Negara: Palestina

  • VIDEO: Israel Serang Khan Younis, Tangis Anak-anak Pecah di RS Nasser

    VIDEO: Israel Serang Khan Younis, Tangis Anak-anak Pecah di RS Nasser

    Jakarta, CNN Indonesia

    Ini adalah situasi di RS Nasser tak lama setelah Israel membombardir wilayah Khan Younis, Kamis (7/12).

    Para petugas kesehatan tampak kewalahan lantaran banyak pasien yang harus mereka tangani.

    Di antara para pasien itu ada anak-anak yang juga jadi korban serangan Israel.

    Mereka hanya bisa menangis kesakitan sambil menanti penanganan dari perawat.

    Agresi Israel ke Palestina sudah berlangsung selama dua bulan.

    Dan hingga Kamis, jumlah korban tewas akibat perang itu sudah mencapai 17 ribu.

  • 4 Taktik Gila Hamas Hadapi Agresi Israel di Gaza

    4 Taktik Gila Hamas Hadapi Agresi Israel di Gaza

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok perlawanan Hamas melancarkan taktik gila untuk menghadapi agresi Israel di Gaza, walaupun sudah digempur selama dua bulan.

    Perang kini tidak hanya terjadi utara Gaza, tetapi mulai menyebar ke Gaza selatan yang dahulu dianggap aman.

    Pejuang milisi Hamas terus merancang taktik yang lebih canggih dengan menargetkan pasukan Israel di seluruh Jalur Gaza sejak gencatan senjata berakhir, dikutip dari Institute for the Study of War (ISW).

    Pertempuran sengit yang berlanjut di Jalur Gaza antara Hamas dan Israel membuktikan bahwa kekuatan kelompok militan ini tidak bisa diremehkan.

    Berikut deret taktik gila Hamas hadapi agresi Israel di Gaza.

    1. Gunakan drone peledak hingga amunisi anti-tank

    Saat konflik semakin berpusat di Gaza selatan, kelompok Hamas meluncurkan senjata yang lebih canggih, termasuk drone peledak dan amunisi anti-tank.

    Kelompok Islam dan militan Palestina yang bersekutu berusaha menyesuaikan taktik mereka pasca gencatan senjata untuk melawan musuh dengan belajar dari satu bulan perang di Gaza, dikutip dari France 24.

    Salah satu perubahan paling mencolok adalah penggunaan eksplosif penetrator (EFP), bahan peledak proyektil yang dirancang mampu menembus lapisan baja.

    Alexandre Vautravers, pakar keamanan di Global Studies Institute di Universitas Jenewa, mengungkapkan bahwa dari tiga jenis EFP yang digunakan saat ini, yang paling umum adalah meledakkan dan meluncurkan pecahan peluru baja ke segala arah yang menimbulkan dampak mematikan dalam radius 10-40 meter.

    Jenis EFP modern milik Hamas berkecepatan hipersonik yang bisa menembus lapisan baja tanpa mampu dicegat oleh pertahanan Trophy Israel.

    Hamas juga terlihat menggunakan drone satu arah untuk menargetkan pasukan Israel di Jalur Gaza utara.

    “Hamas telah mengembangkan drone selama beberapa dekade dan telah menggunakannya, namun tidak pernah secara efektif dan terutama untuk tujuan pelatihan,” kata Veronika Poniscjakova, spesialis aspek militer dalam konflik Israel-Palestina di Universitas Portsmouth di Inggris.

    Hamas menyatakan bahwa mereka meledakkan beberapa ranjau anti-personel jenis claymore dalam penyergapan di timur Khan Younis pada tanggal 5 Desember.

    Brigade Al Qassam menargetkan sebuah tank Israel dengan EFP di utara Khan Younis pada tanggal 4 Desember.

    Brigade Al-Qassam juga mengklaim kelompoknya berhasil membunuh 10 pasukan Zionis dan menghancurkan lima kendaraan lapis baja Israel, termasuk tiga buldoser, satu tank, dan sebuah pengangkut personel di wilayah utara Khan Yunis di selatan Gaza.

    2. Sengaja melancarkan operasi di Gaza utara

    Selain meningkatkan persenjataan, Hamas diduga sengaja melancarkan operasi di Gaza utara untuk menunda perang di Gaza selatan.

    “Hamas dan milisi Palestina lainnya telah beralih dari melakukan operasi yang tertunda menjadi melakukan pertahanan yang disengaja,” tulis ISW.

    Operasi di Gaza utara bertujuan memperlambat kemajuan Israel dan memberikan waktu yang cukup bagi Hamas untuk memindahkan pemimpin serta persenjataanya ke Gaza selatan.

    Hamas lebih berani menghadapi Israel di Gaza selatan karena gudang amunisi dan senjata utamanya berada di sana.

    “Di Jalur Gaza utara, kita telah melihat Hamas beroperasi lebih seperti kekuatan gerilya – menghindari pertempuran besar, menyelinap pergi dan kemudian kembali menyerang dan menyelinap lagi,” ungkap Ahron Bregman, spesialis masalah keamanan di Timur Tengah di Kings College London.

    “Orang-orang Israel juga kurang mengenal Jalur Gaza selatan dibandingkan dengan Jalur Gaza utara,” imbuhnya.

    3. Membuat Israel perpanjang perang

    Terdapat dugaan bahwa Hamas sengaja mengulur waktu masa perang untuk menjatuhkan citra Israel.

    Peristiwa yang terjadi beberapa hari ini menunjukkan bahwa strategi militer Hamas semakin maju.

    “Waktu adalah sahabat Hamas. Semakin lama perang berlangsung, semakin banyak korban sipil yang akan jatuh, dan ini menguntungkan Hamas karena menurunkan citra Israel,” ungkap Poniscjakova.

    Tujuan perang yang dibawa oleh Israel berbeda dengan Hamas.

    “Hamas tidak harus meraih kemenangan besar atas Israel,” kata Bregman. “Yang harus mereka lakukan adalah mampu berdiri di atas kaki mereka sendiri ketika perang ini selesai. Kemenangan Hamas adalah kemampuan untuk mengatakan, ‘Kami masih di sini’,” kata Poniscjakova.

    4. Meledakkan pasukan barak Israel dari terowongan

    Lembaga think tank asal Washington D.C., Institute for the Study of War (ISW), membeberkan kelompok Hamas sempat merekam isi barak militer Israel. Dalam rekaman itu, mereka mendapati tentara Zionis sedang bersantai di dekat Juhor ad Dik.

    Hamas kemudian memanfaatkan informasi itu untuk menyiapkan serangan balasan, hingga mengklaim berhasil meledakkan bom ketika ada sekitar 60 pasukan Israel dari dalam terowongan.

    “Kelompok [Hamas] ini bahkan mengklaim mereka memenuhi sebuah terowongan bawah tanah di bawah barak militer dengan bahan peledak dan meledakkannya ketika ada sekitar 60 tentara Israel di sana,” bunyi laporan ISW, seperti dilansir dari Al Jazeera.

    Analisis ISW menyebutkan bahwa milisi Hamas fokus melakukan serangan yang menargetkan pasukan Israel di belakang garda terdepan mereka. Strategi ini disebut dengan strategi pembersihan atau clearing operations.

    Hamas, dalam analisis ISW, juga semakin sering memakai peledak rakitan hingga ranjau jenis claymore saat menyerang pasukan dan tank-tank Israel.

    (cpa/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Lebanon Ogah Maafkan Israel hingga Anak Eks Kepala IDF Tewas

    Lebanon Ogah Maafkan Israel hingga Anak Eks Kepala IDF Tewas

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Lebanon ogah menerima permintaan Israel terkait tentaranya yang tewas akibat serangan salah sasaran.

    Negara itu tetap akan mengadukan protes ke Dewan Keamanan PBB bahwa Israel telah melanggar kedaulatan Lebanon.

    Kabar lainnya adalah tentang anak mantan Kepala IDF yang tewas dalam pertempuran melawan Hamas di Jalur Gaza.

    Berikut kumpulan rangkuman berita 24 jam terakhir dalam Kilas Internasional pagi ini.

    Lebanon masa bodoh dengan permintaan maaf Israel usai menewaskan tentara militer Beirut pada serangan di dekat perbatasan, Senin (4/12).

    Lebanon tetap mengajukan komplain atas aksi Israel itu ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Sebelumnya, Israel membombardir area perumahan di Kota Mays Al Jabal Lebanon yang menewaskan satu tentara negaranya dan menyebabkan dua lainnya luka-luka.

    Israel dibuat marah oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres lantaran mengajukan Pasal 99 Piagam PBB untuk merespons situasi di Jalur Gaza Palestina.

    Dalam sebuah surat kepada Presiden DK PBB, Jose Javier de la Gasca Lopez Dominguez, Guterres menyampaikan kecemasannya tentang situasi Gaza yang makin hancur akibat agresi Israel sambil menyinggung Pasal 99 Piagam PBB.

    “Saya menulis surat ini berdasarkan Pasal 99 Piagam PBB untuk menyampaikan kepada Dewan Keamanan suatu permasalahan yang, menurut pendapat saya, dapat memperburuk ancaman yang ada terhadap pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional,” kata Guterres dalam suratnya yang ditujukan kepada Presiden DK PBB Jose Javier de la Gasca Lopez Dominguez pada Rabu (6/12).

    Tentara Israel (IDF) mengumumkan kematian dua tentara cadangan selama pertempuran di Jalur Gaza. Salah satu yang tewas adalah Gal Meir Eisenkot (25 tahun) dari Batalyon 699 Brigade 551, Herzliya.

    Gal Meir Eisenkot adalah putra dari mantan kepala Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Gadi Eizenkot, yang kini juga menjabat sebagai menteri kabinet Israel dari Partai Persatuan Nasional yang dipimpin Benny Gantz.

    Reuters pada Kamis (7/12) memberitakan militer Israel tidak mendetailkan kematian Gal Meir Eisenkot. Mereka hanya mengatakan ia tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza utara.

    (tim/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Deret Bangunan Sipil di Gaza Selatan yang Dibom Israel secara Brutal

    Deret Bangunan Sipil di Gaza Selatan yang Dibom Israel secara Brutal

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel kini memperluas cakupan serbuan daratnya ke wilayah selatan dengan mengepung kota Khan Younis, kota terbesar kedua di Jalur Gaza, Palestina.

    Sebelumnya militer Israel memerintahkan agar masyarakat Palestina berpindah ke Gaza selatan untuk menghindari bahaya perang.

    Dilansir dari Reuters, serangan ke Gaza selatan sejak Rabu (6/12), memaksa kembali puluhan ribu warga sipil Palestina yang mengungsi berdesakan di kota dekat perbatasan Mesir untuk menghindari pengeboman Israel.

    “Israel berbohong. Tidak ada tempat di Gaza yang aman dan besok mereka akan mengejar kita di Rafah,” ungkap Samir Abu Ali, warga Rafah berusia 45 tahun.

    Serbuan Israel ini mengakibatkan berbagai infrastruktur buat warga sipil Palestina berlindung menjadi hancur.

    Berikut deret infrastruktur sipil yang diserang Israel di Gaza selatan.

    Sekolah

    Serangan udara Israel yang menargetkan Sekolah Ma’an UNRWA di Khan Younis yang menewaskan lebih dari 30 jiwa.

    Sekolah Ma’an beberapa saat terakhir digunakan sebagai tempat pengungsian warga Palestina yang kehilangan rumah akibat perang.

    Saksi mata menyatakan puluhan orang luka-luka dan jenazah yang ditemukan dibawa ke Rumah Sakit Nasser di kota tersebut, dikutip dari The New Arab.

    Hamad Abu Sarhan, pengungsi berusia 51 tahun, menggambarkan situasi di sana benar-benar seperti bencana.

    Para pengungsi telah berada di sekolah selama beberapa hari pasca penyerangan ke Khan Younis. Keponakan Abu Sarhan berusia 28 tahun terbunuh akibat bom Israel.

    “Situasinya benar-benar bencana,” kata Abu Sarhan, dikutip dari The Washington Post.

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    Rumah

    Tujuan Israel untuk menumpas habis Hamas dengan serbuan bomnya mengakibatkan jutaan warga Palestina kehilangan rumah mereka.

    Beberapa penduduk yang mencoba kembali ke Khan Younis mendapati lingkungan dan rumah mereka telah rata dengan tanah.

    “Kami terkejut melihat rumah kami, jalan-jalan kami, tanah kami, pekarangan kami, dan semuanya dibongkar,” ungkap Gihad Nabil, penduduk Abu Ta’imah, pinggiran kota Khan Younis, dikutip dari The New Arab.

    Warga Palestina semakin putus asa untuk mencari tempat perlindungan. Tidak ada lagi jaminan daerah yang aman untuk berlindung.

    Di reruntuhan rumah yang hancur akibat bom di kota Rafah, Gaza selatan, seorang pria berteriak, “Di mana anak-anak saya?”, dikutip dari Al Monitor.

    Saat bom berjatuhan, masyarakat berhamburan keluar dari rumah mereka dan memadati jalanan untuk mencari perlindungan.

    Masjid dan Gereja

    Pesawat-pesawat tempur Israel mengebom Masjid Halima di kota Khan Younis pada Jumat (1/12) yang membuatnya rata dengan tanah.

    “Tentara Israel mengebom Masjid Halima, yang menyebabkan kehancuran totalnya, selain kehancuran yang meluas di wilayah yang menjadi sasaran,” ungkap saksi mata, dikutip dari Anadolu Agency.

    Sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas di Gaza, lebih dari 88 masjid hancur dan 174 lainnya rusak.

    Israel juga menargetkan tiga gereja untuk dihancurkan.

  • Biden Tekan Netanyahu Soal Keselamatan Warga Sipil di Gaza

    Biden Tekan Netanyahu Soal Keselamatan Warga Sipil di Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden AS Joe Biden kembali menekankan pentingnya melindungi warga sipil kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Hal itu ia sampaikan lagi di tengah agresi militer yang masih berlangsung di Gaza kini sejak 7 Oktober.

    Biden menegaskan “melindungi warga sipil di Gaza adalah hal penting.” Tak hanya itu, ia juga meminta lebih banyak lagi bantuan yang diizinkan masuk.

    “Presiden menekankan kebutuhan penting untuk melindungi warga sipil,” kata Gedung Putih seperti diberitakan AFP pada Jumat (8/12).

    Itu disampaikan dalam panggilan telepon pertama Biden dan Netanyahu setelah 26 November. Dalam kesempatan tersebut, Biden juga disebut menyerukan pembentukan koridor kemanusiaan untuk “memisahkan penduduk sipil dari Hamas”.

    “Dan memisahkan penduduk sipil dari Hamas termasuk melalui koridor yang memungkinkan orang untuk bergerak dengan aman dari wilayah permusuhan tertentu,” ungkap Gedung Putih.

    AS sejak awal sangat membela hak Israel untuk mempertahankan diri setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang dan 138 orang masih disandera.

    Namun, pemerintahan Biden menilai sudah terlalu banyak warga sipil Palestina yang tewas dalam serangan Israel. Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan sudah 17.177 orang tewas per Kamis (7/12) sejak serangan balasan 7 Oktober.

    Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga mengingatkan Israel untuk berbuat lebih banyak untuk memastikan keselamatan warga sipil Palestina, terutama saat sedang melakukan serangan darat ke wilayah selatan.

    “Penting bagi Israel untuk mengutamakan perlindungan warga sipil,” kata Blinken saat konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron yang sedang berkunjung pada Kamis (7/12).

    “Masih ada kesenjangan antara niat [Israel] untuk melindungi warga sipil dan hasil nyata yang kami lihat di lapangan.”

    Amerika Serikat juga telah berupaya untuk memberikan lebih banyak bantuan ke Gaza.

    Biden menyambut baik keputusan Israel untuk memberikan lebih banyak bahan bakar menyusul gagalnya gencatan senjata “tetapi menekankan bahwa lebih banyak bantuan sangat dibutuhkan secara menyeluruh.

    Gedung Putih turut mengungkapkan Joe Biden secara terpisah berbicara dengan Raja Yordania Abdullah II sebagai upaya untuk memulihkan gencatan senjata singkat yang gagal pekan lalu.

    “Kedua pemimpin sepakat untuk mengupayakan perdamaian yang langgeng dan berkelanjutan di Timur Tengah termasuk pembentukan negara Palestina,” ungkap Gedung Putih.

    (tim/chri)

  • Derita Warga Gaza Gegara Israel, Gali Makanan di Bawah Reruntuhan

    Derita Warga Gaza Gegara Israel, Gali Makanan di Bawah Reruntuhan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sejumlah warga di Gaza menderita akibat agresi Israel, sampai harus menggali bahan makanan seperti sekantong tepung dari balik reruntuhan bangunan.

    Salah satu warga Gaza harus membawa enam botol minyak untuk menggali kemungkinan sisa stok makanan di antara reruntuhan. 

    Sekelompok warga lain bahkan harus sampai berdebat demi menemukan sekantong tepung, teh, bahkan selimut. 

    Aktivitas semacam itu merupakan pemandangan sehari-hari di Dier Al Balah, Gaza, usai kota wilayah ini hancur digempur Israel.

    “Ini kekacauan,” kata seorang warga kepada CNN pada awal pekan ini.

    Dia berdiri di belakang kerumunan orang yang mencari perbekalan di tengah reruntuhan.

    Warga lain yang rumahnya hancur karena serangan Israel, Kamil Al-Raie, mengatakan kelaparan telah mendorong warga Gaza melakukan tindakan putus asa itu.

    “Lihatlah orang-orang itu. Ini semua karena kelaparan,” kata Al Raie.

    Menurut Program Pangan Dunia PBB (WFP), seluruh penduduk Gaza membutuhkan bantuan makanan.

    Di awal krisis akibat serangan Israel 7 Oktober, organisasi PBB tersebut mengelola 23 toko roti di Gaza.

    Salah satu toko roti andalan warga Gaza adalah Al-Baraka. Tempat ini sempat meringankan penderitaan masyarakat dengan menyediakan roti yang sangat dibutuhkan. Namun, toko roti itu kini hanya tinggal puing-puing.

    “Jujur saja, menyerangnya (toko roti) harus dianggap sebagai terorisme,” kata warga Deir al-Balah, Ibrahim Dabbour.

    Dia juga menyarankan toko roti tersebut seharusnya berada di luar operasi militer.

    Selama melancarkan agresi di Gaza, pasukan Israel menyerang warga dan objek sipil seperti rumah sakit hingga tempat makan. Imbas serangan tersebut, hampir 17 ribu orang di Palestina meninggal.

    (isa/dna)

  • Anak Mantan Kepala IDF Tewas dalam Pertempuran di Jalur Gaza

    Anak Mantan Kepala IDF Tewas dalam Pertempuran di Jalur Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tentara Israel (IDF) mengumumkan kematian dua tentara cadangan selama pertempuran di Jalur Gaza. Salah satu yang tewas adalah Gal Meir Eisenkot (25 tahun) dari Batalyon 699 Brigade 551, Herzliya.

    Gal Meir Eisenkot adalah putra dari mantan kepala Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Gadi Eizenkot, yang kini juga menjabat sebagai menteri kabinet Israel dari Partai Persatuan Nasional yang dipimpin Benny Gantz.

    Reuters pada Kamis (7/12) memberitakan militer Israel tidak mendetailkan kematian Gal Meir Eisenkot. Mereka hanya mengatakan ia tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza utara.

    Gadi Eizenkot juga mengetahui berita tersebut saat mengunjungi Komando Selatan IDF bersama Benny Gantz pada hari itu.

    Sementara itu, tentara lain yang turut dikonfirmasi meninggal adalah Jonathan David Deitch, 34, dari Batalyon Pengintai 6623 Brigade ke-55, dari Harish. Dia tewas dalam baku tembak di selatan Jalur Gaza.

    Benny Gantz mengungkapkan belasungkawa, terutama bagi Eizenkot.

    “Bersama seluruh Israel, saya menyampaikan dukungan saya kepada Gadi dan seluruh keluarganya, serta pelukan erat. Kami semua berkomitmen untuk terus berjuang demi tujuan suci kematian Gal,” kata Gantz dalam sebuah pernyataan.

    Dalam pesan belasungkawa, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengungkapkan dukanya.

    Israel sebelumnya bersumpah untuk memusnahkan kelompok Hamas setelah para pejuangnya membunuh 1.200 orang di Israel dan menyeret 240 lainnya kembali ke Gaza sebagai sandera, menurut penghitungan Israel.

    Mereka pun membalas itu dengan agresi di kawasan Gaza hingga lebih dari 17.000 warga Palestina telah terbunuh di sana sejak 7 Oktober. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

    Tak hanya itu, sekitar 1,9 juta orang, atau 85 persen dari populasi di Gaza telah mengungsi.

    Sementara itu, sekitar 89 tentara terbunuh dalam serangan darat dalam beberapa waktu terakhir.

    (tim/chri)

  • Netanyahu Ancam Hizbullah: Kami Akan Ubah Beirut Jadi Gaza

    Netanyahu Ancam Hizbullah: Kami Akan Ubah Beirut Jadi Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam Hizbullah untuk tak ikut-ikutan menyerang. Ancaman itu disampaikan setelah militer Israel mengungkapkan satu warga sipil mereka tewas akibat tembakan anti-tank dari Lebanon.

    Netanyahu, seperti diberitakan Al Jazeera, menyatakan pihaknya tak ragu untuk mengubah Beirut sama seperti Gaza apabila terus berusaha memperluas cakupan perang yang dilakukan Israel dengan Hamas.

    “Jika Hizbullah memilih untuk memulai perang global, maka mereka akan mengubah Beirut dan Lebanon selatan, yang tidak jauh dari sini, menjadi Gaza dan Khan Younis dengan tangannya sendiri,” kata Benjamin Netanyahu, Kamis (7/12).

    Netanyahu mengacu pada daerah-daerah Palestina yang mengalami kerusakan parah akibat agresi militer mereka. Hal tersebut disampaikan di tengah-tengah kunjungan ke wilayah utara Israel.

    Tentara Israel kemudian mengungkapkan mereka telah “menyerang sumber serangan [dari Lebanon] menggunakan helikopter tempur, tank, dan tembakan artileri.”

    Beberapa waktu lalu, Hizbullah mengklaim melakukan serangan di kawasan al-Jardah di Israel. Tidak jelas apakah itu adalah serangan yang disalahkan Israel atas jatuhnya korban sipil.

    Baku tembak antara kelompok Hizbullah Lebanon dan militer Israel semakin meningkat sejak gagalnya gencatan senjata pekan lalu dan dimulainya kembali permusuhan di Gaza.

    Sedangkan pada Selasa (5/12), seorang tentara Lebanon tewas akibat tembakan Israel di sebuah pos militer dekat perbatasan.

    Kematian itu menandai kasus pertama sejak meningkatnya konflik di sepanjang perbatasan akibat pecahnya perang Israel dan Hamas.

    Tentara Israel mengaku menyesal atas insiden itu. Penyesalan yang jarang diungkapkan itu dituangkan lewat unggahan di X atau Twitter bahwa berusaha “menghilangkan” ancaman Hizbullah dan tentara Lebanon “bukan sasaran serangan.”

    Berdasarkan perhitungan AFP, lebih dari 110 orang tewas di sisi perbatasan Lebanon sejak Oktober, sebagian besar adalah pejuang Hizbullah dan lebih dari selusin warga sipil.

    Sedangkan Israel mengatakan enam tentaranya dan tiga warga sipil Israel tewas di daerah tersebut.

    (tim/chri)

  • VIDEO: Anak-anak Palestina Butuh Tahunan untuk Hilangkan Trauma Perang

    VIDEO: Anak-anak Palestina Butuh Tahunan untuk Hilangkan Trauma Perang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Anak-anak Palestina korban serangan Israel diprediksi butuh waktu lama untuk sembuh.

    Hal itu diungkapkan dokter di rumah sakit Mesir yang merawat sejumlah anak-anak Palestina.

    Dia merawat anak-anak dengan berbagai kondisi, mulai dari kaki yang terjepit logam hingga jari tangan yang rusak parah.

    Menurut para dokter, apa yang dirasakan anak-anak itu bukan hanya luka fisik tapi juga mental.

    Untuk luka fisik saja, proses penyembuhan harus melibatkan banyak dokter spesialis.

    Sementara mental, dukungan psikolog juga jadi faktor yang tak kalah penitng.

    Dengan kondisi itu, para korban perang di Gaza bisa butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa melewati trauma yang mereka alami.

  • Isi Pasal 99 Piagam PBB yang Bikin Israel Ngamuk

    Isi Pasal 99 Piagam PBB yang Bikin Israel Ngamuk

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel dibuat marah oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres lantaran mengajukan Pasal 99 Piagam PBB untuk merespons situasi di Jalur Gaza Palestina.

    Dalam sebuah surat kepada Presiden DK PBB, Jose Javier de la Gasca Lopez Dominguez, Guterres menyampaikan kecemasannya tentang situasi Gaza yang makin hancur akibat agresi Israel sambil menyinggung Pasal 99 Piagam PBB.

    “Saya menulis surat ini berdasarkan Pasal 99 Piagam PBB untuk menyampaikan kepada Dewan Keamanan suatu permasalahan yang, menurut pendapat saya, dapat memperburuk ancaman yang ada terhadap pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional,” kata Guterres dalam suratnya yang ditujukan kepada Presiden DK PBB Jose Javier de la Gasca Lopez Dominguez pada Rabu (6/12).

    DK PBB merupakan badan yang paling kuat di PBB, beranggotakan 15 negara, mencakup 5 negara anggota permanen dan 10 negara anggota tidak tetap atau bergilir.

    Salah satu tanggung jawab utama DK PBB adalah menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

    Dalam suratnya kepada Presiden DK PBB, Guterres menyinggung tanggung jawab dewan tersebut dengan mengatakan bahwa situasi di Palestina “dapat memperburuk ancaman yang ada terhadap pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.”

    Ini merupakan langkah langka yang dilakukan seorang Sekjen PBB. Surat ini dikirim Guterres lantaran DK PBB, sebagai badan yang paling berpengaruh di PBB, tak kunjung berhasil mengadopsi resolusi untuk mendesak Israel-Hamas gencatan senjata di Jalur Gaza.

    “Ini pertama kalinya António Guterres melakukan hal ini sejak ia menjadi Sekretaris Jenderal pada tahun 2017,” kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, dalam pernyataannya.

    Berdasarkan Piagam PBB, Sekretaris Jenderal memiliki kekuasaan terbatas dan tidak bisa begitu saja menginisiasi rapat atau pembahasan di Dewan Keamanan PBB. Sebab, peran utama Sekjen PBB adalah sebagai Kepala Pejabat Administratif PBB yang dipilih negara anggota setiap lima tahun.

    Sementara itu, Pasal 99 Piagam PBB itu memberikan kewenangan “khusus” bagi Sekjen PBB untuk dapat mengangkat masalah apa pun ke Dewan Keamanan.

    Pasa 99 Piagam PBB berisikan: “Sekretaris Jenderal dapat menyampaikan isu dan masalah apa pun kepada Dewan Keamanan yang menurut penilaiannya bisa mengancam perdamaian dan keamanan internasional.”

    Dikutip laman resmi PBB, Pasal 99 ini terakhir kali digunakan yakni pada 1989. Sekjen PBB saat itu, Javier Pérez de Cuéllar, meminta Dewan Keamanan PBB membahas perang sipil di Lebanon yang telah berlangsung sejak 1975. 

    “Fakta bahwa pasal ini tidak digunakan sejak tahun 1989 memang bergema secara diplomatis dan simbolis di sini di New York,” kata Daniel Forti, analis senior advokasi dan penelitian PBB di International Crisis Group, kepada Al Jazeera.

    Forti menilai Pasal 99 ini tidak akan “secara mendasar mengubah perhitungan politik anggota Dewan Keamanan yang paling berkuasa.”

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]