Negara: Pakistan

  • 22 Anak Tewas Keracunan Pestisida, Presiden Afrika Selatan Gelar Inspeksi

    22 Anak Tewas Keracunan Pestisida, Presiden Afrika Selatan Gelar Inspeksi

    Johannesburg

    22 anak di Afrika Selatan dilaporkan tewas akibat keracunan makanan terkait dengan racun tikus pertanian. Akibat itu, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa memerintahkan inspeksi skala besar terhadap toko-toko kelontong dan toko-toko kecil.

    Dilansir AFP, Sabtu (16/11/2024), dalam pidato malam yang disiarkan televisi kepada rakyat, Ramaphosa mengatakan toko-toko yang terlibat dalam kematian anak-anak akan segera ditutup dan pemerintah setempat harus membersihkan tumpukan sampah yang menyebabkan serangan tikus.

    “Telah dilaporkan 890 insiden penyakit bawaan makanan sejak awal September 2024, dengan sedikitnya 22 anak meninggal dalam beberapa minggu terakhir,” katanya.

    Dalam kasus yang telah menimbulkan kecaman besar, enam anak kecil meninggal di Soweto, Johannesburg bulan lalu setelah memakan keripik dari toko informal yang dikenal sebagai spaza. Banyak toko spaza di Afrika Selatan dikelola oleh warga negara asing, termasuk dari Ethiopia dan Pakistan, dan kematian tersebut memicu reaksi keras terhadap orang asing.

    Sebuah bungkus keripik yang ditemukan pada salah satu anak yang meninggal ditemukan mengandung jejak pestisida bernama Terbufos yang terdaftar untuk pertanian tetapi tidak untuk penggunaan umum, kata Ramaphosa.

    “Untuk menyingkirkan pestisida berbahaya dari jalanan, kampanye besar-besaran berupa inspeksi dari pintu ke pintu di semua toko spaza, toko kelontong, dan pedagang informal lainnya akan dilakukan,” ucap dia.

    Dalam beberapa kasus, bahan kimia ini dan lainnya digunakan karena buruknya pengumpulan sampah oleh pemerintah daerah yang menyebabkan serangan tikus. “Pemerintah daerah setempat akan diminta untuk mengambil tindakan segera untuk mengatasi masalah serangan tikus dengan membersihkan kota dan membuang sampah,” imbuh dia.

    (maa/maa)

  • Beras Impor Banjiri RI hingga Oktober 2024, Capai 3,48 Juta Ton

    Beras Impor Banjiri RI hingga Oktober 2024, Capai 3,48 Juta Ton

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan total impor beras hingga Oktober 2024 mencapai 3,48 juta ton atau senilai US$2,15 miliar. Impor beras yang masuk dalam catatan BPS merupakan semua jenis beras yang masuk ke Indonesia.

    “Secara kumulatif, jumlah impor beras Indonesia sebesar 3,48 juta ton dengan nilai US$2,15 miliar,” kata Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jumat (15/11/2024).

    Dia menyampaikan, beras impor yang masuk ke Tanah Air didominasi dari Thailand, Vietnam, dan Myanmar. Kendati begitu, dia tidak memerinci lebih jauh volume impor beras yang didatangkan Indonesia dari ketiga negara tersebut.

    Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Bulog Wahyu Suparyono sebelumnya menyampaikan, 700.000 ton beras impor masuk ke Indonesia pada pertengahan Desember 2024. Beras tersebut merupakan sisa dari penugasan 3,6 juta ton impor pada tahun ini. 

    “Itu harus di Desember lah masuk, pertengahan. Kita lebih cepat lebih baik,” kata Wahyu, Selasa (5/11/2024).

    Wahyu mengungkap hingga Oktober 2024, sebanyak 2,9 juta ton beras impor telah terealisasi. Pengadaan impor beras tersebut diperoleh Perum Bulog dari sejumlah negara dengan melalui proses tender. Utamanya, dari Kamboja, Myanmar, Pakistan, Thailand, dan Vietnam.

    Secara terperinci, hingga Januari-Oktober 2024, Indonesia paling banyak mendatangkan beras dari Thailand yakni sebanyak 1.041.154.300 kilogram atau 1,04 juta ton. Kemudian, ada Vietnam dengan total sebanyak 1,02 juta ton, diikuti Myanmar 451.468 ton, Pakistan 388.675 ton, dan Kamboja 22.500 ton.

    Dalam catatan Bisnis, pemerintah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menambah kuota impor beras tahun ini sebanyak 1,6 juta ton dari semula hanya 2 juta ton. Dengan demikian, total kuota impor beras di 2024 ditetapkan sebanyak 3,6 juta ton.  

    Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi kala itu menuturkan, Indonesia harus memiliki cadangan pangan pemerintah (CPP) dalam rangka mengantisipasi kekurangan pangan, gejolak harga pangan, bencana alam, hingga keadaan darurat.  

    “Jadi ini yang namanya early warning system. Jangan udah kejadian kita nggak punya stok, atau baru nyari-nyari [stok beras],” kata Arief usai menghadiri rakornas Bapanas di Depok, Jawa Barat, Selasa (27/2/2024).

  • Kota di Dunia Makin Gerah, Bisakah Kota Beradaptasi dengan Cuaca Ekstrem?

    Kota di Dunia Makin Gerah, Bisakah Kota Beradaptasi dengan Cuaca Ekstrem?

    Jakarta

    Apakah anda sering kepanasan sampai terasa hampir pingsan jika sedang berjalan kaki di perkotaan? Kawasan urban yang kini jadi habitat bagi lebih dari separuh populasi global, memanas lebih cepat dibanding kawasan pedesaan.

    Kota-kota harus menemukan cara untuk menghadapi gelombang panas, kekeringan, curah hujan tinggi, badai, dan kebakaran hutan yang semakin sering terjadi dan makin intens, yang terkait dengan pembakaran bahan bakar fosil oleh manusia untuk menghasilkan energi, serta menggerakkan transportasi dan industri.

    Cara kota dibangun kerap memperbesar risiko dari cuaca ekstrem. Volume beton yang digunakan untuk membangun jalan dan gedung, membuat kota jadi lebih panas dan juga curahan hujan tinggi tak bisa lagi merembes ke tanah, yang akhirnya menyebabkan banjir.

    Kesadaran akan masalah ini semakin meningkat. Dalam survei tahun 2023 tentang bahaya iklim di antara 169 administrasi kota yang bertanggung jawab atas satu juta penduduk atau lebih, 122 di antaranya melaporkan bahwa banjir berdampak sedang atau tinggi di kota mereka.

    Beton juga memerangkap panas, sehingga memperparah gelombang panas. Menurut William Nichols, pimpinan tim iklim dan ketahanan di firma intelijen risiko global “Verisk Maplecroft”, beton memiliki dampak besar pada kesehatan manusia, infrastruktur kota, dan masyarakat.

    “Ada sejumlah cara di mana panas ekstrem dapat memberi tekanan pada sistem energi pasokan air, misalnya. Dan ada literatur yang meneliti bagaimana panas yang berkepanjangan dapat memengaruhi hal-hal seperti kerusuhan politik dan pembangkangan sipil,” tambahnya.

    Meningkatnya suhu panas di kota-kota

    Menanam pohon, merupakan salah satu cara kota-kota mengatasi meningkatnya suhu panas. Penelitian terbaru yang meneliti dampak pohon di jalanan terhadap suhu perkotaan menemukan, peningkatan dari tidak ada tutupan pohon menjadi 50% di lokasi tertentu menyebabkan penurunan suhu sebesar 0,5 derajat.

    “Panas ekstrem dan banjir, salah satu hal penting yang dapat kita lakukan untuk mengatasi keduanya adalah, menaturalisasi kembali tempat-tempat itu,” kata David Miller, direktur pelaksana sekelompok kota yang dikenal sebagai Pusat Kebijakan Iklim dan Ekonomi Perkotaan C40 dan mantan wali kota Toronto.

    “Manfaat terbesar berkorelasi dengan pencegahan kerusakan infrastruktur akibat bencana alam, seperti erosi pantai, banjir, kenaikan permukaan laut, dan tanah longsor,” kata Michail Kapetanakis, seorang analis riset di lembaga pemikir International Institute for Sustainable Development.

    Pohon dan hutan dapat membantu menanggulangi dampak banjir ekstrem dengan memperlambat aliran air, menstabilkan tanah, dan mencegah tanah longsor. Pohon dan hutan juga menyerap karbon dioksida yang membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi polusi udara.

    Ada potensi untuk memperluas proyek di Freetown hingga setidaknya 3,8 juta pohon pada tahun 2050, kata Kapetanakis, yang menganalisis biaya proyek versus manfaatnya. “Ini adalah solusi yang sangat mudah, murah, dan berkelanjutan yang mengatasi banyak masalah pada saat yang bersamaan,” katanya kepada DW.

    Kota-kota dengan risiko iklim tertinggi

    Kota-kota di Afrika dan Asia termasuk di antara kota-kota yang diperkirakan memiliki risiko tertinggi terkait dengan iklim. Khartoum di Sudan, Mogadishu di Somalia, Ahmedabad di India, Hyderabad di Pakistan, dan Lagos terhitung sebagai lima kota teratas dalam Indeks Bahaya dan Kerentanan Iklim Verisk Maplecroft 2050.

    “Bahaya dan kerentanan iklim sebenarnya merupakan gabungan dari ancaman fisik yang dihadapi dan juga kemampuan kota untuk menghadapi ancaman tersebut,” kata Nichols, dari Verisk Maplecroft.

    Negara seperti Nigeria di belahan bumi selatan, dan negara di belahan bumi utara, seperti Jerman, mungkin mengalami hujan lebat yang sama derasnya, misalnya, namun orang-orang di Nigeria akan lebih terdampak karena lebih sedikit mekanisme yang tersedia untuk membantu mereka mengatasinya.

    “Sementara wilayah perkotaan di Amerika Utara dan Eropa juga menghadapi tantangan yang semakin meningkat akibat cuaca ekstrem,namun infrastruktur yang lebih baik, respons bencana yang lebih baik, akses yang lebih baik ke layanan kesehatan membuat penduduk tidak terlalu rentan,” kata Nichols.

    “Akan tetapi, bahkan di negara-negara maju di belahan bumi utara, ada orang-orang yang lebih rentan daripada yang lain,” papar Thandile Chinyavanhu, juru kampanye Stop Drilling Start Paying dari LSM Greenpeace International.

    Hal ini juga didukung oleh survei bahaya iklim kota: Pemerintah dari kota-kota kaya dan miskin sama-sama melaporkan bahwa rumah tangga berpenghasilan rendah, orang lanjut usia dan penyandang disabilitas, anak-anak dan kelompok rentan lainnya, adalah yang paling terdampak oleh peristiwa cuaca ekstrem.

    “Ada dampak yang nyata di komunitas yang paling miskin dan paling rentan karena infrastrukturnya tidak berkembang seperti di daerah yang kaya,” kata Chinyavanhu kepada DW. Misalnya, di Johannesburg, Afrika Selatan, komunitas yang lebih miskin cenderung tinggal di daerah yang lebih rentan terhadap banjir bandang, karena mereka tidak mampu tinggal di tempat dengan drainase yang lebih baik, katanya.

    Membuat perubahan di komunitas yang rentan

    Beberapa kota mencoba membuat perubahan di lingkungan berpendapatan rendah sambil berjuang mengatasi berbagai masalah sosial dan lingkungan. Di Kota Boston, AS, berbagai organisasi dan warga telah bersatu untuk mengembangkan taman di daerah miskin, yang sekaligus juga akan membantu melindungi kota dari pemanasan iklim.

    Perubahan yang direncanakan di kawasan pantai Moakley Park, mencakup integrasi bendungan ke dalam lanskap taman, penggunaan vegetasi tahan air asin, dan padang rumput sebagai tandon air hujan.

    “Idenya adalah ketika terjadi badai 50 tahunan atau 100 tahunan, taman-taman tersebut akan menjadi tempat yang akan menyerap air. Namun, pada tahun-tahun lainnya, taman-taman tersebut akan melayani kebutuhan rekreasi lokal untuk tempat yang sangat membutuhkan fasilitas semacam itu,” ujar Miller.

    Memperbaiki kondisi di daerah miskin dapat memberikan dampak positif yang luas. Namun, tantangan yang dihadapi banyak kota adalah meningkatnya areal permukiman informal dan kumuh, yang muncul untuk menampung semakin banyaknya orang yang berurbanisasi ke daerah perkotaan.

    “Kita melihat kota-kota seperti Lagos, misalnya, yang memiliki banyak sekali pembangunan yang tidak direncanakan, yang menjadi sebagian besar kawasan hunian penduduk. Jelas sangat sulit untuk mengatasi perubahan iklim. Di sana tidak ada struktur yang mendukungnya,” tandas Nichols.

    Bekerja dengan orang-orang termiskin untuk memenuhi kebutuhan mereka dapat membantu, kata Miller. Misalnya, karena tidak ada listrik untuk memasak, orang-orang di daerah miskin di Freetown, Sierra Leone, menebang pohon untuk dijadikan kayu. Pihak berwenang di sana bekerja dengan masyarakat di permukiman informal untuk menyediakan alternatif memasak yang lebih efisien dan lebih bersih.

    “Saya rasa praktik terbaik dalam skala global berasal dari filosofi, jika Anda akan mengatasi perubahan iklim, baik dampaknya maupun penyebabnya, Anda harus berbicara langsung dan melibatkan orang-orang yang paling terdampak dalam semua dialog,” kata Miller.

    Pendanaan perubahan di kota-kota global

    “Namun, satu masalah utama dalam penerapan solusi di kota-kota adalah pendanaan, khususnya di belahan bumi selatan,” imbuh Miller.

    Laporan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dirilis pada tahun 2023 menyebutkan, meskipun ada kebutuhan untuk meningkatkan pendanaan bagi negara-negara berkembang guna membantu mereka mengatasi dampak perubahan iklim, aliran dana justru telah menurun.

    Menurut laporan penilaian keenam dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim, langkah-langkah adaptasi yang saat ini direncanakan sudah dapat mengurangi dampak pemanasan global pada masyarakat kaya dan miskin. Menerapkan semua adaptasi yang memungkinkan –yang akan membutuhkan lebih banyak pendanaan– dapat memperkecil kesenjangan iklim lebih jauh lagi.

    Pada tahun 2022, pendanaan yang disiapkan oleh negara-negara industri untuk membiayai perubahan yang akan membantu masyarakat di negara-negara berkembang mengatasi dampak kenaikan suhu mencapai $32,4 miliar, dan hampir mencapai setengah dari target untuk menggandakan pendanaan adaptasi pada tahun 2025.

    “Jika Anda memikirkan proyek adaptasi, terutama yang canggih, diperlukan investasi besar-besaran. Jadi, kita perlu memobilisasi modal dalam jumlah besar, dan kita perlu memobilisasinya dengan sangat cepat,” pungkas Miller.

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Inggris

    (haf/haf)

  • Ratusan Pelajar Dari Berbagai Negara Mulai Ikuti Olimpiade Sains dan Matematika Tingkat Asia di Banyuwangi

    Ratusan Pelajar Dari Berbagai Negara Mulai Ikuti Olimpiade Sains dan Matematika Tingkat Asia di Banyuwangi

    Liputan6.com, Banyuwangi – Lomba olimpiade matematika dan sains tingkat Asia, Asian Science & Mathematics Olympiad for Primary & Secondary Schools (ASMOPSS) ke 14 resmi dimulai di Banyuwangi. Sebanyak 136 peserta yang berasal dari berbagai negara di Asia akan bertanding guna menjadi yang terbaik. 

    Para peserta tersebut mengikuti pembukaan di Banyuwangi, Selasa malam (12/11/2024). Ratusan peserta ASMOPSS tampil memperkenalkan diri lewat defile dari masing-masing negara. Mereka berasal dari 10 negara diantaranya Indonesia, Tajikistan, Pakistan, Filipina, Thailand dan Filipina.

    Presiden ASMOPSS Munasprianto Ramli mengatakan bahwa ASMOPSS merupakan lomba olimpiade sains dan matematika bagi pelajar SD dan SMP tingkat Asia yang digelar setiap tahun oleh Yayasan Surya Intitute.  Surya Institute didirikan oleh Prof. Yohanes Surya, fisikawan Indonesia dan pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia/TOFI. “Tujuan dari kompetisi ini adalah untuk mendorong siswa mempelajari sains dan matematika sejak usia dini, dan meningkatkan pengembangan hubungan internasional antar negara di kawasan Asia dalam bidang pendidikan sekolah dasar terutama dalam sains dan matematika,” kata Munasprianto.

    Lebih lanjut Munasprianto mengatakan pihaknya memberikan apresiasi kepada Pemkab Banyuwangi. Banyuwangi sendiri dipilih menjadi tuan rumah karena dinilai sebagai daerah yang memiliki concern yang tinggi pada peningkatan mutu pendidikan, khususunya sains dan matematika.

    Sejak setahun lalu, Pemkab Banyuwangi berupaya mencetak ribuan jagoan matematika yang berasal dari desa-desa di Banyuwangi dengan mengenalkan metode “Smart Gasing”. Metode ini sendiri dikembangkan oleh Prof. Yohanes Surya. “Ada salah satu anak didik Banyuwangi hasil pembelajaran metode Smart Gasing yang cukup menonjol, namanya Felicia masih pelajar SD. Dia berhasil merebut kejuaraan di sejumlah lomba internasional. Dia juga ikut tergabung dalam tim nassional pada olimpiade ini,” kata Munasprianto.

    Sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada Banyuwangi, pada olimpiade ini selain Felicia, delapan orang siswa siswi Banyuwangi juga diberi kesempatan untuk bertanding sebagai tim nasional di ASMOPPS. Sedangkan sebanyak tiga pelajar Banyuwangi lainnya lolos seleksi ASMOPSS secara mandiri. “Total ada 12 orang peserta dari Banyuwangi yang tergabung dalam tim nasional di olimpiade ini. Kami yakin siswa Banyuwangi bersama dengan tim nasional akan bisa bersaing dengan peserta dari negara-negara lainnya,” ujar Munasprianto.

  • Ngeri Banget, Ilmuwan Perkirakan Ada 800 Juta Orang di Dunia Idap Diabetes

    Ngeri Banget, Ilmuwan Perkirakan Ada 800 Juta Orang di Dunia Idap Diabetes

    Jakarta

    Sebuah studi mengungkapkan persentase orang dewasa yang mengidap diabetes di seluruh dunia meningkat dua kali lipat selama tiga dekade atau 30 tahun terakhir. Peningkatan terbesar terjadi di negara-negara berkembang.

    Menurut analisis baru dalam jurnal The Lancet, kondisi kesehatan serius itu mempengaruhi sekitar 14 persen dari semua orang dewasa di seluruh dunia pada tahun 2022. Jumlah ini naik dua kali lipat dari tahun 1990.

    Dengan mempertimbangkan populasi global yang terus bertambah, tim peneliti memperkirakan bahwa lebih dari 800 juta orang saat ini mengalami diabetes. Angka ini mencakup kedua jenis diabetes utama, yakni tipe 1 dan tipe 2.

    Tipe 1 mempengaruhi pasien sejak usia muda dan lebih sulit diobati karena disebabkan oleh kekurangan insulin. Sementara tipe 2, lebih sering dialami orang yang lebih tua yang telah kehilangan sensitivitasnya terhadap insulin.

    Di balik angka global, angka nasional di setiap wilayah atau negara sangat bervariasi.

    “Angka diabetes tetap sama atau bahkan menurun di beberapa negara kaya, seperti Jepang, Kanada, atau negara-negara Eropa Barat seperti Prancis dan Denmark,” tulis penelitian tersebut yang dikutip dari The Straits News.

    “Beban diabetes dan diabetes yang tidak diobati semakin ditanggung oleh negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah,” imbuhnya.

    Misalnya seperti yang terjadi di Pakistan. Hampir sepertiga wanita di sana saat ini mengidap diabetes, yang jumlahnya lebih besar dibandingkan pada tahun 1990.

    Kemungkinan Pemicu Naiknya Kasus Diabetes Global

    Para peneliti menekankan bahwa obesitas adalah pendorong penting atau salah satu pemicu diabetes tipe 2. Sama halnya seperti pola makan yang tidak sehat.

    Selain itu, kesenjangan pengobatan diabetes di negara-negara kaya dan miskin juga semakin melebar.

    Dari hasil studi ini, para peneliti memperkirakan tiga dari lima orang dengan diabetes yang berusia di atas 30 tahun tidak menerima pengobatan untuk diabetes pada tahun 2022. Sekitar hampir sepertiga dari kasus tersebut terjadi di India.

    Di Afrika sub-Sahara, hanya lima hingga 10 persen orang dewasa dengan diabetes yang menerima pengobatan pada tahun 2022. Beberapa negara berkembang seperti Meksiko berhasil dalam mengobati populasi mereka, tetapi secara keseluruhan kesenjangan global semakin melebar.

    “Hal ini terutama memprihatinkan karena orang dengan diabetes cenderung lebih muda di negara-negara berpenghasilan rendah dan, jika tidak ada pengobatan yang efektif, berisiko mengalami komplikasi seumur hidup,” kata penulis studi senior Majid Ezzati dari Imperial College London.

    Komplikasi tersebut termasuk amputasi, penyakit jantung, kerusakan ginjal atau kehilangan penglihatan. Bahkan, dalam beberapa kasus bisa memicu kematian dini, ” pungkasnya.

    (sao/suc)

  • Kabut Asap Beracun Bekap Pakistan, Picu Krisis Kesehatan

    Kabut Asap Beracun Bekap Pakistan, Picu Krisis Kesehatan

    Para ahli mengaitkan kabut asap dengan kombinasi berbagai faktor, termasuk emisi industri, knalpot kendaraan, pembakaran tanaman, dan debu konstruksi. Pemerintah Pakistan menghadapi tekanan yang meningkat untuk mengatasi masalah yang terus-menerus ini, yang menyebabkan berkurangnya jarak pandang, kerugian ekonomi, dan konsekuensi kesehatan jangka panjang. Pihak berwenang telah menyarankan penduduk untuk mengenakan masker dan mengambil tindakan pencegahan untuk meminimalkan paparan. REUTERS/Akhtar Soomro  

  • Peneliti Ungkap Bahaya Thrifting, Awas Kena Penyakit Kelamin!

    Peneliti Ungkap Bahaya Thrifting, Awas Kena Penyakit Kelamin!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tren pembelian baju bekas (secondhand) atau kerap diistilahkan ‘thrifting’ marak dilakukan kaum muda dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena ini mendunia dan memunculkan banyak toko-toko online yang menjajakan baju bekas.

    Di Indonesia, aktivitas thrifting juga cukup populer. Banyak netizen yang membagikan pengalaman mereka thrifting di beberapa tempat melalui platform TikTok.

    Thrifting dinilai sebagai alternatif belanja pakaian yang lebih murah dan ramah lingkungan, ketimbang membeli barang baru.

    Namun, ternyata ada bahaya besar yang mengintai dari aktivitas thrifting. ScienceAlert melaporkan, ada banyak penyakit menular yang bisa disalurkan melalui baju bekas.

    Pasalnya, kulit manusia secara natural memiliki lapisan jutaan bakteri, jamur, dan firus, yang secara kolektif disebut ‘skin microbiome’. Artinya, setiap baju yang dikenakan akan memiliki kontak langsung dengan microbiome tersebut.

    Beberapa mikroba yang menempel pada kulit antara lain bakteri Staphylococcus yang menyebabkan infeksi staph, Streptococcus yang merupakan bakteri di balik strep A, jamur semacam Candida yang secara umum menyebabkan thrush, serta virus seperti Human Papillomavirus yang menyebabkan HPV.

    Lebih perinci, infeksi staph dapat menyerang beberapa bagian tubuh seperti kulit, aliran darah, tulang, jantung, dan paru-paru. Lalu strep A dapat menyebabkan radang tenggerokan dengan amandel yang bengkak dan muncul bercak putih.

    Sementara thrush merupakan infeksi jamur yang menyerang mulut, kulit, atau vagina. Terakhir, HPV adalah virus yang menyebabkan infeksi pada kulit dan selaput lendir, seperti tenggerokan, alat kelamin, dan mulut.

    Setiap orang memiliki skin microbiome yang unik pada diri mereka. Apa yang merupakan hal normal pada seseorang, bisa menyebabkan bahaya penyakit bagi orang lain.

    Pakaian merupakan salah satu pembawa berbagai bakteri dari kulit manusia. Artinya, jika pakaian bekas tidak dibersihkan secara maksimal sebelum dijual kembali, makan skin microbiome dari pemilik sebelumnya bisa mendatangkan bahaya bagi pembeli.

    Sebuah survei pada pakaian bekas yang spesifik beredar di Pakistan telah mendeteksi adanya Bacillus Subtilus dan Staphylococcus Aureus pada banyak sampel yang dikumpulkan.

    Bakteri tersebut menyebabkan infeksi pada kulit dan darah. Parasitnya dapat menyebabkan dermatitis dan tungau kudis pada kulit.

    Untuk itu, bagi Anda yang menyenangi aktivitas thrifting perlu berhati-hati. Dianjurkan untuk membersihkan baju bekas secara menyeluruh sebelum menggunakannya.

    Cara Mencuci Pakaian Bekas yang Benar

    Perlu dicatat, mikroba membutuhkan air untuk tumbuh. Area kulit yang paling lembab, seperti ketiak, kaki, dan area kelamin, cenderung merupakan area paling rentan terdapat bakteri.

    Dianjutkan para pembeli pakaian bekas untuk mencuci kembali bajunya dengan deterjen anti bakteri dan temperatur sekitar 60 derajat Celcius. Jangan pakai air dingin, karena tak akan membunuh mikroba yang menempel pada pakaian.

    Anda juga bisa merendam pakaian bekas terlebih dahulu selama 2-3 jam untuk membunuh berbagai pathogen yang tertempel pada pakaian bekas. Setelahnya, baru bisa dimasukkan ke mesin cuci.

    Perlu dicatat, pakaian bekas juga harus dicuci terpisah dengan pakaian reguler yang sudah ada di lemari agar tak terjadi kontaminasi.

    Terakhir, pastikan untuk menyetrika atau gunakan steam di sekitar 60 derajat Celcius. Hal ini efektif untuk membunuh sisa-sisa bakteri, virus, dan telur parasit yang masih tersisa.

    Selamat mencoba!

    (fab/fab)

  • Tragis Bus Tamu Pernikahan Terjun ke Sungai, 14 Orang Tewas

    Tragis Bus Tamu Pernikahan Terjun ke Sungai, 14 Orang Tewas

    Islamabad

    Sebuah bus yang mengangkut para tamu yang baru pulang dari pesta pernikahan di Pakistan terjun ke sebuah sungai setempat. Nahas, sedikitnya 14 orang tewas dalam kecelakaan maut ini.

    Sang mempelai wanita sejauh ini menjadi satu-satunya korban selamat dalam kecelakaan yang terjadi di wilayah Gilgit-Baltistan tersebut.

    “Terdapat 25 orang di dalam bus tersebut dan sejauh ini, 14 jenazah telah ditemukan, sementara 10 orang lainnya masih hilang,” sebut salah satu petugas penyelamat di wilayah Gilgit-Baltistan, Wazir Asad Ali, seperti dilansir AFP, Rabu (13/11/2024).

    “Mempelai wanita sudah keluar dari bahaya dan dia sedang dirawat di sebuah rumah sakit di Gilgit,” imbuh Ali dalam pernyataannya.

    Upaya pencarian masih dilakukan terhadap 10 orang lainnya yang dinyatakan hilang.

    Penyebab kecelakaan maut ini belum diketahui secara jelas.

    Namun seorang pejabat senior kepolisian setempat, Naik Alam, menuturkan kepada AFP bahwa pengemudi bus itu tampaknya sedang melaju kencang ketika tiba-tiba kehilangan kendali di sebuah tikungan jalan dan terjatuh ke dalam jurang.

    Lihat juga Video: Penampakan Bus Masuk Jurang di Meksiko, 19 Orang Tewas

  • Kualitas udara Jakarta Rabu pagi tak sehat

    Kualitas udara Jakarta Rabu pagi tak sehat

    Arsip foto – Petugas memantau kualitas udara di BMKG, Jakarta, Selasa (15/10/2024). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/YU

    Kualitas udara Jakarta Rabu pagi tak sehat
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Rabu, 13 November 2024 – 09:14 WIB

    Elshinta.com – Kualitas udara di Jakarta pada Rabu pagi ini masih masuk kategori tidak sehat bahkan menempati peringkat ke-6 kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia meskipun kemarin diguyur hujan.

    Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/ AQI) yang dipantau pada pukul 06.12 WIB berada di angka 169 dengan nilai konsentrasi partikel halus PM2.5 berada di angka 81,3 mikrogram per meter kubik.

    Angka itu memiliki penjelasan dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

    Masyarakat juga diimbau tetap menjaga kesehatan dan memakai masker jika harus beraktivitas di luar rumah.

    Sedangkan kategori baik, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.

    Kemudian, kategori sedang, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

    Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.

    Terakhir, kategori berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

    Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama, yaitu Delhi (India) di angka 1.565, urutan kedua Lahore (Pakistan) di angka 543, urutan ketiga Hanoi (Vietnam) di angka 177, urutan keempat Kinshasa (Kongo) di angka 173, urutan kelima Kolkata (India) di angka 169.

    Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta sebelumnya meluncurkan platform perantau kualitas udara terintegrasi yang didukung 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) tersebar di wilayah kota metropolitan tersebut.

    Dari SPKU tersebut, kemudian data yang diperoleh ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara. Hal ini dibuat sebagai penyempurnaan dari yang sudah ada sebelumnya dan sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.

    Laman ini juga menampilkan data dari 31 SPKU di Jakarta yang mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategies.

    Sumber : Antara

  • Geger Polusi Udara Parah di Pakistan, Warga Kena Penyakit Pernapasan-Mata Merah

    Geger Polusi Udara Parah di Pakistan, Warga Kena Penyakit Pernapasan-Mata Merah

    Jakarta

    Provinsi Punjab di Pakistan melarang sebagian besar aktivitas di luar ruangan dan memerintahkan toko-toko, pasar, dan mal di beberapa daerah untuk tutup lebih awal mulai Senin (11/11). Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyakit yang dipicu oleh polusi udara yang intens.

    Provinsi ini telah menutup lembaga pendidikan dan tempat umum seperti taman dan kebun binatang hingga 17 November di beberapa tempat termasuk Lahore, kota paling tercemar di dunia dalam hal kualitas udara menurut peringkat langsung IQAir.

    “Distrik Lahore, Multan, Faisalabad, dan Gujranwala telah mengalami peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam jumlah pasien yang mengidap penyakit pernapasan, iritasi mata dan tenggorokan, serta penyakit mata merah,” kata pemerintah Punjab dalam sebuah perintah yang dikeluarkan pada Minggu malam, dikutip CNA.

    Pembatasan baru tersebut juga akan tetap berlaku hingga 17 November

    “Penyebaran konjungtivitis/penyakit mata merah akibat infeksi bakteri atau virus, asap, debu, atau paparan bahan kimia menimbulkan ancaman serius dan mendesak terhadap kesehatan masyarakat,” katanya.

    Meskipun kegiatan di luar ruangan termasuk acara olahraga di luar ruangan, pameran dan festival, serta makan di restoran di luar ruangan telah dilarang, ritual keagamaan yang tidak dapat dihindari dikecualikan dari arahan ini.

    Beberapa tempat usaha seperti apotek, depot minyak, toko susu, serta toko buah dan sayur juga dikecualikan dari arahan untuk tutup pada pukul 8 malam waktu setempat.

    Hingga kini kualitas udara Lahore tetap berbahaya pada hari Senin, dengan skor indeks lebih dari 600, menurut IQAir. Angka ini secara signifikan lebih rendah dari 1.900 yang dicapai di beberapa tempat awal bulan ini.

    (suc/suc)