Negara: Palestina

  • Dirjen Kemenkes Gaza Konpers di Depan Jasad Anggota Keluarga

    Dirjen Kemenkes Gaza Konpers di Depan Jasad Anggota Keluarga

    Jakarta, CNN Indonesia

    Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Jalur Gaza Palestina, Dr. Munir Al-Bursh, tetap melangsungkan konferensi pers rutin ke media soal situasi di wilayah itu meski di depannya tergeletak lima jasad anggota keluarganya yang baru saja meninggal akibat gempuran Israel.

    Momen itu terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial. Al-Bursh, yang tampak mengenakan jas putih dokter, langsung berlutut dan membuka kain kafan salah satu jenazah di depannya dan mengusap wajah jasad tersebut sambil berbicara ke depan kamera.

    Dikutip CNN, Al Bursh mengatakan jasad pria itu adalah keponakannya, seorang profesor hukum yang sedang menempuh gelar doktoral ilmu hukum internasional.

    Al Bursh juga mengatakan ayah keponakannya itu ikut tewas dan merupakan seorang pejabat di Kementerian Kehakiman di Gaza.

    Total 18 anggota keluarga Al Bursh tewas akibat gempuran Israel yang menyasar area kediaman keluarganya pada Rabu (6/12) malam.

    Al-Bursh mengatakan bahwa cucunya yang berumur 1 minggu juga ikut tewas dalam serangan Israel tersebut.

    [Gambas:Twitter]

    Beberapa jenazah anggota keluarganya itu ditangani Rumah Sakit Kamal Adwan Gaza Utara saat Al Bursh sedang bertugas pada Kamis (7/12) pagi.

    “Pendudukan Israel ingin membunuh harapan kita. Mereka ingin mengurangi generasi muda, anak-anak dan perempuan kita. Mereka menargetkan akademisi dan pelajar, serta anak-anak. Dia menghancurkan rumah-rumah di atas kepala penghuninya, tidak membedakan antara tua dan muda,” kata Al-Bursh dalam video tersebut.

    Agresi brutal Israel ke Palestina sejak 7 Oktober lalu telah menewaskan total 17.443 di Jalur Gaza dan Tepi Barat Palestina per Jumat (8/12).

    Menurut data Kementerian Kesehatan Palestina, sebanyak 17.177 orang tewas dan 46 ribu orang lainnya terluka selama agresi Israel ke Jalur Gaza.

    Sementara itu, ada 266 orang tewas dan 3.365 orang lainnya terluka akibat serangan Israel ke Tepi Barat selama periode yang sama.

    Sebanyak 70 persen dari total korban tewas di Gaza dan Tepi Barat merupakan anak-anak dan perempuan.

    Korban tewas kembali melonjak di Gaza dan Tepi Barat ketika Israel mulai menggempur lagi Palestina menyusul masa gencatan senjata yang berakhir.

    Sejak itu, Israel melancarkan “fase perang baru” dan kini terlihat fokus menggempur wilayah Gaza selatan.

    (blq/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • RI Upayakan AS Cs Tak Veto Voting Resolusi DK PBB soal Gaza Malam Ini

    RI Upayakan AS Cs Tak Veto Voting Resolusi DK PBB soal Gaza Malam Ini

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berharap Amerika Serikat dan empat anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) lain tak memveto draf resolusi soal agresi Israel ke Palestina yang akan dibahas Jumat (8/12) malam ini WIB.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan Retno tengah berupaya berkomunikasi dengan sejumlah sekutu AS terkait draf resolusi DK PBB ini. 

    “Menlu RI terus berkomunikasi dengan berbagai pihak yang dianggap memiliki pengaruh di DK PBB untuk meyakinkan agar tidak ada negara Anggota Tetap DK PBB yang menggunakan hak veto-nya,” kata juru bicara Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal, dalam rilis resmi.

    Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB yaitu China, Rusia, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.

    Iqbal menerangkan pada Kamis (7/12), Retno melakukan pembicaraan via telepon dengan Menlu Uni Eropa.

    Di hari yang sama Retno juga melakukan pertemuan dengan Dubes-Dubes Uni Eropa di Jakarta.

    Lalu pada hari ini, Retno bertemu secara khusus dengan Dubes Perancis. Salah satu yang mereka bahas yakni soal resolusi DK PBB terkait Gaza.

    DK PBB akan menggelar voting untuk mengadopsi rancangan resolusi berisikan desakan gencatan senjata lagi dan penyaluran bantuan kemanusiaan di Gaza usai Israel melancarkan agresi fase kedua sejak gencatan senjata pertama berakhir. Pemungutan suara soal draf resolusi ini dikabarkan akan berlangsung pada Jumat pagi waktu New York, Amerika Serikat.

    Pemungutan suara resolusi ini berlangsung setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggunakan kewenangannya di bawah Pasal 99 Piagam PBB untuk mengangkat isu Gaza agar dibahas di DK PBB.

    DK PBB terdiri dari 15 negara anggota meliputi 10 anggota tidak tetap dan lima anggota tetap. Resolusi bisa diadopsi jika mengantongi persetujuan sembilan anggota dengan tidak ada negara anggota tetap yang memakai hak vetonya. 

    Selama agresi Israel, DK PBB menjadi sorotan lantaran berulang kali gagal mengeluarkan resolusi atau bahkan pernyataan kemanusiaan tentang situasi di Jalur Gaza yang kian mengkhawatirkan.

    Sejumlah pihak menilai DK PBB gagal menjalankan fungsinya sebagai penjaga perdamaian. 

    Sepanjang agresi Israel ke Palestina sejak 7 Oktober lalu, lebih dari 17 ribu warga Palestina telah tewas dan puluhan ribu orang lainnya terluka. Selama periode yang sama, DK PBB baru sekali mengeluarkan resolusi saat presidensi ada di tangan China.

    Dikutip AFP, Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, sangat berharap DK PBB akan mengadopsi resolusi tersebut dan akan “mendengarkan sikap Sekjen PBB yang berani, berani, dan berprinsip.”

    Sementara itu, Wakil Dubes AS di PBB, Robert Wood, mengatakan resolusi baru dari DK PBB pada tahap ini tidak akan “berguna.” Ia mengisyaratkan bahwa AS akan memveto lagi draf resolusi DK PBB soal Gaza ini.

    “Posisi kami tidak berubah. Kami sekali lagi berpikir bahwa hal terbaik yang bisa kami lakukan, untuk situasi di lapangan, adalah membiarkan diplomasi di balik layar terus berlanjut,” kata Wood.

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Sandera Tentara Israel Tewas Saat Akan Diselamatkan

    Sandera Tentara Israel Tewas Saat Akan Diselamatkan

    Gaza City

    Sayap bersenjata Hamas mengklaim kelompoknya telah menggagalkan upaya penyelamatan sandera oleh pasukan khusus Israel di Jalur Gaza. Beberapa tentara dan seorang sandera, yang merupakan personel militer Israel, dilaporkan tewas dalam pertempuran yang terjadi saat penggagalan upaya penyelamatan itu.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (8/12/2023), sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, dalam pernyataan via Telegram menyatakan para petempurnya mendeteksi unit pasukan khusus Israel yang sedang melakukan upaya penyelamatan sandera dan melancarkan serangan terhadap mereka.

    Pertempuran pun terjadi antara militan Hamas dan pasukan Israel di Jalur Gaza, namun lokasi pertempuran itu tidak disebutkan lebih lanjut.

    Brigade al-Qassam, dalam pernyataannya, menyebut seorang tentara Israel yang disandera tewas dalam pertempuran itu. Mereka mengidentifikasi sandera tentara Israel yang tewas sebagai Sa’ar Baruch yang berusia 25 tahun.

    Daftar sandera yang pernah dirilis oleh Israel mengidentifikasi salah satu sandera sebagai Sahar Baruch, yang merupakan seorang mahasiswa sipil yang berusia 24 tahun ketika diculik dari rumahnya di Israel bagian selatan dalam serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober lalu.

    Militer Israel belum memberikan komentar atas klaim Hamas tersebut.

    Pada Oktober lalu, militer Israel mengklaim pasukannya berhasil membebaskan seorang tentaranya yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

    Saat ini, diyakini masih ada 138 sandera yang ditahan di Jalur Gaza. Operasi militer Israel terhadap daerah kantong Palestina itu kembali berlanjut setelah gencatan senjata berakhir pada awal Desember ini, karena tidak adanya kesepakatan baru untuk memperpanjang jeda pertempuran antara Israel dan Hamas.

    Otoritas Israel melaporkan lebih dari 240 orang disandera oleh Hamas dan kini ditahan di Jalur Gaza. Mereka yang disandera tidak hanya terdiri atas warga sipil, tapi juga tentara Israel, dan bahkan terdapat warga negara asing.

    Serangan Hamas pada awal Oktober itu dilaporkan menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.

    Sebagai respons atas serangan itu, Israel melancarkan serangan via udara, darat dan laut terhadap Jalur Gaza. Laporan terbaru dari kantor media pemerintah Hamas yang menguasai Jalur Gaza menyebutkan bahwa sedikitnya 16.248 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pasukan Israel Tembak Mati 6 Warga Palestina di Tepi Barat

    Pasukan Israel Tembak Mati 6 Warga Palestina di Tepi Barat

    Jakarta

    Pasukan Israel menembak mati enam warga Palestina dalam penyerbuan ke sebuah kamp pengungsi di utara Tepi Barat yang diduduki Israel. Kementerian Kesehatan Palestina menyampaikan kematian mereka pada Jumat (8/12).

    Kementerian tersebut tidak mengidentifikasi keenam warga Palestina itu, namun mengatakan mereka tewas “akibat peluru dari pendudukan (Israel) di kamp pengungsi Al-Fara” dekat Tubas.

    Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    “Bentrokan meningkat dengan pasukan (Israel) yang menyerbu kamp di tengah tembakan hebat dan ledakan-ledakan,” kata kantor berita resmi Palestina, Wafa, seperti dilansir AFP, Jumat (8/12/2023).

    Kekerasan di wilayah tersebut berkobar sejak pecahnya perang antara Israel dan kelompok Hamas di Jalur Gaza.

    Sebelumnya pada hari Rabu (6/12) lalu, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan empat warga Palestina, dua di antaranya remaja, tewas dalam berbagai operasi Israel di sekitar Tepi Barat, yang telah diduduki Israel sejak tahun 1967.

    Otoritas Palestina mengatakan tembakan Israel dan serangan para pemukim di Tepi Barat telah menewaskan sedikitnya 263 warga Palestina sejak perang Israel-Hamas dimulai.

    Kelompok Hamas yang menguasai Gaza melancarkan serangan besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang, kata para pejabat Israel.

    Sebagai balasan, Israel melancarkan serangan udara dan serangan darat di Gaza yang telah menewaskan hampir 17.200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut otoritas Hamas di sana.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Spanyol Diam-diam Usir 2 Staf Kedutaan AS, Ada Apa?

    Spanyol Diam-diam Usir 2 Staf Kedutaan AS, Ada Apa?

    Jakarta

    Pemerintah Spanyol diam-diam mengusir dua staf kedutaan Amerika Serikat di Madrid, ibu kota Spanyol. Pengusiran ini dilakukan menyusul tuduhan bahwa keduanya berusaha menyuap petugas intelijen Spanyol dengan imbalan informasi rahasia.

    Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles mengatakan pada hari Kamis (7/12) waktu setempat, bahwa Spanyol telah mengajukan komplain ke Amerika, namun insiden tersebut tidak akan merusak hubungan diplomatik kedua negara.

    “Spanyol dan Amerika Serikat adalah teman, sekutu, dan mitra,” katanya kepada wartawan, seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (8/12/2023).

    “Ketika ada permasalahan yang mungkin berdampak pada kami, maka permasalahan tersebut akan didiskusikan dan ditangani, namun hal tersebut sama sekali tidak mempengaruhi hubungan yang kami jalin,” imbuh Menhan Spanyol itu.

    Surat kabar El Pais melaporkan bahwa dua pegawai kedutaan AS yang tidak disebutkan namanya, dikeluarkan secara diam-diam atas permintaan pemerintah Spanyol, menyusul penyelidikan yang menyimpulkan bahwa mereka telah memperoleh informasi dari agen intelijen Spanyol dengan imbalan besar.

    Robles menegaskan bahwa penyelidikan yudisial sedang menyelidiki “perilaku tidak wajar” di CNI, badan intelijen Spanyol. Isi materi yang dibagikan kepada kedua staf kedutaan AS tersebut tidak jelas.

    El Pais melaporkan bahwa seorang kepala wilayah CNI dan asistennya ditangkap dua bulan lalu, namun pengadilan memerintahkan agar kasus mereka tetap dirahasiakan. Surat kabar itu menambahkan bahwa Duta Besar AS Julissa Reynoso membantah mengetahui atau terlibat ketika dipanggil oleh otoritas Spanyol.

    Lihat juga Video: Spanyol Siap Akui Negara Palestina Walau Berbeda Pendapat dengan UE

    “Setidaknya dua agen AS yang ditempatkan di Kedutaan Besar AS di Madrid, yang terlibat langsung dalam perekrutan mata-mata CNI, diam-diam telah diusir dari Spanyol,” demikian laporan El Pais.

    Meskipun upaya merekrut agen dari aparat intelijen suatu negara merupakan bentuk tipu muslihat yang lazim terjadi dalam hubungan antara negara-negara, El Pais menyebut insiden tersebut sebagai “tindakan permusuhan terbuka” yang tidak pantas dilakukan oleh “teman atau sekutu”.

    Outlet media Spanyol, El Confidencial pertama kali melaporkan tentang penangkapan dua pekerja CNI tersebut pada hari Senin lalu. Ketika ditanya tentang insiden tersebut, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan menolak berkomentar.

    Kedutaan Besar AS di Madrid dan Kementerian Luar Negeri Spanyol juga menolak berkomentar mengenai masalah ini.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Biden Telepon Netanyahu, Ingatkan Pentingnya Lindungi Warga Sipil Gaza

    Biden Telepon Netanyahu, Ingatkan Pentingnya Lindungi Warga Sipil Gaza

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa melindungi warga sipil di Gaza adalah hal yang “penting”. Biden juga mengatakan lebih banyak bantuan harus diizinkan masuk, kata Gedung Putih.

    Biden, yang berbicara melalui telepon dengan Netanyahu pada Kamis (7/12) waktu setempat untuk pertama kalinya sejak 26 November, menyerukan pembentukan koridor kemanusiaan untuk “memisahkan penduduk sipil dari Hamas”.

    “Presiden menekankan kebutuhan penting untuk melindungi warga sipil dan memisahkan penduduk sipil dari Hamas, termasuk melalui koridor yang memungkinkan orang untuk bergerak dengan aman dari wilayah perang tertentu,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/12/2023).

    Amerika Serikat sangat membela hak Israel untuk mempertahankan diri setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menurut Israel, menewaskan 1.200 orang, sementara 138 orang masih disandera.

    Namun, pemerintahan Biden menyebut terlalu banyak warga sipil Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Gaza. Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 17.177 pada hari Kamis (7/12).

    Ketika pertempuran sengit di perkotaan terjadi di kota-kota terbesar di Gaza dan sekitarnya pada hari Kamis (7/12) waktu setempat, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Israel perlu berbuat lebih banyak.

    “Penting bagi Israel untuk mengutamakan perlindungan warga sipil,” kata Blinken saat konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron yang sedang berkunjung pada hari Kamis.

    Gedung Putih menyatakan, Biden juga menyambut baik keputusan Israel untuk memberikan lebih banyak bahan bakar menyusul gagalnya gencatan senjata “tetapi menekankan bahwa lebih banyak bantuan sangat dibutuhkan secara menyeluruh.”

    Biden juga meminta Hamas untuk mengizinkan Palang Merah mengakses para sandera yang masih ditahan oleh kelompok milisi Palestina tersebut.

    Secara terpisah, Biden juga berbicara dengan Raja Yordania Abdullah II, seiring upaya terus dilakukan untuk memulihkan gencatan senjata singkat yang gagal pekan lalu, kata Gedung Putih.

    Kedua pemimpin sepakat untuk mengupayakan “perdamaian yang langgeng dan berkelanjutan di Timur Tengah termasuk pembentukan negara Palestina,” imbuh Gedung Putih.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • VIDEO: Pilu Ibu Minta Anaknya Diobati di RS Al Aqsa Gaza

    VIDEO: Pilu Ibu Minta Anaknya Diobati di RS Al Aqsa Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang ibu terlihat berlari memasuki RS Al Aqsa sambil menggendong sang anak, Kamis (7/12).

    Ibu dan anak itu diketahui berasal dari Deir Al Balah, salah satu lokasi yang dibombardir oleh pasukan Israel.

    Sambil menangis, sang ibu meminta bantuan perawat untuk bisa mengobat anaknya.

    Si anak tampak mengalami luka di bagian kepala dan langsung diobati oleh perawat yang berjaga.

    Agresi Israel ke Palestina sudah berlangsung selama dua bulan.

    Dan hingga Kamis, jumlah korban tewas akibat perang itu sudah mencapai 17 ribu.

  • Isi Pasal 99 Piagam PBB, Disebut di Surat Sekjen PBB Terkait Situasi Gaza

    Isi Pasal 99 Piagam PBB, Disebut di Surat Sekjen PBB Terkait Situasi Gaza

    Jakarta

    Isi Pasal 99 Piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) menjadi sorotan. Hal ini disinggung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres dalam suratnya kepada Presiden Dewan Keamanan (DK) PBB Jose Javier de la Gasca Lopez Dominguez terkait situasi di Gaza, Palestina.

    Guterres meminta anggota Dewan Keamanan PBB mendesak gencatan senjata di Gaza. Seperti dilansir situs PBB, Kamis (7/12/2023), surat yang tertanggal 6 Desember 202 tersebut dikirim oleh Sekjen PBB Antonio Guterres kepada Presiden DK PBB Jose Javier de la Gasca Lopez Dominguez.

    Dalam surat itu, Guterres menyampaikan kecemasannya terkait situasi Gaza yang memprihatinkan sambil mengingatkan Pasal 99 Piagam PBB. Menurut Guterres, permusuhan selama lebih dari delapan minggu di Gaza dan Israel telah menciptakan penderitaan manusia yang mengerikan, kehancuran fisik, dan trauma kolektif di seluruh Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina.

    “Saya menulis berdasarkan Pasal 99 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyampaikan kepada Dewan Keamanan suatu permasalahan yang, menurut pendapat saya, dapat memperburuk ancaman yang ada terhadap pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional,” ujar Guterres dalam suratnya ke DK PBB.

    Lantas, seperti apa isi Pasal 99 Piagam PBB, seperti yang disorot dan disinggung dalam surat Sekjen PBB Antonio Guterres kepada Presiden DK PBB Jose Javier de la Gasca Lopez Dominguez terkait situasi di Gaza? Simak informasinya berikut ini:

    Piagam PBB disebut The Charter of the United Nation atau United Nations Charter. Piagam PBB adalah dokumen pendirian PBB yang ditandatangani pada tanggal 26 Juni 1945, di San Francisco, pada akhir Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Organisasi Internasional, dan mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 1945, hingga saat ini.

    PBB dapat mengambil tindakan terhadap berbagai macam isu karena karakter internasionalnya yang unik dan kekuasaan yang diberikan dalam Piagamnya, yang dianggap sebagai perjanjian internasional. Dengan demikian, Piagam PBB adalah instrumen hukum internasional, dan Negara-negara Anggota PBB terikat olehnya.

    Sejak berdirinya PBB pada tahun 1945, misi dan kerja organisasi ini telah dipandu oleh tujuan dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Piagam pendiriannya, yang telah diamandemen sebanyak tiga kali pada tahun 1963, 1965, dan 1973.

    Berikut ini isi Pasal 99 dalam Piagam PBB yang dikutip dari situs PBB:

    Article 99
    The Secretary-General may bring to the attention of the Security Council any matter which in his opinion may threaten the maintenance of international peace and security.

    Artinya:

    Pasal 99
    Sekretaris Jenderal dapat menyampaikan kepada Dewan Keamanan segala hal yang menurut pendapatnya dapat mengancam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.

    (wia/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Israel Paksa 1,8 Juta Pengungsi Gaza ke Area Seukuran Bandara

    Israel Paksa 1,8 Juta Pengungsi Gaza ke Area Seukuran Bandara

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Agresi Israel di Jalur Gaza kini mulai intens menyasar wilayah selatan setelah menghancurkan wilayah utara.

    Warga sipil pun saat ini diminta mengungsi ke sebuah bagian kota yang luasnya lebih kecil dari Bandara Heathrow, Inggris.

    Dilansir dari Al Jazeera, militer Israel memaksa warga Palestina di Gaza untuk mengungsi ke bagian Kota Al-Mawasi di selatan daerah kantong itu. Mereka menetapkannya sebagai tempat yang aman dari serangan.

    Perintah evakuasi ini sendiri dikeluarkan setelah Israel mengumumkan bakal mulai menyerbu Gaza selatan, terutama Kota Khan Younis. Militer Israel mengklaim para pemimpin Hamas berlindung di dalam kota tersebut.

    Al-Mawasi adalah kota Badui pesisir yang kecil dan sempit dengan lebar sekitar 1 kilometer dan panjang 14 kilometer. Kota ini sebelumnya dikelilingi permukiman Israel, sampai eks Perdana Menteri Zionis Ariel Sharon membubarkan permukiman pada 2005 silam.

    Menurut Israel, 6,5 kilometer persegi kota ini bisa menjadi tempat aman bagi warga sipil untuk berlindung dari serangan.

    Area ini setara dengan setengah ukuran Bandara Heathrow London, yang dikunjungi 61 juta penumpang pada 2022 atau sekitar 167 ribu penumpang per hari.

    Dengan kata lain, jika warga sipil berada di wilayah tersebut, kepadatan penduduknya akan lebih dari 20 kali lipat Heathrow, bahkan jika semua penumpang harian bandara hadir dalam satu waktu.

    Seberapa aman Al-Mawasi?

    Peningkatan serbuan Israel di Gaza selatan usai gencatan senjata berakhir Jumat (1/12) pekan lalu telah membuat zona aman bagi warga Gaza kian menipis.

    Pasalnya, Kota Khan Younis yang kini diserang Israel, sebelumnya dianggap sebagai zona aman sehingga banyak warga dari utara berbondong-bondong mengevakuasi diri ke sana.

    Masyarakat sipil pun sangsi bahwa masih ada zona aman di Gaza untuk mereka hidup di tengah bayang-bayang gempuran.

    Para ahli juga menilai kawasan bagian dari Al-Mawasi itu terlalu kecil untuk menampung populasi yang jumlahnya jauh lebih besar.

    Masalah kesehatan

    Pakar hukum yang berbasis di Ramallah, Bushra Khalidi, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Gaza saat ini “sudah kelebihan penduduk.”

    Jumlah yang padat ini bisa memicu risiko kolera dan gastroenteritis menyebar dengan cepat di antara warga.

    “Orang-orang tidak menjadi lebih baik karena kondisinya tidak memungkinkan mereka untuk menjadi lebih baik,” ucapnya.

    Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus juga menyebut rencana Israel menyediakan ruang aman bagi warga Gaza hanyalah resep untuk menciptakan bencana.

    “Mencoba menjejalkan begitu banyak orang ke daerah sekecil itu dengan infrastruktur atau layanan yang begitu sedikit akan secara signifikan meningkatkan risiko kesehatan bagi orang-orang yang sudah berada di ‘tepi jurang’,” kata Tedros.

    Apakah Al-Mawasi memadai?

    Sebuah tim dari Sky News mengunjungi Al-Mawasi untuk menyelidiki situasi di sana.

    Ketika tiba, mereka tidak menemukan pemetaan untuk tempat penampungan, seperti tenda atau dapur makanan. Daerah ini punya fasilitas kesehatan yang begitu mengenaskan.

    (blq/bac)

  • Viral Tentara Israel Tangkap-Telanjangi Puluhan Pria di Gaza

    Viral Tentara Israel Tangkap-Telanjangi Puluhan Pria di Gaza

    Gaza City

    Tentara-tentara Israel yang dikerahkan ke Jalur Gaza dilaporkan menangkap puluhan pria Palestina lalu menelanjangi mereka, sebelum membawa mereka ke sebuah lokasi yang dirahasiakan. Sejumlah foto yang viral di media sosial menunjukkan pria-pria dilucuti pakaiannya dengan mata ditutup dan tangan diikat ke belakang.

    Laporan sejumlah media Israel menyebut pria-pria yang ditangkap itu ‘kemungkinan’ merupakan anggota Hamas. Namun orang-orang yang mengenali kerabat dan teman mereka dalam foto yang beredar, membantah tuduhan keterlibatan dengan kelompok militan Palestina tersebut.

    Seperti dilansir Middle East Eye dan TRT World, Jumat (8/12/2023), pria-pria itu ditangkap dari rumah-rumah dan sekolah-sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi dari perang di Jalur Gaza bagian utara.

    Salah satu penangkapan dilaporkan terjadi ketika pasukan Israel, pada Kamis (7/12) waktu setempat, menyerbu sekolah-sekolah Khalifa bin Zayed al-Nahyan dan Aleppo di area Beit Lahia setelah mengepungnya selama berhari-hari.

    Beberapa rekaman video yang diambil penduduk setempat dan wartawan menunjukkan para penembak jitu Israel mengambil posisi di atap-atap rumah dekat sekolah Khalifa. Video lainnya menunjukkan sejumlah mayat berjenis kelamin laki-laki tergeletak di halaman sekolah Aleppo.

    Middle East Eye menyatakan tidak bisa memverifikasi secara independen rekaman video itu.

    Setelah memaksa semua orang keluar dari sekolah, tentara Israel menangkap para pria yang bergerak keluar dan membiarkan para wanita juga anak-anak melarikan diri dengan berlari.

    Menurut Euro-Mediterranean Human Rights Monitor, para pria di Jalur Gaza itu ditangkap secara sewenang-wenang dan dipukuli oleh tentara Israel.

    Rekaman video yang dirilis sejumlah akun Telegram dan media lokal Israel menunjukkan puluhan pria ditangkap, dengan pakaian mereka dilucuti, mata ditutup dan tangan diikat ke belakang. Sejumlah video menunjukkan pria-pria itu berlutut dalam keadaan telanjang di area permukiman sebelum diangkut dengan truk.

    Salah satu foto yang beredar menunjukkan pria-pria yang dilucuti pakaiannya dan hanya mengenakan celana dalam itu berbaris di area terbuka di semacam gurun pasir. Tidak diketahui secara jelas ke mana pria-pria itu dibawa.

    Militer Israel tidak memberikan pernyataan resmi atas penangkapan massal tersebut.

    Penuturan seorang saksi mata, yang dilaporkan Euro-Mediterranean Human Rights Monitor, menyebut dirinya melihat sedikitnya tujuh pria ditembak mati oleh tentara Israel karena tidak segera mematuhi perintah yang diberikan, termasuk melucuti pakaian mereka.

    Warga Palestina Bantah Kerabat Mereka yang Ditangkap terkait Hamas

    Sejumlah media Israel menyebut pria-pria yang ditangkap ‘kemungkinan’ adalah anggota Hamas. Juru bicara militer Israel Daniel Hagari, ketika dimintai komentar soal foto-foto yang beredar, mengklaim bahwa ‘para teroris telah menyerah’. Israel biasanya menggunakan istilah ‘teroris’ untuk menyebut anggota Hamas.

    Namun sejumlah warga Palestina yang mengenali kerabat mereka dalam foto-foto yang beredar, membantah mereka terkait Hamas atau militan lainnya.

    Salah satunya Hani Almadhoun, seorang warga Amerika keturunan Palestina yang tinggal di Virgina, yang mengenali kerabatnya dalam foto itu dan menegaskan kepada Reuters bahwa mereka adalah ‘warga sipil tidak bersalah yang tidak ada kaitannya dengan Hamas atau faksi lainnya’.

    “Mereka membawanya dari sebuah rumah milik keluarga, di area pasar. Mereka menahan saudara laki-laki saya, Mahmoud (32), putranya Omar (13), keponakan saya lainnya Aboud (27), dan ayah saya yang berusia 72 tahun, dan beberapa saudara ipar saya,” tutur Almadhoun.

    Outlet media berbasis di London, Al-Araby al-Jadeed atau The New Arab, menyatakan salah satu jurnalis mereka bernama Diaa al-Kahlout, yang menjadi koresponden di Jalur Gaza, ada di antara pria-pria Palestina yang ditangkap tentara Israel. Bahkan beberapa anggota keluarga Al-Kahlout juga ikut ditangkap.

    Sosok Al-Kahlout juga dikenali oleh sahabatnya, Ramy Abdu, yang merupakan pendiri dan direktur Euro-Mediterranean Human Rights Monitor. Abdu bahkan menyebut dirinya juga mengenali seorang kepala sekolah dan seorang pegawai PBB di antara pria-pria yang ditangkap Israel tersebut.

    Disebutkan juga oleh Euro-Mediterranean Human Rights Monitor dalam laporannya bahwa terdapat sejumlah dokter, akademisi, jurnalis dan warga lanjut usia di antara pria-pria Palestina yang ditangkap pasukan Israel tersebut.

    Hamas Kecam Penangkapan Massal Warga Sipil Gaza oleh Israel

    Osama Hamdan, salah satu pejabat biro politik Hamas, membantah penangkapan massal telah dilakukan oleh pasukan Israel terhadap anggota kelompoknya.

    Dia menegaskan kepada Al Araby TV bahwa rekaman dan foto yang beredar menunjukkan ‘penangkapan dan penganiayaan terhadap warga sipil tidak bersenjata yang tidak ada hubungannya dengan operasi militer’.

    Hamdan juga menyamakan penangkapan massal oleh Israel di Jalur Gaza itu dengan ‘kamp konsentrasi Nazi’.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu