Negara: Palestina

  • Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Semakin Dekat

    Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Semakin Dekat

    Jakarta

    Hamas dan dua kelompok Palestina lainnya mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata Gaza dengan Israel “lebih dekat dari sebelumnya”. Asalkan Israel tidak memberlakukan persyaratan baru.

    Seperti dilansir AFP, Minggu (22/12/202), minggu lalu negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat diadakan di Doha, yang menghidupkan kembali harapan akan tercapainya kesepakatan.

    “Kemungkinan tercapainya kesepakatan (untuk gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan) lebih dekat dari sebelumnya, asalkan musuh berhenti memberlakukan persyaratan baru,” kata Hamas, Jihad Islam, dan Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina yang berhaluan kiri dalam sebuah pernyataan bersama yang langka yang dikeluarkan setelah perundingan di Kairo pada Jumat (20/12).

    Seorang pemimpin Hamas mengatakan bahwa perundingan telah membuat “kemajuan yang signifikan dan penting” dalam beberapa hari terakhir.

    “Sebagian besar poin yang terkait dengan masalah gencatan senjata dan pertukaran tahanan telah disepakati,” katanya dengan syarat anonim karena ia tidak berwenang untuk berbicara di depan umum tentang masalah tersebut.

    “Beberapa poin yang belum terselesaikan masih ada, tetapi tidak menghalangi prosesnya. Kesepakatan itu dapat diselesaikan sebelum akhir tahun ini, asalkan tidak terganggu oleh persyaratan baru (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu.”

    Pada hari Rabu (18/12), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa ia “berharap” akan tercapainya kesepakatan, tetapi menghindari membuat prediksi apa pun mengenai kapan kesepakatan itu akan benar-benar terwujud.

    “Saya tidak ingin menebak-nebak seberapa besar kemungkinannya,” katanya di Council on Foreign Relations.

    Hamas membawa 251 sandera selama serangan mereka terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober tahun lalu. Dari jumlah tersebut, 96 orang masih ditahan di Gaza, termasuk 36 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

    Upaya untuk mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera telah berulang kali gagal karena berbagai kendala utama.

    Meskipun telah dilakukan beberapa putaran perundingan tidak langsung, Israel dan Hamas hanya menyetujui satu gencatan senjata, yang berlangsung selama seminggu pada akhir tahun 2023.

    Negosiasi telah menghadapi berbagai tantangan sejak saat itu, dengan pokok pertikaian utama adalah pembentukan gencatan senjata yang langgeng.

    Netanyahu telah berulang kali menyatakan bahwa ia tidak ingin menarik pasukan Israel dari Koridor Philadelphia, sebidang tanah yang telah dibuka dan dikuasai oleh Israel di sepanjang perbatasan Gaza dengan Mesir.

    Masalah lain yang belum terselesaikan adalah tata kelola Gaza pascaperang. Hal ini tetap menjadi masalah yang sangat kontroversial, termasuk di dalam kepemimpinan Palestina. Israel telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan Hamas menguasai wilayah tersebut lagi.

    (rfs/rfs)

  • Pasukan AS Gempur Pusat Penyimpanan Rudal Houthi di Yaman

    Pasukan AS Gempur Pusat Penyimpanan Rudal Houthi di Yaman

    Jakarta

    Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan terhadap target-target Houthi di ibu kota Sanaa, Yaman, yang dikuasai pemberontak. Serangan termasuk apa yang disebutnya sebagai pusat penyimpanan rudal dan “fasilitas komando dan kendali.”

    Seperti dilansir AFP, Minggu (22/12/2024), selama operasi tersebut, pasukan Amerika juga menembak jatuh beberapa pesawat nirawak Houthi dan rudal jelajah antikapal di atas Laut Merah, kata Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam sebuah pernyataan.

    “Pasukan CENTCOM melancarkan serangan yang disengaja untuk mengganggu dan melemahkan operasi Houthi, seperti serangan terhadap kapal perang dan kapal dagang Angkatan Laut AS,” katanya.

    “Serangan tersebut mencerminkan komitmen berkelanjutan CENTCOM untuk melindungi personel AS dan koalisi, mitra regional, dan pengiriman internasional.”

    Kelompok Houthi telah berulang kali menargetkan kapal dagang di Laut Merah dan Teluk Aden yang mereka katakan terkait dengan Israel, dengan alasan solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, tempat Israel dan Hamas berperang sejak 7 Oktober 2023.

    Serangan terhadap pengiriman oleh kelompok Houthi, yang juga telah meluncurkan rudal ke Israel, telah memicu serangan balasan oleh Amerika Serikat dan Inggris.

    Serangan AS terhadap Sanaa terjadi pada hari yang sama ketika rudal Houthi menghantam kota pusat komersial Israel, Tel Aviv, melukai 16 orang dalam serangan kedua dalam beberapa hari.

    (rfs/rfs)

  • Paus Kutuk Israel Bombardir Jabalia Hingga Tewaskan 7 Anak Gaza

    Paus Kutuk Israel Bombardir Jabalia Hingga Tewaskan 7 Anak Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Paus Fransiskus mengutuk Israel yang meluncurkan serangan udara ke Jabalia dan berujung tewasnya 7 anak di Gaza, Palestina.

    “Kemarin anak-anak (di Gaza, Palestina) dibom. Ini kekejaman, ini bukan perang!” kata Paus Fransiskus kepada anggota pemerintahan Takhta Suci, dikutip dari AFP, Sabtu (21/12).

    “Saya mengatakannya karena ini menyentuh hati saya,” tegasnya.

    Kepala Negara Vatikan itu sudah sering bersuara tentang apa yang terjadi di Palestina. Menurut Fransiskus, apa yang dilakukan Israel adalah bentuk kesombongan penjajah.

    Paus Fransiskus menggambarkan aksi Israel sebagai “kesombongan penjajah menang atas dialog”. Sang pemimpin tertinggi Gereja Katolik Dunia itu lantas mendukung adanya perdamaian di Timur Tengah.

    Takhta Suci juga telah mengakui Palestina sebagai negara sejak 2013. Mereka menjalin hubungan diplomatik dan mendukung terciptanya solusi antara Israel-Palestina.

    Namun, Israel tak berhenti memborbardir Palestina. Badan Penyelamat Pertahanan Sipil Gaza melaporkan ada serangan udara Israel pada Jumat (20/12) yang menewaskan 10 anggota keluarga di wilayah utara.

    “Ada 10 martir, semuanya menjadi sasaran serangan udara di rumah mereka di Jabalia al-Nazla, barat daya Jabalia,” kata Juru Bicara Badan Pertahanan Sipil Mahmud Bassal.

    “Semua martir berasal dari keluarga yang sama, termasuk tujuh anak-anak (meninggal), yang tertua berusia enam tahun,” sambungnya.

    Mahmud Bassal mengatakan serangan Israel itu turut melukai 15 orang lainnya.

    (skt/agt)

  • Pilu 25 Orang Tewas Digempur Israel di Kamp Pengungsi Gaza

    Pilu 25 Orang Tewas Digempur Israel di Kamp Pengungsi Gaza

    Gaza City

    Sedikitnya 25 orang tewas dalam rentetan serangan udara yang dilancarkan Israel terhadap wilayah Jalur Gaza sepanjang Jumat (20/12). Salah satu serangan Tel Aviv itu menghantam area kamp pengungsi Palestina di wilayah Jalur Gaza bagian utara.

    Badan penyelamatan pertahanan sipil Gaza, seperti dilansir Al Arabiya, Sabtu (21/12/2024), melaporkan 10 orang di antaranya tewas akibat serangan udara yang menghantam sebuah rumah di area Jabalia al-Nazla. Sebanyak 10 korban tewas itu berasal dari satu keluarga yang sama.

    Juru bicara badan penyelamatan pertahanan sipil Gaza, Mahmoud Bassal, menyebut tujuh korban tewas di antaranya merupakan anak-anak, dengan yang paling tua baru berusia enam tahun.

    Sekitar 15 orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan di area Jabalia tersebut.

    Tidak disebutkan lebih lanjut di area mana saja serangan udara Israel lainnya memakan korban jiwa.

    Militer Israel, dalam pernyataannya kepada AFP, menyebut pasukannya telah menggempur “beberapa teroris yang beroperasi di dalam struktur militer milik organisasi teroris Hamas dan menimbulkan ancaman bagi pasukan IDF (Angkatan Bersenjata Israel) yang beroperasi di area tersebut”.

    “Menurut pemeriksaan awal, jumlah korban jiwa yang dilaporkan akibat serangan itu tidak sesuai dengan informasi yang dimiliki IDF,” sebut militer Israel dalam pernyataannya.

  • Shin Bet Selidiki Aksi Pemukim Israel Bakar Masjid di Tepi Barat

    Shin Bet Selidiki Aksi Pemukim Israel Bakar Masjid di Tepi Barat

    Tepi Barat

    Dinas keamanan Israel, Shin Bet, menyatakan pihaknya bersama Kepolisian Israel sedang menyelidiki aksi para pemukim Yahudi membakar sebuah masjid di wilayah Tepi Barat. Otoritas Tel Aviv menegaskan mereka menganggap insiden tersebut sebagai masalah yang “sangat serius”.

    Keterangan sejumlah pejabat Palestina menyebut para pemukim Israel telah membakar sebuah masjid yang ada di wilayah Tepi Barat. Tidak hanya melakukan pembakaran, para pemukim Israel itu juga mencoret-coret dinding masjid dengan slogan berbahasa Ibrani yang bersifat rasis.

    Shin Bet, yang merupakan dinas keamanan domestik Israel, bersama Kepolisian Israel merilis pernyataan gabungan terkait insiden tersebut. Dalam pernyataan itu, seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (21/12/2024), Shin Bet dan Kepolisian Israel menyatakan penyelidikan sedang dilakukan.

    Ditegaskan oleh Shin Bet dan Kepolisian Israel bahwa mereka akan mengambil tindakan tegas demi memastikan pihak-pihak yang terlibat bertanggung jawab secara hukum.

    “Kami melihat insiden ini sangat serius dan akan bertindak tegas untuk membawa para pelakunya ke pengadilan untuk diadili secara pantas,” demikian bunyi pernyataan gabungan Shin Bet dan Kepolisian Israel.

    Disebutkan juga oleh Shin Bet dan Kepolisian Israel bahwa pihaknya sedang mengumpulkan kesaksian dan bukti-bukti dari lokasi kejadian.

    Laporan Gubernur Salfit, Abdallah Kamil, menyebut sekelompok pemukim Israel membakar Masjid Bir al-Walideen yang ada di area desa Marda, Tepi Barat, pada Jumat (20/12) dini hari. Para pemukim Israel juga melakukan vandalisme terhadap dinding masjid, yang dicoret-coret dengan “grafiti rasis” dalam bahasa Ibrani.

    Lihat Video Warga Palestina Ditembak Mati Tentara Israel di Tepi Barat

  • Otoritas Palestina Tuduh Pemukim Israel Bakar Masjid di Tepi Barat

    Otoritas Palestina Tuduh Pemukim Israel Bakar Masjid di Tepi Barat

    Tepi Barat

    Para pejabat Palestina menuduh sejumlah pemukim Israel telah membakar sebuah masjid yang ada di wilayah Tepi Barat. Serangan oleh para pemukim Israel itu disebut terjadi secara berkelanjutan dan sistematis di wilayah tersebut.

    Gubernur Salfit, Abdallah Kamil, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (21/12/2024), melaporkan bahwa serangan para pemukim Israel itu menargetkan Masjid Bir al-Walideen yang ada di area desa Marda, Tepi Barat, pada Jumat (20/12) waktu setempat.

    “Sekelompok pemukim (Israel-red) melakukan serangan dini hari tadi dengan membakar masjid,” sebut Kamil dalam pernyataannya.

    Selain melakukan aksi pembakaran, menurut Kamil, para pemukim Israel juga melakukan vandalisme terhadap dinding masjid, yang dicoret-coret dengan “grafiti rasis” dalam bahasa Ibrani.

    Sejumlah foto yang beredar di media sosial menunjukkan coretan slogan berbunyi “Matilah Orang-orang Arab”.

    Beberapa warga desa Maraa telah mengonfirmasi insiden itu secara detail, dengan salah satu penduduk desa itu menyebut para pemukim Israel “membakar pintu masuk masjid dan menuliskan slogan-slogan Ibrani pada dindingnya”.

    Seorang warga desa Marda lainnya menuturkan bahwa api yang membakar masjid itu berhasil dipadamkan sebelum melalap seluruh bangunan. Laporan seorang fotografer AFP yang ada di lokasi kejadian menyebut warga desa berkumpul untuk menaksir besarnya kerusakan pada masjid tersebut.

    Lihat Video Serangan Israel di Tepi Barat Tewaskan 4 Orang

  • Kegagalan Iron Dome: Serangan Rudal Yaman ke Israel – Halaman all

    Kegagalan Iron Dome: Serangan Rudal Yaman ke Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Yaman melancarkan serangan rudal ke Tel Aviv, yang mengakibatkan kerusakan signifikan.

    Meskipun sistem pertahanan Israel, Iron Dome dan David’s Sling, dipasang di wilayah tersebut, pasukan pendudukan Israel gagal mencegat serangan tersebut.

    Dampak Serangan

    Serangan rudal ini menyebabkan kebakaran di lokasi jatuhnya rudal dan melukai sedikitnya 11 pemukim Israel, menurut laporan media Israel yang mengutip sumber medis.

    Sirene peringatan meraung di seluruh Tel Aviv hingga Ashdod utara saat rudal menghujani wilayah tersebut.

    Polisi Israel mengonfirmasi dampak dari serangan ini dan mencatat kerusakan yang ditimbulkan.

    Penyelidikan Kegagalan Intersepsi

    Pihak berwenang Israel menekankan bahwa penyelidikan akan diluncurkan untuk menentukan penyebab kegagalan intersepsi rudal oleh sistem pertahanan mereka.

    “Kami akan menyelidiki mengapa Iron Dome dan David’s Sling tidak dapat mencegat rudal ini,” ujar seorang pejabat keamanan yang enggan disebutkan namanya.

    Tanggapan Yaman

    Setelah serangan tersebut, Yaman menerima ancaman serangan balasan dari Israel.

    Namun, meskipun ada ancaman tersebut, pemerintah Yaman menegaskan solidaritasnya dengan Palestina.

    Pada Jumat, 20 Desember 2024, warga Yaman menggelar demonstrasi besar-besaran di seluruh negeri untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap Palestina dan Angkatan Bersenjata Yaman (YAF).

    Protes Massal di Yaman

    Demonstrasi tersebut dihadiri oleh sekitar satu juta orang di Sanaa dan provinsi-provinsi lainnya.

    Dalam pawai tersebut, warga Yaman menyatakan kesiapan mereka untuk menghadapi segala kemungkinan agresi dari Amerika Serikat (AS) dan Israel.

    Protes ini terjadi sehari setelah pesawat tempur Israel menyerang fasilitas energi dan infrastruktur sipil di kota pelabuhan Hodeidah dan ibu kota Sanaa.

    Serangan ini menandai eskalasi ketegangan di kawasan dan menunjukkan ketidakmampuan sistem pertahanan Israel dalam menghadapi ancaman rudal dari Yaman.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Gembong IDF Pergi ke Negeri Jiran, Israel Takut Yordania Jadi Perpanjangan Tangan Iran – Halaman all

    Gembong IDF Pergi ke Negeri Jiran, Israel Takut Yordania Jadi Perpanjangan Tangan Iran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setelah rezim Bashar al-Assad di Suriah tumbang, Israel dikabarkan khawatir bahwa Yordania akan menjadi perpanjangan tangan Iran.

    Para pejabat Israel dan Yordania dilaporkan bertemu hari Jumat, (20/12/2024), guna menggelar pembicaraan rahasia untuk membahas pengaruh Iran.

    Dari pihak Israel ada Direktur Shin Beth Israel Ronen Bar, Kepala Cabang Intelijen Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Mayjen Shlomi Binder, dan para perwira senior.

    Mereka bertemu dengan Direktur Dinas Intelijen Umum Yordania Ahmad Husni dan para panglima militer senior Yordania.

    Salah satu topik yang dibahas kedua belah pihak ialah situasi di Suriah. Selain itu, mereka juga mendiskusikan kontak Yordania dan Israel dengan rezim yang kini berkuasa di Suriah.

    Dalam pembicaraan itu mereka menyebut upaya Iran untuk menyelundupkan senjata melalui Yordania makin kuat.

    Perbatasan Yordania-Israel. (RNTV)

    Media All Israel News menyebutkan para pemimpin di Timur Tengah kini khawatir bahwa revolusi di Suriah baru-baru ini bisa memicu revolusi lainnya di kawasan itu, mirip dengan fenomena Musim Semi Arab atau Arab Spring tahun 2011 silam.

    Eyal Pinko, mantan panglima Angkatan Laut Israel, mengklaim Iran ingin mengganti kerugiannya di Suriah.

    Iran juga disebut ingin memasang milisi proksi yang nantinya bisa mengambil alih pemerintahan Yordania.

    “Iran kehilangan banyak cengkeramannya di Suriah dan Lebanon,” ujar Pinko.

    “Sejak tahun 1979 Iran punya ambisi strategis untuk menjadi penguasa Timur Tengah. Mereka harus membangktkan kekuatan melalui proksi.”

    Menurut dia, Iran kini mengintai dua negara yang sedang goyah, yakni Irak dan Yordania. Iran mendukung 134 milisi berbeda di Irak, sedangkan Yordania dianggap menjadi jalan untuk mengepung Israel.

    “Campur tangan Iran dan inspirasi dari Suriah bisa membuat warga Palestina bangkit melawan para penguasa di Yordania,” katanya.

    Dia mengatakan Iran sudah membuktikan bisa bekerja sama dengan kelompok Israel Sunni. Dalam beberapa bulan belakangan muncul tanda-tanda bahwa Iran berhasil memperbaiki citranya di Yordania.

    Sementara itu, Ahmad Sharawi, analis di Yayasan Kebebasan Demokrasi (FDD) menyebut sentimen negatif terhadap Iran mulai berubah.

    “Dengan menggambarkan tindakan militer mereka sebagai bagian dari aksi lebih besar untuk melawan Israel dan membebaskan rakyat Palestina, Iran dan proksi-proksinya telah membantu membalikkan sentimen negatif, yang dominan, terhadap Teheran dan rekan-rekannya yang kurang dari sedasawarsa lalu,” kata Sharawi.

    Salah satu proksi Iran sekaligus anggota Poros Perlawanan, yakni kelompok Hizbullah di Lebanon, juga bertambah baik citranya di Yordania.

    “Ketika Hizbullah pada tanggal 8 Oktober terjun ke dalam konflik itu demi solidaritas dengan Hamas, popularitasnya di Yordania mulai meningkat, terutama di antara para keturunan Palestina,” ujar Sharawi.

    Dia mengklaim kematian Hassan Nasrallah (pemimpin Hizbullah) juga memicu pertambahan dukungan.

    Kepercayaan proksi-proksi Iran perihal Yordania juga bertambah. Hal itu ditunjukkan oleh Kataib Hizbullah yang pada bulan April lalu mengaku bisa mempersenjatai 12.000 pejuang Yordania untuk melawan Israel demi membela rakyat Palestina.

    Penyelidikan yang dilakukan oleh Israel dan Yordania beberapa beberapa bulan terakhir mengungkap banyaknya jaringan penyeludupan oleh Iran. Negara Syiah itu menggunakan Yordania sebagai koridor untuk mengirimkan senjata dari Suriah  dan Irak ke tanah Palestina.

    Adapun tentara Israel tahun lalu sudah mengumumkan akan menguatkan perbatasan Israel-Yordania. Bahkan, Israel dilaporkan membuat brigade baru untuk mengamankan perbatasan.

    (Tribunnews/Febri)

  • Iron Dome dan Davids Sling Gagal Cegat Ganasnya Rudal Yaman: Tel Aviv Kebakaran, Pemukim Jadi Korban – Halaman all

    Iron Dome dan Davids Sling Gagal Cegat Ganasnya Rudal Yaman: Tel Aviv Kebakaran, Pemukim Jadi Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Yaman membombardir Tel Aviv pakai serangan rudal.

    Dilaporkan pasukan pendudukan Israel  gagal mencegat rudal-rudal Yaman tersebut.

    Serangan rudal Yaman itu pun menyebabkan kerusakan signifikan di  Tel Aviv.

    Menurut media Israel, kebakaran terjadi di lokasi jatuhnya rudal, dan beberapa orang dilaporkan cedera di lokasi serangan.

    Media Israel kemudian melaporkan, mengutip sumber medis, bahwa sedikitnya 11 pemukim Israel terluka akibat serangan rudal Yaman.

    Dilaporkan sirene meraung-raung di Tel Aviv saat rudal Yaman menghujani wilayah tersebut.

    Meskipun sirene berbunyi di seluruh wilayah dari Tel Aviv hingga Ashdod utara, sistem pertahanan Iron Dome dan David’s Sling dilaporkan tidak dapat mencegat rudal itu, mengutip Al Mayadeen, Sabtu (21/12/2024).

    Polisi pendudukan Israel mengonfirmasi dampak rudal di Tel Aviv dan mencatat kerusakan yang ditimbulkan.

    Mereka juga menekankan bahwa penyelidikan akan diluncurkan untuk menentukan penyebab kegagalan intersepsi.

    Usai serangan itu, Yaman disebut menerima ancaman serangan balasan dari Israel.

    Meski ada ancaman dan pemboman, Yaman tegaskan solidaritas dengan Palestina.

    Smentara itu sebelumnya, Warga Yaman memenuhi jalan-jalan di seluruh negeri dalam demonstrasi besar-besaran untuk menegaskan kembali dukungan mereka terhadap Palestina, Jumat (20/12/2024).

    Juga dukungan mereka untuk operasi Angkatan Bersenjata Yaman (YAF).

    Pawai yang diikuti satu juta orang diselenggarakan di Sanaa dan provinsi-provinsi lain.

    Dalam pawai itu, warga Yaman menyatakan kesiapan mereka untuk menghadapi segala kemungkinan agresi terhadap negara mereka oleh Amerika Serikat (AS) juga Israel.

    Protes massal ini terjadi sehari setelah pesawat tempur Israel menyerang fasilitas energi dan infrastruktur sipil lainnya di kota pelabuhan Hodeidah dan ibu kota Sanaa. 

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

  • Houthi Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan di Tel Aviv

    Houthi Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan di Tel Aviv

    Jakarta, CNN Indonesia

    Milisi Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan proyektil yang ditembakkan dari Yaman ke Tel Aviv, Israel pada Sabtu (21/12) dini hari.

    Melansir Al Jazeera, mereka mengaku telah menembakkan ‘rudal balistik hipersonik’ yang diberi nama ‘Palestine 2’.

    Rudal itu menyerang Jaffa, sebuah wilayah yang berada di sebelah selatan pesisir Tel Aviv.

    “Rudal itu mengenai sasarannya dengan tepat, namun sistem pertahanan dan intersepsi gagal mencegatnya,” ujar Juru Bicara Houthi Yahya Saree dalam pidato yang disiarkan di televisi.

    Saree mengatakan, serangan tersebut merupakan respons terhadap agresi Israel di Gaza dan negaranya, Yaman.

    Ilustrasi. Milisi Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan proyektil ke Tel Aviv, Israel. (REUTERS/Itai Ron)

    Diberitakan sebelumnya, sebuah proyektil ditembakkan ke wilayah Jaffa. Militer Israel mengatakan, upaya untuk mencegah rudal dari Yaman gagal tak lama setelah sirene berbunyi di kawasan Israel tengah.

    Setidaknya, 16 orang mengalami luka ringan akibat pecahan kaca yang pecah di gedung-gedung dekat lokasi proyektil jatuh. Sebanyak 14 korban menjalani perawatan.

    Tel Aviv adalah pusat komersial dan diplomatik Israel. Serangan yang ditembakkan langsung ke Israel jarang terjadi lantaran pertahanan udaranya yang kuat.

    Sejak agresinya ke Gaza, Israel juga ikut diserang rudal dan roket dari Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan Iran. Hampir semua proyektil berhasil dicegat oleh pertahanan udara Israel.

    Houthi, Hamas, dan Hizbullah merupakan bagian dari aliansi yang dipimpin Iran. Mereka mengatakan tidak akan berhenti menyerang Israel dan sekutunya sampai tercapai gencatan senjata.

    Berlangsung sejak Oktober 2023 lalu, agresi Israel ke Jalur Gaza, Palestina sendiri telah menyebabkan lebih dari 45 ribu orang tewas. Sementara serangan Israel di Lebanon telah menewaskan sekitar 4 ribu orang.

    (asr/asr)

    [Gambas:Video CNN]