Negara: Palestina

  • "Mudik" Prabowo ke Malaysia: Dari Gelar Kehormatan hingga Penguatan Kerja Sama
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 Januari 2025

    "Mudik" Prabowo ke Malaysia: Dari Gelar Kehormatan hingga Penguatan Kerja Sama Nasional 28 Januari 2025

    “Mudik” Prabowo ke Malaysia: Dari Gelar Kehormatan hingga Penguatan Kerja Sama
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tak hanya saat di India, Presiden Prabowo Subianto juga membawa oleh-oleh dari kunjungan kenegaraannya ke negara tetangga, Malaysia.
    Lawatan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Malaysia di awal 2025 menjadi salah satu momen penting dalam hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia.
    Kunjungan ini bukan hanya memperkuat kerja sama strategis antarnegara, tetapi juga penuh dengan nuansa emosional bagi Prabowo, yang mengaku merasa seperti ”
    pulang kampung
    .”
    Malaysia, menjadi salah satu negara yang dikunjunginya dalam lawatan luar negerinya di awal 2024.
    Di Negeri Jiran, Kepala Negara melakukan pertemuan bilateral dan bertemu dengan Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim serta Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.
    Kunjungan ini diawali dengan upacara penyambutan kenegaraan yang digelar di Peterana Diraja, Istana Negara Malaysia pada Senin (27/1/2025), setelah Prabowo tiba di Malaysia, pada Minggu (26/1/2025).
    Saat penyambutan berlangsung, lagu kebangsaan kedua negara, “Indonesia Raya” dan “Negaraku”, berkumandang dalam suasana khidmat.
    Dentuman meriam sebanyak 21 kali turut menandai penghormatan kepada Presiden Prabowo.
    Setelah itu, Presiden Prabowo melakukan inspeksi pasukan kehormatan yang berbaris rapi di halaman Istana Negara, kemudian lagu kebangsaan Indonesia dan Malaysia dikumandangkan lagi.
    Prosesi ini menjadi simbol persahabatan erat antara kedua negara.
    Dalam kunjungan ini, Prabowo menerima kehormatan besar berupa penganugerahan Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati Pangkat Pertama (D.K I Johor).
    Tanda jasa ini diberikan setelah Prabowo melewati sesi upacara kenegaraan dan mengisi buku tamu.
    Gelar tersebut langsung disematkan oleh Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim di Istana Negara Malaysia.
    Tanda kehormatan ini mencerminkan hubungan erat dan penghargaan tinggi dari Kerajaan Malaysia kepada Indonesia.
     
    Penghargaan Darjah Kerabat Johor yang didirikan pada 31 Juli 1886 merupakan salah satu tanda kehormatan tertinggi Kerajaan Johor.
    Dengan seruan, “Muafakat Itu Berkat” (Concord is a Blessing), penghargaan ini diberikan kepada raja-raja Melayu, kerabat dekat kerajaan, serta pemimpin negara asing yang berjasa dalam memperkuat hubungan bilateral.
    Selain itu, Darjah Kerabat Johor Pangkat Pertama (D.K I) juga memiliki nilai historis dan simbolis yang mendalam.
    Tanda jasa ini dilengkapi dengan kalung emas yang bertuliskan nama Sultan Abu Bakar dalam aksara Jawi, melambangkan kejayaan dan persatuan.
    Tidak hanya itu, bintang besar berdesain sembilan sudut menggambarkan nilai-nilai kepemimpinan dan kebersamaan yang dijunjung tinggi oleh Kerajaan Johor.
    Sebagai penerima tanda kehormatan ini, Presiden Prabowo bergabung dalam daftar tokoh-tokoh dunia yang sebelumnya dianugerahi penghargaan serupa.
    Di antaranya adalah Sultan Omar Ali Saifuddien Saadul Khairi Waddien (1960), Sultan Hassanal Bolkiah Mu’izzadin Waddaulah (1969), Presiden Soeharto (1990), Pengiran Isteri Mariam (1997), Hamad bin Isa al Khalifa (2017), dan Pengiran Muda Mahkota al-Muhtadee Billah (2023).
    Penganugerahan ini turut mencerminkan eratnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia, yang terus diperkuat melalui kerja sama di berbagai bidang strategis.
    Langkah ini juga menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu mitra utama Malaysia di kawasan Asia Tenggara.
    Selain mempererat hubungan bilateral, penghargaan ini menjadi simbol penghormatan atas kontribusi kepemimpinan Indonesia dalam menjaga stabilitas kawasan dan memajukan kolaborasi antarnegara.
    Momen ini menegaskan pentingnya persahabatan antara kedua negara, yang diharapkan dapat terus berkembang di masa depan.
    Dalam pernyataan pers bersama usai pertemuan, Prabowo mengucapkan terima kasih atas tanda jasa yang diberikan.
    “Saya juga mendapat kehormatan besar diterima oleh Yang di-Pertuan Agong, diberi upacara militer kebesaran. Dan saya juga diberi gelar tertinggi dari Kerajaan Johor, Kesultanan Johor, yaitu gelar bintang kehormatan Darjah Kerabat Johor,” ujar Prabowo, dikutip dari kanal YouTube Bernama TV.
    Prabowo mengatakan, penganugerahan ini menjadi lambang hubungan yang erat antara dirinya dan Malaysia.
    Apalagi, kata dia, hubungannya dengan Yang Dipertuan Agong sudah berlangsung lama.
    PM Malaysia Anwar Ibrahim yang berdiri di sampingnya memberikan celetukan.
    “Lebih tinggi dari Datuk Sri,” celetuk Anwar Ibrahim, yang disambut tawa Prabowo dan hadirin.
    Di sisi lain, Prabowo menyebut Indonesia dan Malaysia memiliki kepentingan yang sama, mengingat mereka sama-sama pendiri ASEAN dan punya hubungan etnis.
    Menurutnya, banyak pemimpin Malaysia yang masih memiliki keluarga di Indonesia.
    “Jadi saya merasa bahwa hal ini harus membuat hubungan antara Malaysia dan Indonesia lebih khas.
    There must be a special relationship between
    Malaysia and Indonesia,” imbuhnya.
     
    Dalam pernyataan bersama pula, Prabowo juga mengaku merasa seperti pulang kampung jika pergi ke Malaysia karena ia besar dan bersekolah di negara tersebut.
    “Saya juga merasa kalau ke Malaysia ini saya pulang kampung. Karena saya dulu besar di Malaysia, saya sekolah di Malaysia, keluarga saya di Malaysia. Keluarga saya, orang tua saya sangat dekat dulu dengan pendiri-pendiri Malaysia,” ujar Prabowo.
    Dia dan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agung Sultan Ibrahim juga memiliki hubungan yang sangat lama sejak sama-sama bersekolah di Amerika Serikat.
    Oleh karena itu, Prabowo menganggap Malaysia sebagai kampung halamannya, mengingat memiliki banyak hubungan emosional.
    “Hubungan kami sangat lama, mungkin sudah 45 tahun saya dengan Yang di-Pertuan Agung. Waktu itu masih sama-sama muda, kita pernah sekolah sama-sama di Amerika. Waktu itu saya masih kurus,” kata dia, disambut gelak tawa.
    Namun, ia menyebut kunjungannya ke Malaysia sudah tidak semudah dahulu.
    Sebab, sebagai seorang presiden, ia harus dikawal oleh banyak petugas saat berkunjung ke negeri jiran tersebut.
    “Jadi kita banyak hubungan, hubungan emosional dengan Malaysia. Jadi saya sering ke Malaysia. Tapi, setelah jadi Presiden, lebih tidak gampang seperti dulu. Sekarang protokolnya banyak. Banyak yang kawal. Jadi saya minta maaf kalau bikin susah para petugas,” imbuh Prabowo.
    Dalam kunjungan yang singkat, kedua negara telah menyepakati penguatan sejumlah kerja sama strategis di berbagai bidang, termasuk ekonomi, energi, dan pertahanan.
    Kedua pemimpin menegaskan komitmen untuk meningkatkan sinergi antara dua negara serumpun, usai Prabowo dan PM Anwar bertemu.
    Presiden Prabowo pun menekankan pentingnya hubungan istimewa antara Indonesia dan Malaysia.
    “Kita punya hubungan sejarah, kita punya hubungan darah, kita punya hubungan budaya, kita bahkan punya hubungan etnis. Kalau tidak salah, banyak pemimpin-pemimpin Malaysia yang masih punya keluarga di Indonesia. Banyak sekali hubungan ini. Jadi saya merasa bahwa hal ini harus membuat hubungan antara Malaysia dan Indonesia lebih khas,” ujar Prabowo.
    Salah satu hasil utama pertemuan ini adalah kesepakatan untuk memperkuat kerja sama di sektor energi.
    PM Anwar menyebut bahwa penguatan kerja sama tersebut dapat diwujudkan melalui kolaborasi strategis antara Petronas dan Pertamina.
    “Komitmen kami untuk menjamin kerja sama Petronas dan Pertamina. Dua perusahaan minyak dan gas di kawasan agar sepakat untuk mengeksplorasi hal-hal baru dan juga transfer antarnegara,” ungkap PM Anwar.
    Selain itu, kedua pemimpin juga membahas kerja sama di bidang perdagangan dan investasi, termasuk pengelolaan industri kelapa sawit yang menjadi komoditas utama kedua negara.
    Presiden Prabowo mengatakan bahwa Indonesia dan Malaysia adalah produsen terbesar kelapa sawit dunia, mencapai 80 persen dari produksi global.
    “Setiap saya ke negara-negara tertentu mereka selalu mengatakan perlu kelapa sawit. Mesir, India, Pakistan, semua. Jadi kita saya kira bisa berbuat banyak baik. Dan terima kasih sokongan dari Malaysia terus dalam hal-hal ini,” ucap Prabowo.
    Kerja sama di bidang pertahanan juga menjadi salah satu agenda utama dalam pertemuan tersebut.
     
    PM Anwar menyoroti pentingnya kolaborasi dengan Indonesia yang memiliki pengalaman dan kekuatan di sektor ini.
    “Kedua pihak sepakat untuk mengerahkan seluruh kekuatan yang ada termasuk bidang pertahanan, di mana Indonesia mempunyai banyak pengalaman dan kekuatan,” ujarnya.
    Sedangkan dalam konteks regional, kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat koordinasi dalam menghadapi tantangan geopolitik.
    Kedua negara juga menunjukkan keselarasan sikap terkait isu Palestina.
    Pertemuan ini ditutup dengan kesepakatan untuk mempercepat implementasi kerja sama melalui koordinasi intensif antara kementerian terkait di kedua negara.
    PM Anwar menegaskan pentingnya langkah konkret untuk memastikan keberhasilan kerja sama ini.
    “Kami berdua telah memberikan instruksi yang jelas kepada negara dan departemen terkait selain sektor swasta untuk melakukan perbaikan, untuk memastikan bahwa apapun yang sepakati di Kementerian sesegera mungkin,” ungkapnya.
    Ketenagakerjaan antara dua negara juga menjadi salah satu kesepakatan yang disoroti.
    Terlebih, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding menjadi salah satu delegasi yang menemani Prabowo dalam kunjungan kenegaraannya.
    “Kita akan selesaikan masalah-masalah bilateral. Masalah tenaga kerja pun kita sepakat untuk kita tertibkan. Semua bidang kita sudah sepakat untuk meningkatkan kerja sama,” ungkap Prabowo dalam pernyataan pers bersama yang sama.
    Prabowo menjelaskan, dirinya membahas banyak kerja sama bersama Anwar Ibrahim.
    “Intinya adalah keputusan politik,
    the political will
    bahwa Indonesia dan Malaysia harus kerja sama dengan erat. Hal-hal lain kita bisa selesaikan,” ujar dia.
    Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo di tengah kasus penembakan pekerja migran Indonesia di Malaysia.
    Insiden penembakan tersebut melibatkan Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) terhadap lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) di perairan Tanjung Rhu, Malaysia.
    Akibatnya, satu orang tewas dan empat lainnya luka-luka.
    Sedangkan saat ini, Prabowo sudah kembali ke Indonesia.
    Ia tiba di Tanah Air, sekitar pukul 19.30 WIB, semalam.
    Ketibaan Prabowo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, disambut oleh Pangdam Jaya Mayjen Rafael Granada Baay dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Arbel Yehud, Sandera Israel yang Ditahan Brigade Al-Quds, Minta Netanyahu Patuhi Perjanjian – Halaman all

    Arbel Yehud, Sandera Israel yang Ditahan Brigade Al-Quds, Minta Netanyahu Patuhi Perjanjian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam, merilis video tahanan Israel Arbel Yehud, yang masih ditahan di Jalur Gaza.

    Arbel Yehud muncul dalam video dalam keadaan sehat dan meyakinkan keluarganya bahwa dia baik-baik saja.

    Ia berharap untuk dibebaskan seperti tahanan wanita Israel yang dibebaskan dari penawanan selama beberapa hari terakhir.

    Arbel Yehud meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan sekutunya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, untuk melakukan segala upaya untuk memastikan gencatan senjata terus berjalan sesuai rencana sampai semua tahanan dari kedua belah pihak kembali ke rumah mereka dengan selamat.

    Ia juga membenarkan dia video tersebut direkam pada Sabtu (25/1/2025), hari yang sama dengan pembebasan empat tentara wanita Israel dengan imbalan 200 tahanan Palestina.

    Dalam video itu, Arbel Yehud mengatakan dia lahir pada tanggal 21 Juni 1995, dia memegang ID No. 315369132, dan berasal dari Kibbutz Nir Oz.

    “Saya bertugas di tentara Israel dari Oktober 2013 hingga Oktober 2015, dengan nomor militer 8086762,” kata Arbel Yehud dalam video itu, seperti diberitakan Al Jazeera.

    Faksi perlawanan Palestina telah mengkonfirmasi mereka akan membebaskan Arbel Yehud dan dua tahanan lainnya sebelum Sabtu (1/2/2025) depan.

    Sebelumnya, Hamas mengajukan proposal kepada mediator untuk melakukan proses pertukaran tambahan yang mencakup Arbel Yehud, sebelum pertukaran tahanan selanjutnya.

    “Dengan dua tahanan pendudukan lainnya sebelum Jumat (31/1/2025) depan, dan pertukaran yang dijadwalkan pada Sabtu (1/2/2025) depan tetap sesuai jadwal dan mencakup tiga tahanan pendudukan,” kata Hamas dalam pernyataannya, Senin (27/1/2025).

    “Oleh karena itu, gerakan ini telah mencapai, dengan upaya para mediator, bahwa pemulangan para pengungsi akan dimulai mulai pagi ini, Senin, 27 Januari 2025,” tambahnya.

    Netanyahu sebelumnya mendesak Hamas untuk membebaskan Arbel Yehud, sebagai syarat untuk Israel menarik pasukannya dari poros Netzarim dan mengizinkan warga Gaza kembali ke utara.

    Sebelumnya pada Minggu (26/1/2025), Hamas menunda membebaskan Arbel Yehud karena Hamas mengklasifikasikan dia sebagai tentara wanita Israel yang dilatih di bidang astronomi.

    Sementara, Israel mengatakan Arbel Yehud adalah warga sipil dan menuduh Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata untuk membebaskan warga sipil terlebih dahulu.

    Arbel Yehud (29) adalah wanita yang tinggal di pemukiman Nir Oz, pemukiman dekat timur Kegubernuran Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.

    Menurut media Israel, Arbel Yehud ditangkap dari rumahnya bersama temannya, Ariel Kunio, yang juga tinggal di pemukiman tersebut.

    Arbel Yehud ditampilkan di berbagai media Israel sebagai orang yang sangat tertarik dengan astronomi dan tidak ditahan oleh Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas), melainkan oleh faksi lain yaitu Gerakan Jihad Islam (PIJ).

    Saat menelusuri data pertama yang dipublikasikan oleh media Israel dan halaman media sosial yang dibuat untuk tahanan Israel setelah 7 Oktober 2023, tampaknya Arbel Yehud mendapat pelatihan eksplorasi ruang angkasa dan astronomi di militer Israel.

    Jumlah Korban di Jalur Gaza

    Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 47.306 jiwa dan 111.483lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (26/1/2025) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

    Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.

    Israel mengklaim ada 101 tahanan yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 tahanan dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

    Pada Minggu (19/1/2025), Israel-Hamas melakukan pertukaran 3 wanita Israel dengan 90 warga Palestina sebagai bagian dari tahap 1 dalam perjanjian gencatan senjata.

    Israel dan Hamas melakukan pertukaran tahanan kedua pada 25 Januari 2025, dengan menukar 4 tahanan tentara wanita Israel dengan 200 tahanan Palestina.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Serangan Israel Tewaskan 2 Anggota Hamas di Tepi Barat

    Serangan Israel Tewaskan 2 Anggota Hamas di Tepi Barat

    Jakarta

    Militer Israel dan Hamas mengatakan bahwa serangan udara menewaskan dua anggota gerakan Islam Palestina di kota Tulkarem, Tepi Barat, yang diduduki Israel. Kekerasan meningkat di seluruh Tepi Barat sejak perang antara Hamas dan Israel pecah di Gaza, Oktober 2023.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (28/1/2025), dalam sebuah pernyataan, militer mengatakan bahwa “dalam operasi gabungan oleh tentara Israel dan Shin Bet (badan keamanan internal), sebuah pesawat angkatan udara melancarkan serangan” di daerah Tulkarem.

    Kantor berita resmi Palestina Wafa mengidentifikasi kedua orang yang tewas sebagai Ramez Damiri dan Ihab Abu Atwi, keduanya penduduk kamp pengungsi Nur Shams di daerah Tukaram.

    Menurut militer Israel, Abu Atwi adalah “kepala Hamas di Tulkarem”, yang bertanggung jawab atas “banyak serangan bersenjata”.

    Hamas mengatakan dua anggota sayap bersenjatanya, Brigade Ezzedine al-Qassam, tewas “setelah musuh meledakkan kendaraan yang mereka tumpangi” di kamp pengungsi Nur Shams. Hamas tidak mengatakan apakah Abu Atwi adalah pemimpinnya di Tulkarem.

    Kementerian kesehatan Palestina mengatakan sebelumnya bahwa dua orang tewas dan tiga orang terluka tiba di Rumah Sakit Pemerintah Tulkarem “setelah pendudukan menargetkan sebuah kendaraan di kamp pengungsi Nur Shams”.

    Kementerian kesehatan juga mengumumkan kematian seorang pemuda yang dibunuh pada Minggu (26/1) malam oleh pasukan Israel di kamp pengungsi Qalandia, utara Yerusalem. Kementerian melaporkan satu orang tewas dan dua orang terluka “oleh peluru (Israel) di dekat kamp Qalandia”.

    Pasukan atau pemukim Israel telah menewaskan sedikitnya 861 warga Palestina di Tepi Barat sejak dimulainya perang Gaza, menurut kementerian kesehatan.

    Setidaknya 29 warga Israel telah tewas dalam serangan Palestina atau selama serangan militer Israel di wilayah tersebut selama periode yang sama, menurut angka resmi Israel. Israel telah menduduki Tepi Barat sejak 1967.

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Israel Sebut 8 Sandera yang Akan Dibebaskan Meninggal Dunia

    Israel Sebut 8 Sandera yang Akan Dibebaskan Meninggal Dunia

    Jakarta

    Juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, mengatakan 8 sandera yang akan dibebaskan dalam tahap pertama kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah meninggal dunia. Para keluarga korban sudah diberi tahu kondisi tersebut.

    “Keluarga telah diberitahu tentang situasi kerabat mereka,” kata Mencer kepada wartawan, tanpa menyebutkan nama-nama korban tewas dilansir AFP, Selasa (28/1/2025).

    Hal itu berarti dari 26 sandera yang belum dibebaskan berdasarkan tahap pertama perjanjian, hanya 18 yang masih hidup.

    Kesepakatan gencatan senjata, yang diumumkan pada awal Januari setelah berbulan-bulan negosiasi yang tidak membuahkan hasil, mulai berlaku pada 19 Januari, menghentikan lebih dari 15 bulan perang yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

    Berdasarkan tahap pertama perjanjian, 33 sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza akan dibebaskan sebagai imbalan atas lebih dari 1.900 warga Palestina yang ditahan oleh Israel.

    Tujuh wanita Israel telah dibebaskan sejak dimulainya gencatan senjata, demikian pula 290 tahanan Palestina.

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Presiden Prabowo Berharap Gencatan Senjata di Palestina Bertahan – Halaman all

    Presiden Prabowo Berharap Gencatan Senjata di Palestina Bertahan – Halaman all

    Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus terhadap masalah Palestina saat bertemu PM Malaysia Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur.

    Tayang: Selasa, 28 Januari 2025 02:23 WIB

    dok Sekretariat Presiden

    Presiden Prabowo Subianto disambut oleh Warga Negara Indonesia yang tinggal di Malaysia begitu tiba di Hotel tempatnya bermalam, Senin (27/1/2025). 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus terhadap masalah Palestina saat bertemu PM Malaysia Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (27/1/2025).
    Presiden ingin gencatan senjata di Palestina untuk terus dilakukan.

    “Tentunya kita berharap gencatan senjata ini akan bertahan,” kata Prabowo.

    Menurutnya antara Indonesia dan Malaysia memiliki satu paham dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

    “Saya kira itu yang penting masalah Palestina kita berada di satu garis. Kita tetap mendukung kemerdekaan Palestina,” kata Prabowo.

    Untuk itu, secara tegas Prabowo menyatakan bahwa satu-satunya solusi untuk kemerdekaan Palestina dengan kebijakan “Two-State Solution”.

    “Dan kita sangat tegas bahwa the only solution is a two-state solution. Itu pun yang kita selalu sampaikan. Kita terima dengan baik gencatan senjata yang sekarang,” tegas Prabowo.

    Pada kesempatan ini kedua pimpinan juga sepakat untuk menyelesaikan masalah-masalah bilateral antar negara Indonesia dan Malaysia, termasuk terkait persoalan tenaga kerja yang disepakati untuk ditertibkan.

    “Kita akan selesaikan masalah-masalah bilateral. Masalah tenaga kerja pun kita sepakat untuk kita tertibkan. Semua bidang kita sudah sepakat untuk meningkatkan kerja sama,” kata Prabowo.

    Kunjungan Prabowo ke Malaysia ini adalah untuk memenuhi undangan Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong, Sultan Ibrahim. Kedatangan Prabowo diterima dengan upacara jajar kehormatan di Lapangan Parade Istana Negara itu diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan kedua negara, diikuti dengan tembakan meriam tanda penghormatan sebanyak 21 kali.

    Setelah upacara tersebut, Prabowo menghadiri audiensi dengan Sultan Ibrahim, di mana ia juga dianugerahi Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati I (The Most Esteemed Order of the Johor Royal I). (*)

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Menag Apresiasi DMI Berencana Bangun 10 Masjid di Gaza Usai Gencatan Senjata

    Menag Apresiasi DMI Berencana Bangun 10 Masjid di Gaza Usai Gencatan Senjata

    Jakarta

    Dewan Masjid Indonesia (DMI) berencana membangun 10 masjid semi permanen di wilayah Gaza setelah gencatan senjata. Menanggapi hal itu, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengapresiasi niat baik tersebut.

    “Saya salut kalau ada yang ingin berpartisipasi Untuk mendirikan masjid-masjid yang sudah hancur di situ. Itulah gairah keislaman kita kalau memang ada yang berpartisipasi. Saya kira pahalanya bukan saja di dunia tetapi juga nanti di akhirat,” kata Nasaruddin di Masjid Istiqlal Jakarta, Senin (27/1/2025).

    Di sisi lain, ia mengatakan bahwa membangun sebuah rumah ibadah merupakan hak asasi seluruh umat beragama. Setiap umat beragama juga membutuhkan rumah ibadah untuk berdoa.

    “Membangun rumah ibadah itu hak asasi setiap umat beragama di manapun juga. Kalau di sana Palestina membutuhkan masjid, itu hak asasinya juga orang untuk menyumbang. Jadi membangun masjid itu bisa pribadi, bisa juga organisasi,” ujarnya.

    DMI sebelumnya berkomitmen akan membangun 10 masjid semi permanen di wilayah Gaza setelah gencatan senjata. Ketua Umum DMI, Jusuf Kalla (JK), mengatakan inisiatif ini diambil sebagai bentuk solidaritas kepada masyarakat muslim Palestina yang terdampak parah oleh konflik berkepanjangan.

    Hal itu disampaikan JK saat melakukan rapat terbatas bersama sejumlah pengurus DMI, di antaranya adalah Wakil Ketua Umum PP DMI Rudiantara, Sekjen PP DMI Rahmat Hidayat, dan Direktur Program PP DMI Wijayanto, di kediaman pribadinya, Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1).

    (bel/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Bertemu Sultan Ibrahim, Prabowo Tegaskan Indonesia-Malaysia Komit Dukung Palestina Merdeka

    Bertemu Sultan Ibrahim, Prabowo Tegaskan Indonesia-Malaysia Komit Dukung Palestina Merdeka

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto menegaskan sikap Indonesia sejalan dengan Malaysia dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan solusi damai melalui pendekatan dua negara (two state solution).

    Hal itu disampaikan Presiden Prabowo dalam pertemuannya dengan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim di Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur City Center, Malaysia, Senin (27/1/2025).

    “Masalah Palestina kita berada dalam satu garis. Kita tetap mendukung kemerdekaan Palestina dan kita sangat tegas bahwa the only solution is a two-state solution,” ujar Presiden Prabowo diikuti dalam jaringan Sekretariat Presiden di Jakarta.

    Presiden Prabowo juga menyambut baik adanya gencatan senjata yang tengah berlangsung di wilayah konflik. Ia berharap gencatan senjata ini dapat bertahan dan menjadi langkah awal menuju perdamaian yang lebih permanen.

    “Itu pun yang kita selalu sampaikan. Kita terima dengan baik gencatan senjata yang sekarang. Tentunya kita berharap gencatan senjata ini akan bertahan,” ujarnya dikutip dari Antara.

    Indonesia dan Malaysia terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina melalui diplomasi aktif di tingkat regional dan internasional. Dukungan terhadap Palestina tetap menjadi salah satu prioritas dalam kebijakan luar negeri kedua negara.

    Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza dicapai pada Rabu (15/1/2025) melalui mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.

    Gencatan senjata ini melibatkan penghentian konflik selama 42 hari, pertukaran tawanan, penarikan pasukan Israel dari perbatasan Gaza, serta pengiriman bantuan kemanusiaan.

    Menteri Luar Negeri Qatar mengumumkan bahwa kesepakatan mulai berlaku pada Minggu (19/1/2025) pukul 08.30 waktu setempat. Meski begitu, tahap kedua dan ketiga kesepakatan ini masih dalam proses pembahasan.

    Sekjen Hizbullah Naim Qassem menyambut kesepakatan tersebut, memuji ketangguhan Hamas, dan menyatakan perselisihan di Israel semakin mendalam pasca-gencatan senjata.

    Ia juga meminta militer Lebanon melawan pelanggaran kedaulatan Lebanon oleh Israel. Para penjamin kesepakatan telah sepakat mendirikan pusat koordinasi di Kairo, Mesir.

  • Prabowo Bicara Soal Tenaga Kerja Hingga Kemerdekaan Palestina Saat Bertemu PM Malaysia Anwar Ibrahim – Halaman all

    Prabowo Bicara Soal Tenaga Kerja Hingga Kemerdekaan Palestina Saat Bertemu PM Malaysia Anwar Ibrahim – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyinggung berbagai isu saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Twin Tower Petronas, Kuala Lumpur, Senin (27/1/2025). 

    Isu yang dibahas mulai dari tenaga kerja, kelapa sawit, keamanan, hingga konflik Palestina.

    Terkait isu tenaga kerja, kedua pimpinan negara sepakat untuk melakukan penertiban.

    “Kita akan selesaikan masalah-masalah bilateral. Masalah tenaga kerja pun kita sepakat untuk kita tertibkan. Semua bidang kita sudah sepakat untuk meningkatkan kerja sama,” kata Prabowo usai pertemuan. 

    Kedua, Prabowo pun menyinggung soal kelapa sawit di mana kedua negara adalah produsen terbesar kelapa sawit dunia sekitar 80 persen. 

    “Kita juga produsen kelapa sawit terbesar antara Indonesia dan Malaysia. Mungkin kita produksi 80 persen produksi. Dan ternyata kelapa sawit menjadi komoditas yang sangat penting.”

    “Setiap saya ke negara-negara tertentu mereka selalu mengatakan perlu kelapa sawit. Mesir, India, Pakistan, semua. Jadi kita saya kira bisa berbuat banyak yang baik. Dan terima kasih sokongan dari Malaysia terus dalam hal-hal ini. Saya kira itu yang penting,” jelas Prabowo.

    Ketiga, dalam pertemuan tersebut Prabowo Subianto menyoroti banyaknya tantangan geopolitik yang penuh ketegangan.

    Untuk itu, Prabowo menginginkan Indonesia dan Malaysia bersinergi dengan negara-negara Asia lainnya.

    “Dari segi geopolitik, kita sadar bahwa dunia sekarang penuh dengan ketegangan, ketidakpastian. Karena itu, pandangan-pandangan Malaysia dan Indonesia perlu kita konsultasi terus, perlu kita sinergikan terus bersama kawan-kawan dari Asia dan lainnya,” katanya. 

    Ia menuturkan, sinergi itu perlu dilakukan karena jika bersatu, suara-suara negara Asia akan lebih didengar dan diperhitungkan oleh pihak lain yang kekuatannya jauh lebih besar. 

    “Hanya dengan persatuan di antara negara-negara Asia, hanya dengan kerja sama yang baik di antara kita, hanya dengan suara kita lebih didengar, kita lebih diperhitungkan oleh kekuatan-kekuatan yang jauh lebih besar dari kita,” ujarnya. 

    “Kalau bersatu ASEAN itu, kalau tidak salah 600 juta penduduk lebih, tidak kalah dengan Uni Eropa, tidak kalah. Dan semua, seluruh dunia mengakui South East Asia as the region of growth,” ucapnya.

    Keempat, Prabowo Subianto mendorong gencatan senjata di Palestina terus dilakukan.

    Prabowo menyatakan bahwa Indonesia dan Malaysia memiliki satu paham dalam memperjuangakan kemerdekaan Palestina.

    “Saya kira itu yang penting masalah Palestina kita berada di satu garis. Kita tetap mendukung kemerdekaan Palestina,” kata Prabowo.

    Untuk itu, secara tegas Prabowo menyatakan bahwa satu-satunya solusi untuk kemerdekaan Palestina dengan kebijakan “Two-State Solution”.

    “Dan kita sangat tegas bahwa the only solution is a two-state solution. Itu pun yang kita selalu sampaikan. Kita terima dengan baik genjatan senjata yang sekarang,” tegas Prabowo.

    “Tentunya kita berharap genjatan senjata ini akan bertahan,” ujarnya.

    Kunjungan Prabowo ke Malaysia ini adalah untuk memenuhi undangan Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong, Sultan Ibrahim.

    Kedatangan Prabowo diterima dengan upacara jajar kehormatan di Lapangan Parade Istana Negara itu diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan kedua negara, diikuti dengan tembakan meriam tanda penghormatan sebanyak 21 kali.

    Setelah upacara tersebut, Prabowo menghadiri audiensi dengan Sultan Ibrahim, di mana ia juga dianugerahi Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati I (The Most Esteemed Order of the Johor Royal I). (*)

  • Cara Ponpes Darunnajah Peringati Isra Mikraj, Ribuan Santri Khataman Al-Qur’an Serentak se-Indonesia – Halaman all

    Cara Ponpes Darunnajah Peringati Isra Mikraj, Ribuan Santri Khataman Al-Qur’an Serentak se-Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pondok Pesantren (Ponpes) Darunnajah menggelar khataman Al-Qur’an dalam sehari yang diikuti seluruh santri di Indonesia untuk memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, Senin (27/1/2025).

    Kegiatan ini melibatkan puluhan ribu santri dari 22 cabang di seluruh Indonesia.

    Pimpinan Ponpes Darunnajah, KH Sofwan Manaf menjelaskan alasan pihaknya memilih kegiatan tersebut dalam peringatan Isra Mikraj 1446 H ini.

    Menurutnya, Isra Mikraj mengingatkan akan kebesaran Allah SWT, keagungan Al-Qur’an, serta kewajiban-kewajiban umat Islam.

    “Peristiwa ini menjadi momen untuk menyadarkan kita, sebagai manusia, akan tanggung jawab terhadap sang pencipta, yaitu Allah SWT,” ungkapnya kepada Tribunnews, Senin, melalui keterangan tertulis. 

    Membaca Al-Qur’an dan melaksanakan berbagai ibadah lainnya, kata Sofwan, merupakan bagian dari kewajiban tersebut.

    “Isra Mikraj adalah pengingat bagi untuk terus mendekatkan diri kepada-Nya,” ujarnya.

    Sementara itu satu santri, Syarif Badru Zaman mengungkapkan kebahagiaannya mengikuti rangkaian acara tersebut.

    “Alhamdulillah, para santri mencari keberkahan di bulan Rajab yang mulia ini dengan melaksanakan khatmil Quran bersama setelah sholat subuh kemudian dilanjutkan dengan memperingati peristiwa mulia Isra Mikraj dengan mengharap keberkahan terus mengalir dari Allah,” tuturnya.

    Selain khataman Al-Qur’an, rangkaian peringatan Isra Mikraj juga dilanjutkan dengan tabligh akbar di halaman Pesantren Darunnajah Jakarta.

    Wakil Ketua Dewan Nadzir Darunnajah, KH Mustofa Hadi Chirzin dalam sambutannya mengajak para santri meneladani keteguhan Nabi Muhammad SAW menghadapi ujian.

    “Lebih dari 1400 tahun lalu, di tengah duka kehilangan Sayyidah Khadijah dan Abu Thalib, serta meningkatnya tekanan kaum Quraisy, Allah menganugerahkan perjalanan agung Isra Mikraj sebagai wujud kasih sayang-Nya,” ungkapnya.

    Momentum spiritual ini semakin khidmat dengan pembacaan Sirah Nabawiyah dan Kitab Maulid Adh-Dhiyaullami yang dipimpin grup hadrah santri Darunnajah.

    Lebih lanjut, Ustaz Muhammad Ali Abdullah, Imam Masjid Al Muhajirin Sidney dalam kesempatan itu menyampaikan materi mengenai relevansi Isra Mikraj dengan isu Palestina kontemporer.

    “Perjalanan suci dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa membuktikan bahwa hubungan umat Islam dengan Palestina bukan sekadar politik, tapi bagian dari pondasi keimanan,” jelasnya.

    Ustaz Ali juga berbagi pengalaman hidup di negeri minoritas muslim.

    Menurutnya, disiplin ibadah menjadi hal yang penting.

    “Di Australia, tanpa azan yang menggema dan kelangkaan musala, muslim harus lebih cermat merencanakan waktu shalat yang berubah seiring pergantian musim.”

    “Ini mengajarkan kita untuk menghargai kemudahan beribadah di Indonesia,” paparnya.

    Acara ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Syaikh Mustafa Mosawek Ahmad Mahmoud ulama dari Al-Azhar Asy-Syarif Mesir.

    Peringatan Isra Mikraj tahun ini juga diwarnai sejumlah lomba yang diikuti ratusan santri.

    Seperti Pidato Bilingual, Cerita Islami, Cerdas Cermat Islam, Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ), dan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ).

    (Tribunnews.com)

  • 80 Tahun Setelah Peristiwa Auschwitz: Budaya Mengenang di Jerman – Halaman all

    80 Tahun Setelah Peristiwa Auschwitz: Budaya Mengenang di Jerman – Halaman all

    Di luar gedung Bundestag Jerman, bendera berkibar setengah tiang. Karangan bunga diletakkan di mimbar pembicara. Banyak anggota parlemen yang berpakaian hitam, begitu juga dengan para tamu. Pidato-pidato disampaikan, dan tepuk tangan meriah terdengar.

    Sejak 1996, inilah cara warga Jerman mengenang korban-korban Nazi yang diadakan di Bundestag pada 27 Januari – tanggal yang secara internasional dikenal sebagai Hari Peringatan Holocaust. Tanggal tersebut menandai peringatan pembebasan kamp konsentrasi dan pemusnahan Auschwitz pada 1945. Peringatan ini merupakan inti dari “budaya mengenang” Jerman.

    Di Jerman, ada lebih dari 300 tempat peringatan dan pusat dokumentasi tentang Nazi. Anak-anak sekolah diajarkan tentang sejarah Nazi dalam pelajaran sejarah. Beberapa dari mereka juga mengunjungi bekas kamp konsentrasi, di mana monumen-monumen sejarah mengajarkan mereka tentang kekejaman yang dilakukan oleh Nazi.

    Sebagai sebuah negara, Jerman mengalami pengadilan kejahatan perang berskala besar, seperti pengadilan Auschwitz. Perusahaan-perusahaan Jerman telah menelusuri keterlibatan historis mereka dalam kejahatan Nazi. Bahkan hingga hari ini, para sipir tua di pusat-pusat pembantaian Nazi masih diadili.

    Hari Peringatan Holokaus merupakan pengingat akan babak paling kelam dalam sejarah Jerman. Nazi Jerman memicu Perang Dunia II, dengan jutaan korban jiwa, dan bertanggung jawab atas pembunuhan sistematis terhadap enam juta orang Yahudi Eropa, serta ratusan ribu korban teror Nazi lainnya: Orang Sinti dan Roma menjadi sasaran, begitu pula lawan politik, homoseksual, dan penyandang disabilitas.

    Apa yang dimaksud dengan ‘budaya mengenang’ Jerman?

    Ilmuwan politik dan jurnalis Saba-Nur Cheema menjelaskannya sebagai berikut: “Budaya mengenang adalah pengetahuan kolektif tentang masa lalu. Dalam kasus Jerman, ingatan akan Holokaus merupakan hal yang utama, begitu juga dengan pemeriksaan terhadap Sosialisme Nasional.”

    Tema-tema lain menjadi semakin penting dalam beberapa tahun terakhir, seperti kediktatoran pascaperang Jerman Timur dan peran Jerman sebagai kekuatan kolonial.

    Kaum muda mungkin berpikir bahwa Jerman selalu mengembangkan budaya mengenang tersebut. Namun, jaksa agung yang membawa tindakan kriminal di Auschwitz ke pengadilan di Frankfurt, Fritz Bauer, pernah berkata pada tahun 1960-an: “Wilayah musuh dimulai ketika saya meninggalkan kantor saya.”

    Bauer adalah seorang Yahudi. Dia selamat dari era Nazi dengan melarikan diri ke Swedia.

    Hari Peringatan Holocaust untuk para korban Sosialisme Nasional baru ditetapkan di Jerman pada tahun 1996. Hari itu tidak pernah ditetapkan sebagai hari libur nasional.

    Peringatan dan perayaan: terancam oleh kelompok sayap kanan

    Peringatan kejahatan Nazi sering kali menjadi sasaran permusuhan – terutama oleh kelompok ekstrem kanan dan populis sayap kanan di Jerman. Jens Christian Wagner, Direktur Buchenwald and Mittelbau-Dora Memorial, bekas kamp konsentrasi Nazi di dekat Weimar, telah mengambil sikap yang jelas untuk menentang partai Alternative for Germany (AfD) di Thuringia. Dia mengatakan di masa lalu bahwa partai tersebut memiliki elemen-elemen sayap kanan – dan telah menulis di X bahwa dia menerima ancaman.

    “Hampir semua situs peringatan menghadapi vandalisme dan penyangkalan terhadap Holocaust. Namun, Anda juga melihat perdebatan yang semakin meningkat di tingkat lokal,” kata Veronika Hager dari Yayasan Remembrance, Responsibility and Future (EVZ).

    Pemimpin AfD, Alice Weidel, baru-baru ini membuat pernyataan berikut ini dalam sebuah wawancara TV: “Tidak diragukan lagi bahwa Adolf Hitler adalah seorang sosialis antisemit – dan antisemitisme pada dasarnya adalah sayap kiri.”

    Hal ini sejalan dengan pernyataan sebelumnya yang dibuat oleh rekan-rekan AfD, seperti mantan ketua Alexander Gauland, yang terkenal meremehkan era Nazi sebagai “kotoran burung dalam sejarah”.

    “Tujuannya adalah untuk memperhalus situasi, sehingga kita akhirnya tidak membicarakan apa yang terjadi. Bahayanya adalah ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok nasionalis sayap kanan bisa menjadi tidak berwujud dan tidak lagi konkret,” kata ilmuwan politik dan jurnalis Saba-Nur Cheema.

    Apakah budaya mengenang telah gagal?

    Michel Friedman adalah salah satu dari sekian banyak jurnalis yang selama bertahun-tahun menarik perhatian pada meningkatnya antisemitisme dan rasisme. Dia sangat kritis terhadap “budaya mengenang” yang dilakukan selama ini. Dalam sebuah wawancara di media Jerman, Der Spiegel, ia mengatakan: “Jika kita melakukan pekerjaan rumah kita, kebencian yang tidak tahu malu dan brutal terhadap orang Yahudi tidak akan merajalela.”

    Baginya, dan juga bagi organisasi dan asosiasi Yahudi di Jerman, “budaya mengenang” terlalu diritualkan, terlalu terpaku pada masa lalu: “Sama pentingnya dengan berurusan dengan orang-orang Yahudi yang sudah meninggal: Tanggung jawab kita harus terletak pada orang-orang Yahudi yang masih hidup. Dan kehidupan di Jerman tidak baik bagi mereka.”

    Budaya itu tidak (secara otomatis) memerangi antisemitisme. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah insiden dan serangan yang dikaitkan dengan antisemitisme meningkat di Jerman. Bagi sebagian orang, hal ini membuktikan bahwa budaya itu telah gagal. Budaya mengingat dan perlindungan terhadap kehidupan Yahudi di negara ini sering dianggap saling berkaitan: Pelajaran dari masa lalu dimaksudkan untuk menghasilkan tanggung jawab di masa kini.

    Namun, Joseph Wilson, seorang pakar “Bertindak melawan antisemitisme” di EVZ Foundation mengatakan bahwa anggapan seperti itu mengharapkan hari peringatan sejarah menghasilkan sesuatu yang tidak dapat dilakukan.

    “Budaya mengenang bukanlah hal yang sama dengan mencegah dan memerangi antisemitisme,” kata Wilson. Rasa iba yang mungkin dirasakan seseorang ketika mengunjungi situs peringatan tidak secara otomatis diterjemahkan ke masa kini, dan hal itu tidak membuat orang mengenali kode antisemitisme dan teori konspirasi di masyarakat.

    “Sebaliknya, kita harus menyadari bahwa konsep pencegahan antisemitisme kita telah gagal di beberapa bagian,” katanya.

    Banyak aspek dari budaya peringatan di Jerman telah dibahas dan diperdebatkan. Para sejarawan memperdebatkan keunikan kejahatan Nazi, misalnya, dengan banyaknya diskusi di media. Pembantaian oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, dan perang di Gaza yang terjadi setelahnya, dengan puluhan ribu korban jiwa, mewakili perpecahan lain – peristiwa-peristiwa ini menunjukkan adanya keretakan dalam masyarakat Jerman.

    Sebagai contoh, frasa “Tidak akan ada lagi sekarang” dapat memiliki arti yang sangat berbeda di Jerman saat ini. Slogan ini umumnya digunakan untuk mengekspresikan sentimen bahwa kejahatan Nazi tidak boleh terjadi lagi. Banyak orang menafsirkannya sebagai ungkapan solidaritas terhadap orang Yahudi dan Israel. Namun begitu, slogan yang sama juga diteriakkan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina dalam demonstrasi pro-Palestina.

    Dukungan untuk Israel sering dipahami sebagai bagian dari tanggung jawab Jerman

    Sejak pidato terkenal Angela Merkel di parlemen Israel pada tahun 2008, ketika ia menyatakan bahwa keamanan Israel adalah “alasan negara bagi Jerman”, dukungan untuk Israel sering kali dipahami sebagai bagian dari tanggung jawab Jerman – bagian dari budaya peringatannya. Bagi sebagian orang di Jerman, hal itu berarti budaya mengingatnya tidak inklusif, tidak dirancang untuk masyarakat imigran yang beragam saat ini.

    Saba-Nur Cheema tidak setuju: “Saya tidak akan mengatakan bahwa budaya mengenang tidak dirancang untuk masyarakat. Karena masyarakat sipil sendiri membentuk budaya mengenang.”

    “Namun, dukungan penuh Jerman terhadap Israel pada awal perang Gaza, yang dibenarkan dengan sejarahnya sendiri, dikritik dengan tajam, “termasuk oleh banyak imigran muda.” Cheema mengatakan bahwa mereka mengajukan pertanyaan seperti: “Mengapa orang Palestina menderita seperti ini sekarang?” Memang, “itu bukan pertanyaan yang buruk untuk ditanyakan,” tambahnya.

    Cheema percaya bahwa slogan “Bebaskan Palestina dari Rasa Bersalah Jerman!”, yang sering diteriakkan dalam aksi-aksi protes, pada dasarnya merupakan pesan politik dan bukan serangan terhadap budaya mengenang.”

    Momen peringatan tetaplah penting

    Veronika Hager dari EVZ Foundation menyarankan satu cara untuk melangkah maju: “Ada begitu banyak hal yang dapat kita teliti secara khusus di lingkungan kita sehari-hari. Misalnya, para peserta pelatihan perusahaan dapat meninjau kembali kegiatan perusahaan mereka sendiri selama era Nazi, atau seseorang dapat mencari tahu siapa saja penghuni rumah tertentu yang dibunuh. Kegiatan semacam itu dapat dilakukan bersama anak muda, baik yang memiliki latar belakang internasional maupun tidak.”

    Yang jarang dibicarakan di Jerman adalah biografi para pelaku pembunuhan dalam keluarga sendiri. Wartawan Michel Friedman, seorang Yahudi, pernah berkata, “Anda tahu, ada jutaan saksi hidup! Lihatlah apa yang dilakukan oleh kakek-nenek, buyut, dan paman buyut Anda!”

    Hal itu mungkin bisa menjadi langkah berikutnya dalam pengembangan budaya mengenang Jerman. “Saya tidak ingin sampai pada titik di mana kita berkata: ‘Jadi, sekarang kita memiliki budaya yang sempurna,’ dan memberi tanda centang di sampingnya,” kata Veronika Hager. “Bagi saya, hal ini selalu merupakan sesuatu yang bersifat diskursif yang bergerak dan berkembang.”

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris