Negara: Palestina

  • 10
                    
                        Rudal dari Yaman Diluncurkan ke Israel
                        Internasional

    10 Rudal dari Yaman Diluncurkan ke Israel Internasional

    Rudal dari Yaman Diluncurkan ke Israel
    Penulis
    TEL AVIV, KOMPAS.com –

    Militer Israel
    berhasil mencegat sebuah
    rudal
    yang diluncurkan dari
    Yaman
    pada Senin (16/12/2024).
    Menurut
    militer Israel
    dalam sebuah pernyataan, sirene berbunyi di Israel tengah pada Senin saat untuk mencegat rudal yang ditembakkan.
    “Satu rudal yang diluncurkan dari Yaman dicegat sebelum melintasi wilayah Israel,” kata militer Israel.
    Seorang jurnalis
    AFP
    melaporkan bahwa sirene berbunyi di Tel Aviv, pusat komersial utama Israel.
    Layanan darurat Magen David Adom Israel mengatakan, belum menerima panggilan tentang korban dari intersepsi rudal tersebut.
    Sebelumnya pada Senin, sebuah kapal rudal angkatan laut Israel mencegat sebuah pesawat nirawak di Mediterania setelah diluncurkan dari Yaman.
    Diketahui, kelompok
    Houthi
    yang didukung Iran telah melancarkan beberapa serangan terhadap Israel dari Yaman sejak perang di Gaza dimulai lebih dari setahun yang lalu.
    Kelompok Houthi mengatakan, mereka bertindak sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.
    Pada 9 Desember, sebuah pesawat nirawak (
    drone
    ) yang diklaim oleh kelompok Houthi meledak di lantai atas sebuah bangunan tempat tinggal di kota Yavne, Israel tengah.
    Medki demikian, akibat dari ledakan itu tidak menimbulkan korban jiwa.
    Sedangkan pada Juli, serangan pesawat nirawak Houthi di Tel Aviv menewaskan seorang warga sipil Israel yang memicu serangan balasan di pelabuhan Hodeidah di Yaman.
    Tak hanya itu saja, Houthi yang menguasai sebagian besar pusat populasi Yaman, juga sering menargetkan kapal-kapal komersial di Laut Merah dan Teluk Aden.
    Namun, kapal-kapal yang diserang adalah kapal yang berhubungan dengan Israel dan sekutunya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jenin Dikuasai Milisi Palestina, AS Minta Persetujuan Israel Beri Bantuan Militer Otoritas Palestina – Halaman all

    Jenin Dikuasai Milisi Palestina, AS Minta Persetujuan Israel Beri Bantuan Militer Otoritas Palestina – Halaman all

    Jenin Dikuasai Milisi Palestina, AS Minta Persetujuan Israel Beri Bantuan Militer Otoritas Palestina

    TRIBUNNEWS.COM – Situs berita Amerika Axios mengutip pejabat Palestina, Amerika Serikat (AS) dan Israel melaporkan pemerintahan Presiden Joe Biden meminta Israel untuk menyetujui bantuan militer AS kepada pasukan keamanan Otoritas Palestina untuk mendukung operasi skala besar di Tepi Barat.

    Pejabat Palestina dan Israel mengatakan kepada situs tersebut kalau operasi skala besar tersebut bertujuan untuk mendapatkan kembali kendali atas Jenin dan kampnya.

    Operasi skala besar ini juga berfokus pada kelompok milisi bersenjata lokal yang memegang kendali atas bagian Tepi Barat tersebut.

    Axios melaporkan, mengutip pejabat Palestina dan Amerika, bahwa operasi tersebut terjadi di tengah kekhawatiran akan upaya yang mereka gambarkan sebagai “ekstremis Islam” untuk menggulingkan Otoritas Palestina.

    Aksi ini serupa dengan kontrol kekuasaan faksi pemberontak di Suriah yang menggulingkan rezim Bashar al-Assad.

    Situs web tersebut menambahkan – dengan mengutip para pejabat Palestina dan Amerika – bahwa Presiden Palestina Mahmoud Abbas memerintahkan para pemimpin dinas keamanan Otoritas Palestina untuk melancarkan operasi untuk mengendalikan Jenin dan kampnya.

    “Beberapa dari mereka menyatakan keberatan mereka, namun Abbas memberi tahu mereka bahwa siapa pun yang melanggar pesanan akan dipecat,” kata laporan itu dikutip dari Khaberni, Senin (16/12/2024).

    Seorang pejabat Palestina mengungkapkan, koordinator keamanan AS Jenderal Mike Venzel bertemu dengan para pemimpin badan keamanan Palestina sebelum operasi untuk meninjau rencana mereka.

    Axios melaporkan, mengutip para pejabat, bahwa pemerintahan Biden telah meminta Israel untuk melepaskan sebagian pendapatan pajak Palestina yang dibekukan untuk membayar gaji pasukan keamanan Otoritas Palestina.

    Hal ini terjadi ketika bentrokan terus berlanjut di kamp Jenin antara dinas keamanan Otoritas Palestina dan pejuang perlawanan Palestina menyusul kampanye keamanan yang diluncurkan oleh dinas keamanan Palestina untuk memperluas kendali mereka atas kamp tersebut.

    Logo Brigade Jenin, sayap militer wilayah dari kelompok Palestine Islamic Jihad (PIJ). Belakangan, faksi-faksi perlawanan Palestina melakukan perlawanan terhadap Otoritas Palestina di Tepi Barat karena dianggap justru mementingkan kepentingan Israel. (khaberni/HO)

    Komandan Brigade Jenin Terbunuh

    Khaberni melaporkan, bentrokan kembali terjadi antara pejuang perlawanan dan dinas keamanan Otoritas Palestina, Minggu (11/12/2024), di kamp Jenin di Tepi Barat bagian utara.

    Sumber kepemimpinan di Brigade Jenin dari Brigade Al-Quds – sayap militer Gerakan Jihad Islam – mengatakan pihak keamanan Otoritas Palestina dalam sepuluh hari belakangan berusaha untuk mengambil kendali wilayah Jenin.

    “Brigade Jenin kuat, Dinas keamanan tidak dapat menyerbu kamp, ​​​​tetapi malah menempatkan diri di daerah sekitar, setelah mereka menargetkan warga sipil dan anak-anak dengan cara yang berbahaya,” menurut Al Jazeera.

    Hal ini terjadi pada saat kota dan kamp Jenin melakukan pemogokan untuk berduka atas kemartiran seorang pejuang perlawanan dan seorang anak laki-laki kemarin di tangan dinas keamanan Otoritas.

    Pemogokam juga sebagai protes karena proses pendidikan di sekolah-sekolah berubah menjadi online.

    “Bentrokan terjadi di kamp tersebut kemarin, Sabtu, setelah dinas keamanan Otoritas melakukan apa yang mereka sebut operasi “Lindungi Tanah Air”, dan mengakibatkan terbunuhnya pemimpin Brigade Jenin, Yazid Ja’aysa, yang sedang ditahan, dikejar oleh pendudukan Israel, dan pembunuhan beberapa warga sipil oleh peluru dari petugas keamanan Otoritas Palestina,” kata laporan Khaberni.

    Kendaraan militer Israel di jalan pada hari kedua operasi di kota Jenin, Tepi Barat, 20 November 2024. (anews/tangkap layar/Foto EPA)

    Model Nablus

    Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengungkapkan kalau dinas keamanan Otoritas sedang mengerjakan “model Nablus” untuk diterapkan di Jenin jika kendali di kota tersebut bisa direbut.

    Model Nablus merupakan model yang dibicarakan oleh kepala Administrasi Sipil di tentara pendudukan Israel (IDF).

    Administrasi Sipil, adalah lembaga bentukan Israel yang berfungsi sebagai pengelola administrasi wilayah pendudukan di sejumlah titik wilayah pendudukan di mana Otoritas Palestina tidak memiliki kendali.

    Model Nablus yang dimaksud diterjemahkan dengan cara dinas keamanan Otoritas memasuki wilayah yang diduduki pendudukan setelah IDF telah menyerbu dan melemahkan infrastruktur perlawanan.

    Surat kabar tersebut mengindikasikan bahwa ada keputusan resmi Israel untuk menjaga stabilitas Otoritas Palestina dan mencegah keruntuhannya.

    “Lembaga keamanan Israel akan bertindak sesuai dengan keputusan kabinet dan berupaya untuk menstabilkan Otoritas Palestina berdasarkan kebijakan dan kepentingan keamanan Israel, dan mengikuti dengan cermat apa yang sedang terjadi.

    Peristiwa di kamp Jenin dimulai dengan penangkapan Ibrahim Tubasi dan Imad Abu al-Haija oleh aparat otoritas Palestina pada awal bulan ini.

    Penangkapan ini memicu kemarahan Brigade Jenin, yang menyandera mobil Otoritas Palestina untuk menuntut pembebasan personel milisi Palestina tersebut. 

    “Pihak berwenang menolak permintaan tersebut dan mengirimkan pesan yang jelas bahwa tujuannya adalah untuk mengakhiri perlawanan dan menyerahkan senjata. Hal ini ditolak oleh para pejuang perlawanan,” kata laporan Khaberni mengabarkan awal krisis besar di Jenin.

    Peristiwa meningkat dengan terbunuhnya pemuda anggota milisi perlawanan, Al-Shalabi, selama operasi Keamanan Otoritas, yang mengepung Rumah Sakit Jenin dan memutus aliran listrik dan air ke kamp.

    Bentrokan biasanya terjadi antara pejuang perlawanan dan personel keamanan Palestina di kota-kota di bagian utara Tepi Barat, terutama di Jenin dan Tulkarem, bertepatan dengan invasi pasukan pendudukan, serangan pemukim, dan genosida Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza.

    Badan keamanan Otoritas Palestina dituduh menangkap orang-orang yang dicari oleh pendudukan Israel, yang semakin memperumit situasi di Tepi Barat.

    Anggota Brigade Martir, sayap militer milisi perlawanan Palestina, Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) ambil bagian dalam parade militer di Gaza. (Tangkap Layar/Kredit foto: Reuters)

    Menuntut Pemecatan Majed Faraj

    Dalam konteks yang sama, faksi lain milisi Palestina dari Dewan Militer Brigade Martir Al-Aqsa, di Tepi Barat yang diduduki, menuntut pemecatan kepala Badan Intelijen Palestina, Majed Faraj, dan pengajuannya ke pengadilan militer, menyusul eskalasi peristiwa di kamp Jenin, yang menyebabkan banyak orang tewas dan terluka akibat peluru dari dinas keamanan Otoritas.

    Dewan Militer Para Martir Al-Aqsa meminta keluarga mereka yang berafiliasi dengan “dinas keamanan Otoritas untuk menghindari anak-anak mereka berpartisipasi (bergabung) dalam konspirasi di Jenin dan semua provinsi di Tepi Barat.”

    Dia menekankan, “Siapa pun yang terbukti berpartisipasi dalam pembunuhan rakyat kami dan mengarahkan senjata mereka untuk perlawanan kami akan dituntut berdasarkan hukum revolusioner dan hukum kesukuan.

    Dewan menambahkan, dalam pernyataannya, mereka menawarkan dukungannya terhadap beberapa formula dan proposal solusi yang diluncurkan oleh para pejuang perlawanan, dan meskipun hal tersebut tidak adil, Otoritas Palestina menolak semua solusi tersebut.

    Brigade Martir Al-Aqsa – Pemuda Pembalasan dan Pembebasan mengatakan bahwa lembaga otoritas harus mengetahui bahwa “Panji perlawanan tidak akan berjatuhan di Jenin dan seluruh Palestina”.

    “Dan bahwa peluru kami diarahkan ke kepala musuh dan para pembantunya, dan semua rencanamu akan jatuh di bawah kaki penghambat kami, dan tangan kami akan menang atas penusuk (pengkhianat),” kata Brigade Martir Al-Aqsa.

     

     

    (oln/khbrn/*)
     

     

  • Pilu 40 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza, Termasuk Anak-anak

    Pilu 40 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza, Termasuk Anak-anak

    Jakarta

    Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan bahwa serangan Israel di wilayah Palestina itu pada hari Minggu (15/12) menewaskan sedikitnya 40 orang. Korban tewas termasuk beberapa anak-anak, seorang juru kamera TV Al Jazeera, dan tiga petugas penyelamat.

    Saluran berita Al Jazeera yang berbasis di Qatar mengatakan bahwa juru kameranya Ahmed al-Louh tewas “dalam bombardir Israel” yang menargetkan kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza bagian tengah.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (16/12/2024), juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal mengonfirmasi Louh tewas dalam serangan yang “menargetkan lokasi Pertahanan Sipil” di kamp Nuseirat, yang juga menewaskan tiga anggota badan penyelamat.

    Militer Israel mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan, bahwa mereka telah menewaskan Louh, dengan mengklaim bahwa ia adalah anggota Jihad Islam dan “sebelumnya bertugas sebagai komandan peleton” untuk kelompok militan yang telah bertempur bersama Hamas di Gaza tersebut.

    Militer Israel mengatakan lokasi pertahanan sipil tersebut digunakan sebagai “pusat komando dan kendali” oleh Hamas dan Jihad Islam.

    Militer Israel telah berulang kali menuduh wartawan Al Jazeera memiliki hubungan dengan Hamas atau sekutunya, Jihad Islam.

    Louh adalah wartawan Al Jazeera kelima yang terbunuh sejak perang di Gaza dimulai, dan kantor jaringan tersebut di wilayah itu telah digempur.

    Bassal mengatakan kepada AFP bahwa serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang digunakan sebagai tempat berlindung oleh warga Palestina yang mengungsi di kota utama Gaza selatan menewaskan sedikitnya 12 orang, termasuk sejumlah anak-anak.

  • Israel akan Pakai Senjata Mesin, Dikendalikan Jarak Jauh Menargetkan Warga Palestina di Tepi Barat – Halaman all

    Israel akan Pakai Senjata Mesin, Dikendalikan Jarak Jauh Menargetkan Warga Palestina di Tepi Barat – Halaman all

    Israel akan Pakai Senjata Mesin, Dikendalikan Jarak Jauh Menargetkan Warga Palestina di Tepi Barat

    TRIBUNNEWS.COM- Tentara Israel sedang bersiap untuk mengerahkan senapan mesin otomatis yang dipantau dari jarak jauh untuk melindungi pemukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat yang diduduki, Radio Tentara Israel melaporkan pada tanggal 15 Desember.

    Menteri Keamanan Nasional Itamar Gen Gvir, bersama dengan pejabat Israel lainnya, telah mempersiapkan pemukim Yahudi untuk perang guna mengusir warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki dan menghilangkan kemungkinan berdirinya negara Palestina.

    Senjata otomatis yang dikembangkan oleh Rafael Combat Systems akan dipasang di menara pengawas di sekitar puluhan permukiman dan di dekat pintu masuknya. Senjata tersebut akan dikendalikan dari jarak jauh dari pusat komando “untuk mencegah serangan bersenjata dan operasi infiltrasi.”

    Sistem yang sama dipasang di perbatasan Gaza pada tahun 2008 dan dioperasikan oleh pengintai di pangkalan-pangkalan. Namun, sistem ini gagal mencegah pejuang dari gerakan Perlawanan Islam, Hamas, mendekati dan menerobos pagar pembatas untuk menyerang permukiman dan pangkalan militer Israel pada tanggal 7 Oktober 2023.

    Selama Operasi Banjir Al-Aqsa, para pejuang Brigade Qassam dilaporkan menggunakan pesawat tak berawak serang untuk melumpuhkan senjata otomatis selama jam-jam pertama operasi.

    Angkatan Darat pertama-tama akan menyebarkan senjata di lokasi yang dianggapnya ‘berisiko tinggi’, dan memperluas penyebarannya dari waktu ke waktu hingga mencakup lokasi tambahan.

    Menurut laporan, Unit Pengintaian ke-636 Divisi Tepi Barat Angkatan Darat akan mengoperasikan sistem tersebut.

    Tentara dan pemukim Israel telah meningkatkan serangan mereka terhadap warga Palestina di Tepi Barat sejak dimulainya perang genosida Israel di Gaza tahun lalu.

    Tentara dan pemukim Israel telah membunuh 812 warga Palestina dan melukai 6.500 orang di Tepi Barat sejak saat itu.

    Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir telah menyediakan lebih dari 120.000 senjata api kepada pemukim Yahudi di Tepi Barat sejak pecahnya Perang Gaza.

    “Lebih dari 120.000 senjata didistribusikan kepada warga yang memenuhi syarat, sementara puluhan ribu lainnya menerima persetujuan bersyarat,” kata Ben-Gvir, pemimpin Partai Kekuatan Yahudi sayap kanan, di akun X miliknya pada bulan Oktober.

    “Kami bermaksud untuk terus mempersenjatai Israel. Itulah yang telah kami lakukan, dan itulah yang akan terus kami lakukan!”

    Ben Gvir dan sesama politisi dan menteri supremasi Yahudi telah mengumumkan keinginan mereka untuk menggunakan pemukim Yahudi untuk mengusir penduduk asli Palestina dari Tepi Barat yang diduduki dan mencaploknya ke Israel.

    Setelah Donald Trump terpilih menjadi presiden AS pada bulan November, Ben Gvir, yang merupakan penduduk pemukiman Kiryat Arba, menyatakan bahwa “inilah saatnya untuk kedaulatan” atas Tepi Barat.

    Pada tanggal 9 Desember, setelah jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad di Syra, Bezalel Smotrich menyerukan peningkatan pemukiman Yahudi dan penetapan “fakta di lapangan” untuk memastikan negara Palestina tidak akan pernah didirikan.

     

     

    Netanyahu: Israel akan Kuasai dan Selesaikan Dataran Tinggi Golan Suriah

    Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pada tanggal 15 Desember bahwa pemerintahnya dengan suara bulat menyetujui rencana untuk mendorong pertumbuhan demografi di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki dan pemukiman Katzrin.

    Sejak jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad, Israel telah menduduki wilayah Suriah tambahan dalam upaya untuk menciptakan ‘Israel Raya’

    “Memperkuat Golan berarti memperkuat Negara Israel, dan hal itu sangat penting saat ini. Kami akan terus mempertahankannya, membuatnya berkembang, dan menyelesaikannya,” kata Netanyahu.

    Pemerintah telah menyisihkan lebih dari 40 juta NIS untuk melaksanakan rencana tersebut.

    Tentara Israel menduduki Dataran Tinggi Golan Suriah selama Perang Enam Hari tahun 1967. 

    Israel menolak untuk menarik pasukannya atau mengembalikan wilayah tersebut meskipun penaklukan wilayah tersebut tidak dapat diterima selama perang menurut hukum internasional dan di tengah tuntutan Resolusi Dewan Keamanan PBB 242.

    Tentara Israel telah menduduki wilayah Suriah tambahan sejak militan ekstremis dari Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang dipimpin oleh mantan pemimpin Al-Qaeda Abu Mohammad al-Julani (sekarang Ahmad al-Sharaa), merebut Damaskus minggu lalu dan menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad.

    Koresponden Al Mayadeen melaporkan bahwa pasukan Israel kini berada 15 kilometer dari jalan internasional Beirut-Damaskus setelah memperluas pendudukan mereka di pedesaan Quneitra dan merebut desa baru. 

    Perwira militer Israel telah mengadakan pertemuan dengan para pemimpin lokal dari tujuh desa Suriah di dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki pasukan Israel minggu lalu, Yedioth Ahronoth melaporkan pada tanggal 15 Desember.

    “Para petugas bertemu secara terbuka dengan para tetua desa di rumah mereka untuk meyakinkan mereka bahwa tidak akan ada hal buruk yang menimpa penduduk dan bahwa kehidupan sehari-hari mereka akan terus berjalan tanpa gangguan,” tulis surat kabar Israel tersebut.

    Kapten Omer, seorang komandan kompi dari Brigade Lapis Baja ke-7, bertemu dengan para pemimpin setempat di desa Umm Batnah, yang terletak 12 km jauh di wilayah Suriah,  

    “Saya meminta tetua desa untuk mengumpulkan senjata dari penduduk setelah mereka mengambil senapan dari pos-pos militer Suriah yang terbengkalai,” kata komandan tersebut.

    Militer mengklaim mereka hanya akan tetap berada di wilayah tersebut sampai wilayah tersebut dapat diserahkan kepada “entitas negara yang mapan dan terdefinisi” untuk mencegah “kelompok teroris” merebut kendali, mengacu pada HTS pimpinan Julani, yang sebelumnya dikenal sebagai Front Nusra.

    Israel sebelumnya mendukung Front Nusra pimpinan Julani, afiliasi Al-Qaeda di Suriah, dengan senjata, gaji, perawatan medis, dan dukungan udara dari pesawat tempurnya selama perang kelompok sebelumnya melawan pemerintah Suriah dari tahun 2012 hingga 2018.

    Meskipun mendukung Julani di masa lalu, Israel sekarang menggunakan kehadiran kelompoknya sebagai dalih untuk menduduki wilayah Suriah tambahan dan mengebom infrastruktur militer Suriah.

    Gerakan pemukim Yahudi Israel, yang mendapat dukungan luas dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan para menterinya, memandang Suriah selatan, termasuk Damaskus, sebagai bagian dari “Israel Raya”.

    Haaretz menulis bahwa Netanyahu ingin membangun “warisan sebagai pemimpin yang memperluas batas wilayah Israel setelah 50 tahun mundur.”

    “Ada dukungan antusias dari pihak kanan terhadap gagasan bahwa hukuman yang tepat bagi musuh-musuh Israel adalah hilangnya wilayah. Netanyahu memiliki mitra utama dalam diri Donald Trump,” tambah surat kabar itu.

    Menurut Suzanne Maloney, wakil presiden Brookings Institution dan direktur program kebijakan luar negerinya, “Pemerintahan baru pasti akan mengambil pendekatan permisif terhadap ambisi teritorial Israel.”

    “Netanyahu ingin dikenang sebagai orang yang menciptakan Israel Raya, bukan hanya sebagai perencana politik yang dituduh melakukan korupsi yang menelantarkan 100 sandera di Gaza. Itulah sebabnya ia akan mencoba memperkuat kendali Israel di Gaza utara. Itulah sebabnya ia tidak akan terburu-buru menarik diri dari wilayah yang baru diduduki di Golan. Dalam keadaan tertentu, ia bahkan mungkin memperluasnya,” pungkas Haaretz .

     

    Suriah Takkan Terlibat Konflik dengan Israel

    Penguasa baru de-facto Suriah dan pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Ahmed al-Sharaa pada tanggal 14 Desember membahas untuk pertama kalinya berbagai pelanggaran Israel terhadap wilayah dan kedaulatan Suriah.

    Mantan komandan ISIS dan Al-Qaeda mengatakan kudeta yang didukung Turki dan AS di Suriah adalah ‘kemenangan atas proyek politik Iran yang berbahaya’ di Asia Barat

    “Kami tidak akan terlibat dalam konflik dengan Israel,” kata Sharaa – yang baru-baru ini menghapus nama samaran Abu Mohammad al-Julani – dalam sebuah wawancara di TV Suriah, seraya menunjuk pada “negara Suriah yang melemah.”

    Mantan wakil komandan ISIS dan salah satu pendiri Al-Qaeda di Suriah itu menambahkan bahwa “argumen” Israel untuk menyerang negara itu “tidak ada lagi.” “Hizbullah dan Iran sudah tidak ada lagi,” katanya.

    Namun, Sharaa gagal mengatasi pendudukan Israel atas sebagian besar tanah Suriah di barat daya negara tersebut, yang menurut para pejabat di Tel Aviv akan berlangsung “ sepanjang musim dingin .”

    Sharaa melanjutkan dengan mengklaim bahwa HTS dan sekutunya “tidak memiliki permusuhan dengan masyarakat Iran.” Meskipun demikian, ia menyebut kudeta yang didukung AS dan Turki di Suriah sebagai “kemenangan atas proyek politik Iran yang berbahaya di kawasan tersebut.”

    Ia juga mengatakan pasukannya “bisa saja menyerang pangkalan Rusia di Suriah” tetapi memutuskan untuk “memberi Rusia kesempatan untuk mempertimbangkan kembali hubungan mereka dengan rakyat Suriah.”

    Laporan di media Rusia minggu ini mengatakan bahwa para pejabat di Moskow yakin mereka telah mencapai “kesepakatan informal” dengan cabang Al-Qaeda tersebut untuk mempertahankan dua pangkalan militernya di negara tersebut – pangkalan angkatan laut di Tartous dan Pangkalan Udara Hmeimim di dekat kota pelabuhan Latakia.

    Pada hari Sabtu, Reuters mengutip pernyataan pejabat Suriah yang mengatakan bahwa Kremlin “mengurangi” kehadiran militernya di garis depan di Suriah utara dan dari posisi di Pegunungan Alawite tetapi tetap mempertahankan dua pangkalannya.

    Di bagian lain wawancaranya di televisi, Sharaa mengungkapkan bahwa ia tengah berhubungan dengan kedutaan-kedutaan besar negara-negara barat dan “sedang mengadakan diskusi dengan Inggris untuk mengembalikan perwakilannya di Damaskus.”

    “Kami memiliki rencana sistematis untuk mengatasi penghancuran sistematis yang dilakukan oleh rezim tersebut,” kata Sharaa, seraya menambahkan bahwa “pengalamannya ” memerintah provinsi Idlib dengan dukungan Turki “akan berlanjut di provinsi-provinsi lain di negara ini.”

    Pada hari Sabtu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Gedung Putih berhubungan langsung dengan HTS dan Sharaa, yang kepalanya masih dihargai sebesar $10 juta oleh pemerintah AS.

    “Ya, kami telah melakukan kontak dengan HTS dan pihak-pihak lain,” kata Blinken dalam konferensi pers di Aqaba, Yordania. “Pesan kami kepada rakyat Suriah adalah ini: Kami ingin mereka berhasil, dan kami siap membantu mereka melakukannya,” imbuh Blinken.

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Prabowo Dijadwalkan Hadir dalam KTT D-8 di Kairo Besok

    Prabowo Dijadwalkan Hadir dalam KTT D-8 di Kairo Besok

    Prabowo Dijadwalkan Hadir dalam KTT D-8 di Kairo Besok
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Roy Soemirat mengatakan, Presiden
    Prabowo Subianto
    akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Ekonomi D-8 di Kairo, Mesir, Selasa (17/12/2024) besok.
    Dia mengatakan, Prabowo hadir sekaligus menerima jabatan ketua D-8 untuk Indonesia yang jabatannya akan dimulai 2026.
    “KTT D-8 ini memiliki signifikansi yang penting karena selain merupakan pertemuan reguler dari organisasi D8, akan ada serah terima keketuaan dari Mesir kepada Indonesia di mana Indonesia akan menjadi ketua organisasi D8 periode 2026-2027 yang nanti akan dimulai masa keketuanya pada tanggal 1 Januari 2026,” ujar Roy dalam konferensi pers, Senin (16/12/2024).
    Roy menjelaskan, D-8 adalah organisasi kerja sama pembangunan yang didirikan pada 1997 dengan negara-negara kunci dari organisasi kerja sama Islam.
    Anggota dari D-8 ini adalah Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki.
    “Kita melihat pada saat ini kerja sama di bawah kerangka D-8 menjadi semakin signifikan ketika negara-negara dari global south mencoba untuk terus memperkuat kerja sama,” imbuhnya.
    Roy berharap, kehadiran Prabowo dalam KTT D-8 ini nantinya bisa memberikan kontribusi peningkatan kerja sama di bidang pembangunan ekonomi.
    Begitu juga di waktu yang sama bisa membahas situasi kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
    Tema yang diusung oleh Mesir dalam KTT D-8 tersebut adalah “Investing in Youth and Supporting Small Medium Enterprises, Shaping Tomorrow’s Economy”.
    “Hal ini juga memiliki banyak linkage, banyak kesamaan pandangan dengan prioritas yang disampaikan oleh Bapak Presiden terkait dengan kerja sama internasional di bidang ekonomi,” tandas Roy.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Israel Hantam Pengungsian di Khan Younis Gaza, 20 Tewas

    Israel Hantam Pengungsian di Khan Younis Gaza, 20 Tewas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Serangan Israel menghantam tempat penampung pengungsi di Khan Younis, Gaza pada Minggu (15/12).

    Serangan ini menewaskan setidaknya 20 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

    Akibat serangan ini, bangunan yang digunakan sebagai tempat penampungan pengungsi itu pun rusak dan terbakar.

    Rangkaian serangan Israel di Palestina pada Minggu (15/12) menewaskan total 53 warga Palestina.

    Dari korban tersebut, terdapat jurnalis hingga petugas penyelamat.

    Agresi brutal Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023, telah menewaskan hampir 45 ribu warga Palestina.

  • Israel Akan Tutup Kedutaan di Irlandia, Kenapa?

    Israel Akan Tutup Kedutaan di Irlandia, Kenapa?

    Tel Aviv

    Israel akan menutup Kedutaan Besarnya yang ada di Dublin, Irlandia, karena “kebijakan ekstrem anti-Israel” dari pemerintah Irlandia. Kebijakan anti-Israel itu mencakup pengakuan terhadap negara Palestina dan dukungan untuk langkah hukum internasional terhadap Israel yang berperang melawan Hamas di Jalur Gaza.

    Otoritas Israel, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (16/12/2024), telah memanggil pulang Duta Besar di Dublin menyusul keputusan Irlandia mengenai negara Palestina pada Mei lalu.

    Kemarahan Tel Aviv semakin meningkat pekan lalu setelah Dublin mengumumkan dukungan untuk langkah hukum Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional atau ICJ, yang menggugat Israel atas tuduhan genosida.

    “Keputusan untuk menutup Kedutaan Besar Israel di Dublin diambil mengingat kebijakan ekstrem pemerintah Irlandia yang anti-Israel,” sebut Kementerian Luar Negeri Israel dalam pernyataannya pada Minggu (15/12) waktu setempat.

    “Tindakan dan retorika antisemitisme yang digunakan Irlandia terhadap Israel berakar pada delegitimasi dan demonisasi negara Yahudi, serta standar ganda, Irlandia telah melanggar setiap garis merah dalam hubungannya dengan Israel,” tegas Menteri Luar Negeri (Menlu) Gideon Saar dalam pernyataannya.

    Menanggapi pengumuman Israel tersebut, Perdana Menteri (PM) Irlandia Simon Harris mengatakan keputusan itu sangat disesalkan. Namun dia menegaskan Dublin akan selalu membela hak asasi manusia (HAM) dan hukum internasional.

    “Saya sepenuhnya menolak pernyataan soal Irlandia adalah anti-Israel. Irlandia adalah pro-perdamaian, pro-HAM, dan pro-hukum internasional,” tegas Harris dalam pernyataan via media sosial X.

    Lihat Video ‘Serangan Israel Tewaskan 53 Warga Palestina di Gaza’:

  • Assad Tumbang, Israel Gandakan Pemukim Yahudi di Dataran Tinggi Golan

    Assad Tumbang, Israel Gandakan Pemukim Yahudi di Dataran Tinggi Golan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel sepakat soal rencana menambah pemukim di wilayah yang diduduki di Dataran Tinggi Golan, usai rezim Bashar Al Assad di Suriah runtuh.

    Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan “pemerintah secara bulat” menyetujui untuk “mengembangkan demografi” di wilayah tersebut.

    Netanyahu mengatakan pemerintah akan menggelontorkan anggaran lebih dari 40 juta shekel atau sekitar Rp177 miliar untuk meningkatkan populasi pemukim.

    “Memperkuat Golan berarti memperkuat Negara Israel, dan hal ini sangat penting saat ini,” kata Netanyahu, dikutip Al Jazeera, Minggu (15/12).

    Dia lalu berujar, “Kami akan terus mempertahankannya membuat wilayah itu berkembang, dan menetap di dalamnya.”

    Langkah ini membuat Israel bisa menggandakan jumlah populasi di Dataran Golan.

    Hingga kini terdapat sekitar 31.000 pemukim Israel yang tersebar di puluhan permukiman ilegal di Dataran Tinggi Golan. Mereka hidup berdampingan dengan kelompok minoritas, termasuk Druze, yang sebagian besar mengidentifikasi diri sebagai warga Suriah.

    Rencana baru ini hanya mencakup sebagian Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel sejak 1967.

    Rencana tersebut juga tak berhubungan dengan porsi tanah Suriah yang direbut Israel usai Assad jatuh. Wilayah yang mereka rebut mencakup Gunung Hermon.

    Usai rezim Assad runtuh, sejumlah pengamat menilai situasi itu menguntungkan Israel. Netanyahu, menurut mereka, tentu akan memanfaatkan momen semaksimal mungkin, termasuk pengerahan pemukim ke Dataran Tinggi Golan

    “Netanyahu memanfaatkan momen ini untuk mengumumkan penambahan permukiman untuk memperkuat pendudukan dan menjadikan permanen,” kata reporter Al Jazeera, Nour Odeh, dalam analisisnya.

    Dia juga membandingkan upaya Israel di Dataran Tinggi Golan sama seperti pendudukan Israel di Tepi Barat, Palestina.

    “Perampasan tanah, permukiman, pendudukan permanen,” imbuh Odeh.

    (isa/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gelombang Serangan Israel ke Gaza, 53 Warga Palestina & Jurnalis Tewas

    Gelombang Serangan Israel ke Gaza, 53 Warga Palestina & Jurnalis Tewas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel melancarkan serangan baik udara maupun darat ke sejumlah wilayah di Gaza, Palestina, akhir pekan lalu.

    Secara keseluruhan dalam serangan udara dan darat pada akhir pekan lalu di sejumlah wilayah Gaza, total ada 53 warga Palestina yang tewas. Di antara warga tewas itu ada pula tenaga kesehatan dan jurnalis.

    Ahmed Al-Louh, seorang jurnalis video untuk Al Jazeera TV menjadi satu dari lima orang yang tewas dalam serangan udara Israel ke area pasar Nuseirat, di Gaza tengah. Serangan udara lain ke sebuah kamp pengungsi di Nuseirat menewaskan lima orang lain, termasuk anak-anak.

    Hamas media juga mengabarkan kepala badan darurat sipil di Nuseirat, Nedal Abu Hjayyer juga tewas karena serangan Israel.

    “Markas darurat sipil di kamp Nuseirat dihantam saat kru hadir, mereka bekerja sepanjang waktu untuk melayani masyarakat,” kata Zaki Emadedeleen dari layanan darurat sipil kepada wartawan di rumah sakit.

    Serangan udara lainnya menghantam sekelompok orang yang memiliki hubungan dengan Hamas yang bertugas melindungi truk bantuan di sebelah barat Kota Gaza. Petugas medis mengatakan beberapa orang terluka, tetapi jumlah pastinya belum bisa dikonfirmasi.

    Kemudian, setidaknya 11 orang tewas dalam tiga serangan udara Israel di sejumlah daerah Gaza yakni di Beit Lahiya, Beit Hanoun , dan kamp Jabalia. Kemudian ada dua orang tewas di Rafah.

    Di Khan Younis, Gaza selatan, tenaga kesehatan mengatakan setidaknya ada 20 orang tewas, termasuk perempuan dan anak-anak akibat serangan udara Israel ke rumah empat pengungsi.

    Di Beit Hanoun, prajurit Israel menyerbu gedung sekolah Khalil Aweida yang menjadi tempat pengungsi. Tenaga medis di lkoasi mengatakan ada sejumlah orang yang terluka, tewas, dan juga beberapa pria yang ditahan militer Israel.

    (Reuters/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • Netanyahu Sebut Diskusikan soal Gaza hingga Suriah dengan Trump

    Netanyahu Sebut Diskusikan soal Gaza hingga Suriah dengan Trump

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbincang dengan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal perkembangan di Gaza, Palestina, dan Suriah, Sabtu (15/12).

    Netanyahu mengaku berbicara dengan Trump soal upaya pembebasan sandera dari tangan milisi Hamas di Gaza. Dia juga membicarakan soal kemenangan Israel.

    “Kami membahas perlunya menyelesaikan kemenangan Israel dan kami berbicara panjang lebar tentang upaya yang kami lakukan untuk membebaskan sandera kami,” katanya, Minggu (15/12) seperti dikutip dari Reuters.

    Sebelumnya, pemerintahan AS yang kini masih dipimpin Presiden Joe Biden melalui penasihat keamanan nasional Jake Sullivan pada pekan lalu meyakini akan ada kesepakatan gencatan senjata di Gaza hingga pembebasan sandera.

    Netanyahu mengatakan dia dan Trump juga membahas situasi di Suriah setelah penggulingan Presiden Bashar al-Assad.

    Israel telah melakukan ratusan serangan terhadap persediaan senjata strategis Suriah beberapa hari sejak penggulingan Assad dan memindahkan pasukan ke zona demiliterisasi di Suriah.

    “Kami tidak tertarik pada konflik dengan Suriah,” klaim Netanyahu.

    Tindakan Israel di Suriah, katanya, adalah untuk, “menggagalkan potensi ancaman dari Suriah dan mencegah pengambilalihan elemen teroris di dekat perbatasan.”

    Trump akan mengucap sumpah sebagai Presiden AS pada 20 Januari mendatang. Juru bicara Trump menolak mengonfirmasi soal isi perbincangan dengan Netanyahu.

    Utusan Trump untuk urusan Timur Tengah, Steve Witkoff pada pekan lalu mengatakan jika para sandera Israel tak dibebaskan Hamas pada hari pelantikannya, maka itu bakal menjadi ‘sebuah hari yang tak indah’.

    Sementara itu, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengesahkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera dan tanpa syarat di Jalur Gaza, Palestina, Rabu (11/12). Resolusi itu didukung oleh 158 negara, dengan sembilan lainnya menolak dan 13 memilih abstain.

    Resolusi ini berisi desakan untuk “gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen” serta “pembebasan segara dan tanpa syarat semua sandera”.

    Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour menyambut baik resolusi Majelis Umum PBB ini. Ia berterima kasih atas dukungan luar biasa negara-negara terhadap resolusi ini dan mengatakan bahwa suara tersebut “mencerminkan tekad dan kebulatan tekad masyarakat internasional.”

    “Kami akan terus mengetuk pintu Dewan Keamanan dan Majelis Umum hingga kami melihat gencatan senjata segera dan tanpa syarat diberlakukan dan hingga kami melihat bantuan kemanusiaan didistribusikan secara besar-besaran di seluruh penjuru Jalur Gaza,” ujarnya.

    Sementara itu, Wakil Duta Besar Amerika Serikat Robert Wood, selaku penentang resolusi, mengatakan bahwa pengesahan resolusi ini merupakan hal yang “memalukan dan salah.”

    Utusan Israel untuk PBB Danny Danon juga mengatakan menjelang pemungutan suara bahwa resolusi tersebut “di luar logika.”

    “Pemungutan suara hari ini bukanlah pemungutan suara untuk belas kasih. Ini adalah pemungutan suara untuk keterlibatan,” kata Danon.

    Majelis Umum PBB telah beberapa kali mengadopsi resolusi mengenai situasi di Jalur Gaza, Palestina. Kendati begitu, resolusi Majelis Umum tak bisa melewati Dewan Keamanan PBB, yang telah lumpuh pada isu-isu panas seperti Gaza dan Ukraina buntut politik internal.

    Resolusi Majelis Umum PBB tidak mengikat secara hukum. Artinya, desakan ini bisa saja diabaikan tanpa konsekuensi apa pun.

    (Reuters/kid)

    [Gambas:Video CNN]