Negara: Oman

  • Hujan dan Badai Landa Dubai, Jalanan Banjir-Penerbangan Dibatalkan

    Hujan dan Badai Landa Dubai, Jalanan Banjir-Penerbangan Dibatalkan

    Dubai

    Jalanan di Dubai, Uni Emirat Arab, tergenang banjir usai badai dan hujan lebat melanda negara gurun tersebut. Otoritas bandara UEA membatalkan dan menunda puluhan penerbangan.

    Dilansir AFP, Jumat (19/12/2025), maskapai Emirates Dubai membatalkan 13 penerbangan pada hari Jumat. Juga terjadi penundaan dan pembatalan di bandara Sharjah setelah hujan deras semalaman, yang membangunkan warga dengan kilat dan suara guntur yang keras.

    Jalan utama Sharjah tergenang banjir pada Jumat pagi. Warga terlihat berjalan kaki tanpa alas kaki. Seorang pria mengendarai sepedanya melewati air, yang mencapai bagian atas rodanya.

    Pemandangan tersebut membangkitkan kenangan April 2024, ketika hujan lebat yang memecahkan rekor menyebabkan banjir meluas dan memaksa pembatalan lebih dari 2.000 penerbangan di pusat penerbangan internasional utama Dubai.

    Pada hari Kamis kemarin, polisi Dubai telah mendesak warga untuk tetap berada di dalam rumah kecuali “benar-benar diperlukan” karena badai hujan mendekat.

    Situs web Bandara Dubai menunjukkan puluhan penerbangan tertunda pada hari Jumat. Beberapa penerbangan dibatalkan.

    “Beberapa penerbangan… dibatalkan atau ditunda karena cuaca buruk,” kata juru bicara Bandara Dubai.

    Negara-negara Teluk lainnya juga mengalami hujan lebat, termasuk Qatar di mana pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Arab antara Arab Saudi dan UEA dibatalkan pada hari Kamis.

    Hujan deras tahun lalu di UEA, yang terberat sejak pencatatan dimulai 76 tahun lalu, menewaskan sedikitnya empat orang dan melumpuhkan Dubai selama beberapa hari.

    Sebuah studi yang diterbitkan oleh kelompok World Weather Attribution menemukan bahwa pemanasan global yang disebabkan oleh emisi bahan bakar fosil “kemungkinan besar” memperburuk hujan lebat yang melanda UEA dan Oman tahun lalu.

    (lir/lir)

  • Lagi-lagi, Houthi Tangkap 10 Staf PBB di Yaman

    Lagi-lagi, Houthi Tangkap 10 Staf PBB di Yaman

    Jakarta

    Kelompok Houthi di Yaman kembali menangkap 10 staf lokal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (18/12) waktu setempat. Ini merupakan penangkapan terbaru kelompok militan yang didukung Iran tersebut terhadap para pegawai badan dunia itu.

    Kelompok Houthi telah mengganggu dan menahan puluhan staf PBB dan pekerja kemanusiaan di Yaman dalam beberapa tahun terakhir. Houthi menuduh mereka menjadi mata-mata untuk Amerika Serikat dan Israel — tuduhan yang dapat dihukum mati di Yaman, dan yang telah ditolak keras oleh PBB.

    Milisi tersebut telah meningkatkan penangkapan semacam itu sejak dimulainya perang Gaza lebih dari dua tahun lalu, dan baru-baru ini, setelah serangan Israel melenyapkan hampir setengah dari pemerintahan Houthi termasuk perdana menterinya pada bulan Agustus lalu.

    “Kami dapat mengkonfirmasi penahanan sewenang-wenang hari ini terhadap 10 anggota staf PBB oleh otoritas de facto Houthi di Sanaa, sehingga jumlah total tahanan PBB menjadi 69 orang,” kata Farhan Haq, Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dilansir Al Arabiya dan AFP, Jumat (19/12/2025).

    PBB mengkonfirmasi bahwa semua staf tersebut adalah warga Yaman.

    Penangkapan terbaru ini terjadi beberapa hari setelah Guterres membahas penahanan staf PBB dan pekerja kemanusiaan tersebut dengan Sultan Oman, Haitham bin Tariq, yang telah berperan sebagai mediator dalam konflik Yaman.

    Pekan lalu, Guterres mengatakan beberapa karyawan yang ditangkap telah dibawa ke pengadilan khusus Houthi, mendesak kelompok tersebut untuk membatalkan keputusannya dan membebaskan mereka.

    Houthi telah menggunakan sistem peradilan mereka untuk menargetkan LSM, jurnalis, dan lawan politik.

    Bulan lalu, pengadilan Houthi menjatuhkan hukuman mati kepada 17 orang atas tuduhan menjadi mata-mata untuk kekuatan asing, menurut media Houthi.

    Pada pertengahan September, koordinator kemanusiaan PBB di Yaman dipindahkan dari Sanaa, ibu kota Yaman ke kota Aden, pusat pemerintahan Yaman yang diakui secara internasional.

    PBB menyatakan bahwa sepuluh tahun perang saudara telah menjerumuskan Yaman ke dalam salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Bakal Hujan Lebat, Dubai Peringatkan Warganya Tetap di Rumah

    Bakal Hujan Lebat, Dubai Peringatkan Warganya Tetap di Rumah

    Dubai

    Kepolisian Dubai memperingatkan warganya untuk tetap berada di dalam rumah. Hal ini dikarenakan Dubai diperkirakan akan diguyur hujan lebat.

    “Demi keselamatan Anda, harap tetap waspada karena kondisi cuaca yang tidak stabil diperkirakan akan terjadi dalam beberapa jam mendatang, dan hindari keluar rumah kecuali jika benar-benar diperlukan hingga tengah hari pada hari Jumat,” kata peringatan polisi yang dikirim ke ponsel warga dilansir dari AFP, Jumat (19/12/2025).

    Pusat Meteorologi Nasional (NCM) di Uni Emirat Arab memperingatkan akan adanya hujan di seluruh negeri dari Kamis (18/12) hingga Jumat (19/12), termasuk di Dubai dan ibu kota Abu Dhabi.

    Negara-negara Teluk lainnya juga mengalami hujan lebat pada hari Kamis (18/12), termasuk Arab Saudi dan Qatar di mana hujan lebat tersebut menyebabkan pertandingan Piala Arab dibatalkan.

    Pada bulan April tahun lalu, hujan rekor melanda UEA. Turunya hujan tersebut menyebabkan banjir di rumah-rumah dan mengubah jalanan menjadi sungai.

    Sebuah studi yang diterbitkan oleh kelompok World Weather Attribution (WWA) menemukan bahwa pemanasan global yang disebabkan oleh emisi bahan bakar fosil “kemungkinan besar” memperburuk hujan lebat yang melanda UEA dan Oman tahun lalu.

    (isa/isa)

  • Singal, Ikat Kepala Suku Tidung yang Bawa Omzet Jutaan Rupiah untuk Ibu Rumah Tangga Tarakan

    Singal, Ikat Kepala Suku Tidung yang Bawa Omzet Jutaan Rupiah untuk Ibu Rumah Tangga Tarakan

    Bisnis.com, JAKARTA — Berawal dari seorang ibu rumah tangga, Nurul kini bisa memiliki penghasilan sendiri berkat singal atau sesingal, ikat kepala khas masyarakat Suku Tidung yang biasanya mendiami wilayah Kabupaten Tana Tidung dan Tarakan, Kalimantan Utara.

    Bermodalkan kesabaran dan kegigihan untuk terus belajar, Nurul kini juga bisa mendapatkan omzet hingga jutaan rupiah setiap bulannya.

    “Awalnya saya juga cuma produksi lima sesingal saja dan jualnya juga cuma ke tetangga dari mulut ke mulut. Kini kami ada tempat menitip hasil produksi di UMKM center yang dari Medco ini,” kata Nurul ketika ditemui Bisnis di lokasi pameran Festival Pojok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) MedcoEnergi 2025, Jumat (12/12/2025).

    Nurul, pelaku UMKM dari Tarakan, Kalimantan Utara ini telah menjadi salah satu pengrajin binaan MedcoEnergi sejak akhir 2023 lalu. Nurul bersama puluhan pengrajin lainnya juga menjadi saksi bagaimana Medco turut memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi PT Medco E&P Tarakan, anak perusahaan MedcoEnergi yang mengelola Wilayah Kerja (WK) migas Bengara atau Tarakan.

    Nurul bercerita, selain memberikan pelatihan dan pendampingan, Medco juga memberikan bantuan permodalan sehingga dari yang semula tidak menghasilkan apapun, kemudian mereka bisa memproduksi sebanyak lima picis sesingal.

    “Dengan adanya Medco ini, saya bisa memproduksi lima sampai 10 sesingal dengan harga asli Rp200.000—Rp250.000 per picis. Dan sekarang juga kami bisa dapat pesanan dari [dinas] pariwisata dan instansi-instansi pemerintahan karena ASN [Aparatur Sipil Negara] sekarang ini wajib pakai sesingal setiap hari Kamis dan tanggal 25 setiap bulannya,” kata Nurul.

    Dengan keterampilan yang diberikan Medco, Nurul mengungkapkan bahwa kini dia bisa memiliki pendapatan sendiri mulai dari Rp5 juta—Rp8 juta setiap bulannya. “Alhamdulillah sekali, dengan adanya Medco ini sekarang bisa ada pemasukan Rp5—Rp8 juta. Sekarang saya juga bekerja di salah satu instansi, jadi Medco ini buka jalan juga buat lainnya,” ujar Nurul.

    Kendati demikian, Nurul berharap agar ke depannya produk sesingal buatannya bisa menjangkau pangsa pasar yang lebih luas lagi, terlebih Medco juga sudah memfasilitasi untuk pelatihan penjualan lewat marketplace.

    “Sekarang kami bisa produksi seberapa besar pun pesannya. Saya sekarang ini juga belajar untuk membuat logo dari TikTok dan Tokopedia yang difasilitasi Medco. Ini sudah ada gambaran untuk logo, saya mau mengubah logo agar lebih menarik lagi,” kata Nurul.

    Sementara itu, Wahyuningsih pendamping kelompok UMKM dari aset Medco E&P Tarakan, menjelaskan bahwa berbagai macam pelatihan dan pendampingan tersebut merupakan bentuk dukungan perusahaan meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah operasi.

    “Kami berkolaborasi dengan LBSO [Lembaga Budaya, Seni, dan Olah Raga] Tarakan untuk memberikan pelatihan pembuatan sesingal, dan kami memang mencari peserta ibu-ibu yang tidak bekerja, dan alhamdulillah banyak yang single parent juga,” kata Yuyun.

    Dengan adanya peraturan pemerintah daerah yang mewajibkan para ASN menggunakan atribut ikat kepala sesingal selain batik Tarakan, ujar Yuyun, setidaknya memberikan peluang yang lebih besar kepada pengrajin binaan Medco untuk berkembang lebih pesat lagi, terutama dari sisi pemasaran produksi.

    “Jadi kami memberikan keterampilan ini [membuat sesingal] agar para ibu-ibu ini bisa mandiri secara finansial. Alhamdulillah sampai saat ini bisa berjalan baik dan sekarang ini selain ASN, juga akan dicanangkan siswa sekolah untuk memakai sisingal ini. Jadi ini memberi peluang bagus,” tuturnya.

    Yuyun optimistis produk sesingal buatan para pengrajin binaan Medco bisa lebih maju lagi ke depannya, terlebih untuk promosi dan pemasaran nantinya juga akan memanfaatkan platform dalam jaringan (daring).

    “Nanti mereka [UMKM binaan] bisa menjual di marketplace. Kalau mereka sudah bisa memasarkan produksinya sendiri, permodalannya juga sudah kuat, nanti kami tinggal monitoring saja. Ini kendala masih di pemasaran, tapi tadi sudah dapat ilmu untuk jualan online,” ujarnya.

    Komitmen MEDC Memperkuat Kemandirian Ekonomi Masyarakat

    Untuk diketahui, PT Medco Energi Internasional Tbk. menyelenggarakan Festival Pojok UMKM 2025 di The Energy Building, Jakarta pada 10–12 Desember 2025. Festival Pojok UMKM 2025 yang diselenggarakan selama tiga hari tersebut menjadi arena bagi para mitra binaan emiten migas berkode saham MEDC itu untuk memperluas jaringan dan meningkatkan kapasitas.

    Festival Pojok UMKM 2025 di The Energy Building, Jakarta pada 10–12 Desember 2025. Festival dibuka oleh Direktur Utama MedcoEnergi Hilmi Panigoro, serta dihadiri oleh perwakilan SKK Migas, BRI, dan TikTok Shop by Tokopedia.

    Acara ini menampilkan 22 UMKM binaan dari seluruh wilayah operasi perusahaan, mulai dari onshore, offshore, Corridor, hingga unit bisnis Medco Power sebagai bagian dari komitmen perseroan dalam memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.

    Festival dibuka oleh Direktur Utama MedcoEnergi Hilmi Panigoro, serta dihadiri oleh perwakilan SKK Migas, BRI, dan TikTok Shop by Tokopedia.

    Dalam sambutannya, Hilmi Panigoro menegaskan pentingnya penguatan UMKM sebagai bagian dari strategi keberlanjutan perseroan.

    “Mendukung pengembangan potensi ekonomi masyarakat adalah bagian dari DNA MedcoEnergi sejak awal berdiri. UMKM yang kuat adalah fondasi ekonomi rakyat. Kami ingin warga di sekitar wilayah operasi dapat tumbuh, mandiri, dan berdaya saing. Pencapaian UMKM binaan MedcoEnergi hari ini menjadi bukti nyata komitmen tersebut,” kata Hilmi.

    Kehadiran UMKM binaan ini mencerminkan upaya MedcoEnergi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pelatihan, pendampingan usaha, akses permodalan, dan perluasan jalur pemasaran.

    VP Relations & Security MedcoEnergi, Arif Rinaldi menambahkan bahwa kolaborasi menjadi kunci agar UMKM makin berkembang. “UMKM memiliki peran penting dalam meningkatkan pendapatan masyarakat serta menggerakkan ekonomi daerah. Melalui festival ini, kami membangun ruang kolaborasi antara pelaku UMKM, pemerintah, dan pemangku kepentingan agar UMKM dapat naik kelas,” ujar Arif.

    Melalui Festival Pojok UMKM, MedcoEnergi memperkuat komitmennya dalam menciptakan multiplier effect yang lebih luas melalui program pemberdayaan masyarakat yang terintegrasi dengan prinsip keberlanjutan perusahaan.

    Sebagai gambaran, PT Medco Energi Internasional Tbk. atau MedcoEnergi adalah perusahaan energi dengan tiga pilar bisnis utama yaitu minyak dan gas (Medco E&P); kelistrikan (Medco Power); serta pertambangan tembaga dan emas.

    Perusahaan ini berdiri pada 9 Juni 1980, dengan wilayah operasi yang berada di Indonesia mencakup Sumatra, Madura, Kalimantan, dan Sulawesi. Sementara itu, di luar negeri, MedcoEnergi beroperasi di Thailand, Oman, hingga Tanzania.

  • Harga Minyak Global Menguat, Pasar Cermati Potensi Surplus Pasokan

    Harga Minyak Global Menguat, Pasar Cermati Potensi Surplus Pasokan

    Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak dunia terpantau naik pada perdagangan awal pekan, Senin (15/12/2025) di tengah sentimen potensi kelebihan pasokan global dan meningkatnya ketegangan geopolitik.

    Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak jenis Brent terpantau menguat 0,4% ke level US$61,36 per barel. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik 0,4% ke level US$57,68 per barel.

    Adapun, harga minyak dunia masih bergerak di dekat level terendah dalam hampir dua bulan. 

    Sepanjang tahun ini, harga minyak berpotensi mencatatkan penurunan tahunan, dipicu ekspektasi surplus pasokan yang kian membesar di tengah peningkatan produksi OPEC+ dan produsen lain, meski pertumbuhan konsumsi masih lesu.

    Aktivitas perdagangan minyak diperkirakan menipis menjelang libur Natal dan Tahun Baru, yang berpotensi membuat pergerakan harga lebih bergejolak. Pada awal perdagangan Asia, volume agregat kontrak Brent tercatat berada di bawah rata-rata harian.

    Meski demikian, ketidakpastian geopolitik masih menyuntikkan premi risiko ke harga minyak dan menahan pelemahan lebih dalam. Ukraina terus melancarkan serangan terhadap fasilitas energi Rusia, termasuk menghantam kilang utama dan depot minyak sepanjang akhir pekan. 

    Sementara itu, Amerika Serikat juga kembali mengirimkan utusan untuk putaran baru perundingan guna mengakhiri perang tersebut.

    Di kawasan lain, Iran mengklaim telah menyita sebuah kapal tanker asing di Teluk Oman yang dicurigai membawa bahan bakar selundupan. Sementara itu, AS mencegat sebuah kapal di lepas pantai Venezuela pekan lalu, seiring Presiden AS Donald Trump meningkatkan tekanan terhadap rezim Nicolas Maduro. 

    Selain itu, Trump juga berjanji akan melancarkan serangan AS terhadap kartel narkoba di daratan. “Premi geopolitik belum sepenuhnya hilang, tetapi untuk sementara tersisih oleh narasi kelebihan pasokan,” ujar Chief Investment Strategist Saxo Markets di Singapura, Charu Chanana. 

    Menurut Chanana, faktor geopolitik saat ini lebih berperan sebagai penahan penurunan harga ketimbang pemicu reli harga yang berkelanjutan.

  • ‘Pesan’ Iran ke Kapal-kapal AS di Balik Latihan Perang

    ‘Pesan’ Iran ke Kapal-kapal AS di Balik Latihan Perang

    Jakarta

    Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menggelar latihan perang yang melibatkan angkatan laut di perairan Teluk. Latihan perang ini memberi ‘pesan’ peringatan untuk kapal-kapal perang Amerika Serikat (AS) yang berada di kawasan tersebut.

    Dirangkum detikcom, Jumat, (5/12/2025), latihan perang yang digelar secara besar besaran tersebut memberi peringatan bagi kapal perang AS yang berada di kawasan tersebut. Latihan perang IRGC ini digelar lebih dari lima bulan setelah perang selama 12 hari antara Iran dan Israel, yang turut menyeret AS, berlangsung.

    Televisi pemerintah Iran, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (5/12/2025), melaporkan bahwa latihan perang tersebut menunjukkan “pengorbanan dan semangat perlawanan” dari Angkatan Laut IRGC “untuk menghadapi ancaman apa pun” terhadap Iran setelah perang sengit pada Juni lalu.

    Dalam perang itu, rentetan serangan Israel, yang menewaskan lebih dari 1.000 orang, termasuk sejumlah komandan senior IRGC, telah mendorong Iran untuk membalas dengan serangan pesawat tak berawak dan rudal yang menewaskan puluhan orang di Israel.

    Laporan televisi pemerintah Iran menyebut bahwa unit-unit angkatan laut dalam latihan perang itu “mengeluarkan peringatan kepada kapal-kapal Amerika yang berada di kawasan tersebut, menyampaikan pesan tegas mereka”.

    Namun, isi “pesan” tersebut tidak dijelaskan lebih lanjut. Sejauh ini belum ada komentar dari pasukan militer AS di kawasan Teluk.

    Kawasan Teluk, dan Selat Hormuz yang strategis di titik pertemuannya yang mengarah ke Laut Oman, menyalurkan sekitar 20 persen ekspor minyak dunia setiap tahun.

    Wakil Panglima IRGC Ali Fadavi, pada Rabu (3/12), menegaskan bahwa “tidak ada negara yang dapat meremehkan peran Selat Hormuz”. Fadavi juga berjanji akan melindungi jalur perairan strategis tersebut.

    Keamanan Teluk, sebut Fadavi seperti dikutip kantor berita IRNA, merupakan “garis merah”. Dia menyebut musuh-musuh Iran, seperti AS dan Israel, sebagai “pendorong utama ketidakamanan global”.

    IRGC telah berulang kali menyita kapal tanker berbendera asing yang berlayar di kawasan Teluk, atas apa yang disebut otoritas Iran sebagai penyelundupan bahan bakar.

    Tonton juga video “Alasan Iran Masih Ogah Kerja Sama dengan AS”

    (yld/yld)

  • Gunung Api di Etiopia Meletus untuk Pertama Kalinya dalam 12.000 Tahun

    Gunung Api di Etiopia Meletus untuk Pertama Kalinya dalam 12.000 Tahun

    Jakarta

    Sebuah gunung berapi di wilayah timur laut Etiopia telah meletus untuk pertama kalinya dalam hampir 12.000 tahun, mengirimkan gumpalan asap tebal hingga 14 km ke langit, dan melintasi Laut Merah menuju Yaman dan Oman.

    Gunung berapi Hayli Gubbi, yang terletak di wilayah Afar di Ethiopia, sekitar 804 km timur laut Addis Ababa dekat perbatasan Eritrea, meletus pada 23 November selama beberapa jam.

    Seorang pejabat setempat, Mohammed Seid, mengatakan tidak ada korban jiwa, tetapi letusan tersebut dapat menimbulkan implikasi ekonomi bagi masyarakat peternak setempat. Seid mengatakan tidak ada catatan sebelumnya mengenai letusan gunung berapi Hayli Gubbi, dan ia mengkhawatirkan penghidupan penduduk.

    “Meskipun belum ada korban jiwa dan ternak yang hilang sejauh ini, banyak desa yang tertutup abu dan akibatnya ternak mereka tidak punya banyak makanan,” ujarnya seperti dikutip dari The Guardian.

    Gunung berapi ini, yang tingginya sekitar 500 meter, berada di dalam Lembah Rift, zona aktivitas geologis intens tempat dua lempeng tektonik bertemu.

    Awan abu dari gunung berapi tersebut melayang di atas Yaman, Oman, India, dan Pakistan utara. Untuk diketahui, wilayah Afar rawan gempa bumi, dan seorang warga, Ahmed Abdela, mengatakan ia mendengar suara keras dan merasakan gelombang kejut. “Rasanya seperti bom yang tiba-tiba dilempar bersama asap dan abu,” ujarnya.

    Dalam video yang dibagikan di media sosial, gumpalan asap putih tebal terlihat mengepul. Program Vulkanisme Global Smithsonian Institution mengatakan Hayli Gubbi tidak pernah mengalami letusan selama periode Holosen yang dimulai sekitar 12.000 tahun lalu pada akhir zaman es terakhir.

    Simon Carn, seorang ahli vulkanologi dan profesor di Michigan Technological University, mengonfirmasi bahwa Hayli Gubbi tidak memiliki catatan letusan Holosen.

    (rns/rns)

  • ‘Pesan’ Iran ke Kapal-kapal AS di Balik Latihan Perang

    Iran Gelar Latihan Perang, Beri Peringatan ke Kapal-kapal AS

    Teheran

    Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menggelar latihan perang yang melibatkan angkatan lautnya di perairan Teluk. Latihan perang ini dimaksudkan sebagai peringatan untuk kapal-kapal perang Amerika Serikat (AS) yang ada di kawasan tersebut.

    Latihan perang IRGC ini digelar lebih dari lima bulan setelah perang selama 12 hari antara Iran dan Israel, yang turut menyeret AS, berlangsung.

    Televisi pemerintah Iran, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (5/12/2025), melaporkan bahwa latihan perang tersebut menunjukkan “pengorbanan dan semangat perlawanan” dari Angkatan Laut IRGC “untuk menghadapi ancaman apa pun” terhadap Iran setelah perang sengit ada Juni lalu.

    Dalam perang itu, rentetan serangan Israel, yang menewaskan lebih dari 1.000 orang, termasuk sejumlah komandan senior IRGC, telah mendorong Iran untuk membalas dengan serangan pesawat tak berawak dan rudal yang menewaskan puluhan orang di Israel.

    Laporan televisi pemerintah Iran menyebut bahwa unit-unit angkatan laut dalam latihan perang itu “mengeluarkan peringatan kepada kapal-kapal Amerika yang berada di kawasan tersebut, menyampaikan pesan tegas mereka”.

    Namun, isi “pesan” tersebut tidak dijelaskan lebih lanjut. Sejauh ini belum ada komentar dari pasukan militer AS di kawasan Teluk.

    Media pemerintah Iran lainnya menambahkan bahwa IRGC mengerahkan sistem pertahanan udara dalam kondisi perang elektronik yang “mampu mendeteksi target udara dan maritim menggunakan kecerdasan buatan”.

    Kawasan Teluk, dan Selat Hormuz yang strategis di titik pertemuannya yang mengarah ke Laut Oman, menyalurkan sekitar 20 persen ekspor minyak dunia setiap tahun.

    Wakil Panglima IRGC Ali Fadavi, pada Rabu (3/12), menegaskan bahwa “tidak ada negara yang dapat meremehkan peran Selat Hormuz”. Fadavi juga berjanji akan melindungi jalur perairan strategis tersebut.

    Keamanan Teluk, sebut Fadavi seperti dikutip kantor berita IRNA, merupakan “garis merah”. Dia menyebut musuh-musuh Iran, seperti AS dan Israel, sebagai “pendorong utama ketidakamanan global”.

    IRGC telah berulang kali menyita kapal tanker berbendera asing yang berlayar di kawasan Teluk, atas apa yang disebut otoritas Iran sebagai penyelundupan bahan bakar.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Gunung di Ethiopia Kembali Meletus Usai ‘Tidur’ Selama 12 Ribu Tahun

    Gunung di Ethiopia Kembali Meletus Usai ‘Tidur’ Selama 12 Ribu Tahun

    Jakarta

    Sebuah gunung berapi di wilayah timur laut Ethiopia meletus untuk pertama kalinya setelah hampir 12.000 tahun. Gunung ini mengeluarkan abu vulkanik hingga 14 kilometer ke langit, kata Pusat Peringatan Abu Vulkanik Toulouse (VAAC).

    Dilansir AFP, Selasa (25/11/2025), Gunung Hayli Gubbi, yang terletak di wilayah Afar, Ethiopia, sekitar 800 kilometer timur laut Addis Ababa dekat perbatasan Eritrea, meletus pada hari Minggu selama beberapa jam.

    Gunung berapi tersebut, yang menjulang setinggi sekitar 500 meter, berada di dalam Lembah Rift, zona aktivitas geologis yang intens di mana dua lempeng tektonik bertemu. Awan abu dari gunung berapi tersebut melayang di atas Yaman, Oman, India, dan Pakistan utara, kata VAAC.

    Dalam video yang dibagikan di media sosial, yang tidak dapat segera diverifikasi oleh AFP, gumpalan asap putih tebal terlihat mengepul.

    Program Vulkanisme Global Smithsonian Institution menyatakan bahwa Hayli Gubbi tidak pernah mengalami letusan selama Holosen, yang dimulai sekitar 12.000 tahun yang lalu di akhir Zaman Es terakhir.

    Pihak berwenang Afar belum menanggapi pertanyaan AFP mengenai kemungkinan korban jiwa atau jumlah pengungsi.

    (azh/azh)

  • Harga Minyak Dunia Stabil Usai OPEC+ Tunda Kenaikan Produksi

    Harga Minyak Dunia Stabil Usai OPEC+ Tunda Kenaikan Produksi

    Sebelumnya, OPEC+ pada Minggu sepakat untuk menaikkan produksi minyak dalam jumlah kecil pada Desember dan menunda kenaikan lebih lanjut pada kuartal pertama tahun depan. Langkah ini diambil karena meningkatnya kekhawatiran akan kelebihan pasokan (oversupply) di pasar global.

    Sejak April, OPEC+ telah menaikkan target produksi sekitar 2,9 juta barel per hari, setara dengan 2,7% dari pasokan minyak global. Namun, mulai Oktober, kelompok produsen minyak tersebut memperlambat laju peningkatan produksi seiring proyeksi kelebihan pasokan pada awal tahun depan.

    Kebijakan baru negara-negara Barat terhadap Rusia, anggota OPEC+, turut menambah tantangan strategi tersebut. Moskow diperkirakan kesulitan untuk meningkatkan produksi lebih lanjut setelah Amerika Serikat dan Inggris memberlakukan sanksi tambahan terhadap dua produsen besar Rusia, Rosneft dan Lukoil.

    Dalam pertemuan bulanan OPEC+ yang diikuti delapan negara anggota — Arab Saudi, Rusia, Uni Emirat Arab, Irak, Kuwait, Oman, Kazakhstan, dan Aljazair — disepakati bahwa target produksi Desember akan naik 137.000 barel per hari, sama seperti penambahan pada Oktober dan November.

    Dalam pernyataan resmi, OPEC+ menegaskan bahwa “setelah Desember, delapan negara tersebut akan menunda kenaikan produksi pada Januari, Februari, dan Maret 2026 karena faktor musiman.”