Negara: Pakistan

  • Donald Trump Sebut Indonesia Penghambat Perdagangan AS, Prabowo Biang Keroknya?

    Donald Trump Sebut Indonesia Penghambat Perdagangan AS, Prabowo Biang Keroknya?

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden AS Donald Trump mengungkap Indonesia sebagai salah satu penghambat perdagangan Amerika Serikat. Tak sendirian, ada banyak negara lain yang disebut dengan sebutan serupa.

    Diketahui, Trump menyampaikan hal itu melalui Perwakilan Dagang Amerika Serikat (UTSR). Lembaga itu merilis Laporan Estimasi Perdagangan Nasional Tahunan yang di dalamnya tercantum rata-rata tarif yang diterapkan negara yang bersangkutan sehingga menghambat aktivitas Negeri Paman Sam.

    “Tidak ada Presiden Amerika dalam sejarah modern selain Trump yang menyadari betapa luas dan merugikannya hambatan perdagangan luar negeri terhadap AS. Di bawah kepemimpinan Trump, pemerintahan ini bekerja keras untuk mengatasi praktik tidak adil ini, membantu memulihkan keadilan dan mengutamakan pebisnis AS yang bekerja keras di pasar global,” ujar Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, dilansir dari laman Reuters.

    Indonesia penghambat perdagangan AS, gegara Prabowo?

    Alasan Indonesia, termasuk 57 negara lain, dianggap menghambat perdagangan AS adalah peraturan terkait keamanan pangan dan syarat energi terbarukan. Kebijakan lainnya adalah penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diterapkan di sejumlah negara seperti Meksiko, Argentina, dan Uni Emirat Arab.

    Khusus Indonesia yang kini dipimpin Presiden Prabowo, kebijakan yang membuat AS melabelinya sebagai negara penghambat perdagangan adalah kebijakan impor dan pajak. Selain itu, lisensi impor, produk pertanian, bea cukai, dan akses pasar industri farmasi dinilai menjadi biang keladinya.

    Ada potensi birokrasi yang berbelit terkait peraturan impor barang halal yang diterapkan Indonesia. Hal itu akan semakin menghambat aktivitas perdagangan yang dilakukan Donald Trump.

    “Amerika Serikat khawatir peraturan akreditasi itu menciptakan permintaan dokumen yang berulang-ulang, persyaratan yang semakin memberatkan bagi auditor untuk memenuhi syarat,” demikian menurut dokumen yang dirilis Perwakilan Dagang Amerika Serikat tersebut.

    Presiden Prabowo, Presiden RI. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/sgd/YU

    Daftar negara penghambat perdagangan AS Algeria Angola Argentina Australia Bangladesh Bolivia Brazil Brunei Darussalam Kamboja Kanada Chile China Kolombia Kosta Rika Pantai Gading Republik Dominika Ekuador Mesir El Salvador Ethiopia Ghana Guatemala Honduras Hong Kong India Indonesia Israel Jepang Yordania Kenya Korea Selatan Laos Malaysia Meksiko Selandia Baru Nikaragua Nigeria Norwegia Pakistan Panama Paraguay Peru Filipina Rusia Singapura Afrika Selatan Swiss Taiwan Thailand Tunisia Turki Ukraina Inggris Uruguay Vietnam Liga Arab Uni Eropa Gulf Cooperation Council

    Demikian penjelasan Indonesia pimpinan Prabowo dilabeli negara penghambat perdagangan AS. Sejumlah kebijakan disebut sebagai alasan Donald Trump mengeluarkan kebijakan tersebut.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Donald Trump Rilis Daftar 58 Negara yang Dianggap Penghambat Perdagangan AS, Indonesia Masuk – Halaman all

    Donald Trump Rilis Daftar 58 Negara yang Dianggap Penghambat Perdagangan AS, Indonesia Masuk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, merilis daftar negara dengan kebijakan yang dianggap menghambat aktivitas perdagangan Negeri Paman Sam tersebut.

    Melalui Perwakilan Dagang AS (USTR), ada 58 negara yang dinilai menghambat perdagangan AS, termasuk tiga organisasi antarnegara ataupun regional.

    Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, menuturkan seluruh negara yang masuk daftar tersebut memiliki kebijakan tarif yang menghambat AS dalam melakukan perdagangan.

    Adapun daftar negara tersebut tertuang dalam dokumen bertajuk 2025 National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers setebal 370 halaman.

    Greer mengatakan Trump menjadi Presiden AS satu-satunya yang menyadari, banyak negara yang menjadi penghambat AS dalam melakukan perdagangan.

    “Tidak ada Presiden AS dalam sejarah modern selain Trump yang menyadari betapa luas dan merugikannya hambatan perdagangan luar negeri terhadap AS,” katanya, dikutip dari Reuters, Rabu (2/4/2025).

    Dia juga mengatakan, Trump tengah berupaya untuk membantu pebisnis global dari AS atas kebijakan negara yang masuk dalam daftar tersebut lantaran dianggap sebagai praktik yang tidak adil.

    “Di bawah kepemimpinan Trump, pemerintahan ini bekerja keras untuk mengatasi praktik tidak adil ini, membantu memulihkan keadilan dan mengutamakan pebisnis AS yang bekerja di pasar global,” jelasnya.

    Secara teknis, negara yang masuk dalam daftar tersebut dianggap menghambat perdagangan AS lewat berbagai kebijakan seperti aturan tarif hingga aturan lainnya.

    Adapun sejumlah negara ASEAN masuk dalam daftar tersebut seperti Singapura, Malaysia, hingga Filipina. Bahkan, Indonesia turut masuk dalam daftar negara yang dianggap menghambat aktivitas perdagangan AS.

    Tak sampai di situ, sekutu AS, yaitu Israel dan Ukraina pun turut masuk dalam daftar tersebut.

    Sementara, tiga organisasi antarnegara maupun regional yang masuk daftar adalah Liga Arab, Gulf Cooperation Council, dan Uni Eropa.

    Selengkapnya berikut daftar negara dan organisasi antarnegara yang dianggap memiliki kebijakan yang menghambat perdagangan AS:

    Aljazair
    Angola
    Argentina
    Australia
    Bangladesh
    Bolivia
    Brazil
    Brunei Darussalam
    Kamboja
    Kanada
    Chile
    China
    Kolombia
    Kosta Rika
    Pantai Gafding
    Republik Dominika
    Ekuador
    Mesir
    El Savador
    Ethiopia
    Ghana
    Guatemala
    Honduras
    Hong Kong
    India
    Indonesia
    Israel
    Jepang
    Yordania
    Kenya
    Korea Selatan
    Laos
    Malaysia
    Meksiko
    Selandia Baru
    Nikaragua
    Nigeria
    Norwegia
    Pakistan
    Panama
    Paraguay
    Peru
    Filipina
    Rusia
    Singapura
    Afrika Selatan
    Swiss
    Taiwan
    Thailand
    Tunisia
    Turki
    Ukraina
    Inggris
    Uruguay
    Vietnam
    Liga Arab
    Uni Eropa
    Gulf Cooperation Council

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

  • Korban Tewas Gempa Myanmar Kini Tembus Lebih dari 2 Ribu Orang

    Korban Tewas Gempa Myanmar Kini Tembus Lebih dari 2 Ribu Orang

    Jakarta

    Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Myanmar terus bertambah. Pemerintah Myanmar mengatakan jumlah korban tewas kini mencapai lebih dari 2.000 orang.

    “Lebih dari 2.000 orang kini dipastikan tewas di Myanmar setelah gempa bumi terbesar melanda,” bunyi keterangan pemerintah Myanmar dilansir CNN, Selasa (1/4/2025).

    Dilansir Asscoicated Press (AP), upaya pengiriman bantuan ke Myanmar kini terhambat akibat pemadaman listrik hingga jaringan komunikasi yang bermasalah. Pemerintah Myanmar juga mengalami kekurangan alat berat sehingga operasi pencarian dan penyelamatan korban tidak maksimal.

    Petugas penyelamat di biara U Hla Thein yang runtuh di Mandalay, Myanmar, mengatakan mereka masih mencari sekitar 150 biksu yang tewas. Anggota Komite Pengarah Jaringan Muslim Myanmar, Tun Kyi, mengatakan ratusan jemaah tewas saat sedang salat Jumat akibat bangunan masjid roboh terdampak gempa pada Jumat (28/3).

    “Sekitar 700 jemaah muslim yang menghadiri salat Jumat tewas ketika masjid runtuh,” kata Tun Kyi.

    Dia mengatakan sekitar 60 masjid rusak atau hancur. Video yang diunggah di situs berita daring The Irrawaddy memperlihatkan beberapa masjid roboh. Tidak jelas apakah angka-angka tersebut sudah termasuk dalam jumlah korban resmi.

    Stasiun MRTV milik pemerintah Myanmar melaporkan bahwa pemimpin pemerintahan militer, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, mengatakan kepada perdana menteri Pakistan melalui panggilan telepon,bahwa 2.065 orang tewas, dengan lebih dari 3.900 orang terluka dan sekitar 270 orang hilang.

    “Bahkan sebelum gempa bumi ini, hampir 20 juta orang di Myanmar membutuhkan bantuan kemanusiaan,” kata Marcoluigi Corsi, koordinator kemanusiaan dan residen PBB.

    Lebih dari 10.000 bangunan runtuh atau rusak parah di Myanmar bagian tengah dan barat laut. Satu gedung kelas prasekolah runtuh di distrik Mandalay menewaskan 50 anak dan dua guru.

    Analisis kecerdasan buatan terhadap citra satelit Mandalay oleh Lab AI for Good milik Microsoft menunjukkan 515 bangunan mengalami kerusakan 80 hingga 100 persen dan 1.524 bangunan lainnya mengalami kerusakan 20 hingga 80 persen.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tak Hanya Ketupat, Inilah Sajian Makanan Khas Lebaran di Berbagai Negara

    Tak Hanya Ketupat, Inilah Sajian Makanan Khas Lebaran di Berbagai Negara

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Hari Raya Idulfitri selalu identik dengan hidangan khas yang menggugah selera. Di Indonesia, ketupat menjadi simbol perayaan Lebaran yang tidak pernah absen di meja makan.

    Namun, di berbagai negara lain, terdapat aneka makanan khas yang juga menjadi bagian dari tradisi Lebaran. Makanan-makanan ini tidak hanya sekadar sajian lezat, tetapi juga memiliki makna budaya dan sejarah yang mendalam.

    Berikut adalah beberapa makanan khas Lebaran dari berbagai negara yang tak kalah menarik dari ketupat:

    Rendang – Indonesia
    Meskipun ketupat adalah ikon Lebaran di Indonesia, rendang juga menjadi hidangan utama yang selalu hadir di meja makan. Masakan khas Minangkabau ini terbuat dari daging sapi yang dimasak dalam santan dan rempah-rempah khas selama berjam-jam hingga empuk dan kaya rasa. Rendang melambangkan kesabaran dan ketahanan, karena proses memasaknya yang lama dan penuh kesabaran.

    Sheer Khurma – India, Pakistan, dan Bangladesh
    Di kawasan Asia Selatan, salah satu makanan khas Lebaran yang paling populer adalah Sheer Khurma, sejenis puding manis yang terbuat dari bihun, susu, gula, serta diberi tambahan kacang dan kurma. Hidangan ini sering disajikan sebagai makanan penutup setelah berbuka puasa di hari terakhir Ramadan dan saat perayaan Idulfitri.

    Maamoul – Timur Tengah
    Di negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Lebanon, dan Suriah, Maamoul menjadi kudapan khas yang selalu hadir saat Lebaran. Maamoul adalah kue kering berbentuk bulat atau oval yang berisi kurma, kacang, atau kenari. Teksturnya lembut dengan aroma khas dari air mawar dan kayu manis. Kue ini sering dibuat bersama keluarga sebagai tradisi sebelum Idulfitri tiba.

    Lapis Legit – Indonesia dan Belanda
    Lapis legit adalah kue khas Indonesia yang mendapat pengaruh dari budaya Belanda. Kue ini memiliki banyak lapisan tipis dengan rasa rempah-rempah yang khas. Lapis legit sering disajikan sebagai camilan saat Lebaran dan menjadi simbol kesabaran serta kerja keras karena proses pembuatannya yang cukup rumit dan memakan waktu lama.

    Bolani – Afghanistan
    Di Afghanistan, makanan khas Lebaran yang populer adalah Bolani, yaitu roti pipih yang diisi dengan berbagai bahan seperti kentang, labu, atau daun bawang, lalu digoreng hingga renyah. Bolani biasanya disajikan bersama saus yogurt atau chutney sebagai pelengkap.

    Tufahija – Bosnia dan Herzegovina
    Di kawasan Balkan, terutama Bosnia dan Herzegovina, Lebaran dirayakan dengan menyajikan Tufahija, yaitu apel yang direbus dalam sirup gula dan diisi dengan campuran kacang kenari dan kayu manis. Hidangan ini sering disajikan sebagai pencuci mulut setelah makan besar saat perayaan Idulfitri.

    Doro Wat – Ethiopia
    Di Ethiopia, umat Muslim merayakan Lebaran dengan menyajikan Doro Wat, yaitu semur ayam yang kaya rempah dengan saus merah pedas yang terbuat dari bawang, cabai, dan beragam bumbu khas Ethiopia. Hidangan ini biasanya disantap bersama Injera, roti khas Ethiopia yang bertekstur kenyal dan sedikit asam.

    Manti – Turki
    Di Turki, Manti menjadi salah satu hidangan khas saat Idulfitri. Manti adalah pangsit kecil berisi daging cincang yang disajikan dengan saus yogurt dan mentega berbumbu. Hidangan ini menjadi simbol kehangatan keluarga karena sering dibuat bersama-sama oleh anggota keluarga sebelum perayaan Lebaran.

    Tajine – Maroko
    Di Maroko, Tajine menjadi makanan khas yang selalu hadir saat Lebaran. Tajine adalah masakan berbahan dasar daging (biasanya ayam atau domba) yang dimasak dengan berbagai rempah dalam wadah tanah liat khusus. Rasanya kaya dengan sentuhan manis dari buah kering seperti aprikot atau plum.

    Kek Batik – Malaysia dan Brunei
    Di Malaysia dan Brunei, Kek Batik adalah kue yang wajib ada saat Lebaran. Kue ini dibuat dari biskuit marie yang dicampur dengan cokelat dan susu kental manis, lalu didinginkan hingga mengeras. Kelezatannya yang manis dan teksturnya yang renyah membuat Kek Batik menjadi favorit di kalangan anak-anak dan orang dewasa.

    Makanan sebagai Momen Kebersamaan
    Lebaran bukan hanya tentang perayaan keagamaan, tetapi juga momen kebersamaan yang erat kaitannya dengan makanan khas di setiap daerah. Meskipun setiap negara memiliki tradisi kuliner yang berbeda, semangat Idulfitri yang penuh kehangatan dan kebersamaan tetap menjadi inti dari perayaan ini.

    Dari ketupat hingga Maamoul, dari rendang hingga Sheer Khurma, setiap hidangan memiliki cerita dan makna tersendiri dalam tradisi Lebaran di berbagai belahan dunia. (Wahyuni/Fajar)

  • Video: Potret Umat Muslim Pakistan Salat Ied

    Video: Potret Umat Muslim Pakistan Salat Ied

    Jakarta, CNBC Indonesia – Umat Islam di Pakistan menggelar salat berjamaah pada hari senin 31 Maret untuk merayakan Idul Fitri salah satu dari dua hari raya besar dalam Islam yang menandai berakhirnya bulan puasa Ramadan.

    Selengkapnya saksikan di CNBC Indonesia.

  • Idul Fitri, Presiden Jerman Serukan Toleransi Beragama

    Idul Fitri, Presiden Jerman Serukan Toleransi Beragama

    Jakarta

    Di hari raya Idul Fitri, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier menyampaikan ucapan selamat atas berakhirnya bulan suci Ramadan, sambil mengajak untuk merayakan momen ini dengan semangat saling menghormati antaragama.

    “Mari kita tunjukkan bahwa kita juga menghormati keyakinan dan pemahaman yang berbeda tentang yang Ilahi,” ujar Steinmeier dalam pesan ucapan yang disebarkan pada hari Minggu (31/3/2025).

    Dengan demikian, semua umat manusia dapat berkontribusi pada perdamaian, “yang menjadi impian dan harapan para penganut semua agama.”

    Islam “telah hadir di Jerman”

    Di banyak tempat, tetangga-tetangga nonmuslim, kerap turut diundang untuk berbuka puasa, ujar kepala negara Jerman tersebut.

    “Ini lebih dari sekadar isyarat yang indah – ini sangat penting bagi kehidupan bersama kita sebagai masyarakat,” tegas Presiden.

    “Tidak ada yang kehilangan apapun dari keyakinannya sendiri ketika mengundang orang lain, dan tidak ada yang kehilangan apapun dari keyakinannya ketika menerima undangan tersebut,” tambahnya.

    Agama memberi hidup suatu struktur dan dimensi yang melampaui dunia sehari-hari, ujar Steinmeier. “Saya pun mengalaminya sebagai seorang kristiani.”

    Steinmeier melihat ini sebagai “sebuah tanda kecil betapa Islam telah diterima di Jerman dengan segala tradisi khasnya.”

    Pemikiran tentang rekonsiliasi

    Dengan perayaan Idul Fitri, umat muslim di seluruh dunia merayakan akhir Ramadan. Selama bulan puasa, para umat berpuasa dari fajar hingga terbenamnya matahari, menahan diri dari makan dan minum.

    Di seluruh dunia, diperkirakan ada sekitar 1,9 miliar umat muslim. Sebagian besar dari mereka tinggal di Indonesia, India, Pakistan, dan Bangladesh.

    ap/hp (epd, kna, dpa)

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Saat Kelompok Sunni-Syiah Berbagi Masjid dan Memupuk Kerukunan di Pakistan

    Saat Kelompok Sunni-Syiah Berbagi Masjid dan Memupuk Kerukunan di Pakistan

    Jakarta

    Ketegangan antara pengikut aliran Islam yang berbeda kerap terjadi di negara-negara berpenduduk mayoritas muslim. Di Pakistan, misalnya, bentrokan keras belakangan meningkat antara kelompok Sunni dan Syiah. Namun, di sebuah desa di sebelah utara Pakistan, kedua komunitas tersebut justru hidup berdampingan dengan damai.

    Desa itu bernama Pira. Ia terletak di Provinsi Khyber Pakhtunkwha.

    Bila berkesempatan menyambanginya, salah satu hal yang pertama kita temui di sana adalah masjid dengan menara baja dan pengeras suara tinggi di atapnya.

    Tak hanya bersejarah, masjid ini juga merupakan simbol persatuan, karena ia digunakan bersama oleh para penduduk desa, entah yang aliran Sunni ataupun Syiah.

    Ketika azan berkumandang, kelompok aliran yang satu bakal bergegas masuk ke masjid. Kira-kira 15 menit kemudian, setelah melafalkan salat, mereka keluar kembali. Giliran kelompok aliran lainnya beribadah di sana.

    Tentu saja, kaum Sunni dan Syiah berdoa dengan cara mereka sendiri sesuai dengan tradisi masing-masing. Azannya pun berbeda, tergantung siapa di antara mereka yang mengumandangkannya.

    Ada kesepakatan tidak tertulis bahwa azan pagi, siang, dan sore dikumandangkan oleh komunitas Syiah, sedangkan azan sore dan malam dilantunkan komunitas Sunni.

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Namun, selama Ramadan, kaum Sunni berbuka puasa beberapa menit lebih awal daripada kaum Syiah. Karena itu, mereka mengumandangkan azan sore secara terpisah selama bulan suci ini.

    Di waktu salat mana pun, bila ada anggota kelompok pertama yang telat datang ke masjid, ia akan bergabung dengan kelompok kedua lalu salat dengan caranya sendiri bersama orang-orang lain yang berbeda aliran.

    Memang, ada masjid-masjid lain di Pira, tetapi masjid yang digunakan bersama kelompok Sunni dan Syiah ini adalah yang terbesar.

    BBCSebuah masjid di Desa Pira, sebelah utara Pakistan, telah menjadi simbol persatuan, tempat penganut Sunni dan Syiah bersatu dalam iman dan kerukunan.

    Kerukunan antara dua kelompok ini telah terjalin lama.

    Tadinya, sekitar 100 tahun yang lalu, sebagian besar penduduk Pira adalah penganut Sunni Sufi. Mereka dipercaya sebagai keturunan dari orang yang mendirikan desa tersebut pada abad ke-17.

    Menurut Sibtain Bukhari, seorang sejarawan lokal, sebagian penduduk secara bertahap lalu memeluk Syiah, sementara yang lainnya memilih tetap meyakini Sunni.

    Meski berbeda aliran, kedua kelompok itu terus menggunakan masjid yang ada secara bersama-sama.

    Baca juga:

    Pada akhir 1980-an, seorang tetua Syiah setempat mengusulkan pembangunan ulang masjid tersebut.

    Molvi Gulab Shah, ulama Sunni, lantas memberikan persetujuannya asalkan tempat ibadah itu bisa tetap digunakan bersama oleh kedua kelompok.

    Para tetua Syiah lalu membayar ongkos pembangunan ulang, sehingga bangunan masjid tersebut itu secara formal kini menjadi milik mereka.

    Namun, pada praktiknya, hal itu tidak banyak berpengaruh. Syed Mazhar Ali Abbas, seorang pengkhotbah Syiah di masjid tersebut, menekankan bahwa kaum Sunni memiliki hak yang sama untuk menggunakannya.

    BBCIlustrasi muslim beribadah bersama di masjid.

    Masjid tersebut bisa dikatakan adalah jantung dari komunitas Desa Pira yang sepenuhnya bersatu.

    Penduduk Pira saat ini berjumlah kira-kira 5.000, yang dibagi rata antara pengikut Sunni dan Syiah, dan kedua kelompok itu sama-sama membayar listrik dan biaya operasional masjid lainnya.

    Mereka hidup berdampingan dengan damai dan bahagia.

    Tak hanya masjid, kedua kelompok itu juga saling berbagi wilayah kuburan.

    Tak jarang, pengikut aliran yang satu menikahi pengikut aliran yang lain.

    Baca juga:

    Muhammad Siddiq, misalnya, adalah seorang Sunni yang menikahi perempuan Syiah. Ia mengakui butuh waktu lama sebelum mertuanya merestui.

    Namun, itu bukan karena ia seorang Sunni. Ia bilang masalahnya adalah ia menikah atas dasar cinta, bukan lewat perjodohan seperti yang lazim terjadi di Pakistan.

    Ia kini telah menikah selama hampir 18 tahun dan, menurutnya, ia dan istrinya terus menjalankan keyakinan mereka dengan cara masing-masing.

    Seorang penduduk desa lainnya, Amjad Hussain Shah, mengatakan bahwa di beberapa rumah tangga, orang tuanya adalah pengikut Syiah sementara anak-anaknya adalah pengikut Sunni. Bisa juga terjadi sebaliknya.

    “Orang-orang di sini memahami bahwa keyakinan agama adalah masalah pribadi,” katanya.

    BBCDi Desa Pira, kelompok Sunni dan Syiah hidup rukun. Tak jarang, pengikut aliran yang satu menikahi pengikut aliran yang lain.

    Bentuk integrasi lainnya bisa dilihat di sejumlah hari raya keagamaan.

    Saat Idul Adha, pengikut Syiah dan Sunni terkadang membeli satu hewan kurban bersama-sama untuk memperingati kesiapan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya Ismail.

    Ketika kelompok Sunni merayakan Maulid Nabi Muhammad, para pengikut Syiah kerap ikut serta, kata Syed Sajjad Hussain Kazmi, seorang pengkhotbah Sunni.

    Sebaliknya, kaum Sunni juga hadir dalam acara-acara kelompok Syiah saat Muharam untuk memperingati kesyahidan Imam Husein, cucu Nabi.

    Dengan cara ini, penduduk desa dapat saling berbagi suka dan duka.

    Baca juga:

    Pada hari BBC berkunjung ke Pira, para tetua desa sedang memberikan suara untuk memilih ketua komite zakat lokal, yang bertugas mengumpulkan dan mendistribusikan sumbangan amal.

    Selama beberapa tahun terakhir, posisi tersebut dipegang oleh seorang Sunni, tetapi kali ini seorang kandidat Syiah yang keluar jadi pemenang.

    Mazhar Ali, yang merupakan pengkhotbah Syiah, mengatakan keluarganya mendukung kandidat Sunni yang kemudian kalah dalam pemilihan.

    “Kami tidak pernah mendukung atau menentang siapa pun dalam pemilihan berdasarkan agama. Kami selalu memilih orang yang kami yakini dapat melayani masyarakat dengan baik,” katanya.

    Getty ImagesIlustrasi muslim beribadah bersama di masjid.

    Suatu waktu, kira-kira 20 tahun lalu, ada upaya untuk memecah belah warga. Ini tidak terjadi di Desa Pira secara khusus, tapi di area lebih luas yang mencakup 11 desa.

    Di Pira, warganya memang terbagi rata antara pengikut Syiah dan Sunni. Namun, kelompok Sunni mendominasi desa-desa lainnya yang ada di area itu.

    Saat itu, Syed Munir Hussain Shah yang merupakan pengikut Syiah mencalonkan diri untuk mewakili seluruh desa tersebut di dewan lokal.

    Salah satu lawannya berusaha menyerang dengan menyebarkan kebencian terhadap Syiah.

    “Mereka mendatangkan seseorang dari Karachi yang dikenal di seluruh negeri karena retorikanya yang anti-Syiah. Dia menyampaikan pidato di depan massa, mendesak orang-orang untuk tidak memilih kandidat Syiah,” kata Munir Shah.

    Strategi itu tidak berhasil. Orang-orang toh tetap memilih Munir Shah.

    “Kebanyakan orang mengatakan mereka tidak sedang memilih seorang pengkhotbah masjid, tetapi seorang wakil yang kompeten untuk memperjuangkan isu-isu mereka, terlepas dari sekte mereka,” katanya.

    Ia percaya bahwa kuatnya persatuan sosial lahir dari masjid dengan menara baja dan pengeras suara tinggi itu, yang selama kira-kira seabad telah digunakan dan dirawat bersama oleh kelompok Sunni dan Syiah.

    Tonton juga Video: Momen Umat Islam Salat Id di Stadion Piala Dunia Qatar

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Palestina, Arab Saudi, UEA, Qatar, Sudan, Yaman, dan Inggris Rayakan Lebaran 2025 Hari Ini – Halaman all

    Palestina, Arab Saudi, UEA, Qatar, Sudan, Yaman, dan Inggris Rayakan Lebaran 2025 Hari Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Palestina, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Sudan, Yaman, dan Inggris merayakan Hari Raya Idul Fitri 2025 pada hari ini, Minggu (30/3/2025).

    Panitia pemantau hilal Arab Saudi mengatakan, pihaknya telah melakukan pengamatan hilal saat matahari terbenam,  Sabtu (29/3/2025).

    Kepala astronom Abdullah al-Khudairi di Observatorium Sudair mengatakan, hilal telah terlihat tepat 8 menit setelah matahari terbenam.

    “Matahari terbenam hari ini, Sabtu, di lokasi Observatorium Sudair terjadi pada pukul 18.12 (waktu Saudi), dan bulan sabit akan terbenam 8 menit kemudian,” katanya, dikutip dari Al-Arabiya.

    Sebagian besar komunitas Muslim Inggris mengikuti Arab Saudi.

    “Mahkamah Agung telah memutuskan bahwa besok, Ahad, 30 Maret 2025, adalah hari pertama Idul Fitri,” kata Pengadilan Kerajaan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita Resmi Saudi pada X, dikutip dari The New Arab.

    Uni Emirat Arab dan Qatar juga mengonfirmasi bahwa Idulfitri akan dimulai pada hari Minggu.

    Pihak berwenang di Palestina, Sudan, dan Yaman membuat pengumuman serupa.

    Mufti Besar Lebanon, Sheikh Abd al-Latif Drian, mengatakan bahwa umat Muslim Sunni di negara itu juga akan merayakan hari raya tersebut pada Minggu, dikutip dari Anadolu Ajansi.

    Dengan ditetapkannya Hari Raya Idul Fitri 2025, maka ini menandai berakhirnya puasa Ramadhan 2025.

    Ada sekitar 1,9 miliar Muslim di seluruh dunia, sekitar 25 persen dari populasi dunia, Al Jazeera melaporkan.

    Indonesia memiliki populasi Muslim tertinggi di dunia, dengan sekitar 240 juta Muslim yang tinggal di negara ini.

    Pakistan berada di urutan kedua dengan sekitar 225 juta Muslim, diikuti oleh India (211 juta), Bangladesh (155 juta), dan Nigeria (111 juta).

    Hari Raya Idul Fitri 2025 di Indonesia dan Malaysia

    Dilansir Hindustan Times, Pemerintah Indonesia menetapkan hari pertama Hari Raya Idul Fitri 2025 pada 31 Maret setelah gagal mengamati bulan sabit Syawal pada Sabtu (29/3/2025) malam.

    Hal serupa juga terjadi di Bangladesh, India, Malaysia, dan Australia.

    Di Bangladesh, Komite Penampakan Bulan Nasional menyatakan, bulan sabit tidak terlihat. Sehingga puasa Ramadhan digenapkan menjadi 30 hari, dengan Hari Raya Idul Fitri 2025 jatuh pada Senin (31/3/2025).

    India, yang pada Sabtu (29/3/2025) menandai hari ke-28 Ramadan, memperkirakan bahwa bulan sabit akan terlihat pada Minggu (30/3/2025), sehingga perayaan Hari Raya Idul Fitri 2025 dipastikan jatuh pada hari Senin (31/3/2025).

    Menurut Pusat Astronomi Internasional (IAC), Malaysia juga mengonfirmasi bahwa hilal awal Syawal akan terlihat dengan mata telanjang pada Minggu, menjadikan 31 Maret sebagai hari Hari Raya Idul Fitri 2025 .

    Brunei mengikuti keputusan ini setelah memastikan bulan akan tampak pada Minggu (30/3/2025).

    Di Australia, Dewan Fatwa bersama tiga organisasi keagamaan lainnya menetapkan Hari Raya Idul Fitri 2025 pada 31 Maret.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Meriah dan Unik! Begini Cara Berbagai Negara Rayakan Idulfitri

    Meriah dan Unik! Begini Cara Berbagai Negara Rayakan Idulfitri

    Jakarta: Idul Fitri adalah momen yang dinanti-nanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. 
     
    Setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadan, Hari Raya Idul Fitri menjadi waktu yang tepat untuk bersyukur, berbagi kebahagiaan, serta mempererat tali silaturahmi. 
     
    Meski inti perayaannya sama, setiap negara memiliki tradisi unik dalam merayakan Idul Fitri. Yuk, kita intip bagaimana Idul Fitri dirayakan di berbagai belahan dunia seperti dikutip dari blog darcey flowers!

    1. Uni Emirat Arab
    Di Uni Emirat Arab (UEA), Idul Fitri dirayakan dengan penuh kemegahan. Masyarakat mulai bersiap beberapa hari sebelumnya dengan mendekorasi rumah, membeli pakaian baru, dan menyiapkan aneka hidangan lezat.

    Puncak perayaan dimulai dengan salat Idul Fitri di pagi hari, dilanjutkan dengan kunjungan keluarga, berbagi hadiah, serta menikmati pertunjukan kembang api dan festival budaya. Selain itu, tradisi berbagi kepada yang membutuhkan juga menjadi bagian penting dalam perayaan Idul Fitri di UEA.
     

    2. Arab Saudi
    Di Arab Saudi, Idul Fitri dimulai dengan penampakan bulan sabit yang menandai berakhirnya Ramadan. Setelah salat Id, masyarakat akan berkumpul dengan keluarga untuk menikmati hidangan khas seperti Kabsa dan Maamoul.
     
    Anak-anak biasanya mendapatkan hadiah atau uang dari orang tua mereka. Tak hanya itu, pertunjukan budaya seperti tari tradisional, balapan unta, hingga atraksi elang turut memeriahkan suasana.
    3. Turki
    Di Turki, Idul Fitri disebut “?eker Bayram?” atau “Pesta Gula” karena masyarakatnya memiliki tradisi membagikan permen dan manisan seperti baklava dan lokum. Anak-anak akan mengunjungi rumah-rumah tetangga untuk memberi salam, dan sebagai gantinya mereka akan diberi permen atau hadiah kecil. Selain itu, masyarakat Turki juga memanfaatkan momen ini untuk mengunjungi makam keluarga dan berdoa bersama.

    4. Indonesia
    Di Indonesia, Idul Fitri identik dengan tradisi mudik, di mana jutaan orang pulang ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga. Perayaan dimulai dengan takbiran di malam sebelum Lebaran, lalu salat Idul Fitri di pagi hari. Momen ini juga menjadi ajang untuk saling bermaafan dan berbagi hidangan khas seperti ketupat, opor ayam, dan rendang.

    5. Pakistan
    Di Pakistan, Idul Fitri disebut “Eid-ul-Fitr” dan dirayakan dengan meriah. Masyarakat mengenakan pakaian baru dan melaksanakan salat Id di masjid-masjid besar. Setelah itu, mereka menikmati hidangan khas seperti biryani dan sheer khurma, sejenis puding susu yang dicampur dengan kurma dan kacang-kacangan.
     

    6. Islandia
    Di Islandia, di mana matahari bisa bersinar hingga 22 jam sehari, umat Muslim menghadapi tantangan besar saat berpuasa. Namun, Idul Fitri tetap dirayakan dengan penuh semangat. Umat Muslim dari berbagai latar belakang berkumpul di masjid atau pusat komunitas untuk berbuka puasa bersama, menikmati hidangan khas dari berbagai negara, serta bertukar hadiah.

    7. Mesir
    Di Mesir, Idul Fitri dirayakan dengan penuh suka cita. Salah satu hidangan khas yang wajib ada di meja makan adalah Fatta, makanan yang terdiri dari nasi, daging, dan roti yang disiram saus tomat. Masyarakat Mesir juga memiliki tradisi membeli pakaian baru dan memberikan permen kepada anak-anak saat perayaan berlangsung.

    8. Amerika Serikat
    Di Amerika Serikat, Idul Fitri dirayakan oleh komunitas Muslim dari berbagai latar belakang budaya. Salat Id biasanya dilakukan di lapangan terbuka atau stadion besar. Setelah itu, masyarakat berkumpul untuk merayakan dengan hidangan khas dari negara asal masing-masing, serta mengadakan kegiatan amal dan festival budaya untuk memperkenalkan tradisi Islam kepada komunitas yang lebih luas.
     
    Bagaimana dengan tradisi Idul Fitri di tempatmu? Yuk, bagikan pengalamanmu di kolom komentar!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Wanti-wanti WHO Kasus TBC Anak di Bawah Usia 15 Tahun Mulai ‘Ngegas’

    Wanti-wanti WHO Kasus TBC Anak di Bawah Usia 15 Tahun Mulai ‘Ngegas’

    Jakarta

    Kasus tuberkulosis (TBC) pada kelompok anak di bawah usia 15 tahun meningkat di wilayah Eropa. Tercatat lonjakan 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya 2023. Dinilai mengkhawatirkan, kelompok anak bahkan menyumbang 4,3 persen dari kasus baru TBC.

    Kenaikan kasus ini menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menandakan peningkatan 3 tahun berturut-turut pada kasus TBC di bawah 15 tahun.

    “Temuan peningkatan TBC di antara anak-anak ini menunjukkan bahwa penularan TB di Wilayah Eropa masih berlangsung, dan tindakan kesehatan masyarakat segera diperlukan untuk mengendalikan dan mengurangi beban TBC yang terus meningkat,”

    Beban penyakit pada populasi yang lebih muda di tengah notifikasi TBC terus meningkat, dengan lebih dari 650 kasus tambahan di antara anak-anak yang dilaporkan antara 2022 dan 2023. Sayangnya, 1 dari 5 anak dengan TBC di Eropa tidak diketahui apakah telah menyelesaikan pengobatan.

    Hal ini dapat berimbas pada memburuknya kasus TBC, termasuk TBC resisten terhadap obat dan penularannya yang terus meluas.

    “Saatnya bertindak untuk mengakhiri TBC. Dengan hanya 5 tahun untuk memenuhi target 2030, sangat penting bagi Eropa untuk memperbarui fokusnya pada pencegahan dan pengobatan yang tepat waktu dan efektif. Dengan meningkatnya TB yang resistan terhadap obat, biaya tidak bertindak hari ini akan ditanggung oleh kita semua di masa mendatang,” kata Dr Pamela Rendi-Wagner, Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) dan WHO/Eropa, dalam laman resmi WHO, Senin (24/2/2025).

    Di tengah tren tersebut, penghentian pendanaan TBC global dari AS juga menjadi kekhawatiran baru. Pasalnya, lembaga bantuan luar negeri USAID selama ini ikut memasok bantuan stok medis juga perawatan, khususnya bagi negara-negara menengah ke bawah,.

    AS telah memainkan peran yang sangat besar dalam pengendalian TBC global, melalui lembaga bantuan luar negerinya USAID yang sedang dipangkas oleh pemerintahan Trump.

    Pada 2024 saja, AS menyumbang sekitar USD 406 juta untuk pengendalian TBC, hampir seperempat dari seluruh pendanaan donor global. AS juga merupakan donor terbesar bagi Global Fund untuk memerangi AIDS, tuberkulosis, dan malaria yang menyediakan lebih dari 60 persen seluruh pendanaan donor untuk TBC. Untuk saat ini, sisi baiknya adalah kontribusi AS untuk Global Fund, belum secara resmi dipotong.

    Asia, khususnya, akan merasakan dampaknya. Lima negara dengan beban TBC tertinggi menyumbang lebih dari separuh dari semua kasus di seluruh dunia, dan semuanya berada di Asia. India (26 persen dari kasus global pada 2023), Indonesia (10 persen), China (6,8 persen), Filipina (6,8 persen) dan Pakistan (6,3 persen).

    AS mendukung upaya pengendalian TBC dalam berbagai tingkatan di Kamboja, Indonesia, Myanmar, Filipina, Vietnam, Bangladesh, India, dan Pakistan. Bagi beberapa negara ini, gabungan kontribusi USAID dan Global Fund melebihi anggaran pengendalian TBC domestik.

    Ketergantungan besar negara-negara tersebut, serta negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah lainnya pada bantuan luar negeri AS, menghadapi ancaman krisisnya perawatan TBC. Hal ini diperingatkan oleh Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.

    Sedikitnya sembilan negara telah melaporkan kegagalan rantai pasokan untuk obat anti-TB. Konsekuensinya tentu peningkatan kasus baru dan kematian, karena tingkat diagnosis menurun, dan pasokan obat anti-TB terputus. Kasus TB yang resisten terhadap obat juga dapat meningkat secara signifikan.

    (naf/kna)