Negara: Palestina

  • Hamas Siap untuk Gencatan Senjata di Gaza

    Hamas Siap untuk Gencatan Senjata di Gaza

    Gaza City

    Kelompok Hamas menyatakan siap untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, setelah kesepakatan penghentian pertempuran berhasil terwujud antara Israel dan Hizbullah di Lebanon. Hamas melontarkan pujian untuk gencatan senjata di Lebanon.

    Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Rabu (27/11/2024), Hamas yang menguasai Jalur Gaza ini mengungkapkan pihaknya telah menyatakan kesiapannya itu kepada para mediator kesepakatan gencatan senjata.

    “Kami telah memberitahu para mediator di Mesir, Qatar dan Turki bahwa Hamas siap untuk perjanjian gencatan senjata dan kesepakatan serius untuk pertukaran tahanan,” ucap seorang pejabat senior Hamas, yang tidak disebut namanya, saat berbicara kepada AFP.

    Pejabat Hamas itu menuduh Israel selama ini menghalangi tercapainya perjanjian semacam itu di Jalur Gaza.

    Para pejabat dari Amerika Serikat (AS) dan Israel telah menyampaikan harapan ketika gencatan senjata di Lebanon mulai terbentuk, dengan hilangnya dukungan militer Hizbullah akan membantu mendorong Hamas untuk menuntut perdamaian.

    Hamas telah sejak lama menyatakan keinginan untuk gencatan senjata di Jalur Gaza, namun menurut Tel Aviv, kelompok itu enggan memenuhi tuntutan Israel soal pembebasan sandera.

    Sementara menurut mediator internasional, keengganan Israel untuk menarik pasukannya meninggalkan dari Jalur Gaza juga menjadi hambatan dalam perundingan. Para mediator menyebut kedua belah pihak bertanggung jawab atas kebuntuan yang terjadi.

    Tonton video: Pernyataan Presiden Palestina: Minta Gencatan Senjata di Gaza-Gabung BRICS

  • Parah! Menteri Israel Serukan Kurangi Separuh Populasi Gaza

    Parah! Menteri Israel Serukan Kurangi Separuh Populasi Gaza

    Tel Aviv

    Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, yang kontroversial mencetuskan negaranya harus menduduki Jalur Gaza dan mengurangi separuh populasi daerah kantong Palestina tersebut dengan mendorong “emigrasi sukarela”.

    “Kita bisa dan harus menaklukkan Jalur Gaza, kita tidak perlu takut dengan kata tersebut,” cetus Smotrich dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (27/11/2024).

    Pernyataan itu disampaikan Smotrich ketika menghadiri acara yang digelar oleh Dewan Yesha, kelompok payung yang mewakili para pemukim Israel di Tepi Barat.

    “Tidak ada keraguan bahwa di Gaza — dengan dorongan emigrasi sukarela — menurut pendapat saya, ada peluang unik yang terbuka dengan pemerintahan baru,” sebut Smotrich, merujuk pada pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden terpilih Donald Trump nantinya.

    “Kita bisa menciptakan situasi di mana, dalam dua tahun, populasi Gaza akan berkurang separuhnya,” ucapnya.

    Smotrich, yang memimpin Partai Religius Zionisme yang beraliran ultranasionalis ini, gemar menuai kontroversi dengan komentar-komentarnya dalam beberapa bulan terakhir.

    Pada Agustus lalu, dia memicu kemarahan internasional dengan menyatakan dibenarkan untuk membuat dua juta warga Gaza kelaparan, demi membebaskan sandera-sandera Israel yang ditahan di wilayah Palestina.

  • Gencatan Senjata Israel-Lebanon Dimulai 27 November

    Gencatan Senjata Israel-Lebanon Dimulai 27 November

    Jakarta

    Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa pemerintah Israel dan Lebanon telah menerima proposal mengakhiri konflik dengan Hizbullah. Biden menyebut kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon akan berlaku mulai pada Rabu, 27 November pukul 4 pagi waktu setempat.

    “Berdasarkan kesepakatan yang dicapai hari ini, yang berlaku mulai pukul 4 pagi besok waktu setempat, pertempuran di perbatasan Lebanon-Israel akan berakhir,” kata Biden dalam sambutannya di Gedung Putih, dilansir CNN, Rabu (27/11/2024).

    “Ini dirancang untuk menjadi penghentian permusuhan secara permanen. Apa yang tersisa dari Hizbullah dan organisasi teroris lainnya tidak akan diizinkan,” tambahnya.

    Presiden Joe Biden mengatakan pemerintah Israel dan Lebanon telah menerima proposal untuk “mengakhiri konflik yang menghancurkan antara Israel dan Lebanon.” Presiden memuji perkembangan tersebut sebagai “kabar baik” saat berpidato dari Rose Garden pada hari Selasa waktu setempat.

    Biden mengatakan Israel “mempertahankan hak untuk membela diri” jika Hizbullah “atau siapa pun” melanggar kesepakatan.

    Joe Biden menilai kesepakatan gencatan senjata merupakan terobosan untuk mengakhiri kekerasan di Lebanon. Namun, ia menegaskan kembali bahwa Israel “mempertahankan hak untuk membela diri” jika Hizbullah “atau siapa pun” melanggar kesepakatan yang baru diumumkan tersebut.

    “Biarkan saya perjelas, jika Hizbullah atau siapa pun melanggar kesepakatan dan menimbulkan ancaman langsung terhadap Israel, maka Israel mempertahankan hak untuk membela diri, sesuai dengan hukum internasional.”

    Biden menambahkan bahwa rakyat Gaza juga “berhak mendapatkan akhir dari pertempuran dan pengungsian” karena serangan Israel terus berlanjut di wilayah yang terkepung.

    Biden meyakini kesepakatan ini “membawa kita lebih dekat untuk mewujudkan agenda afirmatif”. Ia kemudian membayangkan kondisi Timur Tengah yang damai dan sejahtera, serta terintegrasi lintas batas.

    “Masa depan di mana Palestina memiliki negara mereka sendiri; negara yang memenuhi aspirasi sah rakyatnya; dan negara yang tidak dapat mengancam Israel atau melindungi kelompok teroris dengan dukungan dari Iran. Masa depan di mana Israel dan Palestina menikmati keamanan, kemakmuran, dan ya, martabat yang setara,” ucapnya.

    Biden menggarisbawahi krisis pengungsi yang dipicu oleh perang Israel dengan Hizbullah di Lebanon. Ia menyebut sebanyak 300.000 warga Lebanon dan 70.000 warga Israel terpaksa menjadi pengungsi sejak perang Israel-Hizbullah berkecamuk.

    “Sejak perang dengan Hizbullah dimulai, lebih dari 70.000 warga Israel terpaksa hidup sebagai pengungsi di negara mereka sendiri, tak berdaya melihat rumah, bisnis, dan komunitas mereka dibombardir dan dihancurkan. Dan lebih dari 300.000 warga Lebanon juga terpaksa hidup sebagai pengungsi di negara mereka sendiri,” kata Biden.

    “Secara keseluruhan, ini adalah konflik paling mematikan antara Israel dan Hizbullah dalam beberapa dekade,” tambahnya.

    (taa/taa)

  • Baznas dan Tempo Scan Group kerja sama bidang kemanusiaan untuk Palestina

    Baznas dan Tempo Scan Group kerja sama bidang kemanusiaan untuk Palestina

    Sumber foto: Heru Lianto/elshinta.com.

    Baznas dan Tempo Scan Group kerja sama bidang kemanusiaan untuk Palestina
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 26 November 2024 – 21:04 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menyatakan kesiapannya untuk menjalin kerja sama pemberdayaan mustahik bersama Tempo Scan Group. 

    Ketua Baznas RI, Noor Achmad menyampaikan dalam konteks kemanusiaan kedua pihak akan terus bekerja sama, terutama bagi korban anak-anak di Gaza. 

    “Kerja sama kami ke depan tidak hanya di bidang kemanusiaan tetapi di bidang pengembangan produk UMKM binaan Baznas melalui program Zmart,” ujar Noor Ahmad  dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (26/11)

    Lebih lanjut Noor Ahmad mengibaratkan Baznas dan Tempo Scan Group merupakan satu frame, yaitu sama-sama banyak membantu masyarakat kecil.  Pasalnya produk Tempo Scan Group juga banyak digunakan oleh masyarakat kecil

    “Insya Allah kerja sama ini akan terus berlanjut, tidak hanya di bidang kemanusiaan Palestina tetapi juga Insya Allah kita lanjutkan untuk di Indonesia.” katanya seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Heru Lianto, Selasa (26/11). 

    Senada Managing Director Tempo Group Aviaskan D.Respati mengatakan pihaknya mendukung proram-program kemanusiaan Baznas yang memiliki komitmen tinggi terhadap isu-isu humanisme. 

    Aviaskan juga menekankan pentingnya perhatian terhadap anak-anak Palestina yang menjadi korban kebrutalan zionis Israel.

     “Kami melihat bayi dan anak-anak di Palestina ini seharusnya mendapatkan gizi yang baik, pendidikan yang cukup, namun mereka kurang beruntung. Kami menyambut baik Baznas untuk penyaluran distribusi yang dapat membantu mengembalikan senyum bayi dan anak di Palestina,” tembahnya.

    Dengan semangat yang sama dalam membantu masyarakat kecil dan korban kemanusiaan, Baznas dan Tempo Scan optimis kerja sama ini akan terus berlanjut.

    Sebelumnya, pada Jumat (22/11/2024), Tempo Scan Group telah menyalurkan infak kemanusiaan untuk Palestina sebesar Rp10 miliar melalui Baznas. 

    Bantuan ini merupakan wujud kepedulian Tempo Scan Group terhadap masyarakat Palestina khususnya bayi dan anak-anak yang menjadi korban konflik berkepanjangan di Gaza. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Netanyahu: Israel Akan Balas Jika Hizbullah Langgar Gencatan Senjata

    Netanyahu: Israel Akan Balas Jika Hizbullah Langgar Gencatan Senjata

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan siap melaksanakan kesepakatan gencatan senjata dengan Hizbullah di Lebanon seperti yang telah diputuskan dalam perundingan pada Selasa (26/11)

    Dalam kesempatan yang sama, ia menekankan bakal menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran oleh Hizbullah terkait gencatan senjata tersebut.

    “Kami akan menegakkan kesepakatan dan menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran. Bersama-sama, kami akan terus berjuang sampai menang,” kata Benjamin Netanyahu seperti diberitakan Reuters.

    “Dengan koordinasi penuh dengan Amerika Serikat, kami mempertahankan kebebasan penuh dalam bertindak. Jika Hizbullah melanggar kesepakatan atau mencoba mempersenjatai kembali, kami akan menyerang dengan tegas.”

    Dalam pidato di televisi lokal, Netanyahu mengatakan bakal menyerahkan kesepakatan gencatan senjata kepada seluruh kabinetnya nanti malam.

    Kesepakatan tersebut, yang membuka jalan bagi berakhirnya konflik yang telah menewaskan ribuan orang sejak dipicu perang Gaza pada 2023 dan diharapkan mulai berlaku pada Rabu (27/11).

    Persetujuan Israel terhadap kesepakatan tersebut akan membuka jalan bagi deklarasi gencatan senjata oleh Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, menurut empat sumber senior Lebanon.

    Meskipun ada terobosan diplomatik, permusuhan berkecamuk saat Israel secara dramatis meningkatkan kampanye serangan udara di Beirut dan bagian lain Lebanon, dengan otoritas kesehatan melaporkan sedikitnya 18 orang tewas.

    Seorang anggota parlemen Hizbullah di Lebanon, Hassan Fadlallah, mengatakan negara itu menghadapi “jam-jam yang berbahaya dan sensitif” selama menunggu kemungkinan pengumuman gencatan senjata.

    Namun, tidak ada indikasi bahwa gencatan senjata di Lebanon akan mempercepat kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza yang hancur, tempat Israel memerangi kelompok militan Palestina Hamas.

    Perjanjian gencatan senjata Lebanon mengharuskan pasukan Israel mundur dari Lebanon selatan dan tentara Lebanon untuk dikerahkan di wilayah tersebut, kata para pejabat. Hizbullah akan mengakhiri kehadiran bersenjatanya di sepanjang perbatasan selatan Sungai Litani.

    Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib mengatakan tentara Lebanon akan siap mengerahkan setidaknya 5.000 tentara di Lebanon selatan saat pasukan Israel mundur, dan bahwa Amerika Serikat dapat berperan dalam membangun kembali infrastruktur yang hancur akibat serangan Israel.

    Israel menuntut penegakan PBB yang efektif atas gencatan senjata dengan Lebanon dan akan menunjukkan “toleransi nol” terhadap pelanggaran apa pun, kata Menteri Pertahanan Israel Katz pada Selasa (26/11).

    Serangan Israel sebelum kesepakatan gencatan senjata

    Beberapa jam sebelum pengumuman, serangan Israel menghantam lebih banyak wilayah pinggiran selatan Beirut yang padat penduduk, basis Hizbullah.

    Militer Israel mengatakan satu rentetan serangan telah mengenai 20 target di kota itu hanya dalam 120 detik, menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 37 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

    Israel mengeluarkan peringatan evakuasi terbesarnya, dengan memerintahkan warga sipil meninggalkan 20 lokasi. Juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengatakan angkatan udara melancarkan “serangan besar-besaran” terhadap target-target Hezbollah di seluruh kota.

    Sementara itu, Hizbullah yang didukung Iran terus melancarkan serangan roket ke Israel.

    Israel memberikan pukulan telak kepada Hizbullah sejak melancarkan serangan terhadap kelompok tersebut pada September 2024 dan menewaskan pemimpinnya Sayyed Hassan Nasrallah dan komandan tinggi lainnya, serta menggempur wilayah-wilayah Lebanon tempat kelompok tersebut berkuasa.

    Dalam setahun terakhir, lebih dari 3.750 orang tewas di Lebanon dan lebih dari satu juta orang dipaksa meninggalkan rumah mereka, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, yang tidak membedakan jumlah warga sipil dan militer.

    Serangan Hizbullah telah menewaskan 45 warga sipil di Israel utara dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Setidaknya 73 tentara Israel telah tewas di Israel utara, Dataran Tinggi Golan, dan dalam pertempuran di Lebanon selatan, menurut otoritas Israel.

    (Reuters/chri)

  • Panglima targetkan lulusan Sesko TNI mampu beradaptasi kondisi global

    Panglima targetkan lulusan Sesko TNI mampu beradaptasi kondisi global

    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menargetkan lulusan Pendidikan Reguler (Dikreg) ke-52 Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI dapat beradaptasi dengan kondisi global.

    “Pendidikan ini memang kita mengharapkan keluaran personel dari sini akan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan. Sehingga materi yang diberikan adalah geopolitik, geostrategis. Kemudian juga materi intel strategis supaya mereka ketika menjadi pemimpin bisa menganalisa sembilan komponen strategis tentang wilayahnya,” kata Agus di Sesko TNI, Bandung, Selasa.

    Agus juga menjelaskan bahwa dari kurikulum yang digunakan, lulusan Sesko TNI memang diarahkan untuk paham dan beradaptasi dengan kondisi global, seperti situasi perang di Eropa Timur (Ukraina) maupun Timur Tengah (Palestina).

    Selain itu menurut dia, kurikulum juga diberikan dengan pengetahuan terkait pengembangan teknologi siber dan “drone” yang telah dikembangkan TNI sebagai doktrin peperangan terbaru dengan arah setiap satuan nantinya memiliki “drone” sesuai perkembangan dunia saat ini.

    Panglima TNI mengatakan berbagai pengetahuan itu juga diberikan pada Dikreg ke-52 Sesko TNI saat ini yang diikuti 187 personel dari TNI dan Polri (19 orang), termasuk ada enam prajurit dari negara lain yang ikut yaitu dari Arab Saudi, Singapura, dan Australia.

    “Lalu pada saat peserta didik ini telah selesai akan tertib secara administrasi dan bisa menganalisa dengan baik. Harapan saya, mereka (lulusan Sesko TNI Dikreg ke-52) bisa menjadi pemimpin yang handal, punya visi untuk membangun negara dengan baik,” ujarnya.

    Di lokasi yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menyebutkan bahwa lulusan Sesko TNI Dikreg ke-52 menjadi komitmen TNI dan Polri dalam menjaga stabilitas negara Indonesia.

    “Ini menjadi bagian komitmen kami untuk terus meningkatkan sinergisitas, dan salah satunya adalah bersama-sama melaksanakan kegiatan, seperti latihan kemateraan ataupun kegiatan pendidikan dari tingkat dasar, menengah sampai tingkat tertinggi,” ujarnya.

    Dia berharap melalui pendidikan bersama TNI-Polri, kedua institusi akan semakin solid dalam menghadapi berbagai tantangan. Menurut dia, TNI memiliki tantangan untuk menjaga kedaulatan dan Polri memiliki tantangan untuk menjaga stabilitas di dalam negeri.

  • Israel Klaim Serang 20 Target Teroris di Beirut

    Israel Klaim Serang 20 Target Teroris di Beirut

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tentara Israel mengklaim meluncurkan serangkaian serangan terhadap 20 “target teroris” atau merujuk pada Hizbullah di Beirut pada Selasa (26/11). Serangan dilakukan setelah memperingatkan penduduk di pinggiran selatan untuk pergi.

    Serangan itu terjadi tepat sebelum kabinet keamanan Israel diperkirakan bertemu untuk memutuskan kesepakatan gencatan senjata di Lebanon.

    Tentara “saat ini sedang melakukan serangan terhadap target teroris Hizbullah di wilayah Beirut”, katanya dalam sebuah pernyataan, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang lokasi.

    “Serangan ini mencakup 13 target teroris di wilayah Dahieh, benteng utama Hizbullah di Beirut. Di antara target yang diserang adalah pusat unit pertahanan udara Hizbullah, pusat intelijen, pusat komando, fasilitas penyimpanan senjata,” pernyataan mereka seperti diberitakan AFP.

    “Tujuh target lain yang diserang adalah komponen sistem keuangan Hizbullah.”

    Sebelumnya, Juru bicara militer Israel Avichay Adraee memperingatkan penduduk untuk mengungsi dari daerah tertentu.

    “Anda berada di dekat fasilitas dan kepentingan yang berafiliasi dengan Hizbullah, yang akan ditindak oleh Pasukan Pertahanan Israel dalam waktu dekat,” kata Adraee dalam sebuah posting di X termasuk peta daerah yang menjadi sasaran di ibu kota Lebanon.

    Tentara Israel juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka melakukan penggerebekan di wilayah Sungai Litani, yang di sebelah utaranya Israel ingin mendorong Hizbullah.

    Dalam pernyataan lain, militer Israel mengatakan angkatan udara Israel menyerang sekitar 30 target milik kelompok yang didukung Iran tersebut di Lebanon selatan sejak Selasa pagi.

    Militer Israel telah menerbitkan serangkaian pernyataan pada hari Selasa yang merinci serangannya terhadap Hizbullah di seluruh Lebanon termasuk wilayah Dahiyeh di Beirut selatan.

    “Selama seminggu terakhir, IDF menyerang sekitar 30 target teroris Hizbullah di seluruh wilayah (Dahiyeh) di Beirut,” kata militer dalam pernyataan lainnya, seraya menambahkan bahwa mereka termasuk pusat komando milik unit intelijen Hizbullah.

    Perang di Lebanon terjadi setelah hampir satu tahun pertukaran tembakan lintas batas yang diprakarsai oleh Hizbullah.

    Kelompok Lebanon itu mengatakan bahwa mereka bertindak untuk mendukung Hamas setelah serangan kelompok Palestina itu pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel, yang memicu perang di Gaza.

    Lebanon mengatakan sedikitnya 3.768 orang telah tewas di negara itu sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka tewas dalam beberapa minggu terakhir.

    Di pihak Israel, perseteruan di Lebanon telah menewaskan sedikitnya 82 tentara dan 47 warga sipil, kata pihak berwenang.

    (AFP/chri)

  • Khamenei Nilai ICC Tak Cukup Cuma Tangkap Netanyahu: Harus Hukum Mati

    Khamenei Nilai ICC Tak Cukup Cuma Tangkap Netanyahu: Harus Hukum Mati

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei merespons perilisan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu oleh Pengadilan Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC).

    Dalam komentar perdananya pada Senin (25/11), Khamenei mengatakan ICC tak cukup jika cuma meminta Netanyahu ditangkap. Sebaliknya, ia menilai Netanyahu layak untuk mendapatkan hukuman mati.

    “Mereka mengeluarkan surat perintah penangkapan untuknya, tapi itu tidak cukup,” kata Khamenei dalam pidato di hadapan pasukan paramiliter Basij, Senin.

    “[Seharusnya mereka memerintahkan] hukuman mati bagi Netanyahu. Hukuman mati bagi para pemimpin kriminal ini harus diberikan,” lanjut dia, seperti dikutip AFP.

    Ini merupakan komentar pertama Khamenei pasca ICC merilis surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu pada Kamis (21/11). Dalam perilisan itu, ICC tak cuma memerintahkan Netanyahu ditangkap, tetapi juga eks Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan kepala sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam, yakni Mohammed Deif.

    Iran adalah musuh bebuyutan Israel yang bersekutu dengan berbagai kelompok milisi di Timur Tengah, mulai dari Hamas Palestina, Hizbullah Lebanon, hingga Perlawanan Islam di Irak.

    Teheran pun sangat mendukung serangan Hamas ke Israel, termasuk serangan pada 7 Oktober 2023 lalu.

    Hakim ICC dapat menjatuhkan hukuman penjara hingga 30 tahun terhadap tersangka dan dalam keadaan luar biasa, hukuman seumur hidup. Kendati begitu, ICC tidak bisa menjatuhkan hukuman mati.

    Surat perintah penangkapan pra-sidang secara teoritis membatasi pergerakan Netanyahu, karena salah satu dari 124 negara anggota pengadilan diwajibkan untuk menangkapnya jika ia berada di wilayah mereka.

    Kepala Jaksa ICC Karim Khan telah mendesak anggotanya untuk bertindak berdasarkan surat perintah tersebut. Ia juga mendesak negara-negara non-anggota seperti Israel, Iran, Amerika Serikat, dan China bekerja sama dalam “menegakkan hukum internasional”.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Update Perang: Hizbullah Serang 340 Rudal ke Israel-Gaza Cuaca Buruk

    Update Perang: Hizbullah Serang 340 Rudal ke Israel-Gaza Cuaca Buruk

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang di Timur Tengah belum juga usai. Terbaru, Badan pengungsi Palestina PBB mengatakan setengah juta orang terancam banjir limbah di tengah musim hujan di Gaza, serta dampak suhu dingin bagi ribuan orang yang kekurangan gizi.

    Sementara laporan Radio Angkatan Darat Israel menyebut kelompok Hizbullah menembakkan 340 rudal dan pesawat nirawak ke Israel. Serangan ini melukai 11 orang dan menyebabkan “kerusakan parah” di Tel Aviv, sementara Israel terus membom Beirut.

    Berikut update terkait situasi di wilayah Timur Tengah saat ini, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Senin (25/11/2024).

    Hizbullah Hujani Israel 340 Rudal

    Hizbullah menyatakan bahwa mereka untuk pertama kalinya menyerang pangkalan laut Ashdod di Israel selatan, dengan mengeklaim melakukan operasi terhadap “target militer” di Tel Aviv menggunakan rudal canggih dan drone serang.

    Tentara Israel melaporkan sirene serangan udara terdengar di wilayah pusat dan utara, termasuk pinggiran Tel Aviv, serta menyatakan telah mencegat sejumlah proyektil dari Lebanon.

    Dalam serangan tersebut, Hizbullah meluncurkan lebih dari 340 rudal dari Lebanon, menurut laporan radio tentara Israel. Serangan ini melukai setidaknya 11 orang, termasuk seorang pria dalam kondisi “sedang hingga serius,” berdasarkan laporan lembaga medis.

    Serangan Baru di Lebanon

    Sehari sebelumnya Hizbullah mengirim ratusan drone, Israel melancarkan serangan di Beirut tengah yang menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai 66 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

    Tentara Lebanon melaporkan bahwa serangan Israel di al-Amriyeh menewaskan seorang tentara dan melukai 18 lainnya. Israel menyatakan bahwa serangan terhadap tentara Lebanon sebelumnya adalah insiden tidak sengaja.

    Di Lebanon, lebih dari 3.500 orang tewas akibat serangan Israel, sementara sekitar 1,2 juta orang telah mengungsi. Di Israel, sekitar 90 tentara dan hampir 50 warga sipil tewas akibat pertempuran di utara dan invasi darat sejak awal Oktober.

    Lebih dari 60.000 warga Israel di utara negara itu juga telah mengungsi sejak konflik memuncak.

    Konflik ini terus menimbulkan kerusakan luas dan menambah jumlah korban, dengan kedua pihak masih melakukan serangan balasan meskipun ada tekanan internasional untuk mencapai gencatan senjata.

    Penderitaan Warga Gaza Saat Musim Dingin

    Musim dingin memperburuk krisis kesehatan bagi warga Palestina di Gaza: pejabat UNRWA Dalam komentarnya kepada surat kabar Inggris Financial Times, Louise Wateridge, juru bicara badan pengungsi Palestina PBB atau UNRWA, mengatakan sekitar setengah juta orang di Gaza dapat kebanjiran limbah begitu hujan musim dingin mulai turun.

    “Saat hujan, limbah akan menumpuk di daerah [ketinggian] yang lebih rendah,” katanya kepada surat kabar itu.

    Semua orang yang mengungsi “menggunakan semacam toilet darurat dan pada dasarnya berusaha membuang limbah dari tempat tinggal mereka. Namun, itu tidak berarti sampah tidak menumpuk di dekat orang lain atau di jalan.”

    Serangan Israel telah menghancurkan infrastruktur di Jalur Gaza, sehingga warga Palestina di sana harus berimprovisasi.

    Di musim dingin, kata Wateridge, orang-orang yang kekurangan gizi “akan semakin sakit karena semua itu berdampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraan mereka”.

    Israel masih mempersulit pengiriman bantuan ke Jalur Gaza, lanjutnya, dengan mengatakan 33 truk berisi kasur telah diparkir di persimpangan Rafah antara Mesir dan Gaza selama enam bulan karena pembatasan pengiriman bantuan.

    “Dengan tingkat bantuan yang masuk saat ini, akan butuh waktu dua tahun untuk mengirimkannya ke semua orang, sehingga mereka semua dapat memiliki barang-barang dasar seperti kasur, selimut, tenda dan terpal tahan air,” katanya.

    Sementara dalam sebuah posting di X, UNRWA juga telah memperingatkan bahwa setengah juta orang di seluruh daerah kantong yang terkepung itu berisiko terkena banjir.

    Laporan Al Jazeera menyebut bahwa cuaca dingin dan hujan semakin memperburuk penderitaan warga Palestina yang mengungsi di Gaza, di mana air pasang yang membanjiri dan menghanyutkan tenda-tenda darurat di pantai.

    Iran Diam-diam Siapkan Serangan Baru ke Israel

    Iran mengisyaratkan akan memberikan balasan terhadap Israel, setelah seorang penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Larijani, menyatakan bahwa Teheran “sedang mempersiapkan respons.”

    Pernyataan ini disampaikan dalam wawancara yang diterbitkan oleh kantor berita Tasnim pada Minggu (24/11/2024), merespons serangkaian serangan udara Israel terhadap target militer Iran.

    Adapun pada 26 Oktober, jet tempur Israel melancarkan tiga gelombang serangan udara terhadap sasaran militer Iran, hanya beberapa minggu setelah Iran meluncurkan sekitar 200 rudal balistik ke arah Israel.

    Serangan ini menjadi bagian dari eskalasi konflik yang sudah berlangsung lama antara kedua negara, di mana Iran sering mendukung kelompok-kelompok militan di wilayah tersebut yang dianggap mengancam keamanan Israel.

    Iran sebelumnya telah berulang kali bersumpah untuk membalas serangan Israel. Pernyataan Larijani memperkuat indikasi bahwa respons dari Iran kini hanya menunggu waktu.

    Serangan-serangan udara Israel terhadap fasilitas militer Iran menjadi bagian dari strategi yang lebih luas untuk melemahkan pengaruh Iran di kawasan Timur Tengah. Israel menuduh Iran menggunakan Suriah dan Lebanon sebagai pangkalan untuk menyerang wilayahnya.

    Koran Tertua Israel Diboikot Netanyahu

    Pemerintah Israel dilaporkan akan menjatuhkan hukuman kepada surat kabar terkemuka berhaluan kiri di negara itu, Haaretz. Hal ini disampaikan langsung dalam situs Kementerian Komunikasi Israel, Minggu (24/11/2024).

    Dalam pernyataannya, Menteri Komunikasi Shlomo Karhi mengatakan pihak pemerintah akan memerintahkan pemboikotan penerbitan oleh pejabat pemerintah atau siapa pun yang menggunakan anggaran pemerintah untuk menghentikan semua iklan di laman Haaretz. Usulan ini telah disetujui dengan suara bulat oleh menteri lainnya.

    “Kami tidak akan membiarkan kenyataan di mana penerbit surat kabar resmi di negara Israel akan menyerukan pengenaan sanksi terhadapnya dan akan mendukung musuh-musuh negara di tengah perang dan akan dibiayai olehnya,” kata pernyataan itu dikutip The Guardian.

    Karhi kemudian menyoroti bagaimana penerbit Haaretz, Amos Schocken, sempat memberikan komentar keras soal Israel yang menurutnya telah melakukan rezim apartheid di Palestina. Ia kemudian mengklarifikasi pernyataannya, dengan mengatakan bahwa ia tidak bermaksud merujuk pada Hamas.

    “Kami menganjurkan kebebasan pers dan kebebasan berekspresi, tetapi juga kebebasan pemerintah untuk memutuskan untuk tidak mendanai hasutan terhadap negara Israel,” tambahnya.

    Menanggapi hal ini, Haaretz menuduh Netanyahu berusaha untuk ‘membongkar demokrasi Israel’. Kantor berita itu mengatakan resolusi untuk memboikot surat kabar tersebut bersifat ‘oportunis’ dan telah disahkan oleh para menteri tanpa tinjauan hukum apa pun.

    Haaretz, yang merupakan surat kabar tertua di Israel dan sangat dihormati secara internasional atas pelaporan dan analisisnya, telah menjadi kritikus keras perdana menteri, Benjamin Netanyahu, dan pemerintahan koalisinya saat ini.

    (pgr/pgr)

  • Pemimpin Tertinggi Iran Serukan Netanyahu Dihukum Mati!

    Pemimpin Tertinggi Iran Serukan Netanyahu Dihukum Mati!

    Teheran

    Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyerukan hukuman mati terhadap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Seruan ini disampaikan setelah Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pekan lalu merilis surat perintah penangkapan untuk Netanyahu atas tuduhan kejahatan perang.

    ICC, pada Kamis (21/11) pekan lalu, merilis surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, yang dilakukan sejak 8 Oktober 2023 hingga setidaknya 20 Mei 2024.

    Surat perintah penangkapan ICC juga dirilis untuk petinggi Hamas bernama Ibrahim Al-Masir alias Mohammed Deif atas tuduhan yang sama.

    “Perintah penangkapan (ICC) telah dikeluarkan, itu tidak cukup, hukuman mati harus dijatuhkan kepada para pemimpin kriminal tersebut,” cetus Khamenei merujuk pada para pemimpin Israel dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir Reuters dan media lokal Iran, Press TV, Senin (25/11/2024).

    Dalam keputusannya, para hakim ICC menyatakan ada alasan masuk akal untuk meyakini Netanyahu dan Gallant memikul “tanggung jawab secara pidana” atas kejahatan perang berupa kelaparan sebagai metode perang di Jalur Gaza dan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pembunuhan, penganiayaan dan tindakan tidak manusiawi lainnya terhadap warga Palestina.

    Untuk Deif, ICC juga mencantumkan dakwaan pembunuhan massal terkait serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang Gaza, termasuk pemerkosaan dan penyanderaan.

    Tel Aviv sebelumnya mengklaim Deif tewas dalam serangannya di Jalur Gaza pada Juli lalu, namun Hamas tidak pernah membenarkan atau membantahnya. Jaksa ICC mengindikasikan pihaknya akan terus mengumpulkan informasi terkait laporan kematian Deif tersebut.