Prabowo Jadi Muslim Paling Berpengaruh Urutan ke-15 Dunia
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden Prabowo Subianto menempati urutan ke-15 versi
The Muslim 500
atau 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia Tahun 2026.
Dikutip
Kompas.com
dari situs
The Muslim 500
, Jumat (31/10/2025), Prabowo menempati urutan ke-15, di bawah Putra Mahkota Mohammad bin Salman bin Abdul Aziz Al Saud atau pangeran MBS dari Saudi.
Perdana Menteri Malaysia ada di urutan ke-10 dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menempati ranking ke-7.
Pada posisi tiga besar, ada Amir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di urutan pertama, disusul mufti dari Pakistan Sheikh Muhammad Taqi Usmani, dan di urutan ke-3 ada Sheikh Al Habib Umar bin Hafiz.
Ayatolah Ali Khamenei yang merupakan pemimpin Iran ada di urutan ke-4. Presiden Palestina Mahmoud Abbas ada di peringkat ke-45. Perdana Menteri Interim Bangladesh, Muhammad Yunus, menempati urutan ke-50.
Selain Prabowo, ada nama lain dari Indonesia di urutan 50 besar, yakni Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.
The Muslim 500
menjelaskan bahwa Prabowo berpengaruh karena menjadi pemimpin 285 juta orang Indonesia.
Penduduk Indonesia itu terdiri dari orang-orang yang berbicara lebih dari 300 bahasa.
The Muslim 500
juga menyebut 82,9 juta penerima Makan Bergizi Gratis atau MBG. Sebagaimana diberitakan
Kompas.com
, angka itu merupakan target penerima MBG untuk 2025.
The Muslim 500
disebut punya pengalaman politik di bidang militer hingga parpol yakni Partai Gerindra. Perjalanan kontestasi Prabowo dari pilpres ke pilpres juga diulas singkat.
Prabowo, disebut
The Muslim 500
, juga disebut punya kontroversi masa lalu yakni dari masa dia bertugas di militer, meliputi peristiwa Timor Timur, dan masa-masa pengujung rezim Soeharto.
Tantangan terbaru yang dihadapi Prabowo adalah pada kabinetnya yang mengalami reshuffle. Prabowo mengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Pertahanan Budi Gunawan.
Ada pula tantangan dari produk legislasi Maret 2025 yang meningkatkan peran militer yang dinilai bisa berefek ke demokrasi.
Aspek penting dari Prabowo, menurut
The Muslim 500
, ada pada kemampuan komunikasi publik Prabowo yang bisa berpengaruh ke masyarakat pelosok serta kelas pekerja.
Soal genosida Gaza, Indonesia mengutuk keras tindakan Israel dan menawarkan dukungan untuk Afrika Selatan yang ingin menyeret Israel ke Mahkamah Internasional dengan menyerahkan pendapat penasihat hukum.
Pemeringkatan ini dibuat oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre, entitas penelitian independen yang terafiliasi dengan Royal Aal Al Bayt Institute for Islamic Thought.
Adapun Royal Aal Al Bayt Institute for Islamic Thought adalah institut non-pemerintah di Amman, Yordania.
The Royal Islamic Strategic Studies Centre ini membuat pemeringkatan muslim paling berpengaruh tiap tahun sejak 2009.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Negara: Palestina
-
/data/photo/2025/10/31/69044d3518c52.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
8 Prabowo Jadi Muslim Paling Berpengaruh Urutan ke-15 Dunia Nasional
-

Survei Great Institute: 85,8% Publik Puas Kinerja Setahun Prabowo
Bisnis.com, JAKARTA – Survei Great Institute menyebut 85,8% masyarakat puas dengan kinerja Prabowo Subianto selama satu tahun menjabat, sedangkan 14,2% lainnya merasa tidak puas.
Direktur Eksekutif Great Institute, Sudarto mengatakan bahwa terdapat 8 faktor yang memengaruhi kepuasan publik terhadap kinerja Prabowo. 4 faktor dari sektor ekonomi dan 4 faktor dari sektor politik.
“Dari sektor ekonomi, kami menemukan program MBG, program Koperasi Merah Putih, ya kemudian kepuasan Ekonomi Rumah Tangga, kemudian Daya Beli Masyarakat,” kata Sudarto saat konferensi pers, Jumat (31/10/2025).
Sudarto menjelaskan, 70,4% responden merasa MBG bermanfaat dan 28,9% merasa tidak puas. Kemudian 69,5% merasa program Koperasi Desa Merah Putih yakin terlaksana dan 13% merasa tidak setuju.
Dari aspek ekonomi rumah tangga, 71,8% responden merasa lebih baik dibanding tahun sebelumnya dan 28,2% merasa tidak setuju. Lalu, 62,1% responden setuju bahwa daya beli masyarakat lebih baik dibanding tahun lalu, sedangkan 37,9% lainnya tidak setuju.
Dari faktor politik, 89,8% setuju pemberantasan korupsi lebih baik dibanding tahun lalu, 10,2% merasa tidak setuju. Lalu, 81,8% setuju Indikator kebebasan berpendapat lebih baik dibanding tahun lalu, sedangkan 18,2% tidak setuju. Dari faktor peran Prabowo dalam politik internasional, 89,8% responden setuju, 10,2% tidak setuju.
Lebih lanjut, 89,5% setuju puas terhadap peran Prabowo dalam kemerdekaan Palestina, 10,5% merasa tidak setuju. Tak hanya itu, masuknya Purbaya di Kabinet Merah Putih juga mendukung kepuasan publik.
Great Institute menilai, Purbaya memiliki keberanian mengkritik kebijakan pemerintah hingga menuntaskan permasalahan di sektor ekonomi.
Di samping itu, Sudarto mengungkapkan alasan Gibran tidak menjadi variabel dalam survei ini adalah karena Gibran lekat dengan sosok mantan Presiden ke-7 Joko Widodo, sehingga dikhawatirkan memengaruhi penilaian terhadap Prabowo.
“Berita-berita di media itu seperti memisahkan antara Prabowo dan Gibran. Ini berita ya. Nah berita di media itu seakan memisahkan Prabowo dan Gibran itu berbeda. Nah ini ya itu memengaruhi persepsi publik. Jadi kalau digabung, nah kami khawatir jadi bias hasilnya. Sebenarnya orang ingin apresiasi Prabowo tapi karena ada Gibran maka dia nggak akan apresiasi,” ujar Sudarto.
Pihaknya memandang Prabowo membawa ideologi sosialisme kerakyatan, dari pikiran dan tindakan-tindakannya. Sedangkan Gibran, dipersepsikan sebagai kepanjangan tangan Jokowi, di mana ideologi Jokowi lebih pada ideologi kapitalisme atau neoliberal.
Menurutnya hal ini wajar dalam setiap survei, sebab setiap survei memiliki tujuannya masing-masing.
Hasil ini diperoleh dari survei yang melibatkan 422 responden WNI berusia 17 yang dipilih dengan multistage random sampling dan disebarkan di Jawa (59,7%), Sumatra (20,1%), dan kawasan Indonesia Timur (20,1%). Margin of error 5%.
Adapun data sekunder ditunjang dari BPS, BI, Kemenkeu, LPS, dan OJK. Kemudian Big Data diperoleh dari 4,79 juta unggahan dari media sosial X, Facebook, Instagram, YouTube, dan TikTok yang diambil dari 20 Oktober 2024 – 19 Oktober 2025.
-

Israel Serahkan 30 Jenazah Tahanan Palestina
Gaza City –
Israel telah menyerahkan 30 jenazah tahanan Palestina ke Jalur Gaza, sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang sedang berlangsung. Hal itu dilakukan setelah Hamas sebelumnya memulangkan dua jenazah sandera kepada Tel Aviv.
Kompleks Medis Al-Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan, seperti dilansir AFP, Jumat (31/10/2025), telah mengonfirmasi bahwa jenazah tahanan Palestina telah diterima dari pihak Israel.
“Jenazah 30 tahanan Palestina telah diterima dari pihak Israel sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran,” kata otoritas Kompleks Medis Al-Nasser kepada AFP.
Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, Israel akan mengembalikan 15 jenazah warga Palestina yang tewas dalam penahanannya untuk setiap jenazah sandera Israel yang diserahkan oleh Hamas.
Dua jenazah sandera baru saja diserahkan Hamas kepada Israel pada Kamis (30/10) waktu setempat. Sebagai imbalannya, Tel Aviv menyerahkan 30 jenazah tahanan Palestina ke Jalur Gaza.
Penyerahan jenazah tersebut menjadikan jumlah jenazah tahanan Palestina yang telah dipulangkan Israel sejauh ini menjadi 225 jenazah.
Jenazah-jenazah tahanan Palestina itu dibawa ke Al-Nasser oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC), setelah diserahkan oleh Israel. ICRC selalu memfasilitasi pertukaran jenazah tahanan Palestina dan jenazah sandera Israel selama gencatan senjata Gaza berlangsung.
Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku 10 Oktober lalu, Hamas telah menyerahkan semua 20 sandera yang masih hidup kepada Israel.
Kelompok tersebut juga telah mulai memulangkan 28 jenazah sandera, yang dilaporkan hilang, secara bertahap. Namun prosesnya lambat, yang membuat kemarahan Israel memuncak. Hamas mengakui adanya kesulitan mencari jenazah sandera karena banyak puing yang disebabkan pengeboman Israel yang menghancurkan Jalur Gaza.
Sejauh ini, Hamas baru memulangkan 15 jenazah sandera yang telah diidentifikasi sebagai warga negara Israel dan dua jenazah pekerja asing — satu warga Thailand dan satu lagi warga Nepal.
Hamas juga telah memulangkan sebagian jenazah seorang sandera Israel yang telah ditemukan, serta satu jenazah tidak teridentifikasi yang tidak terdaftar di antara 28 sandera yang dilaporkan hilang itu.
Terdapat 10 jenazah sandera yang diperkirakan masih berada di Jalur Gaza, ditambah satu jenazah lagi yang hilang sejak tahun 2014 di sana. Semuanya merupakan warga negara Israel, kecuali satu warga negara Tanzania dan satu warga negara Thailand.
Lihat juga Video ‘100 Warga Gaza Tewas saat Gencatan Senjata, PBB: Mengerikan!’:
Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
-

Inggris Sumbang Rp 77,2 M untuk Bersihkan Ranjau di Gaza
Jakarta –
Inggris akan menambahkan dana untuk membersihkan sekitar 7.500 ton amunisi yang belum meledak di Gaza yang menghalangi bantuan mencapai Palestina. Pemerintah Inggris akan menyediakan £4 juta atau sekitar Rp 77,2 miliar.
Dilansir AFP, Jumat (31/10/2025), pendanaan untuk Badan Aksi Ranjau Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNMAS) akan membantu “meningkatkan” para ahli untuk membersihkan ranjau darat, bom curah, dan amunisi yang dijatuhkan selama perang.
Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan mencabut bom yang belum meledak agar memudahkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza merupakan “komponen vital” dari perjanjian gencatan senjata yang baru-baru ini ditengahi AS.
“Situasi di Gaza sangat memprihatinkan tanpa dukungan kemanusiaan vital yang mereka butuhkan,” kata Menteri Luar Negeri Yvette Cooper, yang akan mengunjungi Timur Tengah minggu ini.
“Kita harus melakukan segala yang kita bisa untuk membanjiri Gaza dengan bantuan,” imbuhnya.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Handicap International memperingatkan awal bulan ini bahwa sekitar 70.000 ton bahan peledak telah dijatuhkan di Gaza selama perang.
Pada hari Kamis, Cooper mengunjungi HALO, organisasi kemanusiaan pembersihan ranjau darat terbesar di dunia, di lokasinya di Inggris barat daya. Dia juga bertemu dengan perwakilan dari Kelompok Penasihat Ranjau (MAG) dan UNMAS.
LSM Inggris HALO dan MAG melaksanakan 69 persen dari seluruh pembersihan ranjau sipil di dunia, dengan bantuan UNMAS, menurut kementeriannya.
Dalam kunjungan tersebut, Menlu Cooper berbicara dengan “operator Inggris yang ditempatkan di kawasan tersebut dan siap untuk membuat Gaza lebih aman.”
Pendanaan baru Inggris untuk UNMAS berasal dari bantuan luar negeri sebesar £116 juta yang diumumkan untuk Wilayah Palestina pada tahun anggaran ini.
(lir/lir)
-

Israel Kembali Terima 2 Jenazah Sandera di Gaza
Jakarta –
Israel mengatakan pasukan keamanannya di Jalur Gaza telah menerima jenazah dua sandera dari Palang Merah yang dikembalikan oleh Hamas. Pemulangan jenazah ini sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.
Dilansir AFP, Jumat (31/10/2025), sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, sebelumnya telah mengumumkan akan mengembalikan dua jenazah pada Kamis sore waktu setempat.
Tanpa termasuk dua jenazah terbaru, Hamas telah mengembalikan jenazah 15 dari 28 sandera.
“Israel telah menerima, melalui Palang Merah, jenazah dua sandera yang diserahkan kepada pasukan IDF dan Shin Bet di Jalur Gaza,” demikian pernyataan dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Ditambahkan pula bahwa jenazah tersebut akan dibawa ke pusat medis forensik untuk identifikasi.
Israel melancarkan gelombang serangan di Gaza sepanjang malam dari Selasa hingga Rabu. Israel mengatakan serangan ini sebagai balasan atas tewasnya seorang tentara Israel di selatan wilayah Palestina tersebut.
Pada Rabu pagi, Israel mengatakan telah memulai “penegakan kembali gencatan senjata”, dan baik Presiden AS Donald Trump maupun mediator regional Qatar mengatakan mereka berharap gencatan senjata akan tetap berlaku.
Hamas mengatakan para pejuangnya “tidak terkait dengan insiden penembakan di Rafah”. Hamas menegaskan kembali komitmennya terhadap gencatan senjata.
Hamas juga menunda penyerahan jenazah sandera yang telah meninggal. Hamas menambahkan bahwa “eskalasi apa pun akan menghambat pencarian, penggalian jenazah”.
Setelah dimulainya gencatan senjata bulan ini, kelompok tersebut mengembalikan 20 sandera yang masih hidup yang masih dalam tahanannya dan memulai proses pengembalian 28 jenazah sandera yang telah meninggal.
Israel menuduh Hamas mengingkari kesepakatan dengan tidak segera mengembalikan mereka, tetapi kelompok militan Palestina itu mengatakan akan membutuhkan waktu untuk menemukan sisa-sisa jenazah yang terkubur di reruntuhan.
(lir/lir)
-

Hamas Tuduh Israel Sabotase Rencana Perdamaian Trump untuk Gaza
Gaza City –
Kelompok Hamas menyatakan Israel bertanggung jawab penuh atas “eskalasi berbahaya” yang terjadi di Jalur Gaza, menyusul rentetan pengeboman mematikan oleh militer Tel Aviv yang menewaskan lebih dari 100 orang saat gencatan senjata berlangsung.
Hamas menuduh Israel berupaya melakukan sabotase terhadap rencana perdamaian yang digagas oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakhiri perang Gaza.
Dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Kamis (30/10/2025), Hamas menekankan bahwa mereka tidak akan membiarkan Israel memaksakan “realitas baru” di Jalur Gaza yang sedang dihujani serangan.
“Hamas menegaskan bahwa pendudukan (Israel) bertanggung jawab penuh atas eskalasi berbahaya ini, beserta konsekuensinya di lapangan dan secara politik, dan atas upaya menyabotase rencana Trump dan kesepakatan gencatan senjata,” sebut Hamas dalam pernyataannya.
Lebih lanjut, Hamas menegaskan kembali komitmen penuh terhadap kesepakatan gencatan senjata dan meminta para mediator, serta para penjamin kesepakatan itu, untuk memikul tanggung jawab mereka dan memberikan tekanan segera kepada Israel agar menghentikan “pembantaian” terhadap warga Palestina.
Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan sedikitnya 104 orang, termasuk 46 anak dan 24 perempuan, tewas dalam pengeboman Israel pada Selasa (28/10) malam waktu setempat. Pengeboman itu terjadi setelah Tel Aviv mengumumkan kematian seorang tentaranya dalam penembakan di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.
Militer Israel mengklaim pengeboman itu menargetkan 30 militan senior di Jalur Gaza, dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Katz mengklaim “puluhan komandan Hamas telah dinetralisir”.
Namun Hamas, dalam pernyataan sebelumnya, telah menegaskan bahwa para petempurnya “tidak ada hubungannya dengan insiden penembakan di Rafah” dan menegaskan kembali komitmen terhadap gencatan senjata Gaza.
Dalam perkembangan situasi terbaru, militer Israel kembali melancarkan serangan terhadap Jalur Gaza pada Rabu (29/10), yang diklaim menargetkan sebuah gudang senjata.
Militer Tel Aviv mengumumkan bahwa pasukannya telah melancarkan serangan presisi terhadap sebuah lokasi di wilayah Beit Lahia, Jalur Gaza bagian utara, yang diklaim sebagai tempat senjata-senjata ditimbun untuk “serangan teror yang akan segera terjadi”.
Ditegaskan militer Israel dalam pernyataannya bahwa pasukannya akan tetap dikerahkan “sesuai dengan perjanjian gencatan senjata dan akan terus beroperasi untuk mengatasi ancaman langsung apa pun”.
Otoritas Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, yang menerima korban jiwa akibat serangan itu, melaporkan sedikitnya dua warga Palestina tewas dalam serangan terbaru Israel tersebut.
Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
-

Gencatan Senjata Pepesan Kosong! Israel Menggila Bom Gaza, 109 Tewas
Jakarta, CNBC Indonesia – Israel terus menggempur Gaza seharian melalui serangan udara Rabu. Dalam update Al-Jazeera, Kamis (30/10/2025), setidaknya 109 orang tewas, termasuk 52 anak-anak.
Pernyataan resmi yang diberikan Kantor Media Pemerintah Gaza menyebut serangan dilakukan selama 12 jam. Selain anak-anak, dijelaskan bahwa ada 23 perempuan, empat lansia, dan tujuh penyandang disabilitas yang juga tewas karena serangan itu.
Kampanye sistematis misinformasi, pemalsuan, dan kebohongan yang bertujuan untuk memutarbalikkan fakta dan menutupi kejahatan yang terus berlanjut terhadap warga sipil di Jalur Gaza,” ujar kantor itu merujuk Israel.
“Pendudukan menerbitkan daftar berisi 26 nama, termasuk 21 foto, yang mengklaim bahwa nama-nama tersebut milik orang-orang yang tewas dalam agresi brutal terbarunya yang terjadi dalam 24 jam terakhir,” tambahnya.
“Setelah pemeriksaan yang cermat, ditemukan bahwa daftar tersebut berisi tiga nama yang salah, bukan nama Arab dan tidak tercatat dalam catatan resmi Palestina, di samping nama-nama fiktif yang tidak ada dalam kenyataan, beberapa di antaranya sengaja tidak disertai foto.”
Israel pun disebut telah melakukan pelanggaran mencolok dan disengaja pada gencatan senjata Gaza. Israel dikatakan berulang kali menargetkan lingkungan pemukiman, rumah sakit, dan tempat penampungan, dalam serangan terbarunya.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, menggambarkan serangan itu “sangat mengecewakan”. Ia menegaskan update terbaru itu sebagai hal yang membuatnya frustrasi.
Ia mengatakan kepada Dewan Hubungan Luar Negeri di New York bahwa Hamas telah menyatakan dengan jelas bahwa mereka bersedia menyerahkan pemerintahan di Gaza. Qatar sendiri sedang berusaha mendesakkelompok itu untuk melucuti senjatanya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
-

Israel Bunuh 104 Warga Gaza dalam 12 Jam, Serangan Mematikan sejak Gencatan Senjata
GELORA.CO – Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengungkap serangan Israel ke Gaza sejak Selasa malam hingga Rabu (28-29/10/2025) pagi, menewaskan sedikitnya 104 orang. Dari jumlah tersebut, 46 di antaranya adalah anak-anak.
Serangan terbaru Israel yang berlangsung sekitar 12 jam juga melukai sedikitnya 253 orang.
Ini merupakan serangan paling mematikan yang dilakukan pasukan Zionis sejak gencatan senjata di Gaza berlaku pada 10 Oktober lalu. Sejak gencatan senjata yang diprakarsai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Israel telah membunuh setidaknya 211 warga Gaza dan melukai 597 lainnya.
Secara total, serangan Israel ke Gaza sejak awal mula perang pada 7 Oktober 2023 telah menewaskan sedikitnya 68.643 orang dan melukai 170.655 lainnya.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangan terhadap lebih dari 30 target di berbagai wilayah Gaza setelah menuduh Hamas melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan menyerang posisi pasukannya di Rafah.
Mereka mengklaim target-target serangan tersebut adalah pusat komando Hamas, namun pada kenyataannya banyak korban yang berjatuhan adalah perempuan dan anak-anak.
Hamas membantah keras tuduhan itu dengan menegaskan pejuanganya tak beroperasi di Rafah yang merupakan zona merah. Kelompok yang berkuasa di Gaza itu balik menuduh Israel sengaja menggunakan alasan tersebut sebagai pembenaran untuk menyerang Gaza kembali
-

Hamas Bantah Serang Tentara Israel di Gaza, Akan Patuhi Gencatan Senjata
Jakarta –
Kelompok militan Palestina, Hamas membantah tuduhan bahwa para petempurnya telah menyerang tentara Israel di Jalur Gaza. Hamas pun menegaskan akan mematuhi gencatan senjata dengan Israel yang dimediasi oleh Amerika Serikat.
“Hamas menegaskan bahwa mereka tidak memiliki hubungan dengan insiden penembakan di Rafah dan menegaskan komitmennya terhadap perjanjian gencatan senjata,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Rabu (29/10/2025).
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menuduh kelompok Hamas telah menyerang pasukan Israel atau IDF meskipun gencatan senjata sedang berlangsung di Gaza. Dia pun dan bersumpah bahwa kelompok itu akan “membayar harga yang mahal”.
“Organisasi Hamas akan membayar harga yang mahal karena menyerang tentara IDF di Gaza dan melanggar perjanjian untuk mengembalikan jenazah para sandera. Serangan Hamas hari ini terhadap tentara IDF di Gaza merupakan pelanggaran garis merah, yang akan ditanggapi IDF dengan kekuatan besar,” kata Katz dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantornya pada Selasa (28/10) waktu setempat.
Sebelumnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memerintahkan militer untuk melakukan serangan intensif di Jalur Gaza setelah menuduh Hamas melanggar gencatan senjata. Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan Israel melancarkan setidaknya tiga serangan udara di wilayah Palestina tersebut.
“Pendudukan kini membombardir Gaza dengan setidaknya tiga serangan udara meskipun ada perjanjian gencatan senjata,” ujar juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal, kepada AFP, Rabu (29/10).
“Setidaknya 30 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangan Israel di Jalur Gaza,” ujar Bassal.
(ita/ita)
