Negara: Pakistan

  • “Dituding Anak Titipan”, Inilah Sosok Mesa Hira yang Bertahan di Indonesia Idol 2025, Masuk Top 3

    “Dituding Anak Titipan”, Inilah Sosok Mesa Hira yang Bertahan di Indonesia Idol 2025, Masuk Top 3

    “Dituding Anak Titipan”, Inilah Sosok Mesa Hira yang Bertahan di Indonesia Idol 2025, Masuk Top 3

    TRIBUNJATENG.COM- Mesa Hira tengah menjadi sorotan publik setelah mencuat tudingan bahwa dirinya adalah “anak titipan” di Indonesian Idol 2025.

    Mesa Hira diketahui lolos dan menjadi Top 3 dalam ajang pencarian bakat.

    Tudingan tersebut diungkap oleh Dessy Paramita dalam sebuah komentar di akun sosial media Tiktok.

    Dessy Paramita sendiri merupakan Putri Indonesia Kalimantan tahun 2024.

    Tampak dalam komentarnya tersebut Dessy Paramita menyinggung asal usul keluarga Mesa Hira serta peran keluarga Mesa yang bisa menentukan lolosnya Mesa dalam Top 3.

    “Netizen coba cari tahu keluarga Mesa deh, nanti kalian bakalan paham kenapa dia masih stay sampai Top 3. Kompetisi apapun selama di Indonesia, akan selalu ada ‘anak titipan’,” tulis Dessy Paramita dalam sebuah komentar TikTok yang dilihat pada Selasa (6/5/2025).

    Tentu saja pernyataan Dessy tersebut membuat warganet bertanya-tanya dan mencoba mencari tahu asal-usul keluarga Mesa.

    Salah satu warganet di X mengatakan jika ayah Mesa Hira merupakan seorang polisi namun sudah meninggal dunia saat Mesa masih kecil.

    “Bapaknya polisi biasa sih. Maksudnya biasa ya bukan jenderal. Tapi level ekonominya masih kayak kita2 walau polisi,” tulis akun X @robby****.

    Dilansir dari berbagai sumber Mesa Hira memiliki nama lengkap Meisya Syahirah yang lahir pada 18 Mei 2006 di Medan, Sumatera Utara. 

    Mesa diketahui merupakan keturunan antara Pakistan dan Indonesia.

    Dalam perjalanannya menjadi peserta Indonesia Idol, Mesa Hira sering ditemani oleh ibundanya yang selalu mendukung dirinya.

    Ibunda Mesa tampak beberapa kali hadir dan muncul dalam sesi wawancara yang membahas mengenai bakat putri tercintanya itu.

    “Saya (ibu Mesa) juga suka nyanyi dan opanya Mesa juga suka musik, abangnya juga suka musik gitu,” ucap ibunda Mesa dalam video yang diunggah oleh Indonesia Idol.

    (*)

  • Dibanding Banyak Negara, Kita dalam Kondisi Baik

    Dibanding Banyak Negara, Kita dalam Kondisi Baik

    JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,87 persen (yoy) di kuartal I-2025 merupakan realisasi yang cukup baik dibandingkan negara-negara lainnya di tengah situasi global yang bergejolak.

    Sekadar informasi, negara tetangga seperti Malaysia pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2025 sebesar 4,4 persen, sementara Singapura sebesar 3,8 persen.

    “Pertumbuhan 4,87 persen. Saya rasa banyak yang pernah memprediksi jauh di bawah. Artinya hasil 4,87 persen ini baik. Dan kalau kita komparasi juga dengan angka-angka di banyak negara, kita dalam kondisi yang baik dengan situasi yang seperti ini,” ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 5 Mei.

    Saat ini, kondisi global sedang bergejolak di tengah isu perang dagang, serta memanasnya konflik antara Pakistan dan India. Meski begitu, ekonomi Indonesia tetap mampu tumbuh.

    Selain itu, sambung Erick, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amarika Serikat (AS) juga mulai mengalami pemulihan. Begitu juga dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

    “Rupiah sudah mulai kembali ke arah yang baik. Bursa juga sudah mulai bounce back. Saya rasa, seperti yang diprediksikan oleh banyak pengamat itu salah, justru kondisi kita baik,” ucapnya.

    Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2025 mencapai 4,87 persen secara year on year (yoy) atau melambat jika dibandingkan dengan kuartal I 2024 yang mencapai 5,11 persen.

    Adapun pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2025 melambat 0,98 bila dibandingkan kuartal IV-2024 yang mencapai 5,02 persen (yoy).

    Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan ekonomi indonesia berdasarkan produk domestik bruto atau PDB Indonesia pada kuartal I 2025 atas dasar harga berlaku sebesar Rp5.665,9 triliun dan atas harga konstan mencapai Rp3.264,5 triliun.

    Selain itu, Amalia menyampaikan bila berdasarkan lima lapangan usaha tertinggi dan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi kuartal I 2025 yaitu industri pengolahan, perdagangan, pertanian, dan konstruksi yang menunjukkan pertumbuhan positif. Sedangkan pertambangan mengalami pertumbuhan negatif.

    Amalia menyampaikan sektor pertanian, tumbuh sebesar 10,52 persen didukung oleh panen raya dan meningkatnya produksi tanaman padi dan jagung sehingga berkontribusinya terhadap total PDB sebesar 12,66 persen.

    Kemudian, industri pengolahan tumbuh sebesar 4,55 persen sehingga berkontribusi terhadap total PDB sebesar 19,25 persen, selanjutnya transportasi dan pergudangan tumbuh 9,01 persen yang memberikan kontribusi ke PDB sebesar 6,08 persen.

    “Kemudian ada juga jasa lainnya yang relatif tumbuh tinggi karena ditopang oleh meningkatnya jumlah perjalanan wisatawan nusantara dan kunjungan wisatawan mancanegara selama triwulan I-2025,” katanya dalam konferensi pers, Senin, 5 Mei.

  • Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, BKKBN Canangkan Pelayanan KB Serentak 1 Juta Akseptor

    Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, BKKBN Canangkan Pelayanan KB Serentak 1 Juta Akseptor

    Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, BKKBN Canangkan Pelayanan KB Serentak 1 Juta Akseptor
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memainkan peran utama dalam membentuk kualitas sumber daya manusia (SDM) yang akan menentukan masa depan bangsa. Oleh karenanya, pembangunan bangsa harus dimulai dari keluarga.
    Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (
    BKKBN
    ) menyadari hal tersebut dan mengeluarkan program
    Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
    (KBKR).
    Program tersebut menjadi fondasi penting bagi terciptanya keluarga sehat, sejahtera, dan berdaya menuju SDM berkualitas.
    Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji mengatakan, program KBKR bukan semata mengatur kelahiran, tetapi merupakan wujud nyata ikhtiar kita untuk menekan angka kematian ibu dan bayi. 
    “Program ini juga untuk mencegah stunting sehingga generasi penerus Indonesia tumbuh lebih kuat dan lebih berkualitas,” ujarnya dalam siaran pers.
    Dia mengatakan itu dalam acara “Pencanangan Pelayanan
    KB Serentak
    dalam Rangka HUT IBI ke-74 Tahun 2025” di Tempat Praktik Mandiri
    Bidan
    (TPMB) Bidan Siti Salma, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (5/4/2025).
    Pada kesempatan itu, Wihaji turut mengapresiasi peran
    bidan
    yang selama ini sangat penting. 
    Menurutnya, bidan bukan hanya tenaga kesehatan, tetapi garda terdepan yang mendampingi keluarga, memberikan edukasi, serta menjadi benteng pencegahan risiko stunting. 
    Dengan keterlibatan para bidan, program Pelayanan
    KB serentak
    dapat hadir nyata di tengah masyarakat.
    “Kami tidak hanya membangun program dari balik meja. Kami turun langsung, hadir di setiap desa, di setiap pelosok, memastikan setiap masyarakat tanpa terkecuali mendapatkan layanan terbaik,” katanya.
    Wihaji mengatakan, pihaknya harus memastikan tidak ada satu pun keluarga Indonesia yang tertinggal dari haknya mendapatkan pelayanan KB yang berkualitas. 
    “Dari Sabang sampai Merauke, pelayanan KBKR harus dirasakan manfaatnya,” ungkapnya.
    Wihaji menegaskan, program KBKR mengajarkan pentingnya perencanaan keluarga dengan mencegah “empat terlalu”, yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, dan terlalu banyak melahirkan, serta mencegah kehamilan yang tidak direncanakan. 
    “Karena setiap kehamilan haruslah direncanakan, setiap anak haruslah lahir dalam cinta dan kesiapan,” katanya.
    Dalam rangka peringatan HUT ke-74  Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan
    Hari Bidan Internasional
    , Kemendukbangga/BKKBN bersinergi bersama Pengurus Pusat (PP) IBI menyelenggarakan Pelayanan KB Serentak 1 juta akseptor dalam kurun waktu 5-31 Mei 2025 di seluruh provinsi se-Indonesia.
    Pelaksanaan pelayanan KB serentak 1 juta akseptor itu diprioritaskan kepada pelayanan KB IUD dengan target Rekor MURI 50.000 akseptor dan pelayanan KB pascapersalinan (KBPP).
    KBPP merupakan metode kontrasepsi yang diberikan kepada ibu pascabersalin (42 hari). 
    KB pascapersalinan dinilai penting karena memiliki peran strategis dalam membantu ibu menjaga kesehatan reproduksinya setelah melahirkan serta menghindari kehamilan yang terlalu cepat setelah persalinan. 
    Dengan demikian, program tersebut diharapkan dapat menurunkan risiko kesehatan bagi ibu dan bayi.
    “Alhamdulillah, berkat kerja keras dan kolaborasi semua pihak, pada 2024 lalu, Indonesia melalui Kemendukbangga/BKKBN mendapatkan penghargaan Internasional dari FP2030 atas capaian program KBPP tertinggi di kawasan Asia Pasifik,” kata Wihaji.
    Dengan keberhasilan tersebut, pada April 2025, Kemendukbangga/BKKBN juga mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah bagi delegasi Pakistan yang ingin melihat keberhasilan KBPP di Indonesia. 
    “Capaian ini menjadi bukti bahwa Indonesia mampu. Dan kami buktikan kalau kita bisa lebih hebat lagi,” imbuh Wihaji.
    Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PP IBI Ade Jubaedah berharap, pelaksanaan program KB tidak hanya mengejar target kuantitas, tetapi memperhatikan kualitas pelayanan KB secara maksimal.
    Upaya tersebut menjadi salah satu cara pemerintah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
    Adapun kolaborasi antara IBI secara panjang, terutama dengan Kemendukbangga/BKKBN, terlihat dari slogan “Ada Bidan, Ada KB. Ada KB, Ada Bidan” dalam generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tekan Kematian Ibu & Bayi, Kemendukbangga Canangkan Pelayanan KB Serentak

    Tekan Kematian Ibu & Bayi, Kemendukbangga Canangkan Pelayanan KB Serentak

    Jakarta

    Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) bersama Pengurus Pusat (PP) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) mencanangkan Pelayanan KB Serentak.

    Kegiatan yang digelar dalam rangka peringatan HUT IBI ke-74 dan Hari Bidan Internasional ini menyasar 1 juta akseptor dalam kurun waktu 5 – 31 Mei 2025 di seluruh provinsi se-Indonesia. Adapun kegiatan ini diprioritaskan kepada pelayanan KB IUD dengan target Rekor MURI 50 ribu akseptor dan pelayanan KB pascapersalinan.

    KB pascapersalinan merupakan metode kontrasepsi yang diberikan kepada ibu pasca bersalin (42 hari). KB pascapersalinan berperan membantu menjaga kesehatan reproduksi ibu setelah melahirkan, serta menghindari kehamilan yang terlalu cepat setelah persalinan yang dapat menurunkan risiko kesehatan bagi ibu dan bayi.

    “Alhamdulillah, berkat kerja keras dan kolaborasi semua pihak, tahun 2024 lalu Indonesia melalui Kemendukbangga/BKKBN mendapatkan penghargaan Internasional dari FP2030 atas capaian program KB Pascapersalinan (KBPP) tertinggi di kawasan Asia Pasifik. Selain itu, karena keberhasilan tersebut, pada April 2025, Kemendukbangga/BKKBN juga mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah bagi delegasi Pakistan yang ingin melihat keberhasilan KBPP di Indonesia. Capaian ini menjadi bukti bahwa Indonesia mampu. “Dan kita buktikan kalau kita bisa lebih hebat lagi,” ucap Menteri Dukbangga/BKKBN Wihaji, dalam keterangan tertulis, Senin (5/5/2025).

    Hal tersebut disampaikannya saat menyampaikan arahannya pada Acara ‘Pencanangan Pelayanan KB Serentak dalam Rangka HUT IBI ke-74 Tahun 2025’, di Tempat Praktik Mandiri Bidan (TPMB) Bidan Siti Salma, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (5/4/2025).

    Pada kesempatan ini, Wihaji menyampaikan pembangunan bangsa dimulai dari pembangunan keluarga. Pasalnya, keluarga merupakan unit terkecil sekaligus paling mendasar dalam membentuk kualitas sumber daya manusia (SDM).

    “Program KB bukan semata mengatur kelahiran, tetapi merupakan wujud nyata ikhtiar kita untuk menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI dan AKB), serta mencegah stunting. Sehingga generasi penerus Indonesia tumbuh lebih kuat dan lebih berkualitas,” paparnya.

    “Program ini mengajarkan pentingnya perencanaan keluarga, dengan mencegah “empat terlalu” (terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, dan terlalu banyak melahirkan) serta mencegah kehamilan yang tidak direncanakan. Karena setiap kehamilan haruslah direncanakan. Setiap anak haruslah lahir dalam cinta dan kesiapan,” sambungnya.

    “Kita tidak hanya membangun program dari balik meja. Kita turun langsung, hadir di setiap desa, di setiap pelosok, memastikan setiap masyarakat tanpa terkecuali mendapatkan layanan terbaik,” ungkap Wihaji.

    “Kita harus pastikan bahwa tidak ada satu pun keluarga Indonesia yang tertinggal dari haknya mendapatkan pelayanan KB yang berkualitas. Dari Sabang sampai Merauke pelayanan KBKR harus dirasakan manfaatnya,” lanjutnya.

    Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Pusat IBI Dr. Ade Jubaedah turut mendukung pelaksanaan program KB. Adapun kolaborasi antara IBI dengan Kemendukbangga/BKKBN, terlihat melalui slogan ‘Ada Bidan, Ada KB. Ada KB, Ada Bidan, Dalam Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas’.

    “Pelaksanaan program KB tidak hanya mengejar target kuantitas, tapi tetap memperhatikan kualitas pelayanan KB secara maksimal, sebagai salah satu cara pemerintah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” pungkasnya.

    (anl/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Makin Panas dengan India, Pakistan Kembali Uji Coba Rudal

    Makin Panas dengan India, Pakistan Kembali Uji Coba Rudal

    Islamabad

    Militer Pakistan kembali menggelar uji coba rudal dengan jangkauan 120 kilometer. Ini menjadi uji coba kedua yang dilakukan dalam beberapa hari terakhir saat ketegangan dengan negara tetangganya, India, semakin meningkat terkait sengketa Kashmir.

    New Delhi menuduh Islamabad mendukung serangan mematikan terhadap para wisatawan di area Kashmir yang dikuasai India bulan lalu, yang memicu pertikaian terbaru antara kedua negara bertetangga yang sama-sama memiliki senjata nuklir itu.

    “Peluncuran itu dimaksudkan untuk memastikan kesiapan operasional pasukan dan memvalidasi parameter teknis utama, termasuk sistem navigasi rudal yang canggih dan akurasi yang ditingkatkan,” sebut militer Pakistan dalam pernyataannya membahas uji coba rudal itu, seperti dilansir AFP, Senin (5/5/2025).

    Pada Sabtu (3/5), militer Pakistan mengatakan pihaknya telah menguji coba rudal jenis permukaan-ke-permukaan dengan jangkauan 450 kilometer.

    Tidak disebutkan lebih lanjut oleh militer Islamabad soal di mana kedua uji coba rudal itu dilakukan.

    Perdana Menteri (PM) Pakistan, Shehbaz Sharif, mengatakan dirinya puas dengan “kesiapan penuh militer untuk pertahanan nasional”.

    “Peluncuran pelatihan yang sukses dengan jelas menunjukkan bahwa pertahanan Pakistan berada di tangan yang kuat,” ucapnya.

    Pakistan membantah keterlibatan apa pun dengan serangan bersenjata itu, dan menyerukan penyelidikan independen.

    Pekan lalu, otoritas Islamabad memperingatkan tentang serangan udara yang akan segera terjadi dari negara tetangganya, dan telah berulang kali menegaskan bahwa mereka akan merespons dengan kekuatan terhadap setiap agresi oleh India.

    Tekanan internasional telah diberikan kepada Islamabad dan New Delhi untuk meredakan ketegangan. Kedua negara itu sudah beberapa kali berperang memperebutkan wilayah Kashmir yang disengketakan.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pakistan Uji Coba Rudal Kedua di Tengah Sengketa Wilayah Kashmir – Halaman all

    Pakistan Uji Coba Rudal Kedua di Tengah Sengketa Wilayah Kashmir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Militer Pakistan pada Senin (5/5/2025) melakukan uji coba rudal kedua dalam dua hari terakhir.

    Peluncuran rudal ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dengan India terkait sengketa wilayah Kashmir.

    Rudal yang diuji kali ini memiliki jangkauan sejauh 120 kilometer, Al Arabiya melaporkan.

    Menurut Pakistan, peluncuran ini bertujuan untuk menguji kesiapan operasional dan memvalidasi sistem navigasi serta akurasi rudal yang ditingkatkan.

    Sebelumnya pada Sabtu (3/5/2025), Pakistan juga menguji coba rudal permukaan-ke-permukaan dengan jangkauan 450 kilometer.

    Lokasi pasti kedua uji coba tersebut tidak diungkapkan.

    “Peluncuran latihan yang sukses itu dengan jelas menunjukkan bahwa pertahanan Pakistan berada di tangan yang kuat,” kata Perdana Menteri Shehbaz Sharif dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

    Ia juga mengaku puas dengan kesiapan penuh militer Pakistan untuk menghadapi situasi apa pun.

    Ketegangan antara Pakistan dan India meningkat tajam setelah serangan mematikan terhadap wisatawan di wilayah Kashmir yang dikuasai India pada 22 April lalu, yang menewaskan 26 orang.

    New Delhi menuduh Islamabad berada di balik serangan tersebut.

    Namun, Pakistan membantah keterlibatan dan menyerukan penyelidikan independen.

    Perdana Menteri India Narendra Modi pun mengeluarkan pernyataan tegas dengan memberikan “kebebasan operasional penuh” kepada militer India untuk merespons serangan itu.

    Sebagai respons, Islamabad memperingatkan akan menanggapi dengan kekerasan jika terjadi agresi dari India.

    Selama lebih dari seminggu terakhir, India dan Pakistan dikabarkan terlibat baku tembak setiap malam.

    Peristiwa itu terjadi di sepanjang Garis Kontrol (LoC), yang merupakan perbatasan de facto kedua negara di wilayah Kashmir, menurut sumber pertahanan India.

    Situasi di lapangan pun makin mencekam.

    Di wilayah Pakistan, latihan darurat dilakukan di lapangan terbuka, sekolah agama ditutup, dan warga diminta menimbun makanan serta obat-obatan.

    Sementara di Kashmir yang dikuasai India, operasi pencarian besar-besaran terhadap pelaku penembakan terus dilakukan.

    Warga yang tinggal dekat perbatasan memilih mengungsi atau berlindung di bunker karena takut konflik pecah.

    Akibat eskalasi ini, Perdana Menteri Sharif bahkan menunda kunjungan resminya ke Malaysia yang dijadwalkan Jumat lalu.

    Hal ini dikonfirmasi oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada Senin (5/5/2025).

    Ia menambahkan bahwa Sharif berharap kunjungan tersebut dapat dilakukan akhir tahun ini.

    Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi berada di Islamabad pada hari yang sama dalam rangka kunjungan resmi.

    “Pakistan menyampaikan kasusnya kepada negara-negara sahabat,” ujar Menteri Informasi Attaullah Tarar kepada wartawan saat berkunjung ke Kashmir yang dikuasai Pakistan, dikutip AFP.

    Kashmir merupakan wilayah yang dihuni oleh mayoritas Muslim.

    Kashmir punya populasi sekitar 15 juta orang.

    Kashmir diklaim sepenuhnya oleh baik India maupun Pakistan, namun terbagi dalam penguasaan masing-masing.

    Kedua negara telah berperang beberapa kali terkait wilayah ini.

    Kini masyarakat internasional mendesak agar ketegangan segera diredakan.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Ngeri Ledakan Truk Tangki Minyak di Pakistan, 19 Orang Tewas

    Ngeri Ledakan Truk Tangki Minyak di Pakistan, 19 Orang Tewas

    Jakarta

    Jumlah korban tewas akibat ledakan truk tangki minyak di Pakistan barat daya melonjak menjadi 19 orang. Hal ini disampaikan para pejabat Pakistan pada Senin (5/5), seminggu setelah insiden maut tersebut.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (5/5/2025), saat kejadian pada minggu lalu, massa berkumpul untuk memadamkan kobaran api truk tangki yang terbakar setelah menepi di dekat pasar, ketika tiba-tiba meledak.

    Lebih dari 40 orang terluka, banyak dari mereka dibawa ke kota besar Karachi untuk dirawat.

    “Jumlah korban tewas meningkat menjadi 19 orang,” kata pejabat polisi setempat Muhammad Hasan Mengal kepada AFP.

    Insiden itu terjadi pada 28 April di Noshki, sebuah distrik di provinsi Balochistan.

    Ia mengatakan polisi sedang menyelidiki kemungkinan kelalaian dalam peristiwa itu.

    ‘Lihat juga Video: Truk Tangki BBM Terguling dan Meledak di Uganda, 11 Orang Tewas’

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Awas Perang Nuklir! India Resmi Putus Sumber Aliran Air Pakistan

    Awas Perang Nuklir! India Resmi Putus Sumber Aliran Air Pakistan

    Jakarta, CNBC Indonesia – India telah mulai membatasi pasokan air yang mengalir dari wilayahnya ke negara tetangga Pakistan, Minggu (5/5/2025). Hal ini terjadi setelah kedua negara kekuatan nuklir itu berada dalam ketegangan yang tinggi akibat serangan di Kashmir dua pekan lalu yang menewaskan 26 turis.

    Kantor berita terbesar di India, PTI, mengutip sumber anonim yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa aliran air menuju Pakistan di sejumlah bendungan India telah diputus. Salah satu bendungan tersebut berada di wilayah Jammu dan Kashmir, yang sebetulnya telah lama menjadi titik nyala antara New Delhi dan Islamabad.

    “India telah memblokir aliran air melalui Bendungan Baglihar di Sungai Chenab, dan berencana melakukan hal yang sama di Bendungan Kishanganga di Sungai Jhelum di utara wilayah Jammu dan Kashmir,” tutur sumber itu yang juga dikutip Russia Today.

    Ketegangan antara kedua negara meningkat setelah India mengatakan ada unsur-unsur Pakistan yang terkait dengan serangan pada tanggal 22 April di resor pegunungan Pahalgam, Kashmir, yang menewaskan 26 orang turis. 

    Kejadian itu adalah serangan paling mematikan terhadap wisatawan di Kashmir yang dikelola India dalam lebih dari dua dekade. Perdana Menteri India Narendra Modi telah berjanji untuk mengejar para penyerang.

    Sebuah pernyataan yang dikeluarkan atas nama Front Perlawanan (TRF), yang diyakini sebagai cabang dari Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan, mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Namun Islamabad telah membantah terkait dengan kelompok itu dan menyerukan penyelidikan yang netral.

    Beberapa waktu lalu Menteri Informasi dan Penyiaran Pakistan Attaullah Tarar mengatakan Islamabad memiliki “informasi intelijen yang kredibel” bahwa India bermaksud untuk melancarkan serangan militer dalam waktu dekat. Hal ini memulai babak baru terkait persaingan kedua negara itu dalam menguasai wilayah Kashmir.

    Wacana yang sama juga disuarakan Duta Besar Pakistan untuk Rusia, Muhammad Khalid Jamali. Menurutnya, serangan terhadap sumber air Pakistan akan dibalas dengan kekuatan penuh.

    “Setiap upaya untuk merebut air di daerah hilir sungai, atau menghentikannya, atau mengalihkannya, akan menjadi tindakan perang terhadap Pakistan dan akan ditanggapi dengan… spektrum kekuatan penuh,” tandasnya.

    (tps/tps)

  • Menelusuri Dinamika Keamanan di Asia Selatan: Antara Pakistan, Kashmir, dan Kabul – Halaman all

    Menelusuri Dinamika Keamanan di Asia Selatan: Antara Pakistan, Kashmir, dan Kabul – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam beberapa dekade, Pakistan telah menghadapi tuduhan serius atas dugaan melindungi dan mempromosikan terorisme di seluruh dunia.

    Namun Pakistan berulang kali membantahnya.

    Dikutip dari News X, Minggu (4/5/2025), serangan besar-besaran di India dan Afghanistan hingga hubungan teror di Rusia, Iran, dan Inggris diduga ada yang memainkan peran penting, terutama dalam membina kelompok-kelompok ekstremis.

    Pengakuan Mengejutkan Nawaz Sharif dan Musharraf

    Pada tahun 2018, mantan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif secara terbuka mengisyaratkan keterlibatan negaranya dalam serangan teror Mumbai tahun 2008.

    Operasi mematikan itu dilakukan oleh Lashkar-e-Taiba (LeT), sebuah organisasi yang berbasis di Pakistan.

    Selain itu, mantan penguasa militer Pervez Musharraf pernah mengakui bahwa kelompok militan telah dilatih untuk menargetkan pasukan India di Kashmir.

    “Pemerintah menutup mata,” katanya,

    Dirinya juga membenarkannya sebagai cara untuk menekan India agar melakukan perundingan damai dan untuk menyoroti masalah Kashmir secara internasional.

    Afghanistan: Perang Proksi yang Mematikan

    Salah satu tuduhan yang paling merusak datang dari Afghanistan.

    Intelijen Antar-Layanan (ISI) atau badan intelijen Pakistan dituduh mendukung Taliban Afghanistan dan Jaringan Haqqani.

    Kelompok-kelompok ini dikenal karena serangan brutal mereka terhadap warga sipil, pasukan Afghanistan, dan pasukan internasional.

    Pengeboman Kedutaan Besar India di Kabul tahun 2008 dan serangan terhadap Kedutaan Besar AS tahun 2011 terkait langsung dengan kelompok-kelompok ini.

    Menurut jurnalis Carlotta Gall, pengeboman kedutaan bukanlah operasi oleh agen-agen ISI nakal yang bertindak sendiri. Itu disetujui dan dipantau oleh pejabat paling senior dalam intelijen Pakistan.

    Kehidupan Rahasia Osama bin Laden di Abbottabad

    Pada tahun 2011, ketika Pasukan Khusus Angkatan Laut AS membunuh Osama bin Laden, teroris paling dicari di dunia di Abbottabad, Pakistan, ternyata jaraknya tak jauh dari pangkalan militer.

    Temuan bahwa bin Laden dapat hidup tanpa terdeteksi selama bertahun-tahun menimbulkan kecurigaan mendalam akan keterlibatan atau ketidaktahuan yang disengaja oleh ISI.

    Kamp Pelatihan Teroris

    Pakistan juga dituding menjadi tuan rumah bagi banyak kamp teror di seluruh provinsi seperti Punjab, Khyber Pakhtunkhwa, Waziristan, dan Kashmir. 

    Kamp-kamp ini dijalankan oleh kelompok-kelompok seperti Lashkar-e-Taiba, Jaish-e-Mohammed, Hizbul Mujahideen, dan bahkan organisasi internasional seperti ISIS-Khorasan.

    Kamp-kamp ini menyediakan pelatihan dalam penggunaan senjata, indoktrinasi, dan teknik bom bunuh diri.

    Banyak mantan pejabat militer Pakistan diyakini membantu dalam proses pelatihan, yang memberikan operasi tersebut keunggulan yang mematikan.

    Sementara itu, laporan tentang Terorisme 2019 dari Departemen Luar Negeri AS menuding Pakistan sebagai ‘tempat berlindung yang aman bagi kelompok teroris tertentu yang berfokus pada kawasan’.

    Hal ini menggemakan peringatan sebelumnya dari badan intelijen Barat tentang keengganan negara tersebut untuk membongkar infrastruktur di wilayah perbatasannya.

    Sebuah laporan oleh Yayasan Eropa untuk Studi Asia Selatan berjudul Tentara Pakistan dan Terorisme: Aliansi yang Tidak Suci menyoroti hubungan yang kuat antara militer Pakistan dan ISI.

    Pengakuan Mengejutkan Brigadir tentang Pendanaan Teror

    Dalam momen yang ditayangkan di televisi pada tahun 2019, Brigadir Shah membuat pengakuan publik di saluran berita Pakistan Hum News.

    Berbicara kepada jurnalis Nadeem Malik, ia mengungkapkan bahwa Pakistan telah menghabiskan jutaan untuk Jamaat-ud-Dawa (JuD), kelompok yang diduga terkait dengan terorisme.

    Mantan Presiden Musharraf juga secara terbuka menyatakan bahwa warga Kashmir ‘dilatih di Pakistan’ untuk berperang sebagai mujahidin.

    Dikutip dari Kompas.com, Putra eks PM Pakistan Benazir Bhutto, yakni Bilawal Bhutto mengakui bahwa Pakistan punya masa lalu terkait kelompok ekstremis.

    Menurutnya, negaranya sudah melalui gelombang ekstremisme yang membuat Pakistan mengalami reformasi internal untuk memberantas ekstremisme tersebut.

    Pernyataan ini muncul di tengah ketegangan antara India dan Pakistan setelah beberapa waktu lalu terjadi penembakan terhadap puluhan turis di Pahalgam, Kashmir.

    SUMBER

  • Pakistan Uji Coba Rudal Kedua di Tengah Sengketa Wilayah Kashmir – Halaman all

    Konflik Kashmir Memanas: India Larang Impor Barang dari Pakistan! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ketegangan antara India dan Pakistan kembali memuncak pasca serangan mematikan terhadap turis di kawasan Kashmir yang menjadi sengketa antara kedua negara.

    Baru-baru ini, India mengeluarkan kebijakan kontroversial yang melarang impor barang dari atau transit melalui Pakistan.

    Kebijakan ini menunjukkan eskalasi ketegangan yang telah berlangsung lama antara dua negara bertetangga ini.

    Apa yang Menyebabkan Larangan Impor dari Pakistan?

    Larangan impor ini dikeluarkan oleh India sebagai respons terhadap serangan teroris yang menewaskan sedikitnya 26 turis di Pahalgam, Lembah Kashmir.

    Dalam sebuah pemberitahuan resmi yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri India, larangan ini mencakup pelarangan kapal berbendera Pakistan untuk memasuki pelabuhan India, serta larangan bagi kapal berbendera India untuk bersandar di pelabuhan Pakistan.

    Keputusan ini diambil berdasarkan Pasal 411 UU Pelayaran Niaga Tahun 1958, dengan tujuan melindungi infrastruktur pelabuhan dan aset kargo India di tengah situasi yang semakin tegang.

    “Larangan ini akan berlaku sesegera mungkin setelah diumumkan,” ungkap pihak Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri India.

    Penjelasan resmi ini menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil demi kepentingan keamanan nasional dan kebijakan publik.

    Bagaimana Respon Pakistan terhadap Serangan dan Larangan Impor?

    Menanggapi serangan tersebut, India menuduh pemerintah Pakistan terlibat dalam aksi kekerasan ini.

    Tuduhan ini dengan tegas dibantah oleh Islamabad, yang justru membalikkan tuduhan dengan menyatakan bahwa mereka memiliki informasi intelijen yang meyakinkan bahwa India berencana melakukan aksi militer menggunakan serangan tersebut sebagai dalih.

    Dalam perkembangan terbaru, Pakistan mengumumkan langkah balasan yang mencakup penghentian seluruh perdagangan perbatasan, penutupan ruang udara bagi maskapai India, serta pengusiran diplomat India.

    Pakistan juga memperingatkan bahwa jika India berusaha menghentikan aliran air sungai sesuai perjanjian yang telah disepakati, hal tersebut akan dianggap sebagai tindakan perang.

    Apa Sejarah di Balik Persengketaan di Kashmir?

    INDIA PAKISTAN MEMANAS – Ilustrasi bendera India dan Pakistan yang diambil dari Pexels pada 29 April 2025. Dua negara nuklir ini berada di ambang perang. (Pexels)

    Wilayah Kashmir, yang mayoritas penduduknya Muslim, telah menjadi sengketa teritorial antara India dan Pakistan sejak 1947.

    Konflik ini bermula dari perjanjian partisi Britania yang membagi subbenua India menjadi dua negara—India (berpenduduk mayoritas Hindu) dan Pakistan (berpenduduk mayoritas Muslim)—namun tidak menyelesaikan status Kashmir, yang saat itu dipimpin oleh maharaja Hindu.

    Setelah pemisahan tersebut, Kashmir menjadi lokasi berbagai perang dan konfrontasi bersenjata, termasuk Perang Indo-Pakistan pada 1947, 1965, dan 1999.

    Hingga kini, wilayah ini tetap menjadi titik panas konflik geopolitik dan ideologis, disertai pemberontakan lokal dan perseteruan diplomatik.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).