Negara: Palestina

  • Dubes Suriah di RI soal Kejatuhan Rezim Assad: Itu Kehendak Rakyat

    Dubes Suriah di RI soal Kejatuhan Rezim Assad: Itu Kehendak Rakyat

    Jakarta, CNN Indonesia

    Duta Besar Suriah untuk Indonesia Abdul Monem Annan buka suara usai kelompok milisi berhasil menumbangkan pemerintahan Presiden Bashar Al Assad.

    Annan mengatakan selama ini rakyat sengsara di bawah pemerintahan Assad dan ingin keluar dari rezim dia.

    “Jadi yang terjadi di Suriah memang murni perlawanan yang diberikan dari oposisi dan ini adalah kehendak rakyat Suriah,” kata Annan dalam diskusi yang digelar Partai Gelora secara virtual, Rabu (11/12).

    Annan juga menegaskan situasi di Suriah bukan bagian dari konflik di Timur Tengah.

    Dalam beberapa tahun terakhir, Timur Tengah membara karena agresi Israel di Palestina sejak Oktober 2023. Pasukan Zionis juga terlibat saling serang dengan milisi di Lebanon, Hizbullah.

    Tak hanya itu, Israel juga sempat saling serang rudal dengan Iran. Serangkaian insiden tersebut membuat Timur Tengah memanas dan mengkhawatirkan dunia.

    Di kesempatan itu, Annan juga membeberkan faktor kejatuhan rezim Assad.

    Menurut dia, selama ini Assad didukung Rusia dan Iran sehingga bisa begitu kuat mencengkeram Suriah.

    Namun saat ini, Rusia sedang fokus perang dengan Ukraina. Iran juga sibuk menghadapi Israel.

    Di sisi lain Hizbullah, yang juga mendukung Assad, mengalami kekalahan signifikan usai digempur habis-habisan oleh Israel.

    Hizbullah bahkan menarik pasukan mereka di Suriah dan membuat milisi leluasa bergerak.

    Sejak akhir November, milisi Hayat Tahrir Al Sham (HTS) menyerang Suriah dan dalam waktu singkat menguasai kota-kota strategis termasuk Aleppo.

    Kemudian pekan lalu, mereka berhasil menyerbu Damaskus dan menguasai Istana Kepresidenan.

    Peristiwa itu bagi sebagian warga Suriah merupakan kemenangan, tetapi bagi yang lain memicu kekhawatiran soal transisi kekuasaan.

    [Gambas:Youtube]

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Indonesia Sambut Baik Resolusi PBB yang Minta Gencatan Senjata Segera di Gaza

    Indonesia Sambut Baik Resolusi PBB yang Minta Gencatan Senjata Segera di Gaza

    Indonesia Sambut Baik Resolusi PBB yang Minta Gencatan Senjata Segera di Gaza
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyambut baik pengesahan resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menuntut
    gencatan senjata
    dengan segera di wilayah
    Gaza
    .
    Resolusi ini diusung oleh Indonesia dalam Emergency Special Session (ESS)-10 pada 11 Desember 2024.

    Indonesia juga menyambut baik pengesahan resolusi Majelis Umum PBB mengenai ‘Dukungan atas mandat UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East) yang mengutuk pengesahan UU Knesset Israel yang akan melarang operasi UNRWA di Yerusalem Timur
    ,” tulis Kemenlu RI melalui akun X @Kemlu_RI, Kamis (12/12/2024).
    Kemenlu RI menyebutkan, gencatan senjata permanen sangat dibutuhkan di Gaza agar pembangunan dan kehidupan warga Palestina bisa normal kembali.
    Selain itu, keberlanjutan operasi UNRWA perlu dilakukan untuk membantu mengurangi penderitaan warga Palestina.

    Indonesia (juga) mendorong komunitas internasional untuk terus mendesak Israel agar segera mengimplementasikan kedua resolusi tersebut untuk memastikan gencatan senjata permanen, berlanjutnya bantuan kemanusiaan, dan membuka jalan bagi terwujudnya Solusi Dua Negara
    ,” tulis Kemenlu RI.
    Dilansir dari
    Tribunnews.com
    , Majelis Umum PBB menyetujui resolusi gencatan senjata di Gaza pada Rabu (11/12/2024).
    Dalam resolusi tersebut, PBB menyerukan gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen di Gaza.
    Resolusi tersebut juga menuntut pembebasan semua sandera tanpa terkecuali.
    “Menuntut agar para pihak secara penuh, tanpa syarat, dan tanpa penundaan melaksanakan semua ketentuan Resolusi Dewan Keamanan 2735 (2024) mengenai gencatan senjata segera,” demikian bunyi resolusi Majelis Umum PBB.
    Resolusi tersebut mendapat dukungan dari 193 anggota majelis.
    Namun, terdapat 9 anggota majelis yang menentang dan 13 lainnya abstain.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tentara Lebanon Siap Dikerahkan ke Kota-kota Perbatasan di Tengah Pelanggaran Israel – Halaman all

    Tentara Lebanon Siap Dikerahkan ke Kota-kota Perbatasan di Tengah Pelanggaran Israel – Halaman all

    Tentara Lebanon Siap Dikerahkan ke Kota-kota Perbatasan di Tengah Pelanggaran

    TRIBUNNEWS.COM- Tentara Lebanon memulai pengerahan pasukannya di kota-kota perbatasan, termasuk al-Khiam, untuk mengamankan daerah tersebut, membersihkan persenjataan yang belum meledak, dan memastikan penarikan pasukan pendudukan Israel, di tengah pelanggaran gencatan senjata yang sedang berlangsung.

    Koresponden Al Mayadeen di Lebanon selatan melaporkan bahwa Angkatan Darat Lebanon akan mulai dikerahkan di posisi terdepan di kota al-Khiam, Ain Arab, dan Hammams.

    Koresponden kami mencatat bahwa Angkatan Darat Lebanon tengah bersiap memasuki permukiman di al-Khiam sebagai bagian dari tahap pertama penempatannya di wilayah perbatasan. Buldosernya siap memasuki bagian utara kota, sementara tim teknik Angkatan Darat bersiap bergerak dan ditempatkan di wilayah sekitar.

    Tim-tim ini akan memasuki al-Khiam utara dengan buldoser untuk membersihkan jalan, memeriksa sisa-sisa rudal, peluru, dan persenjataan yang belum meledak, serta memastikan penarikan pasukan pendudukan Israel sebelum unit tentara lainnya yang bertugas dikerahkan.

    Perlu dicatat bahwa “Israel” terus melanggar perjanjian gencatan senjata dengan mengebom desa-desa perbatasan di sepanjang perbatasan Palestina-Lebanon.

    Israel’ kembali melanggar gencatan senjata, menewaskan satu orang dan melukai 4 orang di Lebanon Selatan
    Dua rudal Israel menargetkan sebuah kendaraan di dekat pos pemeriksaan Tentara Lebanon di Bint Jbeil, Lebanon Selatan, menewaskan satu orang dan melukai empat tentara. 

    Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Tentara Lebanon mengonfirmasi bahwa satu warga sipil tewas , sementara empat tentara mengalami luka-luka akibat agresi Israel. 

    Dalam konteks ini, Menteri Tenaga Kerja Lebanon Mustafa Bayram mengatakan kepada Al Mayadeen bahwa “Israel” tidak mematuhi gencatan senjata, dan bahwa masalah tersebut saat ini berada di tangan pemerintah Lebanon dan Komite Quintet.

    Pada hari Sabtu, serangan udara Israel menewaskan enam orang di Lebanon selatan, menandai eskalasi signifikan hanya 10 hari setelah gencatan senjata antara Hizbullah dan “Israel” berlaku.

    Gencatan senjata, yang dilaksanakan pada tanggal 27 November, bertujuan untuk mengakhiri perang yang menghancurkan yang telah merenggut ribuan nyawa dan menyebabkan massa mengungsi di kedua belah pihak.

     

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • Operasi Panah Bashan, Israel Sekali Lagi Pakai Nama-Nama Alkitabiah untuk Operasi Militer di Suriah – Halaman all

    Operasi Panah Bashan, Israel Sekali Lagi Pakai Nama-Nama Alkitabiah untuk Operasi Militer di Suriah – Halaman all

    Operasi Panah Bashan, Israel Sekali Lagi Pakai Nama-Nama Alkitabiah untuk Operasi Militer di Suriah

    TRIBUNNEWS.COM – Militer Israel pada Minggu (8/12/2024) meluncurkan apa yang mereka juluki sebagai ‘Operation Arrow of Bashan’, “Operasi Panah Bashan,”.

    Terkait penamaan operasi militer itu, Israel sekali lagi menggunakan kiasan Alkitab untuk menggambarkan kampanye militer – dalam hal ini terhadap aset dan kemampuan militer Suriah, tulis laporan media internasional. 

    Seperti diberitakan, sejak jatuhnya rezim Bashar Assad selama akhir pekan, militer Israel memulai kampanye udara besar-besaran yang menargetkan lokasi militer di seluruh Suriah, termasuk serangan terhadap pelabuhan Suriah di al-Beida dan Latakia yang menghancurkan armada angkatan laut Suriah. 

    Militer Israel juga mengumumkan telah “sementara” menguasai zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan, dengan mengatakan perjanjian pelepasan dengan Suriah tahun 1974 telah “runtuh.”

    Menurut perkiraan militer Israel, sekitar 80 persen kemampuan dan aset militer Suriah sejauh ini telah hancur, termasuk jet tempur, helikopter, tank, kapal perang, radar, dan berbagai jenis roket. 

    Personel militer Israel (IDF) dalam operasi di Suriah Selatan, 9 Desember 2024.

    Operasi Panah Bashan 

    Dalam sebuah pernyataan militer, Radio Militer Israel mengatakan operasi terhadap Suriah tersebut diberi nama “Operasi Panah Bashan.” 

    “Bashan” adalah istilah Alkitab yang merujuk pada wilayah di selatan Suriah dan timur Yordania yang ditaklukkan oleh orang Israel setelah mengalahkan Og, raja Bashan, menurut Perjanjian Lama.

    “Tentara Israel telah lama mengambil nama-nama perang dan operasi tempurnya dari teks-teks keagamaan Taurat serta narasi kuno lain keagamaan untuk memperkuat klaim hak ilahi guna membenarkan ambisi kolonialnya di wilayah tersebut,” tulis ulasan DS, Rabu (11/12/2024). 

    Dalam perang genosida Israel di Gaza, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga menggunakan referensi Alkitab untuk membenarkan kejahatan perang tentaranya terhadap warga Palestina.

    Pada tanggal 28 Oktober tahun lalu, Netanyahu menggunakan narasi Amalek Alkitab saat menghasut tentaranya untuk menyerang Gaza – sebuah teori kekerasan yang mengacu pada penghancuran total penduduk Gaza, termasuk wanita dan anak-anaknya.

    Pada awal Januari, tim hukum Afrika Selatan menggunakan hasutan Netanyahu untuk melakukan genosida – narasi Amalek dalam Alkitab – terhadap rakyat Palestina di Gaza dalam sesi sidang pertama di hadapan Mahkamah Internasional dalam gugatan genosida terhadap Israel. 

    IDF mengklaim pasukannya memasuki zona penyangga di Golan pada hari Minggu (9/12/2024), tepat setelah Bashar Al-Assad digulingkan. (X/Twitter)

    Bertujuan Merampas Wilayah

    Para pengamat mengatakan sejauh ini Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sudah melancarkan sekitar 300 serangan udara ke Suriah.

    IDF dilaporkan sudah menduduki Provinsi Quneitra di Suriah. Sebelumnya, Israel sudah mencaplok Dataran Tinggi Golan milik Suriah tahun 1981.

    Israel bersikeras mengatakan aksi-aksinya belakangan ini di Suriah sebagai bentuk tindakan perlindungan dan dipicu oleh kekhawatiran dalam hal keamanan.

    Akan tetapi, narasi Israel itu dibantah mentah-mentah oleh Furkan Halit Yolcu, pakar keamanan pada Universitas Sakarya di Turki.

    Yolcu bahkan menyebut tindakan Israel sebagai serangan yang bertujuan untuk merampas wilayah Suriah.

    Bisa dikatakan Israel saat ini bagaikan memancing di air keruh atau memanfatkan kekacauan yang terjadi di negeri jiran.

    Pasukan IDF Israel terlihat memasuki Suriah, dalam foto selebaran yang dikeluarkan oleh militer pada 9 Desember 2024. (IDF/Timesof Israel)

    “Sejarah mengatakan ini bukan aksi melindungi, tetapi itu semua tentang cara pandang ofensif yang tengah berlangsung, memanfaatkan kesempatan, dan secara perlahan mengklaim wilayah,” ujar Yolcu dikutip dari Sputnik.

    “Kapan pun ada kesempatan, kapan pun ada peluang, Israel sepertinya akan memanfaatkan momen itu dan berupaya mendapatkan lebih banyak wilayah selagi bisa,” katanya menjelaskan.

    Lalu, Yolcu memperkirakan Israel tak akan “lolos” dalam aksinya belakangan ini. Dia memprediksi tindakan Israel akan dibahas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera setelah pemerintahan baru di Suriah terbentuk.

    “Perkara itu mungkin akan menjadi masalah yang lebih besar daripada saat ini karena [Suriah] belum punya punya pemerintahan,” ujar Yolcu.

    “Akan tetapi, ketika pemerintahan sudah terbentuk dan secara resmi diakui oleh masyarakat seperti halnya PBB, pasti sengketa wilayah akan dimulai.”

    Israel mengaku hancurkan 80 persen kemampuan militer Suriah

    Selepas melancarkan serangan selama beberapa hari, IDF mengklaim sudah menghancurkan 70 hingga 80 persen kemampuan militer Suriah milik rezim Presiden Bashar Al-Assad yang kini tumbang.

    “Dalam 48 jam terakhir, IDF menyerang sebagian besar gudang senjata strategis di Suriah,” kata IDF hari Selasa, (10/12/2024), dikutip dari All Israel News.

    Israel berdalih serangan itu dilakukan agar mencegah senjata jatuh ke tangan “unsur teroris”.

    Adapun bagian terbesar serangan itu disebut “Operasi Anak Panah Bashan” dan sudah rampung hari Selasa.

    Menurut Army Radio, operasi militer besar itu melenyapkan hampir semua peralatan militer Suriah yang disebut mengancam Israel.

    Operasi itu mendapat lampu hijau dari Kepala Staf IDF Letjen Herzi Halevi hari Sabu lalu atau teat sebelum rezim Assad resmi digulingkan.

    Dilaporkan total ada 350 pesawat yang diikutsertakan Israel dalam serangan ke Suriah. Jumlah itu bahkan lebih dari setengah jumlah pesawat Angkatan Udara Israel.

    IDF menyebut pesawat-pesawat itu terbang ratusan jam di atas langit Suriah.

    Israel mengklaim target yang dihancurkan termasuk senjata strategis seperti rudal Scud, rudal penjelajah, rudal darat ke laut, rudal darat ke udara, dan rudal udara ke udara, pesawat nirawak, jet tempur.

    Di samping itu, perlengkapan reguler tentara seperti helikopter serang, radar, tank, hanggar pesawat, dan infastruktur intelijen turut hancur.

    Israel juga mengerahkan angkatan lautnya untuk menyerang Pelabuhan Al-Beida dan Latakia. Serangan itu diklaim menghancurkan belasan kapal rudal milik Angkatan Laut Suriah.

    Di samping itu, pasukan IDF di darat terus dikerahkan di bekas zona demiliterisasi sepanjang perbatasan. Dalihnya ialah untuk mengamankan area itu.

    Tindakan tersebut mendapat kritik pedas dari negara-negara Arab. Sebagai contoh, Al-Araby Al-Jadeed menyebut aksi Israel itu sebagai pendudukan atas tanah Suriah.

    Adapun Utusan PBB untuk Suriah, Geir Pedersen pada hari Selasa menyebut tindakan Israel telah memperburuk ketidakstabilan di Suriah.

     

    (oln/ds/rtrs/*)

     
     
     

  • Pasukan Israel Melakukan Upaya Penahanan Skala Besar kepada Warga Palestina di Tepi Barat – Halaman all

    Pasukan Israel Melakukan Upaya Penahanan Skala Besar kepada Warga Palestina di Tepi Barat – Halaman all

    Pasukan Israel Melakukan Upaya Penahanan Skala Besar kepada Warga Palestina di Tepi Barat

    TRIBUNNEWS.COM- Pasukan pendudukan Israel menahan puluhan warga Palestina di beberapa daerah Tepi Barat yang diduduki sebelum konfrontasi meletus dengan pejuang perlawanan lokal.

    Pasukan pendudukan Israel melakukan serangkaian penahanan di beberapa wilayah Tepi Barat yang diduduki pada hari Selasa, menargetkan warga Palestina dalam kampanye yang meluas.

    Di al-Khalil, yang terletak di Tepi Barat selatan, 15 orang ditahan, sementara 17 orang ditahan di kota Areeha. Di Tepi Barat utara, satu orang ditahan di kota Silat al-Harithiya, sebelah barat Jenin, dan dua orang lainnya ditahan di Nablus.

    Ketika pasukan Israel memasuki desa Madama, sebelah selatan Nablus, konfrontasi meletus antara pemuda Palestina dan tentara Israel. Bentrokan meningkat saat pasukan pendudukan menembakkan peluru tajam, gas air mata, dan bom suara. Pasukan pendudukan Israel juga menyerbu kota Burqa di Nablus.

    Serangan lanjutan terjadi di kota Silwad dan Deir Jarir, timur Ramallah di Tepi Barat tengah, serta di desa Marda di distrik Salfit, tempat pasukan Israel menggunakan granat sonik.

    Selain penangkapan tersebut, otoritas Israel menyita 94 dunum lahan pertanian di Beit Jala, sebelah barat Beit Lahm di Tepi Barat bagian selatan. Media Palestina melaporkan penyitaan tersebut sebagai bagian dari upaya perluasan permukiman yang sedang berlangsung.

    Pasukan pendudukan Israel membunuh warga sipil di Tubas
    Pada hari Senin, konfrontasi serupa terjadi akibat penindasan Israel dan kampanye penahanan massal . 

    Di Tubas, Brigade Al-Qassam mengumumkan bahwa para pejuangnya terlibat dalam konfrontasi sengit dengan pasukan pendudukan Israel menggunakan senjata otomatis di dekat jalan utama kota, yang memaksa pasukan pendudukan Israel untuk mundur. Selama penyerbuan tersebut, pasukan pendudukan Israel melancarkan serangan udara terhadap Tubas, menewaskan dua warga Palestina.

    Dalam tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, tim medis dicegah mencapai para martir karena pasukan pendudukan Israel menahan jenazah mereka.

    Sebelumnya, unit khusus Israel yang menyamar menyusup ke pusat Tuba dengan menyamar sebagai warga sipil dan menyerbu perusahaan penukaran uang.

    Begitu keberadaan mereka terungkap, pendudukan Israel mengerahkan bala bantuan dan kendaraan militer di berbagai lingkungan, menyita peralatan dan dokumen dari perusahaan tersebut. Selama operasi tersebut, seorang pemuda dari Tubas ditahan.

     

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • Eks-Presiden Israel: Ratu Elizabeth II Percaya Setiap Orang Israel Adalah Teroris atau Anak Teroris – Halaman all

    Eks-Presiden Israel: Ratu Elizabeth II Percaya Setiap Orang Israel Adalah Teroris atau Anak Teroris – Halaman all

    Ratu Elizabeth II Percaya Setiap Orang Israel Adalah Teroris atau Anak Teroris

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan presiden Israel, Reuven Rivlin mengungkapkan kalau hubungan antara Israel dan mendiang Ratu Inggris, Ratu Elizabeth II terhitung sulit dan tidak akur.

    Rivlin mengenang, sikap mendiang Ratu Inggris itu ke Israel terkait dengan pandangan pribadinya terhadap Israel sebagai sebuah bangsa dan negara.

    “Hubungan antara kami dan Ratu Elizabeth sedikit sulit karena dia percaya bahwa setiap orang dari kami adalah teroris atau putra seorang teroris,” kata Rivlin pada acara gala di London, dilansir RNTV, Rabu (11/12/2024).

    Pandangan ini membuat Ratu Elizabeth II ‘tidak ramah’ ke para pejabat atau tokoh berentitas Israel.

    “Dia menolak untuk menerima pejabat Israel ke Istana [Buckingham], selain dari acara-acara internasional,” tambahnya.

    Sebaliknya, menurut Rivelin, Raja Charles III sebagai perbandingan, selalu “sangat ramah” terhadap tokoh dan pejabat Israel.

    Selama masa jabatannya, Ratu Elizabeth II melakukan perjalanan ke lebih dari 110 negara di enam benua, tetapi tidak pernah sekalipun mengunjungi Israel.

    Asap mengepul di atas kota Al-Qunatira di Suriah seperti yang terlihat dari sisi perbatasan Israel pada 9 Desember 2024 di Golan Heights. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memerintahkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk sementara mengambil alih kendali zona penyangga yang memisahkan Golan Heights yang diduduki Israel dari wilayah Suriah. Zona demiliterisasi tersebut ditetapkan dalam perjanjian tahun 1974 antara Israel dan Suriah, yang menurut Netanyahu telah runtuh sejak pasukan oposisi Suriah menggulingkan rezim Bashar al-Assad selama akhir pekan. (Foto oleh Amir Levy/Getty Images) (Amir Levy / GETTY IMAGES EUROPE / Getty Images via AFP)

    Serang Suriah Berhari-hari

    Pandangan negatif mendiang Ratu Inggris itu terhadap Israel diyakini karena kejadian meledaknya sebuah bom di Hotel King David di Yerusalem, menewaskan 91 orang pada Senin, 22 Juli 1946.  

    Almarhum raja, yang meninggal pada usia 96 tahun, berusia 20 tahun saat aksi terorisme itu terjadi.

    Ledakan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh kelompok teroris Yahudi Irgun tersebut merenggut nyawa 11 pejabat senior Inggris dan banyak warga sipil lainnya. 

    Hotel yang dibangun pada tahun 1929 tersebut pada awal tahun 1940-an telah menjadi kantor pusat tidak resmi bagi warga Inggris yang ditugaskan untuk bertugas di Mandat Palestina.

    Tempat itu merupakan tempat yang terkenal di mana para pejabat Inggris dan keluarga mereka berkumpul. 

    Praduga lain soal bencinya sang Ratu ke Israel adalah karena ulah zionisme negara pendudukan tersebut dalam manuver pendudukannya terhadap wilayah-wilayah di sekitar.

    Terbaru, dalam eskalasi terkini di kawasan Timur Tengah, Israel melancarkan serangan ke Suriah di tengah runyamnya situasi politik dan keamanan di negara itu.

    Para pengamat mengatakan sejauh ini Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sudah melancarkan sekitar 300 serangan udara ke Suriah.

    IDF dilaporkan sudah menduduki Provinsi Quneitra di Suriah. Sebelumnya, Israel sudah mencaplok Dataran Tinggi Golan milik Suriah tahun 1981.

    Israel bersikeras mengatakan aksi-aksinya belakangan ini di Suriah sebagai bentuk tindakan perlindungan dan dipicu oleh kekhawatiran dalam hal keamanan.

    Akan tetapi, narasi Israel itu dibantah mentah-mentah oleh Furkan Halit Yolcu, pakar keamanan pada Universitas Sakarya di Turki.

    Yolcu bahkan menyebut tindakan Israel sebagai serangan yang bertujuan untuk merampas wilayah Suriah.

    Bisa dikatakan Israel saat ini bagaikan memancing di air keruh atau memanfatkan kekacauan yang terjadi di negeri jiran.

    Pasukan IDF Israel terlihat memasuki Suriah, dalam foto selebaran yang dikeluarkan oleh militer pada 9 Desember 2024. (IDF/Timesof Israel)

    “Sejarah mengatakan ini bukan aksi melindungi, tetapi itu semua tentang cara pandang ofensif yang tengah berlangsung, memanfaatkan kesempatan, dan secara perlahan mengklaim wilayah,” ujar Yolcu dikutip dari Sputnik.

    “Kapan pun ada kesempatan, kapan pun ada peluang, Israel sepertinya akan memanfaatkan momen itu dan berupaya mendapatkan lebih banyak wilayah selagi bisa,” katanya menjelaskan.

    Lalu, Yolcu memperkirakan Israel tak akan “lolos” dalam aksinya belakangan ini. Dia memprediksi tindakan Israel akan dibahas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera setelah pemerintahan baru di Suriah terbentuk.

    “Perkara itu mungkin akan menjadi masalah yang lebih besar daripada saat ini karena [Suriah] belum punya punya pemerintahan,” ujar Yolcu.

    “Akan tetapi, ketika pemerintahan sudah terbentuk dan secara resmi diakui oleh masyarakat seperti halnya PBB, pasti sengketa wilayah akan dimulai.”

    Israel mengaku hancurkan 80 persen kemampuan militer Suriah

    Selepas melancarkan serangan selama beberapa hari, IDF mengklaim sudah menghancurkan 70 hingga 80 persen kemampuan militer Suriah milik rezim Presiden Bashar Al-Assad yang kini tumbang.

    “Dalam 48 jam terakhir, IDF menyerang sebagian besar gudang senjata strategis di Suriah,” kata IDF hari Selasa, (10/12/2024), dikutip dari All Israel News.

    Israel berdalih serangan itu dilakukan agar mencegah senjata jatuh ke tangan “unsur teroris”.

    Adapun bagian terbesar serangan itu disebut “Operasi Anak Panah Bashan” dan sudah rampung hari Selasa.

    Menurut Army Radio, operasi militer besar itu melenyapkan hampir semua peralatan militer Suriah yang disebut mengancam Israel.

    Operasi itu mendapat lampu hijau dari Kepala Staf IDF Letjen Herzi Halevi hari Sabu lalu atau teat sebelum rezim Assad resmi digulingkan.

    Dilaporkan total ada 350 pesawat yang diikutsertakan Israel dalam serangan ke Suriah. Jumlah itu bahkan lebih dari setengah jumlah pesawat Angkatan Udara Israel.

    IDF menyebut pesawat-pesawat itu terbang ratusan jam di atas langit Suriah.

    Israel mengklaim target yang dihancurkan termasuk senjata strategis seperti rudal Scud, rudal penjelajah, rudal darat ke laut, rudal darat ke udara, dan rudal udara ke udara, pesawat nirawak, jet tempur.

    Di samping itu, perlengkapan reguler tentara seperti helikopter serang, radar, tank, hanggar pesawat, dan infastruktur intelijen turut hancur.

    Israel juga mengerahkan angkatan lautnya untuk menyerang Pelabuhan Al-Beida dan Latakia. Serangan itu diklaim menghancurkan belasan kapal rudal milik Angkatan Laut Suriah.

    Di samping itu, pasukan IDF di darat terus dikerahkan di bekas zona demiliterisasi sepanjang perbatasan. Dalihnya ialah untuk mengamankan area itu.

    Tindakan tersebut mendapat kritik pedas dari negara-negara Arab. Sebagai contoh, Al-Araby Al-Jadeed menyebut aksi Israel itu sebagai pendudukan atas tanah Suriah.

    Adapun Utusan PBB untuk Suriah, Geir Pedersen pada hari Selasa menyebut tindakan Israel telah memperburuk ketidakstabilan di Suriah.

    (FILES) Ratu Elizabeth II (kanan) dari Inggris berdiri bersama Pangeran Charles, Pangeran Wales dari Inggris untuk menyaksikan flypast khusus dari balkon Istana Buckingham setelah Parade Ulang Tahun Ratu, Trooping the Colour, sebagai bagian dari perayaan ulang tahun platinum Ratu Elizabeth II, di London pada 2 Juni 2022. (DANIEL LEAL / AFP)

    Disebut Meninggal Karena Kanker

    Terkait kematian Ratu Elizabeth II, mantan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson sempat menjadi bahan perbincangan publik Britania karena pernyataan kontroversialnya.

    Hal ini terjadi setelah Boris Johnson mengklaim, Ratu Elizabeth II sebenarnya meninggal karena mengalami kanker tulang di tahun-tahun terakhirnya,.

    Sosok yang pernah menjabat sebagai Wali Kota London ini menyampaikan klaim kontroversialnya tersebut dalam buku memoarnya yang baru dirilis.

    Di buku bertajuk “Unleashed,” yang akan diterbitkan Oktober ini, Boris mengatakan baru tahu penyakit yang diderita Ratu Elizabeth II tersebut saat hendak mengundurkan diri pada September 2022, atau dua hari sebelum kematiannya.

    Dikutip dari Politico, Boris diberitahu bahwa setidaknya sudah satu tahun lebih sang ratu Inggris didiagnosa mengalami sejenis kanker tulang pada saat itu.

    Ini adalah pertama kalinya seorang politikus senior Inggris membahas detil terkait penyebab kematian ratu.

    Selama ini, pihak Kerajaan Inggris dalam pernyataan resminya selalu menyebut bahwa Ratu Elizabeth II meninggal karena hal yang natural.

    Bahkan, Kerajaan Inggris juga mendaftarkan “usia tua” sebagai keterangan penyebab kematian Ratu Elizabeth II di sertifikat kematiannya.

    Pengungkapan informasi dari Boris Johnson ini juga dinilai sebagai hal yang sangat tidak biasa oleh publik Inggris. 

    Hal ini terjadi mengingat informasi terkait kesehatan ratu merupakan hal rahasia yang dijaga ketat selama masa pemerintahannya.

    Selain itu, informasi yang dibagikan dalam pertemuan antara perdana menteri dan ratu biasanya selalu dirahasiakan.

    Dalam memoarnya tersebut, Boris juga menceritakan pertemuan terakhir kalinya dengan Ratu Elizabeth II.

    Johnson mendeskripsikan bahwa sang ratu pada saat itu terlihat tampak tidak sehat.

    “Dia terlihat pucat dan lebih membungkuk, serta memiliki memar gelap di tangan dan pergelangan tangannya, mungkin dari infus atau suntikan.” ungkap Boris.

    Namun demikian, boris menambahkan bahwa suasana hati sang ratu saat itu tetap terlihat cerah meskipun kondisi fisiknya begitu memburuk.

    “Sepertinya ia tidak terpengaruh oleh penyakitnya, dan dari waktu ke waktu dalam percakapan kami saat itu, dia masih menunjukkan senyumnya yang cerah yang mampu mengangkat suasana hati,” lanjut Boris.

    Boris Johnson juga mengatakan bahwa Ratu Elizabeth II kala itu sudah mengetahui sepanjang musim panas bahwa dia tak memiliki ekspektasi hidup yang panjang lagi.

    “Namun demikian, ia tetap bertekad untuk bertahan dan menjalankan tugas terakhirnya,” pungkas Boris.

  • Profil Gus Iqdam, Pendakwah Muda yang Dikerubungi Penjual Es Teh karena Kasus Gus Miftah – Halaman all

    Profil Gus Iqdam, Pendakwah Muda yang Dikerubungi Penjual Es Teh karena Kasus Gus Miftah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pendakwah muda asal Blitar, Jawa Timur, Muhammad Iqdam Kholid alias Gus Iqdam, dikerubungi penjual es teh setelah kasus Miftah Maulana Habiburrohman alias Gus Miftah mengolok-olok penjual es teh viral di kalangan masyarakat.

    Peristiwa itu terjadi dalam pengajian Gus Iqdam di Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (8/12/2024).

    Gus Iqdam ikut terkena imbas terkait kontroversi Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh bernama Sunhaji.

    Dalam video viral di media sosial yang dibagikan akun X @neverAlonely, terlihat penjual es teh berbondong-bondong mendatangi Gus Iqdam yang ada di panggung.

    Gus Iqdam sempat terlihat bingung karena para penjual es teh maju ke depan agar dagangannya dibeli.

    Ia lalu memutuskan untuk membeli masing-masing penjual es teh Rp50 ribu.

    Setelah itu, Gus Iqdam mengingatkan para penjual es teh itu, pengajian akan dimulai.

    “Sudah salawatan ya, jangan ramai ya. Yang sudah ya sudah, duduk lagi. Salawatan dulu,” kata Gus Iqdam.

    Lantas, seperti apa sosok Gus Iqdam? Berikut profilnya.

    Gus Iqdam adalah seorang pendakwah yang bernama asli Muhammad Iqdam Kholid.

    Ia dipanggil dengan sebutan Gus karena merupakan keturunan atau cucu dari kiai ternama, yakni Romo Kiai Zubaidil Abdul Ghofur.

    Gus Iqdam lahir di Blitar, Jawa Timur, pada 27 September 1994.

    Istrinya, Ning Nila, merupakan anak kiai ternama yakni KH Thoha Widodo Zaini Munawwir.

    Pasangan yang menikah pada 2021 ini dikaruniai satu orang anak laki-laki bernama Ahmad Novel Zubaidi Al Munawwir, dan dipanggil Gus Novel.

    Nama Gus Iqdam sendiri mulai dikenal publik karena gaya dakwahnya yang unik dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan, khususnya para generasi milenial dan Gen Z.

    Dalam dakwahnya, Gus Iqdam mengisi ceramah dengan gaya yang santai, lucu, dan ceplas-ceplos, sehingga bisa merangkul semua kalangan bahkan termasuk anak punk hingga mantan disc jockey (DJ).

    Sejak 2018, ia mulai aktif mendakwah menyampaikan pesan-pesan agama hingga memberikan motivasi dan inspirasi kepada para jamaahnya.

    Gus Iqdam juga merupakan pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah, yang berarti jalan taubat.

    Jamaah di dalam Majelis Ta’lim ini tak hanya berfokus pada santri saja, melainkan dari kalangan yang bahka sama sekali tak paham ilmu agama dan mempunyai keinginan belajar.

    Ia menghadirkan majelis itu sebagai tempat mengaji bagi orang-orang yang berideologi jalanan, marginal, dan kerap berurusan dengan dunia kriminal.

    Melalui dakwahnya, Gus Iqdam mencoba untuk mengajak mereka agar mau belajar dan mengaji bersama-sama.

    Dalam berdakwah, Gus Iqdam juga memiliki keunikan.

    Sebagai generasi milenial, ia kerap mengunggah video-video ceramahnya di berbagai platform media sosial, seperti TikTok, Instagram, hingga YouTube.

    Selain disibukkan dengan jadwal mendakwah, Gus Iqdam juga tercatat aktif sebagai pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II DI Karanggayam, Blitar.

    Kontroversi

    Gus Iqdam sempat menjadi sorotan publik karena menyebut kondisi Palestina yang sedang mendapat serangan Israel.

    Hal itu lantas membuat pendakwah yang dikenal dengan tagline “Dekengan Pusat” itu di-bully warganet tanah air.

    Setelah viral, Gus Iqdam kemudian menyampaikan klarifikasinya.

    Ia menegaskan saat itu ia menceritakan konteks situasi di area Masjidil Aqsa, bukan di jalur gaza.

    “Saya bilang di Masjidil Aqsa itu aman, panjenengan (Anda) ini yang suka plesir datang saja ke Masjidil Aqsa dan ramaikan.”

    “Bukan berarti saya mengatakan bahwa di Palestina itu aman tidak ada perang,” kata dia.

    Gus Iqdam berujar, jarak antara Masjidil Aqsa dengan Gaza adalah 100 KM.

    “Jihad itu tetap ada di Gaza sana. Pesan saya jangan sampai karena video atau berita yang beredar terus kita tidak berusaha datang ke Masjidil Aqsa,” jelasnya.

    Ia pun heran kepada warga Indonesia, karena ia mengangap ada pihak yang sengaja mem-bully siapa saja yang datang ke Masjidil Aqsa.

    “Itu tempat suci panjenengan atau kita, yang punya ganjaran 1000 kali lipat kalau solat di tempat suci seperti di Madinah dan Mekkah.”

    “Sedangkan Kalau di Masjidil Aqsa 500 kali lipat. Selain itu Imam Masjidil Aqsa kalau di datangi orang Indonesia, mereka sangat senang,” ujarnya.

    Kehidupan pribadi

    Gus Iqdam adalah anak bungsu dari KH Kholid dan HJ Lanratul Farida.

    Bukan orang sembarangan, ibunda Gus Iqdam, HJ Lanratul Farida, adalah anak ulama kharismatik KH Zubaidi Abdul Qofur, sedangkan ayah Gus Iqdam, KH Kholid, merupakan kyai di Pondok Mamba’ul Hikam II Desa Karanggayam, Srengat, Blitar.

    Oleh karena itulah, sejak kecil Gus Iqdam sudah diajarkan untuk belajar lebih dalam agama Islam dan mengaji.

    Pamannya juga merupakan seorang kiai bernama KH Dliyauddin Azzamzami, dan Gus Iqdam belajar mengaji bersama pamannya ini.

    Saat masa sekolah, Gus Iqdam menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur.

    Di ponpes tersebut, Gus Iqdam diasuh oleh Muhammad Abdurrahman Kautsar atau Gus Kautsar.

    (Tribunnews.com/Rakli Almughni)

  • Pilu 22 Orang Tewas Akibat Serangan Terbaru Israel di Gaza

    Pilu 22 Orang Tewas Akibat Serangan Terbaru Israel di Gaza

    Gaza City

    Militer Israel kembali melancarkan serangan udara terhadap wilayah Jalur Gaza bagian utara. Serangan terbaru Israel itu dilaporkan menewaskan sedikitnya 22 orang, termasuk beberapa wanita dan anak-anak.

    Otoritas pertahanan sipil Gaza, seperti dilansir AFP, Rabu (11/12/2024), melaporkan serangan udara Israel itu menghantam sebuah rumah di dekat Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza bagian utara.

    “Sedikitnya 22 orang tewas martir dalam pembantaian yang dilakukan oleh militer pendudukan setelah mereka mengebom sebuah rumah milik keluarga Abu al-Tarabish dekat Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza bagian utara,” tutur juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, kepada AFP.

    Bassal mengatakan bahwa sebuah jet tempur Israel telah menembakkan tiga rudal ke rumah tersebut pada tengah malam. Serangan tersebut, sebut Bassal, menghancurkan bangunan rumah yang memiliki tiga lantai tersebut.

    Lebih dari 50 orang tinggal di dalam rumah tersebut, dengan banyak orang diperkirakan masih tertimbun reruntuhan bangunan.

    “Tim penyelamat tidak dapat mengevakuasi para martir atau korban luka hingga pagi ini,” ucap Jaber Alian (30) yang menyaksikan serangan itu dari rumah lainnya di dekat rumah sakit.

    Dia mengatakan kepada AFP bahwa sejumlah pengeboman lainnya terjadi di bagian utara area tersebut pada malam hari.

    Simak video: Serangan Udara Israel Tewaskan 7 Warga Palestina di Nuseirat

  • Majelis Umum PBB Akan Voting Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

    Majelis Umum PBB Akan Voting Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

    Jakarta

    Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan melakukan voting pada Rabu (11/12) waktu setempat mengenai rancangan resolusi yang mengupayakan gencatan senjata segera di Gaza. Ini merupakan isyarat simbolis setelah Amerika Serikat sebelumnya memveto tindakan serupa di Dewan Keamanan PBB.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (11/12/2024), selain menyerukan “gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen,” rancangan resolusi tersebut mengupayakan “pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera,” guna mengakomodasi permintaan Amerika Serikat dan sekutu setia Israel lainnya.

    Resolusi tersebut, yang tidak mengikat, juga menuntut “akses segera” ke bantuan kemanusiaan yang luas bagi warga Gaza, yang telah terdampak perang selama lebih dari setahun dengan Israel.

    “Gaza saat ini adalah jantung Palestina yang berdarah,” kata duta besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour, pekan lalu selama debat pertama Majelis Umum PBB tentang resolusi tersebut.

    “Gambaran anak-anak kami yang terbakar di tenda-tenda, tanpa makanan di perut mereka dan tanpa harapan dan tanpa cakrawala untuk masa depan, dan setelah menanggung rasa sakit dan kehilangan selama lebih dari setahun, seharusnya menghantui hati nurani dunia dan mendorong tindakan untuk mengakhiri mimpi buruk ini,” lanjutnya, seraya menyerukan diakhirinya “impunitas.”

    Sementara itu, Israel telah mengecam rancangan resolusi tersebut sebelum pemungutan suara.

    “Jika Anda benar-benar menginginkan perdamaian, itu dimulai dengan membongkar infrastruktur kebencian dan glorifikasi teror ini,” kata duta besar Israel untuk PBB Danny Danon, mengacu pada badan kemanusiaan UNRWA, yang karyawannya dituduh oleh Israel membantu serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober tahun lalu.

    (ita/ita)

  • Wasekjen MUI: Boikot Israel Tidak Mengarah PHK Massal, Ekonomi Justru Tumbuh

    Wasekjen MUI: Boikot Israel Tidak Mengarah PHK Massal, Ekonomi Justru Tumbuh

    JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai boikot produk Israel dan semua yang terafiliasi tidak mengarah ke ancaman pemutusan hubungan kerja massal di dalam negeri. Alih-alih, gerakan tersebut justru berhasil memicu perubahan selera dan pilihan masyarakat atas produk lokal yang berdampak signifikan pada perekonomian nasional. 

    Hal tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal MUI bidang hukum, Dr. KH Ikhsan Abdullah, dalam sebuah diskusi terbuka bertema “Bulan Palestina & Sosialisasi Fatwa Boikot MUI” di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (30/11).

    “Isu PHK massal dihembuskan pihak-pihak yang sudah terbiasa menikmati keuntungan besar dari peredaran produk multinasional asing pro Israel di Indonesia. Nah, boikot dalam setahun lebih terakhir bikin mereka merugi. Ya wajarlah, karena mereka sendiri yang memulai,” kata Ikhsan 

    Di depan para santri, pejabat, tokoh masyarakat, mahasiswa, aktivis perempuan dan penggiat organisasi Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat, Ikhsan mengungkapkan efek gerakan boikot produk terafiliasi Israel justru berpengaruh positif terhadap perkembangan ekonomi nasional.

    “Alhamdulillah sekarang banyak bermunculan produk-produk baru, misalnya di bisnis air mineral. Produk lokal, yang saham mayoritasnya dimiliki orang atau perusahaan Indonesia, kualitasnya tidak kalah dengan produk asing,” katanya.

    “Produk ayam goreng yang digemari anak-anak juga bisa digantikan oleh banyak produk lokal. Itu menunjukkan pola konsumsi masyarakat bisa berubah, yang selama ini mereka dicekoki waralaba asing, sekarang masyarakat sadar produk nasional tidak kalah kualitasnya,” tambahnya.