Negara: Pakistan

  • Hampir 800 Juta Orang di Dunia Idap Penyakit Ginjal, Negara Ini Penyumbang Terbanyak

    Hampir 800 Juta Orang di Dunia Idap Penyakit Ginjal, Negara Ini Penyumbang Terbanyak

    Jakarta

    Jumlah orang dewasa yang hidup dengan penyakit ginjal kronis atau chronic kidney disease (CKD) meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 1990, dan kini mencapai hampir 800 juta jiwa di seluruh dunia, menurut riset terbaru yang diterbitkan di The Lancet.

    Temuan ini berasal dari studi Global Burden of Disease (GBD) 2023, yang menelusuri tren CKD pada populasi usia 20 tahun ke atas di 204 negara dan wilayah selama periode 1990 hingga 2023. Penelitian dipimpin oleh tim dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), University of Washington, bekerja sama dengan New York University Grossman School of Medicine dan University of Glasgow.

    Dengan menganalisis 2.230 sumber data, studi ini menjadi penilaian paling komprehensif sejauh ini mengenai beban penyakit ginjal kronis, baik yang berujung kematian maupun yang tidak fatal, di seluruh dunia.

    Negara Penyumbang Kasus Penyakit Ginjal Terbanyak

    Pada 2023, CKD menjadi penyebab kematian ke-9 terbesar secara global, dengan hampir 1,5 juta kematian, serta penyebab ke-12 terbesar kecacatan. Berbeda dengan sebagian besar penyebab kematian utama lain, angka kematian global terseragam usia akibat CKD justru meningkat, dari 24,9 per 100.000 jiwa pada 1990 menjadi 26,5 per 100.000 jiwa pada 2023.

    China dan India, dengan beberapa negara dengan populasi terbesar di dunia, mencatat jumlah pengidap CKD tertinggi, masing-masing 152 juta dan 138 juta jiwa. Namun, penyakit ini juga meluas di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Indonesia, Jepang, Brasil, Rusia, Meksiko, Nigeria, Pakistan, Bangladesh, Iran, Filipina, Vietnam, Thailand, dan Turki, yang masing-masing melaporkan lebih dari 10 juta orang dewasa hidup dengan CKD.

    “Penyakit ginjal kronis merupakan krisis kesehatan global yang terus berkembang, namun sebagian besar dampaknya dapat dicegah. Mengurangi angka kematian sangat penting untuk mencapai target WHO, yaitu mengurangi kematian dini akibat penyakit tidak menular hingga sepertiganya sebelum tahun 2030,” ujar Lauryn Stafford, salah satu penulis dan peneliti di IHME, dikutip dari News Medical Net, Senin (10/11/2025).

    Penelitian ini juga menyoroti CKD sebagai kontributor besar terhadap penyakit kardiovaskular, sekaligus mengungkap berbagai faktor risikonya. Pada 2023, gangguan fungsi ginjal menyumbang hampir 12 persen kematian kardiovaskular global, menempati peringkat ketujuh di antara faktor risiko kematian jantung, bahkan di atas diabetes dan obesitas.

    Studi ini mengidentifikasi 14 faktor risiko terperinci untuk CKD, dengan diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas sebagai faktor penyebab hilangnya tahun-tahun hidup sehat terbesar. Faktor-faktor pola makan, seperti rendahnya asupan buah dan sayur serta tingginya konsumsi natrium, juga memberikan kontribusi yang substansial.

    “Penyakit ginjal kronis merupakan faktor risiko utama bagi penyebab utama penurunan kesehatan lainnya sekaligus beban penyakit yang signifikan. Namun, penyakit ini masih kurang mendapat perhatian kebijakan dibandingkan penyakit tidak menular lainnya, meskipun dampaknya tumbuh paling cepat di wilayah-wilayah yang sudah menghadapi kesenjangan kesehatan terbesar,” ucap Dr Theo Vos, penulis senior dan Profesor Emeritus IHME.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/naf)

  • Perundingan Damai Gagal, 2 Negara Muslim Terancam Perang Panjang

    Perundingan Damai Gagal, 2 Negara Muslim Terancam Perang Panjang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Putaran terakhir perundingan damai antara Afghanistan dan Pakistan dipastikan gagal. Pemerintahan Taliban Afghanistan menyalahkan lawannya dan menilai tak bertanggung jawab serta tidak kooperatif.

    Padahal juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan Pakistan ingin mengalihkan sebuah tanggung jawab di tangan Afghanistan.

    “Dalam diskusi, pihak Pakistan berupaya mengalihkan seluruh tanggung jawab atas keamanan pada pemerintah Afghanistan. Namun tidak ingin bertanggung jawab pada keamanan Afghanistan dan sendiri,” jelasnya dikutip dari AFP, Sabtu (8/11/2025).

    Dia menilai sikap Pakistan itu membuat diskusi dua belah pihak akhirnya tak menghasilkan kesepakatan apapun. “Sikap delegasi Pakistan yang tidak bertanggung jawab dan tidak kooperatif tidak membuahkan hasil apapun,” ucapnya.

    Pihak Islamabad dan mediator tak segera mengomentari informasi itu.

    Namun sehari sebelumnya, Menteri Penerangan Pakistan Attaullah Tarar telah mengisyaratkan kegagalan perundingan. Dia juga mengatakan Afghanistan bertanggung jawab untuk memberantas terorisme.

    “Pakistan akan menggunakan semua opsi untuk menjaga keamanan rakyat dan kedaulatannya,” kata Tarar.

    Kedua negara telah menyepakati gencatan senjata pada 19 Oktober 2025 di Qatar. Pertemuan terakhir dilakukan di Turki pada hari Kamis lalu dan hampir bungkam soal isi diskusi.

    Hubungan dua negara telah memburuk beberapa tahun terakhir. Penyebabnya karena Afghanistan dituding menampung kelompok militan yang melakukan serangan di Pakistan dan sebaliknya pemerintah Taliban terus membantah tuduhan tersebut.

    Pakistan diketahui ingin ada jaminan dari Afghanistan menyetop dukungan organisasi bersenjata, khususnya Taliban Pakistan. Sebaliknya Afghanistan ingin kedaulatan wilayahnya dihormati dan menuduh balik dukungan kelompok bersenjata penentang negara itu oleh Islamabad.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Presiden Prabowo Terima Surat Kepercayaan dari 12 Dubes Negara Sahabat

    Presiden Prabowo Terima Surat Kepercayaan dari 12 Dubes Negara Sahabat

    Presiden Prabowo Terima Surat Kepercayaan dari 12 Dubes Negara Sahabat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto menerima surat kepercayaan dari 12 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.
    Penyerahan surat kepercayaan tersebut digelar di Ruang Kredensial,
    Istana Merdeka
    , Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025) siang.
    Prosesi penyerahan surat kepercayaan dimulai dengan
    upacara kredensial
    atau upacara penyambutan kedatangan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) oleh pasukan militer di halaman Istana Merdeka.
    Di momen ini, satu per satu
    Duta Besar LBBP
    datang bergiliran.
    Kemudian, lagu kebangsaan masing-masing negara sahabat dikumandangkan sebagai bentuk penghormatan.
    Setelah penyambutan di halaman istana, satu per satu duta besar dipersilakan masuk ke dalam Istana Merdeka untuk menghadap Presiden Prabowo.
    Mereka pun menyerahkan surat kepercayaan secara bergiliran.
    Setelah menyerahkan surat, para duta besar secara bergantian melakukan prosesi foto bersama dengan Presiden Prabowo.
    Kemudian berpamitan dan kembali keluar untuk diberikan penghormatan oleh pasukan militer.
    Lalu, lagu kebangsaan Indonesia Raya diperdengarkan.
    Turut mendampingi Presiden dalam kesempatan ini adalah Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono.
    Berikut ini 12 nama Duta Besar LBBP Designate Resident dan Designate Non-Resident untuk Republik Indonesia yang menemui Prabowo hari ini secara berturut-turut:
    1. Barbara Szymanowska, Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Polandia untuk Republik Indonesia.
    2. Khalid Jassim Alyassin, Duta Besar LBBP Designate Resident Negara Kuwait untuk Republik Indonesia.
    3. Gladys Kamia Isihanua, Duta Besar LBBP Designate Resident Kepulauan Solomon untuk Republik Indonesia.
    4. Zahid Hafeez Chaudhri, Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Islam Pakistan untuk Republik Indonesia.
    5. Sharon Ann Lennon, Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Irlandia untuk Republik Indonesia beserta spouse.
    6. Tornike Nozadze, Duta Besar LBBP Designate Resident Georgia untuk Republik Indonesia.
    7. Bernardo de Sicard Escoda, Duta Besar LBBP Designate Resident Kerajaan Spanyol untuk Republik Indonesia.
    8. Salem Ahmed Balfakeeh, Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Yaman untuk Republik Indonesia.
    9. Francisco de la Torre Galindo, Duta Besar LBBP Designate Resident Negara Meksiko Serikat untuk Republik Indonesia beserta spouse.
    10. Ralf Beste, Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Federal Jerman untuk Republik Indonesia.
    11. Patrick Hemmer, Duta Besar LBBP Designate Non-Resident Keharyapatihan Luksemburg untuk Republik Indonesia.
    12. Muhammetnyyas Mashalov, Duta Besar LBBP Designate Non-Resident Republik Turkmenistan untuk Republik Indonesia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Trump Bakal Kunjungi India, Hubungan Dagang dengan Modi Mencair

    Trump Bakal Kunjungi India, Hubungan Dagang dengan Modi Mencair

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden AS Donald Trump menyatakan kesiapannya berkunjung ke India atas undangan Perdana Menteri Narendra Modi. Hal itu menandai kemungkinan membaiknya hubungan dagang kedua negara setelah sempat memanas akibat tarif tinggi.

    “Dia teman saya, kami sering berbicara, dan dia ingin saya datang ke sana. Kami akan mengatur itu, saya akan pergi,” kata Trump kepada wartawan dikutip dari Bloomberg pada Jumat (7/11/2025).

    Dia juga menyebut Modi sebagai “sosok hebat.” Trump mengatakan kunjungan tersebut mungkin akan dilakukan tahun depan, meski belum memberikan jadwal pasti.

    Sebelumnya, awal tahun ini Trump memberlakukan tarif sebesar 50% terhadap ekspor India ke AS, sebagian untuk menekan New Delhi agar menghentikan pembelian minyak dari Rusia. 

    Langkah tersebut menambah ketegangan dalam negosiasi yang sudah alot terkait tudingan AS terhadap tingginya bea masuk dan hambatan perdagangan India terhadap produk-produk Amerika.

    Dalam beberapa pekan terakhir, Trump menyebut Modi telah berjanji untuk mengurangi pembelian minyak mentah dari Rusia dan menyampaikan optimisme atas kemajuan pembicaraan dagang.

    Namun, belum jelas apakah hubungan hangat tersebut akan bertahan lama. 

    Kedekatan politik antara Trump dan Modi yang sebelumnya terjalin erat juga sempat terganggu oleh klaim Trump bahwa dirinya pantas mendapat pujian atas upaya perdamaian dalam konflik bersenjata empat hari antara India dan Pakistan.

    Kunjungan kenegaraan terakhir Trump ke India dilakukan pada Februari 2020, saat masa jabatan pertamanya sebagai Presiden AS.

  • Perang 2 Negara Muslim Kembali Memanas, Serangan Pecah

    Perang 2 Negara Muslim Kembali Memanas, Serangan Pecah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Konflik dua negara muslim, Pakistan dan Afghanistan kembali terjadi. Menurut sumber militer Afghanistan dan sejumlah saksi mata, proyektil ditembakkan dari Pakistan ke Afghanistan Kamis.

    Padahal kedua negara tetangga itu akan melanjutkan perundingan untuk memperkuat gencatan senjata. Rencananya pembicaraan akan dilakukan di Turki.

    “Pakistan menggunakan senjata ringan dan berat dan menargetkan wilayah sipil,” kata sumber militer Afghanistan mengenai penembakan tersebut, yang menurut para saksi mata berlangsung selama 10-15 menit, dikutip AFP, Jumat (6/10/2025).

    “Kami belum membalas, demi menghormati negosiasi yang sedang berlangsung di Istanbul,” tambah sumber tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim.

    Bentrokan perbatasan terjadi sejak awal bulan lalu, menyusul ledakan di Kabul menewaskan lebih dari 70 orang, termasuk sekitar 50 warga sipil Afghanistan. Ini merupakan salah satu konfrontasi paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir antara kedua negara tetangga di Asia Selatan tersebut, yang hubungannya memburuk sejak Taliban kembali berkuasa di Kabul pada tahun 2021, terutama karena militansi lintas batas dan masalah keamanan.

    Kedua negara sepakat untuk melakukan gencatan senjata pada 19 Oktober di Qatar, tetapi menemui jalan buntu ketika mencoba menyelesaikan detail gencatan senjata di Turki pekan lalu. Masing-masing pihak menuduh pihak lain tidak bertindak dengan itikad baik dalam proses tersebut.

    Negosiasi dijadwalkan dilanjutkan di Istanbul pada hari Kamis ini, tetapi kedua belah pihak tidak segera mengindikasikan apakah para delegasi telah bertemu. Kedua belah pihak memperingatkan akan terjadinya pertempuran baru jika perundingan gagal.

    Sementara itu, hingga berita diturunkan, belum ada konfirmasi dari Pakistan soal serangan.

    (sef/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 27 Orang Tewas-1.000 Terluka Akibat Gempa M 6,3 di Afghanistan

    27 Orang Tewas-1.000 Terluka Akibat Gempa M 6,3 di Afghanistan

    Jakarta

    Korban tewas akibat gempa magnitudo 6,3 di Afghanistan terus bertambah. Korban tewas dilaporkan kini menjadi 27 orang.

    Dilansir kantor berita AFP, Selasa (4/11/2025), Kementerian Kesehatan Afghanistan mengumumkan korban tewas akibat gempa Afghanistan menjadi 27 orang. Sementara itu dilaporkan hampir 1.000 orang mengalami luka-luka.

    Kementerian Kesehatan mengumumkan berakhirnya operasi penyelamatan. Juru bicara Kementerian Kesehatan, Sharafat Zaman, mengatakan sebagian besar korban jiwa dilaporkan berada di Provinsi Balkh dan Samangan. Sementara itu korban yang luka mengalami luka ringan.

    “Berkat upaya signifikan dan respons cepat dari semua lembaga terkait, pihak berwenang telah menyelesaikan operasi penyelamatan di wilayah terdampak,” kata Zaman.

    Episentrum gempa terletak di Distrik Kholm, Samangan, dekat Kota Mazar-i-Sharif. Di Kholm, seorang koresponden AFP melihat warga membersihkan puing-puing dari rumah mereka meskipun hujan deras.

    Penyedia listrik negara mengatakan masih berupaya memperbaiki saluran listrik yang rusak. Gempa tersebut menyusul gempa mematikan pada akhir Agustus yang melanda provinsi-provinsi timur yang berbatasan dengan Pakistan, menewaskan lebih dari 2.200 orang dan melukai hampir 4.000 orang, menurut otoritas Taliban.

    Gempa bumi sering terjadi di Afghanistan, terutama di sepanjang pegunungan Hindu Kush, dekat tempat bertemunya lempeng tektonik Eurasi dan India.

    (whn/ygs)

  • Dari CJIBF, 34 Investor Siap Investasi Senilai Total Rp5 Triliun di Jawa Tengah

    Dari CJIBF, 34 Investor Siap Investasi Senilai Total Rp5 Triliun di Jawa Tengah

    Liputan6.com, Semarang Gelaran Central Java Investment Business Forum (CJIBF) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membuahkan hasil. 

    Dari gelaran tersebut, sebanyak 34 investor siap menanamkan investasinya di Jawa Tengah. Bahkan, nilainya mencapai Rp5 triliun. Investor tersebut sudah menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah daerah tujuan investasi tersebut.

    “Hari ini kita mengadakan CJIBF yang sudah kesekian kalinya. Hari ini juga dilakukan beberapa MoU (memorandum of understanding atau nota kesepahaman) yang minat terkait investasi di wilayah kita,” kata Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi disela gelaran CJIBF di  Hotel Padma, Kota Semarang, Selasa, 4 November 2025.

    Sebagai informasi, CJIBF merupakan agenda rutin yang digarap oleh Pemprov Jateng berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia  Jawa Tengah. Tema CJIBF kali ini adalah “Promoting Central Java’s Investment Opportunity in Renewable Energy and Downstream Food Industry”. 

    Tema tersebut diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hijau dan berkelanjutan. 

    “Hari ini topiknya adalah bagaimana menciptakan ekonomi terbarukan dan produk-produk yang terintegrasi. CJIBF ini diikuti oleh perwakilan dari beberapa kedutaan besar seperti Duta Besar Pakistan dan Zimbabwe, para investor, dan kepala daerah. Lengkap,” katanya.

    Luthfi menjelaskan, investasi merupakan salah satu kekuatan  untuk membangun sebuah daerah. Oleh karenanya, sektor  tersebut terus digenjot oleh Pemprov Jawa Tengah.

    Hasilnya, realisasi investasi di Jawa Tengah sampai triwulan III tahun 2025 mencapai Rp66,13 triliun. Jumlah tersebut didominasi oleh penanaman modal asing (PMA).

    Ia berharap melalui CJIBF akan lebih banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di Jawa Tengah.  Dengan begitu, mampu menyerap banyak tenaga kerja.

    Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Sakina Rosellasari, menambahkan sudah ada 34 pelaku usaha yang akan melakukan pertemuan dengan bupati/wali kota untuk membahas mengenai penanaman investasinya.

    Sejumlah jenis investasi yang dibahas di antaranya mengenai hilirisasi pertanian,  perikanan, renewable energy, pengolahan sampah,  industri pariwisata, dan lainnya” jelasnya.

    Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra mengatakan, Pemprov Jateng dan Bank Indonesia selalu berkolaborasi untuk menarik investasi. 

  • Yuan Geser Dolar dalam Perdagangan China Meski Ada Tantangan

    Yuan Geser Dolar dalam Perdagangan China Meski Ada Tantangan

    Jakarta

    Upaya Cina untuk mengurangi ketergantungan pada dolar Amerika Serikat mulai terlihat selama krisis keuangan global 2008–2009.

    Bank Sentral Cina (PBOC) meluncurkan skema uji coba pada Juli 2009 untuk pertama kalinya menyelesaikan perdagangan lintas batas dalam yuan, atau renminbi. Ini adalah respons atas kebijakan pencetakan uang agresif Federal Reserve AS, yang mengancam nilai aset asing Beijing senilai USD1,9 triliun (sekitar Rp31,7 kuadriliun).

    Program percobaan tersebut memicu kampanye selama 16 tahun yang kini membuat yuan digunakan untuk membayar 30% dari perdagangan barang global Cina senilai USD6,2 triliun (sekitar Rp103,6 kuadriliun). Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Bank Sentral Cina, Zhu Hexin, dalam sebuah konferensi ekonomi pada Juni.

    Jika menghitung semua pembayaran lintas batas, termasuk pembelian obligasi dan investasi asing, pangsa yuan melonjak menjadi 53%, melampaui perdagangan dolar Cina untuk pertama kalinya pada tahun 2023.

    Menurut SWIFT, jaringan pesan global yang digunakan bank untuk menyelesaikan pembayaran internasional, yuan sempat mengalahkan euro sebagai mata uang kedua paling banyak digunakan dalam pembiayaan perdagangan global pada tahun lalu. Meskipun pangsa pasarnya hanya 5,8%, jauh di bawah dominasi dolar AS yang mencapai 82%, ini merupakan pencapaian bagi mata uang yuan.

    Pangsa yuan dalam cadangan mata uang global juga mencapai level tertinggi sepanjang sejarah pada kuartal kedua tahun ini sebesar 2,4%, kata Dana Moneter Internasional (IMF) pada Oktober.

    Peran yuan di kancah global semakin berkembang, tapi dengan batasan

    Di saat negara-negara BRICS di kawasan Global Selatan baru-baru ini menjajaki alternatif selain dolar AS, termasuk usulan mata uang bersama, Cina mengambil pendekatan yang lebih pragmatis. Cina secara bertahap memperkuat peran yuan dalam perdagangan global sambil terus mempertahankan kontrol atas pertukaran mata uang.

    Jika Beijing mengizinkan yuan digunakan di pasar keuangan global untuk aliran modal, investasi, dan instrumen keuangan, serta untuk perdagangan, Otero-Iglesias mengatakan hal itu akan mengurangi kendali Partai Komunis Cina atas sistem kredit domestiknya.

    “Beijing percaya bahwa keuangan harus menjadi pelayan, bukan tuan, dari ekonomi riil,” tambahnya.

    Berita utama sering menggambarkan kenaikan yuan baru-baru ini sebagai tantangan langsung terhadap dominasi dolar. Selama hampir 80 tahun, dolar menjadi mata uang cadangan global dan masih digunakan dalam lebih dari 58% transaksi internasional dan cadangan devisa.

    Namun, Dan Wang, Direktur Cina di konsultan risiko politik Eurasia Group, melihat kenyataan yang lebih realistis.

    “Beijing tidak pernah menyebutnya sebagai dedolarisasi,” kata Wang kepada DW.

    “Deskripsi yang lebih akurat tentang niat Cina adalah regionalisasi yuan (ke kawasan Global Selatan).”

    Selama tiga tahun terakhir, Cina telah memanfaatkan pengaruh ekonomi yang besar dan dampak geopolitik dari perang Ukraina untuk mendapatkan kesepakatan energi dan komoditas yang menguntungkan. Kesepakatan tersebut antara lain diskon besar dari Rusia dengan semakin banyak transaksi diselesaikan dalam yuan.

    “Seiring waktu, terutama ketika Cina memiliki kekuatan tawar-menawar, mereka dapat meminta rasio yang lebih tinggi (untuk perdagangan dalam yuan). Itulah yang sudah dilakukan oleh perusahaan milik Cina dengan pemasok komoditas asing,” kata Wang.

    Peran kunci yuan dalam pembiayaan utang

    Salah satu pilar utama upaya Beijing untuk meningkatkan penggunaan yuan adalah pinjaman luar negeri, yang mengintegrasikan mata uang Cina ke dalam struktur utang negara-negara berkembang.

    Cadangan devisa yuan bank-bank Cina, seperti pinjaman, simpanan, dan obligasi, telah meningkat empat kali lipat menjadi USD480 miliar (Rp8,03 kuadriliun) dalam lima tahun. Menurut Financial Times, ini menunjukkan porsi yang semakin besar dari total pinjaman luar negeri Cina sebesar sekitar USD1 triliun (Rp16,72 kuadriliun) melalui Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI).

    Dengan suku bunga yuan 200–300 basis poin di bawah tingkat dolar, harian bisnis tersebut mencatat bahwa Kenya, Angola, dan Ethiopia telah mengubah utang dolar lama mereka menjadi yuan tahun ini. Sementara itu, Indonesia, Slovenia, dan Kazakhstan kini menerbitkan obligasi dalam mata uang Cina.

    Di luar perdagangan dan pinjaman, Beijing telah membangun garis pertahanan ketiga, yaitu sistem keuangan terpisah yang dapat beroperasi secara independen dari sistem yang didominasi dolar. Pusatnya alah CIPS, sistem pembayaran antarbank lintas batas Cina, yang menawarkan alternatif bagi SWIFT dalam transaksi internasional.

    Di pusat keuangan utama seperti Singapura, London, dan Frankfurt, pusat kliring yuan telah dibuka. PBOC juga sedang menguji coba yuan digital, mata uang digital bank sentral (CBDC). Dengan akses yang diperluas ke lebih dari 20 negara, yuan digital siap untuk lebih mempermudah pembayaran lintas batas dan mengurangi ketergantungan pada bank-bank Barat.

    “Ini bisa menjadi sarana lain bagi Cina untuk menginternasionalkan mata uangnya dengan menjadi pionir di garis depan uang digital negara,” kata Otero-Iglesias kepada DW.

    Cina juga telah menandatangani perjanjian pertukaran mata uang dengan lebih dari 50 negara. Perjanjian ini memungkinkan bank sentral untuk menukar mata uang lokal mereka dengan yuan sesuai permintaan, memberikan perlindungan kritis bagi negara-negara seperti Rusia dan Iran terhadap sanksi AS yang telah memblokir akses ke dolar.

    Perjanjian ini juga menjadi berkah bagi negara-negara yang bergantung pada perdagangan dan investasi Cina, seperti Argentina, Pakistan, dan Turki.

    Beijing mempertahankan kendali ketat atas yuan

    Berbeda dengan mata uang Barat, yuan tetap dikelola secara ketat oleh Beijing dan tidak dapat ditukar secara bebas dengan mata uang lain tanpa pengawasan pemerintah.

    Sistem kredit domestik Cina masih didominasi oleh bank-bank milik negara yang berada di bawah pengawasan politik. Beijing khawatir jika membiarkan aliran uang masuk dan keluar negara tanpa batasan, dapat membuat mata uang Cina rentan terhadap serangan spekulatif dan pengaruh asing lainnya. Oleh karena itu, kemampuan konversi penuh tetap tidak mungkin.

    “Beijing tidak akan mengambil pendekatan liberal,” kata Otero-Iglesias kepada DW. “Internasionalisasi yuan akan mengikuti logika komando dan kontrol Partai Komunis Cina.”

    Namun, tanpa kemampuan konversi penuh, yuan tidak mungkin menjadi mata uang keuangan dominan yang digunakan untuk investasi global dan sebagai cadangan. Memang, strategi hati-hati Beijing mungkin membatasi sejauh mana yuan dapat berkembang.

    Upaya untuk memperluas perdagangan berbasis yuan juga menghadapi hambatan dari ketidakseimbangan ekonomi Cina sendiri. Permintaan domestik melemah, dengan konsumen dan bisnis mengurangi pengeluaran, sebagian karena krisis properti yang semakin parah.

    Pabrik-pabrik Cina memproduksi lebih dari yang dibutuhkan negara, sehingga Beijing harus lebih bergantung pada ekspor untuk mendorong perekonomiannya. Tanpa permintaan asing yang konsisten, akibat perang tarif Presiden AS Donald Trump, pertumbuhan perdagangan yang menggunakan yuan dapat terhenti.

    “Pertumbuhan harus datang dari luar negeri,” kata Wang dari Eurasia Group. “Artinya, perdagangan global kini menjadi lebih penting bagi Cina.”

    Jika Cina menuntut agar lebih banyak transaksi diselesaikan dalam mata uangnya sendiri, mitra dagang harus bersedia menerimanya, yang menurut analis akan memerlukan kepercayaan yang lebih besar, lembaga yang transparan, dan ekonomi yang lebih kuat.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Algadri Muhammad

    Editor: Melisa Lolindu

    Tonton juga Video Trump Ancam Tarif 150% ke BRICS: Mereka Coba Hancurkan Dolar AS!

    (ita/ita)

  • Baku Tembak dengan Polisi Meksiko, 13 Tersangka Kartel Narkoba Tewas

    Baku Tembak dengan Polisi Meksiko, 13 Tersangka Kartel Narkoba Tewas

    Jakarta

    Sebanyak 13 tersangka anggota kartel narkoba tewas dalam baku tembak dengan aparat polisi di negara bagian Sinaloa, Meksiko yang sedang bergolak.

    Empat tersangka lainnya ditangkap dalam insiden itu. Sedangkan sembilan orang yang diculik oleh geng narkoba tersebut dibebaskan setelah baku tembak di Guasave, sebuah kotamadya di negara bagian Sinaloa tersebut, kata Menteri Keamanan Meksiko Omar Garcia Harfuch dalam sebuah unggahan media sosial, dilansir kantor berita AFP, Selasa (4/11/2025).

    Ia mengatakan para polisi yang sedang berpatroli pada Senin (3/11) waktu setempat diserang oleh orang-orang bersenjata yang bersembunyi di bawah jembatan. Para polisi pun merespons dengan melepas tembakan.

    Garcia Harfuch mengatakan, setelah baku tembak, para petugas penegak hukum tersebut juga menyita tujuh kendaraan, senjata-senjata berkekuatan tinggi, dan peralatan taktis.

    Selama lebih dari setahun ini, Sinaloa telah diguncang oleh konflik antar faksi-faksi sebuah kartel lokal yang kuat. Kekerasan tersebut telah menewaskan sedikitnya 1.700 orang, 57 orang di antaranya anak di bawah umur, dan hampir 2.000 orang hilang.

    Perang internal kartel tersebut dimulai setelah penangkapan Ismael “El Mayo” Zambada, pemimpin historis kelompok tersebut, yang dikhianati dan dibawa ke Amerika Serikat pada Juli 2024 oleh putra mantan rekannya, Joaquin “Chapo” Guzman.

    Lihat juga Video: Taliban Klaim Tewaskan 58 Tentara Pakistan dalam Baku Tembak

    (ita/ita)

  • Alasan di Balik China dan AS Berebut ‘Jajah’ Bulan Terungkap

    Alasan di Balik China dan AS Berebut ‘Jajah’ Bulan Terungkap

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat dan China sedang berlomba untuk kembali ke Bulan. Peneliti asal Pakistan mengungkapkan alasan sebenarnya kedua negara raksasa itu adalah harta karun mineral yang harganya ratusan juta dolar Amerika Serikat.

    NASA menargetkan untuk kembali mendaratkan manusia di Bulan pada 2028, sedangkan China menjadwalkan penerbangan ke Bulan pada 2030.

    Mustafa Bilal dari Centre for Aerospace & Security Studies mengungkapkan bahwa ada sumber daya di Bulan yang diincar oleh beberapa perusahaan di dunia.

    Dalam artikel opini di SpaceNews ia mencontohkan kesepakatan bernilai US$ 300 juta antara startup Interlune dengan Bluefors terkait pembelian 10.000 liter helium-3 yang diambil dari Bulan.

    Helium-3, adalah isotop helium yang stabil, sehingga pas untuk bahan bakar nuklir reaktor tenaga listrik baik di Bulan atau di Bumi. Selain itu, elemen ini juga bisa digunakan untuk bahan “pendingin” komputer kuantum.

    Bulan disebut memiliki kandungan helium-3 jauh lebih banyak dibandingkan dengan Bumi. Elemen helium-3 di Bulan berasal dari partikel yang tersembur bersama angin surya. Di Bumi, elemen yang sama tidak bisa menembus atmosfer yang tebal.

    Interlune adalah satu dari banyak perusahaan yang fokus mencari cara paling efisien untuk menambang sumber daya di luar angkasa. Pesaingnya, antara lain, adalah Blue Origin milik Jeff Bezos. Blue Origin diketahui memiliki kesepakatan untuk memetakan sumber daya, termasuk helium-3 dan air, dari orbit, mengukur ketersediaan di permukaan Bulan, dan menggalinya di lokasi.

    “Selain helium-3, air es di Bulan adalah sumber daya kritis karena bisa diproses menjadi air minum, oksigen, dan bahan bakar roket.” kata Bilal.

    Adanya tambang helium-3 bisa mendorong negara-negara yang memiliki kemampuan jelajah luar angkasa untuk membangun stasiun permanen di Bulan. Pertambangan helium-3 juga bisa menentukan “pemenang” kompetisi di antariksa.

    Pasalnya, stasiun di Bulan tidak bisa bergantung sepenuhnya kepada pembangkit listrik tenaga surya. Di bulan, malam bisa berlangsung hingga 2 pekan waktu Bumi.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]