Negara: Palestina

  • Hubungan dengan Irlandia Meruncing, Israel Tutup Kantor Kedubes di Dublin

    Hubungan dengan Irlandia Meruncing, Israel Tutup Kantor Kedubes di Dublin

    Jakarta

    Hubungan Israel dan Irlandia tengah meruncing. Pemerintah Israel secara resmi memutuskan untuk menutup kantor kedutaan besar mereka di di Dublin, Irlandia.

    “Keputusan untuk menutup kedutaan Israel di Dublin dibuat mengingat kebijakan ekstrim pemerintah Irlandia yang anti-Israel,” kata Kementerian Luar Negeri Israel dilansir AFP, Senin (16/12/2024).

    Penutupan kantor kedutaan besar Israel di Dublin dilakukan sejak Minggu (15/12). Hubungan diplomatik antara Irlandia dan Israel memburuk setelah serangkaian tindakan yang mencakup pengakuan Irlandia terhadap negara Palestina dan mendukung kasus Mahkamah Internasional yang menuduh Israel melakukan genosida di Jalur Gaza.

    Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, menyebut pemerintah Irlandia telah bersikap standar ganda terhadap Israel. Dia menyebut Irlandia telah melewati batas dalam hubungan diplomatik dengan Israel.

    “Tindakan dan retorika antisemit yang digunakan Irlandia terhadap Israel berakar pada delegitimasi dan demonisasi negara Yahudi, serta standar ganda,” kata Gideon.

    “Irlandia telah melewati setiap garis merah dalam hubungannya dengan Israel,” sambungnya.

    ICC mengeluarkan surat perintah terhadap Netanyahu dan mantan menteri pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan antara 8 Oktober 2023 dan 20 Mei tahun ini di Jalur Gaza.

    Menlu Israel Gideon Saar mengatakan negaranya akan menginvestasikan sumber dayanya dalam membangun hubungan dengan negara-negara lain. Dia menyebut pihaknya akan membuka kedutaan besar di Moldova.

    Pada bulan Mei, Dublin mengatakan pihaknya mengakui Palestina sebagai “negara berdaulat dan merdeka” yang terdiri dari Jalur Gaza dan Tepi Barat dan setuju untuk membangun hubungan diplomatik penuh.

    Spanyol dan Norwegia mengakui negara Palestina pada hari yang sama dan Slovenia menyusul seminggu kemudian. Hal ini memicu tindakan balasan dari Israel.

    Pada bulan November, Dublin menerima penunjukan duta besar penuh Palestina untuk pertama kalinya. Perdana Menteri Irlandia Simon Harris menyebut keputusan Israel untuk menutup kedutaan besarnya di Dublin “sangat disesalkan”.

    “Saya sepenuhnya menolak pernyataan bahwa Irlandia anti-Israel. Irlandia pro perdamaian, pro hak asasi manusia, dan pro hukum internasional,” tulisnya di X.

    (ygs/ygs)

  • Jurnalis Al Jazeera Tewas Usai Israel Bombardir Kamp Pengungsi di Gaza

    Jurnalis Al Jazeera Tewas Usai Israel Bombardir Kamp Pengungsi di Gaza

    Jakarta

    Seorang jurnalis Al Jazeera tewas dalam serangan terbaru militer Israel di jalur Gaza. Serangan itu menyasar kamp pengungsian di wilayah Nuseirt, Gaza tengah.

    “Juru kamera Al Jazeera Ahmed al-Louh tewas hari ini, Minggu, dalam pemboman Israel,” tulis laporan Al Jazeera dilansir AFP, Senin (16/12/2024).

    Israel menyerang kamp pengungsi Nuseirat pada Minggu (15/12) waktu setempat. Serangan itu juga menewaskan tiga anggota badan penyelamat Bassal.

    Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza Mahmud Bassal membenarkan bahwa Louh tewas dalam serangan di kamp Nuseirat. Bassal mengatakan kepada AFP bahwa sebuah pesawat tempur telah menargetkan situs pertahanan sipil di kamp Nuseirat.

    Sejak dimulainya perang di wilayah Palestina pada 7 Oktober tahun lalu, Al Jazeera terus menerus menyiarkan laporan di lapangan mengenai dampak kampanye Israel.

    Saluran global tersebut, sejak sebelum perang, telah menjadi fokus perseteruan jangka panjang dengan pemerintah Israel yang telah berulang kali menuduh jurnalis Al Jazeera memiliki hubungan dengan Hamas atau sekutunya.

    Ahmed Aal-Louh adalah jurnalis Al Jazeera kelima yang terbunuh sejak perang di Gaza dimulai. Pada bulan September, pasukan Israel menggerebek kantor Al Jazeera di Tepi Barat dan militer Israel mengatakan biro Ramallah telah digunakan untuk menghasut terror dan mendukung kegiatan teroris.

    Al Jazeera menyebut serangan Israel sebagai “tindakan kriminal” dan serangan terhadap kebebasan pers.

    Badan pengawas tersebut mengatakan penyelidikan awall menunjukkan setidaknya 137 jurnalis dan pekerja media telah terbunuh di Gaza, Tepi Barat, Israel dan Lebanon sejak 7 Oktober 2023.

    (ygs/ygs)

  • Faksi Palestina di Suriah Diminta HTS untuk Lepaskan Senjata dan Bubarkan Organisasi Militer – Halaman all

    Faksi Palestina di Suriah Diminta HTS untuk Lepaskan Senjata dan Bubarkan Organisasi Militer – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) meminta semua faksi perjuangan Palestina di Suriah untuk segera melepaskan senjata mereka.

    Pejabat HTS menyatakan bahwa faksi-faksi Palestina, termasuk Fatah dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), harus membubarkan organisasi militer mereka sesegera mungkin.

    Selain itu, pejabat tersebut menyebut faksi-faksi itu tak akan lagi diizinkan memiliki senjata apa pun, kamp pelatihan, ataupun markas militer.

    Ibrahim Amin, wartawan Al-Akhbar, melaporkan bahwa keputusan ini disampaikan dalam sebuah rapat yang dipimpin oleh Ahmed al-Sharaa di kamp pengungsian Palestina di Damaskus.

    Al-Sharaa yang juga dikenal sebagai Abu Muhammad al-Jolani adalah pemimpin HTS yang baru-baru ini menggulingkan rezim Presiden Bashar al-Assad di Suriah.

    Pejabat HTS menyebut faksi-faksi Palestina kini dilarang menggunakan Suriah sebagai markas untuk aktivitas apa pun yang melawan Israel.

    HTS Enggan Berperang dengan Israel

    Al-Jolani menyatakan bahwa pihaknya tidak memiliki niat untuk terlibat dalam konflik melawan Israel meskipun Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sering melakukan serangan ke Suriah.

    Menurutnya, Israel menggunakan Iran sebagai alasan untuk memasuki wilayah Suriah, tetapi HTS lebih memilih untuk berfokus pada stabilitas dan pemulihan negara.

    “Kondisi Suriah yang letih akibat perang tidak memungkinkan adanya konfrontasi baru. Prioritas saat ini adalah pembangunan kembali dan stabilitas,” kata Jolani.

    Houthi Siap Mendukung HTS

    Sementara itu, kelompok Houthi di Yaman menyatakan kesiapan untuk mendukung HTS jika terjadi konflik dengan Israel.

    Mohammed al-Bukhaiti, anggota biro politik Houthi, mengungkapkan bahwa operasi militer mereka untuk mendukung Gaza akan terus dilakukan.

    “Jika HTS beraksi melawan agresi Israel, kami akan menjadi yang pertama mendukungnya,” kata Bukhaiti melalui media sosial X hari Senin, (9/12/2024).

    Serangan Israel terhadap Suriah

    Dalam beberapa hari terakhir, IDF telah melancarkan serangan besar-besaran ke Suriah dalam operasi yang disebut Operasi Anak Panah Bashan.

    Israel mengklaim telah menghancurkan 70 hingga 80 persen kemampuan militer Suriah dan menargetkan gudang senjata strategis di wilayah tersebut.

    Menurut IDF, serangan ini bertujuan untuk mencegah senjata jatuh ke tangan “kelompok teroris”.

     

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Datang ke Markas PBB, Fraksi PKS Perjuangkan Nasib Anak-anak Gaza

    Datang ke Markas PBB, Fraksi PKS Perjuangkan Nasib Anak-anak Gaza

    loading…

    Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mendatangi Markas Besar PBB di New York dalam rangka melakukan diplomasi parlemen dan memperjuangkan nasib anak-anak di Gaza, Palestina. Foto/istimewa.

    JAKARTA – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR kembali mendatangi Markas Besar PBB di New York dalam rangka melakukan diplomasi parlemen. Delegasi Fraksi PKS dipimpin langsung oleh Ketua Fraksi Jazuli Juwaini bertemu dengan Perwakilan Khusus Sekjen PBB (SRSG) untuk Isu Kekerasan terhadap Anak atau Special Representatives of Secretary General for Violence Against Children.

    Delegasi Fraksi PKS terdiri dari Ketua Fraksi Jazuli Juwaini, anggota Komisi XI Ecky Awal Mucharam, anggota Komisi I Habib Idrus Al Jufri, anggota Komisi V Yanuar Arif Wibowo, anggota Komisi VI Ismail Bachtiar, anggota Komisi XII Meitri Citra Wardani dan Muhammad Haris, serta anggota Komisi XIII Meity Rahmatia, bertemu dengan Pablo Espienella dari Kantor Perwakilan Khusus Sekjen PBB.

    Delegasi disambut oleh Duta Besar LBBP Wakil Tetap RI untuk PBB New York/Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir dan didampingi Deputi Wakil Tetap RI untuk PBB New York Duta Besar Hari Prabowo.

    Pertemuan yang diselenggarakan di PBB New York ini membahas agenda perlindungan anak dari kekerasan khususnya dari konflik dan peperangan. Secara khusus delegasi mengangkat nasib anak-anak Palestina yang menjadi korban agresi Israel di Gaza, Rafah, dan Tepi Barat.

    Dalam sambutannya, Jazuli Juwaini mengatakan, Fraksi PKS DPR memiliki kepedulian yang besar terhadap dalam upaya perlindungan anak-anak dari kekerasan atas nama apa pun.

    “Dalam konteks tersebut, Fraksi PKS mengapresiasi dan terus mendukung Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Isu Kekerasan terhadap Anak yang sesuai mandat PBB bekerja melakukan pencegahan dan penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap anak,” ujarnya, Minggu (15/12/2024).

    Secara khusus, Fraksi PKS memperjuangkan nasib anak-anak Palestina dari kekejaman Israel yang menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina sudah menewaskan lebih dari 42.800 korban jiwa warga sipil Palestina, di mana 14.000 korban tewas adalah anak-anak. Sementara itu, ribuan anak lainnya harus menanggung luka fisik maupun psikis.

    Data yang dihimpun War Chield Alliance menyebutkan lebih 16.000 anak di Gaza telah menjadi yatim sejak agresi Israel Oktober 2023. Sementara itu lebih dari 17.000 anak di Gaza terpisah dari orang tuanya di tenda-tenda pengungsian. Mereka mengalami depresi dan stres yang mendalam atas kekejaman Israel.

  • HTS Minta Faksi-Faksi Palestina di Suriah ‘Lucuti’ Senjata Sendiri, Aksi Melawan Israel Dilarang – Halaman all

    HTS Minta Faksi-Faksi Palestina di Suriah ‘Lucuti’ Senjata Sendiri, Aksi Melawan Israel Dilarang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dilaporkan meminta faksi-faksi perjuangan Palestina di Suriah untuk menanggalkan atau melepaskan senjata mereka.

    Pejabat HTS menyebut faksi-faksi itu tak akan lagi diizinkan memiliki senjata apa pun, kamp pelatihan, ataupun markas militer.

    Menurut laporan Ibrahim Amin, wartawan Al-Akhbar, faksi-faksi Palestina harus membubarkan organisasi militer mereka sesegera mungkin.

    Itu sebagai balasan atas upaya di bidang politik dan amal yang dilakukan rezim baru Suriah.

    Sejumlah faksi Palestina, termasuk Fatah, Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), Front Populer untuk Pembebasan Palestina-Komando Umum (PFLP-GC), Saiqa, dan Jihad Islam Palestina memiliki pejabat yang berada di Suriah. Mereka bertindak sebagai tamu pemerintah Suriah selama puluhan tahun.

    Kepada Erem News, narasumber dari PFLP-GC berkata bahwa faksi-faksi itu diberi tahu tentang keputusan dalam rapat yang dipimpin oleh Ahmed al-Sharaa di kamp pengungsian Palestina di Kota Damaskus.

    Sharaa yang juga dikenal sebagai Abu Muhammad al-Jolani adalah pemimpin HTS yang baru saja menumbangkan rezim Presiden Bashar al-Assad di Suriah.

    Pemimpin HTS, Mohammed Al-Julani yang menggulingkan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad pada 8 Desember 2024. (X)

    Dikutip dari The Cradle, banyak warga Palestina yang mengungsi ke Suriah saat peristiwa Nakba tahun 1948.

    Pada saat itu milisi Zionis mengusir sekitar 750 ribu warga Palestina dari wilayah yang nantinya menjadi negara Israel.

    Di Suriah, banyak pengungsi Palestina yang tinggal di Kamp Yarmouk di pinggiran selatan Damaskus. Kamp itu menjadi pusat diaspora warga Palestina.

    Faksi-faksi Palestina itu membentuk kelompok perlawanan bersenjata yang menyediakan personel untuk Tentara Pembebasan Palestina (PLA). Kelompok tersebut menjadi penyokong Angkatan Darat Suriah.

    Amin menyebut faksi-faksi Palestina kini dilarang menggunakan Suriah sebagai markas untuk aktivitas apa pun yang melawan Israel.

    Menurut dia, pemerintahan baru Suriah tidak berujar tentang upaya membangun hubungan dengan Israel.

    Meski demikian, perwakilan pemerintah menyinggung upaya untuk mencegah perlawanan apa pun terhadap Israel dari wilayah Suriah.

    HTS tolak berperang dengan Israel

    Pemimpin HTS al-Jolani mengaku enggan berkonflik dengan Israel meski Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berulang kali menyerang Suriah.

    Pemimpin HTS Abu Mohammed al-Jolani mengatakan Israel menggunakan Iran sebagai dalih untuk memasuki Suriah.

    Kendati demikian, Jolani mengatakan pihaknya “tidak punya keinginan untuk terjun dalam konflik melawan Israel”.

    Dikutip dari laporan Institut Kajian Perang (ISW) edisi 14 Desember 2024, Israel juga mengklaim enggan berkonflik dengan Suriah yang baru saja mengalami revolusi besar akibat ambruknya rezim Assad.

    Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Herzi Halevi berujar pihaknya enggan campur tangan dalam urusan politik domestik Suriah.

    Kata dia, IDF tujuan IDF beroperasi di Suriah ialah hanya untuk memastikan keamanan Israel.

    Israel sudah melancarkan ratusan serangan yang menargetkan gudang-gudang senjata Suriah. Bahkan, Israel menduduki Gunung Hermon di Suriah.

    Assad mengatakan dalih Israel menduduki Suriah itu suatu alasan yang lemah dan tidak bisa digunakan sebagai pembenaran.

    “Israel sudah jelas melewati batas di Suriah, itu merupakan ancaman eskalasi tak berdasar di kawasan ini,” kata Jolani saat diwawancarai Syria TV.

    “Kondisi suriah yang letih karena perang, setelah konflik dan perang bertahun-tahun, tidak mengizinkan adanya konfrontasi baru. Prioritas saat ini adalah pembangunan kembali dan stabilitas, tidak ditarik ke dalam sengketa yang bisa memunculkan kehancuran lebih lanjut.”

    Di samping itu, dia mengatakan solusi diplomatik adalah satu-satunya cara untuk memastikan keamanan dan stabilitas. Menurutnya, “petualangan politik yang tanpa perhitungan” tidak dihendaki.

    Houthi siap bantu HTS jika melawan Israel

    Sementara itu, kelompok Houthi atau Ansrallah di Yaman mengaku siap membantu HTS jika mereka melawan serbuan Israel ke Suriah.

    “Operasi militer kami untuk mendukung Gaza sedang berlangsung dan tidak akan menyimpang dari kompas perseteruan yang mengatur jihad kami melawan musuh negara itu,” kata Mohammed al-Bukhaiti selaku anggota biro politik Houthi melalui media sosial X hari Senin, (9/12/2024).

    “Jika [HTS] beraksi melawan agresi Israel terhadap Suriah, kami akan menjadi yang pertama mendukungnya.

    Adapun Pasukan Pertahan Israel (IDF) sudah melancarkan serangan besar ke Suriah dalam operasi yang disebut “Operasi Anak Panah Bashan”.

    Selama tujuh hari belakangan Israel terus membombardir Suriah dengan serangan-serangan udaranya.

    Pada hari Selasa, (10/12/2024), IDF mengklaim sudah menghancurkan 70 hingga 80 persen kemampuan militer Suriah di bawah rezim Presiden Bashar al-Assad yang kini tumbang.

    “Dalam 48 jam terakhir, IDF menyerang sebagian besar gudang senjata strategis di Suriah,” kata IDF hari Selasa, (10/12/2024), dikutip dari All Israel News.

    Israel berdalih serangan itu dilakukan agar mencegah senjata jatuh ke tangan “unsur teroris”.

    Menurut Israel, Operasi Anak Panah Bashan sudah rampung hari Selasa pekan ini.

    Adapun Bashan adalah nama Dataran Tinggi Golan dalam Perjanjian Lama. Golan diduduki Israel setelah Perang Enam Hari tahun 1967 dan dicaplok tahun 1981 meski tindakan itu tidak diakui dunia.

    (Tribunnews/Febri)

  • Aksi Bela Palestina Jilid II Dukung Hentikan Genosida

    Aksi Bela Palestina Jilid II Dukung Hentikan Genosida

    Depok, Beritasatu.com – Aliansi Kemanusiaan Indonesia (Aksi) kembali menggelar “Aksi Bela Palestina Jilid II” untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, dalam menghentikan genosida terhadap warga Palestina.

    Aktivis Kemanusiaan, Founder Nusantara Palestina Center Abdillah Onim atau akrab disapa Bang Onim mengatakan, pihaknya berusaha mendukung pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, yang tegas ingin menghentikan genosida.

    Aksi Bela Palestina Jilid II ini mengusung tema “Depok Bersatu untuk Palestina Merdeka” dan dihadiri oleh ratusan masyarakat. Antusiasme warga Depok dan sekitarnya menunjukkan kepedulian mereka terhadap perjuangan Palestina yang tengah terjerat dalam konflik militer dan politik dengan Israel.

    “Melalui agenda ‘Aksi Bela Palestina Jilid II’ kami berusaha mendukung kinerja pemerintah Indonesia, terutama Bapak Prabowo yang tegas berusaha menghentikan genosida yang dilakukan Israel terhadap warga sipil di Palestina, khususnya di Jalur Gaza,” ujar Bang Onim kepada wartawan di Jalan Boulevard Grand Depok City, Kota Depok, pada Minggu (15/12/2024).

    Kegiatan ini juga didukung oleh Pemerintah Kota Depok melalui kehadiran Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono. Selain itu, aksi juga berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti Forum Silaturahmi Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok, dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Depok.

    “Acara aksi bela Palestina seperti ini bertujuan untuk mengingatkan dan menyatukan semangat kita. Kami berharap perjuangan ini terus berlanjut sampai Palestina merdeka dan Masjidil Aqsa kembali menjadi milik umat Muslim di seluruh dunia,” tambah Bang Onim.

    Abdillah Onim juga menjelaskan, alasan rakyat Indonesia membela Palestina. Menurutnya, dukungan ini merupakan perwujudan dari amanah konstitusi yang tercantum dalam alinea pertama Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

    “Selain itu, kami hadir di sini untuk melunasi utang budi kepada masyarakat Palestina, khususnya yang ada di Jalur Gaza, karena mereka adalah salah satu negara yang pernah memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Republik Indonesia,” pungkasnya dalam “Aksi Bela Palestina Jilid II”.

  • Pasukan Palestina Bentrok dengan Militan di Jenin, 1 Tewas

    Pasukan Palestina Bentrok dengan Militan di Jenin, 1 Tewas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Satu orang tewas dalam bentrokan antara pasukan keamanan Palestina dengan kelompok militan di Jenin, Tepi Barat pada Sabtu (14/12).

    Bentrokan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Otoritas Palestina yang didukung Barat dan kelompok militan di Jenin selama seminggu terakhir.

    Pasukan keamanan Otoritas Palestina menyatakan sedang menjalankan operasi untuk memulihkan keamanan dan ketertiban di kamp pengungsi Jenin, yang dikenal sebagai basis kelompok militan.

    Kelompok militan Hamas dan Jihad Islam mengecam operasi di Jenin.

  • Kota Gaza Hancur, Kreator Palestina Ikutan Tren ‘Gue Tunjukin’

    Kota Gaza Hancur, Kreator Palestina Ikutan Tren ‘Gue Tunjukin’

    Jakarta

    Sebuah tren terbaru ‘gue tunjukin’ tengah viral di media sosial. Dengan tren ini kreator membuat video untuk menunjukkan atau memamerkan suatu tempat dengan tambahan lagu dan jogetan lucu.

    Tren ‘gue tunjukin’ sudah banyak diikuti mulai dari influencer seperti Fuji hingga Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming yang memamerkan kota IKN.

    Awalnya tren ini dibuat oleh seorang sales properti @si_adrie di TikTok untuk menawarkan rumah dengan menyanyikan tagline promo yang lucu “Gua tunjukin rumah sudah jadi dan siap huni”. videonya bahkan telah ditonton sebanyak 42,4 juta.

    Menariknya, tren ini juga ramai digunakan oleh kreator di luar Indonesia salah satunya adalah kreator asal Palestina Mohammad Shorafaa yang menunjukkan keaadaan kota Gaza.

    Dalam videonya yang diunggah ke akun Instagram pada 6 Desember lalu, ia menunjukkan kondisi kota Gaza yang memprihatinkan, bangunan-bangunan yang sudah hancur akibat serangan bom dari Israel.

    ‘Ikut trend lah 😅’ tulis di bagian caption.

    [Gambas:Instagram]

    Dengan wajah yang tersenyum lebar ia juga sambil bernyanyi menggunakan bahasa Indonesia, yang mana liriknya meski singkat tapi juga membuat sedih.

    ‘gue tunjukin Gaza saat ini yang keadaannya indah kembali cantik,’ ucapnya.

    Video ini telah ditonton hingga 5 juta lebih, telah disukai lebih dari 500 ribu likes. Netizen pun membanjiri dengan komentar positif dari dukungan hingga doa.

    “Ya Allah, berikanlah mereka kemenangan” tulis akun @fridaxxx

    “Tau ga kenapa gaza indah & cantik?… karena gaza di tempati para penduduk syurga” tulis @atikahxxx

    “MasyaAllah sungguh kalian yang sangat kuat” tulis @lelyxxx

    “Maaf sodara saya hanya bisa membantu anda lewa doa semoga ujian ini cepat berlalu, aamiin ya rabbal allamin” tulis #edwaxxx

    (jsn/jsn)

  • Abu Ubaida: Beberapa Sandera Tewas Dibom Israel, Netanyahu Ingin Mereka Mati – Halaman all

    Abu Ubaida: Beberapa Sandera Tewas Dibom Israel, Netanyahu Ingin Mereka Mati – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Abu Ubaida, juru bicara militer gerakan Hamas, Brigade al-Qassam, mengatakan tentara Israel baru-baru ini mengebom sebuah tempat di mana beberapa tahanan musuh berada.

    Ia mencatat tentara Israel mengulangi serangan yang sama untuk memastikan kematian mereka.

    “Kami memiliki informasi intelijen yang mengonfirmasi bahwa musuh sengaja mengebom tempat itu dengan tujuan membunuh para tahanan dan penjaga mereka,” katanya dalam sebuah video yang diunggah di Telegram, Sabtu (14/12/2024).

    “Anggota Al-Qassam melakukan upaya untuk mengekstraksi tahanan musuh, dan mereka berhasil,” lanjutnya.

    Ia mengatakan salah satu sandera berhasil ditemukan, namun nasib lainnya belum diketahui.

    “Salah satu dari mereka berhasil ditemukan dan nasibnya tidak diketahui,” jelasnya, seperti diberitakan Al Araby.

    Abu Ubaida menganggap Perdana Menteri pendudukan Israel, Benjamin Netanyahu, pemerintahannya dan tentaranya bertanggung jawab penuh atas peristiwa ini dan atas kehidupan para tahanan mereka.

    Dalam video selanjutnya yang diunggah Brigade al-Qassam pada hari yang sama, memperlihatkan animasi Netanyahu yang menembaki tahanan Israel.

    Video tersebut berjudul “Mimpi besar Netanyahu adalah mereka semua mati.”

    Video itu diawali dengan kutipan pidato Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang berjanji akan memulangkan seluruh tahanan. 

    Klip tersebut kemudian menampilkan gambar sejumlah tahanan yang tewas akibat operasi tentara Israel di Jalur Gaza.

    Klip itu juga menyertakan adegan animasi di mana sejumlah tentara tampak membawa tiga peti mati dan hendak menguburkannya di kuburan yang berisi puluhan peti mati, beberapa di antaranya memiliki gambar tahanan yang dibunuh.

    Sementara karakter yang mewakili Netanyahu menunggu mereka di salah satu kuburan yang digali untuk tahanan Israel yang baru terbunuh.

    Setelah karakter kartun yang mewakili Netanyahu menyelesaikan proses penguburan, dia berkata, “Berapa banyak yang tersisa… 99 atau 100?” 

    “Kapan saya akan bangun dari tidur saya ketika mereka semua telah dikuburkan dan berkas ini sudah selesai?” kata karakter itu.

    Kemudian video itu ditutup dengan kalimat, “Impian besar Netanyahu adalah agar mereka semua mati.”

    Dua minggu lalu, Hamas mengumumkan pembunuhan 33 tahanan Israel, yang sebagian besar tewas akibat pemboman Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza sejak dimulainya serangan Israel pada 7 Oktober 2023.

    Jumlah Korban di Jalur Gaza

    Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza.

    Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 44.930 jiwa dan 106.624 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (15/12/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

    Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada tahun 1948.

    Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Pejabat Senior Hamas: Gencatan Senjata dengan Israel di Gaza Potensial Terjadi Sebelum Akhir Tahun – Halaman all

    Pejabat Senior Hamas: Gencatan Senjata dengan Israel di Gaza Potensial Terjadi Sebelum Akhir Tahun – Halaman all

    Pejabat Senior Hamas: Gencatan Senjata dengan Israel di Gaza Potensial Terjadi Sebelum Akhir Tahun

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada surat kabar Saudi Al-Sharq bahwa “ada peluang bagus” untuk mengumumkan kesepakatan tahanan dan gencatan senjata di Jalur Gaza sebelum pergantian tahun.

    Menurut surat kabar tersebut, dilansir Khaberni Sabtu (14/12/2024) pejabat Hamas tersebut mengatakan, kunci dari peluang keberhasilan gencatan senjata ini ada di tangan presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

    “Jika Presiden terpilih AS Donald Trump berhasil mencegah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (yang ingin) menghindar atau menghalangi (gencatan senjata), kita akan menghadapi perjanjian pertukaran (sandera) dalam tiga tahap dan perjanjian gencatan senjata bertahap, mungkin sebelum akhir tahun ini,” kata tokoh Hamas itu dikutip Khaberni dari Al-Sharq

    Sumber yang mengetahui negosiasi tersebut mengatakan kepada surat kabar tersebut kalau “ada kemajuan nyata dalam perundingan gencatan senjata,”.

    Laporan menambahkan kalau “negosiasi berlangsung dengan cara yang sangat rahasia.”

    Pekan lalu, Hamas juga memaparkan daftar nama tahanan yang masih hidup sebagai langkah awal menuju kesepakatan tersebut.

    Hamas Longgarkan Tuntutan

    Setelah lebih dari setahun keberatan, Hamas telah menyetujui tuntutan Israel agar IDF tetap berada di Gaza untuk sementara waktu di bawah kesepakatan gencatan senjata-penyanderaan.

    Demikian menurut laporan khusus yang dimuat The Wall Street Journal, pada Kamis (12/12/2024), mengutip mediator Arab.

    Hamas selama berbulan-bulan bersikeras bahwa mereka tidak akan menyetujui kesepakatan kecuali jika kesepakatan itu mencakup penghentian permanen perang di Gaza.

    Juga menghendaki  penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.

    Namun, laporan itu mengatakan bahwa Hamas tampaknya melonggarkan tuntutannya, dan juga telah memberikan kepada para mediator daftar tahanan yang akan dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan baru.

    Para mediator mengatakan kepada The Journal bahwa daftar tersebut terdiri dari warga negara AS, wanita, orang tua dan mereka yang memiliki kondisi medis, dan juga menyertakan nama lima sandera yang telah dipastikan tewas.

    Laporan itu menambahkan bahwa negosiator Israel mendesak agar lebih banyak tahanan dibebaskan pada tahap awal gencatan senjata.

    Pada saat yang sama, disebutkan bahwa mereka telah sepakat untuk menarik pasukan secara bertahap dari Koridor Philadelphia di perbatasan Gaza-Mesir.

    Hamas juga dilaporkan telah sepakat bahwa mereka tidak akan terlibat dalam pengelolaan sisi Palestina di Penyeberangan Rafah antara Mesir dan Gaza.

    Ancaman Son of Hamas

    Mosab Hassan Yousef , putra mantan pemimpin Hamas Sheikh Hassan Yousef, yang kisahnya dijelaskan dalam buku Son of Hamas atau Anak Hamas, baru-baru ini mengunggah pesan di akun X.

    Ia memperingatkan pemimpin baru Suriah Abu Mohammed al-Jolani atau dikenali juga Julani.

    Yousef telah menjadi suara terkemuka dalam diskusi Barat tentang terorisme, khususnya terorisme jihad Islam, karena latar belakang dan keterlibatannya dengan Hamas .

    Dalam unggahannya pada hari Rabu (11/12/2024), Mosab Hassan Yousef memperingatkan Barat agar tidak mengakui atau melegitimasi al-Jolani.

    Menurutnya, jika hal itu terjadi prediksinya akan memiliki konsekuensi yang mematikan bagi kemanusiaan. 

    Unggahan itu tampaknya menyebabkan akun X miliknya ditangguhkan, Yousef sebelumnya memberi pesan.

    “Sebuah kekaisaran Islam baru telah lahir; jangan memberinya makan, tapi buatlah ia kelaparan,” tulisnya dikutip dari All Israel.

    Mantan anggota Hamas yang kini menjadi agen Shin Bet Israel itu mengatakan, sebagian besar warga Timur Tengah dan seluruh dunia tidak menyadari konsekuensi yang menghancurkan dari perkembangan baru di Suriah (Al-Sham).  

    Masalahnya, lanjut Yousef, adalah generasi jihadis baru lebih canggih daripada kelompok teroris mana pun di masa lalu. 

    Dia mengatakan bahwa Hay’at Tahrir al-Sham (HTS), yang sebelumnya dikenal sebagai Jabhat al-Nusra (Front al-Nusra), dan memiliki hubungan dengan Al-Qaeda dan ISIS, telah mengubah strategi politik, tetapi bukan identitas, untuk meninabobokan negara-negara Barat agar percaya bahwa mereka telah melakukan reformasi.

    Mengutip upaya HTS untuk memulai layanan bus dan melanjutkan fungsi kota lainnya di wilayah yang direbut sebagai bukti reformasi yang mereka duga, Yousef memperingatkan bahwa kegiatan ini dimaksudkan “untuk memanipulasi masyarakat internasional dengan menunjuk tokoh-tokoh pemerintah yang moderat.”

    “Mereka memiliki kesabaran dan tidak terburu-buru menyerang musuh-musuh mereka; strategi baru mereka adalah membangun infrastruktur dan institusi, serta memperoleh pengakuan global untuk mendirikan Ummah Jihadi [organisasi Muslim global],” ia memperingatkan. 

    “Strategi baru mereka adalah menciptakan iklim yang sesuai yang akan mengarah pada pembentukan negara Jihadi.”

     Amerika Serikat dan sekutunya tidak boleh mengakui atau melegitimasi penguasa baru Damaskus, tidak peduli seberapa cerdik mereka akan memainkan kartu mereka untuk memanipulasi masyarakat internasional dengan menunjuk tokoh-tokoh pemerintahan yang moderat.

    Lebih jauh lagi – dan pada bagian postingan yang kemungkinan membuatnya diblokir – mantan anggota Hamas tersebut menganjurkan “penghapusan pemimpin utama pemberontak, terutama Al Julani, sebelum mereka memperoleh lebih banyak dukungan dan simpati dari masyarakat yang putus asa dan mendambakan perubahan dan kebebasan, yang akan memungkinkan munculnya kepemimpinan yang sah.”

    “Memberikan penghargaan atau pujian kepada para Jihadis karena menggulingkan diktator Suriah yang brutal adalah sebuah kesalahan, mereka mungkin memainkan peran penting, tetapi mereka bukanlah kekuatan sebenarnya yang menjatuhkan Assad,” klaim Yousef. 

    “Al-Julani memiliki potensi untuk menciptakan Negara Teroris yang kuat yang belum pernah kita alami sebelumnya,” kata Putra Hamas tersebut.

    “Ia cenderung membangunnya secara perlahan, penuh perhatian, dan sabar. Teroris global ini tidak berintegrasi dari seorang Jihadi menjadi seorang negarawan, ia mengubah dirinya dari seorang Jihadi biasa menjadi seorang Khalifah Islam modern, dan membiarkannya berkembang akan memiliki konsekuensi yang mematikan bagi kemanusiaan.” 

    Mantan anggota Hamas itu bukan satu-satunya suara dari Timur Tengah yang memperingatkan agar tidak menerima klaim reformasi al-Jolani.

    Peneliti Yayasan Pertahanan Demokrasi Hussain Abdul-Hussain memperingatkan bahwa Ahmed Hussein al-Sharaa, yang menggunakan nama samaran Abu Mohammed al-Jolani, tampaknya menerapkan hukum Syariah di banyak wilayah yang telah dikuasainya. 

    Abdul-Hussain menegaskan bahwa al-Jolani telah menempatkan pemerintah Idlib yang menegakkan Syariah sebagai pemerintah transisi bagi Suriah, yang bukan merupakan pertanda baik bagi janjinya untuk menghormati dan melindungi minoritas non-Muslim. 

    “Saya berharap proyeksi saya ternyata salah dan Sharaa telah berubah dan bersikap moderat, atau “dewasa,” seperti yang ia katakan kepada CNN,” tulis Abdul-Hussain. “Namun, saya tidak berharap terlalu banyak.” 

    Pengucilan Para Pemimpin Suriah

    Di Damaskus, para diplomat telah menyuarakan keprihatinan mengenai pengucilan para pemimpin oposisi politik lainnya.

    Kelompok Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) dengan cepat mengonsolidasikan otoritasnya atas negara Suriah, menunjukkan kecepatan yang sama seperti saat mereka mengambil alih negara itu, Reuters melaporkan.

    Kelompok tersebut telah mengerahkan pasukan polisi, membentuk pemerintahan sementara, dan memulai pertemuan dengan utusan asing, sehingga memicu kekhawatiran mengenai inklusivitas kepemimpinan baru Damaskus, kantor berita tersebut menunjukkan.

    Sejak HTS menggulingkan Bashar al-Assad pada hari Minggu sebagai bagian dari aliansi, para pejabatnya—yang sebelumnya menjalankan pemerintahan Islam di sudut terpencil di barat laut Suriah—telah mengambil alih kantor-kantor pemerintahan di Damaskus.

    Pada hari Senin, Mohammad al-Bashir , yang sebelumnya menjabat sebagai kepala pemerintahan daerah di Idlib yang dikuasai HTS, diangkat sebagai perdana menteri sementara Suriah. 

    Langkah ini menggarisbawahi dominasi HTS di antara faksi-faksi bersenjata yang berjuang selama lebih dari 13 tahun untuk mengakhiri kekuasaan al-Assad.

    Meskipun HTS memutuskan hubungannya dengan organisasi teroris al-Qaeda pada tahun 2016, HTS telah meyakinkan para pemimpin suku, pejabat lokal, dan warga sipil selama perjalanannya menuju Damaskus bahwa agama minoritas akan dilindungi.

    Pemerintah sementara yang baru kurang inklusif, Kata Seorang Sumber

    Di kantor gubernur Damaskus, Mohammad Ghazal—seorang insinyur sipil berusia 36 tahun dari Idlib yang sekarang mengawasi urusan administratif—menepis kekhawatiran terhadap pemerintahan Islam.

    “Tidak ada yang namanya pemerintahan Islam. Bagaimanapun, kita adalah Muslim dan itu adalah lembaga atau kementerian sipil,” katanya, dikutip dari AL MAYADEEN.

    “Kami tidak memiliki masalah dengan etnis dan agama apa pun,” katanya, seraya menambahkan bahwa “yang membuat masalah adalah rezim [Assad].”

    Namun, muncul kekhawatiran mengenai komposisi pemerintahan sementara yang baru , yang sangat bergantung pada para administrator dari Idlib. Reuters mengutip empat tokoh oposisi dan tiga diplomat yang mengatakan bahwa proses tersebut kurang inklusif.

    Walaupun al-Bashir telah menyatakan ia hanya akan menjabat hingga Maret, HTS, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS, Turki, dan lainnya, belum menguraikan aspek penting dari transisi tersebut, termasuk rencana untuk konstitusi baru.

    “Anda mendatangkan (menteri) dari satu warna, seharusnya ada partisipasi dari yang lain,” tegas Zakaria Malahifji, Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional Suriah dan mantan penasihat politik oposisi di Aleppo.

    Ia menggambarkan kurangnya konsultasi dalam pembentukan pemerintahan sebagai sebuah kesalahan.

    “Masyarakat Suriah beragam dalam hal budaya, suku bangsa, jadi sejujurnya ini mengkhawatirkan,” tegasnya.

    Seperti pejabat “Pemerintah Keselamatan” yang berafiliasi dengan HTS lainnya yang direlokasi dari Idlib ke Damaskus, Ghazal telah mendesak pegawai negeri untuk kembali bekerja, seraya menekankan keadaan negara yang mengerikan.

    “Ini adalah negara yang runtuh. Ini adalah reruntuhan, reruntuhan, reruntuhan,” katanya.

    Sasaran langsung Ghazal untuk tiga bulan ke depan termasuk memulihkan layanan dasar dan merampingkan birokrasi. Ia mengumumkan rencana untuk menaikkan gaji, yang saat ini rata-rata $25 per bulan, agar sesuai dengan upah minimum $100 di Salvation Government.

    Persaingan Antar Faksi Timbulkan Risiko terhadap Stabilitas

    Meskipun HTS mendominasi, faksi-faksi bersenjata lainnya, terutama di dekat perbatasan dengan Yordania dan Turki, tetap aktif, sehingga menimbulkan risiko bagi stabilitas di Suriah pasca-Assad, Reuters mencatat, seraya menambahkan bahwa persaingan antar faksi, yang berakar pada konflik bertahun-tahun, semakin memperparah tantangan-tantangan ini.

    Yezid Sayigh, seorang peneliti senior di Carnegie Middle East Center, menyatakan bahwa HTS “jelas berusaha mempertahankan momentum di semua tingkatan.”

    Ia memperingatkan risikonya, termasuk potensi pembentukan rezim otoriter baru dengan dalih Islam.

    Namun, ia menunjukkan bahwa keberagaman oposisi dan masyarakat Suriah kemungkinan akan mencegah satu kelompok pun memonopoli kekuasaan.

    Dalam konteks yang sama, Reuters mengutip sumber oposisi yang mengetahui konsultasi HTS yang mengklaim bahwa semua sekte Suriah akan terwakili dalam pemerintahan sementara.

    Selama tiga bulan ke depan, isu utama yang akan diputuskan termasuk apakah Suriah mengadopsi sistem presidensial atau parlementer, sumber itu menambahkan.

    Dalam wawancara untuk Il Corriere della Sera pada hari Rabu, al-Bashir menekankan bahwa pemerintah sementara akan mengundurkan diri pada bulan Maret 2025.

    Ia menguraikan prioritas seperti memulihkan keamanan, menegakkan kembali otoritas negara, memulangkan pengungsi, dan menyediakan layanan penting.

    Ketika ditanya apakah konstitusi baru akan memiliki kerangka Islam, al-Bashir menyatakan bahwa rincian seperti itu akan dibahas selama proses penyusunan konstitusi.

    Di Damaskus, para diplomat telah menyuarakan kekhawatiran tentang pengecualian terhadap para pemimpin oposisi politik lainnya.

    “Kami prihatin – di mana semua pemimpin oposisi politik,” kata seorang diplomat.

    Yang lain mencatat potensi dampak destabilisasi dari faksi-faksi bersenjata yang belum dilucuti senjatanya atau didemobilisasi.

    Joshua Landis, seorang pakar Suriah dan direktur Pusat Studi Timur Tengah di Universitas Oklahoma, menyarankan bahwa al-Jolani “harus segera menegaskan kewenangannya untuk menghentikan kekacauan yang terjadi.”

    “Namun, ia juga harus berupaya meningkatkan kapasitas administratifnya dengan melibatkan para teknokrat dan perwakilan dari berbagai komunitas,” tegas Landis.

     

    (oln/khbrn/tribunnews/*)