Negara: Palestina

  • Israel Klaim Pasukannya Berada di Kondisi Kesiapan Sangat Tinggi

    Israel Klaim Pasukannya Berada di Kondisi Kesiapan Sangat Tinggi

    Tel Aviv

    Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) pada Selasa malam (02/01) kemarin mengungkap bahwa mereka telah bersiap untuk melakukan operasi penyerangan maupun bertahan.

    “IDF saat ini berada dalam kondisi kesiapan yang tinggi di seluruh ranah, baik itu menyerang dan bertahan,” kata Juru Bicara Angkatan Darat IDF Daniel Hagari dalam pernyataannya di sosial media.

    “Kami sangat bersiap untuk segala skenario. Yang paling penting untuk disampaikan, malam ini kami masih fokus, dan akan tetap fokus untuk menumpas Hamas.”

    Hamas dikategorikan sebagai sebuah kelompok teror oleh Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE) dan beberapa negara lain.

    Pernyataan ini disampaikan usai IDF melanjutkan pertempuran dan sebuah serangan di Beirut pada Selasa (02/01). Dalam serangan ini, petinggi senior Hamas bernama Saleh Arouri dilaporkan tewas terbunuh.

    Namun, Israel belum mengeluarkan pernyataan apa pun tentang kematian Arouri di Beirut.

    Arouri sendiri merupakan orang nomor dua dalam hierarki Hamas dan merupakan salah satu pendiri dari kelompok sayap militer. Dia diketahui sempat memimpin organisasi di Tepi Barat.

    WHO: serangan pada rumah sakit di Khan Younis tewaskan lima warga sipil

    Rumah sakit Al-Amal di bagian Selatan Gaza dilaporkan terkena serangan pada Selasa (02/01), demikian dikatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Tedros Adhanom.

    Rumah sakit di Khan Younis dioperasikan oleh Palang Merah Palestina (Palestine Red Crescent Society/PRCS). Tedros menyebut serangan “tidak masuk akal” itu menewaskan lima warga sipil dan merusak pusat pelatihan PRCS.

    “Berdasarkan data dari PRCS, serangan tersebut menewaskan sedikitnya lima orang, termasuk seorang bayi berusia lima hari,” jelas Tedros.

    “14.000 orang berlindung di rumah sakit di kota Khan Younis, di Gaza selatan. Banyak di antara mereka yang saat ini sudah pergi, dan mereka yang menetap sangat mencemaskan keselamatannya dan berencana untuk meninggalkan tempat yang mereka jadikan sebagai tempat berlindung.”

    Dia menyatakan, “rumah sakit, ambulans, tenaga medis, dan orang yang mencari pertolongan medis, setiap saat, berada di bawah hukum humaniter internasional.”

    AS kecam komentar ‘tidak bertanggung jawab’ menteri sayap kanan Israel soal Gaza

    Departemen Luar Negeri AS mendesak dua anggota parlemen sayap kanan Israel untuk “segera berhenti” mendukung diadakannya pemukiman kembali untuk warga Palestina di luar Jalur Gaza.

    Pada Minggu (31/12/2023), Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengimbau penduduk Palestina di Gaza agar meninggalkan Gaza, sementara Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir mengatakan bahwa pertempuran itu memberikan “kesempatan untuk berkonsentrasi mendorong migrasi penduduk Gaza.”

    “Retorika ini menghasut dan tidak bertanggung jawab,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan, Selasa (02/01).

    “Kami telah diberitahu berulang kali dan secara konsisten oleh pemerintah Israel, termasuk oleh Perdana Menteri, pernyataan seperti itu tidak mewakili kebijakan pemerintah Israel.”

    “(Posisi) Kami sudah jelas, konsisten dan tegas, bahwa Gaza adalah tanah Palestina dan akan tetap menjadi tanah Palestina, tanpa kendali Hamas terhadap masa depan Gaza, dan tidak ada kelompok teror yang dapat mengancam Israel,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya.

    mh/hp (afp, rtr, ap)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Hamas Terbuka untuk Pemerintahan Tunggal Palestina Atas Gaza-Tepi Barat

    Hamas Terbuka untuk Pemerintahan Tunggal Palestina Atas Gaza-Tepi Barat

    Doha

    Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyatakan dirinya terbuka terhadap adanya pemerintahan tunggal Palestina atas Jalur Gaza dan Tepi Barat. Hamas saat ini menguasai Jalur Gaza, sedangkan Otoritas Palestina yang didominasi faksi Fatah memerintah Tepi Barat yang diduduki oleh Israel.

    “Kami telah menerima banyak inisiatif mengenai situasi internal (Palestina) dan kami terbuka terhadap gagasan pemerintahan nasional untuk Tepi Barat dan Gaza,” ucap Haniyeh dalam pidato yang disiarkan televisi terafiliasi Hamas, seperti dilansir AFP, Rabu (3/1/2024).

    Hamas menguasai Jalur Gaza sejak memenangkan pemilu Palestina tahun 2006 silam, yang diikuti oleh bentrokan sengit dengan Partai Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

    Berbagai upaya rekonsiliasi untuk kedua faksi itu berujung kegagalan. Sementara popularitas Abbas sebagai pemimpin Otoritas Palestina di Tepi Barat merosot.

    Pemerintahan masa depan atas Jalur Gaza telah berulang kali disuarakan selama perang berkecamuk tiga bulan terakhir antara Hamas dan Israel, yang bersumpah akan menghancurkan kelompok militan Palestina tersebut.

    Amerika Serikat (AS), sekutu Israel, menekankan bahwa warga Palestina harus menjadi bagian dari pemerintahan di Jalur Gaza pascaperang. Namun peran masa depan Otoritas Palestina yang diakui secara internasional masih belum jelas.

    Dalam pidatonya yang disiarkan oleh Al Jazeera, Haniyeh juga menyinggung diskusi soal kemungkinan jeda pertempuran kedua, setelah jeda pertempuran pertama disepakati oleh Hamas dan Israel pada akhir November tahun lalu.

    Jeda pertempuran itu membuka jalan bagi pembebasan hampir separuh dari total 250 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza. Para sandera itu diculik sejak serangan mengejutkan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu, yang memicu perang berkelanjutan di Jalur Gaza.

    “Para tahanan musuh hanya akan dibebaskan dengan syarat yang ditentukan oleh kelompok perlawanan,” ucap Haniyeh, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    Diperkirakan oleh Israel bahwa sekitar 129 sandera masih ditahan di Jalur Gaza.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Profil Wakil Pemimpin Hamas Saleh al-Aruri yang Tewas di Beirut

    Profil Wakil Pemimpin Hamas Saleh al-Aruri yang Tewas di Beirut

    Beirut

    Salah satu pemimpin senior Hamas, Saleh al-Arouri, tewas dalam serangan di Beirut selatan bersama enam orang lainnya dua komandan militer dan empat anggota Hamas, demikian dilaporkan media Lebanon.

    Hamas mengutuk pembunuhan tersebut. Adapun Hizbullah – yang merupakan sekutu Hamas – mengatakan aksi itu adalah serangan terhadap kedaulatan Lebanon. Baik Hamas maupun Hizbulllah memperingatkan akan ada “hukuman” atas pembunuhan Arouri.

    Sementara itu, Perdana Menteri Lebanon menuduh Israel berusaha “menyeret Lebanon ke… konfrontasi”.

    Israel dituding berada di balik serangan tersebut.

    Akan tetapi, Israel berkukuh pembunuhan Al-Arouri bukanlah serangan terhadap Lebanon.

    Siapa Saleh al-Arouri?

    Saleh al-Arouri adalah salah satu tokoh senior di bidang politik dan militer dalam hierarki Hamas.

    Dia bergabung dengan Hamas pada 1987 dan membantu pembentukan sayap militer kelompok itu di Tepi Barat.

    Pria berusia 57 tahun itu bahkan turut membentuk kelompok sayap militer Hamas, Brigade Izz al-Din al-Qassam.

    Baca juga:

    Arouri juga dianggap sebagai pemimpin de facto sayap militer Hamas di Tepi Barat, menurut laporan media Israel.

    Dia tokoh kunci di Brigade al-Qassam dan dekat dengan Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas. Dia belakangan tinggal di Lebanon sebagai penghubung Hamas dan Hizbullah, kelompok milisi di Lebanon.

    Dia adalah salah satu pemimpin Hamas yang memiliki hubungan erat dengan pemerintah Iran dan kelompok milisi Hizbullah di Lebanon.

    Warga Palestina di Jenin, Tepi Barat, menggelar demonstrasi menyusul kematian Saleh al-Arouri (Reuters)

    Dia diyakini terlibat dalam penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel di Tepi Barat pada tahun 2014.

    Dia pernah ditahan di penjara Israel. Setelah bebas, dia menjadi negosiator yang berhasil membebaskan lebih dari 1.000 tahanan Palestina sebagai ganti pembebasan tentara Israel, Gilad Shalit.

    Pada 27 Oktober tahun lalu, Israel menghancurkan rumahnya yang terletak di Arura, dekat Ramallah, Tepi Barat.

    Dia berada di Lebanon ketika serangan terhadapnya terjadi.

    Bagaimana Saleh al-Arouri tewas?

    Arouri tewas dalam sebuah ledakan di Dahiyeh, yang terletak di Beirut bagian selatan. Ledakan itu diduga oleh banyak pihak sebagai serangan yang dilakukan oleh Israel.

    Media di Lebanon melaporkan bahwa dia tewas dalam serangan udara Israel ke kantor Hamas yang terletak di Dahiyeh, bersama dengan enam orang lain yang dikabarkan juga anggota Hamas.

    Seorang saksi mata berkata kepada kantor berita Reuters bahwa dirinya melihat petugas pemadam kebakaran dan paramedis berkumpul di sekitar gedung bertingkat dengan lubang besar di lantai tiga.

    Gedung yang menjadi kantor Hamas di Dahiyeh dengan lubang besar akibat serangan yang menewaskan Saleh al-Arouri (Reuters)

    Rekaman video di media sosial menunjukkan sebuah mobil terbakar dan kerusakan parah pada bangunan di kawasan permukiman yang sibuk.

    Dahiyeh dikenal sebagai benteng Hizbullah.

    Juru bicara Israel, Mark Regev, tidak mengatakan Israel bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun dia menegaskan serangan itu bukan ditujukan terhadap Lebanon.

    Mobil yang rusak akibat ledakan di kantor Hamas di Dehiyeh (Reuters)

    “Siapa pun yang melakukannya, harus jelas bahwa ini bukanlah serangan terhadap negara Lebanon,” kata Regev kepada MSNBC.

    “Itu bukan serangan bahkan terhadap Hizbullah, organisasi teroris.

    “Siapa pun yang melakukan ini, [dia] melakukan serangan bedah terhadap kepemimpinan Hamas.”

    Apa tanggapan Hamas dan Hizbullah?

    Ini bukan hanya tentang siapa yang terbunuh dan di mana dia terbunuh.

    Seorang pemimpin Hamas tewas di wilayah yang dikuasai Hizbullah di Lebanon pasti akan membuat segalanya menjadi lebih berbahaya dan membuat pertempuran menjadi sangat fluktuatif.

    Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, menyebut serangan itu sebagai “tindakan teroris… pengecut, pelanggaran kedaulatan Lebanon, dan perluasan lingkaran serangan”.

    Hizbullah mengatakan bahwa mereka menganggap kematian Arouri “sebagai serangan serius terhadap Lebanon, rakyatnya, keamanan, kedaulatan, dan perlawanannya, serta pesan-pesan politik dan keamanan yang sangat simbolis dan signifikan di dalamnya”.

    Dikatakan bahwa serangan itu adalah “perkembangan yang berbahaya selama perang… dan kami di Hizbullah menegaskan bahwa kejahatan ini tidak akan pernah berlalu tanpa reaksi dan hukuman.

    “Mereka sudah siap untuk mengambil tindakan,” tambahnya.

    Bagaimana reaksi Iran dan Lebanon?

    Iran, pendukung utama kedua kelompok tersebut, mengatakan pembunuhan Arouri “tidak diragukan lagi akan memicu gelombang perlawanan lainnya”.

    Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bou Habib, mengatakan kepada BBC Radio 4 bahwa pemerintahnya berbicara dengan Hizbullah untuk “menekankan kepada mereka bahwa mereka tidak boleh memberikan respons sendiri”.

    Namun dia menambahkan: “Kami tidak memberi tahu mereka, kami berdialog dengan mereka mengenai hal ini. “

    Baca juga:

    Selama 24 jam ke depan akan menjadi jelas “apakah mereka merespons atau tidak”, katanya, seraya menambahkan: “Kami sangat prihatin, masyarakat Lebanon tidak ingin terseret, bahkan Hizbullah pun tidak ingin terseret ke dalam perang regional.”

    Dan dia meminta negara-negara Barat untuk “menekan Israel agar menghentikan semua kekerasan dan tindakannya, tidak hanya di Lebanon, tidak hanya di Beirut, tapi juga di Gaza”.

    Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, menggambarkan pembunuhan itu sebagai kejahatan perang Israel yang bertujuan menyeret Lebanon ke fase baru konflik.

    Para pendukung Hizbullah mengibarkan bendera Hizbullah dan bendera Palestina dalam aksi mendukung Palestina di Beirut, 3 November lalu (AFP)

    Militer Israel belum berkomentar dan mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak menanggapi laporan media asing.

    Israel secara luas dilaporkan melakukan pembunuhan dengan sasaran di luar negeri, namun jarang berkomentar mengenai serangan lintas batas.

    Mark Regev, penasihat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, tidak mengatakan bahwa Israel bertanggung jawab namun menyebut serangan itu sebagai “serangan bedah” terhadap kepemimpinan Hamas.

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Perang Israel-Hamas Berlanjut, Korban Tewas di Gaza Tembus 22.000 Orang

    Perang Israel-Hamas Berlanjut, Korban Tewas di Gaza Tembus 22.000 Orang

    Gaza City

    Pertempuran antara militer Israel dan petempur Hamas di wilayah Jalur Gaza terus berlanjut. Jumlah korban tewas akibat perang yang terus berkecamuk itu pun kembali bertambah, sejauh ini menembus 22.000 orang.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (3/1/2024), Kementerian Kesehatan Gaza dalam laporan terbaru menyebut 207 orang tewas dalam 24 jam terakhir di daerah kantong Palestina tersebut. Disebutkan juga bawa sekitar 338 orang mengalami luka-luka dalam periode waktu yang sama di Jalur Gaza.

    Dengan tambahan tersebut, maka jumlah korban tewas di Jalur Gaza saat ini mencapai sedikitnya 22.185 orang sejak perang Israel dan Hamas dimulai awal Oktober lalu, atau selama nyaris tiga bulan terakhir.

    Kementerian Kesehatan Gaza menuduh Israel telah “melakukan 15 pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Jalur Gaza” selama 24 jam terakhir.

    Militer Israel terus menggempur wilayah selatan Jalur Gaza, khususnya Khan Younis, dengan tembakan tank dan serangan udara. Sedangkan pasukan darat Israel dan para petempur Hamas terus bertempur di area lainnya di daerah kantong Palestina tersebut.

    Israel mengklaim pasukannya telah membunuh puluhan militan Hamas di wilayah utara Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir.

    Sementara warga Gaza melaporkan bahwa tank-tank Israel menembaki beberapa bagian kamp pengungsi Al-Bureij yang ada di wilayah Jalur Gaza bagian tengah.

    Saksikan juga ‘Harapan Anak-anak Palestina di Tahun Baru: Saya Harap Tak Meninggal di 2024’:

    Pertempuran terbaru itu terjadi setelah Israel mengumumkan rencana penarikan sebagian pasukannya dari Jalur Gaza bagian utara, yang menandakan fase baru dalam perang melawan Hamas di tengah kekhawatiran global atas penderitaan warga sipil Gaza.

    Keterangan sejumlah warga Gaza menyebut pesawat-pesawat tempur dan tank Israel meningkatkan pengeboman di wilayah timur dan utara Khan Younis, yang menjadi tempat perlindungan bagi puluhan ribu pengungsi Palestina yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat perang.

    Pengeboman Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Jalur Gaza dan membuat 2,3 juta penduduknya mengalami bencana kemanusiaan. Ribuan orang menjadi miskin dan terancam kelaparan karena kurangnya pasokan makanan.

    Para pejabat Israel mengatakan perang di Jalur Gaza masih memerlukan waktu berbulan-bulan lagi.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kematian Wakil Pemimpin Hamas Makin Picu Perlawanan terhadap Israel

    Kematian Wakil Pemimpin Hamas Makin Picu Perlawanan terhadap Israel

    Teheran

    Iran turut memberikan komentar soal kematian wakil pemimpin Hamas Saleh al-Aruri dalam serangan Israel di Beirut, Lebanon. Teheran menyebut bahwa kematian Aruri akan semakin memicu perlawanan lebih lanjut terhadap Israel.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (3/1/2024), komentar pihak Iran itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, dalam pernyataannya pada Selasa (2/1) waktu setempat.

    “Darah para martir tidak diragukan lagi akan memicu gelombang perlawanan dan mengobarkan motivasi untuk melawan penjajah Zionis, tidak hanya di Palestina tetapi juga di kawasan ini dan di antara semua pencari kebebasan di seluruh dunia,” sebut Kanani dalam pernyataannya.

    Kanani juga mengecam pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah Lebanon oleh “rezim Zionis yang agresif”.

    Kematian Aruri awalnya dilaporkan oleh sejumlah pejabat keamanan Lebanon yang menyebut wakil pemimpin biro politik Hamas itu tewas dalam serangan drone Israel di area pinggiran selatan Beirut, yang juga diketahui menjadi markas kuat Hizbullah — sekutu Hamas.

    Kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), kemudian melaporkan bahwa serangan Israel terhadap sebuah kantor yang digunakan Hamas di Lebanon telah menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 11 orang lainnya pada Selasa (2/1) malam waktu setempat.

    Laporan NNA menyebut bahwa tiga drone yang membawa muatan peledak menghantam sebuah apartemen yang menjadi tempat Aruri menggelar pertemuan dengan para pejabat lainnya.

    Hamas TV mengonfirmasi kematian Aruri di Lebanon dalam salah satu laporannya. Sementara kelompok Hamas, dalam pernyataan lanjutan, mengonfirmasi bahwa dua pejabat dari Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, yang mengawal Aruri juga ikut tewas.

    Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dalam reaksinya menegaskan bahwa Hamas “tidak akan pernah bisa dikalahkan” setelah kematian Aruri.

    Sementara Hizbullah, yang didukung Iran, mengklaim telah menargetkan, membunuh dan melukai sejumlah tentara Israel di perbatasan dengan Lebanon. Klaim itu disampaikan setelah Hizbullah menegaskan bahwa serangan Israel yang menewaskan Aruri di Beirut tidak akan dibiarkan tanpa respons dan hukuman.

    “Perlawanan kami… telah menentukan pemicunya dan… para petempur kami berada dalam tingkat kesiapan dan kesiapsiagaan tertinggi,” tegas Hizbullah dalam pernyataannya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Hamas Akui Petinggi Brigade Al Qassam Tewas Kena Bom Israel di Lebanon

    Hamas Akui Petinggi Brigade Al Qassam Tewas Kena Bom Israel di Lebanon

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok Hamas Palestina mengumumkan salah satu pemimpin sekaligus pendiri sayap bersenjata milisi tersebut, Saleh Mohammed Suleiman Al Arouri, tewas dalam serangan udara Israel di selatan Beirut, Lebanon, Selasa (2/1).

    Media Hamas, Al Aqsa TV, melaporkan pria yang kerap dipanggil Saleh Al Arouri itu tewas imbas serangan drone Israel di Beirut.

    “Wakil Kepala Biro Hamas Saleh Al Arouri syahid dalam serangan udara Zionis yang berbahaya di Beirut,” bunyi laporan Al Aqsa TV.

    Al Arouri merupakan politikus terkenal Palestina. Israel menganggap Arouri sebagai salah satu pejabat Hamas yang mendirikan sayap bersenjata Brigade Al Qassam, termasuk yang bermarkas di Beirut.

    Dilansir CNN, dua pemimpin sayap militer Hamas lainnya yakni Samir Findi Abu Amer dan Azzam Al Aqraa Abu Ammar juga ikut tewas dalam serangan udara Israel tersebut.

    Merespons serangan ini, pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, menegaskan milisinya itu “tidak akan pernah terkalahkan.”

    Haniyeh juga menyalahkan Israel atas kematian para petinggi Hamas tersebut.

    “Sebuah gerakan yang para pemimpin dan pendirinya mati syahid demi martabat rakyat dan bangsa kita tidak akan pernah bisa dikalahkan,” ucap Haniyeh dalam pidatonya di televisi Hamas seperti dikutip AFP.

    Tak hanya Hamas, sekutunya di Yaman, Houthi turut mengutuk serangan Israel di Beirut tersebut. Houthi menyebut serangan Israel ke Beirut itu sebagai “kejahatan pengecut.”

    Serangan udara Israel ke Beirut ini berlangsung kala perang dengan milisi Hamas di Jalur Gaza Palestina masih berlangsung bahkan disebut menuju fase baru.

    Sejak 7 Oktober lalu, agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina dengan dalih memberangus milisi Hamas telah menewaskan lebih dari 22.185 warga sipil per Selasa, menurut Al Jazeera.

    Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan lebih dari 57 ribu warga juga terluka akibat agresi brutal Israel selama hampir dua bulan ini.

    Sementara itu, milisi Hizbullah yang menguasai selatan Lebanon juga ikut-ikutan membantu Hamas menyerang Israel.

    Sejak perang Hamas vs Israel berkecamuk 7 Oktober lalu, Hizbullah terus ikut melancarkan serangan udara ke negara Zionis tersebut.

    Puluhan milisinya juga tewas imbas serangan balasan dari Israel.

    Serangan ke Beirut ini merupakan yang pertama dilancarkan Israel ke wilayah yang bukan dikuasai Hizbullah. Sejumlah pihak khawatir serangan ke Beirut ini bakal memperkeruh dan memperluas perang Israel dengan Hamas.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • VIDEO: Israel Serang Markas Palang Merah Palestina di Khan Younis Gaza

    VIDEO: Israel Serang Markas Palang Merah Palestina di Khan Younis Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel menyerang markas besar Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) di Khan Younis pada Selasa (2/1).

    Paramedis dan tim penyelamat berusaha mengevakuasi korban dari serangan mematikan tersebut.

    Kemenkes Gaza mengatakan 207 orang telah terbunuh dalam 24 jam terakhir.

    Total korban tewas akibat agresi brutal Israel ke Palestina selama tiga bulan terakhir telah lebih dari 22 ribu.

    Militer Israel sendiri menegaskan bahwa perang melawan Hamas di Gaza akan terus berlangsung selama berbulan-bulan.

  • Israel Makin Semena-mena, Serukan Warga Mulai Tempati Gaza Palestina

    Israel Makin Semena-mena, Serukan Warga Mulai Tempati Gaza Palestina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Dua menteri senior Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerukan pembangunan pendudukan di Jalur Gaza Palestina.

    Selain meminta warga Israel menempati Jalur Gaza, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich juga mendorong warga Palestina di wilayah itu ber-emigrasi secara sukarela.

    Berbicara di rapat parlemen Israel (Knesset) pada Senin (1/1), Ben Gvir dan Smotrich memaparkan migrasi warga Palestina merupakan solusi konflik yang berkepanjangan ini.

    Kedua menteri juga menilai pemindahan warga Palestina secara sepihak ini merupakan jaminan keamanan dan stabilitas yang diperlukan oleh warga Israel terutama di wilayah selatan dekat perbatasan Jalur Gaza.

    Menurut Ben Gvir dan Smotrich, agresi Israel ke Jalur Gaza saat ini memberikan peluang bagi Tel Aviv untuk “mengusir” warga Palestina dari Gaza.

    “Perang memberikan kesempatan untuk berkonsentrasi mendorong migrasi penduduk Gaza,” kata Ben Gvir kepada wartawan dan anggota partai sayap kanan Otzma Yehudit.

    Ben Gvir juga menyebut kebijakan ini sebagai “solusi yang benar, adil, bermoral dan manusiawi.”

    “Kami tidak bisa menarik diri dari wilayah mana pun di Jalur Gaza. Saya tidak hanya tidak mengesampingkan permukiman Yahudi di sana, saya yakin itu juga merupakan hal yang penting,” ujarnya menambahkan.

    Sementara itu, Smotrich menganggap “solusi yang tepat terhadap konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung adalah “mendorong migrasi sukarela penduduk Gaza.

    “Solusi yang tepat terhadap konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung adalah “mendorong migrasi sukarela penduduk Gaza ke negara-negara yang setuju menerima para pengungsi,” kata Smotrich kepada anggota partai Zionisme Religius-nya.

    Ia bahkan memprediksi “Israel akan secara permanen mengontrol Jalur Gaza, termasuk melalui pendirian permukiman.

    Smotrich menegaskan kembali bahwa Tel Aviv tidak bisa membiarkan Gaza tetap menjadi “rumah kaca bagi 2 juta orang yang ingin menghancurkan Negara Israel”

    “Selama saya menjadi menteri keuangan, tidak ada satu syikal pun yang akan diberikan kepada teroris Nazi di Gaza,” ujar Smotrich seperti dikutip Times of Israel.

    Merespons hal itu, kelompok Hamas yang saat ini masih menguasai Jalur Gaza menilai keinginan Israel untuk mengusir warga Palestina di wilayah itu hanya lah “lamunan dan mimpi yang tidak akan terwujud.”

    “Rencana tersebut tidak akan pernah terwujud karena menghadapi ketabahan dan perlawanan yang berani dari rakyat Palestina,” bunyi pernyataan Hamas seperti dikutip Anadolu.

    (rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Eks PM Malaysia Mahathir Samakan Israel dengan Nazi Bantai Palestina

    Eks PM Malaysia Mahathir Samakan Israel dengan Nazi Bantai Palestina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyamakan Israel dengan Nazi Jerman pada Perang Dunia II karena melakukan genosida atau pembantaian terhadap warga Palestina.

    Kegeraman Mahathir atas agresi Israel diungkapkan melalui akun media sosial X.

    Ia menyebut dalam akun X bahwa Nazi mencoba menyingkirkan orang-orang Yahudi dan nyaris sukses.

    “Tapi sekarang orang-orang Yahudi yang telah diselamatkan berencana menyingkirkan dunia orang-orang Palestina, bukan hanya Hamas. Itu lah kenapa mereka membunuh orang-orang Palestina di Tepi Barat dan Lebanon,” demikian cuitan Mahathir di akun X.

    “Itu tidak manusiawi. Tapi bagi orang-orang Israel gagasan genosida Nazi adalah cara untuk menghilangkan ancaman Palestina di masa mendatang. Dunia akan menyaksikan siaran perdana genosida di TV,” katanya lagi.

    [Gambas:Twitter]

    Mahathir kemudian mengungkapkan roket-roket dan bom Israel telah memenuhi Gaza dan korban tewas terus bertambah setiap hari. Ia juga mengatakan Israel bahkan secara keji mengebom kamp pengungsian dan zona aman bagi warga Palestina.

    “1,6 juta warga Gaza harus dibunuh. Ini pekerjaan besar tapi masih mampu dilakukan Israel. Jika Nazi bisa membunuh enam juta orang Yahudi, tentu saja Israel bisa melakukannya lebih baik,” kata Mahathir.

    “Korban-korban Nazi akan menerima solusi, dunia tanpa orang-orang Palestina. Nazi gagal hanya karena negara-negara sekutu dan Rusia mengalahkan Jerman,” tulisnya lagi.

    Ia melanjutkan,”Kini sekutu Barat mendukung Israel melakukan genosida terhadap orang Palestina. Mereka menciptakan monster. Sekarang monster itu harus didukung mereka. Secara logis dan moral benar.”

    (tim/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • VIDEO: Rekaman Tentara Israel Rundung Pegawai Pom Bensin Palestina

    VIDEO: Rekaman Tentara Israel Rundung Pegawai Pom Bensin Palestina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Rekaman CCTV menunjukkan tentara Israel merundung seorang pegawai Palestina di pom bensin dekat Hebron, Tepi barat pada Sabtu (30/12).

    Tentara Israel terlihat menodongkan senjata ke pegawai bernama Ahmed Abuarkoub tersebut.

    Sebelum pergi, tentara tersebut juga menendang kepala dan menginjak badan Ahmed.

    Ahmed mengatakan bahwa perundungan ini sering terjadi karena lokasi SPBU yang dekat dengan menara pengawas militer.