Negara: Oman

  • Ilmuwan Ungkap Fakta Asal Usul Hajar Aswad Jatuh dari Surga

    Ilmuwan Ungkap Fakta Asal Usul Hajar Aswad Jatuh dari Surga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu kisah dunia Islam adalah batu Hajar Aswad yang telah ada sejak zaman Nabi Ibrahim. Diceritakan batu hitam berasal dari surga.

    Para ilmuwan juga mencoba mencari tahu jawabannya secara sains. Salah satunya pengkategorian dan asal usul batu tersebut.

    Sejumlah ahli berpendapat Hajar Aswad masuk sebagai batu meteor atau meteorit. Kesimpulan ini mengacu kisah batuan tersebut yang berasal dari surga.

    Belum lagi fakta sejarah yang menyebutkan adanya jejak-jejak meteorit dekat Kakbah, tempat Hajar Aswad berada.

    Selain itu, E. Thomsen dalam studi “New Light on the Origin of the Holy Black Stone of the Ka’ba” (1980) mengatakan peneliti bernama Philby di Al-Hadidah menemukan kawah tumbukan meteor yang kemudian disebut Wabar pada 1932.

    Kawah itu kemudian diukur. Dilaporkan berukuran lebih dari 100 meter, dan beberapa pecahannya ditemukan berada di sekitar kawah dan gurun.
    Pecahannya terebntuk dari lebutan pasir dan silika yang bercampur dengan nikel. Thompson mengatakan campuran itu akan menampilkan warna putih pada lapisan di dalamnya, bagian luarnya terbungkus dengan cangkang hitam.

    Warna hitam pada batuan berasal dari nikel yang didapatkan dari ledakan Nikel serta Ferum (besir) di luar angkasa.

    Thomsen juga mengatakan ciri-ciri pecahannya sesuai dengan gambaran Hajar Aswad. Warna putih yang dipancarkan dari Hajar Aswad kemungkinan dari paparan bagian inti campuran zat kimia itu,

    Lapisan warna putih tidak akan tahan lama dan membuatnya berada di bagian bawah lapisan hitam. Jadi pada akhirnya memang hanya tersisa batu dengan warna hitam saja.

    Hajar Aswad sendiri digambar berwarna putih dan kemudian berubah menjadi hitam karena menyerap dosa manusia.

    Sementara itu, bintik putih pada Hajar Aswad adalah sisa kaca dan batu pasir. “Batu meteor itu kemungkinan batu yang sama dengan Hajar Aswad,” tulis Thomsen.

    Pada penelitian lain mencoba menjelaskan usia batuan itu. Disebutkan usianya sama dengan jangkauan pengamatan Arab kuno, dan kemungkinan dibawa ke Makkah lewat Oman.

    Namun teori Hajar Aswad adalah meteor juga punya kelemahan. Karena batu meteor tidak mengapung, tidak pecah menjadi pecahan kecil, hingga sulit menahan erosi.

    (npb/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Daftar 10 Negara dengan Jalanan Terbaik di Dunia

    Daftar 10 Negara dengan Jalanan Terbaik di Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jalanan bukan hanya tempat untuk berlalu-lalang, tetapi sekaligus merupakan cerminan dari karakter dan keunikan negara. Bahkan beberapa negara memiliki jalanan terbaik di dunia.

    Survei jalanan terbaik di dunia dilakukan oleh World Economic Forum. Mereka menggunakan peringkat berbasis persepsi, berdasarkan survei para pemimpin bisnis di seluruh dunia tentang persepsi kualitas jalan dalam skala 1 (sangat buruk) hingga 7 (efisien dan luas).

    Dilansir dari WION News, berikut 10 negara dengan jalanan terbaik di dunia

    1. Singapura

    Singapura memiliki jalan yang dirawat dengan baik dan memiliki skor Quality of Road Infrastructure (QRI) tertinggi sebesar 6,45. Jalanan di negara itu memiliki sistem manajemen berbasis teknologi untuk kendaraan dan jalan.

    Mereka menggunakan teknologi pintar, transportasi umum, dan mengelola permintaan untuk kendaraan pribadi dengan menggunakan sistem The Electronic Road Pricing (ERP) dan kuota kendaraan.

    2. Swiss

    Swiss berada di posisi kedua dengan skor QRI 6,36. Jalanan di Swiss memiliki sistem manajemen proaktif dan jangka panjang dengan teknologi yang efektif, seperti jembatan ASTRA, jembatan portable yang memungkinkan lalu lintas berlangsung di atas bagian jalan raya saat sedang diperbaiki.

    3. Belanda

    Belanda berada di peringkat ketiga dan merupakan negara Eropa kedua yang masuk di 10 besar, dengan skor QRI lebih tinggi yaitu 6,18. Belanda mendekati sistem mobilitas multimodal di jalan, mengurangi penekanan pada kendaraan pribadi, mempromosikan mobilitas publik, dan bersepeda.

    Jalanan di negara ini memiliki sistem jalan bertingkat, jalan distributor, dan jalan akses berdasarkan ukuran jalan dan volume lalu lintas.

    4. Hong Kong

    Hong Kong berada di peringkat keempat dengan skor 6,06. Pihak berwenang melakukan inspeksi rutin dan pemeliharaan untuk menjaga kualitasnya. Ada juga dorongan untuk beralih dari kendaraan pribadi.

    Foto: courtesy SCMP
    Hong Kong

    5. Portugal

    Portugal memiliki jaringan dan manajemen jalan yang modern dan berkualitas. Negara itu mencatat peningkatan secara signifikan selama dekade terakhir.

    Pada tahun 2019, Forum Ekonomi Dunia telah memberikan Portugal skor 6,05 QRI.

    6. Jepang

    Jepang memiliki wilayah yang kecil jika dibandingkan dengan jaringan jalanannya yang luas. Tetapi Jepang menggunakan perawatan canggih dan perbaikan cepat untuk tetap memberikan perjalanan yang aman, nyaman, dan andal.

    Dengan skor QRI 6,02, jalanan di Jepang diatur oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) dan enam perusahaan jalan tol, yang diprivatisasi oleh empat perusahaan jalan umum.

    7. Prancis

    Prancis memiliki jaringan jalan terbesar di Eropa dan memiliki skor QRI sebesar 5,96. Selama satu dekade terakhir, warga negara Prancis terdorong menuju mobilitas publik untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.

    Prancis memiliki model pembiayaan Public Private Partnership dalam manajemen jalan, berinvestasi di Intelligent Trafficking System, seperti solusi lalu lintas dinamis dengan memasang kamera dan sensor untuk menghilangkan kebutuhan akan tol.

    8. Oman

    Oman menjadi negara Teluk pertama dalam daftar ini dengan skor 5,96 QRI. Oman memiliki teknologi modern dan visi strategis yang membantu dalam mempertahankan jaringan jalan berkualitas tinggi dengan standar internasional terbaik.

    9. Uni Emirat Arab

    UEA memiliki skor 5,92 QRI. Negara ini memiliki kepemimpinan yang terdesentralisasi dan pendanaan yang tinggi dan berkelanjutan.

    UEA memanfaatkan model Public Private Partnership untuk pembiayaan dan manajemen, serta menggunakan AI dan Intelligent Trafficking System untuk manajemen lalu lintas yang efisien.

    10. Austria

    Indeks kualitas jalanan di Australia mendapatkan skor 5,89. Austria memiliki sistem manajemen jalan yang efisien di bawah pengawasan perusahaan publik ASFINAG.

    Ini membutuhkan perawatan ekstensif terhadap terowongan, jalan raya, dan jembatan, menggunakan pendekatan berbasis data.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Link Nonton Streaming Timnas Indonesia Vs Arab Saudi dan Jadwal

    Link Nonton Streaming Timnas Indonesia Vs Arab Saudi dan Jadwal

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertandingan antara Timnas Indonesia vs Arab Saudi dalam Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Ronde ke-4 dijadwalkan berlangsung hanya dalam hitungan jam, yaitu pada Kamis dini hari, 9 Oktober 2025. Warga RI bisa menyaksikan langsung perjuangan timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia lewat siaran langsung televisi dan platform streaming.

    Indonesia masuk Grup B, bersama Arab Saudi dan Irak untuk memperebutkan posisi di Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Juara Grup B akan langsung memperoleh satu tiket. Tiket lainnya akan diperebutkan oleh tim nasional yang tergabung di Grup A yaitu Oman, Qatar, dan Uni Emirat Arab.

    Timnas Merah Putih yang kini dilatih oleh Patrick Kluivert dan Alex Pastoor akan menghadapi Arab Saudi pada pertandingan pertama. Duel ini diprediksi akan menjadi salah satu pertandingan paling menarik dan menegangkan di babak kualifikasi Zona Asia.

    Pertandingan Timnas Indonesia Vs Arab Saudi dapat disaksikan melalui siaran langsung atau lewat streaming.

    Link streaming Indonesia vs Arab Saudi

    Berikut cara nonton pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia dan Arab Saudi:

    Buka aplikasi Vision+ (download jika belum memilikinya).
    Kunjungi situs https://www.visionplus.id/ atau langsung klik link ini untuk nonton live streaming Indonesia vs Arab Saudi
    Daftarkan diri Anda untuk pengguna baru, atau login jika Anda pengguna lama.
    Pilih menu live dan cari channel RCTI, GTV, atau Sportstars 2.

    Sejarah pertemuan timnas Indonesia

    Indonesia vs Arab

    Dalam head to head, Indonesia lagi tangguh hadapi Arab Saudi. Skuad Garuda imbang sekali dan menang sekali, pada pertemuan home dan away di ronde ketiga.

    Indonesia vs Irak

    Sementara saat melawan Irak, Indonesia belum pernah menang. Di lima laga terakhir, Irak sapu bersih seluruhnya dengan kemenangan.

    Jadwal pertandingan Indonesia

    Kamis (9/10)

    Pukul 00.15 WIB
    Indonesia vs Arab Saudi di King Abdullah Sports City, Jeddah

    Minggu (12/10)

    Pukul 02.30 WIB
    Irak vs Indonesia di King Abdullah Sports City, Jeddah.

    Peluang Indonesia lawan Arab Saudi

    Berdasarkan FIFA Inside, Arab Saudi berada di peringkat 59 dunia. Sementara itu, Irak, berada persis di atasnya, 58. Indonesia sendiri terletak jauh di bawah kedua lawannya, yakni 119.

    Arab Saudi juga diisi nama-nama kawakan yang sudah kenyang pengalaman. Sebut saja Salem Al Dawsari yang saat ini bermain bersama Koulibaly, Darwin Nunez, hingga Theo Hernandez. Bersama Al Dawsari, ada juga bek Arab Saudi, Ali Al-Bulayhi.

    Menghadapi lawan kuat, Patrick Kluivert meminta anak-anak asuhnya untuk tak merasa inferior. Pasalnya, sedikit saja keraguan bisa membuat Indonesia dihukum tanpa perlawanan.

    “Saya tak takut, sebab kalau Anda takut Anda menunjukkan kelemahan Anda. Kalau kami menunjukkan kelemahan-kelemahan, itu memberi lawan kekuatan,” ujarnya.

    “Kami tahu tenaga dan kekuatan Arab Saudi, terutama ketika mereka main di rumah sendiri. Tapi kami perlu fokus. Mindset adalah hal terpenting, untuk tetap tenang dalam situasi-situasi yang menghangat,” lanjutnya di situs AFC, dilansir detikSport.

    Alex Pastoor yang bertugas sebagai asisten pelatih menyebut harapan Indonesia untuk lolos Piala Dunia 2026 realistis. Terlebih, dalam dua pertandingan sebelumnya melawan Arab Saudi, Indonesia sekali menang dan sekali imbang.

    “Itu realistis. Negara yang kami hadapi mempunyai peringkat FIFA dua kali lebih tinggi. Tapi, di saat bersamaan, Indonesia menang dan imbang melawan Arab Saudi dan dalam penyisihan grup yang berbeda sebelum kami ke sana. Itu menunjukkan bahwa hal ini mungkin, asalkan anda bermain sangat terorganisir,” katanya.

    Prediksi Susunan Pemain

    Dipekirakan Kluivert akan kembali menggunakan 4-2-3-1 yang dipakai dalam laga ujicoba sebelumnya. Marten Paes diperkirakan bakal menjaga gawang timnas nanti.

    Empat bek yang disiapkan nanti kemungkinan adalah Calvin Verdonk di sayap kiri, sayap kanan diisi Kevin Diks, dan duet tengah adalah Jay Idzes dan Rizky Ridho.

    Untuk posisi gelandang, Kluivert mungkin akan menempatkan Joey Pelupessy dan Thom Haye, yang akan jadi jangkar dan otak serangan.

    Gelandang serang dan sayap kemungkinan diisi oleh Miliano Jonathans, Ricky Kambuaya, dan Ragnar Oratmangoen. Ole Romeny akan ditempatkan menjadi penyerang.

    Berikut prediksi Line Up Timnas Indonesia saat lawan Arab Saudi:

    Formasi: 4-2-3-1

    Kiper: Marten Paes
    Bek: Calvin Verdonk, Jay Idzes, Rizky Ridho, Kevin Diks
    Gelandang: Thim Haye, Joe Pelupessy
    Gelandang Serang: Miliano Jonathans, Ricky Kambuaya, Ragnar Oratmangoen
    Penyerang: Ole Romeny

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • OPEC+ akan tingkatkan output minyak pada November 2025

    OPEC+ akan tingkatkan output minyak pada November 2025

    Wina (ANTARA) – Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan para mitranya, yang dikenal sebagai OPEC+, pada Minggu (5/10) memutuskan untuk meningkatkan output minyak sebesar 137.000 barel per hari (bph) pada November, setelah melakukan kenaikan serupa pada Oktober.

    Keputusan itu diumumkan usai pertemuan virtual negara-negara anggota, termasuk Arab Saudi, Rusia, Irak, Uni Emirat Arab, Kuwait, Kazakhstan, Aljazair, dan Oman, ungkap OPEC dalam sebuah pernyataan.

    “Mengingat prospek ekonomi global yang stabil dan fundamental pasar yang sehat, sebagaimana tecermin dalam rendahnya persediaan minyak, delapan negara tersebut akan menerapkan peningkatan produksi sebesar 137.000 bph pada November dari pemangkasan sukarela tambahan yang telah diumumkan sebelumnya,” kata organisasi itu.

    Penyesuaian produksi sukarela tambahan kelompok tersebut sebesar 1,65 juta bph pertama kali diterapkan pada April 2023 dan kemudian diperpanjang hingga akhir 2026.

    OPEC menjelaskan bahwa barel-barel tersebut dapat dikembalikan sebagian atau seluruhnya secara bertahap, bergantung pada kondisi pasar.

    Delapan negara itu akan kembali menggelar pertemuan pada 2 November mendatang untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.

    Sumber: Xinhua

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Anton Santoso
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Peneliti Temukan Hewan Pertama yang Berevolusi di Bumi

    Peneliti Temukan Hewan Pertama yang Berevolusi di Bumi

    Jakarta

    Peneliti menemukan hewan yang diduga menjadi yang pertama berevolusi di Bumi. Untuk diketahui, Bumi terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, dengan kehidupan mikroba kemungkinan muncul antara 4,3 hingga 3,7 miliar tahun yang lalu.

    Baru beberapa miliar tahun kemudian hewan mulai muncul dalam bentuk yang sederhana dan samar-samar familiar: spons. Dalam sebuah studi baru, para ilmuwan meneliti ‘fosil kimia’ di bebatuan dengan saksama, yang menunjukkan bahwa spons hidup lebih dari 541 juta tahun yang lalu.

    Meskipun bukti kehidupan hewan yang lebih tua telah tersedia, temuan mereka menunjukkan bahwa spons purba muncul jauh lebih awal daripada kebanyakan organisme multiseluler dan kemungkinan merupakan salah satu hewan pertama di Bumi.

    Senyawa organik yang dimaksud adalah jenis sterana khusus, yang dikenal sebagai sterol 30-karbon (C30 ). Sterol ini merupakan bentuk sterol yang stabil secara geologis, yaitu kelompok steroid yang mencakup kolesterol, dan ditemukan dalam membran sel organisme kompleks.

    Para peneliti dapat menghubungkan sterana khusus ini dengan kelas spons laut yang dikenal sebagai demosponges, yang secara kuat menunjukkan bahwa ‘fosil kimia’ tersebut merupakan jejak kehidupan hewan awal.

    “Kami tidak tahu persis seperti apa rupa organisme ini saat itu, tetapi mereka pasti hidup di lautan, bertubuh lunak, dan kami menduga mereka tidak memiliki kerangka silika,” kata Roger Summons, penulis studi dan profesor bidang Geobiologi di Department of Earth, Atmospheric and Planetary Sciences MIT, dalam pernyataan yang dikutip dari IFL Science.

    Spons masih ada hingga saat ini, dan terlepas dari penampilannya yang tidak menyerupai makhluk hidup, mereka adalah hewan, bukan tumbuhan atau jamur. Hal ini karena mereka terbuat dari berbagai jenis sel eukariotik yang menjalankan fungsi berbeda, tidak memiliki dinding sel, serta dapat makan, bereproduksi, dan merespons lingkungannya.

    Namun, mereka adalah hewan sederhana, tanpa organ, jaringan, dan sistem khusus yang kompleks seperti sistem saraf, pencernaan, atau peredaran darah. Pada dasarnya, mereka adalah gumpalan sel hewan yang lunak dan kenyal, tetapi tetap saja, sel hewan.

    Tak lama setelah spons pertama kali muncul, Bumi menyaksikan perkembangan pesat berbagai spesies kompleks. Dikenal sebagai ledakan Kambrium, peristiwa ini menandai masa ketika banyak kelompok hewan besar tiba-tiba muncul dalam catatan fosil. Sebelumnya, sebagian besar kehidupan terdiri dari gumpalan-gumpalan kecil dan struktur sederhana, tetapi setelahnya, ekosistem dipenuhi dengan organisme yang beragam dan kompleks.

    Sebuah studi pada 2009 awalnya menunjukkan bahwa keberadaan sterol berkarbon 30 dapat menjadi bukti kehidupan hewan yang kompleks. Namun, hipotesis alternatif kemudian menyatakan bahwa keberadaan sterol tersebut kemungkinan dihasilkan oleh kelompok organisme lain atau oleh proses geologi tak hidup.

    Studi terbaru memperkuat dugaan awal. Dengan menganalisis inti bor dan singkapan batuan dari Oman, India bagian barat, dan Siberia, tim mengidentifikasi tanda-tanda sterana yang mengikat molekul-molekul tersebut dengan kuat ke demosponge.

    “Anda bukanlah eukariota jika tidak memiliki sterol atau lipid membran yang sebanding,” kata Summons.

    Tim melangkah lebih jauh dengan mensintesis sterol berkarbon 30 di laboratorium dan menunjukkan bahwa sterol tersebut dapat dibuat menggunakan enzim khusus yang dikodekan oleh gen demosponge. Secara keseluruhan, hal ini dengan tegas menunjukkan bahwa batuan berusia 241 tahun tersebut memang mengandung bukti kehidupan hewan purba.

    “Ini kombinasi dari apa yang ada di batu, apa yang ada di spons, dan apa yang bisa Anda buat di laboratorium kimia. Ada tiga bukti yang saling mendukung dan saling sepakat, yang menunjukkan bahwa spons ini termasuk hewan paling awal di Bumi,” tutup Summons.

    (rns/rns)

  • Afghanistan Tanpa Internet dan Telepon Gara-gara Taliban

    Afghanistan Tanpa Internet dan Telepon Gara-gara Taliban

    Jakarta

    Internet dan telepon di Afghanistan mati total. Hal itu terjadi setelah Taliban yang memimpin negara itu memutuskan jaringan fiber optik.

    Dilansir AFP, Rabu (1/10/2025), warga Afghanistan menghadapi hari tanpa layanan internet dan telepon seluler sejak Senin (29/9). Otoritas Taliban mulai memutus koneksi internet berkecepatan tinggi ke beberapa provinsi di wilayah Afghanistan sejak awal bulan ini untuk mencegah apa yang mereka sebut sebagai ‘kejahatan’.

    Pada Senin (29/9) malam, menurut pengawas internet NetBlocks, sinyal telepon seluler dan layanan internet di negara tersebut secara bertahap melemah. Konektivitasnya kurang dari satu persen dari tingkat normal.

    Ini merupakan pertama kalinya akses komunikasi diputus di Afghanistan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Kabul pada tahun 2021. Taliban diketahui kembali memberlakukan versi hukum Islam yang ketat.

    “Kami buta tanpa telepon dan internet. Semua bisnis kami bergantung pada ponsel. Pengiriman dilakukan dengan ponsel. Rasanya seperti liburan, semua orang ada di rumah. Pasar benar-benar lumpuh,” kata seorang pemilik toko di Kabul, Najibullah(42).

    Beberapa menit sebelum akses komunikasi terputus di Afghanistan, seorang pejabat pemerintah Taliban memperingatkan AFP bahwa jaringan fiber optik akan diputus. Pemutusan itu juga berdampak pada layanan telepon seluler.

    Pejabat tersebut mengatakan bahwa sebanyak ‘8.000 hingga 9.000 pilar telekomunikasi’ akan dimatikan. Pemadaman akses komunikasi ini akan berlangsung ‘hingga pemberitahuan lebih lanjut’.

    “Tidak ada cara atau sistem lainnya untuk berkomunikasi sektor perbankan, bea cukai, semuanya di seluruh negeri akan terdampak,” kata pejabat pemerintah Taliban yang enggan disebut namanya tersebut.

    NetBlocks, yang memantau keamanan siber dan tata kelola internet, menyebut pemadaman akses komunikasi di Afghanistan terlihat konsisten dengan pemutusan layanan yang disengaja.

    “Karena pemadaman ini, saya benar-benar terputus dari keluarga saya di Kabul. Saya tidak tahu apa yang terjadi, saya benar-benar khawatir,” ucap seorang warga Afghanistan berusia 40 tahun yang tinggal di Oman saat berbicara via pesan teks kepada AFP dan meminta namanya tidak disebutkan.

    Layanan telepon seringkali disalurkan melalui internet atau berbagi jalur fiber optik yang sama terutama di negara-negara dengan infrastruktur telekomunikasi terbatas. Selama beberapa pekan terakhir, koneksi internet di Afghanistan sangat lambat atau terputus-putus.

    Warga Afghanistan sendiri sedang menghadapi pembatasan ketat yang dilakukan Taliban. Pembatasan lebih ketat diterapkan terhadap wanita.

    Tonton juga video “Gempa Susulan Masih Terjadi, Warga Afghanistan Minta Bantuan” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (haf/rfs)

  • Taliban Matikan Internet-Telepon di Afghanistan, Ada Apa?

    Taliban Matikan Internet-Telepon di Afghanistan, Ada Apa?

    Kabul

    Warga Afghanistan menghadapi hari kedua tanpa layanan internet dan telepon seluler pada Selasa (30/9) waktu setempat, setelah otoritas Taliban memutuskan jaringan fiber optik.

    Otoritas Taliban, seperti dilansir AFP, Selasa (30/9/2025), mulai memutus koneksi internet berkecepatan tinggi ke beberapa provinsi di wilayah Afghanistan sejak awal bulan ini untuk mencegah apa yang mereka sebut sebagai “kejahatan”.

    Pada Senin (29/9) malam, menurut pengawas internet NetBlocks, sinyal telepon seluler dan layanan internet di negara tersebut secara bertahap melemah hingga konektivitasnya kurang dari satu persen dari tingkat normal.

    Ini merupakan pertama kalinya bagi akses komunikasi diputus di Afghanistan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Kabul pada tahun 2021 lalu, dan kembali memberlakukan versi hukum Islam yang ketat.

    “Kami buta tanpa telepon dan internet,” kata Najibullah, seorang pemilik toko berusia 42 tahun di Kabul.

    “Semua bisnis kami bergantung pada ponsel. Pengiriman dilakukan dengan ponsel. Rasanya seperti liburan, semua orang ada di rumah. Pasar benar-benar lumpuh,” sebutnya.

    Beberapa menit sebelum akses komunikasi terputus di Afghanistan, seorang pejabat pemerintah Taliban memperingatkan AFP bahwa jaringan fiber optik akan diputus, yang juga berdampak pada layanan telepon seluler.

    Pejabat tersebut mengatakan bahwa sebanyak “8.000 hingga 9.000 pilar telekomunikasi” akan dimatikan, dan bahwa pemadaman akses komunikasi ini akan berlangsung “hingga pemberitahuan lebih lanjut”.

    “Tidak ada cara atau sistem lainnya untuk berkomunikasi… sektor perbankan, bea cukai, semuanya di seluruh negeri akan terdampak,” kata pejabat pemerintah Taliban yang enggan disebut namanya tersebut.

    NetBlocks, yang memantau keamanan siber dan tata kelola internet, menyebut pemadaman akses komunikasi tersebut “tampaknya konsisten dengan pemutusan layanan yang disengaja”.

    “Karena pemadaman ini, saya benar-benar terputus dari keluarga saya di Kabul. Saya tidak tahu apa yang terjadi, saya benar-benar khawatir,” ucap seorang warga Afghanistan berusia 40 tahun yang tinggal di Oman, saat berbicara via pesan teks kepada AFP, meminta namanya tidak disebutkan.

    Layanan telepon seringkali disalurkan melalui internet, berbagai jalur fiber optik yang sama, terutama di negara-negara dengan infrastruktur telekomunikasi terbatas. Selama beberapa pekan terakhir, koneksi internet di Afghanistan sangat lambat atau terputus-putus.

    Tonton juga video “Taliban Tutup Paksa Salon Kecantikan di Afghanistan” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Akankah Serangan Israel Dorong Pembentukan NATO ala Timur Tengah?

    Akankah Serangan Israel Dorong Pembentukan NATO ala Timur Tengah?

    Jakarta

    Hampir tak ada yang bisa diperbuat Qatar ketika Doha dihantam rudal Israel dua pekan silam.

    Pada hari itu, 10 jet tempur Israel terbang dari arah Laut Merah, meniti langit tanpa melintasi wilayah udara negara lain. Mereka lalu melepas tembakan yang dalam istilah militer disebut over the horizon atau tembakan di luar cakrawala, alias tak terlihat.

    Dalam serangan semacam ini, rudal balistik meluncur hingga ke atmosfer atas Bumi, sebelum menghujam target dengan kecepatan tinggi. Targetnya adalah pertemuan sekelompok petinggi Hamas di pengasingan. Di kota dengan hotel berbintang, gedung kaca, dan diplomasi tinggi. Enam orang tewas. Menurut kabar, bukan orang-orang yang dibidik Israel.

    Qatar, negeri kecil berpengaruh besar, mendadak seakan tak punya pelindung dari serangan Israel. Padahal di sana lah berdiri pangkalan militer terbesar Amerika di Timur Tengah. Padahal, Qatar juga diberi gelar sekutu utama non-NATO, setelah membantu evakuasi serdadu AS dari Afganistan 2022 silam.

    Namun, status “sekutu” tak cukup kuat mencegah Israel melancarkan serangan pertama terhadap negara Teluk. Pakar mempertanyakan, apakah AS mengetahui serangan ini? Jika ya, mengapa membiarkannya?

    Amerika tak lagi bisa diandalkan

    “Serangan Israel mengguncang keyakinan negara-negara Teluk terhadap Amerika Serikat dan akan mendorong mereka semakin mendekat satu sama lain,” tulis Kristin Diwan, peneliti senior di Arab Gulf States Institute, Washington.

    “Raja-raja minyak ini terlalu mirip satu sama lain… serangan langsung terhadap kedaulatan dan rasa aman mereka adalah sesuatu yang tak bisa ditoleransi,” imbuhnya.

    Dalam konteks ini, wacana pembentukan pakta pertahanan bergaya NATO kembali menguat dalam sepekan terakhir.

    Pada pertemuan darurat yang digelar Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pekan lalu, para pejabat Mesir mengusulkan pembentukan pasukan tugas bersama ala NATO untuk negara-negara Arab. Dalam pidatonya di forum tersebut, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani juga menyerukan pendekatan kolektif untuk keamanan Timur Tengah.

    Enam anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC)—Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab—sepakat mengaktifkan ketentuan dalam perjanjian pertahanan bersama yang diteken tahun 2000, yang menyatakan bahwa serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap semua, serupa pasal 5 perjanjian NATO.

    Setelah KTT darurat itu, para menteri pertahanan Teluk menggelar pertemuan lanjutan di Doha dan sepakat berbagi informasi intelijen, laporan situasi udara, serta mempercepat sistem peringatan dini rudal balistik di kawasan. Latihan militer bersama juga diumumkan.

    Pada minggu yang sama, Arab Saudi menandatangani “perjanjian pertahanan timbal balik strategis” dengan adidaya nuklir Pakistan. Kedua negara menyatakan bahwa “setiap agresi terhadap salah satu pihak akan dianggap sebagai agresi terhadap keduanya.”

    Menuju “NATO Islam”?

    Apakah ini cikal bakal dari terbentuknya “NATO Islam”? Kenyataannya tidak sesederhana itu, kata sejumlah pengamat kepada DW.

    “Aliansi ala NATO tak realistis karena akan memaksa negara-negara Teluk terikat dalam konflik yang tak mereka anggap vital. Tak ada pemimpin Teluk yang ingin terseret konflik dengan Israel demi Mesir, misalnya,” ujar Andreas Krieg, dosen senior di School of Security Studies, King’s College London.

    Meski begitu, serangan ke Doha telah mengubah kalkulasi keamanan kawasan.

    “Keamanan Teluk selama ini berdasar pada logika upeti: membayar pihak lain untuk menjamin perlindungan. Tapi mentalitas ini mulai bergeser setelah serangan ke Doha,” lanjut Krieg. “Meski perubahan itu masih berjalan lambat.”

    Alih-alih “NATO Islam”, dunia kemungkinan akan melihat format “6+2”, jelas Cinzia Bianco, pakar Teluk dari European Council on Foreign Relations (ECFR). Format “6+2” mengacu pada enam negara GCC ditambah Turki dan Mesir.

    Menurut Bianco, format ini kemungkinan tengah dibahas di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB pekan ini.

    “Namun ini bukan tentang pasal semacam Article 5 dalam NATO,” katanya kepada DW. “Komitmen pertahanan antarnegara Teluk tak sekuat antaranggota NATO. Ini lebih ke arah kolektivisasi posisi pertahanan dan keamanan, dan yang paling penting: pesan pencegahan terhadap Israel.”

    Dukungan militer dari luar

    Format “6+2” dinilai lebih masuk akal ketimbang “NATO Islam”, lanjut Krieg. Turki, menurutnya, adalah “mitra non-Barat paling kredibel bagi negara-negara Teluk, dengan pasukan yang telah ditempatkan di Qatar sejak 2017 dan kapabilitas nyata untuk bertindak cepat saat krisis.”

    Mesir, lanjut Krieg, lebih rumit. Negara itu memang punya kekuatan militer besar, tetapi keandalannya masih dipertanyakan oleh sejumlah negara Teluk.

    Namun jika format “6+2” benar-benar akan diwujudkan, prosesnya akan berlangsung perlahan dan tertutup, tegas Krieg dan Bianco.

    “Perubahan besar akan terjadi di balik layar,” kata Krieg. “Publik mungkin akan melihat komunike, KTT, dan latihan militer gabungan. Tapi kerja penting seperti berbagi data radar, integrasi sistem peringatan dini, atau pemberian hak pangkalan militer akan tetap berlangsung diam-diam.”

    Negara-negara Teluk, yang selama ini bergantung pada AS, juga mulai membuka opsi memperluas hubungan pertahanan dengan negara lain.

    “Pasti ada aktor lain seperti Rusia dan Cina yang siap menggantikan AS,” ujar Sinem Cengiz, peneliti di Pusat Studi Teluk Universitas Qatar. “Namun kecil kemungkinan ada pihak yang bisa menggantikan AS dalam waktu singkat.”

    Negara-negara Teluk memang tak ingin menggantikan AS sepenuhnya, tambah Bianco. Mereka masih sangat bergantung pada teknologi militer AS.

    “Setelah serangan ke Doha, Qatar langsung meminta jaminan dari AS bahwa mereka masih menjadi mitra,” ungkapnya.

    “Catatan pentingnya, AS sebenarnya tak pernah menentang regionalisasi pertahanan seperti ini,” ujar Bianco. “Washington justru mendukung adanya arsitektur pertahanan rudal balistik tunggal untuk negara-negara Teluk.”

    Faktanya, semakin dalam integrasi militer di kawasan, peran AS justru semakin penting, karena sistem pertahanan regional masih bertumpu pada teknologi militer Amerika.

    “Tapi makna politiknya telah berubah,” pungkas Krieg. “Washington tak lagi dilihat sebagai penjamin utama keamanan, melainkan mitra yang dukungannya bersifat kondisional dan transaksional. Para pemimpin Teluk kini mulai menyesuaikan diri dengan kenyataan bahwa AS punya kepentingan, bukan sekutu, dan tengah membangun poros keamanan yang dipimpin Teluk sendiri—posisi tengah antara Iran dan Israel.”

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Rizki Nugraha

    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

  • Daftar Negara yang Mengakui dan Tidak Mengakui Palestina – Page 3

    Daftar Negara yang Mengakui dan Tidak Mengakui Palestina – Page 3

    Berikut daftar negara yang sudah mengakui Palestina:

    Pengakuan Terhadap Palestina Mulai 2024-2025

     

    Armenia 21 Juni 2024

    Slovenia 4 Juni 2024

    Irlandia 22 Mei 2024

    Norwegia 22 Mei 2024

    Spanyol 22 Mei 2024

    Bahama 8 Mei 2024

    Trinidad dan Tobago 3 Mei 2024

    Jamaika 24 April 2024

    Barbados 20 April 2024

    Armenia 21 Juni 2024

    Slovenia 4 Juni 2024

    Irlandia 22 Mei 2024

    Norwegia 22 Mei 2024

    Spanyol 22 Mei 2024

    Bahama 8 Mei 2024

    Trinidad dan Tobago 3 Mei 2024

    Jamaika 24 April 2024

    Barbados 20 April 2024

    Prancis 22 September 2025

    Luksemburg 22 September 2025

    Malta 22 September 2025

    Monako 22 September 2025

    Belgia 22 September 2025

    Andorra 22 September 2025

    Inggris 21 September 2025

    Australia 21 September 2025

    Kanada 21 September 2025

    Portugal 21 September 2025

    Meksiko 20 Maret 2025

     

    2010-2019

     

    Ekuador 27 Desember 2010

    Bolivia 17 Desember 2010

    Argentina 6 Desember 2010

    Islandia 15 Desember 2011

    Brasil 3 Desember 2011

    Grenada 25 September 2011

    Antigua dan Barbuda 22 September 2011

    Dominika 19 September 2011

    Belize 9 September 2011

    St. Vincent dan Grenadines 29 Agustus 2011

    Honduras 26 Agustus 2011

    El Salvador 25 Agustus 2011

    Suriah 18 Juli 2011

    Sudan Selatan 14 Juli 2011

    Liberia 1 Juli 2011

    Lesotho 3 Mei 2011

    Uruguay 16 Maret 2011

    Paraguay 29 Januari 2011

    Suriname 26 Januari 2011

    Peru 24 Januari 2011

    Guyana 13 Januari 2011

    Chili 7 Januari 2011

    Thailand 18 Januari 2012

    Haiti 27 September 2013

    Guatemala 9 April 2013

    Swedia 30 Oktober 2014

    St. Lucia 14 September 2015

    Tahta Suci 26 Juni 2015

    Kolombia 3 Agustus 2018

    St. Kitts dan Nevis 29 Juli 2019

     

    1991-2009

     

    Eswatini 1 Juli 1991

    Bosnia dan Herzegovina 27 Mei 1992

    Georgia 25 April 1992

    Turkmenistan 17 April 1992

    Azerbaijan 15 April 1992

    Kazakstan 6 April 1992

    Uzbekistan 25 September 1994

    Tajikistan 2 April 1994

    Kirgistan 1 November 1995

    Afrika Selatan 15 Februari 1995

    Papua Nugini 13 Januari 1995

    Malawi 23 Oktober 1998

    Timor Leste 1 Maret 2004

    Montenegro 24 Juli 2006

    Pantai Gading 1 Desember 2008

    Lebanon 30 November 2008

    Kosta Rika 5 Februari 2008

    Republik Dominika 15 Juli 2009

    Venezuela 27 April 2009

     

     1988-1989

     

    Bhutan 25 Desember 1988

    Republik Afrika Tengah 23 Desember 1988

    Burundi 22 Desember 1988

    Botswana 19 Desember 1988

    Nepal 19 Desember 1988

    Republik Demokratik Kongo 18 Desember 1988

    Polandia 14 Desember 1988

    Oman 13 Desember 1988

    Gabon 12 Desember 1988

    Sao Tome dan Principe 10 Desember 1988

    Mozambik 8 Desember 1988

    Angola 6 Desember 1988

    Republik Kongo 5 Desember 1988

    Sierra Leone 3 Desember 1988

    Uganda Desember 3, 1988

    Laos 2 Desember 1988

    Chad 1 Desember 1988

    Ghana 29 November 1988

    Togo 29 November 1988

    Zimbabwe 29 November 1988

    Maladewa 28 November 1988

    Bulgaria 25 November 1988

    Tanjung Verde 24 November 1988

    Korea Utara 24 November 1988

    Niger 24 November 1988

    Rumania 24 November 1988

    Tanzania 24 November 1988

    Hongaria 23 November 1988

    Mongolia 22 November 1988

    Senegal 22 November 1988

    Burkina Faso 21 November 1988

    Kamboja 21 November 1988

    Komoro 21 November 1988

    Guinea 21 November 1988

    Guinea-Bissau 21 November 1988

    Mali 21 November 1988

    Tiongkok 20 November 1988

    Belarus 19 November 1988

    Namibia 19 November 1988

    Rusia 19 November 1988

    Ukraina 19 November 1988

    Vietnam 19 November 1988

    Siprus 18 November 1988

    Republik Ceko 18 November 1988

    Mesir 18 November 1988

    Gambia 18 November 1988

    India 18 November 19881

    Nigeria 18 November 1988

    Seychelles Slowakia 18 November 1988

    Sri Lanka 18 November 1988

    Albania 17 November 1988

    Brunei Darussalam 17 November 1988

    Djibouti 17 November 1988

    Mauritius 17 November 1988

    Sudan 17 November 1988

    Afganistan 16 November 1988

    Bangladesh 16 November 1988

    Kuba 16 November 1988

    Yordania 16 November 1988

    Madagaskar 16 November 1988

    Nikaragua 16 November 1988

    Pakistan 16 November 1988

    Qatar 16 November, 1988

    Arab Saudi 16 November 1988

    Serbia 16 November 1988

    Uni Emirat Arab 16 November 1988

    Zambia 16 November 1988

    Aljazair 15 November 1988

    Bahrain 15 November 1988

    Indonesia 15 November 1988

    Irak 15 November 1988

    Kuwait 15 November 1988

    Libya Malaysia 15 November 1988

    Mauritania 15 November 1988

    Maroko 15 November 1988

    Somalia 15 November 1988

    Tunisia 15 November 1988

    Turki 15 November 1988

    Yaman 15 November 1988

    Iran 4 Februari 1988

    Filipina 1 September 1989

    Vanuatu 21 Agustus 1989

    Benin 1 Mei 1989

    Guinea Khatulistiwa 1 Mei 1989

    Kenya 1 Mei 1989

    Etiopia 4 Februari 1989

    Rwanda 2 Januari 1989

  • Raja Salman Cs Respons Inggris Dkk Akui Negara Palestina, Bilang Ini

    Raja Salman Cs Respons Inggris Dkk Akui Negara Palestina, Bilang Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa negara dan organisasi Arab menyambut baik pengakuan resmi negara Palestina oleh negara-negara Barat. Hal ini diungkapkan setelah Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal mengakui Palestina sebagai sebuah negara.

    Arab Saudi menyambut baik langkah tersebut. Riyadh mengatakan bahwa langkah tersebut “menegaskan komitmen tulus negara-negara sahabat ini untuk mendukung jalan perdamaian dan memajukan solusi dua negara berdasarkan resolusi PBB yang sah dan relevan”.

    Kuwait, dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri, memuji pengakuan tersebut. Negara itu mengatakan bahwa hal itu “akan berkontribusi untuk meningkatkan peluang perdamaian di kawasan dan mendukung upaya internasional yang bertujuan untuk solusi dua negara.”

    “Kami menekankan perlunya semua negara lain mengambil langkah serupa untuk menjaga keamanan, stabilitas, dan kemakmuran kawasan,” ujar Kementerian Kuwait, dikutip Senin (22/9/2025)

    Oman juga menyambut baik pengumuman tersebut. Muscat menganggapnya sebagai perkembangan yang sangat signifikan terkait solusi dua negara serta keamanan dan perdamaian regional.

    “Mengakui negara Palestina untuk menjamin hak sah rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka mereka berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” seru Kementerian Luar Negeri Oman.

    Raja Yordania Abdullah II memuji keputusan Australia untuk mengakui negara Palestina dalam pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Anthony Albanese di New York.

    “Pengakuan resmi oleh Inggris, Kanada, dan Australia” sejalan dengan meningkatnya keinginan internasional untuk mengakhiri pendudukan dan mewujudkan hak asasi rakyat Palestina untuk mendirikan negara mereka berdasarkan solusi dua negara.

    Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) menyebut pengumuman tersebut sebagai “perkembangan sejarah yang penting menuju tercapainya keadilan dan legitimasi internasional”.

    Sebelumnya, Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal secara resmi mengakui Palestina menjelang Sidang Umum PBB. Dengan tambahan ini, sekitar tiga perempat negara anggota PBB telah mengakui Palestina, dengan Irlandia, Spanyol, dan Norwegia telah meresmikan pengakuan tahun lalu.

    (tps/șef)

    [Gambas:Video CNBC]