Negara: Pakistan

  • Prabowo Terima Bintang Kehormatan Tertinggi dari Presiden Pakistan

    Prabowo Terima Bintang Kehormatan Tertinggi dari Presiden Pakistan

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menerima anugerah penghargaan Nishan-e-Pakistan dari Presiden Pakistan Asif Ali Zardari. Penghargaan ini diberikan kepada Prabowo yang dinilai berjasa besar dan memiliki kontribusi luar biasa dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara.

    Dikutip Biro Sekretariat Presiden, penganugerahan itu diberikan dalam prosesi upacara di Ruang Iqbal, Aiwan-e-Sadr, Selasa (9/12).

    Dalam prosesi upacara tersebut, Presiden Asif Ali Zardari didampingi Perdana Menteri Pakistan Shehbaz menyematkan langsung bintang kehormatan tertinggi Nishan-e-Pakistan kepada Prabowo.

    Nishan-e-Pakistan merupakan penghargaan tertinggi dalam Order of Pakistan yang didirikan pada 19 Maret 1957. Penghargaan ini diberikan kepada warga Pakistan maupun tokoh asing yang telah memberikan jasa istimewa (services of highest distinction) dan kontribusi penting di tingkat nasional maupun internasional.

    Penganugerahan kepada Prabowo mencerminkan pengakuan Pemerintah Pakistan terhadap peran strategis Indonesia di kawasan Indo-Pasifik serta komitmen Prabowo dalam memperkuat hubungan kerja sama pertahanan, ekonomi, dan solidaritas dunia Islam.

    Upacara penganugerahan ini turut dihadiri oleh para menteri dan anggota parlemen Pakistan, serta para duta besar negara-negara sahabat.

    Beberapa pemimpin negara penerima penghargaan ini antara lain Raja Jordan, Abdullah II bin Hussein, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah.

    (eva/dek)

  • Prabowo Teken 7 Kesepakatan dengan Pakistan, Kerja Sama Bidang Teknologi hingga Dagang

    Prabowo Teken 7 Kesepakatan dengan Pakistan, Kerja Sama Bidang Teknologi hingga Dagang

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia dan Pakistan meneken nota kesepahaman atau MoU untuk memperkuat kemitraan dan perjanjian kerja sama di sejumlah sektor. 

    Pertukaran dokumen tersebut berlangsung di kediaman PM Pakistan di Islamabad dan secara langsung disaksikan Presiden Prabowo Subianto dan PM Pakistan Shehbaz Sharif. 

    “Hari ini kita telah mengadakan pertemuan yang sangat produktif. Kita telah mencapai banyak kesepakatan di berbagai bidang dan kita telah membahas hal-hal yang menjadi kepentingan bersama,” ujar Prabowo dalam keterangan tertulis, Selasa (9/12/2025).

    Berdasarkan keterangan Sekretariat Presiden ada tujuh poin kerja sama kemitraan RI dan Pakistan. Salah satunya penguatan di sektor teknologi.

    Kemudian, sektor yang turut dikerja samakan yakni sektor pendidikan, UMKM, pemberantasan narkoba, perdagangan hingga kesehatan.

    Pada intinya, MoU dan perjanjian kerja sama diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, serta memperkokoh kontribusi kedua negara dalam menjaga stabilitas kawasan.

    Berikut 7 poin kerja sama dalam MoU RI-Pakistan :

    1. Perjanjian antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia dengan Higher Education Commission (HEC) of Islamic Republic of Pakistan tentang pengakuan bersama Sertifikat dan Gelar Pendidikan Tinggi;

    2. Perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Pakistan untuk Program Hibah pada “The Indonesian Aid Scholarships”;

    3. MoU antara SMESCO dan SMEDA tentang Kemitraan Strategis dalam Fasilitasi Usaha Kecil dan Menengah;

    4. MoU antara Arsip Nasional Republik Indonesia dan the Cabinet Division Represented by National Archives Pakistan tentang Kerja Sama Kearsipan;

    5. MoU antara Badan Narkotika Nasional Pemerintah Republik Indonesia dan Ministry of Interior and Narcotics Control Pemerintah Pakistan tentang Kerja Sama dalam Pencegahan dan Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif Baru dan Prekursornya; 

    6. MoU antara Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Republik Indonesia dan Pakistan Halal Authority dalam Perdagangan dan Sertifikasi Halal;

    7. MoU tentang Kerja Sama di Bidang Kesehatan. 

  • 5
                    
                        Prabowo Dikawal Jet Tempur, PM Pakistan: Ketulusan Kami karena Pemimpin Cakap Berkunjung
                        Nasional

    5 Prabowo Dikawal Jet Tempur, PM Pakistan: Ketulusan Kami karena Pemimpin Cakap Berkunjung Nasional

    Prabowo Dikawal Jet Tempur, PM Pakistan: Ketulusan Kami karena Pemimpin Cakap Berkunjung
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif mengungkapkan, pengerahan pesawat tempur yang mengawal kedatangan Presiden Prabowo Subianto ke Pakistan bukan protokol rutin.
    Ia menyebutkan, penyambutan itu merupakan bentuk penghormatan Pakistan terhadap Prabowo sebagai pemimpin yang cakap dan dinamis.
    “Pengawalan itu bukan bentuk bantuan atau prosedur rutin. Itu berasal dari ketulusan hati kami karena seorang pemimpin yang cakap dan dinamis dari negara Muslim terbesar di dunia berkunjung ke Pakistan,” kata PM Shehbaz usai pertemuan bilateral dengan Prabowo di kediaman resmi Perdana Menteri, Selasa (9/12/2025), dikutip dari siaran pers.
    PM Sharif menyampaikan kehormatan atas kehadiran Presiden Prabowo di Pakistan, seraya menyebut Indonesia sebagai negara sahabat yang memiliki kedekatan historis panjang dengan Pakistan.
    “Merupakan suatu kehormatan besar bagi kami untuk kembali menyambut Anda atas nama rakyat Pakistan, pemerintah, dan saya pribadi. Kunjungan ini adalah kunjungan seorang Presiden Indonesia pertama dalam tujuh tahun terakhir, dan Pakistan adalah rumah kedua Anda,” ujar dia.
    Kunjungan Presiden Prabowo ini bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Pakistan.
    PM Sharif menyoroti sejarah panjang solidaritas kedua negara, termasuk dukungan Pakistan terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia serta dukungan Indonesia kepada Pakistan.
    “Indonesia berdiri teguh bersama Pakistan. Dan ini telah tercatat dalam sejarah dengan kata-kata emas dan ini akan dikenang oleh rakyat Pakistan selamanya,” ucapnya.
    PM Sharif menyebut pertemuan dengan Presiden Prabowo berlangsung sangat produktif dan menghasilkan sejumlah kesepakatan penting untuk memperkuat kerja sama kedua negara.
    Pakistan siap berkolaborasi untuk menyeimbangkan neraca perdagangan yang saat ini mencapai 4,5 miliar dollar AS.
    PM Shehbaz juga menyampaikan kesiapan Pakistan untuk mengirim tenaga medis guna mendukung program pembangunan perguruan tinggi dan fasilitas kesehatan di Indonesia.
    “Kami telah membahas bagaimana mengambil langkah-langkah perbaikan untuk menyeimbangkan neraca perdagangan ini melalui ekspor pertanian dari Pakistan, melalui ekspor inisiatif-inisiatif yang dipimpin oleh IT, dan tentu saja di banyak bidang lainnya,” kata PM Shehbaz.
    PM Sharif pun yakin
    hubungan Indonesia-Pakistan
    akan terus berkembang.
    “Kunjungan Anda hari ini akan membawa hubungan baik ini ke tingkat yang jauh lebih tinggi, insya Allah. Dalam arti sebenarnya, kedua negara kita akan bekerja sama demi kemajuan dan perdamaian, tidak hanya di antara kedua negara kita, tetapi juga di seluruh kawasan,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Minta Pakistan Kirim Dokter untuk Tingkatkan Sektor Kesehatan RI

    Prabowo Minta Pakistan Kirim Dokter untuk Tingkatkan Sektor Kesehatan RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyampaikan kerja sama RI dengan Pakistan akan memperkuat sektor kesehatan.

    Hal tersebut diungkap Prabowo dalam sambutannya saat melakukan pertemuan bilateral dengan PM Pakistan, Shehbaz Sharif di Islamabad, Pakistan, Selasa (9/12/2025).

    “Saya sangat senang dan bersyukur bahwa Pakistan bersedia membantu kami di bidang kesehatan dengan mengirimkan dokter, profesor, dan pakar Anda untuk membantu kami di sektor kesehatan,” ujar Prabowo.

    Orang nomor satu di Indonesia itu menyatakan dokter hingga pakar dari Pakistan itu akan masuk dalam program pendidikan pemerintah di bidang kesehatan.

    Dengan demikian, tenaga kerja di Indonesia diharapkan dapat menyerap ilmu dari profesor maupun ahli Pakistan di bidang kesehatan nantinya.

    “Kami sangat membutuhkan dokter dan dokter gigi, dan saya sedang memulai program pendidikan besar-besaran di bidang ini. Jadi bantuan Anda akan sangat strategis dan penting bagi kami,” imbuhnya.

    Lebih jauh, Prabowo juga telah memerintahkan menteri di Indonesia agar bisa memperkuat hubungan dagang dengan pemerintah Pakistan untuk kepentingan masyarakat ke depannya.

    “Dan yakinlah bahwa kita ingin bergerak secepat mungkin di semua bidang ini. Bidang pendidikan, bidang perdagangan, bidang kerja sama pertanian, dan ilmu pengetahuan serta teknologi,” pungkasnya.

  • Temui PM Pakistan, Prabowo: Kita Negara Islam Besar yang Moderat

    Temui PM Pakistan, Prabowo: Kita Negara Islam Besar yang Moderat

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto telah menemui Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif di Islamabad, Pakistan, Selasa (9/12/2025).

    Mulanya, Prabowo mengapresiasi atas sambutan hangat yang diberikan pemerintah maupun masyarakat Pakistan atas kedatangannya itu.

    Prabowo yang menggunakan pesawat kepresidenan Garuda Indonesia-1 mendapatkan penyambutan istimewa dengan enam jet tempur JF-17 Thunder milik Angkatan Udara Pakistan.

    “Sebelum saya mendarat di tanah Pakistan, saya disambut di udara, dikawal oleh pilot-pilot Angkatan Udara Anda yang terhormat dengan JF-17 Thunder Anda. Sebuah kehormatan besar bagi saya,” ujar Prabowo.

    Setelah itu, Prabowo menyatakan bahwa pemerintah RI dan Pakistan merupakan negara Islam besar yang memiliki kepentingan yang sama.

    Islam yang dimaksud Prabowo adalah perilaku yang moderat. Islam yang menggaungkan inklusivitas, toleransi, dan hubungan persaudaraan antara kedua negara kita yang solid.

    “Kita memiliki kepentingan bersama, kita mungkin sama-sama negara Muslim terbesar di dunia, tetapi Islam kita adalah Islam moderat,” imbuhnya.

    Kemudian, orang nomor satu di Indonesia berharap agar kerja sama yang selama ini dijalani bisa terus ditingkatkan dan bermanfaat bagi kedua negara.

    “Saya pikir sangat penting bagi kita dalam beberapa hari dan tahun mendatang untuk memanfaatkan sejarah ini, memanfaatkan ikatan persaudaraan ini untuk memberi manfaat bagi rakyat kita di sebagian besar bidang,” pungkasnya.

  • Prabowo Absen di Hakordia, Ketua KPK: Kami Merasakan Kehadiran Beliau

    Prabowo Absen di Hakordia, Ketua KPK: Kami Merasakan Kehadiran Beliau

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto tak mempermasalahkan ketidakhadiran Presiden Prabowo Subianto dalam acara puncak memperingati Hari Antikorupsi Sedunia atau Hakordia 2025 di kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (9/12/2025). 

    Menurutnya, meski tidak hadir, semangat antikorupsi Prabowo tetap terasa dalam peringatan Hakordia kali ini.

    “Bapak Presiden memang hari ini tidak hadir, tetapi suasana dalam pelaksanaan ini kami merasakan kehadiran beliau,” ujar Setyo kepada wartawan seusai acara puncak Hakordia 2025.

    Setyo mengatakan, KPK sudah berkoordinasi dengan pihak Istana terkait acara puncak peringatan Hakordia 2025 di Yogyakarta. Hanya saja, kata dia, Presiden Prabowo tidak bisa hadir karena sedang kunjungan kenegaraan di Pakistan yang sudah terjadwal jauh sebelumnya.

    “Kami sudah menjelaskan rundown kegiatan yang tanggal 6, 7, 8, 9 (Desember), tetapi, karena memang sudah ada jadwal kenegaraan yang sudah direncanakan dari sebelum-sebelumnya,” tutur dia.

    Menurut Setyo, ketidakhadiran Presiden Prabowo Subianto juga sudah diwakili oleh sejumlah menteri dan kepala lembaga di acara Harkodia tersebut. Menurut dia, kehadiran para menteri atau kepala lembaga tersebut menunjukkan komitmen Pemerintahan Presiden Prabowo terhadap pemberantasan korupsi.

    “Saya yakin pesan yang disampaikan adalah komitmen terhadap pemberantasan korupsi tetap harus dilaksanakan, dan itu sejalan dengan apa yang sering beliau sampaikan pada beberapa event di dalam negeri maupun luar negeri,” pungkas Setyo.

    Pantauan Beritasatu.com, sejumlah menteri dan kepala lembaga menghadiri acara puncak Hakordia 2025 di Yogyakarta, yakni Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierly, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menkomdigi Meutya Hafidz, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Sarah Sadiqa, serta Kepala Badan Pengawasan dan Keuangan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh. 

    Kemudian, kegiatan ini dihadiri pejabat struktural hingga Dewan Pengawas KPK. Tampak juga eks Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron. Selain itu, hadir juga Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. Lalu ada juga perwakilan aparat penegak hukum lainnya dari Polri hingga Kejaksaan.

  • Ini ‘Benteng Berjalan’ yang Digunakan Prabowo selama Kunjungan ke Pakistan

    Ini ‘Benteng Berjalan’ yang Digunakan Prabowo selama Kunjungan ke Pakistan

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Pakistan pada 8-9 Desember 2025. Setibanya di Islamabad, Prabowo disambut langsung Presiden Pakistan Asif Ali Zardar dan Perdana Menteri Pakistan Muhammad Shehbaz Sharif di Pangkalan Udara Nur Khan. Selama di Pakistan, Prabowo menggunakan ‘benteng berjalan’ besutan Mercedes-Benz, Mercedes-Maybach S600 Pullman.

    Seperti tampak dalam video yang diunggah oleh akun YouTube Sekretariat Presiden, Prabowo terlihat menaiki Mercedes-Maybach S600 Pullman warna abu-abu metalik. Mobil itu merupakan versi yang lebih panjang dari S-Class standar dan sering digunakan untuk kendaraan operasional pejabat tinggi atau tamu VIP.

    Secara spesifikasi mesin, mobil ini dibekali jantung pacu 5.980 cc, V12, twin turbo, dengan output tenaga 530 dk dan torsi 830 Nm. Mobil ini juga dilengkapi ban run flat yang bisa membuat mobil ini terus melaju beberapa puluh kilometer dalam kondisi ban pecah atau bocor.

    Untuk level kendaraan pejabat negara, Mercedes-Maybach S600 Pullman juga telah dilengkapi dengan sistem keamanan antipeluru bersertifikasi VR10 dan juga tahan ledakan dengan sertifikasi ERV 2010. Kendaraan ini tidak dijual untuk umum dan hanya bisa dipesan untuk keperluan khusus, seperti untuk kendaraan pejabat negara.

    Diberitakan sebelumnya, kunjungan Prabowo ke Pakistan merupakan yang perdana. Sebelumnya, kunjungan Indonesia ke Pakistan terakhir, yakni dilakukan oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo pada 2018. Kunjungan ini juga sekaligus memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Pakistan.

    Selama kunjungan, Prabowo bakal melakukan beberapa pertemuan, salah satunya pembicaraan tingkat delegasi dengan Perdana Menteri Muhammad Shehbaz Sharif. Prabowo juga akan bertemu Presiden Asif Ali Zardari, dilanjutkan dengan Kepala Staf Angkatan Darat & Kepala Staf Angkatan Pertahanan Marsekal Lapangan Syed Asim Munir.

    Pertemuan ini akan membahas peningkatan hubungan bilateral, termasuk menjajaki kerja sama baru di berbagai sektor. Kedua negara juga bakal menandatangani beberapa nota kesepahaman atau MoU.

    (lua/din)

  • 5
                    
                        Prabowo Dikawal Jet Tempur, PM Pakistan: Ketulusan Kami karena Pemimpin Cakap Berkunjung
                        Nasional

    4 Prabowo Dikawal 6 Jet Tempur JF-17 Thunder Saat Tiba di Pakistan Nasional

    Prabowo Dikawal 6 Jet Tempur JF-17 Thunder Saat Tiba di Pakistan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto telah tiba di Islamabad, Pakistan pada Senin (8/12/2025), untuk memenuhi undangan resmi Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif.
    Berdasarkan keterangan Sekretariat Presiden kunjungan kenegaraan ini langsung disambut dengan seremoni militer penuh kehormatan, menegaskan kuatnya hubungan strategis kedua negara.
    Bahkan, Prabowo yang menggunakan pesawat kepresidenan Garuda Indonesia-1 mendapatkan penyambutan istimewa sebelum mendarat.
    Enam jet tempur JF-17 Thunder milik Angkatan Udara Pakistan mengawal pesawat kepresidenan ketika memasuki wilayah udara Pakistan, sebuah tradisi khusus yang hanya diberikan kepada tamu negara setingkat kepala negara.
    Setibanya di Nur Khan Base Airport, Presiden Prabowo disambut langsung oleh Presiden Pakistan Asif Ali Zardari dan PM
    Shehbaz Sharif
    , sementara dari pihak Indonesia terlihat Duta Besar RI untuk Pakistan Chandra Warsenanto dan Atase Pertahanan RI Kolonel Inf Henru Hidayat Susanto.
    Upacara kehormatan dengan jajar pasukan, dentuman 21 kali Gun Salute, dan rangkaian bunga dari seorang anak kecil Pakistan menambah hangatnya sambutan untuk Presiden Republik Indonesia.
    Kunjungan ini memiliki makna historis penting, bertepatan dengan peringatan 75 tahun
    hubungan diplomatik

    Indonesia-Pakistan
    .
    Kehadiran Presiden Prabowo juga menghidupkan kembali jejak sejarah persahabatan yang dimulai sejak kunjungan Presiden Sukarno pada 1950, momen yang dikenang sebagai fondasi eratnya hubungan kedua bangsa.
    Undangan kunjungan ini sudah disampaikan PM Shehbaz sebanyak dua kali, yaitu saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D8 di Kairo serta sesudah KTT Perdamaian Gaza di Sharm El Sheikh, Mesir.
    Pemerintah Indonesia memandang kunjungan ini sebagai kesempatan strategis untuk memperkuat kerja sama bilateral di tengah dinamika geopolitik regional dan global.
    Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendorong solidaritas, kolaborasi, dan kemitraan yang saling menguntungkan dengan Pakistan dan negara-negara sahabat lainnya.
    Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan ke Islamabad adalah Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7
                    
                        Prabowo Berkunjung ke Pakistan, Disambut Presiden dan PM
                        Nasional

    7 Prabowo Berkunjung ke Pakistan, Disambut Presiden dan PM Nasional

    Prabowo Berkunjung ke Pakistan, Disambut Presiden dan PM
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden RI Prabowo Subianto berkunjung ke Islamabad, Pakistan, pada Senin (8/12/2025) hingga Selasa (9/12/2025) besok.
    Berdasarkan akun
    Instagram
    Kedubes
    Pakistan
    untuk Indonesia, Prabowo mendarat di Bandara PAF Base Nur Khan, Pakistan, Senin (8/12/2025), disambut langsung oleh Presiden Pakistan Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri (PM) Pakistan Muhammad Shehbaz Sharif.
    “Ini akan menjadi kunjungan pertama Presiden
    Prabowo ke Pakistan
    . Kunjungan presiden terakhir dari Indonesia dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2018. Kunjungan mendatang ini memiliki makna yang lebih mendalam, karena bertepatan dengan peringatan 75 tahun terjalinnya
    hubungan diplomatik
    antara Pakistan dan Indonesia,” tulis keterangan Kedubes Pakistan untuk Indonesia, Minggu (7/12/2025).
    Menurut keterangan tersebut, kunjungan ini digelar atas undangan PM Pakistan.
    Selama kunjungannya, Prabowo akan mengadakan pembicaraan tingkat delegasi dengan PM Pakistan serta bertemu dengan Presiden Pakistan, Kepala Staf Angkatan Darat Militer Pakistan, dan Kepala Staf Angkatan Pertahanan.
    Kedua belah pihak akan membahas agenda luas yang bertujuan untuk lebih memperkuat hubungan Pakistan-Indonesia dan menjajaki peluang
    kerja sama
    baru, termasuk perdagangan, investasi, pertahanan, kesehatan, IT, iklim, pendidikan, dan budaya, serta meningkatkan kolaborasi di tingkat regional dan global.
    Beberapa MoU pun diperkirakan akan ditandatangani Indonesia dan Pakistan selama kunjungan tersebut.
    Adapun Pakistan dan Indonesia sejak lama telah menikmati hubungan yang erat dan bersahabat, yang didasari oleh nilai-nilai dan kepentingan bersama.
    Kunjungan Prabowo akan memberikan kesempatan penting untuk mempererat hubungan bilateral dan memperluas kerja sama yang saling menguntungkan, yang berkontribusi pada pertumbuhan dan diversifikasi kemitraan yang berkelanjutan antara kedua negara.
    Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Seskab Teddy Indra Wijaya, dan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo belum menjawab pertanyaan Kompas.com mengenai
    kunjungan Prabowo ke Pakistan
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Bertolak ke Pakistan 8-9 Desember, Hadiri Undangan PM Shehbaz Sharif

    Prabowo Bertolak ke Pakistan 8-9 Desember, Hadiri Undangan PM Shehbaz Sharif

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan pada 8–9 Desember 2025 atas undangan Perdana Menteri Pakistan Muhammad Shehbaz Sharif.

    Dikutip melalui pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Pakistan, Presiden Prabowo akan didampingi delegasi tingkat tinggi yang terdiri atas sejumlah menteri dan pejabat senior.

    Kunjungan ini menjadi lawatan pertama Presiden Prabowo ke Pakistan. Adapun kunjungan presiden Indonesia sebelumnya dilakukan pada 2018 oleh Presiden Joko Widodo.

    Momentum kali ini dinilai memiliki arti penting karena bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Pakistan.

    Selama berada di Islamabad, Presiden Prabowo dijadwalkan melakukan pertemuan delegasi dengan Perdana Menteri Shehbaz Sharif.

    Selain itu, ia juga akan bertemu Presiden Pakistan Asif Ali Zardari.

    Kepala Staf Angkatan Darat sekaligus Kepala Staf Pertahanan Pakistan, Field Marshal Syed Asim Munir, juga akan melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo.

    Nantinya, Indonesia dan Pakistan akan membahas agenda luas yang mencakup penguatan hubungan bilateral serta pembukaan peluang kerja sama baru di bidang perdagangan, investasi, pertahanan, kesehatan, teknologi informasi, iklim, pendidikan, dan kebudayaan.

    “Kedua negara juga berupaya meningkatkan kolaborasi di tingkat regional maupun global. Sejumlah nota kesepahaman (MoU) diperkirakan akan ditandatangani dalam kunjungan tersebut,” tulis Kemlu Pakistan dalam pernyataan resmi dikutip Senin (8/12/2025).

    Hubungan Indonesia dan Pakistan selama ini dikenal erat dan didasari nilai serta kepentingan bersama.

    Pemerintah Pakistan menilai kunjungan Presiden Prabowo menjadi kesempatan penting untuk memperdalam hubungan kedua negara sekaligus memperluas kerja sama yang saling menguntungkan, sejalan dengan komitmen diversifikasi kemitraan Indonesia–Pakistan.