Negara: Pakistan

  • Potret Masjid dan Sekolah Pakistan Hancur Buntut Serangan India

    Potret Masjid dan Sekolah Pakistan Hancur Buntut Serangan India

    HOME

    MARKET

    MY MONEY

    NEWS

    TECH

    LIFESTYLE

    SHARIA

    ENTREPRENEUR

    CUAP CUAP CUAN

    CNBC TV

    Loading…

    `

    $(‘#loaderAuth’).remove()
    const dcUrl=”https://connect.detik.com/dashboard/”;

    if (data.is_login) {
    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    My Profile

    Logout

    ${suffix}
    `);

    $(“#alloCardIframe”).iFrameResize();

    } else {
    prefix = “

    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    REGISTER

    LOGIN
    ${suffix}
    `);
    }
    }

  • Drone Mata-mata India Ditembak Jatuh di Lahore, Warga Pakistan Panik Dengar Ledakan – Halaman all

    Drone Mata-mata India Ditembak Jatuh di Lahore, Warga Pakistan Panik Dengar Ledakan – Halaman all

    Drone Mata-mata India Ditembak Jatuh di Lahore, Warga Pakistan Panik Dengar Ledakan

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah pesawat nirawak , yang diduga milik India, dilaporkan telah ditembak jatuh di Lahore, provinsi Punjab, di Pakistan timur. 

    Menurut sumber kepolisian setempat yang dikutip oleh Samaa TV, pesawat nirawak tersebut jatuh di dekat Walton Boulevard, antara Gopal Nagar dan Nasirabad, dekat dengan bandara lama dan fasilitas militer.

    Sumber keamanan Pakistan mengindikasikan kalau pesawat nirawak itu, yang berukuran panjang 1,5-2 meter, dikendalikan dari luar perbatasan India.

    Pesawat nirawak itu dilaporkan dilumpuhkan oleh jammer, dengan beberapa ledakan dan suara sirene terdengar di sekitarnya.

    Warga di daerah tersebut dikatakan panik dan meninggalkan rumah mereka, dan polisi serta tim penyelamat dikirim ke tempat kejadian.

    Pada tanggal 6 Mei, sebagai balasan atas serangan teror di wilayah Pahalgam pada tanggal 22 April yang menewaskan 26 orang, India melancarkan serangan rudal di wilayah Pakistan dan Azad Kashmir yang dikuasai Pakistan.

    Militer India mengklaim telah menyerang sembilan target, yang digambarkannya sebagai “fasilitas teroris,” sementara Islamabad melaporkan bahwa enam lokasi sipil terkena serangan, yang mengakibatkan 26 korban tewas.

    Angkatan Darat Pakistan mengumumkan kalau mereka menembak jatuh lima jet tempur India selama serangan itu, tetapi New Delhi tidak mengonfirmasi klaim ini.

    Perdana Menteri India Narendra Modi, dalam sebuah rapat kabinet, menamai operasi militer itu “Operasi Sindoor,” dan menyebutnya sebagai “momen kebanggaan.”

    Dalam bahasa Hindi, “Sindoor” merujuk pada bubuk merah yang dioleskan oleh wanita Hindu yang sudah menikah di dahi mereka.

  • Ketua DPR minta pemerintah jamin keselamatan WNI di India-Pakistan

    Ketua DPR minta pemerintah jamin keselamatan WNI di India-Pakistan

    “Di manapun WNI berada, keselamatan WNI harus menjadi prioritas. Pemerintah harus memastikan keamanan dan keselamatan warga kita, baik yang berada di India maupun di Pakistan,”

    Jakarta (ANTARA) – Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah untuk menjamin keselamatan warga negara Indonesia (WNI) yang terjebak di wilayah konflik India dengan Pakistan.

    “Di manapun WNI berada, keselamatan WNI harus menjadi prioritas. Pemerintah harus memastikan keamanan dan keselamatan warga kita, baik yang berada di India maupun di Pakistan,” kata Puan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Puan pun mendorong Pemerintah untuk melakukan pemetaan lebih mendalam, khususnya terkait skenario terburuk yang mungkin terjadi.

    “Dan kalau memang berdasarkan mitigasi keadaan sudah sangat genting, proses evakuasi WNI dapat dilakukan dari kedua negara,” ucapnya.

    Meski KBRI di New Delhi dan Islamabad memastikan tak ada WNI yang menjadi korban dalam ketegangan India dan Pakistan, dia meminta pemerintah untuk mempertimbangkan melakukan evakuasi.

    “Apalagi otoritas setempat sudah mengimbau evakuasi warga, dan ada warga-warga kita yang berada di wilayah serangan. Jangan sampai negara terlambat menyelamatkan warganya,” ujarnya.

    Dia menekankan bahwa negara sudah berkewajiban untuk melindungi setiap WNI di manapun berada, termasuk memastikan WNI dalam kondisi aman dalam setiap konflik yang dihadapi.

    Menurut dia, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI bersama TNI dan instansi terkait lainnya perlu mengambil kebijakan yang paling aman bagi para WNI di India dan Pakistan.

    Jika evakuasi WNI dilakukan, dia pun meminta Kemlu melalui masing-masing KBRI untuk menyiagakan tenaga medis dan memastikan bahwa WNI yang dievakuasi dalam keadaan sehat karena menempuh perjalanan yang panjang.

    “Kesehatan mereka harus diperhatikan, jangan sampai ada WNI yang mengalami sakit saat proses evakuasi. Nyawa warga kita merupakan tanggung jawab negara,” tuturnya.

    Dia lantas berkata, “Kemlu sebagai perpanjangan tangan pemerintah harus bisa menjamin keselamatan WNI.”

    Sebagai negara sahabat dan mitra strategis, kata dia, Indonesia berharap India dan Pakistan dapat menyelesaikan perbedaan melalui dialog bermartabat dan adil, dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip kemanusiaan, hukum internasional, serta perlindungan terhadap warga sipil.

    Dia menegaskan pula bahwa Indonesia sebagai negara dengan politik luar negeri bebas aktif, memiliki kepentingan menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.

    Terlebih, lanjut dia, konflik di Asia Selatan berpotensi menimbulkan dampak global, mulai dari gangguan ekonomi, migrasi lintas negara, hingga meningkatnya ketegangan geopolitik.

    “Kami mendesak masyarakat internasional, termasuk PBB, untuk memfasilitasi perundingan damai antara kedua negara,” ucapnya.

    Ketua DPR RI perempuan pertama itu pun menyampaikan keprihatinannya atas konflik India-Pakistan yang menelan korban jiwa tersebut, serta turut bersolidaritas terhadap seluruh korban jiwa dan keluarga yang terdampak.

    DPR RI, tambah dia, siap terlibat melalui jalur diplomasi parlemen dan multilateral guna mendukung proses perdamaian yang berkelanjutan.

    “Tidak ada kemenangan dalam perang yang menelan korban sipil. Setiap nyawa yang hilang adalah luka bagi kemanusiaan. Kami berharap agar kedua negara segera menghentikan serangan dan aksi-aksi militer agar tidak lagi ada korban tak bersalah berjatuhan,” kata dia.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pakistan Klaim Berhasil Jatuhkan 12 Drone Tempur India Buatan Israel

    Pakistan Klaim Berhasil Jatuhkan 12 Drone Tempur India Buatan Israel

    GELORA.CO – Pakistan mengeklaim berhasil menjatuhkasn 12 drone tempur India buatan perusahaan Israel di teritori udara negara tersebut pada Kamis (8/5/2025) waktu setempat.

    Militer Pakistan kemudian menyebut tindakan India itu merupakan ‘provokasi serius’ terhadap Islamabad karena menyebabkan korban tewas dan luka-luka terhadap warga sipil.

    “India kembali melakukan tindakan agresi militer yang nyata terhadap Pakistan,” ujar Juru Bicara Angkatan Darat Pakistan Letnan Jenderal Sharif Chaudhry, seperti dikutip dari CNN.

    Meski demikian, CNN sejauh ini belum bisa melakukan verifikasi secara independen atas klaim Pakistan tersebut.

    Chaudry kemudian mengatakan bahwa pasukannya ‘sejauh ini telah menetralisir 12 drone Harop di sejumlah lokasi’.

    Harop merupakan drone tempur jarak jauh yang memiliki hulu ledak untuk bisa digunakan sebagai drone bunuh diri.

    Drone tersebut bisa menabrakkan target dan meledak yang dikendalikan oleh operator dari jarak yang sangat jauh.

    Drone Harop merupakan pesawat nirawak tempur bunuh diri yang diproduksi oleh perusahaan Israel, Israel Aerospace Industries.

    Drone-drone itu diklaim Pakistan berhasil di jatuhkan di sejumlah wilayah seperti Rawalpindi di utara hingga di area pelabuhan dekat Kota Karachi di selatan.

    Rawalpindi merupakan salah satu markas militer Pakistan.

    Salah satu dari 12 drone tersebut berhasil menyerang target di wilayah Lahore. Terdapat sedikitnya 13 juta penduduk di Kota Lahore dekat perbatasan India.

    Serangan drone itu pun mengakibatkan empat personel militer Pakistan terluka.

    Di Provinsi Sindh bagian tenggara Pakistan, satu warga sipil tewas dan sejumlah lainnya luka-luka akibat serangan drone India tersebut.

    Chaudhry kemudian menegaskan bahwa Angkatan Udara Pakistan masih dalam status’siaga tinggi dan waspada’.

    “Ini merupakan provokasi serius. Keamanan wilayah dan sekitarnya tengah dalam bahaya,” kata Chaudhry.

  • Pakistan Puji Kehebatan Jet Tempur Buatan China Chengdu J-10C dalam Menjatuhkan 5 Jet Tempur India – Halaman all

    Pakistan Puji Kehebatan Jet Tempur Buatan China Chengdu J-10C dalam Menjatuhkan 5 Jet Tempur India – Halaman all

    Pakistan Puji Kehebatan Jet Tempur Buatan China J-10C dalam Menjatuhkan 5 Jet Tempur India

    TRIBUNNEWS.COM- Pakistan mengatakan pihaknya menggunakan jet tempur J-10C China untuk menjatuhkan lima pesawat tempur India di tengah meningkatnya ketegangan Kashmir, dan memperingatkan konflik yang lebih dalam setelah serangan India.

    untuk menembak jatuh lima pesawat India sebagai tanggapan atas serangan yang dilakukan oleh India di dekat Garis Kontrol, yang menandai peningkatan tajam dalam ketegangan atas wilayah Kashmir yang disengketakan, tulis Bloomberg pada hari Rabu. 

    Menteri Luar Negeri Ishaq Dar mengatakan kepada parlemen bahwa pesawat India tersebut termasuk jet Rafale buatan Prancis , menurut Associated Press Pakistan, meskipun India belum mengonfirmasi kerugian apa pun secara publik. 

    Dar menambahkan bahwa Pakistan terus memberi tahu Beijing tentang tindakannya, dengan Duta Besar China Jiang Zaidong mengunjungi Kantor Luar Negeri Islamabad pada pukul 4 pagi pada hari terjadinya serangan.

    Serangan udara itu terjadi setelah serangan mematikan di Pahalgam pada 22 April yang menewaskan 26 warga sipil di wilayah Kashmir yang dikuasai India. 

    India menyebut insiden itu sebagai tindakan terorisme dan menyalahkan Pakistan karena memfasilitasinya, klaim yang dibantah Islamabad.

    Sebagai tanggapan, India melancarkan serangan udara terkoordinasi pada Rabu pagi terhadap sembilan target di Pakistan, yang digambarkannya sebagai “tepat dan terkendali” dan “tidak bersifat eskalatif.” 

    Namun, militer Pakistan mengatakan bahwa serangan tersebut mengakibatkan kematian 31 warga sipil dan bersumpah akan memberikan tanggapan militer yang kuat. 

    Perdana Menteri Shehbaz Sharif juga mengisyaratkan niat untuk membalas , yang segera diikuti oleh laporan tentang jet tempur India yang ditembak jatuh.

    Militer Pakistan mengklaim telah menembak jatuh tiga Rafale, satu MiG-29, dan satu SU-30, meskipun belum memberikan bukti pendukung. 

    Menteri Luar Negeri India Vikram Misri membahas serangan April dan investigasi yang sedang berlangsung, tetapi tidak mengomentari dugaan penembakan jatuh jet-jet tempurnya.

    Para analis berpendapat bahwa kedua belah pihak mungkin mengelola narasi publik untuk mengendalikan laju eskalasi, dengan beberapa pihak, seperti Ankit Panda dari Carnegie Endowment, menyatakan bahwa paritas dalam tindakan pembalasan dapat mencegah salah satu pihak untuk maju lebih jauh.

    Tiongkok desak Pakistan untuk menahan diri sambil dukung militernya

    China menanggapi dengan menyebut serangan udara India “disesalkan” dan mendesak kedua belah pihak untuk menghindari tindakan lebih lanjut yang dapat memperburuk situasi.

    Beijing tetap menjadi pemasok senjata terbesar Pakistan, yang bertanggung jawab atas 82 persen impor senjatanya antara tahun 2019 dan 2023, menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm.

    Penggunaan jet tempur J-10C China yang dilaporkan dalam pertempuran langsung dengan cepat menjadi topik hangat di Weibo China, dengan para pengguna memuji kinerja perangkat keras militer dalam negeri .

    Saham perusahaan pertahanan China melonjak karena berita tersebut, sementara Bloomberg Intelligence mencatat bahwa konflik tersebut dapat menjadi tempat uji coba bagi sistem persenjataan China yang relatif belum terbukti dalam pertempuran langsung.

    Hu Xijin, mantan editor Global Times , menulis bahwa jika laporan dari Pakistan akurat, hal itu menunjukkan bahwa manufaktur militer China sekarang melampaui Rusia dan Prancis, dan menyarankan bahwa hasil tersebut seharusnya membuat Taiwan khawatir.

    Taruhan ekonomi meningkat di tengah risiko konfrontasi yang berkepanjangan

    Meskipun kedua negara memiliki kemampuan militer yang tangguh, dinamika ekonominya jauh kurang seimbang.

    PDB India kini delapan kali lebih besar dari PDB Pakistan, menurut data Bank Dunia, kesenjangan yang telah melebar secara signifikan selama dua dekade terakhir. 

    Perekonomian India terus berkembang pesat, sedangkan Pakistan masih bergulat dengan dampak krisis keuangan yang mendalam dan saat ini bergantung pada program $7 miliar untuk Pakistan dari Dana Moneter Internasional .
    Terakhir kali kedua negara hampir berperang dalam skala penuh adalah pada tahun 2019, setelah bom bunuh diri yang menewaskan 40 tentara India. 

    India menanggapi dengan serangan udara pertamanya di wilayah Pakistan sejak 1971, yang mendorong Pakistan untuk menembak jatuh jet India dan menangkap pilotnya, yang kemudian dibebaskan sebagai isyarat yang ditujukan untuk meredakan ketegangan.

    Walaupun pola serupa mungkin muncul kali ini, pengerahan persenjataan canggih dan meningkatnya sentimen nasionalis dapat mempersulit penyelesaian yang cepat.

    Presiden AS Donald Trump, saat berpidato di sebuah acara di Gedung Putih, menggambarkan konflik India-Pakistan yang kembali terjadi sebagai “sangat mengerikan” dan menyampaikan harapan akan adanya de-eskalasi. 

    Ia menambahkan bahwa AS menjaga hubungan baik dengan kedua negara dan menawarkan diri untuk menjadi penengah jika diperlukan, dengan menyatakan, “Mereka saling membalas, jadi mudah-mudahan mereka bisa berhenti sekarang.”

     

    Saham Chengdu Produsen Jet J-10 & JF-17 Melonjak

    Harga saham produsen pembuat jet Cina CAC melonjak setelah laporan PAF menjatuhkan jet Rafale India, sebaliknya harga saham Dassault produsen Rafale jatuh.

    Harga saham Chengdu Aircraft Corporation (CAC) Tiongkok melonjak lebih dari 17 persen pada hari Rabu (7/5/2025) menyusul laporan bahwa Angkatan Udara Pakistan (PAF) telah menembak jatuh beberapa pesawat tempur India, termasuk jet Rafale buatan Prancis.

    CAC, yang memproduksi jet tempur J-10, J-20, dan JF-17 yang digunakan oleh PAF, melihat harga sahamnya di Bursa Efek Shenzhen naik menjadi CNY 71,08, naik 18?ri penutupan sebelumnya.

    Pada saat pelaporan, saham tetap hijau dan diperdagangkan pada CNY 68,88, peningkatan 16,29 persen.

    Menyusul konfirmasi Menteri Pertahanan Pakistan bahwa angkatan udara negara itu telah menembak jatuh lima jet tempur India semalam.

    Menurut pejabat senior pertahanan Pakistan, total enam pesawat India hancur — tiga jet Rafale, satu MiG-29, satu SU-30, dan satu pesawat pengintai Heron.

    Semua pesawat India dilaporkan berupaya menargetkan wilayah Pakistan dengan menggunakan amunisi jarak jauh.

    “Tidak ada pesawat PAF yang rusak. Semua unit kembali dengan selamat ke pangkalan,” kata juru bicara militer Pakistan.

    Saham Dassault Anjlok di Paris

    Sementara itu, saham Dassault Aviation Prancis — pembuat jet tempur Rafale — anjlok di Bursa Efek Paris.

    Saham perusahaan turun EUR 5,40, atau 1,64%, menjadi EUR 324.

    Secara keseluruhan, analis pertahanan mencatat saham Dassault bisa turun 5% lagi di tengah pengawasan atas kinerja Rafale di medan perang.

    Kontras tajam dalam sentimen investor dapat menjadi tanda kepercayaan pasar global terhadap kemampuan PAF dan kinerja jet JF-17 dan J-10C, yang dikembangkan bekerja sama dengan China.

    Perkembangan tersebut juga memicu kembali perdebatan tentang kesiapan tempur dan keandalan armada Rafale India.

    Saham Penerbangan: Dassault Aviation Turun, Chengdu Aircraft Corporation Melonjak Pasca Serangan Udara India-Pakistan

    Setelah insiden Pahalgam, ketegangan antara musuh bebuyutan India dan Pakistan meningkat, yang menyebabkan serangan udara lintas batas. 

    Selama konfrontasi ini, berita tentang tiga Rafale asal Prancis dalam inventaris India yang ditembak jatuh oleh Angkatan Udara Pakistan (PAF) menyebabkan penurunan saham langsung Dassault Aviation, perusahaan pembuat jet tempur Rafale. 

    Sebaliknya, saham Chengdu Aircraft Corporation asal Tiongkok, produsen JF-17 dan J-10 dalam inventaris Pakistan, melonjak. 

    Fluktuasi saham ini menunjukkan bahwa kinerja pesawat ini dalam pertempuran aktif berdampak langsung pada sentimen investor. 

    Perkembangan ini juga membuat kesepakatan senilai $7,4 miliar antara India dan Dassault Aviation pada bulan April dipertanyakan. 

    Akankah Kesepakatan India dengan Dassault Aviation Dievaluasi Ulang?

    India saat ini memiliki 36 jet tempur Rafale, dan berdasarkan kesepakatan yang baru ditandatangani, India bermaksud membeli 26 jet tempur Rafale dari Dassault Aviation, yang akan dikirimkan pada tahun 2030. 

    Saat ini tiga jet tempur Rafale telah ditembak jatuh, potensi jet-jet ini dalam memperkuat kemampuan pertahanan India dan visinya untuk mendiversifikasi pengadaan pertahanannya dari pemasok konvensional, Rusia dan AS, ke negara-negara lain memerlukan evaluasi ulang. 

    Fluktuasi Saham Dassault Aviation 

    Pada tanggal 7 Mei, saham Dassault Aviation diperdagangkan pada  harga €320,20 . 

    Pasar dibuka pada harga €326,80, tetapi saham tersebut menunjukkan volatilitas sepanjang hari dengan penurunan sebesar €4,40 (−1,36%) dari penutupan sebelumnya sebesar €324,60. 

    Penurunan ini menunjukkan bahwa investor bereaksi negatif terhadap berita tentang tiga jet Rafale yang ditembak jatuh. 

    Namun, perusahaan tersebut masih memegang kapitalisasi pasar sebesar €24,98 miliar, yang menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mempertahankan posisinya sebagai pemain utama dalam industri penerbangan. 
    Sementara itu, saham diperdagangkan pada harga €332,20, mendekati level tertingginya dalam 52 minggu, jauh di atas level terendah €160,90, yang menunjukkan bahwa kinerja jangka panjang perusahaan tersebut kuat meskipun terjadi penurunan baru-baru ini. 

     
    Saham Chengdu Aircraft Corporation Melonjak 

    Berbeda dengan perusahaan Penerbangan Prancis, Perusahaan Pesawat Chengdu China menunjukkan kenaikan saham sebesar 16 persen pada saham yang terdaftar di Shenzhen, setelah serangan udara India-Pakistan. 

    Kenaikan ini merupakan yang tertinggi sejak Oktober lalu. Kenaikan saham ini dikaitkan dengan pesawat perusahaan yang digunakan oleh PAF. 

    Meskipun analis pertahanan skeptis tentang pesawat tertentu yang digunakan oleh PAF dalam serangan baru-baru ini, temuan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) menunjukkan bahwa lebih dari 60% ekspor senjata China dikirim ke Pakistan antara tahun 2020 hingga 2024.

    Oleh karena itu peluang PAF menggunakan pesawat asal China sangat tinggi yang mungkin telah mendatangkan kepercayaan investor pada produsen pertahanan China. Menurut Seth Jones, presiden departemen pertahanan dan keamanan di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS)

    Karena tidak ada konfirmasi dari kedua negara pesaing tentang jumlah dan pesawat yang ditembak jatuh, diharapkan fluktuasi saham bersifat sementara. 

    Dassault Aviation memiliki pangsa pasar yang kuat di industri penerbangan, perusahaan ini akan terus menunjukkan pertumbuhan jika berita tentang Rafale yang ditembak jatuh tidak terbukti. 

    Namun, jika ada konfirmasi dari IAF atau ketegangan antara kedua negara meningkat, yang mengarah pada lebih banyak penembakan jatuh Rafale, diperkirakan akan ada penurunan dalam Dassault Aviation. 

    Kinerja  Chengdu Aircraft Corporation juga diharapkan berbanding terbalik dengan Dassault Aviation jika berita tentang pesawat China yang digunakan oleh PAF semakin matang. 

     

     

    SUMBER: AL MAYADEEN, THE EXPRESS TRIBUNE, TECHI

     

  • Perang India Vs Pakistan, Bukti Kekuatan Jomplang

    Perang India Vs Pakistan, Bukti Kekuatan Jomplang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hubungan India dan Pakistan memanas. Insiden penembakan massal di Kashmir yang dikhawatirkan bisa memicu perang besar antara dua negara.

    Baik India dan Pakistan diketahui sebagai negara kekuatan nuklir. Bukan hanya itu, keduanya juga menapaki sebagai kekuatan baru di sektor teknologi.

    Namun memang industri India jauh lebih mapan dari lawannya. Negara Bollywood itu telah menjadi tujuan beberapa raksasa teknologi, serta ekosistem inovasinya juga jauh lebih mapan.

    Berikut perbandingan kedua negara yang dirangkum dari Loma Technology, Kamis (8/5/2025):

    Pertumbuhan dan Inovasi Teknologi

    India memang jauh lebih mapan dari Pakistan. Negara itu mendapatkan dukungan dari segala arah, mulai dari pemerintah, bisnis dan akademisi.

    Bukan hanya itu, terdapat banyak orang yang sangat terampil. Jadi inovasi terus berlanjut di berbagai industri teknis.

    Di sisi lain, Pakistan masih dalam tahap awal pengembangan ekosistem inovasi. Namun terus mengalami peningkatan dan menjadi kekuatan utama teknologi global.

    Investasi juga terus meningkat dalam pendidikan teknologi, infrastruktur digital, serta kewirausahaan.

    Teknologi India dan Pakistan di Global

    India memang muncul jadi kekuatan teknologi global. Ini terlihat dari berbagai keberhasilan misalnya teknologi informasi, eksplorasi luar angkasa dan bioteknologi.

    Pakistan masih terus mendaki untuk peringkat terbaik di global. Transformasi dan inovasi digital terus dilakukan, meski masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk menyempurnakannya.

    Pasar Tenaga Kerja

    Dia India, sektor teknologi merupakan perusahaan besar dan menyediakan banyak jutaan pekerjaan. Pasokan tenaga kerja juga terus berjalan karena fokus negara pada pendidikan teknis dan pengembangan keterampilan.

    Permintaan tenaga kerja di Pakistan juga meningkat pesat. Dari terkait IT, pengembangan software hingga pemasaran digital.

    Sama seperti India, pemerintah juga mendukung peningkatan pendidikan teknis hingga pelatihan untuk pengembangan tenaga kerja lokal.

    Masa Depan

    Melihat pesatnya sektor teknologi sekarang, India bakal terus berada di garis terdepan di masa depan. Ini juga bergantung pada investasi terkait infrastruktur digital, energi terbarukan dan eksplorasi antariksa.

    Sementara itu Pakistan memang baru mulai untuk melakukan transformasi digital. Namun potensinya sangat besar untuk bisa bersanding dengan negara-negara utama di teknologi global.

    (dem/dem)

  • Spesifikasi Jet Tempur Rafale India yang Tumbang Ditembak Pakistan

    Spesifikasi Jet Tempur Rafale India yang Tumbang Ditembak Pakistan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang antara India dan Pakistan makin memanas. Kabar terbaru Pakistan berhasil menembak jatuh lima pesawat tempur India, termasuk tiga pesawat Rafale.

    Rafale sendiri dikembangkan Dassault Aviation, perusahaan asal Perancis. India diketahui baru saja membeli pesawat itu akhir April lalu.

    Jumlah pembelian mencapai US$7,4 miliar (Rp122 triliun) untuk 26 pesawat tempur. India membeli 22 pesawat single seater dan dua tempat duduk sebanyak empat pesawat, dikutip dari Reuters, Kamis (8/5/2025).

    Mengutip Dassault Aviation, Rafale didesain untuk mampu melaksanakan berbagai misi. Dari melakukan pertahanan hingga pengawasan udara, mengintai, menangkal nuklir, serangan presisi udara ke darat, hinga melakukan serangan antikapal.

    Rafale memiliki tiga varian, yakni Rafale C dengan satu kursi yang dioperasikan dari pangkalan darat, Rafale M dengan satu tempat duduk pada operasi kapal induk, dan Rafale B dengan dua kursi dari pangkalan darat.

    Ketiga variannya memiliki rangka pesawat dan sistem misi yang sama. Hanya berbeda dari kolong pesawat dan kait penahan.

    Rafale menggunakan radar pemindai elektronik RBE 2 yang dikembangkan oleh Thales.

    Kapal itu juga menggabungkan data multisensor. Menjadikannya menghasilkan lintasan akurat, handal, dan kuat serta persepsi soal situasi taktis.

    Dengan sistem itu mengurangi beban kerja pilot. Mereka juga lebih reaktif dan bisa meningkatkan kesadaran secara situasional baik di dalam atau luar wilayah pertempuran.

    Sementara itu, berikut spesifikasi lain dari Rafale:

    – Lebar Sayap: 10,9 m

    – Panjang: 15,3 m

    – Tinggi: 5,3 m

    – Berat Kosong: 10 t

    – Berat Saat Lepas Landas: 24,5 t

    – Total Kecepatan: M=1,8/750 knots

    – Mesin: 2 x Snecma M88-2 turbofan

    – Radius Tempur: 1.850 km

    – Jangkauan Maksimum: 3.700 km

    – Radar: Aesa dari Thales

    (fab/fab)

  • Memanas! Pakistan Tembak Jatuh 25 Drone yang Dikirim India

    Memanas! Pakistan Tembak Jatuh 25 Drone yang Dikirim India

    Jakarta

    Militer Pakistan menyatakan telah menembak jatuh 25 drone India, sehari setelah kekerasan terburuk antara kedua negara berkekuatan nuklir itu dalam dua dekade.

    Sebelumnya, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif berjanji untuk membalas setelah India melancarkan serangan rudal mematikan pada Rabu (7/5) pagi waktu setempat, yang meningkatkan baku tembak selama berhari-hari di sepanjang perbatasan kedua negara.

    “Kami akan membalas setiap tetes darah para martir ini,” kata Sharif, dalam pidatonya kepada rakyat.

    Setidaknya 45 kematian dilaporkan dari kedua belah pihak setelah kekerasan hari Rabu tersebut, termasuk anak-anak.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (8/5/2025), militer Pakistan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (8/5), bahwa mereka “sejauh ini telah menembak jatuh 25 drone Harop buatan Israel” di beberapa lokasi di seluruh negeri.

    “Tadi malam, India menunjukkan aksi agresi lainnya dengan mengirim drone-drone ke beberapa lokasi,” kata juru bicara militer Pakistan, Ahmed Sharif Chaudhry dari markas besar militer di Rawalpindi, di mana sebuah drone jatuh.

    “Satu drone berhasil menyerang target militer di dekat Lahore,” katanya, seraya menambahkan bahwa empat tentara di kota itu terluka.

    Otoritas Penerbangan Sipil mengatakan bandara Karachi ditutup hingga pukul 6 sore waktu setempat, sementara bandara Islamabad dan Lahore ditutup sebentar “karena alasan operasional”.

    Pakistan dan India telah berperang beberapa kali memperebutkan wilayah Kashmir yang mayoritas penduduknya Muslim — terbagi antara keduanya tetapi diklaim sepenuhnya oleh kedua negara.

    – ‘Hak untuk menanggapi’ –

    Berbicara setelah serangan rudal India hari Rabu, Menteri Pertahanan India Rajnath Singh mengatakan New Delhi memiliki “hak untuk merespons” menyusul serangan terhadap wisatawan di Pahalgam di Kashmir pada 22 April lalu, ketika orang-orang bersenjata menewaskan 26 orang.

    New Delhi menyalahkan kelompok Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan atas penembakan di Pahalgam, dan kedua negara saling melontarkan ancaman sejak itu.

    Pakistan telah membantah terlibat dan menyerukan penyelidikan independen atas serangan di Pahalgam pada 22 April tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tensi Konflik Makin Naik, Meta Blokir Akses Pengguna India ke Media Sensitif di Instagram – Halaman all

    Tensi Konflik Makin Naik, Meta Blokir Akses Pengguna India ke Media Sensitif di Instagram – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Meta, perusahaan induk Instagram memblokir akses pengguna di India ke akun media Muslim terkemuka, @Muslim.

    Hal ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan.

    Pengguna Instagram India yang mencoba mengakses akun dengan 6,7 juta pengikut itu disambut pesan: “Akun tidak tersedia di India. Ini karena kami mematuhi permintaan hukum untuk membatasi konten ini.”

    Langkah tersebut muncul setelah India juga memblokir akses ke akun media sosial sejumlah tokoh dan artis asal Pakistan.

    “Saya menerima ratusan pesan dari pengikut kami di India bahwa mereka tidak bisa melihat akun kami,” kata Ameer Al-Khatahtbeh, pendiri dan pemimpin redaksi @Muslim, dalam pernyataan dikutip dari AFP.

    “Meta telah memblokir akun kami atas permintaan resmi pemerintah India. Ini adalah penyensoran.”

    Meta menolak berkomentar, Al Jazeera melaporkan.

    Induk perusahaan Facebook itu hanya mengarahkan AFP ke halaman kebijakan perusahaan yang menyatakan mereka membatasi konten jika diminta pemerintah karena dianggap melanggar hukum setempat.

    Pemblokiran ini terjadi di tengah meningkatnya permusuhan bersenjata antara India dan Pakistan, yang telah menyebabkan setidaknya 43 orang tewas.

    Ketegangan dipicu serangan rudal India ke wilayah Pakistan, dua pekan setelah New Delhi menuduh Islamabad mendukung serangan terhadap wisatawan di Kashmir.

    Pakistan menolak tuduhan itu dan bersumpah akan membalas.

    Selain @Muslim, sejumlah akun Instagram milik tokoh Pakistan seperti Imran Khan, Babar Azam, dan Shahid Afridi juga diblokir di India.

    India juga telah melarang lebih dari selusin kanal YouTube asal Pakistan, termasuk kantor berita, karena dianggap menyebar konten provokatif.

    Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada Rabu (7/5/2025) mendesak kedua negara untuk menghentikan kekerasan dan menawarkan bantuan dalam menyelesaikan konflik.

    MEDIA SOSIAL – Tangkap layar akun media Muslim terkemuka @Muslim, yang diambil Kamis (8/5/2025). (Tangkap layar IG @Muslim)

    Menlu Iran Kunjungi India

    Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi, tiba di New Delhi pada Kamis (8/5/2025) di tengah meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan.

    Kehadiran Araghchi terjadi hanya beberapa hari setelah ia melakukan kunjungan ke Islamabad.

    Ia bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan serta pimpinan militer negara tersebut.

    Menurut laporan media India, Araghchi dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri India, S Jaishankar, dalam lawatan diplomatik yang penuh perhatian internasional.

    Media lokal berspekulasi bahwa Iran mungkin berupaya menjadi penengah dalam konflik antara dua negara bertetangga bersenjata nuklir itu.

    Beberapa analis juga menduga bahwa Araghchi membawa pesan khusus dari pemerintah Pakistan untuk disampaikan kepada otoritas India.

    Kunjungan ini berlangsung setelah eskalasi militer terbaru antara India dan Pakistan, termasuk serangan udara dan baku tembak di wilayah perbatasan yang disengketakan.

    Upaya diplomatik dari negara ketiga seperti Iran dapat menjadi bagian dari usaha internasional untuk meredakan ketegangan di kawasan Asia Selatan.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Konklaf Hari Pertama Berakhir dengan Asap yang Mengepul

    Konklaf Hari Pertama Berakhir dengan Asap yang Mengepul

    Jakarta

    Dunia Hari Ini kembali dengan laporan dunia selama 24 jam terakhir.

    Laporan utama kami hadirkan dari Vatikan.

    Arti asap hitam yang mengepul

    Konklaf sedang berlangsung di Vatikan dan asap hitam mengepul dari Kapel Sistina di hari pertama.

    Artinya, belum ada paus yang terpilih dalam sidang yang diikuti oleh 133 kardinal dari berbagai negara itu.

    Meskipun setiap orang di Vatikan punya jagoan kandidatnya masing-masing, tetapi mereka sepakat akan satu hal: paus yang baru tidak mungkin diputuskan pada hari Rabu.

    Konklaf yang tertutup dan rahasia telah dimulai sekitar pukul 10 pagi waktu setempat kemarin.

    “Dalam pemungutan suara pertama itu, beberapa kardinal mungkin memperoleh 30 atau 40 suara dan kemudian saat makan malam, diskusi dapat dilanjutkan,” kata Andrea Gagliarducci, jurnalis Catholic News Agency kepada ABC.

    Indonesia akan menjadi tempat uji coba vaksin TBC

    Hal ini dikemukakan Prabowo yang menyambut Bill Gates dan belasan konglomerat Indonesia di Istana Merdeka kemarin.

    “Kami memiliki dua situs uji coba vaksin tersebut di sini, dan itu akan membantu kami mengetahui seberapa efektif vaksin tersebut,” katanya.

    Menurut Prabowo uji coba vaksin ini merupakan hal yang baik karena TBC menelan hampir 100.000 jiwa setiap tahunnya.

    Uji coba vaksin milik Bill Gates ini juga dilakukan di India dan Afrika.

    Pakistan mengizinkan militer bergerak

    Kantor Perdana Menteri Pakistan mengatakan pihak angkatan bersenjata mereka sudah diberi wewenang untuk melakukan “tindakan yang sesuai” untuk menanggapi serangan udara India di Kashmir.

    Rabu kemarin, India menembakkan rudal ke Kashmir, yang dikuasai Pakistan, menewaskan sedikitnya 31 orang termasuk seorang anak.

    Pemerintah Pakistan mengatakan India telah “memicu kekacauan di wilayah tersebut” dan menyebut tanggung jawab atas konsekuensi sepenuhnya di tangan India.

    Kedua negara juga terlibat dalam serangan saling tembak-menembak di sepanjang Garis Kontrol, perbatasan de facto mereka di Kashmir dengan 13 warga sipil tewas dan 43 orang terluka.

    Lebih dari 90 orang tewas dalam serangan di Gaza

    Seorang pejabat Israel mengatakan serangan Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 92 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan dua jurnalis.

    Jurnalis Yahya Sobeih, yang bekerja lepas untuk beberapa media lokal, termasuk di antara mereka yang tewas, menurut kantor media Gaza.

    Dia baru-baru ini membagikan foto putrinya yang baru lahir di Instagram.

    Pertumpahan darah baru terjadi beberapa hari setelah Israel menyetujui rencana untuk mengintensifkan serangannya di Palestina, tapi militer Israel belum memberikan komentar soal hal tersebut.

    Lihat Video ‘Konklaf Pemilihan Paus Terlama dan Tercepat dalam Sejarah’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini