Negara: Palestina

  • Menteri Israel Ancam Pemerintah sampai Erdogan Marah ke Netanyahu

    Menteri Israel Ancam Pemerintah sampai Erdogan Marah ke Netanyahu

    Jakarta, CNN Indonesia

    Wacana perpanjangan gencatan senjata Israel dan Hamas di Jalur Gaza Palestina menjadi sorotan berita internasional.

    Isu perpecahan dalam pemerintah Israel gegara situasi perang juga menjadi sorotan. Berikut kilas berita internasional pada Rabu (29/11):

    Hamas Akan Rilis 30 Sandera Lagi, Sinyal Gencatan Senjata Diperpanjang

    Pejabat senior Hamas, Mussa Abu Marzuq, menuturkan kelompoknya berencana membebaskan sejumlah warga Rusia yang menjadi sandera di Jalur Gaza Palestina pada Rabu (29/11) malam waktu lokal.

    Marzuq menuturkan sejauh ini baru satu warga Rusia yang dibebaskan kelompoknya. Menurutnya, pembebasan warga Rusia yang menjadi sandera ini bentuk apresiasi atas pendirian Presiden Vladimir Putin yang kerap membela Palestina.

    Marzuq menekankan kesepakatan Hamas-Israel hanya mencakup pembebasan tahanan dan sandera perempuan serta anak-anak.

    Marah Agresi Israel, Erdogan Panggil Netanyahu ‘Tukang Jagal Gaza’

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mencap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai “tukang jagal Gaza” dan menuduhnya menyebarkan anti-Semitisme di seluruh dunia.

    Dalam pidatonya yang disiarkan di televisi nasional Turki, Erdogan menganggap keberadaan Netanyahu berbahaya tak hanya bagi Palestina, tapi juga bagi orang Yahudi di seluruh dunia.

    “Netanyahu telah mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai penjagal Gaza,” kata Erdogan dalam pidatonya yang disiarkan secara nasional pada Rabu (29/11).

    Menteri Israel Ancam Ubrak-abrik Pemerintah Jika Agresi Gaza Berhenti

    Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengancam akan memecah belah pemerintah jika Tel Aviv tidak memulai kembali agresi ke Jalur Gaza Palestina.

    Ancaman itu diutarakan Ben-Gvir menyusul gencatan senjata di Jalur Gaza antara Israel dan milisi Hamas Palestina yang diperpanjang dua hari hingga Kamis (30/11).

    “Menghentikan perang = menghancurkan pemerintah,” kata Ben-Gvir dalam sebuah pernyataan pada Rabu (29/11).

    (rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kisah Pilu Seorang Kakek Kehilangan Cucu Imbas Dibom Israel di Gaza

    Kisah Pilu Seorang Kakek Kehilangan Cucu Imbas Dibom Israel di Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang kakek bernama Khaled Nabhan kehilangan cucu perempuannya yang berusia tiga tahun akibat kena serangan Israel di Gaza, Palestina, sekitar pekan lalu.

    Videonya yang sedang menggendong cucunya, bernama Reem, viral di media sosial. Dalam video tersebut, Nabhan terlihat memeluk Reem yang sudah tak bernyawa dan mencium matanya yang kosong.

    Kini, di tengah gencatan senjata di Gaza, Nabhan kembali pulang ke rumahnya yang berada di kamp pengungsian Al Nuseirat yang berlokasi di selatan Gaza.

    Nabhan bercerita bahwa Reem beserta kakaknya yang berusia lima tahun, bernama Tarek, sama-sama ditemukan meninggal dunia di bawah puing-puing rumahnya.

    Kedua anak-anak itu meninggal ketika sedang tidur. Bom Israel yang menyerang di dekat rumah mereka meruntuhkan rumah mereka. Nabhan mencari anggota keluarganya yang lain yang kesulitan untuk mencari jalan keluar dari reruntuhan.

    “Saya tidak bisa menemukan siapa-siapa. Mereka semua terkubur di bawah puing-puing ini,” kata Khaled Nabhan kepada CNN, Selasa (28/11).

    Akhirnya Nabhan menemukan Reem, Tarek, dan ibunya yang sedang terbaring bersama-sama. Namun, hanya sang ibu yang selamat dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

    Reem dan Tarek tinggal bersama ibunya dan Nabhan. Sedangkan ayah mereka bekerja di luar negeri. Hal tersebutlah yang membuat Nabhan menjadi sangat dekat terutama dengan cucu perempuannya.

    Beberapa hari terakhir sebelum Israel membombardir wilayah tempat tinggal mereka, Nabhan bercerita bahwa Reem sempat ingin makan buah. Namun, Nabhan tidak dapat mewujudkan keinginan cucunya itu.

    Kondisi perang membuat buah-buahan langka di Gaza. Yang bisa dia temukan hanyalah jeruk. Namun, Nabhan tidak sempat memberikan jeruk itu kepada cucu tersayangnya saat masih bernapas.

    Kepergian cucunya itu membuat hatinya remuk. Dia pun menemani ketika Reem dan Tarek dibungkus dengan kain kafan yang kemudian videonya terbesar di meia sosial.

    Untuk terus merasakan keberadaan Reem, Nabhan menyimpan satu anting milik cucunya dan memakainya sebagai pin di bajunya. Dia juga mendekap dan mencium cucu perempuannya untuk terakhir kali.

    “Saya meminta dia untuk menciumku seperti biasa, tapi dia tidak melakukannya. Saya biasanya mencium pipinya, hidungnya, dan dia bakal tertawa,” ujarnya. “Saya menciumnya, tapi dia tidak terbangun.”

    Selain itu, Nabhan juga menyisir rambut Tarek sebelum cucu laki-lakinya itu dikafankan. Ia berharap kedua cucunya itu hanya terlelap. Namun, mata mereka tidak pernah terbuka lagi.

    “Saya memeluk Tarek. Saya membetulkan rambutnya seperti yang dia suka,” ucap Nabhan. “Saya berharap mereka cuma tertidur, tapi mereka tidak tidur. Mereka tiada.”

    Jalur Gaza kini memasuki hari keenam gencatan senjata yang disepakati oleh Israel dan kelompok Hamas. Gencatan senjata ini akan berakhir pada hari ini, Rabu (29/11).

    Sebelumnya, Israel dan Hamas telah melakukan gencatan senjata tahap pertama yang sudah berlangsung pada 24-27 November lalu.

    Kesepakatan gencatan senjata ini muncul usai nyaris dua bulan Israel menggempur Palestina. Selama agresi, mereka menyerang warga dan objek sipil.

    Imbas serangan Israel, lebih dari 14.800 warga di Palestina meninggal dunia. Korban tewas itu didominasi perempuan dan anak-anak.

    (pra/pra)

  • Bocah 8 Tahun di Tepi Barat Tewas Ditembak Peluru Pasukan Israel

    Bocah 8 Tahun di Tepi Barat Tewas Ditembak Peluru Pasukan Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang anak laki-laki Palestina berusia delapan tahun dan seorang remaja dibunuh oleh pasukan Israel di kota Jenin, Tepi Barat, pada Rabu (29/11) waktu setempat.

    Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Adam al-Ghul yang berusia 8 tahun dan Bassem Abu el-Wafa berusia 15 tahun, “terbunuh oleh peluru dari penjajah (Israel)”.

    Dilansir AFP, rekaman CCTV yang beredar di media online dan televisi setempat menunjukkan korban yang terkena peluru terjatuh di jalan. Anak-anak lain yang ada di sekitar lokasi juga langsung melarikan diri.

    Di video lain, terlihat korban berusia remaja yang terkena peluru juga terjatuh dan meminta bantuan dari sekitarnya. Korban sempat berjuang dalam kesakitan setidaknya selama setengah menit sebelum meninggal dunia.

    Seorang pejabat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan anak laki-laki dan remaja itu berada di pinggir jalan raya utama Jenin. Kawasan itu sebenarnya terlarang bagi militer Israel, karena berada di bawah kendali Otoritas Palestina.

    Israel berdalih penembakan itu karena “sejumlah tersangka” melemparkan alat peledak ke arah tentara Israel.

    Bulan Sabit Merah telah memberikan bantuan kepada enam warga Palestina lainnya yang juga terluka akibat tembakan dalam serangan itu.

    Meski sedang berada dalam masa gencatan senjata, tentara Israel disebut masih melakukan pengepungan dan penyerangan di beberapa titik di Tepi Barat.

    (dna/dan)

  • PBB Sebut Bantuan yang Masuk ke Gaza Tak Cukup Penuhi Kebutuhan Warga

    PBB Sebut Bantuan yang Masuk ke Gaza Tak Cukup Penuhi Kebutuhan Warga

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan bantuan kemanusiaan telah tiba di wilayah Gaza, Palestina, bagian utara di tengah gencatan senjata dengan Israel.

    Bantuan itu berisi makanan dan pasokan medis. OCHA menjelaskan sebagian besar bantuan didistribusikan di wilayah Wadi selatan meskipun mereka juga mengirim bantuan ke Gaza utara.

    “(Di sinilah) sebagian besar pengungsi internal tinggal,” kata OCHA dalam pernyataannya, seperti diberitakan Al Jazeera, Rabu (29/11).

    Meskipun bantuan kemanusiaan sudah mulai mengalir di Gaza, OCHA mengatakan jumlahnya tidak sebanding dengan masyarakat yang membutuhkan.

    “(Jumlah bantuan yang masuk ke Gaza) tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan yang luas,” kata OCHA.

    Di sisi lain, Koordinator Kegiatan Pemerintahan di Wilayah (COGAT) Israel mengatakan ada empat truk yang membawa solar dan empat truk lainnya membawa gas yang sudah masuk ke Gaza.

    Truk-truk bantuan itu diklaim masuk ke Gaza melalui Mesir dan tiba pada Selasa (27/11) di tengah gencatan senjata antara Israel dan Hamas di wilayah tersebut.

    COGAT juga mengatakan terdapat 200 bantuan kemanusiaan yang juga masuk ke wilayah tersebut. Bantuan ini diberikan oleh berbagai organisasi kemanusiaan kepada Gaza.

    Selain itu, beberapa hari lalu OCHA juga melaporkan terdapat 61 truk mengangkut bantuan ke Gaza pada 25 November lalu. Itu menjadi bantuan dengan jumlah terbesar sejak agresi pecah pada 7 Oktober lalu.

    Pengiriman bantuan ke Gaza tersebut termasuk makanan, air, dan pasokan medis darurat. Selain itu, ada juga sebelas ambulans, tiga gerbong dan sebuah flatbed dikirim ke Rumah Sakit Al Shifa untuk digunakan membantu evakuasi.

    Pada hari Sabtu juga, 200 truk lainnya diberangkatkan dari Nitzana. Sebanyak 187 truk di antaranya berhasil memasuki Gaza pada pukul 19.00 waktu setempat.

    Kantor Urusan Kemanusiaan PBB atau OCHA juga mengonfirmasi bantuan berupa 129.000 liter bahan bakar juga telah memasuki ke Gaza. PBB menyebut pengiriman bantuan ini tidak mungkin terjadi tanpa Bulan Sabit Merah Palestina dan Mesir.

    Bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Gaza ini masuk di tengah gencatan senjata tahap pertama yang berlangsung pada 24-27 November lalu.

    Sedangkan, Gaza kini masih di tengah perpanjangan gencatan senjata yang telah disetujui oleh Israel dan kelompok Hamas yang dimediasi oleh Qatar.

    (pra/pra)

  • Jokowi: Perang Israel-Palestina Tak Mungkin Setop dalam Waktu Dekat

    Jokowi: Perang Israel-Palestina Tak Mungkin Setop dalam Waktu Dekat

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Joko Widodo (Jokowi) pesimistis jika agresi Israel ke Palestina akan berakhir dalam waktu dekat.

    Jokowi menceritakan kompleksitas penanganan konflik Israel dan Palestina, terutama sejak Israel dan kelompok Hamas kembali berperang di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu.

    “Sudah sampai dua minggu saya datang ke Arab Saudi, dua kali. Dalam dua minggu, dua kali. Saya hanya ingin mendengar konflik perang di Gaza ini akan seperti apa,” kata Jokowi dalam pidatonya.

    “Konflik Israel-Palestina ini akan sampai kapan. Karena yang hadir saat itu 57 negara, tetapi di akhir summit saya dalam hati menyimpulkan bahwa memang perangnya tidak mungkin disetop dalam waktu dekat,” ujarnya menambahkan.

    Jokowi selama ini terus mendesak agar gencatan senjata di Gaza segera berlangsung dan permanen.

    Hamas dan Israel sendiri masih menerapkan gencatan senjata sejak Jumat (24/11) dan dikabarkan bakal diperpanjang lagi hingga empat hari ke depan.

    Sebanyak lebih dari 15 ribu warga Palestina tewas akibat agresi Israel ke Gaza sejak 7 Oktober lalu.

    Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung perang Rusia dan Ukraina. Menurutnya, Indonesia harus bersatu untuk meminimalisir dampak yang diberikan konflik dan perang yang terjadi di luar negeri.

    “Dunia memang tidak sedang baik-baik saja. Banyak fenomena isu domestik negara-negara yang berdampak ke global. AS inflasi dan suku bunga…peningkatan tensi geopolitik yang semua dadakan. Semuanya perang. Ukraina nggak ada hujan nggak ada angin tau-tau perang. Gaza enggak ada hujan enggak ada angin tahu-tahu perang,” ucap Jokowi.

    “Oleh sebab itu dampak dari perang yang ada harus sama-sama kita antisipasi. Karena kalau sudah perang ini ganggunya ke mana, ganggu rantai pasok, lonjakan harga pangan, energi, semuanya akan terdampak,” paparnya menambahkan.

    (mrh/blq/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Lagi Gencatan Senjata, Israel Malah Serang Pantai di Jalur Gaza

    Lagi Gencatan Senjata, Israel Malah Serang Pantai di Jalur Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sejumlah pantai di Jalur Gaza, Palestina, diserang oleh angkatan laut Israel di tengah gencatan senjata yang masih berlangsung hingga hari ini, Rabu (29/11).

    Berdasarkan laporan dari beberapa sumber kepada kantor media WAFA, sejumlah perahu mengeluarkan tembakan yang ditargetkan ke rumah-rumah warga sipil Palestina yang berada di wilayah Khan Yunis, Al Shati, Sheikh Radwan, dan beberapa wilayah lainnya.

    Sejauh ini, belum ada laporan korban jiwa imbas serangan Israel di pantai Gaza tersebut.

    Ini bukan pertama kali Israel melanggar kesepatakan gencatan senjata di Gaza. Salah satu yang terbaru, pasukan militer Israel dilaporkan menembaki perahu warga Palestina di Pantai Jalur Gaza.

    Koresponden media Israeli Walla, Amir Bohbot, mengatakan tembakan kedua terjadi di Pantai Gaza.

    Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defence Forces/IDF) bahkan mengeluarkan peringatan lewat media sosial kepada warga Palestina yang tinggal di Gaza.

    Lewat cuitan di X (dulu Twitter), IDF mengeluarkan tiga larangan bagi warga Palestina. Pertama, warga dilarang pindah ke Gaza barat karena dianggap sebagai zona perang.

    “Kalian cuma boleh pindah ke Wadi Gaza selatan via Jalan Salah al-Din,” cuit IDF pada Rabu (29/11).

    IDF melarang warga Palestina mendekati perbatasan sejauh 1 kilometer, dan dilarang masuk ke laut.

    [Gambas:Twitter]

    Pasukan militer Israel tidak hanya menyerang Jalur Gaza saat gencatan senjata masih berlangsung. Mereka juga menggempur Tepi Barat.

    Beberapa video yang diunggahdi media sosial menunjukkan pasukan Israel melakukan lebih banyak serangan setiap malam di Tepi Barat Palestina bahkan ketika pertukaran tawanan Hamas dan tahanan Palestina di penjara berlangsung.

    Jenin pun juga menjadi target serangan Israel selama gencatan senjata. Pasukan Israel juga dilaporkan menyerbu desa Jaba di Jenin yang terletak di bagian utara Tepi Barat.

    Video lain juga menunjukkan pasukan Israel menyerbu daerah al-Bathan, sebelah timur Nablus, serta kota Beitunia di Ramallah.

    Pasukan Israel juga menyerbu dan mengepung kota Jenin pada hari ini. Pengepungan ini melibatkan ratusan tentara Israel, lebih dari 50 kendaraan lapis baja, sejumlah buldoser yang biasa digunakan untuk menghancurkan jalan.

    Setidaknya, delapan orang dilaporkan mengalami luka-luka. Jumlah korban luka ini diperkirakan akan meningkat.

    Jalur Gaza kini memasuki hari keenam perpanjangan gencatan senjata yang disepakati oleh Israel dan kelompok Hamas. Gencatan senjata ini akan berakhir pada hari ini, Rabu (29/11).

    Sebelumnya, Israel dan Hamas telah melakukan gencatan senjata tahap pertama yang sudah berlangsung pada 24-27 November lalu.

    (pra/pra)

  • Warisan Era Menlu Retno: Larang Kibarkan Bendera Israel di RI

    Warisan Era Menlu Retno: Larang Kibarkan Bendera Israel di RI

    Jakarta, CNN Indonesia

    Baru-baru ini isu pelarangan pengibaran bendera Israel di Indonesia ramai diperbincangkan.

    Isu ini merebak di saat Israel tengah melancarkan agresi ke Palestina sejak 7 Oktober lalu dan tak lama usai insiden bentrokan antara beberapa organisasi masyarakat (ormas) di Bitung, Sulawesi Utara.

    Bentrokan itu terjadi antara ormas pro-Palestina dan ormas pro-Israel. Menurut laporan Detik, massa pro-Israel tampak membawa bendera dengan perpaduan warna biru dan putih yang menyerupai bendera Israel saat itu.

    Netizen pun ramai-ramai menyoroti pengibaran bendera Israel yang secara jelas dilarang di Indonesia.

    Indonesia memang memiliki aturan yang melarang pengibaran bendera Israel, yakni Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Hubungan Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah. Larangan pengibaran bendera Israel ini diatur dalam Bab X Hal Khusus poin B nomor 150-151. Beleid ini diteken langsung oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

    Indonesia mempunyai aturan larangan mengibarkan bendera asing yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No.41/1958 Tentang Penggunaan Bendera Kebangsaan Asing. Namun, Permenlu Nomor 3 Tahun 2019 ini ditetapkan

    Eks juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, sempat menjelaskan permenlu itu dibuat untuk memberikan pedoman bagi pemda dalam melakukan hubungan luar negeri.

    “Saya garis bawahi [permenlu itu] sifatnya pedoman. Dengan demikian, dari sedemikian banyak pasal terkait pedoman yang diberikan, ada juga rujukan mengenai Israel dan Taiwan,” ujar Faizasyah saat ditemui di Kemlu RI, pada 5 April lalu.

    “Namun, pedoman itu berlaku untuk pemda. Tidak dalam kerangka internasional,” lanjut Faizasyah.

    Faizasyah saat itu merespons permenlu yang mencuat usai gaduh Piala Dunia U-20. Faizasyah pun menjelaskan awal mula permenlu dibentuk yakni mempertimbangkan era awal reformasi dan otonomi daerah, di mana banyak pemuda melakukan kegiatan internasional.

    Misalnya, ada daerah yang menjajaki pinjaman luar negeri, padahal urusan pertahanan, hubungan internasional, dan keuangan menjadi kewenangan pemerintah pusat.

    “Jadi untuk menghindari terjadinya miss atau kesalahan dalam pengelolaan hubungan luar negeri oleh pemda, dikeluarkan pedoman,” ucapnya.

    Sebelum permenlu terbit, Indonesia belum punya aturan yang melarang secara spesifik pengibaran bendera Israel di RI. Pelarangan ini sendiri lantaran Indonesia tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel karena dukungan RI atas kedaulatan Palestina.

    Setahun sebelum permenlu terbit alias pada 2018, sempat terjadi pengibaran bendera Israel di Jayapura, Papua, yang membuat heboh masyarakat. Polisi Papua saat itu menyatakan tindakan tersebut dilakukan komunitas Sion Kids dan sudah menjadi tradisi mereka selama ini.

    Sementara itu, isi dari Permenlu Nomor 3 Tahun 2019 adalah:

    Sampai saat ini Indonesia tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel, dan menentang penjajahan Israel atas wilayah dan bangsa Palestina, karenanya Indonesia menolak segala bentuk hubungan resmi dengan Israel.

    Dalam melakukan hubungan dengan Israel kiranya perlu diperhatikan prosedur yang ada dan selama ini masih berlaku:

    a. Tidak ada hubungan secara resmi antara Pemerintah Indonesia dalam setiap tingkatan dengan Israel, termasuk dalam surat-menyurat dengan menggunakan kop resmi;

    b. Tidak menerima delegasi Israel secara resmi dan di tempat resmi;

    c. Tidak diizinkan pengibaran/penggunaan bendera, lambang, dan atribut lainnya serta pengumandangan lagu kebangsaan Israel di wilayah Republik Indonesia;

    d. Kehadiran Israel tidak membawa implikasi pengakuan politis terhadap Israel;

    e. Kunjungan warga Israel ke Indonesia hanya dapat dilakukan dengan menggunakan paspor biasa; dan

    f. Otorisasi pemberian visa kepada warga Israel dilaksanakan oleh Kementerian Hukum dan HAM c.q. Direktorat Jenderal Imigrasi. Visa diberikan dalam bentuk affidavit melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura atau Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Hamas Akan Rilis 30 Sandera Lagi, Sinyal Gencatan Senjata Diperpanjang

    Hamas Akan Rilis 30 Sandera Lagi, Sinyal Gencatan Senjata Diperpanjang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pejabat senior Hamas, Mussa Abu Marzuq, menuturkan kelompoknya berencana membebaskan sejumlah warga Rusia yang menjadi sandera di Jalur Gaza Palestina pada Rabu (29/11) malam waktu lokal.

    Marzuq menuturkan sejauh ini baru satu warga Rusia yang dibebaskan kelompoknya. Menurutnya, pembebasan warga Rusia yang menjadi sandera ini bentuk apresiasi atas pendirian Presiden Vladimir Putin yang kerap membela Palestina.

    Marzuq menekankan kesepakatan Hamas-Israel hanya mencakup pembebasan tahanan dan sandera perempuan serta anak-anak.

    “Namun, hanya satu orang laki-laki, yakni warga dengan kewarganegaraan ganda Israel-Rusia, yang akan dibebaskan sejauh ini. Beberapa warga (Rusia) lainnya juga akan dibebaskan secara bertahap berdasarkan perjanjian gencatan sebagai apresiasi terhadap sikap Presiden Putin,” ucap Marzuq melalui akun X seperti dikutip AFP.

    Sementara itu, melalui akun Telegram, Hamas juga memaparkan bahwa sekitar 30 perempuan dan anak-anak akan dibebaskan dari penjara Israel.

    Salah satu dari puluhan tahanan Israel yang akan dibebaskan itu adalah aktivis Palestina Ahed Tamimi.

    Pengumuman sepihak Hamas ini seakan memperbesar peluang jika gencatan senjata dengan Israel yang akan berakhir hari ini bakal diperpanjang lagi.

    Menurut laporan AFP, seorang sumber dekat dengan Hamas menuturkan kelompok milisi penguasa Jalur Gaza itu telah menawarkan perpanjangan gencatan senjata selama empat hari ke depan.

    “Hamas telah memberi tahu para mediator bahwa mereka bersedia memperpanjang gencatan senjata selama empat hari dan bahwa gerakan tersebut akan dapat membebaskan tahanan Israel yang mereka, gerakan perlawanan lainnya, dan pihak lain [telah tahan] selama periode ini, sesuai dengan ketentuan. gencatan senjata yang ada,” kata sumber itu kepada AFP.

    Meski begitu, belum ada konfirmasi dari Israel atau pengumuman resmi dari Qatar, sang mediator negosiasi gencatan senjata sampai saat ini.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • VIDEO: Melihat Khan Younis yang Porak Poranda dari Atas Keledai

    VIDEO: Melihat Khan Younis yang Porak Poranda dari Atas Keledai

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang warga Khan Younis memperlihatkan kondisi kotanya yang hancur akibat serangan Israel.

    Bukan dengan berjalan kaki, Mohammed al Najar menunjukkan kondisi Khan Younis dari atas kereta kuda.

    Dia menaiki kereta yang ditarik seekor keledai, dan menghabiskan 4 jam untuk tiba di tempat tinggalnya.

    Saat Israel menyerang Jalur Gaza, Najar terpaksa harus mengungsi ke Khuza’a yang berjarak 8 km dari Khan Younis.

    Pemandangan bangunan yang hancur menghiasai perjalanan Najar.

    Di sela-sela itu, ada warga yang mencari barang-barang di antara puing-puing.

    Serangan bertubi-tubi Israel ke Palestina dimulai pada 7 Oktober dan terus berlanjut selama 49 hari.

    Baru pada 24 Oktober serangan berhenti lantaran Israel dan kelompok Hamas sepakat untuk gencatan senjata.

    Dan hingga Rabu (29/11) sudah lebih dari 15 ribu orang yang meninggal akibat serangan Israel ke Jalur Gaza.

  • VIDEO: Israel Serbu Jenin di Tengah Gencatan Senjata Pakai Buldoser

    VIDEO: Israel Serbu Jenin di Tengah Gencatan Senjata Pakai Buldoser

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan Israel menyerbu kota Jenin Tepi Barat Palestina pada Rabu (29/11) di tengah gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza.

    Mereka juga menahan paksa sejumlah warga Palestina di operasi tersebut.

    Operasi tersebut juga melibatkan buldoser yang merusak jalanan di wilayah kota Jenin.

    Gencatan senjata tambahan selama dua hari antara Israel dan Hamas akan berakhir hari ini.