Negara: Palestina

  • Viral Video Israel Diduga Bikin Hoaks Hamas Menyerah

    Viral Video Israel Diduga Bikin Hoaks Hamas Menyerah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Video diduga anggota Hamas di kamp pengungsi Jabalia menyerahkan diri ke tentara Israel viral di media sosial.

    Namun, warganet mempertanyakan keaslian rekaman itu. Video tersebut dirilis militer Israel dan beredar luas di media sosial, X, dulu bernama Twitter.

    Di salah satu rekaman tampak seorang laki-laki berjalan ke arah seorang tentara lalu menyerahkan senapan di tangan kiri dan pistol di tangan kanannya.

    Di media sosial juga muncul video dengan versi kedua yang tampak berbeda. Di klip ini, laki-laki memegang senapan di tangan kanan.

    Orang dalam video tersebut merupakan tokoh yang cukup terkenal di Gaza, pemilik bengkel aluminium, dan diduga diculik di kota lain di Gaza utara.

    Gambar dan foto yang beredar lantas memicu pertanyaan dan asumsi bahwa Israel sengaja membuat video itu.

    “Anda tak bisa menjadikan ini: Hamas baru mengeluarkan pernyataan mereka adalah warga sipil [dan] bahwa Israel memberi senjata ke mereka untuk diserahkan,” ujar salah satu warganet, Minggu (10/12).

    Warganet lain mencela skenario yang dibuat Israel. Dalam salah satu komentar di unggahan foto diduga Hamas menyerah, dia mengatakan pasukan Zionis hanya bisa menghancurkan Gaza serta melakukan genosida.

    “Apa yang dilakukan jika tujuan militer tak tercapai? Membuat penyerahan palsu dari Hamas memakai warga sipil,” kata dia.

    Dia lalu berujar, “Israel [cuma] bagus di bidang penghancuran dan genosida.”

    Menanggapi heboh perbincangan itu, pakar propaganda dan manipulasi teknologi dari Universitas Texas, Samuel Wooley, mengatakan menggunakan video untuk memanipulasi opini publik bukan hal baru dalam perang.

    “Gambar bisa dipalsukan dan ditipu dengan banyak cara. Dan itu termasuk penggunaan Kecerdasan Buatan, termasuk penggunaan alat komputasi,” kata Wooley.

    Namun, Wooley tak menyebut secara rinci soal video Israel.

    “Kami melihat peningkatan besar-besaran dalam kualitas video yang dimanipulasi, sehingga memungkinkan produksi video jauh lebih canggih dan bisa dipercaya dibandingkan sebelumnya,” ungkap Wooley.

    Belum lama ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta Hamas menyerah.

    meminta kelompok di Palestina Hamas menyerah saat pasukan Israel terus menggempur habis-habisan Gaza.

    Netanyahu juga mengatakan agresi Israel kali ini akan menjadi akhir bagi Hamas.

    “Jangan mati demi [Pemimpin Hamas] Yahya [Sinwar]. Menyerah sekarang,” kata Netanyahu dalam rilis resmi pada Minggu.

    Israel melancarkan agresi ke Palestina dan mendeklarasikan perang dengan Hamas pada 7 Oktober.

    Hingga kini total warga di Palestina yang meninggal akibat serangan Israel nyaris 18.000 jiwa.

    (isa/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • VIDEO: Ratusan Warga Gaza Berkumpul di UNRWA, Tunggu Tepung Terigu

    VIDEO: Ratusan Warga Gaza Berkumpul di UNRWA, Tunggu Tepung Terigu

    Jakarta, CNN Indonesia

    Ratusan warga Palestina menunggu berjam-jam di luar kantor pusat distribusi UNRWA untuk menerima tepung terigu.

    Militer Israel yang terus membombardir Gaza membuat krisis kemanusiaan di sana semakin memburuk.

    Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza dipaksa meninggalkan rumah dan harus bertahan tanpa makanan serta air yang layak.

    Setidaknya lebih dari 17 ribu warga Palestina terbunuh akibat agresi Israel sejak 7 Oktober.

    Sebanyak 70 persen dari korban merupakan anak dan perempuan.

  • Majelis Umum PBB Akan Lakukan Voting soal Gencatan Senjata di Gaza

    Majelis Umum PBB Akan Lakukan Voting soal Gencatan Senjata di Gaza

    New York

    Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan menggelar sidang khusus pada Selasa (12/12) waktu setempat, untuk melakukan voting atas resolusi yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera dalam konflik antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

    Seperti dilansir Al Arabiya dan Al Jazeera, Senin (11/12/2023), informasi ini diungkapkan sejumlah sumber diplomat PBB, yang menyebut sidang khusus Majelis Umum PBB akan diikuti oleh 193 negara anggota. Voting terhadap resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza akan digelar dalam sidang khusus itu.

    Presiden Majelis Umum PBB, Dennis Francis, dalam suratnya kepada para negara anggota mengumumkan bahwa sidang khusus akan digelar pada Selasa (12/12) sore, sekitar pukul 15.00 waktu New York.

    Disebutkan Francis dalam suratnya bahwa dirinya menggelar sidang khusus tersebut atas permintaan Mesir dan Mauritania, selaku ketua Kelompok Arab dan negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

    Dalam surat mereka yang meminta digelarnya sidang khusus, Mesir dan Mauritania merujuk pada “situasi buruk yang dialami penduduk sipil Palestina di Jalur Gaza”.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Disebutkan kedua negara itu dalam surat mereka bahwa sidang khusus diperlakukan setelah “salah satu Anggota Tetap Dewan Keamanan (PBB)” memveto resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza.

    Pernyataan itu merujuk pada Amerika Serikat (AS) yang menggunakan hak vetonya dalam voting resolusi Dewan Keamanan PBB pada Jumat (8/12) lalu. Dengan langkah ini, maka resolusi itu gagal untuk diadopsi meskipun mendapatkan dukungan dari 13 negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya.

    Dalam penjelasannya, Washington menilai resolusi yang disponsori oleh Uni Emirat Arab itu diajukan terburu-buru, tidak seimbang dan tidak akan memberikan perubahan besar di medan pertempuran karena hanya menyerukan gencatan senjata yang tidak berkelanjutan di Jalur Gaza.

    Wakil Perwakilan Tetap AS untuk PBB, Robert Wood, dalam pernyataannya juga mengkritik masih adanya seruan gencatan senjata tanpa syarat dalam resolusi itu, yang dinilainya ‘berbahaya’ karena akan memampukan Hamas untuk mengulangi serangan mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober lalu.

    AS dihujani kritikan atas langkahnya memveto resolusi tersebut. Sedangkan Israel memuji Washington, sekutunya, yang disebut memiliki ‘kepemimpinan berani’.

    Sementara itu, dalam mengusulkan sidang khusus kepada Presiden Majelis Umum PBB, Mesir dan Mauritania menggunakan Resolusi Majelis Umum PBB 377 yang berjudul ‘Bersatu untuk Perdamaian’.

    Resolusi yang diadopsi Majelis Umum PBB tahun 1950 silam itu, memungkinkan badan PBB beranggotakan 193 negara itu untuk bertindak ketika Dewan Keamanan PBB gagal dalam “menjalankan tanggung jawab utama untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional”.

    Pada Oktober lalu, Majelis Umum PBB berhasil menyepakati dan mengadopsi sebuah resolusi yang menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan segera, jangka panjang, dan berkelanjutan yang mengarah pada penghentian permusuhan”. Resolusi itu didukung oleh 121 negara dan ditolak oleh 14 negara, dengan 44 negara lainnya memilih abstain.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • PM Israel Netanyahu Kirim Ultimatum ke Hamas: Menyerah Sekarang

    PM Israel Netanyahu Kirim Ultimatum ke Hamas: Menyerah Sekarang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak kelompok Hamas menyerah, di tengah gempuran Negeri Zionis di Jalur Gaza. 

    Netanyahu juga mengatakan agresi Israel kali ini akan menjadi akhir bagi Hamas.

    “Perang masih berlangsung tetapi ini awal dari berakhirnya Hamas. Saya katakan untuk teroris Hamas: selesai,” kata Netanyahu pada Minggu (10/12), dikutip AFP.

    Dia kemudian berujar, “Jangan mati demi [Pemimpin Hamas] Yahya [Sinwar]. Menyerah sekarang.”

    Netanyahu mengklaim beberapa hari belakangan, puluhan anggota Hamas menyerah ke tentara Israel.

    Militer Israel, lanjut dia, tak mempublikasikan penyerahan diri Hamas. Netanyahu itu juga menyatakan kelompok ini menolak klaim Israel.

    Netanyahu lantas mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Yoav Gallant yang menyebut Hamas “kehilangan kekuasaan” di Gaza.

    Baru-baru ini, perwakilan Hamas juga menuntut Israel untuk menyetop agresinya di Gaza jika ingin seluruh sandera yang tersisa dikembalikan dalam keadaan hidup.

    Hamas menuntut dibukanya kembali negosiasi dan pertukaran sandera di Gaza dengan tahanan Palestina dari penjara Israel.

    “Baik musuh fasis dan kepemimpinannya yang arogan, maupun para pendukungnya, tidak dapat menahan tawanan mereka hidup-hidup tanpa pertukaran dan negosiasi, serta memenuhi tuntutan perlawanan,” kata juru bicara sayap bersenjata Hamas, Abu Obeida.

    Obeida juga menegaskan kelompok Hamas akan terus melawan pasukan Israel.

    “Kami tidak punya pilihan selain melawan penjajah ini di setiap lingkungan, jalan dan gang,” kata dia.

    “Pemusnahan yang dilakukan musuh bertujuan untuk mematahkan kekuatan perlawanan kami, namun kami berperang di tanah kami dalam pertempuran suci,” imbuhnya.

    Hamas melancarkan serangan dadakan ke Israel pada 7 Oktober. Israel kemudian membalas dengan meluncurkan agresi ke Palestina dan mendeklarasikan perang dengan Hamas.

    Selama agresi, Israel menyerang warga dan objek sipil seperti sekolah, rumah sakit, hingga kamp pengungsian. Mereka mengklaim fasilitas itu menjadi markas atau tempat persembunyian Hamas. Pihak rumah sakit dan sekolah yang dituduh Israel membantah tudingan tersebut.

    Israel dan Hamas sempat sepakat gencatan senjata pada 24 November dan diperpanjang dua kali hingga 30 November.

    Setelah kesepakatan damai berakhir, Israel melancarkan serangan fase kedua besar-besaran ke Gaza.

    Hingga kini total warga di Palestina yang meninggal akibat serangan Israel nyaris 18.000 jiwa, 45 persen di antaranya merupakan anak-anak.

    (isa/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • Dikecam karena Telanjangi Puluhan Pria di Gaza, Israel Bilang Gini

    Dikecam karena Telanjangi Puluhan Pria di Gaza, Israel Bilang Gini

    Tel Aviv

    Militer Israel menyampaikan pembelaan setelah dihujani kecaman atas tindakan pasukannya menelanjangi puluhan pria yang ditangkap di Jalur Gaza. Dijelaskan oleh militer Israel bahwa langkah itu merupakan bagian dari penggeledahan rutin terhadap orang-orang yang diduga terlibat ‘aktivitas teroris’.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (11/12/2023), sejumlah rekaman video yang menunjukkan para pria dilucuti pakaiannya hingga hanya mengenakan celana dalam, dengan beberapa di antaranya tampak menyerahkan senjata, disiarkan oleh media lokal Israel pada Kamis (7/12) pekan lalu.

    Laporan media lokal Israel itu menyebutnya sebagai momen penyerahan diri oleh para militan Hamas.

    Beberapa rekaman video yang beredar telah memicu kemarahan di media sosial. Analisis yang dilakukan AFP Factcheck menunjukkan salah satu video itu direkam di area Beit Lahia, Jalur Gaza bagian utara, meskipun sulit untuk melakukan geolokasi terhadap lokasi rekaman secara tepat.

    Lengan seorang tentara terlihat dalam salah satu rekaman, yang menunjukkan bahwa video itu direkam oleh salah satu personel militer Israel. Dalam video lainnya, yang lokasinya tidak bisa dikonfirmasi oleh AFP, sekelompok pria dengan mata ditutup tampak duduk dengan tangan terikat di belakang.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Kecaman menghujani Israel terkait video-video tersebut, dengan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyatakan pihaknya merasa prihatin dengan gambar-gambar yang beredar dan menegaskan bahwa semua tahanan harus diperlakukan secara manusiawi dan bermartabat.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut pasukannya sudah sering menelanjangi orang-orang yang dianggap bisa menimbulkan ancaman untuk memastikan mereka tidak membawa senjata atau bahan peledak.

    Ditegaskan juga oleh militer Israel bahwa pasukannya di Jalur Gaza menahan dan menginterogasi orang-orang yang dicurigai terlibat dalam ‘aktivitas teroris’.

    “Para individu yang didapati tidak terlibat dalam aktivitas teroris akan dibebaskan,” tegas militer Israel dalam pernyataannya.

    Militer Israel juga menyatakan bahwa para tahanan diperlakukan sesuai dengan hukum internasional.

    “Seringkali para tersangka teror harus menyerahkan pakaian mereka agar pakaian itu bisa digeledah dan untuk memastikan mereka tidak menyembunyikan rompi peledak atau persenjataan lainnya,” jelas militer Israel.

    Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, saat ditanya soal gambar dan video yang beredar menjawab: “Para teroris telah menyerahkan diri.”

    Sementara itu, Hamas, pada Minggu (10/12), waktu setempat, membantah klaim Israel dan menyebut orang-orang yang ditangkap dalam video maupun foto yang beredar bukanlah anggota sayap bersenjatanya, Brigade Ezzedine al-Qassam.

    “Klaim dari pendudukan (Israel) bahwa mereka berasal dari Brigade al-Qassam adalah kebohongan yang tidak berdasar,” ucap seorang pejabat senior pada biro politik Hamas, Izzat al-Rishq.

    “Pendudukan Zionis mempublikasikan gambar dan adegan warga sipil tidak bersenjata di Gaza, setelah mereka ditahan dan senjata diletakkan di samping mereka, yang tidak lain hanyalah bagian dari taktik penjajah yang konyol dan nyata untuk menghasilkan dugaan kemenangan atas orang-orang perlawanan,” sebutnya.

    Sebelumnya, outlet media berbahasa Arab yang berkantor di London, Al-Araby Al-Jadeed, melaporkan pada Kamis (7/12) lalu bahwa seorang reporternya bernama Diaa al-Kahlout dan beberapa anggota keluarganya ada di antara pria-pria Palestina yang ditangkap dan ditelanjangi oleh Israel di Jalur Gaza.

    Saksikan juga Sosok pilihan minggu ini: Bagus Utomo, Pemberantas Stigma Skizofrenia

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Ribuan Warga Israel Demo Desak Netanyahu Mundur dari Kursi PM

    Ribuan Warga Israel Demo Desak Netanyahu Mundur dari Kursi PM

    Jakarta, CNN Indonesia

    Ribuan warga Israel berdemo di ibu kota Tel Aviv menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mundur dan menuntut upaya pemerintah untuk membebaskan sandera di Gaza.

    Menurut laporan video Deutsche Welle, demo itu berlangsung pada Sabtu (9/11) malam.

    Pedemo menuntut Netanyahu mundur dari kursi perdana menteri. Banyak di antara mereka juga membawa foto kerabatnya yang masih disandera Hamas.

    Salah satu pedemo membawa poster bertuliskan “Bawa mereka keluar dari neraka.”

    Sementara itu, Al Quds melaporkan para pedemo meminta pemerintah Israel menjalin kesepakatan dengan kelompok Hamas agar para sandera dikembalikan.

    “Kami dengar suara perang yang tak perlu dan menyaksikan waktu terbuang sia-sia,” kata salah satu juru bicara keluarga sandera.

    Ayah dari salah satu sandera menunjukkan jam pasir saat demo. Ia ingin mengingatkan ke pemerintah Israel bahwa waktu hampir habis.

    Pedemo lain juga meminta Netanyahu mengembalikan anak-anak mereka dalam kondisi hidup, seperti yang lain.

    Israel dan Hamas sempat sepakat gencatan senjata pada 24 November dan diperpanjang dua kali hingga berakhir pada 30 November.

    Kesepakatan itu mencakup pertukaran sandera, jeda pertempuran, hingga lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk.

    Selama masa gencatan senjata itu, Hamas telah membebaskan 105 sandera, dan Israel melepas 240 tahanan Palestina dari penjara mereka.

    Usai gencatan senjata berakhir, Israel langsung menggempur habis-habisan Gaza di selatan dan utara.

    Untuk bisa membebaskan sandera, kedua pihak harus saling duduk di meja. Namun, Hamas menyatakan tak akan bernegosiasi dengan Israel atau membebaskan sandera hingga pasukan Zionis menghentikan agresi.

    Kelompok itu juga mengklaim Israel melanggar kesepakatan gencatan sebelumnya. Israel juga menuding Hamas melakukan tindakan serupa.

    “Tidak akan ada negosiasi atau pertukaran tahanan sampai agresi Israel terhadap Jalur Gaza berhenti,” kata pejabat Hamas, Osama Hamdan, pekan lalu dikutip Al Arabiya News.

     

    (isa/dna)

  • Perang Terbuka di Gaza sampai Israel Tersulut Aksi Militer Houthi

    Perang Terbuka di Gaza sampai Israel Tersulut Aksi Militer Houthi

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perang terbuka antara kelompok Hamas dengan tentara Israel dilaporkan terjadi di sejumlah titik di Gaza, selama akhir pekan kemarin.

    Sementara itu Israel juga disebut tersulut akibat milisi Houthi Yaman yang disebut menganggu pelayaran di Laut Merah.

    Berikut Kilas Internasional hari ini, Senin (11/12).

    Milisi dari faksi Hamas, Brigade Al-Qassam, dilaporkan terlibat konfrontasi langsung dengan militer Israel (Israel Defense Force/IDF) di sejumlah titik di Jalur Gaza, Palestina, pada akhir pekan ini.

    Brigade Al-Qassam menyatakan para pejuangnya terlibat ‘dalam pertempuran sengit dari jarak nol dengan pasukan pendudukan di sebelah barat kamp Jabalia di Gaza utara, Sabtu (9/12).

    Jabalia memang diketahui telah menjadi area pertempuran sengit selama beberapa hari, ditambah gempuran-gempuran serangan udara Israel.

    Invasi di sebagian besar wilayah Jalur Gaza terus dilakukan Israel. Baru-baru ini, militer Israel juga telah memberi instruksi untuk melakukan pendudukan di sebagian besar wilayah Khan Younis.

    Khan Younis merupakan kota terbesar kedua di Jalur Gaza. Militer Israel meminta warga yang tinggal di wilayah ini mengungsi ke daerah al-Muwasi, sebuah wilayah dengan minim fasilitas di dekat pantai.

    Permintaan itu dilakukan karena saat ini perang antara militer Israel dengan kelompok Hamas terjadi di wilayah itu.

    Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi menyatakan negaranya siap melawan kelompok pemberontak di Yaman, Houthi yang mengganggu pelayaran di Laut Merah jika komunitas internasional gagal melakukannya.

    Hanegbi mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berbicara dengan Presiden AS Joe Biden, serta para pemimpin Eropa terkait tindakan Houthi yang menargetkan kapal dagang yang diduga memiliki hubungan dengan Israel.

    “Israel memberi dunia waktu untuk berorganisasi guna mencegah hal ini, namun jika tidak ada kesepakatan global, karena ini adalah masalah global, kami akan bertindak untuk menghilangkan pengepungan laut ini,” kata Hanegbi seperti dikutip CNN, Minggu (10/12).

    (dan/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Gempur Gaza Selatan, Asap Hitam Membumbung di Khan Younis

    Israel Gempur Gaza Selatan, Asap Hitam Membumbung di Khan Younis

    Jakarta, CNN Indonesia

    Asap hitam terlihat membumbung di langit kawasan Khan Younis, Gaza pada Minggu (10/12). Israel sedang menggencarkan operasi militernya ke wilayah Gaza selatan tersebut.

    Mengutip dari CNN, hal tersebut terlihat dari juru kamera yang merekam situasi di Khan Younis dari sebuah atap bangunan setempat.

    Terlihat asap hitam tebal di cakrawala, dan terdengar pula sejumlah ledakan roket yang menghantam target terdengar di kejauhan.

    Itu adalah salah satu indikasi visual yang memperlihatkan betapa gentingnya Gaza setelah masa gencatan senjata berakir.

    Jalanan pun terlihat kosong, sementara suara baku tembak terdengar di jarak jauh.

    Juru bicara milisi faksi Hamas, Brigade Qassam, Abu Obaida mengatakan pejuangnya telah menewaskan dan melukai belasan prajurit IDF di Khan Younis.K

    Peperangan terjadi kembali di Gaza setelah masa gencatan senjata selesai.

    Mengutip dari Reuters, tank-tank Israel sudah mulai mencoba masuk ke pusat kota Khan Younis, termasuk ke arah alun-alunnya.

    “Itu adalah salah satu malam yang paling mengerikan, perlawanan sangat kuat, kami bisa mendengar suara tembakan dan ledakan yang tidak berhenti selama berjam-jam,” kata seorang ayah empat anak.

    Dia membawa anak-anaknya mengungsi dari Gaza City dan berlindung di Khan Younis.

    Perang itu telah menewaskan setidaknya 18 ribu orang—17.700 di antaranya warga Palestina—selama kurun waktu dari 7 Oktober lalu hingga 9 November lalu.

    Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah, Tepi Barat, dalam dokumen yang dirilis pada Minggu lalu menyatakan sebanyak 70 persen dari korban fatal itu adalah usia anak, perempuan, dan manula.

    Sekjen PBB kecewa dengan veto AS di DK PBB

    Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres kembali menyampaikan seruannya untuk gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza di tengah pemboman Israel di wilayah kantong Palestina yang terkepung itu.

    “Setelah lebih dari satu bulan, Dewan akhirnya mengeluarkan resolusi, dan saya menyambut baik (resolusi itu),” ujar Guterres di Forum Doha di Qatar, Minggu.

    Namun, pihaknya kecewa karena resolusi jeda kemanusiaan itu tak berlanjut.

    “Penundaan (gencatan senjata) ini menimbulkan dampak buruk, otoritas dan kredibilitas Dewan telah sangat ternodai, dan resolusi itu tidak dilaksanakan,” ujarnya.

    Guterres menekankan bahwa warga sipil di Gaza tidak memiliki jaminan keamanan dan perlindungan.

    “Jumlah korban sipil di Gaza dalam waktu sesingkat ini benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya, menambahkan bahwa sistem layanan kesehatan dalam ambang kehancuran.

    Guterres meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan tegas guna mencegah terjadinya bencana kemanusiaan.

    Dia juga menegaskan kembali seruannya agar gencatan senjata kemanusiaan segera dideklarasikan.

    “Sayangnya, Dewan Keamanan gagal melakukannya, tetapi ini bukan berarti membuat (seruan gencatan senjata) menjadi kurang penting, saya berjanji tidak akan menyerah,” tambahnya.

    Diketahui, Amerika Serikat memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB pada Jumat yang menuntut gencatan senjata segera untuk menghentikan pertumpahan darah yang sedang berlangsung di Jalur Gaza ketika jumlah korban tewas terus meningkat.

    .

    (CNN, Reuters/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kantor Netanyahu Sebut Masih Ada 137 Warga Israel Disandera di Gaza

    Kantor Netanyahu Sebut Masih Ada 137 Warga Israel Disandera di Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel meyakini masih ada setidaknya 137 warganya yang menjadi sandera di Gaza, Palestina, hingga Minggu (10/12).

    Sebanyak 20 di antaranya sudah berupa jenazah.

    Demikian informasi dari pihak di dalam kantor Perdana Israel Benjamin Netanyahu kepada CNN.

    Israel menyatakan salah satu yang tewas seperti Sahar Baruch yang kematiannya diumumkan pada Sabtu (9/12) lalu. 

    Tak jelas bagaimana pria berusia 25 tahun itu tewas, namun Hamas mengklaim dia tewas pada Jumat (8/12) pagi dalam operasi militer Israel (Israel Defense Force/IDF) yang gagal. 

    Mengutip dari kantor berita Turki, Anadolu, Hamas menyatakan Israel tidak menunjukkan kepedulian terhadap kehidupan warganya yang menjadi tawanan di Gaza.

    Hal itu dilontarkan menyusul kegagalan pasukan Israel itu untuk membebaskan seorang tentara IDF yang ditahan kemudian tewas.

    “Tentara pendudukan (Israel) membayangkan kemungkinan membebaskan tawanannya melalui petualangan yang gegabah, menegaskan sekali lagi bahwa mereka tidak peduli dengan kehidupan para tahanan Zionis di Gaza,” kata Hamas dalam pernyataan di saluran komunikasi digital, Telegram yang dikutip Sabtu (9/12).

    “Upaya Brigade Al-Qassam untuk menggagalkan upaya tentara pendudukan teroris untuk menjangkau salah satu tawanan Zionis, yang mengakibatkan jatuhnya korban di antara pasukan pendudukan yang maju, menggarisbawahi keberanian dan kewaspadaan perlawanan kami yang gagah berani,” tambahnya.

    Selain itu Hamas menuding kejahatan perang yang dilakukan militer Israel, salah satunya melakukan penyerangan terhadap ambulans.

    “Pasukan Zionis menyerang ambulans milik lembaga kemanusiaan untuk menyembunyikan operasinya,” kata Hamas.

    Atas dasar itu faksi milisi di Palestina itu meminta komunitas dunia untuk mengecam secara tegas tindakan Israel, dan meminta pertanggungjawban sebagai ‘entitas terorisme’ ini atas kejahatannya.

    Kelompok Palestina itu meminta komunitas internasional untuk mengecam secara tegas tindakan Israel dan meminta pertanggungjawaban “entitas teroris” ini atas kejahatannya.

    Sebelumnya masih pada Sabtu, tentara Israel memberi tahu keluarga salah satu tentaranya tentang kematian anggotanya itu, sehari setelah Brigade Al-Qassam mengumumkan pada Jumat malam bahwa dia terbunuh dalam upaya gagal pasukan Israel untuk membebaskannya.

    (CNN/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Tersulut Aksi Militer Houthi di Laut Merah

    Israel Tersulut Aksi Militer Houthi di Laut Merah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi menyatakan negaranya siap melawan kelompok pemberontak di Yaman, Houthi yang mengganggu pelayaran di Laut Merah jika komunitas internasional gagal melakukannya.

    Hanegbi mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berbicara dengan Presiden AS Joe Biden, serta para pemimpin Eropa terkait tindakan Houthi yang menargetkan kapal dagang yang diduga memiliki hubungan dengan Israel.

    “Israel memberi dunia waktu untuk berorganisasi guna mencegah hal ini, namun jika tidak ada kesepakatan global, karena ini adalah masalah global, kami akan bertindak untuk menghilangkan pengepungan laut ini,” kata Hanegbi seperti dikutip CNN, Minggu (10/12).

    Adapun aktivitas maritim Houthi meningkat sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu.

    Pejabat militer AS menyebut kapal perang AS menembak jatuh beberapa kendaraan udara tak berawak yang datang dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi di Laut Merah Selatan pada pekan lalu.

    Para pejabat militer AS menyampaikan mereka sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan perlindungan bagi kapal-kapal komersial.

    Perlindungan itu akan dilakukan di sekitar rute pelayaran penting Laut Merah di tengah serangkaian serangan rudal oleh Houthi baru-baru ini.

    AS telah membahas cara-cara untuk meningkatkan keamanan di wilayah tersebut dengan anggota Pasukan Maritim Gabungan, satuan tugas angkatan laut multinasional yang bertugas melindungi pelayaran komersial di Laut Merah.

    Para pejabat AS telah mengatakan secara terbuka bahwa diskusi berpusat pada kemungkinan mengawal kapal-kapal yang beroperasi di Laut Merah dan melalui selat Bab-el-Mandeb ke Teluk Aden – jalur sempit yang memisahkan Yaman dan Tanduk Afrika.

    Kelompok Houthi sebelumnya dilaporkan terus melancarkan serangan ke wilayah di Israel sebagai respons atas gempuran ke Jalur Gaza Palestina yang kembali membabi buta sejak gencatan senjata berakhir.

    Houthi dilaporkan meluncurkan beberapa rudal balistik ke pos militer Israel di Kota Eilat pada Rabu (6/12).

    “Kami akan terus melancarkan operasi militer melawan musuh, Israel, serta mencegah kapal-kapal Israel berlalu-lalang di Laut Arab dan Laut Merah demi mendukung rakyat Palestina yang tertindas,” bunyi pernyataan Houthi beberapa waktu lalu.

    (yoa/wis)

    [Gambas:Video CNN]