Negara: Pakistan

  • Panas! MA Pakistan Sebut Penangkapan Imran Khan Tidak Sah!

    Panas! MA Pakistan Sebut Penangkapan Imran Khan Tidak Sah!

    Islamabad

    Mahkamah Agung Pakistan menetapkan penangkapan mantan Perdana Menteri (PM) Imran Khan tidak sah. Penangkapan Khan yang dilakukan di luar Pengadilan Tinggi di Islamabad itu memicu bentrokan sengit dan unjuk rasa besar-besaran di berbagai wilayah Pakistan.

    Seperti dilansir AFP, Jumat (12/5/2023), Mahkamah Agung Pakistan dalam putusan pada Kamis (10/5) memerintahkan Khan untuk tetap berada dalam penahanan pengadilan di bawah perlindungan kepolisian untuk keselamatannya sendiri hingga Jumat (11/5), ketika dia kembali disidang di pengadilan tempat dia ditangkap.

    “Penangkapan Anda tidak sah sehingga keseluruhan proses harus ditarik kembali,” ucap hakim agung Umar Ata Bandial kepada Khan dalam persidangan di Islamabad.

    Sejak digulingkan dari jabatannya pada April lalu, Khan menggencarkan kampanye untuk menggelar pemilu cepat dan melontarkan kritikan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap para pemimpin dan jajaran elite militer Pakistan yang kuat.

    Dia bahkan menuduh mereka merencanakan percobaan pembunuhan terhadap dirinya dalam insiden penembakan pada November lalu, ketika Khan terkena tembakan di kaki saat bergabung dalam aksi massa bersama pendukungnya.

    Sementara itu, Khan juga terjerat banyak kasus hukum, yang menjadi contoh situasi berbahaya yang sering menyelimuti tokoh oposisi di Pakistan, di mana kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) menuduh pengadilan dimanfaatkan untuk membungkam perbedaan pendapat.

    Khan yang mantan bintang olahraga kriket Pakistan itu dikepung puluhan personel pasukan paramiliter pada Selasa (9/5) waktu setempat dan ditangkap atas tuduhan korupsi saat menghadiri persidangan di Pengadilan Tinggi Islamabad.

    Lihat Video ‘Protes Penangkapan Eks PM Imran Khan, 5 Warga Pakistan Tewas’:

  • Rusuh di Pakistan Usai Penangkapan Eks PM Imran Khan

    Rusuh di Pakistan Usai Penangkapan Eks PM Imran Khan

    Jakarta

    Kerusuhan pecah di Pakistan. Peristiwa itu terjadi buntut dari penangkapan mantan Perdana Menteri (PM) Imran Khan yang diprotes oleh para pendukungnya.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (11/5/2023), Khan ditahan selama delapan hari atas tuduhan korupsi pada hari Rabu, puncak dari kampanye pembangkangan yang jarang terjadi terhadap militer yang kuat.

    Penangkapan Khan membuat marah para pendukung partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), yang bentrok dengan pasukan keamanan di beberapa kota dan berbaris menuju markas militer.

    Tentara Dikerahkan

    Pasukan militer dikerahkan di ibukota Pakistan, Islamabad pada hari Kamis setelah penangkapan Khan yang memicu protes keras selama dua hari oleh para pendukungnya. Para pendukung Khan menuduh militer mengatur pelengseran Khan pada April tahun lalu. Militer telah membantah terlibat.

    “Jika mereka berpikir bahwa penangkapan Imran Khan akan melemahkan semangat kami, maka mereka salah besar,” kata pengunjuk rasa Niaz Ali di kota Peshawar, di mana beberapa monumen dan gedung pemerintah dibakar.

    “Kami mendukung Imran Khan dan akan mendukungnya sampai mati,” imbuhnya.

    Setidaknya tujuh pejabat dari pimpinan pusat PTI telah ditangkap dan ditahan karena dituduh mendalangi protes, kata polisi Islamabad pada Kamis (11/5) pagi waktu setempat.

    Polisi Islamabad mengatakan pasukan telah memasuki ‘zona merah’ ibu kota yang sensitif di mana gedung-gedung pemerintah berada.

    Pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pendukung PTI di beberapa kota, termasuk kota pelabuhan besar Karachi.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

  • Heboh Gajah Mati, Kebun Binatang Pakistan Diminta Tutup Permanen

    Heboh Gajah Mati, Kebun Binatang Pakistan Diminta Tutup Permanen

    Islamabad

    Seekor gajah berusia 17 tahun yang sakit kritis bernama Noor Jehan mati di Kebun Binatang Karachi, Pakistan. Badan amal kesejahteraan hewan, Four Paws, meminta kebun binatang itu untuk ditutup permanen.

    Dilansir CNN, Senin (24/4/2023), gajah itu menderita penyakit serius. Noor lalu jatuh ke kolam minggu lalu, kata Four Paws dalam sebuah pernyataan.

    Kesehatan gajah memburuk dengan cepat dalam beberapa minggu terakhir. Gajah itu bahkan tidak dapat berdiri.

    “Dia menghabiskan terlalu lama berbaring di tanah – situasi yang mengancam nyawa gajah,” pernyataan Four Paws.

    “Terlepas dari semua upaya kami yang tak kenal lelah dan kerja keras tim di lokasi, kami tidak dapat membuatnya bangkit kembali. Dia berjuang selama berhari-hari tetapi menyerah pada kondisi kritisnya,” tambahnya.

    Four Paws mengatakan gajah di penangkaran biasanya mati pada saat mereka mencapai usia 40 tahun. Harapan hidup gajah penangkaran jauh lebih rendah daripada gajah yang hidup di alam liar.

    Four Paws menyerukan pemindahan gajah yang berada di kebun binatang lainnya, Madhubala, ke “lokasi yang lebih sesuai spesies sesegera mungkin, untuk mencegah potensi tragedi lainnya”.

    “Kami menyambut baik pemerintah Federal dan Sindh mempertimbangkan untuk menutup Kebun Binatang Karachi secara permanen. Ini bisa menjadi titik balik kesejahteraan hewan liar di penangkaran di Pakistan,” lanjut pernyataan itu.

    Lihat juga Video: Pembagian Sedekah Ramadan di Pakistan Tewaskan 11 Orang

    (isa/isa)

  • Arab Saudi Evakuasi 91 Warganya dan Sejumlah Pejabat Asing dari Sudan

    Arab Saudi Evakuasi 91 Warganya dan Sejumlah Pejabat Asing dari Sudan

    Khartum

    Sudan tengah dilanda pertempuran besar-besaran usai adanya upaya kudeta. Arab Saudi bergerak cepat dengan mengevakuasi warganya.

    Dilansir AFP, Minggu (23/4/2023), evakuasi itu dilakukan oleh angkatan laut kerajaan Saudi dengan didukung unsur militer lainnya. Tidak hanya warga Saudi, sejumlah diplomat dan pejabat asing turut diamankan.

    Dari data sementara, ada 91 warga Saudi dan sekitar 66 warga asing yang dievakuasi. 66 warga asing itu berkebangsaan Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Mesir, Tunisia, Pakistan, India, Bulgaria, Bangladesh, Filipina, Kanada, hingga Burkina Faso.

    Pejabat asing itu termasuk “diplomat dan pejabat internasional,” kata Kementerian Luar Negeri Saudi tanpa memberikan rincian identitas.

    Kementerian Luar Negeri Saudi menyebut pihaknya “bekerja untuk menyediakan semua kebutuhan yang diperlukan warga negara asing” sebelum keberangkatan mereka ke negara masing-masing.

    Televisi Al-Ekhbariya milik pemerintah Saudi merilis beberapa video kapal perang yang berisi warga Saudi mendekati pelabuhan Jeddah pada hari Sabtu (22/4). Warga Saudi itu kemudian diterima oleh pejabat dan sejumlah tentara dengan membagikan permen.

    Wanita dan anak-anak yang memegang bendera Saudi juga terlihat turun dari salah satu kapal.

    (isa/isa)

  • Mengingat Janji Kominfo 5 Tahun Lalu Data Registrasi SIM Card Aman

    Mengingat Janji Kominfo 5 Tahun Lalu Data Registrasi SIM Card Aman

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebelum muncul kasus kebocoran miliaran data registrasi SIM card, Kementerian Komunikasi dan Informatika sempat menjanjikan keamanan data pribadi pelanggan.

    Diketahui, kebijakan wajib daftar SIM card itu sudah digaungkan Kominfo pada 2017 dengan tenggat hingga 28 Februari 2018. Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Kominfo No. 12 Tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi.

    Dikutip dari keterangan di akun Instagram-nya, Kominfo meminta mengabaikan ragam hoaks yang beredar di sosial media soal registrasi SIM Card.

    “Tenang, Data kamu aman kok. Semuanya adalah sistem yang bekerja dan semua Operator sudah menerapkan standar Internasional ISO 27001 terkait Keamanan Informasi,” ujar Kominfo, dalam unggahan 2 November 2017.

    “Kita Aman, Nyaman dan Penipu-pun resah ☺️,” lanjut pernyataan itu.

    [Gambas:Instagram]

    Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kominfo Ahmad Ramli merinci tiga hoaks itu antara lain tidak wajib registrasi kartu SIM; tenggat pendaftaran kartu SIM terakhir adalah 31 Oktober; dan operator akan menyalahgunakan data dari pelanggan.

    “Mohon tidak dipercayai,” ucapnya, pada konferensi pers, di Jakarta, Rabu (2/11).

    Ramli pun mengklaim operator tak memiliki akses lebih jauh di database Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri.

    “Operator dan/atau gerai statusnya sebagai mitra untuk menjamin perindungan data pelanggan sesuai ISO 27001. Operator telekomunikasi hanya memiliki akses (dari Dukcapil) untuk memvalidasi saja, tidak lebih dalam lagi,” ujar dia, Rabu (1/11).

    ISO 27001 adalah sertifikasi standar internasional yang diberikan untuk industri. Jika ingin mendapatkan sertifikasi ini, industri harus mengikuti syarat yang salah satunya adalah wajib mengamankan data pelanggan.

    Saat kebijakan itu diluncurkan, Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) memprediksi registrasi kartu prabayar ini berpotensi mengganggu hak privasi warga negara.

    Pasalnya, dalam aturannya, pemerintah mengharuskan masyarakat meminta pelanggan kartu SIM prabayar untuk menyertakan nomor induk kependudukan (NIK) hingga kartu keluarga (KK).

    “Meskipun kewajiban registrasi SIM card ada di tujuh negara lainnya di dunia, minimnya jaminan perlindungan data pribadi maupun privasi secara umum di Indonesia berpotensi mengancam keamanan data masyarakat sendiri,” terang Wahyudi Djafar, Deputi Direktur Riset ELSAM, Selasa (17/10/2017).

    Beberapa negara memang wajib melakukan registrasi kartu SIM, seperti Brasil, China, Pakistan, Arab Saudi, Swiss, dan Zimbabwe. Namun, registrasi dilakukan dengan paspor bukan NIK.

    “Kalau paspor kan tidak bisa melacak secara jelas di mana alamat, siapa saja keluarga dan catatan sipil seseorang. Apalagi nama kandung ibu itu adalah data yang sangat sensitif. Itu merupakan super password,” ujar Wahyudi.

    Ramai bantahan

    Sekitar lima tahun usai janji Kominfo itu, user BreachForums (breached.to) Bjorka mengklaim memiliki 1,3 miliar data registrasi kartu SIM dengan kapasitas 87 GB. Ia membanderolnya dengan harga US$50 ribu (sekitar Rp744 juta). Ia pun menyertakan sampel data sebanyak 2GB.

    Bjorka juga sempat membocorkan data diduga 26 juta pelanggan IndiHome.

    Chairman lembaga riset siber CISSReC (Communication & Information System Security Research Center) Pratama Persadha mengatakan 1,5 sampel data yang dibagikan Bjorka terbukti valid. Pasalnya, nomor-nomor kontak itu bisa ditelepon.

    Saat dikonfirmasi, Menkominfo Johnny G. Plate mengklai kebocoran bukan dari lembaganya. “Data itu tidak ada di Kominfo,” aku dia, saat ditemui di Bali, Kamis (1/9).

    Soal siapa yang bertanggung jawab, politikus Partai NasDem itu menyinggung ketentuan Peraturan Pemerintah (PP) No. 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik dan Transaksi Elektronik.

    “Sekarang ikut atau tidak ikut. Kalau tidak ikut bocor datanya karena tidak menjaga,” ujarnya.

    Pihak operator telekomunikasi dan Dukcapil pun turut membantahnya dengan mengklaim tak ada kebocoran setelah melakukan pemeriksaan internal.

    Lalu, dari mana bocornya, dan siapa yang harus tanggung jawab?

    (tim/arh)

    [Gambas:Video CNN]

  • Ahli Sebut 2 Penyebab Banjir Bandang Tewaskan Seribu Orang di Pakistan

    Ahli Sebut 2 Penyebab Banjir Bandang Tewaskan Seribu Orang di Pakistan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemanasan global dan hujan tanpa henti disebut sebagai penyebab banjir bandang yang tewaskan lebih dari seribu orang di Pakistan.

    Banjir bandang yang melanda Pakistan diketahui telah menyebabkan total 1.136 meninggal dunia sejak Juni lalu.

    Angka korban meninggal juga diperkirakan akan terus bertambah lantaran semakin banyak desa yang terendam banjir tak lagi bisa terjangkau karena jalan utama rusak parah.

    Menteri Perubahan Iklim Pakistan Sherry Rehman mengatakan sekitar sepertiga wilayah negara itu terendam banjir bandang luapan dari Sungai Indus.

    Sederet faktor yang disebabkan pemanasan global seperti suhu yang tinggi, udara yang lebih panas menahan lebih banyak kelembapan, cuaca ekstrem yang semakin liar, hingga gletser yang mencair disebut sebagai dalang dari banjir ini.

    Sederet faktor tersebut kemudian bergabung menjadi hujan yang turun tanpa henti yang menyebabkan banjir.

    “Tahun ini Pakistan telah menerima curah hujan tertinggi setidaknya dalam tiga dekade. Sejauh tahun ini hujan turun lebih dari 780 persen di atas rata-rata,” kata Abid Qaiyum Suleri, direktur eksekutif Institut Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan dan anggota Dewan Perubahan Iklim Pakistan, seperti dikutip AP News.

    “Pola cuaca ekstrem semakin sering terjadi di wilayah ini dan Pakistan tidak terkecuali,” imbuhnya.

    Ilmuwan iklim yang berbasis di Lahore di International Water Management Institute, Moshin Hafeez mengatakan Pakistan dianggap sebagai negara kedelapan yang paling rentan terhadap perubahan iklim.

    Namun demikian, sejumlah ilmuwan mengatakan meski banjir sangat dekat dengan perubahan iklim, tetapi terlalu dini untuk secara resmi menyalahkan pemanasan global dalam kasus ini.

    Menteri Iklim Sherry Rehman mengatakan yang terjadi di negaranya adalah bencana dengan proporsi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Sementara para ilmuwan menunjukkan campur tangan perubahan iklim pada bencana ini, mereka belum menyelesaikan perhitungan rumit yang membandingkan apa yang terjadi di Pakistan dengan apa yang akan terjadi di dunia tidak mengalami pemanasan.

    Studi yang diperkirakan rampung dalam beberapa minggu ini akan secara resmi menjelaskan seberapa besar faktor perubahan iklim ambil bagian dalam bencana ini.

    “Banjir baru-baru ini di Pakistan sebenarnya adalah akibat dari bencana iklim … yang menjulang sangat besar,” kata Anjal Prakash, direktur penelitian di Institut Kebijakan Publik Bharti India.

    “Jenis curah hujan yang tak henti-hentinya telah terjadi … belum pernah terjadi sebelumnya,” tambahnya.

    Pakistan terbiasa dengan musim hujan, tetapi Rehman mengatakan curah hujan biasanya memiliki jeda dalam rentang tiga atau dua bulan dan tidak terjadi secara terus menerus.

    Menurutnya, hujan di Pakistan biasanya ada jeda, dan tidak terlalu deras juga hujan yang terjadi.

    “Itu juga tidak terlalu lama. … Sudah delapan minggu dan kami diberitahu bahwa kami mungkin akan terjadi hujan lagi di bulan September,” katanya.

    Menurut catatan, hujan yang terjadi di Pakistan turun dengan intensitas 37,5 sentimeter dalam satu hari, hampir tiga kali lebih tinggi dari rata-rata intensitas hujan nasional selama tiga dekade terakhir.

    Hujan deras yang terjadi di negara ini kemudian menyebabkan banjir yang membuat sekitar 20 bendungan jebol.

    Lebih lanjut, panas terik di negara ini juga terjadi tak henti-hentinya seperti hujan. Pada Mei, Pakistan secara konsisten memiliki suhu di atas 45 derajat Celcius. Suhu terik yang lebih tinggi dari 50 derajat Celcius bahkan tercatat di tempat-tempat seperti Jacobabad dan Dadu.

    Udara yang lebih hangat menyimpan lebih banyak kelembapan sekitar 7 per lebih banyak per derajat Celsius dan itu menyebabkan hujan turun dengan deras.

    (lom/lth)