Negara: Palestina

  • Seskab Teddy bantah Presiden Erdogan “walk out” saat Prabowo berpidato

    Seskab Teddy bantah Presiden Erdogan “walk out” saat Prabowo berpidato

    Sebelum sesi dua dimulai, Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan makan siang bersama dan duduk bersebelahan

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya membantah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan beserta delegasi keluar ruangan atau “walk out” saat Presiden RI Prabowo Subianto mendapat giliran untuk berpidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Mesir.

    Sebelumnya, berdasarkan potongan video yang memperlihatkan sejumlah delegasi KTT D-8 berjalan keluar dari ruangan saat Prabowo menyampaikan pidatonya dalam KTT D-8 yang diselenggarakan di Kairo, Mesir pada Kamis (19/12).

    “Ya tidak (walk out) lah. Itu di sesi kedua di KTT D-8, sesi khusus yang membahas Gaza dan Lebanon. Pak Presiden Prabowo harusnya menjadi pembicara pertama, seperti di sesi satu,” kata Mayor Teddy, sapaan akrabnya, saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

    Teddy menjelaskan bahwa dalam sesi kedua KTT D-8, Presiden Prabowo seharusnya mendapat giliran pertama saat menyampaikan pidato, seperti pada sesi pertama.

    Namun, sesi pertama mundur di luar jadwal, yakni sekitar pukul 14.30 waktu setempat, sedangkan pada jadwal seharusnya selesai pukul 12.30 waktu setempat.

    Akhirnya, sesi dua yang dijadwalkan mulai pada pukul 13.00 waktu setempat, baru dimulai pada pukul 15.00 waktu setempat.

    “Sebelum sesi dua dimulai, Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan makan siang bersama dan duduk bersebelahan,” kata Teddy.

    Teddy menceritakan bahwa Presiden Erdogan pun meminta izin untuk bertukar urutan giliran berbicara dengan Prabowo karena ingin meninggalkan lokasi pleno lebih awal.

    Dengan begitu pada saat sesi dua dimulai, Presiden Erdogan berbicara lebih dulu, dan menyampaikan permohonan maafnya karena meninggalkan lokasi KTT.

    Usai Presiden Erdogan selesai menyampaikan pidato soal kemerdekaan Palestina, Teddy mengatakan bahwa Presiden Prabowo kemudian mendapat giliran berbicara.

    Dalam video tersebut, saat Presiden Erdogan meninggalkan lokasi, seolah ia “walk out” saat Presiden Prabowo berbicara.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2024

  • Hamas Serahkan Daftar Tahanan, Israel Tolak Bebaskan Marwan Barghouti, Ben-Gvir Mau Sabotase – Halaman all

    Hamas Serahkan Daftar Tahanan, Israel Tolak Bebaskan Marwan Barghouti, Ben-Gvir Mau Sabotase – Halaman all

    Hamas Serahkan Daftar Tahanan, Israel Tolak Bebaskan Marwan Barghouti, Ben-Gvir Mau Sabotase

    TRIBUNNEWS.COM – Negosiasi antara Israel dan Hamas mengenai kesepakatan pertukaran tahanan berlanjut.

    Dalam laporan perkembangan negosiasi, Hamas dilaporkan sudah menyerahkan daftar nama tahanan yang diminta untuk dibebaskan oleh Israel.

    Pada saat yang sama, Israel mengajukan daftar 34 tahanan yang menuntut pembebasan mereka pada tahap pertama.

    Dilaporkan, Israel menyatakan menolak untuk melepaskan beberapa nama seperti Marwan Barghouti, seorang pemimpin gerakan Fatah.

    Menurut laporan yang diterbitkan oleh situs berbahasa Ibrani “Ynet”, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membuat marah keluarga para tahanan yang ditawan Hamas dengan pernyataannya baru-baru ini.

    Pernyataan Netanyahu itu menegaskan bahwa ia “tidak akan setuju untuk mengakhiri perang sebelum melenyapkan Hamas”.

    Bagi keluarga tahanan yang ditawan Hamas, pernyataan Netanyahu dianggap sebagai konflik posisi yang potensial menghambat tercapainya kesepakatan akhir negosiasi pertukaran tahanan dengan Hamas.

    Dalam sebuah pernyataan, Einav Tsinguker, perwakilan keluarga tahanan Israel, ibu dari sandera Matan Tsinguker mengatakan, “Netanyahu ingin mengubur Matan,” mengacu pada kekhawatiran akan terganggunya negosiasi karena pernyataan Netanyahu tersebut.

    Sumber-sumber Palestina juga mengindikasikan tahap pertama dari kesepakatan tersebut mencakup pembebasan 250 tahanan Palestina.

    Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang anggota Brigade Al-Qassam menyerahkan sandera kepada pejabat Komite Palang Merah Internasional di Gaza pada 24 November 2023, sebelum mereka dipindahkan ke Israel. Setelah 48 hari baku tembak dan pemboman yang merenggut ribuan nyawa, sandera pertama yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diserahkan pada 24 November, kata kedua belah pihak, hampir tujuh minggu setelah mereka ditangkap. (Photo by HAMAS MEDIA OFFICE / AFP) (AFP/-)

    Tawar-menawar Israel-Hamas

    Negosiasi yang sedang berlangsung juga berhias tawar-menawar mengenai isu-isu lain seperti pembukaan penyeberangan Rafah serta penarikan mundur pasukan Israel, dan kembalinya para pengungsi. 

    Israel menuntut jaminan untuk mengakhiri perang dengan Hamas, yang masih menjadi perdebatan utama dalam negosiasi.

    Di sisi lain, Hamas bersikeras memasukkan jaminan mengakhiri perang jika tercapai kesepakatan berkelanjutan.

    Namun desakan Israel untuk menghilangkan kekuasaan Hamas di Gaza mungkin menghambat tuntutan tersebut, sehingga membuat kesepakatan tahap kedua, yang mencakup pembebasan tentara dan tahanan, menjadi lebih rumit.

    Sedangkan tahap ketiga fokus pada pelepasan jenazah.

    Mengenai deportasi, laporan menegaskan bahwa Hamas mungkin setuju untuk mendeportasi beberapa tahanan ke negara ketiga seperti Türkiye atau Qatar, sementara Israel menentang persetujuan untuk membebaskan banyak dari mereka.

    Beberapa permasalahan masih tertunda, seperti tuntutan Israel untuk mendeportasi pejabat senior atau menerima kompensasi khusus.

    Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Katz menegaskan bahwa poros Philadelphia dan poros Netzer tidak akan menjadi hambatan untuk mencapai kesepakatan, yang tampaknya disetujui oleh Hamas sampai batas tertentu.

    Namun Hamas bersikeras agar Israel sepenuhnya menarik diri dari beberapa wilayah.

    Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir: (khaberni)

    Upaya Sabotase Ben-Gvir

    Di sisi lain, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, dituduh membocorkan informasi dan menuntut verifikasi kemajuan kesepakatan, yang dapat mengakibatkan tertundanya beberapa isu yang bisa menunda kesepakatan akhir gencatan senjata.

    Dalam konteks terkait, mantan Menteri Angkatan Darat Israel Benny Gantz menekankan bahwa penundaan negosiasi dapat mengakibatkan hilangnya nyawa banyak tahanan, dan menekankan bahwa situasi saat ini memerlukan percepatan solusi dan mengakhiri negosiasi secepat mungkin.

    Dia menambahkan, keterlambatan dalam menyelesaikan kesepakatan dapat menyebabkan lebih banyak kerugian.

    Adapun pada tahap pertama kesepakatan, Israel berupaya untuk membebaskan lebih banyak tahanan Israel yang ada di tangan Hamas.

    “Namun Hamas tetap bersikeras pada jumlah yang terbatas, perselisihan terkait daftar tersebut diharapkan dapat diselesaikan secepat mungkin,” tulis khaberni.

     

    (oln/khbrn/*)
     

  • Bantah Laporan Mesir, Media Ibrani: Israel Tak akan Setuju Tarik Pasukan dari Poros Philadelphia – Halaman all

    Bantah Laporan Mesir, Media Ibrani: Israel Tak akan Setuju Tarik Pasukan dari Poros Philadelphia – Halaman all

    Bantah Laporan Mesir, Media Ibrani: Israel Tak akan Setuju Tarik Pasukan dari Poros Philadelphia
     

    TRIBUNNEWS.COM – Media Ibrani mengutip sumber informasi melaporkan kalau Israel belum dan tidak akan setuju untuk menarik pasukannya (IDF) dari sebagian besar poros perbatasan Philadelphia antara Mesir dan Jalur Gaza.

    Laporan ini untuk meng-counter sebuah saluran televisi Mesir yang melaporkan bahwa, sebagai bagian dari negosiasi mengenai kesepakatan tahanan dengan Hamas, Israel setuju untuk menarik diri dari sebagian besar wilayah poros Philadelphia, untuk mencapai kesepakatan.

    “Sementara sumber Ibrani mengatakan, “Laporan yang dimuat di media Arab tidak benar. Israel belum setuju dan tidak akan setuju untuk menarik diri dari ‘poros Philadelphia’,” tulis laporan tersebut dikutip Khaberni, Senin (23/12/2024)

    Sumber yang dikutip  pernyataannya tersebut menjelaskan, Israel ngotot tetap menempatkan pasukannya di Poros Philadelphia demi menghalangi Hamas “memperkuat dan mempersenjatai kembali dirinya.”

    Bantahan sumber tersebut muncul sebagai respons terhadap apa yang dimuat saluran Mesir Al-Ahmar, kemarin.

    Al-Ahmar dalam laporan menyatakan kalau kesepakatan Israel-Hamas tersebut mencakup penarikan tentara Israel dari sebagian besar poros Philadelphia.

    “Selain itu ada kesepakatan untuk mengaktifkan kembali penyeberangan Rafah di Rafah-Mesir. Sesuai perjanjian penyeberangan tahun 2005, tanpa kehadiran Israel,” bunyi laporan Al-Ahmar.

    Tentara Israel berpatroli di sepanjang koridor Philadelphia di Rafah di Jalur Gaza pada 13 September 2024. (SHARON ARONOWICZ/AFP)

    Hamas: Israel Jangan Tambah Syarat

    Pejuang Palestina, Hamas, menyatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata di Gaza semakin mungkin tercapai, asalkan Israel tidak terus-menerus mengajukan syarat tambahan.

    Pernyataan ini disampaikan setelah pertemuan delegasi Hamas dengan pemimpin Jihad Islam dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina di Kairo.

    Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan, “Kemungkinan mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza lebih dekat dari sebelumnya, asalkan Israel tidak memaksakan persyaratan baru.” Pernyataan ini dirilis pada hari Sabtu dan mencerminkan harapan untuk mengakhiri agresi yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023.

    Pertemuan di Kairo pada hari Jumat, 20 Desember 2023, menghasilkan komitmen untuk menghentikan agresi Israel dan mengutuk keterlibatan internasional yang dianggap memalukan.

    Delegasi juga membahas penderitaan rakyat Palestina dan kejahatan yang dilakukan oleh pendudukan Israel.

    Mereka berharap dapat melanjutkan komunikasi dan koordinasi terkait perkembangan agresi Israel dan negosiasi gencatan senjata.

    Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginformasikan kepada keluarga tahanan di Gaza bahwa kondisi untuk mencapai kesepakatan pertukaran sandera telah membaik, meskipun belum ada kesepakatan yang dicapai.

    Ini menjadi pernyataan pertama dari kantor Netanyahu mengenai kemajuan dalam negosiasi sejak perang dimulai.

    Respons Warga Israel

    Jajak pendapat terbaru oleh Lazar Research menunjukkan bahwa sekitar 74 persen warga Israel mendukung gencatan senjata segera, dengan 57 persen pemilih koalisi juga setuju untuk mengakhiri perang di Gaza.

    Namun, Netanyahu tetap tidak ingin menghentikan perang secara permanen dan menolak menarik pasukannya dari Gaza.

    Sebagai informasi, konflik ini telah menyebabkan lebih dari 45.000 warga Palestina tewas dan menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, memaksa hampir seluruh populasi 2,3 juta orang mengungsi dari rumah mereka.

    Serangan Israel yang terus berlanjut mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

    Dengan situasi yang semakin mendesak, harapan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata kini tergantung pada sikap Israel dalam negosiasi yang tengah berlangsung.

     

  • Mayor Teddy Buka Suara Viralnya Erdogan Walk Out di KTT D-8

    Mayor Teddy Buka Suara Viralnya Erdogan Walk Out di KTT D-8

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sekretaris Kabinet (Setkab) Teddy Indra Wijaya buka suara mengenai viralnya dugaan walk out atau aksi undur diri Presiden Tukri Recep Tayyip Erdogan saat Presiden Prabowo Subianto berpidato di KTT D-8 di Kairo, Mesir, Kamis (19/12/2024).

    Menurutnya Erdogan tidak melalukan aksi itu. “Ya enggak lah (Erdogan melakukan walk out),” kata Teddy, di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (23/12/2024).

    Ia menjelaskan Presiden Prabowo dijadwalkan menjadi pembicara pertama seperti yang dilakukan pada sesi 1. Seharusnya sesi 1 selesai pukul 12.30 waktu setempat, namun baru selesai pukul 14.30 waktu setempat. Kemudian sesi 2 di mulai pada pukul 15.00 waktu setempat.

    Teddy menjelaskan sebelum sesi 2 dimulai, Erdogan dan Prabowo makan siang bersama dan duduk bersebelahan. Pada Kesempatan itu Erdogan meminta izin untuk menyampaikan sambutan lebih dulu.

    “Presiden Erdogan minta izin untuk bertukar urutan atau giliran berbicara, karena harus meninggalkan lokasi pleno lebih awal,” kata Teddy.

    “Jadi saat sesi 2 dimulai Presiden Erdogan berbicara duluan dan minta maaf karena harus meninggalkan lokasi pleno. Baru kemudian giliran pak Prabowo berbicara,” kata Teddy.

    Teddy merupakan salah satu delegasi Indonesia yang berada pada lokasi. Ia duduk tepat dibelakang Presiden Prabowo saat memberikan sambutan.

    Dalam berbagai video yang dibagikan Sekretariat Presiden, Prabowo masih membuka pidato dengan mengucapkan salam. Tak lama kemudian terlihat beberapa delegasi terlihat meninggalkan ruangan, termasuk Erdogan yang lewat belakang kursi Prabowo.

    Diketahui dalam pidatonya Prabowo menyoroti perpecahan negara muslim, hingga isu Palestina. Mantan Menteri Pertahanan ini juga menyerukan persatuan kepada negara-negara muslim supaya bisa memiliki ‘suara yang didengar’.

    (pgr/pgr)

  • Perang Saudara Antar-Palestina di Jenin: Pasukan Otoritas Palestina Tewas, PA Beraksi Bak Israel – Halaman all

    Perang Saudara Antar-Palestina di Jenin: Pasukan Otoritas Palestina Tewas, PA Beraksi Bak Israel – Halaman all

    Perang Saudara Palestina di Jenin Makan Korban, Anggota Pasukan Otoritas Palestina Tewas

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang anggota pasukan keamanan Palestina, dari jajaran “Pengawal Presiden,” dilaporkan tewas dalam bentrokan di Jenin, Minggu (22/12/2024).

    Bentrokan bersenjata itu terjadi antara pasukan keamanan Otoritas Palestina dan milisi perlawanan Palestina di Jenin, Tepi Barat menurut juru bicara dinas keamanan Palestina.

    Saksi mata melaporkan, sekelompok personel keamanan ditembaki oleh pejuang perlawanan di sekitar kamp Jenin ketika mereka sedang melakukan operasi terhadap milisi perlawanan Palestina.

    “Hal ini menyebabkan terbunuhnya tentara pasukan keamanan Otoritas Palestina tersebut, Saher Farouk Juma Arheel, dan cedera dari dua orang lainnya, salah satunya cedera dianggap serius,” tulis laporan Khaberni, dikutip Senin (23/12/2024).

    Selama sepuluh hari, kota dan kamp Jenin telah menyaksikan kampanye operasi keamanan yang dilakukan oleh dinas keamanan terhadap pejuang perlawanan Palestina.

    “Kampanye ini masih berlanjut di tengah baku tembak,” kata laporan itu.

    Anggota pasukan keamanan Otoritas Palestina, Saher Farouk Juma Arheel yang tewas dalam bentrokan dengan Brigade Jenin, Minggu (22/12/2024).

    Aksi Kontrol PA Bak Israel

    Al Jazeera, melaporkan, dari sudut pandang warga Jenin, yang menyebut kendali dan kontrol yang diterapkan pasukan Otoritas Palestina mirip cara-cara represif yang dilakukan Israel.

    Laporan itu menulis kesaksian Nahida al-Sabbagh yang telah bertahan dalam pertempuran di kamp pengungsi Jenin, tempat tinggalnya, sejak Sabtu, dua pekan lalu.

    Pertempuran antara pejuang bersenjata Palestina setempat dari Brigade Jenin dan pasukan keamanan terus berlangsung di dekat rumahnya sepanjang waktu.

    Namun, identitas pasukan keamanan yang bentrok dengan para pejuang itulah yang paling mengejutkan Nahida. Mereka bukan orang Israel.

    Faktanya, mereka orang Palestina, dan mewakili Otoritas Palestina (PA) .

    “Kami tidak pernah membayangkan pasukan keamanan akan memperlakukan kamp seperti ini,” kata wanita Palestina berusia 52 tahun itu.

    Bentrokan di sekitar rumah keluarga al-Sabbagh di lingkungan kamp al-Mahyoub merupakan hasil dari kampanye berkelanjutan yang dilancarkan oleh aparat keamanan PA dengan nama “Melindungi Tanah Air”.

    Kampanye tersebut dibenarkan sebagai upaya untuk “mengejar penjahat” dan pelanggar hukum serta mencegah kamp tersebut menjadi medan pertempuran seperti Gaza , menurut Anwar Rajab, juru bicara pasukan keamanan PA.

    Rajab juga menggambarkan para pejuang di Jenin sebagai pro-Iran dan “tentara bayaran”, dan membantu upaya sayap kanan Israel untuk melemahkan PA.

    Brigade Jenin, target utama PA, memiliki hubungan dengan Jihad Islam Palestina yang didukung Iran, tetapi juga memiliki anggota yang berafiliasi dengan kelompok Palestina lainnya.

    “Apa yang mereka lakukan adalah menciptakan wilayah di luar kendali dan kedaulatan Otoritas Palestina,” kata Rajab kepada Al Jazeera, merujuk pada para pejuang milisi Palestina yang menjadi sasaran operasi PA. 

    “Hal ini terbukti dari penolakan mereka terhadap kehadiran PA dan aparatnya di dalam kamp, ​​[dengan demikian] melayani agenda kekuatan eksternal yang bertanggung jawab atas penghancuran Gaza, Lebanon, dan Suriah,” tambahnya.

    Serangan PA di kamp tersebut, yang dimulai pada tanggal 14 Desember, menyusul pengepungan selama 10 hari.

    Selama periode tersebut, pasukan keamanan PA membunuh seorang warga sipil tak bersenjata berusia 19 tahun, Rabhi al-Shalabi, di kamp saat ia mengendarai sepeda motor, sebuah adegan yang terekam kamera yang menyebabkan kemarahan luas. 

    Kemudian, pada hari serangan dimulai pada hari Sabtu, seorang anak berusia 13 tahun, serta seorang komandan di Brigade Jenin yang dicari oleh Israel, juga terbunuh.

    PA mengambil “tanggung jawab penuh” atas pembunuhan al-Shalabi, namun tidak ada tindakan segera yang diumumkan untuk menangkap petugas yang terlibat atau merujuk mereka ke jaksa penuntut umum untuk diselidiki, yang semakin meningkatkan kemarahan di jalanan.

    Pembenaran atas operasi tersebut gagal meyakinkan 24.000 pengungsi Palestina yang tinggal dalam setengah kilometer persegi (0,19 mil persegi) yang merupakan bagian dari kamp yang padat penduduk tersebut.

    Para penghuni kamp ini telah mengalami lebih dari setahun serangan dan penggerebekan Israel, dan banyak yang melihat operasi tersebut sebagai upaya untuk melenyapkan perlawanan Palestina, sejalan dengan koordinasi keamanan PA dengan Israel.

    Meskipun ini bukan kampanye PA pertama terhadap kamp Jenin, ini adalah yang pertama selama perang Israel di Gaza dan di tengah serangan Israel yang terus berlanjut terhadap kamp tersebut, yang telah diserbu lebih dari 80 kali selama setahun terakhir, mengakibatkan lebih dari 220 kematian dan ribuan orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

    Fadi mengungkapkan kemarahannya atas apa yang ia ceritakan telah terjadi padanya.

    Pria berusia 42 tahun itu mengatakan pasukan keamanan menyerbu gedungnya dan memaksa penduduk sekitar untuk meninggalkan rumah mereka, menahan mereka di apartemennya.

    “Mereka menembaki saya, membuat anak-anak saya ketakutan, hanya karena saya berada di balkon. Dan mereka tidak berhenti di situ – mereka masuk paksa ke rumah saya,” kata Fadi, menceritakan bagaimana anak-anaknya dan anak-anak tetangganya ketakutan, dan bagaimana ia dicari oleh pasukan keamanan PA setelah muncul dalam sebuah video di media sosial yang menceritakan cobaan yang dialaminya.

    Fadi bersikeras bahwa terlepas dari klaim PA, kubunya sepenuhnya mendukung Brigade Jenin.

    “Siapa pun yang meragukan dukungan rakyat terhadap perlawanan di kamp itu harus berkunjung sekarang dan melihat masyarakat mendukungnya,” kata Fadi. “Tidak seorang pun di sini akan menyerah dalam perlawanan.”

    Pasukan Keamanan Otoritas Palestina (PA) melakukan tindakan represif terhadap demonstran Palestina yang menentang pendudukan Israel di Tepi Barat. (tangkap layar BBC)

    Otoritas Palestina Menolak Berkompromi

    PA memiliki kendali administratif parsial atas Tepi Barat yang diduduki – yang mana Jenin berada di bagian utara.

    Namun, Israel telah memiliki kendali militer penuh atas wilayah Palestina sejak 1967.

    Selama beberapa hari terakhir, kamp Jenin telah dikepung PA, tanpa ada pergerakan masuk maupun keluar, bersamaan dengan pemadaman listrik dan air.

    Situasi medis sangat buruk, ambulans tidak dapat masuk atau keluar, meskipun banyak korban luka akibat bentrokan yang sedang berlangsung antara kedua belah pihak.

    Meskipun situasi di dalam kamp sulit dan pertempuran sengit, pejabat keamanan PA tetap berkomitmen untuk melanjutkan operasi.

    Menteri Dalam Negeri PA Ziad Hab al-Reeh menegaskan kembali dalam sebuah pertemuan di kantor pusat provinsi Jenin pada hari Rabu bahwa operasi akan terus berlanjut hingga tujuannya tercapai.

    “Kami akan mengejar siapa pun yang mencoba merusak sumber daya rakyat kami dan menyabotase proyek nasional Palestina,” kata Hab al-Reeh.

    Beberapa penghuni kamp setuju dengan tujuan kampanye tetapi menolak metode yang digunakan oleh pasukan keamanan.

    Hani Hijazi, 54, yang tinggal di Jalan al-Sikka di bagian barat kamp, ​​mengatakan ia memahami perlunya pasukan keamanan beroperasi di dalam kamp dan mengatasi masalah yang muncul, tetapi tidak melalui metode yang menyebabkan kematian warga sipil yang tidak bersalah.

    Hijazi, seperti banyak orang lain di kamp tersebut, khawatir hal ini dapat meningkat menjadi konfrontasi yang lebih besar antara kedua belah pihak, yang berpotensi menyebabkan “perang saudara”.

    “Kedua belah pihak bertanggung jawab; pertikaian bukanlah solusi. Rekonsiliasi adalah solusinya,” kata Hijazi.

    Personel keamanan Otoritas Palestina. Dalam beberapa pekan belakangan, Otoritas Palestina terlibat bentrokan bersenjata dengan sejumlah milisi perlawanan Palestina seperti Brigade Al-Quds di Jenin dan Brigade Martir Al-Aqsa. (khaberni/tangkap layar)

    Pembenaran untuk Operasi ‘Tidak Benar’

    Di tengah meningkatnya peristiwa di kamp, ​​penduduk mempertanyakan waktu operasi PA.

    Brigade Jenin dibentuk pada tahun 2021, dan meskipun gerakan Jihad Islam mencakup bagian terbesarnya, semua faksi Palestina terwakili dalam sayap militernya, termasuk Brigade Martir Al-Aqsa, sayap militer Fatah – faksi Palestina yang mendominasi PA.

    Terlebih lagi, Israel telah berulang kali menyerbu kamp tersebut, dan pengejaran terhadap pejuang bersenjata belum berhenti.

    Kifah al-Omari, 51, seorang penduduk Bab al-Saha di pusat kamp, ​​bertanya-tanya kepada Al Jazeera mengapa PA akan campur tangan.

    Al-Omari duduk di luar rumahnya bersama keluarganya saat dia berbicara, menghangatkan dirinya dengan tungku kayu bakar karena pemadaman listrik di kamp dan kurangnya pemanas di rumah-rumahnya.

    “Kami, mereka yang hidup di tengah-tengah peristiwa ini, tahu betul bahwa semua pembenaran yang diberikan oleh PA tidak benar,” kata al-Omari. “Hal ini membuat kami berspekulasi tentang alasan sebenarnya di balik kampanye ini dan waktunya.”

    Seperti banyak warga Palestina lainnya, al-Omari tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa penyebabnya mungkin terkait dengan pengaturan politik besar di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki, mempersiapkan PA untuk memperluas kendalinya atas Gaza jika terjadi kesepakatan untuk mengakhiri perang di daerah kantong itu.

    Pemerintah Israel telah berulang kali menekankan bahwa mereka tidak mempercayai PA untuk secara efektif melawan para pejuang perlawanan Palestina, dan banyak warga Palestina percaya bahwa operasi seperti yang terjadi di Jenin adalah upaya untuk membuktikan bahwa PA sebenarnya dapat membasmi para pejuang.

    Rajab, juru bicara pasukan keamanan PA, menolak tuduhan bahwa PA bekerja sama dengan Israel melawan pejuang perlawanan, dengan mengatakan bahwa PA telah “memberikan perlindungan bagi 200 warga Palestina yang menjadi sasaran likuidasi dan pembunuhan langsung oleh Israel”.

    “Ini adalah keputusan kedaulatan dari level tertinggi di dalam PA untuk mengerahkan seluruh daya upaya, sarana, dan metode kami guna mencegah malapetaka dan kerusakan lain di Tepi Barat, seperti yang terjadi di Jalur Gaza,” imbuhnya, dalam upaya lebih lanjut untuk membenarkan serangan tersebut.

    Namun al-Omari mengklaim bahwa tawaran dari penduduk setempat di kamp telah diajukan kepada PA untuk menyelesaikan situasi tanpa pertumpahan darah, tetapi tawaran tersebut ditolak.

    Sebaliknya, kata al-Omari, PA menuntut agar “para buronan menyerahkan diri dan senjata mereka”.

    “Tuntutan ini tidak disertai dengan jaminan atau tawaran apa pun untuk melindungi mereka atau kamp dari pasukan pendudukan Israel, itulah sebabnya para pejuang dan penghuni kamp menolaknya,” imbuh al-Omari.

     

    (oln/khbrn/aja/*)

     

     

  • Israel Disebut Bakal Takut Lihat Kekuatan Iran, Mundur Perlahan untuk Hindari Konflik – Halaman all

    Israel Disebut Bakal Takut Lihat Kekuatan Iran, Mundur Perlahan untuk Hindari Konflik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Koresponden Urusan Utara dan Militer Maariv Israel, Avi Ashkenazi, menyebut kekuatan militer Iran tetap menjadi yang terbesar dibandingkan dengan Israel.

    Israel disebut-sebut akan kewalahan jika meniatkan diri untuk melawan Iran bila perang pecah.

    Menurut Ashkenazi, Iran memiliki kekuatan besar, dengan ratusan ribu rudal, ekonomi yang lebih besar dari Israel, dan sumber daya yang besar, termasuk mineral, gas alam, dan minyak.

    Dalam pernyataan Ashkenazi, ia mempertanyakan apakah Israel mampu terlibat perang melawan Iran, dan menekankan, masalahnya lebih kompleks.

    Dikutip dari Al Mayadeen, Ashkenazi juga menyebut Lembaga Intelijen Israel, Mossad marah besar setelah adanya kebocoran dari wartawan politik yang mengklaim kepala Mossad merekomendasikan peluncuran kampanye melawan Iran.

    Kepala Mossad, David Barnea pun langsung menyatakan laporan tersebut tidak sepenuhnya akurat.

    “Saya berasumsi Barnea mengacu pada rencana operasional yang dapat merugikan Iran. Saya yakin itulah yang dimaksudnya,” kata Ashkenazi.

    Ashkenazi pun menekankan pentingnya untuk tidak meremehkan Iran, bahkan ketika mereka terluka.

    “Akhirnya, Barnea mengakui bahwa pada akhirnya, Israel akan mundur dari perang dengan Iran,” ucap Ashkenazi.

    AS Khawatir dengan Iran

    Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, sangat khawatir dengan Iran yang menurutnya makin melemah.

    Meski semakin melemah, AS khawatir dengan pembangunan senjata nuklir yang dilakukan oleh Iran.

    Iran telah mengalami kemunduran dalam pengaruh regionalnya setelah serangan Israel terhadap sekutunya, Hamas Palestina dan Hizbullah Lebanon, diikuti oleh jatuhnya Presiden Suriah yang bersekutu dengan Iran, Bashar al-Assad.

    Serangan Israel terhadap fasilitas Iran, termasuk pabrik rudal dan pertahanan udara, telah mengurangi kemampuan militer konvensional Teheran.

    “Tidak mengherankan ada suara-suara (di Iran) yang mengatakan, ‘Hei, mungkin kita perlu mengembangkan senjata nuklir sekarang juga. Mungkin kita harus meninjau kembali doktrin nuklir kita’,” kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan kepada CNN.

    Iran mengatakan program nuklirnya bersifat damai, tetapi telah memperluas pengayaan uranium sejak Trump, dalam masa jabatan presiden 2017-2021, menarik diri dari kesepakatan antara Teheran dan negara-negara besar dunia yang membatasi aktivitas nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi.

    Sullivan mengatakan ada risiko bahwa Iran mungkin mengabaikan janjinya untuk tidak membangun senjata nuklir.

    “Ini adalah risiko yang sedang kami waspadai sekarang. Ini adalah risiko yang secara pribadi saya sampaikan kepada tim yang akan datang,” ucap Sullivan.

    Trump, yang akan mulai menjabat pada 20 Januari, dapat kembali ke kebijakan garis kerasnya terhadap Iran dengan meningkatkan sanksi terhadap industri minyak Iran.

    Sullivan mengatakan Trump akan memiliki kesempatan untuk melakukan diplomasi dengan Teheran, mengingat “negara Iran yang melemah”.

    “Mungkin dia (Trump) bisa datang kali ini, dengan situasi yang dialami Iran, dan benar-benar menyampaikan kesepakatan nuklir yang mengekang ambisi nuklir Iran untuk jangka panjang,” katanya.

    Iran Bersumpah Hancurkan Tentara Bayaran AS

    Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei (Khamenei.ir)

    Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei telah bersumpah akan menghancurkan siapa pun yang bersedia menjadi tentara bayaran Amerika Serikat (AS).

    Pernyataan Ali Khamenei ini muncul setelah Pemimpin Tertinggi itu marah karena Iran selalu disalahkan ketika Timur Tengah memanas.

    Dalam pidatonya, Khamenei menguraikan strategi AS untuk mendominasi negara-negara, yang katanya berputar di sekitar dua skenario.

    Pertama, mendirikan rezim despotik yang sejalan dengan kepentingan mereka.

    Lalu yang kedua adalah mengobarkan kekacauan dan kerusuhan ketika rezim seperti itu tidak dapat didirikan.

    “Di Suriah, mereka menggunakan kerusuhan dan menciptakan kekacauan,” jelas Khamenei, dikutip dari IRNA.

    Dirinya pun mengkritik tindakan AS dan Israel baru-baru ini, yang menyatakan bahwa rasa kemenangan mereka saat ini telah mengarah pada retorika yang gegabah.

    “Sekarang, mereka membayangkan telah meraih kemenangan. Orang Amerika, rezim Zionis, dan kaki tangannya merasa telah berhasil, yang membuat mereka membual.”

    “Inilah sifat orang-orang yang berbuat jahat — ketika mereka yakin telah menang, mereka kehilangan kendali atas lidah mereka dan mengucapkan omong kosong,” ujarnya.

    Ia secara khusus menanggapi komentar terbaru dari seorang pejabat AS, yang dianggap Khamenei sebagai provokasi tak berdasar.

    “Orang-orang ini telah terjerumus ke dalam omong kosong. Seorang pejabat Amerika, dalam pernyataan sombongnya—meskipun dibalut dengan kehalusan, tetapi sepenuhnya jelas—mengatakan, ‘Siapa pun yang memicu kerusuhan di Iran, kami akan mendukung mereka’. Orang-orang bodoh ini mengira mereka telah menemukan emas,” tegas Khamenei.

    “Poin pertama adalah bahwa bangsa Iran akan menghancurkan siapa pun yang bersedia bertindak sebagai tentara bayaran Amerika dalam masalah ini,” pungkas Khamenei.

    (Tribunnews.com/Whiesa)

  • Sandera Israel Tewas Ditembaki IDF Tahun Lalu, Disebut Salah Sasaran – Halaman all

    Sandera Israel Tewas Ditembaki IDF Tahun Lalu, Disebut Salah Sasaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Media Israel mengungkap kematian seorang sandera laki-laki berusia 25 tahun pada tahun lalu karena tembakan yang dilepaskan oleh tentara Israel (IDF).

    “Sekitar setahun yang lalu, pasukan Israel berangkat untuk membebaskan Noa Argamani yang ditawan, yang dibebaskan pada bulan Juni lalu,” lapor Channel12 Israel, Minggu (22/12/2024).

    Namun, IDF menemukan informasi intelijen yang mengatakan informasi tersebut salah.

    “Secara rinci, tentara pendudukan tiba di gedung dan membuka pintu masuk,” lanjutnya.

    Awalnya, pejuang perlawanan menembaki mereka dengan rentetan peluru yang besar.

    Sejumlah anggota IDF terluka akibat serangan dari pejuang perlawanan.

    “Operasi penyelamatan tiba-tiba berubah menjadi operasi untuk mengevakuasi korban luka karena sejumlah anggota unit khusus terluka parah,” lapor Channel12 Israel.

    Menurut laporan Channel12 Israel, setelah kembalinya pasukan Israel, Badan Intelijen Militer (Aman) menerima informasi intelijen yang mengatakan orang yang berada di dalam gedung itu bukanlah seorang Noa Argamani, melainkan tahanan Sahar Baruch, yang ditangkap dari rumahnya di Be’eri.

    “Selama operasi penyelamatan dan pertempuran sengit yang terjadi di dalam gedung, Sahar terbunuh dengan tembakan di kepala,” lanjutnya.

    Menurut laporan tersebut, Sahar Baruch, seorang tahanan yang ditahan oleh Brigade Al-Qassam, yang kematiannya diumumkan oleh tentara Israel setahun yang lalu, terbunuh dalam upaya penyelamatannya.

    Sebuah jajak pendapat baru-baru ini yang dilakukan oleh surat kabar Israel Maariv menunjukkan 74 persen warga Israel percaya Israel harus berusaha mencapai kesepakatan komprehensif untuk memulangkan semua tahanan di Gaza.

    Jumlah Korban di Jalur Gaza

    Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza.

    Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 45.259 jiwa dan 107.627 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (22/12/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

    Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada tahun 1948.

    Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Khamenei Bilang Iran Tak Butuh Kekuatan Proksi!

    Khamenei Bilang Iran Tak Butuh Kekuatan Proksi!

    Jakarta

    Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei membantah bahwa kelompok-kelompok militan di sekitar wilayah tersebut berfungsi sebagai proksi Teheran. Dia memperingatkan bahwa jika negaranya memutuskan untuk “mengambil tindakan”, Iran tidak akan membutuhkan mereka.

    Pernyataan tersebut muncul setelah setahun di mana Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza — keduanya didukung Iran — menderita kerugian besar dalam perang dengan Israel. Ini disampaikan dua minggu setelah tumbangnya rezim presiden Suriah Bashar al-Assad, yang telah menjadi mata rantai utama dalam apa yang disebut “poros perlawanan” Teheran.

    Anggota lain dari poros tersebut, milisi Houthi di Yaman, telah berulang kali menjadi sasaran Amerika Serikat dan Inggris atas serangan mereka terhadap jalur pelayaran Laut Merah, yang dilancarkan sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina.

    “Republik Islam tidak memiliki kekuatan proksi. Yaman berperang karena memiliki keyakinan. Hizbullah berperang karena kekuatan keyakinan menariknya ke medan perang. Hamas dan Jihad (Islam) berperang karena keyakinan mereka memaksa mereka untuk melakukannya. Mereka tidak bertindak sebagai perwakilan kami,” kata Khamenei kepada sekelompok pengunjung di Teheran, ibu kota Iran, dilansir Al Arabiya dan AFP, Senin (23/12/2024).

    “Mereka (Amerika) terus mengatakan bahwa Republik Islam telah kehilangan pasukan perwakilannya di kawasan itu! Ini adalah kesalahan lain,” katanya. Dia menambahkan: “Jika suatu hari kami ingin mengambil tindakan, kami tidak memerlukan pasukan perwakilan,” imbuhnya.

    Awal bulan ini, serangan kilat pasukan oposisi Suriah ke Damaskus, ibu kota Suriah, mengakhiri kekuasaan keluarga Assad selama puluhan tahun, yang sebelumnya merupakan sekutu Teheran.

    Khamenei meramalkan “munculnya kelompok yang kuat dan terhormat” di Suriah, dengan mengatakan bahwa para pemuda negara itu “tidak akan kehilangan apa pun.”

  • Dukung Kemerdekaan Palestina, Pidato Prabowo di KTT D-8 Diapresiasi

    Dukung Kemerdekaan Palestina, Pidato Prabowo di KTT D-8 Diapresiasi

    loading…

    Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi ke-11 D-8 di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir. Foto/BPMI Setpres

    JAKARTA – Ketua Umum PP Hima Persis Ilham Nurhidayatullah mengapresiasi pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi ke-11 D-8di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir. Menurut Ilham, Presiden Prabowo memahami masalah yang tengah dihadapi dunia Islam saat ini sehingga bersikap berani dan tegas dalam pidatonya.

    “Kami lihat Bapak Presiden dalam hal ini adalah sosok yang benar-benar memahami permasalahan. Pidato berani beliau di KTT D-8 Mesir tawarkan solusi konkret atasi kondisi Suriah dan dukung kemerdekaan Palestina ,” ujar Ilham dalam keterangan yang diterima, Senin (23/12/2024).

    Ilham menilai Presiden Prabowo tidak hanya memaparkan masalah dunia Islam dengan tegas dan lugas, di antaranya terpecah belah di dalam maupun antarnegara. Hal ini membuat posisi tawar negara-negara Islam sangat lemah di mata dunia.

    “Akibatnya seperti yang kita rasakan saat ini, bagaimana dunia seakan memiliki standar ganda ketika berbicara urusan HAM pada masyarakat muslim seperti pada kondisi Suriah dan juga kemerdekaan Palestina,” kata Ilham.

    Menurut Ilham, pernyataan Presiden Prabowo dalam pidatonya tentang perpecahan adalah sesuatu yang terukur. “Kalau kita amati, solusi yang ditawarkan Presiden Prabowo bukanlah fatamorgana belaka. Indonesia pada masa lalu sudah kenyang diadu domba oleh kolonial. Ketika, para elite bangsa dan masyarakat mulai mengedepankan persatuan daripada kepentingan masing-masing, di saat itulah bibit-bibit kemerdekaan muncul dan akhirnya membuahkan hasil,” jelasnya.

    Ketua Umum PP Hima Persis Ilham Nurhidayatullah. Foto/Istimewa

    Ilham mengatakan, dengan persatuan antarpemimpin dunia Islam, akan berdampak pada kemajuan ekonomi, teknologi, dan sosial masyarakat muslim dunia.

    “Kita akan mampu memaksimalkan potensi ekonomi seperti pertumbuhan PDB yang besar, pengelolaan sumber daya alam yang efektif-efisien, manajerial dan organisatoris SDM yang tepat, maupun potensi lainnya. Sehingga, ke depan kita akan dapat berbicara banyak pada dunia, terutama pada pelanggaran HAM kepada masyarakat muslim, termasuk situasi Suriah terkini dan juga kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel sesegera mungkin,” pungkasnya.

    Diketahui, Presiden Prabowo Subianto dengan tegas menyerukan pentingnya persatuan dan kerja sama antarnegara muslim dalam pidatonya pada sesi khusus Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 Developing Eight (D-8) di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir, Kamis (19/12/2024). Prabowo menyoroti lemahnya solidaritas antarnegara muslim pada sejumlah isu, seperti perdamaian dan kemanusiaan.

  • 2025, Lemhannas Prediksi Persaingan Ekonomi dan Politik Warnai Dinamika Geopolitik Global

    2025, Lemhannas Prediksi Persaingan Ekonomi dan Politik Warnai Dinamika Geopolitik Global

    loading…

    Gubernur Lemhannas Ace Hasan Syadzily dalam konferensi Pers Refleksi dan Rilis Akhir Tahun 2024 dan Outlook 2025 Lemhannas RI di kantornya, Senin (23/12/1024). FOTO/DANAN DAYA ARYA PUTRA

    JAKARTA – Lembaga Ketahanan Nasional ( Lemhannas ) memprediksi konflik yang dipicu oleh persaingan ekonomi akan mewarnai geopolitik global pada 2025. Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke luar negeri adalah bagian dari tantangan geopolitik tersebut.

    Hal itu disampaikan Gubernur Lemhannas Ace Hasan Syadzily dalam konferensi Pers Refleksi dan Rilis Akhir Tahun 2024 dan Outlook 2025 Lemhannas RI di kantornya, Senin (23/12/1024).

    “Menyongsong tahun 2025 kami memprediksi bahwa konflik yang dipicu oleh persaingan ekonomi maupun politik masih akan tetap mewarnai perjalanan dinamika geopolitik global,” kata Ace.

    Dia mengatakan, dalam konteks rivalitas negara adidaya, perkembangan geopolitik global menunjukan pergeseran dari hegemoni unipolar menuju multipolar. Dia menyebut ketika Amerika Serikat dan Uni Eropa menghadapi persaingan kuat dari Tiongkok dan Rusia, hal itu akan berdampak menimbulkan konflik regional.

    “Rivalitas ini akan berdampak pada konflik regional seperti Rusia-Ukraina dan Palestina-Israel, ketegangan di Timur Tengah dan ketegangan di kawasan Indo Pasifik,” sambungnya.

    Di sisi lain, Ace memaknai kunjungan Presiden Prabowo seperti ke Republik Rakyat Tiongkok, America Serikat, inggris, Peru, Brazil dan juga Mesir memiliki posisi strategis untuk menjawab tantangan geopolitik tersebut.

    “Kunjungan presiden Prabowo merupakan perjalanan diplomasi perdamaian dan sekaligus mengukuhkan Indonesia sebagai pemain global,” katanya.

    (abd)