Negara: Palestina

  • Delegasi Medis RI Sempat Terjebak di RS Kamal Adwan yang Dibom Israel

    Delegasi Medis RI Sempat Terjebak di RS Kamal Adwan yang Dibom Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tim medis asal Indonesia dilaporkan terjebak di Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara Palestina saat pasukan Israel menyerang fasilitas medis tersebut, Jumat (6/12).

    Jurnalis Al Jazeera melaporkan RS Kamal Adwan saat ini dibombardir Israel hingga mengakibatkan pasien dan staf medis, termasuk staf dari Indonesia, terjebak di dalamnya.

    Pasukan militer Zionis juga menahan warga sipil di sekitar rumah sakit, bahkan melukai mereka dan para perawat.

    “Sumber medis mengonfirmasi bahwa militer Israel mendesak direktur Rumah Sakit Kamal Adwan untuk mengevakuasi pasien dari fasilitas tersebut. Kami juga mendapat konfirmasi bahwa delegasi medis Indonesia telah diizinkan meninggalkan Rumah Sakit Kamal Adwan dan berpindah ke Rumah Sakit al-Ahli Arab di Gaza City,” bunyi laporan jurnalis Al Jazeera Tareq Abu Azzoum.

    Menurut Direktur RS Kamal Adwan, situasi di fasilitas medis tersebut benar-benar seperti bencana. Rumah Sakit Kamal Adwan telah mencapai titik kritis di mana tak ada lagi dokter bedah yang tersisa serta nyaris seluruh persediaan alat-alat kesehatan dan obat-obatan habis.

    Kondisi ini pun diperparah dengan serangan berat Israel saat ini.

    “Kenyataan yang suram adalah bahwa rumah sakit tersebut di bawah bombardir Israel yang tiada henti di saat rumah sakit mengalami kekurangan pasokan serta menerima banyak pasien yang melebihi kapasitasnya,” demikian lapor Al Jazeera, Jumat (6/12).

    RS Kamal Adwan juga kewalahan karena kehabisan tempat untuk menyimpan jenazah. Mereka tak bisa melakukan penguburan imbas kondisi keamanan sementara jenazah terus berdatangan. Oleh sebab itu, jenazah yang ada cuma diletakkan berjajar di tanah.

    Menurut seorang sumber medis, staf medis dari Indonesia saat ini telah diizinkan meninggalkan rumah sakit usai sempat terjebak. Mereka kini pindah ke Rumah Sakit Arab Al-Ahli di Gaza City.

    Staf medis dari Emergency Medical Team (EMT) Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) sebelumnya dikabarkan tiba di RS Kamal Adwan pada 1 Desember.

    Mereka tiba bersama Konvoi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) setelah berkali-kali ditolak izinnya oleh pasukan Israel.

    Dalam rilis MER-C, tim EMT ke-6 tersebut akan bertugas selama beberapa hari di RS Kamal Adwan.

    Tim EMT MER-C ke-6 sendiri terdiri dari dua dokter spesialis bedah umum, satu dokter spesialis obgyn, dua perawat, satu liaison officer, dan satu logistik.

    (blq/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Miliki Kesamaan dengan Indonesia, Menlu Sugiono: BRICS Perjuangkan Palestina

    Miliki Kesamaan dengan Indonesia, Menlu Sugiono: BRICS Perjuangkan Palestina

    ERA.id – Menteri Luar Negeri RI Sugiono memaparkan alasan Indonesia yang harus bergabung dengan kelompok blok ekonomi BRICS. Hal ini lantaran BRICS memiliki kesamaan dengan Indonesia.

    Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menlu Sugiono dalam rapat perdana bersama Komis I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2024). Pada kesempatan itu, Menlu Sugiono menjelaskan alasan Indonesia harus bergabung dengan BRICS.

    “Tidak ada hal yang bersifat bertolak belakang antara OECD dan BRICS, dan masing-masing tetap menghormati aturan dan hukum yang berlaku di Indonesia,” kata Menlu Sugiono.

    Lalu, kata Menlu Sugiono, terkait minat Indonesia untuk bergabung dengan BRICS ini dikatakan bahwa hal tersebut sudah lama diajukan.

    Menlu Sugiono menilai dengan bergabung bersama BRICS, maka peluang untuk meningkatkan hubungan ekonomi dengan negara-negara resmi akan terbuka dengan luas.

    “Kami menilai bahwa BRICS merupakan grouping mulitlateral yang bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan hubungan ekonomi dengan negara-negara yang ada di dalamnya,” jelas Menlu Sugiono.

    BRICS diketahui saat ini memiliki beberapa anggota seperti Brasil, Rusia, India, Afrika Selatan, dan China.

    Selain itu, Indonesia juga menilai apa yang diperjuangan di BRICS sejalan dengan yang diperjuangkan oleh Indonesia, yaitu Palestina.

    “Palestina juga merupakan satu tema yang menjadi concern pada saat itu, dan saya kira BRICS ini bisa jadi satu media untuk terus memperjuangkan hal ini (kemerdekaan Palestina),” tegasnya.

    Lebih lanjut, Menlu Sugiono menekankan bahwa bergabungnya Indonesia dengan BRICS tidak bisa diartikan sebagai keberpihakan terhadap satu kekuatan atau blok tertentu.

    “Masuknya Indonesia ke BRICS tidak bisa diartikan sebagai berpihaknya Indonesia terhadap satu kekuatan atau line tertentu. Namun akan lebih pada ke bridge builder, menjadi pihak yang justru jadi penengah jika ada kepentingan-kepentingan yang saling bertolak belakang,” pungkasnya.

  • Al Qassam: Kami Berhasil Menargetkan 50 Orang Tentara Israel dengan Bom Antipersonel di Tel Al-Hawa – Halaman all

    Al Qassam: Kami Berhasil Menargetkan 50 Orang Tentara Israel dengan Bom Antipersonel di Tel Al-Hawa – Halaman all

    Al Qassam: Kami Berhasil Menargetkan 50 Orang Tentara Israel dengan Bom Antipersonel di Tel Al-Hawa

    TRIBUNNEWS.COM – Brigade Al-Qassam, sayap militer kelompok Palestina Hamas, mengumumkan pada Kamis (5/12/2024) kalau mereka menargetkan 50 tentara Israel (IDF) dengan alat peledak antipersonel di lingkungan Tel al-Hawa, Kota Gaza. 

    Al-Qassam menyebut sasaran penargetan kali ini adalah para personel infanteri IDF yang tengah berpatroli jalan kaki di wilayah tersebut. 

    “Kami berhasil menargetkan patroli jalan kaki Israel yang terdiri dari 50 tentara dengan alat peledak antipersonel di dekat Masjid Al-Falah,” kata Al Qassam dalam sebuah pernyataan tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    Israel melancarkan perang genosida di Jalur Gaza pada bulan Oktober tahun lalu, menewaskan hampir 44.600 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 105.700 orang.

    Tahun kedua genosida di Gaza telah menuai kecaman internasional yang semakin meningkat, dengan para pejabat dan lembaga melabeli serangan dan pemblokiran pengiriman bantuan sebagai upaya yang disengaja untuk menghancurkan suatu populasi.

    Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

    Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikannya di Gaza.

    Kekuatan Senjata Tak Bisa Selamatkan Sandera

    Sebelumnya, Hamas mengatakan pada Kamis (5/12/2024) kalau kematian enam sandera Israel selama serangan udara militer Israel (IDF) di dekat tempat mereka ditahan membuktikan kegagalan cara-cara militer untuk menyelamatkan para tawanan.

    Seperti diketahui, pada Rabu (4/12/2024) Tentara Israel mengklaim kalau keenam sandera yang jasadnya ditemukan di Gaza pada Agustus silam kemungkinan ditembak mati oleh para penculik mereka pada bulan Februari, sekitar waktu yang sama ketika serangan udara Israel menghantam dekat tempat mereka ditahan di kota selatan Khan Younis.

    “Kematian lebih banyak tawanan di tangan tentara mereka menegaskan kegagalan teori (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu untuk membebaskan tawanan dengan kekerasan, dan bahwa tekanan militer tidak membebaskan sandera , tetapi membunuh mereka,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan, Kamis dilansir Anews.

    “Netanyahu bertanggung jawab langsung atas kematian puluhan tawanan karena ia gagal mencapai kesepakatan , ” kata kelompok perlawanan tersebut.

    “Tidak ada alternatif selain menghentikan agresi, penarikan pasukan pendudukan, dan (mencapai) kesepakatan pertukaran,” tegasnya.

    Israel, yang menurut kelompok tahanan menahan sekitar 10.000 warga Palestina di penjaranya, memperkirakan ada 101 tawanan Israel di Gaza.

    Hamas mengatakan bahwa 33 tawanan Israel telah tewas dalam serangan udara Israel yang membabi buta di Gaza.

    Upaya mediasi yang dipimpin oleh AS, Mesir, dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas telah gagal karena penolakan Netanyahu untuk menghentikan perang.

    Israel melancarkan perang genosida di Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 44.530 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 105.500 orang.

    Tahun kedua genosida di Gaza telah menuai kecaman internasional yang semakin meningkat, dengan para pejabat dan lembaga mengecam serangan dan pemblokiran pengiriman bantuan sebagai upaya yang disengaja untuk menghancurkan penduduk.

    Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

    Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikannya di Gaza.

    Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz (Tehran Times)

    Israel Klaim Hamas Sudah Tertekan 

    Di sisi lain, Israel mengklaim kalau Hamas sudah dalam posisi tertekan, sedemikian rupa hingga milisi perlawanan Palestina siap menerima gencatan senjata.

    Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz pada Rabu.

    Katz menyatakan optimismenya mengenai tercapainya kesepakatan mengenai tahanan yang ditahan oleh kelompok perlawanan di Jalur Gaza.

    Media Israel mengutip Katz yang mengatakan bahwa tekanan terhadap Gerakan Hamas semakin meningkat.

    “Kami benar-benar dapat mencapai kesepakatan mengenai para sandera saat ini,” katanya.

    Dalam klip video yang disiarkan dua hari lalu, Hamas mengumumkan terbunuhnya 33 tahanan Israel yang ditahannya, karena sebagian besar dari mereka tewas akibat pemboman tentara pendudukan Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza sejak dimulainya agresi pada tahun 2018. Oktober 2023.

    Sementara itu, Presiden terpilih AS Donald Trump Senin lalu mengancam dengan “neraka di Timur Tengah jika para tahanan di Gaza tidak dibebaskan sebelum pelantikannya pada 20 Januari.”

    Trump mengatakan, dalam sebuah postingan di platform media sosial, “Para pejabat akan menerima pukulan yang lebih parah daripada yang pernah diterima siapa pun dalam sejarah Amerika Serikat yang panjang dan kaya… Bebaskan para tahanan sekarang.”

    Hamas menyerukan diakhirinya perang dan menyelesaikan penarikan Israel dari Jalur Gaza dalam kerangka perjanjian apa pun untuk membebaskan tahanan yang tersisa, sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras untuk melanjutkan perang sampai Hamas dilenyapkan dan memastikan bahwa mereka tidak menyerah pada ancaman bagi Israel.

     

    (oln/khbrn/Anews/*)

  • Bertemu di Kairo, Fatah dan Hamas Bahas Wacan Pembukaan Koridor Rafah

    Bertemu di Kairo, Fatah dan Hamas Bahas Wacan Pembukaan Koridor Rafah

    ERA.id – Gerakan Pembebasan Nasional Palestina (Fatah) dan kelompok perjuangan Hamas melakukan pertemuan di Kairo, Minggu (1/12). Pertemuan itu guna menindaklanjuti usulan Mesir soal pembukaan kembali koridor perbatasan Rafah.

    “Fatah sangat mendukung penghentian segera perang Israel terhadap Jalur Gaza, mempercepat pengiriman bantuan, dan memulai rekonstruksi,” kata pejabat Fatah, Abdullah Abdullah, dikutip Anadolu, Senin (2/12/2024).

    “Delegasi Fatah hadir di Kairo untuk berdiskusi dengan delegasi Hamas mengenai usulan Mesir terkait pembukaan kembali lintasan perbatasan Rafah (antara Gaza dan Mesir) dan pengelolaannya oleh Otoritas Palestina di sisi Palestina,” sambungnya.

    Diketahui, perbatasan Rafah yang juga sebagai jalur utama bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza ditutup oleh Mesir sejak Mei lalu. Penutupan ini dilakukan Mesir setelah Israel menguasai sebagian besar wilayah Palestina. 

    Mesir menuntut penghentian pendudukan tersebut agar lintasan perbatasan dapat dibuka kembali.

    Meski demikian, Abdullah tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang usulan-usulan Mesir tersebut.

    Menurut surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, delegasi Hamas yang dipimpin oleh pejabat tinggi Khalil al-Hayya tiba di ibu kota Mesir untuk bertemu dengan Kepala Badan Intelijen Umum Mesir, Mayor Jenderal Hassan Mahmoud Rashad, pada Sabtu (30/11).

    Surat kabar tersebut melaporkan pada Minggu bahwa Mesir berusaha memperkuat rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah sambil mendorong kesepakatan pertukaran sandera.

    Dalam laporan tersebut, yang mengutip sumber media, dikatakan bahwa Hamas bersedia menerima “kesepakatan bertahap” yang mirip dengan kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku antara Israel dan Lebanon pada 27 November.

    Kesepakatan tersebut akan melibatkan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Jalur Gaza, bukan penarikan segera seperti yang sebelumnya diminta oleh Hamas. 

    Pada 21 November, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

    Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perang mematikan yang dilancarkan di Gaza.

  • Jelang Pelantikan, Trump Ancam Hamas Bebaskan Sandera: Neraka yang Harus Dibayar!

    Jelang Pelantikan, Trump Ancam Hamas Bebaskan Sandera: Neraka yang Harus Dibayar!

    ERA.id – Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan ancaman nyata yang ditujukan untuk Hamas. Trump akan menyeret Hamas ke neraka bila tidak membebaskan para sandera.

    Ancaman itu disampaikan oleh Trump lewat media sosialnya, Senin (2/12). Pada unggahan itu, Trump mendesak Hamas untuk membebaskan para sandera sebelum pelantikan pada 20 Januari mendatang. 

    “Jika para sandera tidak dibebaskan sebelum tanggal 20 Januari 2025, tanggal ketika saya dengan bangga memangku jabatan sebagai Presiden Amerika Serikat, akan ADA SEMUA NERAKA YANG HARUS DIBAYAR di Timur Tengah, dan bagi mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman terhadap Kemanusiaan ini,” kata Trump, dikutip Reuters, Selasa (3/12/2024).

    Selama serangan mematikan mereka pada tahun 2023 di Israel, militan yang dipimpin Hamas menangkap lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel, termasuk warga negara Israel-Amerika. 

    Sekitar setengah dari 101 sandera asing dan Israel yang masih ditahan tanpa akses komunikasi di Gaza diyakini masih hidup

    “Mereka yang bertanggung jawab akan menerima pukulan lebih keras daripada yang pernah diterima siapa pun dalam Sejarah Amerika Serikat yang panjang dan bertingkat,” ujar Trump.

    Hamas telah menyerukan diakhirinya perang dan penarikan total Israel dari Gaza sebagai bagian dari kesepakatan apa pun untuk membebaskan sandera yang tersisa.

    Tetapi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang akan terus berlanjut hingga Hamas diberantas dan tidak lagi menimbulkan ancaman bagi Israel.

    Pada hari Senin, Hamas mengatakan bahwa 33 sandera di Gaza telah tewas selama perang yang berlangsung hampir 14 bulan antara kelompok militan Palestina dan Israel di daerah kantong itu, tanpa menyebutkan kewarganegaraan mereka.

    Israel melancarkan perangnya setelah pejuang yang dipimpin Hamas menyerang komunitas Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang, menurut penghitungan Israel.

    Serangan militer Israel telah menewaskan lebih dari 44.400 warga Palestina dan membuat sebagian besar penduduk Gaza mengungsi, kata pejabat Gaza. Sebagian besar daerah kantong itu hancur.

  • Netanyahu Kali Ini Tunjukkan Keseriusan dalam Mencapai Kesepakatan di Gaza, Ada Intervensi Trump – Halaman all

    Netanyahu Kali Ini Tunjukkan Keseriusan dalam Mencapai Kesepakatan di Gaza, Ada Intervensi Trump – Halaman all

    Dapat Intervensi Trump, Netanyahu Kali Ini Tunjukkan Keseriusan dalam Mencapai Kesepakatan di Gaza

    TRIBUNNEWS.COM- Sumber politik yang dekat dengan pemerintah Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk pertama kalinya menunjukkan keseriusan dalam negosiasi mengenai perjanjian pertukaran tahanan dengan Hamas.

    Netanyahu telah mengambil inisiatif untuk mengajukan proposal terbaru yang mencakup ide-ide baru yang serupa dengan perjanjian gencatan senjata bisa dicapai dengan Lebanon.

    Sumber tersebut mengatakan bahwa ada beberapa alasan yang mendorong Netanyahu untuk membuat kemajuan ke arah ini.

    Yang paling penting adalah intervensi efektif dari Presiden terpilih AS Donald Trump dan timnya dalam pembicaraan dengan kru yang dekat dengan Netanyahu.

    Kru yang dipimpin oleh Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, yang dianggap sebagai orang kepercayaan dan sekretaris terdekat Netanyahu dan dihormati terutama oleh Trump.

    Menurut situs web Walla, Trump mengirim pesan tegas dan kategoris di mana ia mengancam para pemimpin Hamas dengan neraka baru di satu sisi, dan di mana ia meyakinkan Israel bahwa ia tidak akan menerima kelanjutan perang tanpa tujuan dan menyia-nyiakan kesempatan untuk melakukan hal yang sama. 

    Mencapai kesepakatan, dan tuntutan tegasnya agar dia ingin kesepakatan ini diselesaikan sebelum dia memasuki Gedung Putih.

    Alasan kedua adalah Netanyahu kini mampu meyakinkan pemerintahannya mengenai kesepakatan ini, karena kesepakatan tersebut merupakan perjanjian gencatan senjata sementara yang akan terus diuji dan tetap membuka pintu untuk kembali berperang, seperti yang terjadi di Lebanon. 

    Di mana tentara Israel terus melakukan serangan dan operasi bahkan setelah gencatan senjata. 

    Dalam hal ini, hanya Menteri Keamanan Nasional yang ekstremis, Itamar Ben Gvir, yang secara serius menolak perjanjian tersebut.

    Dan bahkan hal ini lemah dan tidak menimbulkan ancaman untuk menggulingkan pemerintah Netanyahu, di mana ia akan mendapatkan keistimewaan di bidang pemukiman di Tepi Barat. 

    Dan tetap memasukkan gagasan pemukiman di Jalur Gaza dalam agendanya.

    Namun alasan yang paling penting adalah bahwa perhitungan pribadi Netanyahu telah berubah. 

    Jika dia tidak mengambil tindakan menuju kesepakatan tersebut, fokus masyarakat Israel akan tertuju pada persidangan Netanyahu dalam kasus korupsi, yang akan dilanjutkan pada Selasa depan, dan berminggu-minggu akan dihabiskan untuk mendengarkan kesaksiannya sebagai tersangka utama. 

    Laporan ini juga akan fokus pada kasus-kasus korupsi lain yang meledak di hadapan Netanyahu dan pemerintahannya, seperti isu kebocoran file keamanan yang melanggar hukum.

    Sedangkan menuju kesepakatan, fokusnya akan tertuju pada perundingan dan tahapan implementasi kesepakatan, dalam beberapa tahap, selangkah demi selangkah, dan akan meliput berita pengadilan selama beberapa minggu. 

    Dalam posisi ini, Netanyahu dan para penasihat strategisnya didasarkan pada fakta bahwa oposisi partai lemah dan tidak memanfaatkan krisis pemerintah dan koalisinya dengan baik. Masyarakat umum juga sudah bosan dengan penundaan dalam mencapai kesepakatan.

    Koresponden militer surat kabar “Maariv”, Avi Ashkenazi, menjelaskan alasan lain perubahan sikap Netanyahu, yakni terbitnya hasil investigasi pembunuhan 6 tahanan Israel yang ditahan “Hamas” pada Februari lalu, yang hanya terungkap pada bulan Agustus, dan ternyata mereka ditembak mati oleh orang-orang Hamas, yang menerima perintah untuk membunuh setiap tahanan jika pasukan Israel mendekat untuk membebaskannya secara militer. 

    Dia juga menegaskan bahwa meskipun para tahanan ini tidak ditembak mati, mereka akan melakukannya telah mati seperti… Para penculik dan pengawal mereka berasal dari Hamas akibat gas beracun yang ditimbulkan oleh serangan Israel. 

    Oleh karena itu, kemungkinan untuk membebaskan mereka dengan paksa saat mereka masih hidup kini mendekati nol.

    Optimisme yang hati-hati

    Ashkenazi berkata, “Ada optimisme yang hati-hati di kalangan aparat keamanan dan tentara Israel mengenai masalah ini. Mereka yang berada di sekitar negosiasi – di Mossad, Shin Bet, dan tentara – tidak ingin media diberitahu tentang perkembangan tersebut. 

    Penjelasannya adalah bahwa mereka tidak ingin mengembangkan ekspektasi di kalangan masyarakat, namun di tingkat tempur di militer mereka menceritakan tentang perubahan yang terjadi di Gaza.” Menurut sumber-sumber tersebut, Hamas sedang berubah dan mulai melunakkan posisinya.

    Sumber-sumber ini menyebutkan beberapa alasan perubahan di tubuh Hamas, yang pertama adalah likuidasi Yahya Sinwar, yang menyebabkan guncangan di semua tingkat organisasi. 

    Alasan kedua adalah operasi “Divisi 162” di Jabalia utara dan Beit Lahia. Tentara melenyapkan lebih dari 1.300 anggota perlawanan di sana, dan menangkap sekitar 1.500 lainnya. 

    Operasi ini berdampak pada salah satu jangkar operasional dan moral Hamas di Gaza. Alasan ketiga adalah ketegasan tentara Israel di Lebanon selatan dan mundurnya Hizbullah yang terpaksa menyerah untuk melanjutkan pertempuran.

    Saluran 11 televisi resmi Israel telah mengkonfirmasi bahwa “setiap hari tentara Israel kehilangan tekanannya terhadap Hamas. 

    Tentara tenggelam dalam lumpur Gaza, dan fakta bahwa tingkat politik tidak memiliki rencana strategis untuk masa depan Gaza membuat kita semakin terkejut. sulit untuk bekerja secara fokus.”

    Gencatan senjata sementara

    Saluran tersebut mengutip para pejabat Israel yang mengatakan bahwa “Israel mengajukan kepada Hamas melalui Mesir pada awal minggu ini sebuah proposal mengenai garis besar perjanjian yang diperbarui untuk membebaskan warga Israel yang diculik dan gencatan senjata sementara di Gaza.” 

    Informasi awal menunjukkan bahwa proposal baru Israel tidak berbeda secara signifikan dengan proposal yang dibahas sebelumnya, dan berfokus pada upaya implementasi tahap pertama dari kesepakatan yang dinegosiasikan pada Agustus lalu, yang pada akhirnya tidak membuahkan hasil dan tidak membuahkan hasil.

    Pejabat senior Israel mengatakan bahwa usulan Israel yang diperbarui telah disetujui dalam diskusi yang diadakan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, pada hari Minggu, dengan sejumlah menteri senior dan kepala badan keamanan. 

    Prinsip-prinsip garis besar yang diperbarui telah disampaikan kepada para pejabat intelijen Mesir, dan mereka menyampaikannya kepada perwakilan Hamas dalam pembicaraan yang diadakan di Kairo pada hari Senin dan Selasa.

    Proposal yang diperbarui mencakup kesiapan Israel untuk melakukan gencatan senjata antara 42 dan 60 hari, dan pembebasan semua wanita yang masih hidup dan ditahan oleh Hamas, dan semua pria yang masih hidup berusia di atas 50 tahun yang ditahan oleh Hamas, selain mereka yang diculik, orang yang berada dalam kondisi kesehatan yang serius.

    Israel sebelumnya menuntut pembebasan 33 orang yang diculik dan masih hidup dari kelompok usia dan sosial tersebut, namun saat ini Israel siap melepaskan jumlah yang lebih kecil. 

    Salah satu alasan perkiraan ini adalah bahwa beberapa korban penculikan dari kategori ini sudah tidak hidup lagi.

    Sebagai imbalannya, Israel siap melepaskan ratusan tahanan Palestina sebagai imbalan atas pembebasan orang-orang yang diculik, beberapa di antaranya menjalani hukuman penjara seumur hidup.

    SUMBER: ASHARQ AL-AWSAT

  • Rodri Siap Bawa Nico Williams ke Manchester City

    Rodri Siap Bawa Nico Williams ke Manchester City

    JABAR EKSPRES – Rodri yakin Manchester City harus segera bergerak untuk merekrut pemain sayap Athletic Bilbao, Nico Williams. Itu perlu dilakukan sebelum klub-klub besar seperti Arsenal, Chelsea, dan Liverpool mengamankan tanda tangannya.

    Williams yang baru berusia 22 tahun telah mencuri perhatian banyak pihak setelah penampilannya yang impresif di Euro 2024.

    Di bursa transfer musim panas, Williams menarik minat banyak klub besar. Arsenal, Chelsea, Liverpool, dan Barcelona dilaporkan mempertimbangkan memboyong pemain berbakat ini.

    Namun, Rodri yakin Manchester City harus ikut bersaing dalam perekrutan Williams. Bahkan dia sudah berbicara langsung dengan pemain tersebut.

    Gelandang asal Spanyol itu merasa bahwa Williams akan menjadi tambahan yang sangat berharga bagi skuad Manchester City.

    BACA JUGA: IC FILTER 2I2AUNHAJSETDUPAL ( Salah RESPECT Kepada Siapapun Manusianya Akan Buruk Akibatnya, Seleksilah Salah Satunya Terkait Palestina )

    “Jika saya diberi kesempatan, saya akan membawanya ke City tanpa ragu-ragu,” ujar Rodri.

    “Saya ingin dia merasakan atmosfer Manchester, yang menurut saya akan mirip dengan Bilbao,” sambungnya.

    Dalam kontraknya bersama Bilbao, Williams memiliki klausul pelepasan yang cukup terjangkau, yakni 58 juta euro.

    Akan tetapi, gaji sang pemain yang mencapai 200.000 euro per pekan diyakini menjadi halangan utama bagi klub-klub yang tertarik merekrutnya pada bursa transfer musim panas lalu.

    Meskipun ada prediksi bahwa Williams kemungkinan besar tidak akan meninggalkan Bilbao dalam waktu dekat, ia tetap menjadi salah satu topik hangat menjelang jendela transfer Januari.

    BACA JUGA: Rahasia Mengolah Singkong Menjadi Empuk dan Merekah Sempurna

    Williams telah tampil dalam 18 pertandingan musim ini, baik di La Liga maupun Liga Europa,. Ia turut berkontribusi dalam membantu Bilbao menduduki posisi keempat di klasemen liga.

    Kepindahan ke Manchester City bisa menjadi langkah besar dalam karier Williams, mengingat klub ini berada dalam jalur yang tepat untuk meraih lebih banyak trofi di masa depan.

    Sementara itu, Manchester City sendiri tengah merencanakan perubahan besar dalam skuad mereka setelah tampil kurang meyakinkan di musim 2024-2025.

    Tim asuhan Pep Guardiola sempat mengalami tujuh pertandingan berturut-turut tanpa kemenangan, dengan enam kekalahan dan satu hasil imbang di berbagai kompetisi seperti Liga Inggris, Liga Champions, dan Piala Liga Inggris.

  • IC FILTER 2I2AUNHAJSETDUPAL ( Salah RESPECT Kepada Siapapun Manusianya Akan Buruk Akibatnya, Seleksilah Salah Satunya Terkait Palestina )

    IC FILTER 2I2AUNHAJSETDUPAL ( Salah RESPECT Kepada Siapapun Manusianya Akan Buruk Akibatnya, Seleksilah Salah Satunya Terkait Palestina )

    Oleh : “PROF.AKRONIM” Dadan AHMAD Sundayana

    Inspirasi dari saat-saat penulis belajar di Sekolah Teknologi Menengah Negeri ( STMN ) 2 Bandung ( sekarang namanya SKMN 4 Bandung ) dan dikuatkan ketika menempuh S1 di Sekolah Tinggi Teknologi Mandala ( STT Mandala ) Bandung pada Jurusan Teknik Elektro Sub Jurusan Sistem Komputer.

    Tentang sebuah komponen elektronika yang pasti hampir sebagian besar orang bahkan yang tak belajar elektronika juga kenal yaitu IC yang merupakan akronim dari Integrated Circuit.

    Sejarah IC dimulai pada tahun 1958 ketika Jack Kilby dari Texas Instruments menciptakan sirkuit terintegrasi pertama. Kemudian, Robert Noyce dari Fairchild Semiconductor mengembangkan versi yang lebih praktis dengan memperkenalkan konsep sirkuit terintegrasi berbasis silikon. Penemuan ini telah memberikan fondasi untuk revolusi teknologi modern.

    Integrated Circuit (IC), atau yang dikenal juga sebagai chip semikonduktor, telah membawa revolusi besar dalam dunia teknologi. Integrated Circuit (IC) adalah sebuah komponen elektronik yang mengandung ribuan bahkan jutaan transistor, resistor, dan kapasitor yang dibuat dalam ukuran mikroskopis pada sebuah bahan semikonduktor. Semua elemen ini diatur sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai rangkaian elektronik tunggal.

    Hal-hal lebih lengkap tentang IC bisa pembaca cari di berbagai media baik online maupun offline.

    Yang ingin penulis sampaikan terkait tulisan ini adalah salah satu keunggulan fungsi IC yang memiliki keandalan sebagai Filter atau penyaring yang dapat membersihkan atau menjaga suatu perangkat dari gangguan-gangguan yang dapat merusak perangkat yang dibuat.

    Maksud filter tentunya agar perangkat bisa berfungsi sebagaimana mestinya sesuai dengan maksud dibuatnya perangkat tersebut.

    Manusia ibarat sebuah perangkat yang harus berfungsi sesuai dengan maksud Yang Maha Pencipta Alloh SWT sebagai pencipta manusia.
    Dalam menjalankan fungsinya seringkali malah tidak sesuai atau bahkan malah rusak karena tidak bisa menyaring gangguan-gangguan yang datang.

    Gangguan itu salah satunya adalah karena tidak bisa menyaring bagaimana harus bersikap terhadap manusia yang lain dalam berinteraksi yang pasti tidak akan bisa lepas dari proses berjalannya kehidupan.

    Lebih spesifik lagi yaitu ketika salah dalam memberikan RESPECT atau Rasa Empati yang diSertai PEnghormatan yang diiringi keCenderungan menjadikannya sebagai Teladan atau panutan yang setiap tingkah lakunya ditiru dan setiap kata-katanya dijadikan panduan hidup.

    Halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

  • Israel Klaim Senior Hamas Tewas dalam Serangan ke Kamp Pengungsian

    Israel Klaim Senior Hamas Tewas dalam Serangan ke Kamp Pengungsian

    Jakarta, CNN Indonesia

    Militer Israel mengatakan serangannya ke kamp pengungsian al-Mawasi pada Rabu malam (4/12) menewaskan beberapa pejuang Palestina, termasuk Osama Ghanim, anggota senior Hamas.

    Menurut laporan Aljazeera, sedikitnya 20 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan udara Israel tersebut.

    Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel di Gaza menewaskan 48 warga Palestina dan melukai 201 orang dalam 24 jam terakhir.

    Pasukan Israel kembali mengebom “zona aman” di al-Mawasi, Gaza, menewaskan sedikitnya 21 orang dan melukai puluhan lainnya, menurut Atif al-Hout, direktur Rumah Sakit Nasser di Khan Younis. Koresponden kami mengatakan bahwa perempuan dan anak-anak “dibakar” dalam serangan tersebut.

    Israel melancarkan agresi brutal ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023. Imbasnya, lebih dari 45 ribu warga Palestina di wilayah itu, terutama anak-anak dan perempuan tewas.

    Kelompok hak asasi manusia Amnesty International dalam laporan terbarunya menyatakan bahwa agresi Israel di Jalur Gaza telah memenuhi ambang batas genosida.
    Dalam laporan yang diterbitkan pada Kamis (5/12), Amnesty menyebut Israel telah melakukan setidaknya tiga dari lima tindakan yang dilarang oleh Konvensi Genosida 1948.

    Pelanggaran itu termasuk pembunuhan warga sipil tanpa pandang bulu, menyebabkan kerusakan fisik dan mental serius, dan sengaja menimbulkan kondisi kehidupan yang mengakibatkan kehancuran fisik bagi warga Palestina di Gaza.

    “Bulan demi bulan, Israel memperlakukan warga Palestina di Gaza secara tidak layak, menunjukkan niatnya untuk menghancurkan mereka secara fisik,” kata Sekretaris Jenderal Amnesty International, Agnes Callamard.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Bicara Peluang Kesepakatan Pembebasan Sandera di Gaza

    Israel Bicara Peluang Kesepakatan Pembebasan Sandera di Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan pihaknya berpeluang memiliki “kesempatan sekarang” untuk mendapatkan kesepakatan untuk pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza.

    “Kita mungkin memiliki kesempatan sekarang untuk mencapai kesepakatan penyanderaan. Israel serius untuk mencapai kesepakatan penyanderaan dan saya harap kita dapat melakukan ini dan melakukannya sesegera mungkin,” kata Gideon dalam sebuah pesan video dari sebuah pertemuan di Malta, mengutip AFP, Kamis (5/12).

    Sebelumnya Israel menuding milisi Hamas telah menyandera lebih dari 250 warganya dalam serangan mematikan pada 7 Oktober 2023 lalu. Beberapa dari sandera Hamasadalah orang-orang yang memiliki kewarganegaraan ganda yakni AS-Israel.

    Mengutip dari Reuters, Selasa (3/12) dini hari WIB, setidaknya 101 sandera Israel dan warga asing masih hidup di Gaza.

    Pada Senin ini, kelompok milisi Hamas di Gaza menyatakan setidaknya ada 33 sandera yang sudah meninggal karena bombardir militer Israel ke wilayah Gaza selama 14 bulan terakhir sejak Oktober 2023 lalu.

    Dalam serangan selama lebih dari 14 bulan itu, setidaknya telah lebih dari 44 ribu warga Palestina yang mayoritas anak-anak dan perempuan tewas. Agresi Israel ke wilayah Gaza itu dilakoni setelah aksi milisi Hamas menembus wilayah negara Yahudi dan disebut menyandera lebih dari 250 orang dan menewaskan 1.200 orang.

    Hamas menuntut akhir dari perang, dan meminta Israel menarik seluruh pasukannya dari Gaza sebagai bagian dari kesepakatan untuk melepas para sandera tersisa.

    Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang akan terus berlanjut sampai Hamas dibasmi dan tidak ada lagi ancaman terhadap Negara Yahudi itu.

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga sudah mengeluarkan ancaman akan ada balasan di Timur Tengah jika sandera-sandera Israel di Jalur Gaza tak dilepaskan sebelum dirinya dilantik pada 20 Januari mendatang.

    Hal itu diungkap Trump lewat akun media sosialnya, Senin (2/12) waktu setempat.

    “[Jika] para sandera tidak dibebaskan sebelum tanggal 20 Januari 2025, tanggal di mana saya dengan bangga menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, akan ada NERAKA YANG HARUS DIBAYARKAN di Timur Tengah, dan bagi mereka yang bertanggung jawab melakukan hal ini. kekejaman terhadap Kemanusiaan,” tulis Trump yang akan menikmati periode kedua kepresidenannya di AS.

    “Mereka yang bertanggung jawab akan terkena dampak yang lebih parah dibandingkan siapa pun yang pernah terkena dampaknya sepanjang sejarah Amerika Serikat yang panjang dan bertingkat,” tambah Trump.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]