Foto Health
AP Photo/K.M. Chaudary – detikHealth
Selasa, 17 Des 2024 18:30 WIB
Pakistan – Jumlah kasus polio di Pakistan semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring banyaknya kasus penyerangan terhadap para petugas vaksinasi.

Foto Health
AP Photo/K.M. Chaudary – detikHealth
Selasa, 17 Des 2024 18:30 WIB
Pakistan – Jumlah kasus polio di Pakistan semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring banyaknya kasus penyerangan terhadap para petugas vaksinasi.
/data/photo/2024/12/11/675977978c6e8.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jumlah Pekerja Migran Indonesia di Arab Saudi Turun, Mengapa?
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
(PPMI) Abdul Kadir Karding menyebut, jumlah pekerja migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi menurun karena beberapa faktor.
Salah satunya karena gaji yang relatif kecil. Selain itu, Karding juga mengatakan, perlindungan PMI di Arab Saudi masih kurang.
“Arab Saudi itu selama ini selalu minta gajinya rendah. Dari 2015 itu mintanya 1.300 (riyal), kira-kira Rp 5 juta. Yang kedua, sistem perlindungannya pas di sana itu juga masih kurang,” kata Karding saat ditemui di Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2024).
Karding bilang, pihaknya telah meminta pemerintah Arab Saudi meningkatkan upah dan sistem perlindungan pekerja migran. Jika hal itu telah terpenuhi, dia yakin Arab Saudi kembali jadi sasaran pekerja migran.
“Jadi kita harus yakin dua hal ini. Arab Saudi kalau mau, dia harus bekerja sama dan menguatkan di dua ini,” tambah Karding.
Untuk memperkuat perlindungan, Karding berharap, seluruh penyaluran pekerja migran dilakukan oleh perusahaan legal.
“Terakhir, kita maunya mengirim orang, yang nerima perusahaan, kita enggak mau langsung ke majikan. Karena kalau langsung ke majikan, riskan. Kita maunya ada perusahaan. Jadi kalau ada apa-apa, perusahaan ini yang kita tuju,” tambah dia.
Diberitakan sebelumnya, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, HE Faisal bin Abdullah Al-Amudi, meminta Indonesia untuk kembali mengirimkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Arab Saudi.
Faisal mengungkapkan, saat ini PMI terbanyak di Arab Saudi berasal dari India, Thailand, dan Filipina.
“Akan lebih baik jika tenaga kerja yang masuk ke Arab Saudi juga berasal dari mitra negara-negara muslim,” kata Faisal dalam keterangan tertulisnya saat bertemu dengan Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra di Gedung Kemenko Kumham Imipas, Jakarta, pada Kamis (5/12/2024).
Menanggapi permintaan tersebut, Menko Yusril menyatakan akan mendalami pernyataan Fasial.
Yusril juga menyoroti penurunan jumlah PMI di Arab Saudi yang pernah mencapai 2 juta orang, namun kini hanya sekitar 100.000 orang berdasarkan catatan Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi.
Penurunan ini diduga akibat moratorium yang telah berlangsung selama sekitar 10 tahun.
“Sepertinya memang sudah saatnya kedua negara berunding untuk menghasilkan sebuah kesepakatan yang komprehensif sehingga tidak hanya permasalahan hambatan di bidang investasi maupun ekonomi, tetapi juga terkait tenaga kerja. Kami tentunya butuh perlindungan hukum bagi PMI yang berada di Arab Saudi,” ujarnya.
Adapun pemerintah Indonesia saat ini sedang menerapkan kebijakan moratorium pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke 21 negara di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, Irak, Iran, Kuwait, Lebanon, Libya, dan Pakistan.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) terus melakukan pembenahan terhadap sistem penempatan dan perlindungan TKI dengan mengeluarkan berbagai regulasi, termasuk Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) No 22 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.
Regulasi tersebut memberikan aturan ketat terhadap Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) dan mencakup sanksi berupa pencabutan surat izin pengerahan (SIP) TKI jika terbukti melakukan pelanggaran.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Salah satu agendanya adalah bagaimana pemberdayaan UMKM. Dan Indonesia punya banyak pengalaman dalam pemberdayaan UMKM, termasuk sampai kepada digitalisasi. Tentu hal itu yang kita bisa share dengan negara-negara D8 yang lain
Kairo, Mesir (ANTARA) – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia akan membagikan pengalaman soal pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Kairo, Mesir.
Presiden Prabowo Subianto pun telah bertolak ke Kairo, Mesir dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, untuk menghadiri KTT D-8 yang diselenggarakan pada Kamis, 19 Desember.
“Salah satu agendanya adalah bagaimana pemberdayaan UMKM. Dan Indonesia punya banyak pengalaman dalam pemberdayaan UMKM, termasuk sampai kepada digitalisasi. Tentu hal itu yang kita bisa share dengan negara-negara D8 yang lain,” kata Airlangga usai melepas keberangkatan Presiden Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa.
Airlangga menjelaskan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi untuk kelompok delapan negara berkembang (KTT D-8) beranggotakan Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan dan Turki, akan membahas pemberdayaan dan digitalisasi UMKM.
Menurut Airlangga, negara anggota KTT D-8 memiliki semangat yang sama tentang upaya dalam pemberdayaan UMKM.
Berbeda dengan kelompok negara lainnya yang menyasar pada investasi besar, kelompok D-8 memberikan investor kesempatan yang sama (level playing field) di kawasan negara anggota, serta agar UMKM bisa lebih berkembang.
“Berbeda dengan yang lain di mana ujungnya adalah investasi yang relatif besar, kalau ini bagaimana me-level playing field-kan para investor di negara-negara D-8 tersebut. Di samping itu juga membuka kesempatan pasar di D-8 untuk bisa dimanfaatkan secara bersama,” kata Airlangga.
Selain itu, kelompok negara D-8 juga memiliki semangat yang dalam menghadapi situasi geopolitik yang terjadi di Gaza, Palestina, termasuk mendukung kemerdekaan Palestina.
“Karena kita semangatnya dari developing country jadi sama-sama untuk mendukung Palestina,” kata Airlangga.
Pada tahun ini, Mesir juga merupakan negara pemegang Keketuaan D-8. Kemudian, Indonesia akan menerima tongkat estafet Keketuaan D-8 periode 2026—2027.
Agenda dan pembahasan yang diangkat pada KTT D-8 berikutnya akan dirumuskan setelah Indonesia resmi menerima Keketuaan D-8.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati/Livia Kristianti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto bertolak menuju Kairo, Mesir pada Selasa, (17/12/2034).
Prabowo bertolak dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta sekitar 11.38 WIB.
Mengenakan pakaian safari berwarna khaki lengkap dengan peci hitam, Prabowo berkunjung ke Mesir untuk menghadiri KTT D-8 (Developing 8 Countries) atau Kelompok 8 Negara Berkembang, di Kairo, Mesir pada 17-19 Desember 2024.
“Pada hari ini, Selasa, 17 Desember 2024, saya beserta delegasi terbatas pemerintah Republik Indonesia akan berangkat ke Kairo, Mesir. Pertama, dalam melakukan kunjungan kenegaraan dan kedua menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi D-8 di Kairo, Mesir,” kata Prabowo.
KTT D-8 kata Prabowo adalah organisasi kerja sama ekonomi dan pembangunan antara delapan negara berkembang yang didirikan tahun 1997. Organisasi tersebut terdiri dari negara Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Turkiye, dan Pakistan.
“Dalam kondisi sekarang saya kira KTT D-8 ini adalah suatu ajang yang penting dan khususnya sesuai rotasi sekarang ini mulai 1 Januari 2026 Indonesia akan bergilir akan menjadi ketua D-8 karena itu saya hadir,” katanya.
Selain menghadirI KTT D-8, Presiden mengatakan dirinya juga akan menggelar pertemuan dengan Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi.
“Dan dalam selesainya KTT itu saya akan melakukan pertemuan-pertemuan tidak resmi dengan beberapa tokoh ekonomi, tokoh industri,” pungkasnya.
Adapun tema yang diusung dalam perhelatan D-8 tahun ini adalah ‘Investing in Youth and Supporting Small Medium Enterprises, Shaping Tomorrow’s Economy’ atau berfokus pada investasi terhadap kaum muda dan dukungan bagi UMKM untuk masa depan ekonomi dunia.
/data/photo/2024/12/17/6761132b198c3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Prabowo Akan Mampir Malaysia dari Kairo, Bakal Bertemu Anwar Ibrahim
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Presiden RI
Prabowo Subianto
akan mampir ke Malaysia dalam perjalanan pulang menuju Indonesia setelah menyelesaikan kunjungan di Kairo, Mesir.
Prabowo menyebutkan, ia akan berkunjung ke Malaysia untuk bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia
Anwar Ibrahim
.
“(Saya) juga mampir ke Malaysia untuk bertemu dengan Perdana Menteri Anwar Ibrahim,” kata Prabowo di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Prabowo menuturkan, kunjungannya ke Mesir bertujuan untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Kairo, Mesir.
D-8 adalah organisasi kerja sama ekonomi dan pembangunan antara delapan negara berkembang yang didirikan tahun 1997.
Negara-negara tersebut adalah Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Turkiye, dan Pakistan.
Ia menyebutkan, KTT tersebut penting untuk dihadiri karena Indonesia akan menjadi tuan rumah
KTT D-8
pada 2026 mendatang.
“Dalam kondisi sekarang saya kira KTT D-8 ini adalah suatu ajang yang penting, dan khususnya sesuai rotasi sekarang ini, mulai 1 Januari 2026 Indonesia akan bergilir menjadi Ketua D-8,” ujar Prabowo.
Prabowo juga akan mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh ekonomi dan industri di Mesir.
“Karena itu saya hadir, dan setelah selesainya KTT itu, saya akan melakukan pertemuan-pertemuan tidak resmi dengan beberapa tokoh ekonomi, tokoh industri,” kata dia.
Prabowo menuturkan, ia merupakan presiden Republik Indonesia pertama yang menunjungi Mesir sejak tahun 2013.
Menurut rencana, Prabowo akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi sebelum menghadiri KTT D-8 di Kairo.
“Mesir adalah sahabat dekat kita, mitra strategis bagi Indonesia dan negara penting di Timur Tengah,” kata Prabowo.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Mulai 1 Januari 2026 Indonesia akan bergilir menjadi Ketua D-8.
Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 untuk mewakili Indonesia menerima tongkat estafet Keketuaan D-8 periode 2026—2027 dari Mesir yang saat ini memegang Keketuaan D-8.
Presiden menilai bahwa D-8, sebagai organisasi kerja sama ekonomi dan pembangunan antara delapan negara berkembang yang didirikan pada tahun 1997, merupakan forum yang penting.
“Dalam kondisi sekarang saya kira KTT D-8 ini adalah suatu ajang yang penting, khususnya sesuai dengan rotasi sekarang ini mulai 1 Januari 2026 Indonesia akan bergilir menjadi Ketua D-8. Oleh karena itu, saya hadir,” kata Presiden Prabowo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusama, Jakarta, Selasa.
Selain Indonesia, negara lainnya yang tergabung dalam D-8, di antaranya ialah Bangladesh, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki.
Selain menghadiri KTT D-8, Presiden Prabowo juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi.
Perjalananya ke Mesir ini berlangsung selama 3 hari lamanya, mulai 17 hingga 19 Desember 2024.
Presiden telah bertolak ke Mesir dari Jakarta sekitar pukul 11.38 WIB melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusama, Jakarta.
Sebelumnya, terkait dengan kehadiran Presiden Prabowo pada acara KTT D-8, Senin (16/12), Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat mengonfirmasi informasi tersebut.
“KTT ini memiliki signifikansi yang penting karena selain merupakan pertemuan reguler dari organisasi D-8, akan ada serah terima keketuaan dari Mesir kepada Indonesia yang akan menjadi ketua organisasi tersebut pada periode 2026—2027,” kata Roy dalam taklimat pers di Jakarta.
Roy menyoroti makin pentingnya kerja sama di bawah kerangka D-8 di tengah upaya negara-negara Selatan Global (Global South) memperluas kerja sama di bidang-bidang ekonomi dan pembangunan serta bidang lainnya.
“RI akan memanfaatkan kehadiran Bapak Presiden ini untuk Indonesia, pentingnya agar D-8 dapat berkontribusi positif terhadap keinginan negara-negara Selatan Global untuk terus meningkatkan kerja sama,” katanya.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto sudah dijadwalkan hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 (Developing 8 Countries) atau Kelompok 8 Negara Berkembang, di Kairo, Mesir pada 17-19 Desember 2024.
Tema yang diusung dalam perhelatan D-8 tahun ini adalah ‘Investing in Youth and Supporting Small Medium Enterprises, Shaping Tomorrow’s Economy’ atau berfokus pada investasi terhadap kaum muda dan dukungan bagi UMKM untuk masa depan ekonomi dunia.
“Bapak Presiden sudah dijadwalkan akan menghadiri KTT D-8 yang akan berlangsung di Kairo tanggal 17 sampai 19 Desember,” kata Juru Bicara yang juga Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat dalam konferensi pers di Kantor Kemlu RI, Jakarta, Senin (16/12/2024).
Roy menyampaikan, KTT D-8 tahun ini memiliki signifikansi penting bagi Indonesia karena selain pertemuan reguler, juga akan ada serah terima keketuaan atau presidensi dari Mesir kepada Indonesia, di mana Indonesia akan menjadi Ketua Organisasi D-8 periode 2026 – 2027 per 1 Januari 2026.
Sebagai informasi Kelompok D-8 Negara Berkembang ini beranggotakan Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan dan Turki. Traktat D-8 ditandatangani di Istanbul, Turki pada 1997 di mana para negara anggota menyepakati perjanjian terkait pembangunan dan ekonomi.
Presiden Prabowo akan memanfaatkan perhelatan KTT D-8 untuk memberikan kontribusi positif atas keinginan negara-negara anggota global south yang terdiri dari negara berkembang dan terbelakang yang baru saja merdeka dari negara-negara di utara.
Namun RI juga tidak akan melupakan isu kemanusiaan yang saat ini masih terjadi di Gaza, Palestina.
“Negara-negara D-8 dapat memberikan kontribusi positif terhadap keinginan global south untuk terus meningkatkan kerja sama di bidang pembangunan ekonomi, tapi di saat yang sama juga tidak melupakan apa yang sedang terjadi terkait situasi kemanusiaan di Gaza, Palestina,” kata Roy.
Sebelumnya Presiden Prabowo pada November kemarin langsung terbang melangsungkan pertemuan bilateral dan menghadiri forum-forum internasional. Tercatat Presiden Prabowo melawat ke negara seperti China, Amerika Serikat, Peru, Brasil, Inggris dan Uni Emirat Arab.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan data, bahwa sejak Januari hingga November 2024, Indonesia dibanjiri impor 3,85 juta ton beras.
Jika dibandingkan dengan 2023, angka tersebut mengalami peningkatan cukup signifikan. Sebab, di periode yang sama tahun 2023, Indonesia melakukan impor beras sebesar 2,53 juta ton.
“Impor beras utamanya berasal dari Thailand dengan volume 1,19 juta ton selama periode Januari-November 2024,” ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Senin (16/12/2024).
Beras dari Thailand mencakup 30,97 persen dari total impor beras yang dilakukan Indonesia sepanjang Januari sampai dengan November 2024.
Selain Thailand, impor beras Indonesia berasal dari Vietnam dengan jumlah 1,12 juta ton atau sebesar 29,1 persen dari total beras yang didatangkan dari luar negeri.
Kemudian, beras impor berasal dari Myanmar dengan jumlah 663.410 ton beras. Lalu dari Pakistan dengan 642.140 ton beras dan impor beras dari India sebanyak 205.800 ton beras.
Amalia berujar, impor beras dari periode Januari-November 2024, utamanya adalah beras tengah giling atau digiling seluruhnya pada kode HS10063099 sebanyak 3,39 juta ton atau sekitar 88,20 persen dari total impor beras.
Lalu, terdapat impor beras dengan kode HS10064090 dengan volume 434.820 ton atau 11,3 persen dari total impor beras sepanjang 10 bulan tahun ini.
“Kemudian, ada beras basmati dan beras pecah yang juga diimpor dengan nilai yang sangat kecil dibandingkan dengan kode HS sebelumnya,” tutur Amalia.
/data/photo/2024/11/18/673a88e37b49b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Prabowo Dijadwalkan Hadir dalam KTT D-8 di Kairo Besok
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Roy Soemirat mengatakan, Presiden
Prabowo Subianto
akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Ekonomi D-8 di Kairo, Mesir, Selasa (17/12/2024) besok.
Dia mengatakan, Prabowo hadir sekaligus menerima jabatan ketua D-8 untuk Indonesia yang jabatannya akan dimulai 2026.
“KTT D-8 ini memiliki signifikansi yang penting karena selain merupakan pertemuan reguler dari organisasi D8, akan ada serah terima keketuaan dari Mesir kepada Indonesia di mana Indonesia akan menjadi ketua organisasi D8 periode 2026-2027 yang nanti akan dimulai masa keketuanya pada tanggal 1 Januari 2026,” ujar Roy dalam konferensi pers, Senin (16/12/2024).
Roy menjelaskan, D-8 adalah organisasi kerja sama pembangunan yang didirikan pada 1997 dengan negara-negara kunci dari organisasi kerja sama Islam.
Anggota dari D-8 ini adalah Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki.
“Kita melihat pada saat ini kerja sama di bawah kerangka D-8 menjadi semakin signifikan ketika negara-negara dari global south mencoba untuk terus memperkuat kerja sama,” imbuhnya.
Roy berharap, kehadiran Prabowo dalam KTT D-8 ini nantinya bisa memberikan kontribusi peningkatan kerja sama di bidang pembangunan ekonomi.
Begitu juga di waktu yang sama bisa membahas situasi kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
Tema yang diusung oleh Mesir dalam KTT D-8 tersebut adalah “Investing in Youth and Supporting Small Medium Enterprises, Shaping Tomorrow’s Economy”.
“Hal ini juga memiliki banyak linkage, banyak kesamaan pandangan dengan prioritas yang disampaikan oleh Bapak Presiden terkait dengan kerja sama internasional di bidang ekonomi,” tandas Roy.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.