Negara: Pakistan

  • RI-Pakistan Tegaskan Dukungan untuk Perdamaian Palestina

    RI-Pakistan Tegaskan Dukungan untuk Perdamaian Palestina

    Bisnis.com, JAKARTA — Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Zahid Hafeez Chaudhri, menegaskan bahwa isu geopolitik kawasan turut menjadi bagian dari pembahasan.

    Dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/11/2025). Dia menyampaikan bahwa kedua negara memiliki kesamaan visi dan komitmen terhadap perdamaian global.

    “Tentu saja, seperti yang telah saya sebutkan, kami telah membahas semua bidang kolaborasi dan kami juga membahas situasi di kawasan kami dan juga di dunia karena dengan Indonesia, kami tidak hanya memiliki kesamaan kepentingan, tetapi juga memiliki pandangan dunia yang sama,” ujar Chaudhri.

    Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa baik Indonesia maupun Pakistan adalah negara yang cinta damai. 

    “Kami berdua percaya pada hubungan persahabatan dengan semua negara, tidak hanya di negara tetangga kami, tetapi juga di dunia,” lanjutnya.

    Menurut Chaudhri, Indonesia dan Pakistan akan terus memperkuat kerja sama mereka di forum internasional untuk mendorong stabilitas global. 

    “Tujuan bersama kedua negara kami adalah untuk mempromosikan perdamaian. Perdamaian di dalam negeri, dan kemudian perdamaian internasional,” katanya.

    Terkait kemungkinan kerja sama dalam pengiriman pasukan penjaga perdamaian ke Palestina, Chaudhri menjelaskan bahwa hal tersebut berada dalam mekanisme Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    “Itu sebenarnya akan diselenggarakan di bawah naungan PBB,” ujarnya.

    Apalagi, dia menekankan bahwa kedua negara merupakan anggota penting di PBB dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), serta sama-sama memiliki sikap tegas terhadap isu kemerdekaan Palestina.

    Dia memastikan Pakistan dan Indonesia akan terus bekerja sama untuk melindungi rakyat Palestina dan juga untuk memajukan hak-hak mereka, termasuk hak mereka untuk menentukan nasib sendiri.

    “Kedua negara memiliki posisi yang kuat dan tegas mengenai isu Palestina dan negara Palestina yang merdeka, negara Palestina yang bersebelahan,” tegasnya.

  • Dubes Pakistan Temui Prabowo, Tawarkan Bantuan Ternak buat Bahan Baku MBG

    Dubes Pakistan Temui Prabowo, Tawarkan Bantuan Ternak buat Bahan Baku MBG

    Jakarta

    Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Zahid Hafeez Chaudhri hari ini mengunjungi Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Berbagai hal didiskusikan Chaudhri hari ini dengan Prabowo, dari kerja sama ekonomi hingga pertahanan.

    Salah satu yang serius dibahas adalah sektor perdagangan, pihak Chaudhri menawarkan diri untuk memasok bahan baku program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia. Khususnya untuk produk ternak, mulai dari daging unggas hingga produk susu.

    Pihaknya, memuji program MBG yang dibesut Prabowo, program ini disebut dapat meningkatkan kesehatan anak-anak di Indonesia dan juga ikut menggerekkan perekonomian di Indonesia.

    “Kami akan sangat senang bekerja sama dengan Indonesia dalam hal memperkuat inisiatif ini (MBG). Kami dapat bekerja sama di bidang produksi susu, sektor unggas, dan sektor pertanian lainnya. Jadi, di mana pun kami dapat membantu Indonesia dalam pelaksanaan inisiatif yang sangat berani dan luar biasa ini, kami akan sangat senang bekerja sama dengan Indonesia,” kata Chaudhri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (17/11/2025).

    Chaudhri menyatakan Pakistan dan Indonesia telah menandatangani perjanjian perdagangan preferensial bilateral (preferential trade agreements/PTA). Menurutnya, pihaknya juga sudah menjadi mitra dagang terbesar kedua Indonesia di Asia Selatan.

    Indonesia dan Palestina, kata Chaudhri, memiliki perdagangan lebih dari US$ 4 miliar per tahun. Pihaknya menjelaskan banyak melakukan impor dari Indonesia, salah satunya adalah produk kelapa sawit.

    “Kami banyak mengimpor produk Indonesia, Pakistan merupakan salah satu pembeli terbesar minyak sawit Indonesia,” sebut Chaudhri.

    Negaranya, juga mengekspor banyak produk ke Indonesia seperti misalnya buah-buahan, peralatan bedah, peralatan olahraga, dan juga sektor teknologi.

    “Di sektor teknologi dan informasi merupakan bidang lain yang sangat penting di mana Pakistan memiliki kapasitas yang memadai, dan kami ingin bekerja sama dengan teman-teman Indonesia kami untuk meningkatkan kolaborasi di bidang teknologi informasi,” papar Chaudhri.

    (hal/fdl)

  • Dubes Pakistan Dorong Perkuat Kerja Sama Ekonomi pada Pemerintah Prabowo

    Dubes Pakistan Dorong Perkuat Kerja Sama Ekonomi pada Pemerintah Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA – Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Zahid Hafeez Chaudhri, mengungkapkan bahwa pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto membahas secara menyeluruh hubungan bilateral kedua negara termasuk peningkatan kerja sama ekonomi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/11/2025),

    Dia merinci bahwa aspek perdagangan, ekonomi, investasi, hingga pengembangan sumber daya manusia menjadi bagian penting dialog. Selain itu, sektor pendidikan, kesehatan, usaha kecil-menengah, dan kerja sama pertahanan serta keamanan turut masuk dalam agenda.

    Termasuk, mengenai perkembangan perdagangan kedua negara, Chaudhri menjelaskan bahwa Pakistan dan Indonesia telah memiliki Perjanjian Perdagangan Preferensial sejak 2005–2006.

    Dia mengatakan Pakistan kini menjadi mitra dagang terbesar kedua Indonesia di Asia Selatan dan nilai perdagangan kedua negara telah melampaui US$4 miliar per tahun.

    “Kami mengimpor produk Indonesia, termasuk Pakistan yang merupakan salah satu pembeli terbesar minyak sawit Indonesia,” ujarnya.

    Di sisi lain, Pakistan mengekspor sejumlah komoditas ke Indonesia, mulai dari buah-buahan, peralatan bedah, hingga produk olahraga.

    Chaudhri juga menyoroti teknologi informasi sebagai sektor yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan bersama. Pakistan, menurutnya, memiliki kapasitas signifikan di bidang tersebut dan berharap dapat memperluas kolaborasi dengan Indonesia.

    Dia menambahkan bahwa pendidikan menjadi salah satu topik yang secara khusus dibahas dalam pertemuan tersebut.

    “Kami berharap dapat menerima lebih banyak mahasiswa Indonesia untuk belajar di Pakistan, terutama di perguruan tinggi kedokteran kami, di universitas teknik kami, dan juga di universitas teknologi informasi kami,” katanya.

    Menutup keterangannya, Dubes Pakistan itu menyampaikan harapan agar kemitraan kedua negara dapat terus berkembang.

    “Jadi, kami berharap dapat memperluas kolaborasi di semua bidang kerja sama,” tandasnya.

  • Dubes Pakistan dan Prabowo Perkuat Kerja Sama Bilateral Bidang Kesehatan dan Pertahanan

    Dubes Pakistan dan Prabowo Perkuat Kerja Sama Bilateral Bidang Kesehatan dan Pertahanan

    Bisnis.com, JAKARTA – Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Zahid Hafeez Chaudhri, menyampaikan pujian dan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto usai melakukan pertemuan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/11/2025).

    Dalam keterangan kepada wartawan, Chaudhri menilai Indonesia memiliki keberuntungan dipimpin oleh sosok yang ia sebut sebagai pemimpin visioner.

    “Saya menyampaikan bahwa bangsa Indonesia beruntung memiliki pemimpin visioner seperti Yang Mulia Presiden Prabowo Subianto,” ujar Chaudhri mengawali pernyataannya.

    Dia menekankan bahwa Pakistan dan Indonesia merupakan dua negara penting di dunia Islam, masing-masing sebagai negara Muslim terbesar pertama dan kedua.

    “Bersama-sama, Pakistan dan Indonesia menyumbang lebih dari seperempat populasi Muslim dunia,” ujarnya.

    Oleh karena itu, dia menilai penting untuk memperkuat hubungan bilateral di berbagai sektor, mulai dari ekonomi, pendidikan, kesehatan, sains, teknologi informasi, hingga pertahanan.

    Chaudhri juga menyoroti eratnya hubungan kedua negara di berbagai forum internasional. Dia menjelaskan bahwa Pakistan dan Indonesia bekerja sama sangat erat di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), khususnya di Majelis Umum PBB, serta memiliki koordinasi aktif di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), D-8, hingga Asean, di mana Pakistan menjadi mitra dialog sektoral.

    Dubes Pakistan itu turut menyampaikan salam serta harapan terbaik dari pemerintah dan rakyat Pakistan kepada Prabowo, dan menyebut bahwa Presiden Ke-8 RI itu membalas dengan pesan serupa untuk rakyat Pakistan.

    Dia menegaskan bahwa hubungan persaudaraan kedua bangsa sudah terjalin bahkan sebelum masing-masing meraih kemerdekaan, dan perlu terus diperkuat.

    “Namun sekali lagi, saya ingin mengucapkan selamat kepada rakyat Republik Indonesia karena memiliki pemimpin visioner, seorang negarawan, seperti Yang Mulia Presiden Prabowo Subianto,” tandas Chaudhri.

  • Prabowo Terima Dubes Pakistan di Istana, Bahas Apa?

    Prabowo Terima Dubes Pakistan di Istana, Bahas Apa?

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Zahid Hafeez Chaudhri, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (17/11/2025).

    Dubes Pakistan tiba di lingkungan Istana sekitar pukul 14.32 WIB. Dia tampak memasuki area Istana untuk menghadiri agenda pertemuan resmi dengan Presiden Prabowo.

    Saat disapa wartawan mengenai agenda bersama Presiden Prabowo, Dubes Chaudhri menegaskan bahwa Pakistan ingin memperkuat seluruh spektrum hubungan bilateral dengan Indonesia.

    “Kami ingin memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan. Kami ingin memperkuat kerja sama pertahanan. Kami ingin memperkuat kerja sama pengembangan sumber daya manusia, sektor pendidikan, sektor kesehatan. Dan kami berharap dapat bekerja sama dengan pihak Indonesia untuk membawa hubungan kita ke tingkat berikutnya,” ujarnya kepada wartawan.

    Lebih lanjut, dia menyebut pemerintahan Presiden Prabowo menunjukkan semangat besar untuk memperluas hubungan kedua negara.

    Menurutnya, pertemuan ini menjadi bagian dari rangkaian diplomasi aktif sekaligus mempertegas keinginan kedua negara untuk mendorong hubungan strategis menuju tingkat yang lebih tinggi.

    Ketika ditanya apakah pembahasan mencakup isu tertentu seperti Danantara atau program Makan Bergizi Gratis (MBG), Dubes Chaudhri menegaskan bahwa seluruh bidang kerja sama masuk dalam agenda dialog.

    “Semua bidang kerja sama akan dibahas. Ini termasuk kerja sama di sektor pertahanan. Ini juga mencakup kerja sama perdagangan dan ekonomi kami. Dan ini juga mencakup bidang kerja sama lainnya,” tandasnya.

  • Dubes Pakistan Temui Prabowo, Ingin Perkuat Kerja Sama Ekonomi hingga Pertahanan

    Dubes Pakistan Temui Prabowo, Ingin Perkuat Kerja Sama Ekonomi hingga Pertahanan

    Dubes Pakistan Temui Prabowo, Ingin Perkuat Kerja Sama Ekonomi hingga Pertahanan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Zahid Hafeez Chaudhri menemui Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/11/2025).
    Hafeez mengatakan, pertemuan itu digelar untuk memperkuat hubungan ekonomi, perdagangan, dan pertahanan antara Pakistan dan Indonesia.
    “Kami ingin lebih memperkuat kerja sama pengembangan sumber daya manusia, sektor pendidikan, dan sektor kesehatan. Dan kami berharap dapat bekerja sama dengan pihak Indonesia untuk membawa hubungan kami ke tingkat selanjutnya,” kata Hafeez di Istana, Senin siang.
    “Dan Yang Mulia, Prabowo, kami telah menemukan seseorang yang ingin memperluas hubungan kami antara dua negara yang bersaudara,” imbuh dia.
    Hafeez pun tidak menutup kemungkinan kedua negara akan bekerja sama terkait program-program andalan Prabowo seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).
    Ia menekankan bahwa Pakistan akan membahas segala kerja sama dengan Indonesia.
    “Semua bidang kerja sama akan dibahas. Ini termasuk kerja sama sektor pertahanan kami. Ini juga termasuk kerja sama perdagangan dan ekonomi kami. Dan ini juga termasuk bidang kerja sama kami yang lain,” imbuh Hafeez.
    Hafeez menyampaikan, Pakistan sangat menikmati hubungan yang hangat dengan Indonesia.
    “Pakistan dan Indonesia menikmati hubungan yang sangat hangat, bersahabat, dan penuh persaudaraan. Dan kami ingin lebih memperkuat hubungan ini di semua bidang yang menjadi kepentingan kami,” ujar Hafeez.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
    Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
    melalui donasi.
    Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
    akun kamu.

  • Kemenperin Pamer Produk Farmasi dan Kosmetik RI Tembus Pasar Amerika hingga Eropa

    Kemenperin Pamer Produk Farmasi dan Kosmetik RI Tembus Pasar Amerika hingga Eropa

    JAKARTA – Industri farmasi dan kosmetik Indonesia disebutkan banyak melakukan ekspor ke Asia, Afrika, Eropa, Amerika dan Oseania. Capaian ekspor itu mencakup berbagai kategori, mulai dari produk perawatan diri, kosmetik, obat-obatan, suplemen kesehatan hingga bahan baku seperti minyak atsiri.

    Di sektor industri kosmetik dan perawatan diri, perusahaan Indonesia berhasil menembus pasar dengan produk-produk inovatif. PT Prioritas Jaya Indonesia misalnya, telah mengekspor varian sabun pepaya (merek Jinzu dan Thai) ke Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Nigeria dan Kepulauan Pasifik.

    Selain itu, varian parfum (merek Honor dan Vlagio) juga telah diekspor ke Malaysia dan Filipina. Hal serupa juga dilakukan oleh PT Malidas Sterilindo yang mengekspor sabun mandi dan sampo dengan merek dorzu ke Malaysia. PT Gemma Natura Lestari juga menorehkan capaian dengan mengekspor produk merek Shumi ke Jepang dan merek Secrets ke Nigeria.

    Kekuatan manufaktur Indonesia juga didukung oleh pabrik-pabrik berskala global. PT Yasulor Indonesia (LOréal), yang merupakan pabrik LOréal grup terbesar di dunia mendedikasikan 60 persen kapasitas produksinya untuk pasar ekspor.

    Produknya telah menjangkau hampir 20 negara, termasuk negara-negara di ASEAN, Uni Emirat Arab, Pakistan, Australia, Korea dan Afrika Selatan. Demikian pula Unilever Indonesia dengan berbagai mereknya yang telah mengekspor beragam produknya ke 22 negara.

    Di sektor industri farmasi, PT Darya-Varia Laboratoria Tbk telah berhasil mengekspor produk-produk andalannya ke Filipina, Hong Kong dan Uni Emirat Arab.

    BUMN Farmasi, PT Indofarma Tbk, turut berkontribusi dengan mengekspor enam produk obat ke Afghanistan, tiga produk obat ke Singapura dan dua produk obat ke Kamboja. PT Phapros juga telah mengekspor berbagai jenis produk obat dan suplemen kesehatan ke Timor Leste, Peru dan Kamboja.

    Grup farmasi besar, seperti Dexa Group menunjukkan jangkauan ekspor sangat luas, mencakup negara-negara di Asia Tenggara (Filipina, Myanmar), Eropa (Inggris, Belanda, Polandia), Benua Amerika (Amerika Serikat, Kanada) dan Afrika (Nigeria). PT Konimex juga telah mengekspor berbagai jenis produknya ke Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, Kamboja, China, Jepang, Arab Saudi dan Kanada.

    Keunikan produk herbal Indonesia juga diminati oleh pasar global. PT Setia Kawan Abadi, misalnya, berhasil mengekspor produk Golden Koffie dan Go-Slim ke Nigeria serta produk Pinoy Jamu Booster dan Integra ke Filipina.

    Selain itu, PT Sinkona Indonesia Lestari tercatat telah mampu mengekspor berbagai jenis minyak atsiri yang selama ini digunakan sebagai bahan baku kosmetik, seperti: minyak nilam, minyak sereh wangi dan minyak pala ke berbagai negara.

    Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Taufiek Bawazier menyebut, keberhasilan ekspor itu adalah validasi atas standar kualitas tinggi dan inovasi yang diterapkan oleh industri farmasi dan kosmetik Indonesia.

    “Kami melihat permintaan terus meningkat untuk produk-produk yang menggabungkan bahan alami berkualitas dengan teknologi modern. Kemampuan menembus pasar beragam ini membuktikan produk Indonesia memiliki daya saing global,” ujar Taufiek dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 15 November.

    Menurut Taufiek, pencapaian tersebut menegaskan bertambahnya kepercayaan masyarakat dunia terhadap standar, kualitas dan inovasi produk farmasi dan kosmetik buatan Indonesia.

    “Pencapaian ini menunjukkan resiliensi dan pertumbuhan sektor manufaktur strategis Indonesia dan tidak hanya berkontribusi signifikan terhadap devisa negara, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai produsen farmasi dan kosmetik berkualitas di kancah dunia,” pungkasnya.

  • Akrabnya Prabowo dan Raja Yordania Bak Saudara

    Akrabnya Prabowo dan Raja Yordania Bak Saudara

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Raja Abdullah II ibn Al Hussein, di Jakarta. Selama rangkaian kunjungan, terlihat keakraban dua sahabat lama tersebut.

    Keakraban terlihat saat Prabowo menjamu Raja Abdullah dalam jamuan santap malam kenegaraan seusai pertemuan bilateral kedua pemimpin negara. Kedua pemimpin menegaskan kembali persahabatan dan solidaritas sejak lebih dari tujuh dekade lalu.

    Jamuan santap malam digelar di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/11) malam. Jamuan dimulai dengan sambutan Prabowo yang menyampaikan kehormatan dan kebahagiaannya atas kehadiran Raja Abdullah II ibn Al Hussein beserta delegasi Yordania di Indonesia.

    “Merupakan suatu kehormatan dan kebahagiaan bagi saya untuk menyambut kembali Yang Mulia dan delegasi terhormat Yordania di Indonesia,” ujar Prabowo dalam keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Sabtu (15/11).

    Prabowo menjelaskan Indonesia memandang Yordania sebagai mitra penting dalam perdamaian internasional, sahabat dekat dalam mendukung perjuangan Palestina. Prabowo menekankan Indonesia dan Yordania bukan semata-mata hubungan diplomatik biasa, melainkan dibangun atas dasar persaudaraan yang harus diwariskan kepada generasi berikutnya.

    “Anggaplah kami lebih dari sekadar mitra, kita memiliki ikatan persaudaraan dan persahabatan yang kuat. Dan saya pikir ikatan ini harus tetap lestari di masa depan,” ucap Presiden.

    Sementara itu, Raja Abdullah II turut menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih karena kembali disambut dengan keramahan di Jakarta. Raja Abdullah II menegaskan bahwa Indonesia memiliki posisi penting dalam komunitas muslim dunia, terutama dalam peran diplomatiknya pada masa-masa sulit.

    Presiden Prabowo Subianto menjamu Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Raja Abdullah II ibn Al Hussein, dalam jamuan santap malam kenegaraan dalam suasana hangat dan kehormatan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/11/2025). (Kris-Biro Pers Sekretariat Presiden)

    “Kami selalu memandang Indonesia sebagai bagian yang sangat penting dari komunitas Muslim. Peran Indonesia dalam urusan internasional, terutama di bawah kepemimpinan Anda, di masa-masa sulit ini sangatlah penting,” tuturnya.

    Raja Abdullah II mengatakan bahwa kehadirannya di Indonesia bukan hanya sebagai kepala negara, melainkan sebagai saudara yang ingin mempererat ikatan kedua bangsa. Raja Abdullah II turut mengungkapkan bantuan Yordania kepada Indonesia pada masa sulit merupakan wujud persaudaraan sejati.

    “Inilah yang dilakukan saudara terhadap satu sama lain, dan hal ini tidak berubah. Saya sangat senang bisa kembali ke sini untuk memperkuat tidak hanya ikatan fisik antara kita berdua, namun juga kedua negara kita,” ujarnya.

    Prabowo dan Raja Abdullah Sarapan Sambil Reuni

    Kunjungan hari berikutnya, Prabowo mengajak Raja Abdullah sarapan sebelum meninggalkan Indonesia. Sarapan bersama itu disebut sebagai reuni dua sahabat.

    “Hari Sabtu pagi ini, sebelum melanjutkan kunjungan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Presiden Prabowo Subianto mengajak sarapan Raja Abdullah II di hotel tempatnya menginap selama di Jakarta,” tulis akun Setkab di akun Instagram, Sabtu (15/11).

    Pertemuan tertutup tersebut turut dihadiri Mensesneg Prasetyo Hadi, Menlu Sugiono, dan Seskab Teddy Indra Wijaya. Delegasi Yordania juga turut mendampingi Raja Abdullah II.

    “Suasana pertemuan berlangsung hangat, menyerupai reuni singkat dua sahabat yang telah lama saling mengenal. Dalam obrolan akrab itu, keduanya kembali menegaskan komitmen untuk terus memperkuat persahabatan dan kerja sama antara Indonesia dan Kerajaan Yordania, termasuk dalam isu kemanusiaan serta stabilitas kawasan,” tulis Setkab.

    Selain itu, Prabowo mengunggah momen naik helikopter kepresidenan bareng Raja Abdullah II di akun media sosial Instagram pribadinya, Sabtu (15/11). Raja Abdullah II dengan seragam militer dan Prabowo berpakaian safari berwarna krem serta kaca mata hitam.

    Foto kedua yang diunggah Prabowo yakni helikopter kepresidenan warna putih yang digunakan kedua kepala negara. Helikopter itu terlihat terparkir di salah satu sudut Monas, dikawal personel Paspampres.

    Helikopter yang membawa Prabowo dan Raja Abdullah ternyata ke Lapangan Tembak Djamsuri AU, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/11). Berdasarkan keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Prabowo dan Raja Abdullah menyaksikan kolaborasi demonstrasi drone dari TNI dan Angkatan Bersenjata (AB) Yordania.

    Presiden Prabowo Subianto mengajak Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Raja Abdullah II ibn Al Hussein, sarapan sebelum meninggalkan Indonesia, Sabtu (15/11/2025). (Dok. IG Setkab)

    Rangkaian kegiatan diawali dengan atraksi Pencak Silat Merpati Putih yang menampilkan kekuatan, konsentrasi, dan teknik pernapasan. Pertunjukan kemudian dilanjutkan dengan atraksi bela diri TNI yang dipersembahkan oleh 20 prajurit Marinir, 20 prajurit Kopassus, dan 40 prajurit Kodam Jaya.

    Setelahnya, Prabowo dan Raja Abdullah menyaksikan demonstrasi drone kolaborasi TNI dan Angkatan Bersenjata Yordania. Sejumlah drone taktis dan sistem pendukung dilibatkan dalam latihan ini, menampilkan manuver udara, kemampuan pengintaian, serta simulasi operasi serangan terkoordinasi.

    Kolaborasi tersebut merupakan bagian dari kerja sama pertahanan yang telah terjalin antara Indonesia dan Yordania, khususnya dalam bidang teknologi militer dan pengembangan sistem pertahanan modern. Prabowo dan Raja Abdullah II tampak serius dan antusias menyaksikan demonstrasi drone yang dipresentasikan.

    Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama antara Prabowo, Raja Abdullah II, dan seluruh personel gabungan TNI serta Angkatan Bersenjata Yordania yang terlibat dalam demonstrasi.

    Prabowo Antar Raja Abdullah, Pesawat Dikawal Jet Tempur

    Presiden Prabowo mengantar langsung Raja Abdullah II meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan kunjungan ke Pakistan. Jet tempur F-16 TNI AU mengawal pesawat kenegaraan Raja Abdullah II meninggalkan Indonesia.

    Prabowo mengantarkan Raja Yordania Abdullah II di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/11). Raja Abdullah II dengan seragam militer dan Prabowo dengan pakaian safari berwarna krem turun dari mobil secara bersamaan.

    Kemudian, Prabowo dan Raja Abdullah II berbincang sebentar lalu keduanya berjalan melewati pasukan jajar kehormatan. Selanjutnya, Raja Abdullah II memeluk Prabowo dan berpamitan menaiki tangga dan masuk ke dalam pesawat diikuti para delegasinya.

    Presiden Prabowo Subianto mengantarkan langsung Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Raja Abdullah II ibn Al Hussein, meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan kunjungan ke Pakistan, Sabtu (15/11/2025). (Dok. Tim Media Presiden)

    Turut mendampingi Prabowo antara lain, Menlu Sugiono, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Mensesneg Prasetyo Hadi, Seskab Teddy Indra Wijaya, Kepala Bakom Angga Raka Prabowo. Ada juga putra Prabowo, Didit Hediprasetyo, dan Wagub Jakarta Rano Karno turut mendampingi.

    Pesawat tempur juga terlihat berlalu lalang di langit bandara untuk melakukan pengamanan Raja Abdullah II. Pesawat kenegaraan yang mengantar kepulangan Raja Abdullah II mendapat pengawalan jet tempur F-16 milik TNI AU.

    Pengawalan jet tempur F-16 tidak hanya dilakukan saat kepulangan Raja Abdullah II. Pada kedatangannya di Indonesia pada Jumat (14/11), pesawat kenegaraan yang membawa Raja Abdullah II juga dikawal 7 jet tempur F-16 dan 3 jet tempur T-50 milik TNI AU ketika memasuki wilayah udara Indonesia.

    Pengawalan tersebut merupakan bentuk penghormatan Pemerintah Indonesia terhadap Kerajaan Yordania.

    Halaman 2 dari 3

    (rfs/whn)

  • Ledakan Maut di Kantor Polisi India Gara-gara Bahan Peledak Sitaan

    Ledakan Maut di Kantor Polisi India Gara-gara Bahan Peledak Sitaan

    Jakarta

    Bahan peledak sitaan tiba-tiba meledak di sebuah kantor polisi di bagian wilayah Kashmir yang dikelola India. Akibatnya, sembilan orang dilaporkan tewas, sementara 31 orang lainnya luka-luka dalam insiden yang terjadi pada Jumat (14/11) malam itu.

    Insiden tersebut terjadi di Nowgam, beberapa hari setelah ledakan mobil di New Delhi, ibu kota India yang menewaskan 12 orang.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (15/11/2025), bahan peledak di kantor polisi tersebut ditemukan dari Faridabad di negara bagian Haryana, India utara awal pekan ini, hanya beberapa jam sebelum ledakan dahsyat di Delhi.

    Bahan peledak yang ditemukan itu telah dikirim untuk pemeriksaan forensik lebih lanjut sejak Kamis lalu, kata Nalin Prabhat, direktur jenderal polisi wilayah tersebut. Dia mengatakan bahwa prosedur tersebut ditangani dengan “sangat hati-hati karena sifatnya yang tidak stabil dan sensitif”.

    “Namun, sayangnya selama proses ini (pada Jumat) sekitar pukul 23.20, terjadi ledakan yang tidak disengaja,” ujarnya kepada wartawan.

    Para korban termasuk personel polisi, anggota tim forensik, dua fotografer, dan anggota lain dari pemerintah daerah.

    “Bangunan kantor polisi rusak parah dan bangunan-bangunan di sekitarnya terdampak,” ujarnya.

    Sebagai informasi, ledakan itu terjadi hanya beberapa hari setelah ledakan dahsyat pada Senin lalu, yang menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai 30 lainnya di ibu kota India, New Delhi.

    Ini adalah insiden keamanan paling signifikan sejak 22 April, ketika 26 warga sipil yang sebagian besar beragama Hindu, tewas di lokasi wisata Pahalgam di Kashmir yang dikelola India, yang memicu bentrokan dengan Pakistan.

    Pemerintah India pada Rabu lalu berjanji untuk mengadili “para pelaku, kaki tangan, dan sponsor mereka” atas ledakan mobil mematikan di New Delhi tersebut, dan menyebutnya sebagai tindakan terorisme.

    Halaman 2 dari 2

    (kny/zap)

  • Peledak Sitaan Meledak di Kantor Polisi Kashmir India, 9 Orang Tewas

    Peledak Sitaan Meledak di Kantor Polisi Kashmir India, 9 Orang Tewas

    Jakarta

    Sembilan orang tewas ketika bahan peledak sitaan tiba-tiba meledak di sebuah kantor polisi di bagian wilayah Kashmir yang dikelola India. Sebanyak 31 orang lainnya luka-luka dalam insiden pada Jumat (14/11) malam itu.

    Insiden tersebut terjadi di Nowgam, hanya beberapa hari setelah ledakan mobil di New Delhi, ibu kota India yang menewaskan 12 orang.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (15/11/2025), bahan peledak di kantor polisi tersebut ditemukan dari Faridabad di negara bagian Haryana, India utara awal pekan ini, hanya beberapa jam sebelum ledakan dahsyat di Delhi.

    Bahan peledak yang ditemukan itu telah dikirim untuk pemeriksaan forensik lebih lanjut sejak Kamis lalu, kata direktur jenderal polisi wilayah tersebut, Nalin Prabhat. Dia mengatakan bahwa prosedur tersebut ditangani dengan “sangat hati-hati karena sifatnya yang tidak stabil dan sensitif”.

    “Namun, sayangnya selama proses ini (pada Jumat) sekitar pukul 23.20, terjadi ledakan yang tidak disengaja,” ujarnya kepada wartawan.

    Para korban termasuk personel polisi, anggota tim forensik, dua fotografer, dan anggota lain dari pemerintah daerah.

    “Bangunan kantor polisi rusak parah dan bangunan-bangunan di sekitarnya terdampak,” ujarnya.

    Ledakan itu terjadi hanya beberapa hari setelah ledakan dahsyat pada Senin lalu, yang menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai 30 lainnya di ibu kota India, New Delhi.

    Ini adalah insiden keamanan paling signifikan sejak 22 April, ketika 26 warga sipil yang sebagian besar beragama Hindu, tewas di lokasi wisata Pahalgam di Kashmir yang dikelola India, yang memicu bentrokan dengan Pakistan.

    Pemerintah India pada Rabu lalu berjanji untuk mengadili “para pelaku, kaki tangan, dan sponsor mereka” atas ledakan mobil mematikan di New Delhi tersebut, dan menyebutnya sebagai tindakan terorisme.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)