Negara: Palestina

  • Impian Naji jadi Pesepakbola seperti Ronaldo Pupus di Tangan Israel – Halaman all

    Impian Naji jadi Pesepakbola seperti Ronaldo Pupus di Tangan Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Nasib tragis dialami seorang remaja asal Palestina bernama Naji al-Baba (14).

    Impian Naji al-Baba menjadi pemain sepakbola seperti Cristiano Ronaldo pupus di tangan Israel.

    Naji tewas ditembak tentara Israel saat tengah bermain bersama teman-temannya di Halhul, Kota Hebron, selatan Tepi Barat pada 3 November 2024.

    Sepupu Naji berlari ke rumahnya , berteriak panik, dan mengatakan, tentara Israel telah tiba dan mulai menembaki anak-anak.

    Ayah Naji, Nidal Abdel Moti al-Baba dan pamannya, Samir, bergegas menuju lokasi kejadian.

    “Saya ingin anak saya! Saya ingin anak saya!” teriak Nidal, saat tentara menyerang dan memukuli dirinya dan saudaranya.

    Setelah kekacauan itu, Nidal melihat tentara membawa jasad Naji.

    “Saya mengenalinya dari sepatu yang baru saya belikan untuknya beberapa hari sebelumnya,” ungkap Nidal.

    Jenazah Naji dibawa pergi oleh tentara, sedangkan ambulans Palestina baru dipanggil dua jam kemudian.

    Naji kemudian dibawa ke Rumah Sakit Abu Mazen Halhul.

    Laporan medis forensik mengungkapkan, Naji terkena empat peluru: satu di panggul, satu di kaki, satu di jantung, dan satu di bahu.

    Tragisnya, Naji dibiarkan tanpa perawatan medis selama 30 menit setelah ditembak.

    Keesokan harinya, keluarga Naji mengunjungi rumah sakit untuk mempersiapkan pemakamannya.

    Meskipun tangannya patah, Nidal bersikeras menggendong jenazah putranya untuk menghadiri pemakaman yang dihadiri ratusan orang dari Halhul.

    Sosok Naji

    Setelah pemakaman, Nidal mengungkapkan sejumlah kebiasaan yang dilakukan sang anak. 

    “Saya berangkat kerja di Betlehem pada pagi hari dan Naji berangkat sekolah. Ketika saya pulang kerja pukul 12 siang, saya melihat Naji sedang bersiap pulang ke rumah,” katanya kepada Al Jazeera.

    Setelah pulang dari sekolah, Naji meminta izin kepada ayahnya untuk bermain sepak bola bersama teman-temannya di dekat toko kelontong milik kakeknya.

    Ia telah menyiapkan makanan kesukaannya, molokhia dengan ayam, untuk makan siang sebelum pergi bermain.

    Namun, itu adalah terakhir kalinya keluarga melihat Naji hidup.

    Ibu Naji, Samahar al-Zamara turut mengenang kebersamaannya dengan sang anak.

    “Saat ia meninggalkan kami, saya merasa kehilangan sebagian dari diri saya yang tidak akan pernah bisa kami dapatkan kembali,” ungkapnya.

    Keluarga Naji sangat merindukannya, terutama setelah kejadian tragis tersebut. Naji adalah anak ke-lima dari enam bersaudara.

    Nasib Bocah Palestina yang Bermimpi Jadi Pemain Sepak Bola seperti Ronaldo

    Sementara itu, Nasser Merib (61), manajer klub olahraga Halhul di mana Naji bergabung, mengenang remaja tersebut sebagai pesepakbola berbakat dengan kaki kanan yang kuat.

    “Dia benar-benar meningkatkan level tim dalam pertandingan. Dia ambisius dan bermimpi menjadi pemain internasional seperti Ronaldo,” ungkap pria yang disapa Kapten itu.

    Namun, mimpi Naji harus direnggut oleh empat peluru yang mengakhiri hidupnya secara tragis.

    Rekan setim Naji, Reda Hanieh, juga mengenang kenangan indah bersama Naji.

    “Dia yang paling tinggi dan selalu banyak tertawa. Biasanya saya kebobolan karena saya tahu Naji akan lebih baik dalam menendang bola daripada saya,” kata Reda.

    Setiap kali mencetak gol, Naji akan berlari ke arah Reda untuk merayakannya bersama.

    Tanggapan Kementerian Pertahanan Israel

    Al Jazeera telah mencoba menghubungi Kementerian Pertahanan Israel untuk meminta komentar mengenai pembunuhan Naji al-Baba, tapi hingga saat ini belum ada tanggapan resmi yang diberikan.

    Insiden ini menambah deretan panjang tragedi yang dialami anak-anak Palestina di tengah konflik yang berkepanjangan, dan mengingatkan kita akan impian-impian sederhana mereka, seperti menjadi pemain sepak bola seperti Cristiano Ronaldo.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Pengadilan Belanda Tolak Hentikan Ekspor Senjata ke Israel, Sebut Tak Ada Alasan Pasti

    Pengadilan Belanda Tolak Hentikan Ekspor Senjata ke Israel, Sebut Tak Ada Alasan Pasti

    ERA.id – Pengadilan Belanda menolak tawaran 10 LSM pro-Palestina untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel. Pengadilan beralasan tidak ada aturan yang melarang ekspor barang militer.

    Pengadilan distrik Den Haag menekankan bahwa Belanda memiliki beberapa kelonggaran dalam kebijakannya. Pengadilan juga tidak boleh terburu-buru untuk turun tangan menangani ekspor senjata ke Israel.

    “Pengadilan bantuan sementara menemukan bahwa tidak ada alasan untuk memberlakukan larangan total atas ekspor barang militer dan barang-barang penggunaan ganda pada negara,” katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Sabtu (14/12/2024).

    Dalam gugatan yang diajukan, para penggugat menyoroti tingginya korban sipil dalam perang Isarel di Jalur Gaza. Mereka berpendapat bahwa Belanda, sebagai penanda tangan Konvensi Genosida 1948 memiliki kewajiban untuk mengambil semua tindakan yang wajar untuk mencegah genosida.

    Namun Israel menolak tuduhan genosida dalam operasinya di Gaza dengan mengatakan hal itu tidak berdasar. Israel menekankan bahwa mereka hanya menargetkan Hamas dan kelompok bersenjata lain yang mengancam keberadaannya dan bersembunyi di antara warga sipil.

    Di sisi lain, para hakim di pengadilan distrik Den Haag berpihak pada negara, dengan mengatakan bahwa mereka akan terus menilai risiko senjata dan barang-barang dengan fungsi ganda yang diekspor ke Israel.

    Selain itu, mereka juga akan memantau apakah senjata yang diekspor ke Israel digunakan untuk menyerang warga sipil dan melanggar hukum internasional.

    Sementara itu, dalam putusan terpisah pada bulan Februari, pengadilan Belanda memerintahkan pemerintah untuk memblokir semua ekspor suku cadang jet tempur F-35 ke Israel karena kekhawatiran bahwa suku cadang itu digunakan untuk melanggar hukum internasional selama perang di Gaza. Pemerintah telah mengajukan banding atas putusan tersebut.

  • Mossad Anjurkan IDF Hindari Sebarkan Foto-foto Gaza Demi Mencegah Penuntutan – Halaman all

    Mossad Anjurkan IDF Hindari Sebarkan Foto-foto Gaza Demi Mencegah Penuntutan – Halaman all

    Mossad Anjurkan IDF Hindari Sebarkan Foto-foto Gaza untuk Mencegah Penuntutan

    TRIBUNNEWS.COM- Imbauan tersebut memperingatkan tentara Israel bahwa informasi mereka dapat dibagikan ke negara-negara yang mungkin mereka kunjungi di masa mendatang, yang membuat mereka berpotensi ditangkap.

    Tentara pendudukan Israel yang ikut serta dalam perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah diperingatkan agar tidak mengunggah foto medan perang secara daring karena kekhawatiran atas potensi penuntutan di luar negeri, Press TV melaporkan pada hari Jumat.

    Hal ini terjadi sebulan setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Keamanan Yoav Gallant atas tuduhan “kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang.”

    Surat perintah tersebut mewajibkan 124 negara anggota ICC untuk menahan Netanyahu dan Gallant jika mereka memasuki wilayah mereka.

    Beberapa tentara Israel yang terlibat dalam genosida di Gaza telah menggunakan platform media sosial untuk mendokumentasikan tindakan mereka di Jalur Palestina yang terkepung, membanggakan kejahatan mereka terhadap penduduk dan infrastruktur wilayah tersebut.

    “Jangan mengunggah foto diri Anda di medan perang Gaza atau di tempat lain. Bahkan jangan mengunggah sama sekali di media sosial,” demikian peringatan sebuah unggahan di X dari sebuah akun yang mengaku berafiliasi dengan badan intelijen Mossad “Israel”.

    Peringatan itu memperingatkan para prajurit bahwa informasi mereka dapat dibagikan ke negara-negara yang mungkin mereka kunjungi di masa mendatang, yang dapat membuat mereka berpotensi ditangkap. “Liburan Anda akan berubah menjadi mimpi buruk,” imbuh postingan itu.  

    Menanggapi peringatan ini, Hind Rajab Foundation, sebuah organisasi yang memperjuangkan keadilan bagi para korban Palestina, menyatakan, “Sudah terlambat; buktinya sudah terdokumentasi. Para penjahat perang yang pada dasarnya telah bersaksi melawan diri mereka sendiri tidak akan lolos dari keadilan.”

    Yayasan tersebut menekankan bahwa “mimpi buruk yang sesungguhnya bukanlah liburan mereka yang hancur—melainkan genosida yang dilakukan para penjahat ini.”

    Menurut Press TV , kelompok tersebut telah mengajukan banyak pengaduan terhadap pasukan Israel di berbagai negara dan mengajukan kasus ke ICC terhadap 1.000 tentara Israel.  

    Yayasan tersebut diberi nama Hind Rajab , simbol yang memilukan dari penderitaan Gaza. Hind bepergian bersama pamannya, istrinya, dan ketiga anak mereka pada tanggal 29 Januari, melarikan diri dari lingkungan Tel al-Hawa di Kota Gaza, ketika kendaraan mereka menjadi sasaran tembakan Israel.  

    Terjebak di dalam mobil yang penuh peluru bersama kerabatnya yang tewas, Hind dengan putus asa meminta bantuan dari Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS). Dua paramedis, Yousef Zeino dan Ahmed al-Madhoun, dikirim untuk membantunya tetapi kehilangan kontak dengan PRCS segera setelahnya.  

    Pada tanggal 10 Februari, jasad Hind dan keluarganya ditemukan di dalam mobil. Di dekatnya, sebuah ambulans yang terbakar ditemukan bersama jasad Zeino dan al-Madhoun yang telah berusaha menyelamatkannya.  

    Selain itu, media Israel baru-baru ini melaporkan bahwa 30 tentara dan perwira pendudukan Israel yang terlibat dalam perang di Gaza disarankan untuk menghindari perjalanan internasional setelah kelompok pro-Palestina mengajukan pengaduan kejahatan perang terhadap mereka.

     

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • Mossad Anjurkan IDF Hindari Sebarkan Foto-foto Gaza Demi Mencegah Penuntutan – Halaman all

    Al Qassam Lumpuhkan 3 Drone Israel, Mortir Kaliber Berat Hujani IDF di Al-Barid Jabalia – Halaman all

    Al Qassam Lumpuhkan 3 Drone Israel, Mortir Kaliber Berat Hujani IDF di Al-Barid Jabalia

    TRIBUNNEWS.COM – Sayap militer gerakan Hamas, Brigade Al-Qassam menunjukkan kalau kemampuan militer gerakan pembebasan Palestina itu masih aktif beroperasi.

    Terlepas dari klaim Israel yang selama lebih dari setahun membombardir Gaza kalau kemampuan Hamas sudah hampir habis, Al Qassam terus memberikan bukti kalau mereka sukses menimbulkan kerugian di pihak militer Israel (IDF) baik secara personel maupun peralatan tempur.

    Dalam aksi perlawanan terbaru, Al Qassam menyatakan bahwa mereka berhasil merebut 3 unit drone Israel saat drone-drone itu berpawai menjalankan misi intelijen di lingkungan Al-Geneina, sebelah timur kota Rafah, Gaza Selatan.

    Pernyataan Al Qassam, Jumat (13/12/2024) dilansir Khaberni, menambahkan bahwa pihaknya membom pasukan pendudukan Israel yang menembus daerah Al-Barid di kamp Jabalia, utara Jalur Gaza, dengan mortir kaliber berat.

    Petempur Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan Hamas Palestina melakukan penyergapan dengan menembaki pasukan Israel di Jalur Gaza. (khaberni/HO)

    Jabalia Jadi Lokasi Berdarah Bagi IDF

    Aksi Al Qassam di Jabalia ini merupakan aksi perlawanan lanjutan yang terhitung mematikan bagi IDF setelah sebelumnya insiden berdarah juga terjadi di wilayah tersebut beberapa hari lalu.

    Tiga tentara Israel (IDF) tewas, dan 12 lainnya terluka, termasuk dua kritis, dalam bentrokan dengan pejuang milisi perlawanan Palestina pada Senin (9/12/2024) di Jabalia, Jalur Gaza utara, menurut pernyataan tentara Israel dan sebuah laporan oleh media Israel, Haaretz.

    Tentara IDF mengkonfirmasi kalau korban terjadi ketika tentara Israel dari Batalyon Gesor Brigade Givati terlibat dalam pertempuran di Gaza utara.

    Dalam pernyataannya, tentara menambahkan bahwa seorang tentara dari unit Sky Rider di Korps Artileri dan seorang prajurit divisi cadangan dari Batalyon Shaked terluka parah dalam pertempuran yang sama.

    Pernyataan itu tidak memberikan rincian spesifik mengenai keadaan kematian atau cedera tentara.

    Haaretz melaporkan bahwa insiden di Jabalia disebabkan oleh pejuang milisi Palestina yang menembakkan rudal anti-tank ke arah tentara. Laporan itu mencatat bahwa, selain tiga korban jiwa, 12 tentara menderita luka-luka, dengan dua dalam kondisi kritis.

    Mereka yang terluka parah diterbangkan ke rumah sakit untuk perawatan.

    “Kamp Jabalia menyaksikan peristiwa keamanan yang digambarkan oleh media Ibrani sebagai berbahaya, ketika buldoser militer diledakkan dengan alat peledak, oleh perlawanan Palestina, yang menyebabkan cederanya seorang tentara yang dievakuasi dengan helikopter,” tulis laporan Khaberni, Selasa (10/12/2024).

    Laporan Khaberni merinci serangan mematikan itu dengan menggambarkan peristiwa tersebut.

    “Sebuah truk sedang membawa bahan peledak yang akan digunakan untuk meledakkan rumah-rumah di Jabalia, ketika salah satu pejuang perlawanan menembakkan peluru RPG ke arah truk tersebut, menyebabkan bahan peledak tersebut meledak,” kata laporan itu.

    Laporan merinci, ledakan tersebut menewaskan 4 tentara seketika dan melukai 18 orang lainnya dengan luka yang bervariasi, termasuk 2 orang luka bera

    Dengan kematian tentara IDF ini, korban tewas militer Israel secara resmi diumumkan sejak dimulainya genosida Gaza pada Oktober. 7, 2023 naik menjadi 816.

    Israel telah meluncurkan perang genosida di Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 44.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada Oktober. 7 tahun lalu.

    Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

    Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional karena perangnya di Gaza.

    Hamas Sambut Keputusan Majelis Umum PBB Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

    Hamas menegaskan bahwa pihaknya telah terlibat dalam semua keputusan atau inisiatif yang bertujuan mencapai gencatan senjata pada seluruh tahap agresi ini.

    Hamas, Kamis, menyambut baik pengesahan resolusi oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didukung oleh 158 negara, yang menyerukan gencatan senjata di Gaza dan memungkinkan warga sipil di wilayah tersebut untuk segera mengakses layanan penting dan bantuan kemanusiaan, sambil menolak segala upaya untuk membuat penduduk Palestina kelaparan.

    Dalam sebuah pernyataan, Hamas menegaskan bahwa pihaknya telah terlibat dengan semua keputusan atau inisiatif yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata di seluruh tahap agresi ini.

    Gerakan tersebut menunjukkan bahwa “penjahat perang Netanyahu dan menteri-menteri fasisnya” telah secara terang-terangan mengabaikan semua upaya dan resolusi, melanjutkan perang genosida terhadap warga sipil yang tidak bersalah dengan dukungan penuh dan perlindungan dari pemerintah AS.

    Hamas mendesak masyarakat internasional, termasuk negara-negara Arab dan Islam serta negara-negara berpengaruh, untuk menekan pemerintah pendudukan agar melaksanakan resolusi ini, “yang mencerminkan hati nurani global yang menuntut diakhirinya genosida biadab di Gaza.”

    Ia juga menyerukan langkah-langkah untuk membawa penjahat perang Israel pendudukan ke Mahkamah Kriminal Internasional, menegakkan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan terhadap mereka dan meminta pertanggungjawaban mereka atas kejahatan mereka terhadap kemanusiaan.

    Majelis Umum PBB pada hari Rabu mendukung resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan mendukung Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), yang ingin dihapuskan oleh “Israel”.

    “Israel” dan AS memberikan suara menentang resolusi tersebut. Meskipun resolusi Dewan Keamanan mengikat secara hukum, resolusi UNGA tidak, meskipun mewakili opini global.

    Resolusi tersebut mendesak “gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen” dan juga menyerukan “pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera.”

    Meskipun tidak mengikat, resolusi tersebut lebih lanjut menuntut “akses segera” ke bantuan kemanusiaan yang luas bagi penduduk Gaza, khususnya di wilayah utara yang diblokade ketat.

     

    (oln/khbrn/*)

     

  • Timteng Lebih Pelik dari Rusia-Ukraina, Tapi Mudah Disetop

    Timteng Lebih Pelik dari Rusia-Ukraina, Tapi Mudah Disetop

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menyebut konflik di Timur Tengah lebih rumit dari perang Rusia vs Ukraina, namun juga lebih mudah diselesaikan.

    Dalam wawancara dengan majalah TIME, Trump mengatakan masalah Timur Tengah begitu kompleks karena terus terjadi letusan konflik di berbagai wilayah.

    “Berbagai hal terjadi dengan sangat produktif di Timur Tengah. Saya pikir masalah Timur Tengah akan terselesaikan. Masalah ini lebih rumit daripada Rusia-Ukraina tetapi saya pikir ini lebih mudah diatasi,” kata Trump kepada majalah TIME yang diterbitkan Kamis (12/12).

    Trump berujar konflik Timur Tengah, meski begitu pelik, dapat segera diselesaikan di masa pemerintahannya.

    Saat ditanya mengenai apakah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberinya jaminan bahwa dia akan mengakhiri perangnya melawan Gaza, Trump menepis. Ia enggan membahas itu, namun dirinya percaya Netanyahu tahu apa yang ia inginkan.

    “Saya pikir dia tahu saya ingin peperangan ini berakhir. Saya ingin semuanya berakhir,” kata Trump, seperti dikutip Anadolu Agency.

    Konflik antara Israel dan Palestina belakangan meluas hingga ke Lebanon dan Suriah. Agresi Israel telah melebar ke Lebanon sejak beberapa bulan belakangan dan saat ini mulai merembet ke Suriah.

    Pada Minggu (8/12), rezim Presiden Suriah Bashar Al Assad tumbang usai pasukan milisi merebut ibu kota Damaskus. Para pakar mengatakan runtuhnya pemerintahan Al Assad berkaitan dengan lemahnya dukungan yang ia terima dari Iran, milisi Hizbullah Lebanon, dan Rusia.

    Iran dan Hizbullah sedang melemah usai digempur Israel. Rusia juga sedang tak berdaya karena serangan-serangan Ukraina yang kini mulai aktif menggunakan senjata canggih Barat.

    Di tengah kondisi rentan Suriah, Israel menyerbu masuk ke perbatasan. Pasukan militer kini merebut zona penyangga di Dataran Tinggi Golan, wilayah yang sudah ditetapkan batas-batasnya untuk Suriah dan Israel.

    Mengenai situasi kompleks ini, Trump enggan menguraikan lebih lanjut perkembangan yang terjadi di Timur Tengah.

    Ia hanya menegaskan mendukung solusi apa pun yang bisa diambil.

    “Saya mendukung solusi apa pun yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan perdamaian. Ada gagasan lain selain solusi dua negara, tapi saya mendukung apa pun itu, apa pun yang diperlukan untuk mendapatkan bukan hanya perdamaian, tapi perdamaian yang abadi,” ucapnya.

    Ketika ditanya apakah ia mempercayai Netanyahu, Trump menampik. Ia menegaskan dirinya “tak mempercayai siapa pun.”

    Agresi Israel di Jalur Gaza hingga kini telah menewaskan 44.835 warga Palestina. Mayoritas korban perempuan dan anak-anak.

    Warga Palestina saat ini dilanda bencana kemanusiaan parah karena tak mendapat bantuan makanan, air bersih, hingga akses kesehatan buntut blokade Israel.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Gempur Truk Pengangkut Tepung di Gaza, 58 Orang Tewas

    Israel Gempur Truk Pengangkut Tepung di Gaza, 58 Orang Tewas

    Gaza City

    Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan rentetan serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 58 orang, termasuk 12 petugas yang mengawal truk bantuan kemanusiaan. Militer Tel Aviv mengklaim serangannya menargetkan militan yang berencana membajak kendaraan pengangkut bantuan tersebut.

    Pertumpahan darah terbaru ini terjadi saat optimisme kembali berkembang soal kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang sempat buntu, dengan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan menyebut “konteks” regional telah berubah dalam mendukung kesepakatan.

    Juru bicara badan pertahanan Israel, Mahmud Basal, seperti dilansir AFP, Jumat (13/12/2024), menuturkan 12 pengawal truk bantuan kemanusiaan tewas akibat serangan Israel di wilayah Jalur Gaza bagian selatan. Sebanyak tujuh pengawal tewas di Rafah dan lima pengawal lainnya tewas di Khan Younis.

    “Pendudukan (Israel) sekali lagi menargetkan mereka yang mengamankan truk-truk bantuan,” sebut Basal saat berbicara kepada AFP pada Kamis (12/12).

    “Truk-truk yang mengangkut tepung itu sedang dalam perjalanan menuju ke gudang UNRWA,” imbuhnya, merujuk pada badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina.

    Basal menyebut 30 orang lainnya, sebagian besar anak-anak, mengalami luka-luka dalam dua serangan tersebut.

    Sejumlah warga menuturkan kepada AFP bahwa warga menjarah tepung dari truk-truk tersebut usai serangan terjadi.

    Lihat video: Israel Serang Kamp Pengungsian di Gaza, 20 Orang Tewas

  • Hancurnya Gaza, Lebanon, Suriah, Netanyahu: Itu Efek Domino dari Serangan Israel ke Sekutu Iran – Halaman all

    Hancurnya Gaza, Lebanon, Suriah, Netanyahu: Itu Efek Domino dari Serangan Israel ke Sekutu Iran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengklaim serangan Israel terhadap militan sekutu Iran telah memicu reaksi berantai yang akan mengubah wajah di kawasan Timur Tengah.

    Ia menyebut gerakan Hamas di Jalur Gaza, Hizbullah di Lebanon, dan sejumlah militan di Suriah dan Irak adalah kelompok perlawanan yang didukung oleh Iran.

    Menurutnya, kekacauan di Timur Tengah saat ini adalah reaksi berantai dari serangan Israel terhadap mereka.

    “Peristiwa bersejarah yang kita saksikan hari ini adalah reaksi berantai,” kata Netanyahu dalam pidatonya yang ditujukan kepada rakyat Iran, Kamis (12/12/2024).

    Perdana Menteri Israel mengatakan ini semua diawali ketika Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, yang disusul dengan serangan dari Hizbullah Lebanon, dan sekutu militannya yang berada di Suriah hingga Irak terhadap Israel.

    Netanyahu sesumbar bahwa reaksi Israel dengan menyerang mereka telah memicu reaksi berantai di Timur Tengah.

    “Reaksi berurutan terhadap pemboman Hamas, penghapusan Hizbullah, dan penargetan (mantan Sekretaris Jenderal Hassan) Nasrallah, terhadap serangan yang kami kirimkan ke poros teror yang didirikan oleh rezim Iran,” katanya.

    Ia juga menyoroti runtuhnya kekuasaan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang berhasil digulingkan oleh aliansi oposisi bersenjata, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), pada 8 Desember 2024.

    Netanyahu menuduh Iran menghabiskan puluhan miliar dolar untuk mendukung Bashar al-Assad dan untuk mendukung Hamas di Jalur Gaza dan Hizbullah di Lebanon.

    Menurutnya, rezim Bashar al-Assad selama ini menyediakan jalur aman bagi Iran untuk memasok senjata ke Hizbullah di Lebanon, sebagai imbalan atas dukungan Iran untuk melawan oposisi Suriah.

    “Yang dilakukan Israel hanyalah mempertahankan negaranya, namun melalui hal tersebut kita membela peradaban dalam menghadapi kebrutalan,” lanjutnya.

    Netanyahu mencoba meyakinkan rakyat Iran bahwa mereka berada di bawah kekuasaan rezim Ali Khamenei yang mengancam kedamaian di kawasan itu.

    “Anda menderita di bawah kekuasaan rezim yang mengejek Anda dan mengancam kami. Akan tiba saatnya hal ini berubah. Akan datang suatu hari ketika Iran akan bebas,” kata Netanyahu.

    “Saya yakin kita akan mencapai masa depan ini bersama-sama lebih cepat dari yang diperkirakan sebagian orang. Saya tahu dan percaya bahwa kita akan mengubah Timur Tengah menjadi mercusuar kemakmuran, kemajuan dan perdamaian,” lanjutnya.

    Dengan jatuhnya rezim Bashar al-Assad, Iran kehilangan mata rantai utama dalam “poros perlawanan” yang dipimpinnya untuk melawan Israel.

    Jumlah Korban di Jalur Gaza

    Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza.

    Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 44.835 jiwa dan 106.356 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (12/12/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

    Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada tahun 1948.

    Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Pemuda 19 Tahun Tewas di Tepi Barat, Palestina Akui Tanggung Jawab

    Pemuda 19 Tahun Tewas di Tepi Barat, Palestina Akui Tanggung Jawab

    Tepi Barat

    Otoritas Palestina mengakui bertanggung jawab atas kematian seorang pemuda Palestina berusia 19 tahun dalam bentrokan di Jenin, Tepi Barat, pekan ini. Pemuda itu sebelumnya dilaporkan tewas usai dipukuli dalam bentrokan antara militan lokal dan pasukan keamanan Palestina.

    Kematian pemuda Palestina itu, seperti dilansir AFP, Jumat (13/12/2024), terjadi saat bentrokan langka antara militan lokal dan pasukan keamanan Palestina, yang memiliki wewenang terbatas di wilayah yang diduduki Israel, berlangsung di area Jenin pada Senin (9/12) waktu setempat,

    Pasukan keamanan Palestina sebelumnya mengklaim pemuda bernama Rahbi Shalabi (19) itu dipukuli hingga tewas oleh “para pelanggar hukum”.

    Namun pada Kamis (12/12) waktu setempat, Otoritas Palestina merilis pernyataan yang isinya mengatakan bahwa kematian Shalabi merupakan tanggung jawab pasukan keamanan Palestina.

    “Setelah tindak lanjut yang cermat dan meninjau semua rincian… Otoritas Nasional Palestina memikul tanggung jawab atas kemartirannya,” demikian pernyataan Otoritas Palestina.

    Otoritas Palestina menambahkan bahwa pihaknya “berkomitmen untuk menghadapi dampak” dari insiden mematikan tersebut “dengan cara yang menjamin keadilan dan penghormatan terhadap hak-hak”.

    Setelah bentrokan yang menewaskan Shalabi dan melukai seorang kerabatnya yang berusia 16 tahun, kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza mengutuk pasukan keamanan Palestina, yang didominasi oleh rival politiknya Fatah.

    Lihat juga Video ‘Detik-detik Pohon Tumbang di Monkey Forest Ubud, 2 Turis Asing Tewas Tertimpa’:

  • Isu Boikot Produk Israel Dinilai Efektif, MUI: Mereka yang Mulai

    Isu Boikot Produk Israel Dinilai Efektif, MUI: Mereka yang Mulai

    ERA.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai isu boikot yang tengah beredar saat ini telah menyadarkan masyarakat bahwa produk lokal lebih berkualitas dan tidak kalah saing dengan beragam produk yang dikelola oleh pihak asing.

    “Alhamdulillah sekarang banyak bermunculan produk-produk baru, misalnya di bisnis air mineral. Produk lokal, yang saham mayoritasnya dimiliki orang atau perusahaan Indonesia, kualitasnya tidak kalah dengan produk asing,” kata Wakil Sekretaris Jenderal MUI Bidang Hukum Dr. KH Ikhsan Abdullah, dikutip Antara, Kamis (12/12/2024).

    Ikhsan mengatakan gerakan boikot yang dilakukan masyarakat terhadap sejumlah produk yang dinilai terafiliasi dengan Israel, justru memicu perubahan selera dan pilihan masyarakat atas produk lokal yang berdampak signifikan pada perekonomian nasional. 

    Pola konsumsi masyarakat yang berubah dapat terlihat dari salah satu makanan yakni ayam goreng yang digemari anak-anak, dapat digantikan dengan produk lokal.

    “Isu PHK massal diembuskan pihak-pihak yang sudah terbiasa menikmati keuntungan besar dari peredaran produk multinasional asing pro Israel di Indonesia. Boikot dalam setahun lebih terakhir bikin mereka merugi. Ya wajarlah, karena mereka sendiri yang memulai,” jelasnya. 

    Ketua Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) bidang pemberdayaan perekonomian Dr. KH Eman Suryaman menambahkan gerakan boikot berhasil memicu peningkatan minat konsumen pada produk lokal.

    “Efek boikot produk pro Israel itu nyata. Penjualan sejumlah perusahaan multinasional buktinya banyak terpangkas. Jadi, saya kira kita semua harus berani dalam meneruskan gerakan boikot Israel,” katanya. 

    Di sisi lain, gerakan boikot memunculkan banyak dampak positifnya bagi perusahaan dalam negeri setelah konsumen mulai menjauhi produk-produk tertentu yang dianggap ikut berkontribusi pada agresmi Israel atas Gaza dan Lebanon dalam setahun lebih terakhir.

    Ia mengatakan Fatwa MUI terkait boikot produk Israel memainkan peran signifikan dalam geliat perekonomian nasional, yang dibuktikan dengan kian terbukanya peluang perluasan usaha bagi pebisnis di dalam negeri. 

    Oleh karena itulah, dibanding boikot memicu PHK massal seperti yang didengungkan sebagian pihak, kegiatan bisnis dan ekonomi di dalam negeri malah bangkit dan menjamur di mana-mana. 

    MUI telah mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina. Dalam fatwa itu MUI merekomendasikan umat Islam semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan dan zionisme. 

    MUI juga mendorong warga Muslim Indonesia ikut membangkitkan ekonomi nasional dengan mengkonsumsi produk lokal dan menghindari segala produk terafiliasi maupun diimpor langsung dari Israel lewat Fatwa MUI Nomor 14/Ijtima’ Ulama/VIII/2024 tentang Prioritas Penggunaan Produk dalam Negeri.

  • Serangan Israel di Nuseirat Habisi Nyawa Anak-Anak Gaza

    Serangan Israel di Nuseirat Habisi Nyawa Anak-Anak Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Setidaknya 20 orang warga Palestina tewas, beberapa di antaranya anak-anak, dalam serangan udara Israel di kamp Nuseirat, Gaza pada Kamis (12/12).

    Serangan udara itu menghantam pos-pos di kamp tersebut, tempat para pengungsi mencari perlindungan.

    Nuseirat adalah salah satu dari delapan kamp bersejarah di Jalur Gaza yang awalnya diperuntukkan untuk para pengungsi Palestina dari peristiwa nakba tahun 1948.

    Agresi brutal Israel sejak 7 Oktober 2023 telah membunuh lebih dari 45 ribu warga Palestina.