Negara: Palestina

  • Massa aksi bela Palestina gembira atas gencatan senjata

    Massa aksi bela Palestina gembira atas gencatan senjata

    Jakarta (ANTARA) – Massa yang mengikuti aksi bela Palestina di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat di Jakarta pada Jumat menyatakan kegembiraan atas kesepakatan gencatan senjata yang dilakukan oleh pejuang Hamas dan Israel.

    Para orator yang silih berganti berbicara semua menyatakan bahwa gencatan senjata yang telah disepakati harus terus dikawal dan disebarluaskan melalui saluran media sosial (medsos) masing-masing.

    Mereka menyatakan bergembira dengan kabar kemenangan warga Palestina yang sudah lebih dari satu tahun terus digempur oleh pasukan Israel dan sekutu.

    Para orator juga mengajak agar massa aksi ikut serta memulihkan Palestina yang porak-poranda digempur oleh Israel dengan menyalurkan donasi terbaiknya.

    Seorang penulis ternama, Asma Nadia, saat berorasi pada aksi massa tersebut mengajak warga bersama-sama berdonasi dengan menonton film yang baru diproduksi.

    “Karena 40 persen keuntungan dari film Gaza akan kami sumbangkan kepada masyarakat Palestina,” kata dia.

    Meski hujan mulai turun tetapi aksi bela Palestina tetap berlangsung dan mereka menyerukan kebebasan Palestina yang sudah ada di depan mata.

    Massa aksi bela Palestina yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) menggelar aksi di depan Kedubes AS hingga pukul 18.00 WIB.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Menlu Sugiono Harap Tak Ada Kendala Gencatan Senjata Gaza

    Menlu Sugiono Harap Tak Ada Kendala Gencatan Senjata Gaza

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, menyambut baik gencatan senjata Gaza antara Israel dan Hamas. Dia berharap tidak ada kendala berarti hingga pelaksanaan gencatan senjata efektif diberlakukan pada 19 Januari.

    “Kita menyambut dengan suatu harapan yang besar, bahkan sesuatu juga yang perlu disyukuri, dan ini merupakan sebuah momentum yang besar bagi terciptanya kedamaian perdamaian di Palestina,” kata Sugiono di Kantor Kemlu, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2025).

    Sugiono mengharapkan semua pihak memegang kesepakatan mengenai gencatan senjata Gaza. Dia ingin pelaksanaan gencatan senjata dilaksanakan sesuai kesepakatan.

    “Kita berharap, sampai nanti, kesepakatan ini efektif 19 Januari, semua pihak, kedua belah pihak, memegang kesepakatannya mereka masing-masing, sehingga tidak ada lagi hal-hal yang dapat menghambat terlaksananya gencatan senjata kali ini,” ucapnya.

    Sugiono menegaskan, gencatan senjata Gaza harus disambut baik dan disyukuri. Dia berharap gencatan senjata juga membawa perdamaian di Timur Tengah.

    “Konflik ini sudah berlangsung sangat lama, dan sudah banyak saudara-saudara kita, terlalu banyak korban jiwa, dan terlalu banyak juga korban material dari konflik yang berlangsung selama hampir 500 hari ini,” ucapnya.

    (gbr/gbr)

  • Sambut Baik Gencatan Senjata di Gaza, Sekjen PKS Dorong Kemerdekaan Palestina Segera Terwujud – Halaman all

    Sambut Baik Gencatan Senjata di Gaza, Sekjen PKS Dorong Kemerdekaan Palestina Segera Terwujud – Halaman all

    Sekretaris Jenderal DPP PKS, Habib Aboebakar menyambut baik gencatan senjata antara Hamas Palestina dan Israel.

    Tayang: Jumat, 17 Januari 2025 17:39 WIB

    HandOut/ist

    Sekretaris Jenderal DPP PKS, Habib Aboebakar. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal DPP PKS, Habib Aboebakar menyambut baik gencatan senjata antara Hamas Palestina dan Israel di Jalur Gaza. 

    Gencatan senjata tersebut disepakati setelah lebih dari 460 hari konflik yang menewaskan lebih dari 46.000 warga Palestina.  

    “Gencatan senjata adalah langkah awal yang positif, tetapi tidak cukup untuk menyelesaikan konflik yang kompleks ini. Kita harap ada solusi permanen berupa kemerdekaan untuk bangsa Palestina,” kata Habib Aboe kepada wartawan Jumat (17/1/2025). 

    Aboe Bakar berharap kesempatan ini dimanfaatkan secara maksimal.  

    Menurutnya, gencatan senjata ini diharapkan dapat membuka jalan bagi rekonstruksi serta pemulihan di Gaza.  

    “Namun, tantangan dalam pelaksanaan perjanjian ini tetap ada, termasuk memastikan kepatuhan atas komitmen bersama,” ujarnya. 

    Lebih lanjut Aboe Bakar menyerukan keterlibatan komunitas internasional dalam issue Palestina ini. 

    “Komunitas internasional memiliki peran penting dalam memantau dan mendukung implementasi gencatan senjata ini. Tentunya hal tersebut untuk memastikan perdamaian yang berkelanjutan di wilayah tersebut,” ujar Anggota Komisi III DPR ini.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Gencatan Senjata di Gaza Buah Kesabaran Rakyat Palestina, Waspadai Israel Ingkar Janji – Halaman all

    Gencatan Senjata di Gaza Buah Kesabaran Rakyat Palestina, Waspadai Israel Ingkar Janji – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza antara Hamas dan Israel telah terjadi.

    Gencatan senjata antara Hamas dan Israel akan mulai berlaku pada Minggu (19/1/2025).

    Kesepakatan gencatan senjata itu sebelumnya telah dikonfirmasi pejabat Israel, Hamas, Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar.

    Organisasi Free Palestine Network (FPN) menyambut gembira kabar gencatan senjata antara Palestina dan Israel.

    Menurut Sekjen FPN, Furqan AMC gencatan senjata ini adalah kemenangan rakyat Palestina.

    “Gencatan senjata ini adalah buah kesabaran revolusioner rakyat dan pejuang Palestina yang pantang menyerah melawan penjajah zionis Israel,” ungkap Furqan, Jumat (17/1/2025) kepada Tribunnews.

    “Praktik genosida dan bumi hangus penjajah zionis Israel tidak bisa mematahkan tekad dan perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka,” tegas Furqan.

    Lebih lanjut, Furqan menyebut sesumbar Netanyahu yang ingin menghancurkan perlawanan Palestina telah gagal total.

    Bahkan, dukungan rakyat Palestina bagi para pejuang mereka semakin kuat meskipun mereka menanggung derita oleh serangan Israel.

    “Meskipun didukung penuh Amerika dan sekutu-sekutunya, penjajah zionis Israel tidak berhasil mencapai tujuan perangnya.”

    “Zionis Israel menyerah menghadapi kesabaran dan kegigihan perjuangan rakyat Palestina,” jelas Furqan.

    Waspadai Israel Ingkar Janji

    Sementara itu Ketua Dewan Pakar FPN, Dina Yulianti mengatakan daya tawar Palestina yang tinggi di perundingan juga didukung oleh serangan dan dukungan yang konsisten dari front perlawanan di Yaman, Lebanon, Irak, dan Iran.

    Selain tentunya juga dukungan solidaritas publik seluruh dunia.

    Meski begitu, pakar Asia Barat/Timur Tengah dari Universitas Padjadjaran ini mengingatkan agar dunia tetap memberi perhatian karena Israel belum bisa dipercaya sepenuhnya.

    Hal itu karena jejak rekamnya yang sering melanggar gencatan senjata dan mengabaikan hukum internasional.

    “Belum 24 jam setelah pengumuman gencatan senjata, Israel kembali mengebom rakyat Gaza.”

    “Ketika di Lebanon Israel menyepakati gencatan senjata dengan Hizbullah 27 November 2024 lalu, lebih 500 kali Israel melanggar gencatan senjata dengan tetap membom desa-desa dan kota di Lebanon selatan,” jelas Dina.

    Serangan Israel Pasca-Pengumuman Gencatan Senjata

    Sementara itu tim medis di Gaza melaporkan bahwa 30 warga Palestina tewas akibat serangan Israel.

    Serangan ini terjadi hanya dalam beberapa jam setelah pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

    Pasukan Israel menyerang beberapa wilayah seperti di utara Jalur Gaza, Sheikh Radwan dan Kamp Bureij.

    Al Jazeera melakporkan terjadi serangan di sebuah rumah dekat Gedung Serikat Insinyur di utara Jalur Gaza pada Rabu (15/1/2025) malam, waktu setempat.

    Serangan tersebut menewaskan 18 warga Gaza.

    Kemudian serangan juga terjadi di Sheikh Radwan.

    Badan Pertahanan Sipil Palestina melaporkan telah menemukan 12 jenazah di lingkungan tersebut.

    Serangan juga terjadi di Gaza tengah, tepatnya di Kamp Bureij.

    Lima orang tewas akibat serangan drone Israel yang menargetkan sekelompok orang di daerah Karaj.

    Jumlah korban tewas terus meningkat sejak fajar pada hari Rabu, di tengah kegelisahan warga Palestina yang kembali berlindung di tenda-tenda setelah sebelumnya sempat merayakan berita kesepakatan gencatan senjata.

    Hani Mahmoud dari Al Jazeera melaporkan dari Deir el-Balah, Gaza tengah, bahwa suasana perayaan yang sempat terjadi berubah menjadi kekhawatiran mendalam.

    “Selama beberapa jam, orang-orang mengubah seluruh area ini menjadi panggung perayaan – sesuatu yang tidak biasa kita lihat di sini karena area ini dulunya merupakan panggung pemakaman bagi para korban perang dan tempat yang dipenuhi dengan penderitaan dan kesedihan,” katanya.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto, Farrah Putri)

  • Gencatan Senjata Hamas dan Israel, Tengok Dampak Perang ke Ekonomi Gaza – Page 3

    Gencatan Senjata Hamas dan Israel, Tengok Dampak Perang ke Ekonomi Gaza – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Hamas dan Israel telah mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina yang mencakup pembebasan sandera. Kesepakatan ini menyusun gencatan senjata awal selama enam minggu dengan penarikan bertahap pasukan Israel dari Jalur Gaza.

    Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan dalam konferensi pers di Doha bahwa gencatan senjata akan mulai berlaku pada Minggu, 19 Januari mendatang.

    Jika berhasil, gencatan senjata akan menghentikan pertempuran yang telah merusak sebagian besar wilayah Jalur Gaza yang sangat padat penduduk dan memaksa sebagian besar penduduk asli wilayah kantong ini, yang sebelumnya berjumlah 2,3 juta orang, untuk mengungsi.

    Kesepakatan gencatan senjata juga dapat mengurangi ketegangan di sejumlah negara Timur Tengah, di mana perang telah memicu konflik di Tepi Barat yang diduduki Israel, di Lebanon, Suriah, Yaman, dan Irak, serta meningkatkan kekhawatiran akan perang besar-besaran antara Israel dan Iran.

    Konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah terus memberikan dampak berat pada perekonomian Palestina, mendorong negara tersebut ke dalam krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Bank Dunia menyoroti banyaknya korban jiwa, pengungsian yang meluas yang mempengaruhi sekitar 1,9 juta orang, dan kerusakan besar-besaran pada infrastruktur di Gaza.

    “Kemerosotan ekonomi yang dipicu oleh konflik tersebut tidak tertandingi baru-baru ini. PDB riil telah anjlok, dengan Tepi Barat mengalami kontraksi 23 persen pada paruh pertama 2024, dan Gaza mengalami penurunan 86 persen pada periode yang sama,” ungkap Bank Dunia, dikutip dari laman resmi PBB, Jumat (17/1/2025).

    Untuk tahun 2024, Bank Dunia memperkirakan penurunan PDB riil hingga 26 persen di wilayah Palestina.

    Semua sektor telah terkena dampak yang parah, dengan konstruksi, manufaktur, jasa, dan perdagangan mengalami penurunan yang paling signifikan.

    “Konflik tersebut juga telah mengganggu pasar tenaga kerja, yang menyebabkan lonjakan pengangguran, khususnya di Gaza, di mana lebih dari 4 dari 5 orang saat ini mengalami pengangguran,” Bank Dunia mencatat.

     

     

  • BREAKING NEWS: PM Israel Netanyahu Sepakati Perjanjian Gencatan Senjata dengan Hamas – Halaman all

    BREAKING NEWS: PM Israel Netanyahu Sepakati Perjanjian Gencatan Senjata dengan Hamas – Halaman all

    Benjamin Netanyahu mengatakan akan menggelar rapat dengan kabinet keamanannya hari ini. Lalu, pemerintah Israel akan menyepakati gencatan senjata.

    Tayang: Jumat, 17 Januari 2025 09:50 WIB |
    Diperbarui: Jumat, 17 Januari 2025 09:50 WIB

    khaberni/HO

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu 

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza dan pengembalian sandera telah tercapai, Jumat, (17/1/2025).

    Sebelumnya, kantor Netanyahu sempat berujar ada kendala pada menit-menit terakhir dalam perjanjian gencatan senjata.

    Dikutip dari kantor berita Associated Press, Netanyahu mengatakan akan menggelar rapat dengan kabinet keamanannya hari ini. Lalu, pemerintah Israel akan menyepakati gencatan senjata.

    Israel sempat menunda kesepakatan itu dan menyebut adanya perselisihan dengan Hamas pada menit-menit terakhir.

    Berikut isi kesepakatan gencatan senjata.

    Tahap Pertama

    Durasinya adalah 42 hari
    Hamas-Israel menghentikan sementara operasi militer, Israel menarik pasukan ke arah timur dan menjauh dari daerah berpenduduk ke daerah di sepanjang perbatasan di seluruh wilayah Jalur Gaza, termasuk Wadi Gaza, 700 meter sebelum perbatasan, berdasarkan peta pra-7 Oktober 2023
    Israel menghentikan sementara aktivitas udara untuk keperluan militer dan pengintaian di Jalur Gaza selama 10 jam per hari, dan 12 jam pada hari-hari pembebasan tahanan
    Israel akan membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina, termasuk 250 orang yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, dan sekitar 1.000 tahanan setelah 7 Oktober 2023.

    Pengembalian pengungsi ke daerah tempat tinggalnya dan penarikan pasukan Israel dari Wadi Gaza

    Setelah pembebasan 7 tahanan Israel, pasukan Israel akan mundur seluruhnya pada hari ke-7, mulai dari Jalan Al-Rashid di timur ke Jalan Salah Al-Din, dan membongkar semua situs militer di area ini. Proses pemulangan pengungsi dimulai, Israel menjamin kebebasan bergerak warga di seluruh sektor, serta masuknya bantuan kemanusiaan melalui Jalan Al-Rashid sejak hari ke-1 tanpa hambatan
    Pada hari ke-22, pasukan Israel mundur dari pusat Jalur Gaza, terutama dari Poros Netzarim dan Bundaran Kuwait, ke daerah yang dekat dengan perbatasan, dan instalasi militer dibongkar seluruhnya. Para pengungsi terus kembali ke tempat tinggal mereka, dan diberi kebebasan bergerak di seluruh wilayah Jalur Gaza
    Pada hari ke-7, penyeberangan Rafah dibuka dan bantuan kemanusiaan, bahan bantuan, dan bahan bakar dalam jumlah yang cukup masuk melalui 600 truk setiap hari, 50 di antaranya mengangkut bahan bakar, dan 300 truk menuju ke utara Jalur Gaza

    Pertukaran tahanan

    Hamas membebaskan 33 tahanan Israel (hidup atau mati), termasuk perempuan sipil, tentara, anak-anak di bawah usia 19 tahun, orang lanjut usia (di atas 50 tahun), serta warga sipil yang terluka dan sakit. Untuk setiap tahanan Israel, Israel akan membebaskan 30 tahanan Palestina dari penjara dan pusat penahanan Israel
    Sebagai imbalan atas pembebasan 30 tahanan Palestina yang lanjut usia dan sakit dari penjara pendudukan, Hamas akan membebaskan semua tahanan Israel yang masih hidup, termasuk warga sipil lanjut usia, yang sakit dan terluka.
    Israel membebaskan 50 tahanan Palestina untuk setiap tentara wanita Israel yang ditahan dan dibebaskan oleh Hamas.

    Jadwal pertukaran tahanan tahap 1

    Pada hari ke-1, Hamas membebaskan 3 tahanan sipil Israel, dan pada hari ke-7 membebaskan 4 tahanan lainnya. Hamas membebaskan 3 tahanan Israel setiap 7 hari dan membebaskan semua tahanan yang masih hidup, sebelum mengembalikan jenazah.
    Pada hari ke-42, Israel membebaskan 47 tahanan Palestina yang dipenjarakan kembali setelah pembebasan mereka pada tahun 2011.
    Jika jumlah tahanan Israel yang masih hidup yang dibebaskan tidak mencapai 33, jumlah sisa tahanan tubuh akan selesai. Sebagai imbalannya, pada hari ke-42, Israel membebaskan semua perempuan dan anak-anak yang ditangkap dari Jalur Gaza setelah 7 Oktober 2023.
    Proses pertukaran terkait dengan sejauh mana kepatuhan terhadap ketentuan perjanjian, termasuk penghentian operasi militer di kedua sisi, penarikan pasukan pendudukan, kembalinya pengungsi, dan masuknya bantuan kemanusiaan.

    Israel dilarang menangkap kembali tahanan Palestina yang dibebaskan dengan tuduhan yang sama seperti saat mereka ditangkap sebelumnya, dan mereka tidak akan ditangkap kembali untuk menjalani sisa hukumannya.
    Tahanan Palestina tidak akan diminta menandatangani dokumen apa pun sebagai syarat pembebasan mereka.
    Kriteria yang ditetapkan untuk pertukaran tahanan dan narapidana pada tahap pertama tidak akan digunakan sebagai dasar pertukaran pada perjanjian tahap kedua.
    Perundingan tidak langsung antara kedua belah pihak mengenai syarat-syarat pelaksanaan perjanjian tahap kedua dimulai selambat-lambatnya pada hari ke-16 sejak berlakunya perjanjian, dan kesepakatan harus dicapai sebelum hari ke-35 perjanjian tahap pertama.

    Tahap Kedua

    Durasinya adalah 42 hari
    Ketenangan berkelanjutan, Hamas-Israel menghentikan secara permanen operasi militer dan aktivitas permusuhan, dan dimulainya kembali pertukaran tahanan antara kedua belah pihak, termasuk semua pria Israel yang masih hidup dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina yang disepakati.
    Pasukan Israel akan mundur sepenuhnya dari Jalur Gaza.

    Tahap Ketiga

    Durasinya adalah 42 hari
    Pertukaran jenazah dan sisa-sisa orang mati yang ditemukan oleh kedua belah pihak setelah mencapai dan mengidentifikasi mereka.
    Implementasi rencana rekonstruksi Jalur Gaza dalam jangka waktu 3-5 tahun dimulai, termasuk perumahan, bangunan sipil, dan infrastruktur, selain kompensasi bagi semua yang terkena dampak, di bawah pengawasan sejumlah negara dan organisasi yang mensponsori perjanjian tersebut.
    Membuka seluruh perlintasan dan memberikan kebebasan pergerakan orang dan barang.

    PBB, badan-badannya, dan organisasi internasional lainnya melanjutkan pekerjaan mereka dalam menyediakan layanan kemanusiaan di seluruh wilayah Jalur Gaza.

    Proses implementasi perjanjian tersebut akan diawasi oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat.

    (Tribunnews.com/Febri/Yunita/)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Israel Tunda Rapat Kabinet, Ingin Ratifikasi Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza dengan Hamas

    Israel Tunda Rapat Kabinet, Ingin Ratifikasi Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza dengan Hamas

    JAKARTA – Israel menunda mengadakan rapat kabinet pada Kamis untuk meratifikasi gencatan senjata dengan Hamas.

    Pejabat senior Hamas Izzat el-Reshiq mengatakan kelompoknya tetap berkomitmen terhadap perjanjian gencatan senjata, yang disepakati sehari sebelumnya, yang dijadwalkan berlaku mulai Minggu, 19 Januari, untuk mengakhiri pertumpahan darah selama 15 bulan.

    Utusan Presiden Joe Biden Brett McGurk dan utusan Presiden terpilih Donald J. Trump Steve Witkoff berada di Doha bersama mediator Mesir dan Qatar berupaya menyelesaikan perselisihan terakhir yang tersisa, kata seorang pejabat AS, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya.

    Perselisihan tersebut melibatkan identitas beberapa tahanan yang diminta Hamas untuk dibebaskan dan diperkirakan akan segera diselesaikan, kata pejabat AS tersebut.

    Sementara itu, juru bicara pemerintah Israel David Mencer mengatakan kepada wartawan perunding Israel berada di Doha untuk mencapai solusi.

    Perjanjian gencatan senjata yang rumit muncul pada Rabu, 15 Januari setelah mediasi oleh Qatar, Mesir dan Amerika Serikat untuk menghentikan perang yang telah menghancurkan wilayah pesisir dan mengobarkan gejolak Timur Tengah.

    Kesepakatan itu menguraikan gencatan senjata awal selama enam minggu dengan penarikan bertahap pasukan Israel dari Jalur Gaza, tempat puluhan ribu orang terbunuh.

    Sandera yang ditahan oleh kelompok militan Hamas, yang menguasai daerah tersebut akan dibebaskan dengan imbalan tahanan Palestina yang ditahan di Israel.

    Kesepakatan itu juga membuka jalan bagi peningkatan bantuan kemanusiaan untuk Gaza, di mana sebagian besar penduduknya terpaksa mengungsi dan menghadapi kekurangan pangan akut, demikian peringatan para pakar keamanan pangan pada akhir tahun lalu.

    Deretan truk bantuan berbaris di kota perbatasan Mesir, El-Arish, menunggu untuk menyeberang ke Gaza, setelah perbatasan dibuka kembali.

    Penerimaan Israel terhadap perjanjian tersebut tidak akan resmi sampai disetujui oleh kabinet keamanan dan pemerintah negara tersebut, dan pemungutan suara dijadwalkan Kamis.

    Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunda pertemuan tersebut, menuduh Hamas membuat tuntutan pada menit-menit terakhir dan membatalkan perjanjian.

    “Kabinet Israel tidak akan bersidang sampai para mediator memberi tahu Israel bahwa Hamas telah menerima semua elemen perjanjian tersebut,” kata pernyataan dari kantor Netanyahu dilansir Reuters.

    Kelompok garis keras di pemerintahan Netanyahu masih berharap untuk menghentikan kesepakatan tersebut, meskipun mayoritas menteri diperkirakan akan mendukungnya.

  • Gencatan Senjata Palestina dan Israel, Anis Matta: Ini Bukanlah Akhir

    Gencatan Senjata Palestina dan Israel, Anis Matta: Ini Bukanlah Akhir

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Hamas Palestina dan Israel resmi bersepakat untuk melakukan gencatan senjata yang akan dimulai pada Minggu, 19 Januari 2025.

    Kesepakatan genjatan senjata ini terjadi setelah lebih dari 460 hari agresi brutal Israel menghancurkan Gaza dan telah menewaskan total 46.707 warga Palestina.

    Adapun untuk pengumuman genjatan senjata itu juga secara resmi diumumkan pada Rabu (15/1/2025) lalu.

    Wamenlu Anis Matta menyatakan kesepakatan gencatan senjata yang diumumkan mediator di Qatar ini merupakan kemenangan Palestina dan kemenangan Kemanusiaan.

    Anis memuji Palestina yang memberikan pengorbanan luar biasa selama 15 bulan perang, dan mengubah perlawanan menjadi kemenangan

    “Gencatan senjata ini merupakan kemenangan Palestina, dan—yang paling utama—kemenangan kemanusiaan. #Palestina #CeasefireInGaza,” Tulis Anis Matta diunggahan akun X pribadinya, dikutip Jumat (17/1/2025).

    “Bangsa Palestina telah memberikan pengorbanan luar biasa selama 15 bulan perang dan mengubah sejarah perlawanan mereka menjadi perang kemerdekaan,” ujarnya.

    Lanjut, menurutnya masyarakat Indonesia harus ikut mendorong dan berkontribusi di dunia International.

    “Gencatan senjata ini bukanlah akhir, melainkan babak baru perjuangan bangsa Palestina menuju kemerdekaan,” sebutnya.

    “Bangsa Indonesia yang selama ini mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, bersama seluruh warga dunia, harus mensyukuri momentum ini sebagai momentum kemenangan keadilan dan kemanusiaan. Saya menghimbau umat Muslim di Indonesia melakukan sujud syukur,” harapnya.

  • Israel Serang Gaza Usai Kesepakatan Gencatan Senjata, 82 Orang Tewas

    Israel Serang Gaza Usai Kesepakatan Gencatan Senjata, 82 Orang Tewas

    Jakarta

    Serangan pasukan Israel menewaskan sedikitnya 82 orang di Gaza. Serangan tetap terjadi beberapa jam sejak Hamas dan Israel mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan gencatan senjata.

    Seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (17/1/2024), satu serangan terhadap sebuah rumah di dekat Gedung Serikat Insinyur di Kota Gaza, di utara Jalur Gaza, pada Rabu (15/1) malam menewaskan sedikitnya 18 orang.

    Pertahanan Sipil Palestina juga mengatakan telah mengambil jenazah 12 orang dari lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza. Di Gaza tengah, lima orang tewas dalam serangan pesawat nirawak Israel yang menargetkan sekelompok orang di daerah Karaj di kamp Bureij.

    Jumlah korban tewas, yang dihitung sejak Rabu (15/1) pagi, terus meningkat ketika warga Palestina kembali berlindung di tenda-tenda mereka setelah merayakan kesepakatan gencatan senjata yang dicapai antara Israel dan Hamas pada Rabu malam.

    “Selama beberapa jam, orang-orang mengubah seluruh area ini menjadi panggung perayaan, sesuatu yang tidak biasa kita lihat di sini karena area ini dulunya merupakan panggung pemakaman bagi para korban perang dan tempat yang dipenuhi dengan penderitaan dan kesedihan,” kata Hani Mahmoud dari Al Jazeera, melaporkan dari Deir el-Balah di Gaza tengah.

    Namun, gencatan senjata akan dimulai pada Minggu (19/1) dan warga di Gaza khawatir hal yang lebih buruk akan terjadi sebelum pengeboman Israel berhenti, kata Mahmoud.

    Anas al-Sharif dari Al Jazeera, melaporkan dari Kota Gaza, serangan Israel di sana telah “memadamkan” kegembiraan yang dirasakan warga saat pengumuman awal gencatan senjata.

    “Beberapa jam yang lalu, ada suasana kegembiraan dan kelegaan di antara warga di sini saat pengumuman gencatan senjata dibuat dari Doha, yang menyatakan bahwa gencatan senjata akan berlaku dalam beberapa hari mendatang,” kata al-Sharif.

    Baik Israel maupun Hamas secara terbuka mengakui gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan telah dicapai, meskipun Israel mengatakan beberapa rincian akhir masih harus dibahas sebelum kesepakatan tersebut disetujui.

    Dalam sebuah pernyataan, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan tim negosiasi Israel di Doha pada Kamis (16/1) dini hari, yang memberinya penjelasan singkat tentang ketidaksepakatan dengan Hamas terkait tahanan Palestina mana yang akan dibebaskan sebagai ganti tawanan selama fase pertama kesepakatan.

    Hingga 1 Januari 2025, setidaknya ada 10.221 tahanan Palestina di penjara Israel, tidak termasuk sejumlah warga Palestina yang diambil dari Gaza dan ditahan oleh militer, termasuk Dr. Hussam Abu Safia, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, yang dihancurkan oleh pasukan Israel.

    Izzat al-Risheq, anggota biro politik Hamas, sebelumnya mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata memenuhi semua persyaratan kelompok Palestina termasuk penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, pengembalian orang-orang yang mengungsi ke rumah mereka, dan penghentian permanen perang di daerah kantong tersebut.

    (rfs/zap)

  • Gencatan Senjata Israel-Hamas, Banyak RS di Palestina Sudah ‘Kolaps’

    Gencatan Senjata Israel-Hamas, Banyak RS di Palestina Sudah ‘Kolaps’

    Jakarta

    Gencatan Senjata Israel-Hamas, Sejumlah RS di Palestina Sudah Hancur Lebur

    Gencatan senjata akhirnya akan resmi diberlakukan di Gaza, Palestina pada Minggu (19/1/2025). Kesepakatan ini tercapai setelah Israel dan Hamas berunding pasca 460 hari konflik yang memicu kerusakan besar, termasuk fasilitas kesehatan.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebut dibutuhkan 10 miliar US dollar untuk mengembalikan atau membangun kembali sistem kesehatan di Gaza yang hancur, selama lima sampai tujuh tahun ke depan.

    “Kebutuhannya sangat besar,” sebut perwakilan badan kesehatan PBB di wilayah Palestina, Rik Peeperkorn, Kamis (16/1/2025).

    Para pekerja kemanusiaan menyerukan peningkatan bantuan kemanusiaan secara dramatis ke Gaza yang dilanda perang, di tengah upaya untuk menentukan besarnya kebutuhan yang sangat besar.

    Peeperkorn mengatakan perkiraan awal timnya tentang biaya untuk membangun kembali sektor kesehatan saja bahkan lebih dari US$3 miliar untuk 1,5 tahun pertama dan kemudian benar-benar US$10 miliar untuk lima hingga tujuh tahun.

    “Di Gaza, kita semua tahu kehancurannya sangat besar. Saya belum pernah melihat itu di tempat lain dalam hidup saya,” katanya.

    Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sementara itu mengatakan kurang dari setengah rumah sakit di Gaza kini tidak berfungsi.

    Ia memuji pengumuman hari Rabu dari para mediator bahwa Israel dan Hamas akhirnya mencapai kesepakatan gencatan senjata sebagai berita terbaik.

    Ia berharap perjanjian ini menandai berakhirnya babak tergelap dalam sejarah hubungan antara Israel dan Palestina.

    “Kami menyambut berita ini dengan sangat lega, tetapi juga dengan kesedihan karena berita ini datang terlambat bagi mereka yang telah meninggal dalam konflik tersebut,” katanya.

    Ia juga menyuarakan kehati-hatian. “Mengingat kita pernah mengalami hal yang tidak diharapkan sebelumnya, dan kesepakatan tersebut belum dikonfirmasi,” tutur dia.

    Sementara para mediator mengatakan kesepakatan tersebut akan mulai berlaku pada hari Minggu, Tedros mendesak kedua belah pihak tidak menunggu lebih lama.

    “Jika kedua belah pihak berkomitmen pada gencatan senjata, itu harus segera dimulai,” katanya. “Obat terbaik adalah perdamaian”.

    “Jadi, mari kita mulai penyembuhan. Kita memerlukan akses yang cepat, tanpa hambatan, dan aman untuk mempercepat aliran bantuan ke dan dari Gaza.”

    (naf/naf)