ini akan mencakup pembebasan 20 sandera Hamas di Gaza. Sebagai imbalan, 60 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel juga akan dibebaskan.

    Hingga Selasa, Hamas telah membebaskan 12 sandera baru, dengan rincian 10 warga Israel dan 2 warga Thailand. Menyusul Hamas, Israel melepaskan 30 tahanan Palestina dari penjara.

    Sejauh ini, sebanyak 60 sandera dari Israel telah dilepaskan oleh Hamas. Sebagai imbalan, sebanyak 180 sandera Palestina juga sudah dibebaskan oleh militer Israel.

    (pra/pra)

  • Jenazah Bayi Ditemukan di RS Al Nasr Gaza Usai Israel Larang Evakuasi

    Jenazah Bayi Ditemukan di RS Al Nasr Gaza Usai Israel Larang Evakuasi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sejumlah jenazah bayi prematur ditemukan di Rumah Sakit Al Nasr di kota Gaza, Palestina, dilarang evakuasi oleh pasukan Israel saat agresi beberapa saat lalu.

    Bayi-bayi yang saat itu masih hidup ditelantarkan hingga meninggal dunia. Keluarga pun disebut tidak ada yang berani untuk mengambil jenazah bayi tersebut untuk dimakamkan.

    Laporan tersebut pertama kali diberitakan oleh media Arab Al Mashhad yang diunggah ke kanal YouTube pada Senin (27/11). Reporter Al Masshad, bernama Muhammad Ba’lushah, menyebut bayi-bayi prematur itu dilarang dievakuasi karena keluarganya diancam oleh tentara Israel.

    “Sebuah laporan oleh koresponden Al Mashhad di Jalur Gaza menunjukkan pemandangan mengerikan di RS Al Nasr,” tulis deskripsi video tersebut.

    “Jenazah anak-anak yang ditolak oleh tentara Israel untuk dibawa keluar untuk dimakamkan,” tulis media Arab tersebut.

    Video yang diliput oleh media Al Mashhad menunjukkan kondisi RS Al Nasr yang berantakan dan rusak setelah tentara Israel menyerang fasilitas medis itu.

    Rumah sakit anak itu pun terlihat kosong setelah pasien, staf medis, dan pengungsi disuruh untuk keluar dari fasilitas medis tersebut.

    Namun, ketika kamera masuk ke dalam salah satu ruang perawatan, ditemukan beberapa bayi prematur yang sudah tidak bernyawa di atas tempat tidur rumah sakit.

    Satu tempat tidur setidaknya ditiduri oleh satu bayi, dan kamera menyorot setidaknya ada empat jenazah bayi yang sudah membusuk akibat ditelantarkan.

    Rumah Sakit Anak Al Nasr merupakan salah satu rumah sakit yang menjadi target serangan militer Israel.

    Al Nasr sempat beberapa kali diserang menggunakan bom oleh Israel sehingga berhenti beroperasi karena fasilitas rusak parah. ICU dan inkubator pun sempat tidak memiliki pasokan oksigen.

    Akibat menjadi target tembakan Israel juga membuat RS Al Nasr listrik mati beberapa menit hingga membuat seorang pasien ICU tewas.

    Pasien pun tidak bisa dipindahkan ke rumah sakit lain karena siapa pun yang masuk atau keluar rumah sakit menjadi sasaran Israel.

    Setelah pengepungan dan penyerangan terhadap RS Al Nasr, fasilitas medis itu dikosongkan. Kini, orang-orang kembali ke rumah sakit tersebut di tengah gencatan senjata yang disepakati oleh Israel dan kelompok milisi Hamas.

    Imbas agresi Israel sejak 7 Oktober lalu, lebih dari 14.800 warga di Palestina meninggal dunia. Korban tewas itu didominasi perempuan dan anak-anak.

    [Gambas:Youtube]

    (pra/pra)

  • 3 Eks PM Israel ‘Keroyok’ Netanyahu sampai Tuntut Mundur

    3 Eks PM Israel ‘Keroyok’ Netanyahu sampai Tuntut Mundur

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tiga mantan perdana menteri Israel ‘mengeroyok’ PM Benjamin Netanyahu menyusul agresi militer ke Jalur Gaza, Palestina, yang pecah sejak 7 Oktober lalu.

    Dua dari pendahulu Netanyahu tersebut bahkan menuntut Bibi, sapaannya, untuk mundur dari jabatan.

    Eks PM Ehud Barak dalam sebuah opini yang diterbitkan di surat kabar Israel, Haaretz, menyerukan Netanyahu dipecat sebagai perdana menteri karena dinilai sudah “tidak layak untuk memimpin.”

    Barak, yang juga pernah menjabat sebagai menteri luar negeri dan menteri pertahanan Israel, mengatakan Netanyahu “tidak dapat mengelola” kompleksitas situasi yang terjadi belakangan di Israel, demikian dikutip dari Al Jazeera.

    Dia menilai “Netanyahu harus mundur sebelum konsekuensi dari kekurangannya menjadi tidak dapat diubah”.

    Dia juga menyerukan pembentukan pemerintah persatuan nasional “tanpa Netanyahu dan ekstremis kanan” di dalamnya.

    Seruan Barak ini serupa dengan tuntutan eks PM Israel lain yakni Yair Lapid. Lapid, yang kini menjadi oposisi Israel, sempat menyebut Netanyahu telah kehilangan kepercayaan publik setelah kecolongan menghadapi gempuran Hamas pada 7 Oktober lalu.

    “Netanyahu tidak bisa tetap menjadi Perdana Menteri Israel. Kita memerlukan pemerintahan untuk pemulihan nasional. Dia harus mundur sekarang,” kata Lapid seperti dikutip CNN, Rabu (15/11).

    “Kita tidak bisa membiarkan diri kita memiliki perdana menteri yang kehilangan kepercayaan publik, baik dari sudut pandang sosial maupun keamanan,” katanya lagi, dalam wawancara dengan Channel 12 Israel.

    Menurut Lapid, pemerintahan Israel saat ini tidak benar-benar berfungsi. Justru yang melakukan berbagai hal dengan benar adalah lembaga pertahanan Israel.

    “Kita perlu mengubah pemerintahan,” tegasnya.

    Meski demikian, Lapid juga menyebut saat ini bukan waktu yang tepat untuk menggelar pemilihan umum. Alih-alih itu, tindakan terbaik bagi Partai Likud Netanyahu adalah menggulingkan pemimpin veteran tersebut dan menggantinya dengan tokoh lain di partai itu.

    Eks PM Israel lainnya, Ehud Olmert, juga melontarkan kritik tajam kepada Netanyahu atas konflik yang sedang berlangsung di Gaza.

    Olmert mengatakan Netanyahu telah “hancur secara emosional” karena gagal mempertahankan keamanan nasional imbas serangan Hamas.

    Olmert juga menganggap Netanyahu telah salah perhitungan menanggapi gempuran Hamas dan soal ambisinya mengontrol penuh keamanan di Jalur Gaza.

    Dia bahkan mengklaim Netanyahu sedang stress berat karena tekanan publik dan oposisi yang mendesaknya mundur dari jabatan.

    [Netanyahu] telah menciut. Dia hancur secara emosional, itu sudah pasti. Maksud saya, sesuatu yang buruk tengah terjadi padanya. Bibi [sapaan akrab Netanyahu] telah bekerja sepanjang hidupnya dengan mempercayai alasan palsu bahwa dia adalah Mr. Security. Dia Mr. Bullshit,” kata Olmert dalam wawancaranya dengan Politico.

    “Setiap menit dia berperan sebagai perdana menteri, setiap menit pula dia membahayakan Israel. Saya serius. Saya yakin Amerika mengerti bahwa dia [Netanyahu] dalam kondisi yang buruk,” paparnya menambahkan.

    Sebuah jajak pendapat pada awal November menunjukkan bahwa mayoritas atau 76 persen warga Israel ingin agar Netanyahu mundur dari jabatan.

    Beberapa jajak pendapat pada bulan lalu juga menunjukkan Netanyahu bakal kalah jika pemilihan umum digelar saat ini.

    Pada sebuah survei pertengahan Oktober lalu, terlihat bahwa mayoritas warga Israel percaya kegagalan mencegah serangan Hamas memperlihatkan “bencana kepemimpinan” di tangan Netanyahu.

    Dua pertiga responden bahkan mendesak siapa pun untuk mengganti Netanyahu sebagai PM Israel.

    (rds/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Tembak Perahu Warga Palestina di Pantai Gaza saat Gencatan

    Israel Tembak Perahu Warga Palestina di Pantai Gaza saat Gencatan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan Israel dilaporkan menembaki perahu warga Palestina di Pantai Jalur Gaza saat gencatan senjata dengan kelompok Hamas.

    Koresponden media Israeli Walla, Amir Bohbot, mengatakan tembakan kedua terjadi di Pantai Gaza.

    “[Tentara Israel] meluncurkan tembakan ke perahu warga Palestina yang mencoba pergi ke laut lepas dari Pantai Deir El Balah,” kata Bohbot di X.

    Dia kemudian berujar, “Perahu itu kemudian kembali ke pantai.”

    Salah satu koresponden Al Jazeera sebelumnya melaporkan Israel menembaki pantai Khan Younis di Gaza selatan saat fajar.

    Israel melarang warga Gaza utara kembali ke rumahnya meski gencatan senjata berlangsung.

    Sebelum gencatan senjata, Israel mengusir lebih dari satu juta warga Gaza utara ke wilayah selatan.

    Di hari pertama gencatan senjata, 15 warga Palestina terluka karena tembakan Israel. Mereka hendak pulang ke rumah masing-masing di masa gencatan senjata ini.

    Israel dan Hamas sepakat gencatan senjata empat hari pada 24-27 November. Mereka lalu sepakat memperpanjang gencatan senjata pada 28-29 November.

    Perjanjian itu mencakup jeda pertempuran, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk, hingga pertukaran tahanan.

    Meski ada gencatan senjata, Israel masih menyerang Gaza dan Tepi Barat.

    Gencatan senjata ini muncul usai puluhan hari Israel menggempur habis-habisan Palestina. Imbas serangan mereka, 15.000 warga meninggal.

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • VIDEO: Momen Haru Tahanan Palestina Kembali Berkumpul dengan Keluarga

    VIDEO: Momen Haru Tahanan Palestina Kembali Berkumpul dengan Keluarga

    Jakarta, CNN Indonesia

    Lamees Abu Arkoob, warga Palestina yang jadi tahanan Israel, akhirnya bisa kembali berkumpul dengan keluarganya.

    Dia dibebaskan oleh Israel pada Rabu (29/11) dan disambut meriah oleh keluarganya.

    Kebebasan Arkoob merupakan bagian dari kesepakatan antara Israel dan kelompok Hamas selama gencatan senjata.

    Sejak gencatan senjata dimulai pada Jumat (24/11), Hamas telah membebaskan 81 sandera, dan Israel membebaskan 180 tahanan.

    Gencatan senjata antara Israel-Hamas mengakhiri perang 49 hari non-stop di Jalur Gaza.

  • Hewan di Kebun Binatang Gaza Telantar Sampai Mati Gegara Agresi Israel

    Hewan di Kebun Binatang Gaza Telantar Sampai Mati Gegara Agresi Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Hewan-hewan di Kebun Binatang Gaza, Palestina, turut menjadi korban gegara kekejaman Israel di wilayah tersebut.

    Kehancuran kebun binatang itu terekam dalam video yang diunggah Al Jazeera, Rabu (29/11).

    Kebun binatang itu merupakan rumah bagi sekitar 100 spesies. Tempat satwa ini menghadapi masalah besar usai Israel memblokade total Gaza.

    Saat Israel mulai melancarkan agresi ke Palestina pada 7 Oktober, penjaga kebun terpaksa pergi.

    “Pasukan Israel sialnya tak mengizinkan kami ke sini [kebun binatang],” kata Kepala Kotamadya Gaza, Yahya Al Sarraj, kepada Al Jazeera.

    Suatu hari dua penjaga kebun binatang memberanikan diri menuju ke tempat itu untuk mengurus hewan-hewan di sana. Namun, mereka menjadi target Israel.

    “Mereka menjadi sasaran secara langsung. Satu dari mereka mengalami luka-luka,” kata Al Sarraj.

    Foto: Dok. CNNIndonesia

    Staf kebun binatang mencoba kembali ke tempat hewan-hewan itu selama gencatan senjata diterapkan.

    Namun, segalanya terlambat. Hewan-hewan di tempat itu hanya tinggal hitungan jari.

    Di rekaman tersebut tampak sisa tumbuhan yang terbakar, tembok-tembok yang hancur, dan hewan yang mati mengenaskan karena serangan Israel.

    Sekitar 90 persen hewan di kebun binatang itu mati. Beberapa di antaranya hyena, rubah Palestina, hingga babon yang tampak kurus kering karena kelaparan.

    Banyak binatang kelaparan karena staf tak boleh mengurus mereka. Israel bisa menembak pengurus kebun binatang jika para staf ini nekat ke tempat tersebut.

    Israel melancarkan agresi ke Palestina pada 7 Oktober. Mereka juga mendeklarasikan perang melawan Hamas.

    Imbas serangan Israel, 14.800 orang di Palestina meninggal.

    Kemudian pada 24 November, Israel dan Hamas sepakat gencatan senjata empat hari. Perjanjian ini lalu diperpanjang dua hari.

    Namun, di tengah gencatan senjata, Israel masih menyerang Gaza dan Tepi Barat.

    [Gambas:Twitter]

    (bac/bac)

  • Menteri Israel Ancam Ubrak-abrik Pemerintah Jika Agresi Gaza Berhenti

    Menteri Israel Ancam Ubrak-abrik Pemerintah Jika Agresi Gaza Berhenti

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengancam akan memecah belah pemerintah jika Tel Aviv tidak memulai kembali agresi ke Jalur Gaza Palestina.

    Ancaman itu diutarakan Ben-Gvir menyusul gencatan senjata di Jalur Gaza antara Israel dan milisi Hamas Palestina yang diperpanjang dua hari hingga Kamis (30/11).

    “Menghentikan perang = menghancurkan pemerintah,” kata Ben-Gvir dalam sebuah pernyataan pada Rabu (29/11).

    Ben-Gvir dan partainya, Otzma Yehudit, memegang enam kursi dalam koalisi pemerintah, dengan tiga menteri berada di kabinet beranggotakan 38 orang ini.

    Dikutip dari Times of Israel, ancaman pembelotan Ben-Gvir ini diprediksi tidak akan mempengaruhi kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dengan asumsi pemerintah tetap mendapat dukungan dari Partai Persatuan Nasional yang dipimpin Benny Gantz.

    Ben-Gvir juga menjadi satu dari tiga menteri kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menolak keras gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza. Dua menteri lainnya juga berasal dari partai yang sama dengan Ben-Gvir.

    Namun, Israel tetap menyepakati gencatan senjata dengan Hamas pada pekan lalu dengan bantuan Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir.

    Ben-Gvir merupakan salah satu menteri Israel yang sangat anti-Palestina. Ia dikenal kontroversial lantaran tak segan melontarkan komentar-komentar yang menyulut kemarahan warga Palestina.

    Ben-Gvir pernah menuai kecaman karena seenaknya mengunjungi Masjid Al Aqsa di Yerusalem.

    Ia pernah berseteru dengan model internasional, Bella Hadid, yang mengkritik unggahan media sosialnya. Dilansir dari Al Jazeera, Ben-Gvir menyebut Bella Hadid sebagai pembenci Israel dan menggambarkannya sebagai sosok yang rasialis.

    Ben-Gvir juga ditahan pada 2007 karena mengungkapkan hasutan rasis kepada orang-orang Arab dan mendukung kelompok yang dianggap teroris oleh Israel serta Amerika Serikat.

    Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina menuturkan bahwa terpilihnya Ben-Gvir menciptakan bencana pada konflik Palestina-Israel, dikutip dari Reuters.

    Pada perang Hamas-Israel kali ini, Ben-Gvir juga membuat keputusan kontroversial dengan memaksakan agenda supremasi Yahudinya. Agenda ini melonggarkan pembatasan senjata bagi warga Israel sehingga mereka dapat dengan mudah dapat memiliki senjata api untuk ikut berperang.

    Agresi Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu telah menewaskan lebih dari 15 ribu orang, termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]