Negara: Pakistan

  • WHO Catat Kasus TBC Dunia Cetak Rekor Tertinggi, Ada 8 Juta Orang Terinfeksi

    WHO Catat Kasus TBC Dunia Cetak Rekor Tertinggi, Ada 8 Juta Orang Terinfeksi

    Jakarta

    Dalam penghitungan tertinggi yang pernah tercatat untuk kasus tuberkulosis, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa lebih dari 8 juta orang di seluruh dunia didiagnosis dengan penyakit paru-paru ini tahun lalu.

    Dari jumlah itu, 1,25 juta orang meninggal karena TBC, yang berarti bahwa penyakit tersebut sekali lagi menjadi penyebab utama kematian akibat penyakit menular setelah COVID-19 menggusurnya selama pandemi.

    “Fakta bahwa TBC masih membunuh dan membuat begitu banyak orang sakit adalah kemarahan, ketika kita memiliki alat untuk mencegahnya, mendeteksinya, dan mengobatinya,” ujar Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

    “WHO mendesak semua negara untuk membuat komitmen konkret yang telah mereka buat untuk memperluas penggunaan alat-alat tersebut, dan untuk mengakhiri TBC,” lanjutnya.

    Beberapa negara di Asia sangat terpengaruh oleh pemyakit ini. India, Indonesia, Cina, Filipina, dan Pakistan menyumbang lebih dari setengah kasus TBC di dunia.

    Menurut laporan, 55 persen orang dengan TBC adalah laki-laki, sementara 33 persen adalah perempuan dan 12 persen adalah anak-anak dan remaja muda.

    Banyak kasus TBC baru dilatarbelakangi oleh lima faktor risiko utama: kekurangan gizi, infeksi HIV, gangguan penggunaan alkohol, merokok (terutama di kalangan pria) dan diabetes.

    Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri di udara yang sebagian besar menyerang paru-paru. Kira-kira seperempat dari populasi global diperkirakan memiliki TBC tetapi hanya sekitar 5% hingga 10% dari mereka yang mengeluhkan gejala.

    Orang dengan infeksi TBC sering tidak merasa sakit dan tidak menular. Hanya sebagian kecil orang yang terinfeksi TB yang akan mengalami gejala, dengan bayi dan anak-anak berisiko lebih tinggi.

    “Gejala TBC mungkin ringan selama berbulan-bulan, sehingga mudah untuk menyebarkan penyakit kepada orang lain tanpa menyadarinya,” catat WHO.

    (kna/kna)

  • Udara Jakarta Sabtu pagi tidak sehat tempati peringkat lima dunia

    Udara Jakarta Sabtu pagi tidak sehat tempati peringkat lima dunia

    masyarakat tetap direkomendasikan untuk selalu mengenakan masker saat di luar ruangan

    Jakarta (ANTARA) – Kualitas udara di DKI Jakarta pada Sabtu (2/11) pagi berada dalam kategori tidak sehat dan menempati peringkat kelima sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia versi situs pemantau kualitas udara IQAir.

    Masih dari data tersebut yang dipantau pada pukul 07.00 WIB, Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Index (AQI) di Jakarta berada di angka 166, dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 sebesar 77 mikrogram per meter kubik.

    Konsentrasi tersebut setara 15.4 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    Pada peringkat pertama, kota dengan kualitas udara terburuk dunia, yakni Lahore, Pakistan dengan indeks kualitas udara di angka 299, kemudian Kolkata, India pada peringkat kedua dengan indeks di angka 290, serta Delhi, India berada pada peringkat ketiga dengan indeks 282.

    Ketiga kota tersebut tercatat memiliki indeks kualitas udara yang jauh lebih tinggi dengan kategori kualitas udara sangat tidak sehat, jika dibandingkan dengan Jakarta, Indonesia.

    Namun demikian, masyarakat tetap direkomendasikan untuk selalu mengenakan masker saat di luar ruangan, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor dan menyalakan penyaring udara.

    Adapun wilayah di Jakarta yang tercatat memiliki kualitas udara dengan kategori tidak sehat, yakni Cilandak, Kebon Jeruk, Palmerah, Pondok Indah, Cipete dan Kebayoran Lama.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Horor Serangan Bom Dekat Sekolah Putri di Pakistan, 7 Orang Tewas

    Horor Serangan Bom Dekat Sekolah Putri di Pakistan, 7 Orang Tewas

    Jakarta

    Serangan bom terjadi di dekat sebuah sekolah putri di Pakistan barat dan menewaskan tujuh orang, termasuk lima anak-anak. Serangan bom ini menargetkan para polisi yang mengawal para petugas vaksinasi polio pada hari Jumat (1/11).

    “Mobil polisi yang diserang membawa para personel untuk melindungi staf polio,” kata Rahmat Ullah, seorang perwira polisi senior, kepada AFP, Jumat (1/11/2024).

    Ia menambahkan bahwa “ada sekolah perempuan di dekat lokasi serangan” di kota Mastung di provinsi Balochistan tersebut.

    Pakistan dan negara tetangganya, Afghanistan adalah satu-satunya negara di mana polio masih endemik. Tim vaksinasi sering menjadi sasaran militan yang melancarkan kampanye melawan pasukan keamanan.

    “Tujuh orang: satu polisi, lima anak-anak, dan satu penjaga toko” tewas dalam serangan di pasar utama kota itu, kata perwira senior Abdul Fatah kepada AFP.

    Menteri Dalam Negeri Pakistan, Mohsin Naqvi sebelumnya menyebutkan jumlah korban tewas adalah tiga anak-anak dan satu polisi.

    “Menargetkan anak-anak adalah tindakan brutal,” katanya dalam sebuah pernyataan.

    Sebelumnya pada awal minggu ini, dua polisi yang menjaga petugas vaksinasi polio yang mendatangi rumah-rumah di Pakistan barat laut, ditembak mati dalam sebuah serangan yang dituduhkan kepada para militan.

  • Indonesia Masuk Tiga Besar Negara Paling Cepat Tenggelam di Dunia

    Indonesia Masuk Tiga Besar Negara Paling Cepat Tenggelam di Dunia

    Jakarta

    Indonesia ‘juara’ ke-2 soal tingkat penurunan tanah terbesar di dunia. Sementara itu, China menduduki peringkat pertama. Berdasarkan data dari Geophysical Research Letters, lima negara yang memuncaki kategori ini semuanya berasal dari Asia.

    China sudah mengalami penurunan tanah dengan luas lebih dari 1.043 km², sementara Indonesia 844 km², Iran 791 km², India 672 km², dan Pakistan 374 km². Negara dengan dampak populasi terbesar diduduki oleh India dengan lebih dari 633 juta orang, disusul China (368 juta orang), Indonesia (213 juta orang), Pakistan (145 juta orang), dan Bangladesh (137 juta orang).

    Melansir World Economic Forum, sudah hampir setengah dari kota besar di China mengalami penurunan tanah. Alasan terbesarnya karena penggunaan air tanah yang berlebihan.

    Penelitian terkini menunjukkan bahwa 45% dari 82 kota di Tiongkok mengalami penurunan tanah lebih dari 3 milimeter setiap tahunnya, yang berpotensi berdampak pada 29% populasi perkotaan di negara tersebut. Pada tahun 2120, antara 22% sampai 26% daratan pesisir di China dapat berada lebih rendah dari permukaan laut.

    Penduduk kota-kota yang tenggelam kemungkinan akan menghadapi kesulitan yang parah dan terus meningkat. Penurunan tanah dapat mengakibatkan hilangnya lahan secara signifikan, masalah air bersih, kerusakan infrastruktur, dan pemindahan penduduk.

    “Di Indonesia, misalnya, pemerintah telah memindahkan ibu kotanya dari Jakarta ke Pulau Kalimantan karena kekhawatiran tersebut,” tulis WEF.

    Penurunan tanah terjadi di kota-kota besar di Asia. Indonesia masuk tiga besar. Foto: Geophysical Research Letters

    Cara menyelamatkan kota-kota ini dari tenggelam akan memerlukan banyak evaluasi, termasuk dalam penggunaan air dan infrastruktur, serta upaya sadar dan cerdas untuk membangun ketahanan dalam perencanaan atau desain perkotaan.

    Ekstraksi air tanah yang berlebihan merupakan penyebab utama penurunan tanah perkotaan. Diperkirakan akan berdampak pada 19% populasi global pada tahun 2040. Seiring pertumbuhan kota, permintaan air tawar untuk keperluan rumah tangga dan industri meningkat. Di daerah dengan sumber daya air permukaan terbatas atau tercemar, air tanah menjadi sumber air utama dan pemompaan akuifer yang berlebihan dapat menyebabkan tanah di atasnya memadat dan tenggelam.

    Berat infrastruktur kota dalam kaitannya dengan jenis tanahnya juga dapat menyebabkan penurunan tanah. Seiring daerah perkotaan menjadi lebih padat dan lebih banyak bangunan dibangun, berat kumulatif dapat secara bertahap meningkatkan laju penurunan tanah.

    Proses geologi alami seperti pergerakan tektonik atau aktivitas seismik pun dapat memengaruhi pemadatan sedimen, yang berkontribusi terhadap penurunan tanah. Meskipun perubahan iklim bukan penyebab langsung penurunan tanah, masalah terkait seperti naiknya permukaan air laut dapat memperburuknya dengan meningkatkan risiko banjir di daerah dataran rendah.

    Lebih lanjut, peristiwa cuaca ekstrem juga dapat mempercepat erosi dan perpindahan sedimen. Ini kemudian mengganggu kestabilan tanah dan menciptakan penurunan tanah dan masuknya air.

    (ask/afr)

  • Kabut Asap Tebal dan Beracun Selimuti Pakistan dan India

    Kabut Asap Tebal dan Beracun Selimuti Pakistan dan India

    Jakarta

    Kabut asap tebal dan beracun menyelimuti India utara dan Pakistan timur beberapa hari sebelum dimulainya Diwali, festival Hindu yang biasanya dirayakan dengan kembang api yang tiap tahun menyebabkan kualitas udara menurun drastis.

    Indeks kualitas udara di ibu kota India, Delhi, berada pada angka sekitar 250 pada Senin (28/10) pagi, setelah berhari-hari berada di zona ‘sangat tidak sehat’ di atas angka 200, menurut IQAir, yang melacak kualitas udara global.

    Di kota Lahore, Pakistan, sekitar 25 kilometer dari perbatasan India, kualitas udara melampaui ‘berbahaya’ dengan skor 500 pada Senin (28/10), hampir 65 kali di atas pedoman WHO untuk standar udara sehat. Kondisi ini menjadikannya kota paling tercemar di dunia pada saat pemeringkatan tersebut, menurut IQAir.

    Kualitas udara di seluruh wilayah ini diperkirakan memburuk saat musim kabut asap musim dingin mendekat, ketika kabut kuning menyelimuti langit akibat petani membakar limbah pertanian, pembangkit listrik tenaga batu bara, lalu lintas, dan hari-hari musim dingin yang tidak berangin.

    Para siswi mengenakan masker mengendarai sepeda motor saat meninggalkan sekolah di tengah meningkatnya kabut asap di Lahore, Pakistan pada 25 Oktober 2024. Foto: Arif Ali via CNN

    Diwali dirayakan mulai hari ini, Kamis (31/10/2024). Festival cahaya umat Hindu ini berlangsung selama lima hari dan menjadi momen orang-orang berkumpul dengan keluarga, berpesta dan menyalakan kembang api. Dalam beberapa kasus yang melanggar larangan wilayah setempat, perayaan Diwali dengan menyalakan kembang api akan semakin memperburuk polusi udara.

    Dikutip dari CNN, pemandangan distopia berupa kabut oranye dan gedung-gedung yang diselimuti kabut muncul setiap tahun saat musim kabut mendominasi pemberitaan. Para dokter meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan memperingatkan risiko penyakit pernapasan dan dampaknya pada harapan hidup.

    Polusi udara di India terbilang sangat buruk, sehingga para ahli telah memperingatkan bahwa kabut asap dapat merenggut nyawa ratusan juta orang.

    Warga dan pakar telah lama mempertanyakan mengapa India gagal mengatasi polusi udara. Sementara itu, pemerintahan kota Delhi dan negara bagian tetangganya berselisih pendapat mengenai siapa sebenarnya yang harus disalahkan.

    Delhi telah melarang penggunaan dan penjualan petasan menjelang Diwali, tetapi kebijakan itu sulit dilaksanakan. Pekan lalu, Mahkamah Agung India mengecam pemerintah negara bagian Punjab dan Haryana karena gagal menindak tegas pembakaran jerami ilegal, praktik yang dilakukan petani dengan membakar limbah tanaman untuk membersihkan ladang. Pejabat setempat mengklaim bahwa mereka telah mengurangi praktik tersebut secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

    Truk penghalau kabut asap menyemprotkan air ke jalan untuk mengendapkan partikel debu di tengah polusi pada 27 Oktober 2024 di New Delhi. Foto: Sanchit Khanna via CNN

    Pemerintah India juga meluncurkan Program Udara Bersih secara nasional pada 2019, yang mengawal strategi di 24 negara bagian dan wilayah persatuan untuk mengurangi konsentrasi partikel, istilah untuk polutan udara, sebesar 40% pada 2026. Langkah-langkah tersebut meliputi tindakan keras terhadap pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, menyiapkan sistem pemantauan udara, dan melarang pembakaran biomassa.

    Seorang pria mengendarai sepeda motor di sepanjang jalan yang diselimuti kabut asap tebal, di Lahore, Pakistan pada 23 Oktober 2024. Foto: Arif Ali via CNN

    Para pejabat juga mulai menyemprotkan air ke jalan dan bahkan merekayasa hujan buatan untuk mengatasi polusi udara di ibu kota India tersebut, meskipun para ahli mengatakan ini hanyalah solusi sementara yang gagal mengatasi masalah yang mendasarinya.

    Menurut data pemerintah, beberapa kota di India telah mengalami peningkatan kualitas udara, tetapi kemajuannya lambat. Antara 2018 hingga 2022, rata-rata konsentrasi PM2.5 (ukuran polutan di udara) di New Delhi pada November, saat musim polusi biasanya dimulai, kurang lebih tetap sama, menurut IQAir.

    Para ahli di masa lalu mempertanyakan apakah India memiliki kemauan politik untuk memerangi polusi. “Tidak ada satu pihak pun yang menundukkan kepala dan berkata, ‘kita membuat seluruh negara ini sakit dan mari kita perbaiki’,” kata Jyoti Pande Lavakare, pendiri lembaga nirlaba udara bersih Care for Air.

    (rns/rns)

  • Komisi XIII DPR RI dukung langkah progresif Presiden melalui KemenHAM

    Komisi XIII DPR RI dukung langkah progresif Presiden melalui KemenHAM

    Dia (KemenHAM, red.) bukan proses penindakan, investigasi, advokasi, seperti Komnas (Komisi Nasional HAM), bukan

    Jakarta (ANTARA) – Komisi XIII DPR RI menyatakan dukungan pada langkah progresif Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang ingin menjadikan hak asasi manusia (HAM) ssebagai semangat maupun perspektif dasar dalam pemerintahan, yang diwujudkan melalui pembentukan Kementerian HAM (KemenHAM).

    “Di dunia, kita ini Kementerian HAM yang ketiga. Setelah Brasil dan Pakistan, ada Indonesia. Artinya, spirit dari Pemerintahan Prabowo untuk mengampanyekan HAM itu suatu hal yang progresif,” kata Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.

    Selain itu, dia mengatakan bahwa langkah progresif tersebut juga tercantum dalam Astacita Prabowo-Gibran, yakni membangun negara yang berbasiskan Pancasila dan HAM.

    Oleh sebab itu, dia mengharapkan bahwa KemenHAM ke depannya dapat membangun benchmark atau tolak ukur, sekaligus mengoordinasikan setiap kementerian/lembaga hingga pemerintah daerah untuk mendorong terwujudnya relasi kerja maupun sosial berbasis HAM.

    “Jadi hal-hal seperti itu yang kita butuhkan. Dia (KemenHAM, red.) bukan proses penindakan, investigasi, advokasi, seperti Komnas (Komisi Nasional HAM), bukan,” ujarnya.

    Selain itu, dia mengharapkan agar KemenHAM di masa kepemimpinan Natalius Pigai dapat membangun citra HAM di Indonesia semakin baik.

    “Kami akan lihat nanti apa program-program yang lebih detail untuk mengampanyekan itu dan di mana letak kebutuhannya,” jelasnya.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kualitas udara Jakarta masuk kategori sedang pada Minggu pagi

    Kualitas udara Jakarta masuk kategori sedang pada Minggu pagi

    Petugas memantau kualitas udara di BMKG, Jakarta. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/Spt.

    Kualitas udara Jakarta masuk kategori sedang pada Minggu pagi
    Dalam Negeri   
    Widodo   
    Minggu, 27 Oktober 2024 – 08:45 WIB

    Elshinta.com – Kualitas udara di Jakarta pada Minggu pagi ini membaik, meskipun menduduki posisi kedua puluh sebagai kota dengan udara terburuk di dunia dan masuk kategori sedang.

    Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.20 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 88 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 29 mikrogram per meter kubik.

    Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

    Sedangkan kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

    Lalu kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.

    Kemudian, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.

    Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

    Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama yaitu Lahore, Pakistan yang berada di angka 543, urutan kedua Delhi, India di angka 416, ketiga Mumbai, India di angka 187, urutan keempat Dhaka, Bangladesh di angka 154, urutan kelima Cairo, Mesir di angka 137.

    Namun demikian, masyarakat tetap direkomendasikan untuk selalu mengenakan masker saat di luar ruangan, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor dan menyalakan penyaring udara.

    Sumber : Antara

  • 8 Orang Tewas dalam Bom Buruh Diri di Pakistan

    8 Orang Tewas dalam Bom Buruh Diri di Pakistan

    Islamabad

    Bom bunuh diri terjadi di sebuah pos pemeriksaan di Pakistan barat. Pejabat setempat menyebut sebanyak 8 orang tewas dan 5 orang lainnya luka akibat bom bunuh diri ini.

    Dilansir AFP, Sabtu (26/10/2024), pengebom meledakkan diri dari belakang becak motor di dekat kota Mir Ali di provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Hal itu diungkap oleh seorang polisi setempat kepada AFP dengan syarat anonim.

    Dia mengatakan empat polisi tewas bersama dua anggota pasukan paramiliter negara bagian. Korban tewas lainnya adalah dua warga sipil dalam serangan di dekat perbatasan dengan Afghanistan.

    Pakistan telah mengalami peningkatan militansi sejak Taliban Afghanistan kembali berkuasa pada tahun 2021. Islamabad mengklaim kelompok-kelompok yang bermusuhan sekarang menggunakan negara tetangga itu sebagai tempat berlindung.

    “Di antara lima personel yang terluka, tiga di antaranya dalam kondisi kritis, dan mereka telah dipindahkan ke rumah sakit militer setempat,” kata petugas polisi tersebut.

    Seorang pejabat pemerintah setempat yang juga tidak ingin disebutkan namanya mengonfirmasi jumlah korban tewas dan luka yang sama.

    Serangan itu diklaim oleh kelompok militan yang menamakan dirinya ‘Aswad ul-Harb’.

    Tahun lalu, negara itu mengalami lebih banyak serangan bunuh diri daripada tahun mana pun sejak 2014, menurut Institut Pakistan untuk Studi Konflik dan Keamanan.

    Ada 29 serangan bunuh diri yang tercatat, menewaskan 329 orang di tahun paling mematikan di Pakistan dalam satu dekade.

    (lir/lir)

  • Kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat pada Minggu pagi

    Kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat pada Minggu pagi

    Jakarta (ANTARA) – Kualitas udara di Jakarta pada Minggu pagi masuk kategori tidak sehat atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

    Selain itu Jakarta menduduki peringkat keempat sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.

    Menurut situs pemantau kualitas udara IQ Air yang dipantau pada Minggu pukul 06.08 WIB, kualitas udara di DKI Jakarta masuk kategori tidak sehat dengan angka 154 mengacu kepada penilaian PM2,5 dengan nilai konsentrasi 60 mikrogram per meter kubik.

    Konsentrasi sebanyak itu setara 12 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). PM 2,5 adalah partikel udara yang berukuran kecil dari 2,5 mikron (mikrometer).

    Situs tersebut juga merekomendasikan terkait kondisi udara di Jakarta, yaitu bagi masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan, jika berada di luar ruangan gunakanlah masker, kemudian menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.

    Sementara dari data yang sama, kota dengan kualitas udara terburuk di dunia urutan pertama yaitu Lahore (Pakistan) di angka 447, urutan kedua Delhi (India) di angka 270, urutan ketiga Kampala (Uganda) di angka 173 dan kelima Kuwait City (Kuwait) di angka 158.

    Baca juga: BMKG: BBM bersulfur tinggi harus dikurangi demi udara RI berkualitas
    Baca juga: Jakarta dan Medan masuk 10 kota paling berpolusi di dunia Minggu pagi

    Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah meluncurkan platform pemantau kualitas udara terintegrasi hasil pantauan di 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) tersebar di kota metropolitan tersebut.

    Dari SPKU tersebut, kemudian data yang diperoleh ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara sebagai penyempurnaan dari yang sudah ada sebelumnya dan sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.

    Laman ini juga menampilkan data dari 31 SPKU di Jakarta yang mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategis.

    Dengan demikian, data mengenai kualitas udara di Jakarta bisa disajikan secara lebih komprehensif.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pandemic Fund beri dana hibah baru 418 juta dolar AS ke 40 negara

    Pandemic Fund beri dana hibah baru 418 juta dolar AS ke 40 negara

    Dengan putaran investasi baru ini, Pandemic Fund sekali lagi menunjukkan peran pentingnya untuk memobilisasi pembiayaan tambahan dan mempromosikan kolaborasi internasional guna membuat dunia lebih aman dari pandemiJakarta (ANTARA) – Dewan Pengurus Pandemic Fund menyetujui pada 17 Oktober 2024 dana hibah baru senilai 418 juta dolar AS untuk memperkuat kapasitas pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi (PPR) di 40 negara di enam wilayah geografis.

    “Dengan putaran investasi baru ini, Pandemic Fund sekali lagi menunjukkan peran pentingnya untuk memobilisasi pembiayaan tambahan dan mempromosikan kolaborasi internasional guna membuat dunia lebih aman dari pandemi,” kata Ketua Bersama Pandemic Fund Chatib Basri, yang merupakan mantan Menteri Keuangan Indonesia dan Menteri Kesehatan Rwanda Sabin Nsanzimana dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Chatib menuturkan hibah tersebut akan menyediakan investasi yang sangat dibutuhkan untuk memperkuat pengawasan penyakit dan sistem peringatan dini, meningkatkan laboratorium, dan membangun tenaga kesehatan.

    Alokasi terbaru itu merupakan tambahan dari 128,89 juta dolar AS yang disetujui pada 19 September untuk lima proyek jalur cepat guna mendukung 10 negara yang terkena dampak cacar monyet atau Mpox, sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (Public Health Emergency of International Concern/PHEIC).

    Dengan demikian, total pendanaan yang diberikan pada putaran kedua menjadi 547 juta dolar AS, yang akan memobilisasi tambahan 4 miliar dolar AS untuk investasi dalam PPR di negara-negara penerima manfaat.

    Lebih dari 50 persen dana yang diberikan pada putaran kedua diperuntukkan bagi negara-negara di Afrika sub-Sahara, wilayah dengan permintaan tertinggi untuk hibah Pandemic Fund.

    Lebih dari 74 persen proyek yang didanai akan menguntungkan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah. Investasi baru itu mendukung tujuan Pandemic Fund untuk memobilisasi sumber daya tambahan khusus untuk PPR pandemi, memberi insentif kepada negara-negara untuk meningkatkan investasi mereka sendiri, dan meningkatkan koordinasi.

    “Kami memuji upaya Panel Penasihat Teknis dan Dewan Pengurus Pandemic Fund untuk memastikan bahwa proses seleksi bersifat inklusif dan transparan, dan bahwa proyek-proyek yang dipilih terdiri dari portofolio investasi yang berkualitas dan seimbang yang memenuhi kebutuhan kritis negara,” ujarnya.

    Ketua Bersama Pandemic Fund mendesak para pemimpin global untuk merekapitalisasi Pandemic Fund sekarang sehingga dapat terus mendukung lebih banyak negara dan menutup kesenjangan kesiapsiagaan kritis lainnya.

    Kepala Eksekutif Pandemic Fund Priya Basu menuturkan peningkatan risiko pandemi yang disebabkan oleh perubahan iklim, migrasi, kerapuhan, dan konflik, menekankan pentingnya dan urgensi putaran baru investasi oleh Pandemic Fund itu.

    Hal itu akan memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan saat negara-negara berupaya memenuhi kewajiban mereka berdasarkan Peraturan Kesehatan Internasional yang baru diamandemen.

    “Saya senang bahwa Pandemic Fund dapat menyediakan putaran kedua pembiayaan katalitik yang lebih besar ini sebagai respons terhadap permintaan negara yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan keterlibatan begitu banyak mitra internasional dan organisasi masyarakat sipil. Ini adalah bentuk solidaritas global yang luar biasa,” katanya.

    Dua putaran pendanaan Pandemic Fund hingga saat ini berjumlah 885 juta dolar AS, memobilisasi tambahan 6 miliar dolar AS untuk mendukung 75 negara, yang setengahnya adalah negara berpenghasilan rendah dan menengah. Dana tersebut akan mengisi kesenjangan kapasitas dalam pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi.

    Diluncurkan pada November 2022 dengan dukungan kuat dari G20 dan pihak terkait, Pandemic Fund merupakan mekanisme pembiayaan multilateral pertama yang didedikasikan untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah agar lebih siap menghadapi pandemi di masa mendatang.

    Diselenggarakan oleh Grup Bank Dunia, Pandemic Fund mengumpulkan 2 miliar dolar AS dalam bentuk modal awal dari 27 kontributor sovereign dan filantropi dan telah meluncurkan kampanye mobilisasi sumber daya untuk mencari kontribusi 2 miliar dolar AS lagi untuk investasi selama dua tahun ke depan.

    Hibah dari Pandemic Fund mengkatalisasi pembiayaan bersama dari pemerintah dan keahlian teknis dari berbagai entitas pelaksana yang terakreditasi. Dewan Pengurus Pandemic Fund mencakup perwakilan yang setara dari kontributor sovereign dan negara-negara co-investor, serta perwakilan dari yayasan atau kontributor non-sovereign dan organisasi masyarakat sipil.

    Negara-negara penerima manfaat untuk proyek-proyek yang didanai dalam putaran kedua tersebut meliputi antara lain Burundi, Chad, Indonesia, Kongo, Mesir, Fiji, Georgia, Ghana, Honduras, Lebanon, Pakistan, Afrika Selatan, Srilanka, Tanzania, dan Tunisia.

    Baca juga: RI usulkan tiga rekomendasi Acara Tingkat Tinggi Pandemic Fund
    Baca juga: Kemenko Ekonomi: Pandemic Fund telah terkumpul 1,57 miliar dolar AS
    Baca juga: Menkeu dan Menkes teken surat pengantar proposal dana pandemi

    Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024