Negara: Norwegia

  • iOS 26.1 Resmi Dirilis, Ini Fitur Baru dan Cara Downloadnya

    iOS 26.1 Resmi Dirilis, Ini Fitur Baru dan Cara Downloadnya

    Jakarta

    Apple resmi merilis pembaruan iOS 26.1 pada Selasa (4/11/2025), membawa serangkaian fitur baru yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna iPhone. Pembaruan ini hadir sebagai respons terhadap umpan balik dari beta tester dan fokus pada peningkatan privasi, aksesibilitas, serta integrasi kecerdasan buatan.

    Dengan ukuran file sekitar 10-13 GB tergantung model perangkat, iOS 26.1 siap diunduh secara gratis melalui pengaturan bawaan iPhone. Berikut daftar iPhone yang mendapatkan, cara download dan fitur baru yang dibawa.

    Daftar iPhone yang Mendukung iOS 26.1

    iOS 26.1 kompatibel dengan berbagai model iPhone mulai dari seri lama hingga terbaru, memastikan aksesibilitas luas. Daftar lengkapnya meliputi:

    iPhone 17, iPhone 17 Pro, iPhone 17 Pro Max, iPhone AiriPhone 16e, iPhone 16, iPhone 16 Plus, iPhone 16 Pro, iPhone 16 Pro MaxiPhone 15, iPhone 15 Plus, iPhone 15 Pro, iPhone 15 Pro MaxiPhone 14, iPhone 14 Plus, iPhone 14 Pro, iPhone 14 Pro MaxiPhone 13, iPhone 13 mini, iPhone 13 Pro, iPhone 13 Pro MaxiPhone 12, iPhone 12 mini, iPhone 12 Pro, iPhone 12 Pro MaxiPhone 11, iPhone 11 Pro, iPhone 11 Pro MaxiPhone SE (generasi kedua dan seterusnya)Cara Download dan Instal iOS 26.1

    Menginstal iOS 26.1 sangat mudah dan aman, asalkan kamu mengikuti langkah-langkah berikut. Pastikan iPhone terhubung ke Wi-Fi stabil, baterai minimal 50%, dan ruang penyimpanan cukup.

    Selalu lakukan cadangan data terlebih dahulu melalui iCloud atau komputer untuk menghindari kehilangan informasi penting. Kemudian ikuti langkah-langkah berikut:

    Buka aplikasi Pengaturan.Ketuk Umum.Pilih Pembaruan Perangkat Lunak.Ketuk Undah dan InstallProsesunduh memakan waktu 10-30 menit, diikuti instalasi ulang (perangkat akan restart).Setelah instalasi,iPhone akan restart dan menampilkan layar selamat datang.

    Fitur Baru yang Wajib Dicoba di iOS 26.1

    Update iOS 26 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    iOS 26.1 tidak hanya memperbaiki bug dari versi sebelumnya, tetapi juga memperkenalkan inovasi yang membuat interaksi harian lebih intuitif. Berikut adalah daftar fitur utama yang menjadi sorotan:Toggle Liquid Glass untuk Tampilan Lebih Fleksibel

    Pengguna kini dapat menyesuaikan tingkat transparansi elemen antarmuka Liquid Glass melalui Pengaturan > Tampilan & Kecerahan > Liquid Glass. Ada dua opsi: “Clear” untuk tampilan lebih transparan dan jernih, serta “Tinted” yang menambahkan opasitas untuk kontras lebih tinggi, mengurangi kelelahan mata saat penggunaan lama. Fitur ini sangat berguna bagi pengguna dengan sensitivitas visual tinggi.

    Opsi Nonaktifkan Swipe Kamera di Layar Kunci

    Untuk meningkatkan keamanan, Apple menambahkan toggle baru di Pengaturan > Layar Kunci > “Geser untuk Buka Kamera”. Dengan ini, pengguna dapat mematikan fungsi geser ke kiri pada Layar Kunci untuk membuka aplikasi Kamera secara instan, mencegah akses tidak sengaja atau potensi pelanggaran privasi.

    Geser untuk Hentikan Alarm dan Timer

    Aplikasi Jam kini dilengkapi kontrol “geser untuk hentikan” saat alarm atau timer berbunyi. Ini memperbesar tombol stop dan memudahkan pengguna menghentikannya tanpa menyentuh layar secara presisi, terutama saat setengah tidur. Perubahan ini melanjutkan peningkatan ukuran tombol dari iOS 26.

    Geser Lagu di Apple Music

    Penggemar musik akan menyukai penambahan fitur geser pada pemutar Apple Music untuk beralih antar lagu dengan cepat. Cukup geser ke kiri atau kanan pada kontrol pemutar, tanpa perlu menekan tombol navigasi-membuat pengalaman mendengarkan lebih seamless.

    Rebranding Apple TV+ menjadi Apple TV

    Ikon aplikasi Apple TV kini lebih berwarna dan dinamis, sebagai persiapan rebranding Apple TV+ menjadi Apple TV. Ini memudahkan akses konten streaming dan menyatukan pengalaman hiburan di ekosistem Apple.

    Ekspansi Bahasa Apple Intelligence

    Fitur kecerdasan buatan Apple Intelligence kini mendukung delapan bahasa baru: Denmark, Belanda, Norwegia, Portugis (Portugal), Swedia, Turki, Mandarin Tradisional, dan Vietnam. Ini memungkinkan pengguna di wilayah tersebut menikmati asisten AI yang lebih personal, seperti penulisan ulang teks atau ringkasan notifikasi.

    Penerjemahan Langsung AirPods dengan Lebih Banyak Bahasa

    Fitur Live Translation pada AirPods kini mencakup bahasa Jepang, Korea, Italia, serta Mandarin Tradisional dan Sederhana. Tersedia khusus untuk AirPods 4 dengan ANC, AirPods Pro 2, dan AirPods Pro 3, fitur ini ideal untuk perjalanan internasional atau panggilan lintas budaya.

    Peningkatan Keamanan Latar Belakang

    Di Pengaturan > Privasi & Keamanan > Peningkatan Keamanan, pengguna dapat mengaktifkan unduhan otomatis “Peningkatan Keamanan Latar Belakang”. Ini adalah patch keamanan cepat yang dirilis di antara pembaruan penuh, menggantikan Rapid Security Responses, untuk melindungi perangkat dari ancaman tanpa gangguan.

    Selain itu, iOS 26.1 juga membawa optimalisasi baterai yang lebih efisien, dengan klaim penghematan hingga 10% pada penggunaan harian intensif, serta perbaikan bug kecil pada aplikasi Foto dan Pengingat. Apple menekankan komitmennya terhadap privasi, di mana semua pemrosesan Apple Intelligence dilakukan di perangkat atau server anonim.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “4 Fitur iOS 17 yang Sudah Lama Ada di Android”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Eni & Petronas Bentuk JV Kelola 19 Blok Migas di RI dan Malaysia

    Eni & Petronas Bentuk JV Kelola 19 Blok Migas di RI dan Malaysia

    Bisnis.com, JAKARTA – Eni dan Petronas resmi menandatangani perjanjian mengikat terkait pembentukan joint venture, dengan kepemilikan sama besar, untuk mengelola aset hulu migas di Indonesia dan Malaysia.

    Penandatanganan disaksikan oleh CEO Eni Claudio Descalzi dan Presiden serta Group CEO Petronas Tengku Muhammad Taufik di gelaran Abu Dhabi International Petroleum Exhibition & Conference (ADIPEC) pada 3 November 2025.

    Perjanjian ini merupakan tindak lanjut dari framework agreement yang ditandatangani kedua perusahaan pada 17 Juni 2025. Entitas baru (NewCo) Eni dan Petronas tersebut akan mengelola 19 aset hulu migas, yang terdiri atas 14 aset di Indonesia dan 5 aset di Malaysia.

    Melalui NewCo, Eni dan Petronas akan menggabungkan portofolio yang saling melengkapi, kekuatan teknis, serta keahlian regional untuk menciptakan nilai jangka panjang, keunggulan operasional, dan kepemimpinan dalam transisi energi.

    “Perjanjian ini merupakan momen transformasional bagi Eni. Kami menggabungkan kekuatan dengan Petronas untuk mengelola aset di Indonesia dan Malaysia, menciptakan sinergi dalam aset, keahlian, dan kemampuan finansial,” ujar CEO Eni Claudio Descalzi melalui siaran pers, Senin (3/11/2025).

    NewCo akan beroperasi sebagai entitas yang mandiri secara finansial, dengan rencana investasi lebih dari US$15 miliar dalam 5 tahun ke depan.

    Investasi ini akan mendukung pengembangan sedikitnya delapan proyek baru serta pengeboran 15 sumur eksplorasi, dengan target mengembangkan sekitar 3 miliar barel setara minyak (boe) dari cadangan yang telah ditemukan. Selain itu, NewCo juga menargetkan untuk membuka potensi eksplorasi tambahan sekitar 10 miliar boe.

    Portofolio NewCo akan mencakup aset gas yang telah berproduksi dan aset pengembangan di Malaysia dan Indonesia, dengan kapasitas produksi awal lebih dari 300.000 barel setara minyak per hari (boe/d), serta rencana peningkatan hingga lebih dari 500.000 boe/d dalam jangka menengah secara berkelanjutan.

    “Dengan memanfaatkan aset produksi yang sudah ada dan mengembangkan inisiatif besar di Cekungan Kutai serta di Malaysia, kami memperkirakan dapat mencapai produksi lebih dari 500.000 barel setara minyak per hari dalam jangka menengah. Kesempatan ini akan menciptakan nilai luar biasa bagi Eni, Petronas, Indonesia, dan Malaysia—didukung oleh keahlian eksplorasi kami dan rekam jejak dalam menyelesaikan proyek secara disiplin dan cepat,” kata Descalzi.

    Pembentukan NewCo akan memungkinkan Eni untuk mempercepat siklus pengembangan proyek, mengoptimalkan alokasi modal, serta mencapai sinergi operasional dalam bidang eksplorasi, produksi, dan pengelolaan aset, sembari memanfaatkan peluang pertumbuhan dari lapangan yang sudah mature maupun area eksplorasi dengan potensi tinggi.

    Bisnis baru ini akan menjadi bagian dari strategi model satelit Eni, mengikuti kesuksesan inisiatif serupa seperti Var Energy di Norwegia, Azule di Angola, dan Ithaca di Inggris.

    Setelah penandatanganan ini, Eni dan Petronas akan bekerja untuk memperoleh seluruh persetujuan regulasi, pemerintah, dan mitra yang dibutuhkan di Malaysia dan Indonesia. Eni memperkirakan transaksi ini akan selesai pada 2026, setelah seluruh persetujuan diperoleh.

    Sepanjang proses ini, Eni berkomitmen untuk melakukan keterlibatan yang transparan dengan seluruh pemangku kepentingan—termasuk karyawan, otoritas setempat, mitra usaha, dan komunitas lokal. Pendekatan ini mencerminkan ambisi bersama kedua perusahaan untuk meluncurkan entitas baru melalui proses yang bertanggung jawab, efisien, dan berorientasi nilai, sekaligus memperkuat fondasi kolaborasi jangka panjang dan pertumbuhan berkelanjutan di kawasan tersebut.

  • Eni & Petronas Bentuk JV Kelola 19 Blok Migas di RI dan Malaysia

    Eni & Petronas Bentuk JV Kelola 19 Blok Migas di RI dan Malaysia

    Bisnis.com, JAKARTA – Eni dan Petronas resmi menandatangani perjanjian mengikat terkait pembentukan joint venture, dengan kepemilikan sama besar, untuk mengelola aset hulu migas di Indonesia dan Malaysia.

    Penandatanganan disaksikan oleh CEO Eni Claudio Descalzi dan Presiden serta Group CEO Petronas Tengku Muhammad Taufik di gelaran Abu Dhabi International Petroleum Exhibition & Conference (ADIPEC) pada 3 November 2025.

    Perjanjian ini merupakan tindak lanjut dari framework agreement yang ditandatangani kedua perusahaan pada 17 Juni 2025. Entitas baru (NewCo) Eni dan Petronas tersebut akan mengelola 19 aset hulu migas, yang terdiri atas 14 aset di Indonesia dan 5 aset di Malaysia.

    Melalui NewCo, Eni dan Petronas akan menggabungkan portofolio yang saling melengkapi, kekuatan teknis, serta keahlian regional untuk menciptakan nilai jangka panjang, keunggulan operasional, dan kepemimpinan dalam transisi energi.

    “Perjanjian ini merupakan momen transformasional bagi Eni. Kami menggabungkan kekuatan dengan Petronas untuk mengelola aset di Indonesia dan Malaysia, menciptakan sinergi dalam aset, keahlian, dan kemampuan finansial,” ujar CEO Eni Claudio Descalzi melalui siaran pers, Senin (3/11/2025).

    NewCo akan beroperasi sebagai entitas yang mandiri secara finansial, dengan rencana investasi lebih dari US$15 miliar dalam 5 tahun ke depan.

    Investasi ini akan mendukung pengembangan sedikitnya delapan proyek baru serta pengeboran 15 sumur eksplorasi, dengan target mengembangkan sekitar 3 miliar barel setara minyak (boe) dari cadangan yang telah ditemukan. Selain itu, NewCo juga menargetkan untuk membuka potensi eksplorasi tambahan sekitar 10 miliar boe.

    Portofolio NewCo akan mencakup aset gas yang telah berproduksi dan aset pengembangan di Malaysia dan Indonesia, dengan kapasitas produksi awal lebih dari 300.000 barel setara minyak per hari (boe/d), serta rencana peningkatan hingga lebih dari 500.000 boe/d dalam jangka menengah secara berkelanjutan.

    “Dengan memanfaatkan aset produksi yang sudah ada dan mengembangkan inisiatif besar di Cekungan Kutai serta di Malaysia, kami memperkirakan dapat mencapai produksi lebih dari 500.000 barel setara minyak per hari dalam jangka menengah. Kesempatan ini akan menciptakan nilai luar biasa bagi Eni, Petronas, Indonesia, dan Malaysia—didukung oleh keahlian eksplorasi kami dan rekam jejak dalam menyelesaikan proyek secara disiplin dan cepat,” kata Descalzi.

    Pembentukan NewCo akan memungkinkan Eni untuk mempercepat siklus pengembangan proyek, mengoptimalkan alokasi modal, serta mencapai sinergi operasional dalam bidang eksplorasi, produksi, dan pengelolaan aset, sembari memanfaatkan peluang pertumbuhan dari lapangan yang sudah mature maupun area eksplorasi dengan potensi tinggi.

    Bisnis baru ini akan menjadi bagian dari strategi model satelit Eni, mengikuti kesuksesan inisiatif serupa seperti Var Energy di Norwegia, Azule di Angola, dan Ithaca di Inggris.

    Setelah penandatanganan ini, Eni dan Petronas akan bekerja untuk memperoleh seluruh persetujuan regulasi, pemerintah, dan mitra yang dibutuhkan di Malaysia dan Indonesia. Eni memperkirakan transaksi ini akan selesai pada 2026, setelah seluruh persetujuan diperoleh.

    Sepanjang proses ini, Eni berkomitmen untuk melakukan keterlibatan yang transparan dengan seluruh pemangku kepentingan—termasuk karyawan, otoritas setempat, mitra usaha, dan komunitas lokal. Pendekatan ini mencerminkan ambisi bersama kedua perusahaan untuk meluncurkan entitas baru melalui proses yang bertanggung jawab, efisien, dan berorientasi nilai, sekaligus memperkuat fondasi kolaborasi jangka panjang dan pertumbuhan berkelanjutan di kawasan tersebut.

  • Arzeti Bilbina Desak BGN Tinjau Ulang India Sebagai Role Model Program Makan Bergizi Gratis

    Arzeti Bilbina Desak BGN Tinjau Ulang India Sebagai Role Model Program Makan Bergizi Gratis

    Jakarta (beritajatim.com) – Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina meminta Badan Gizi Nasional (BGN) meninjau ulang rencana menjadikan India sebagai role model dalam peningkatan mutu program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menilai keputusan tersebut perlu dikaji secara mendalam dan dilakukan secara transparan agar sesuai konteks kebutuhan gizi di Indonesia.

    “Kita tentu boleh belajar dari negara lain, tetapi keputusan kebijakan harus berbasis bukti dan sesuai konteks Indonesia,” ujar Arzeti di Jakarta.

    Menurut Arzeti, berdasarkan data Global Hunger Index (GHI) 2025, India menempati peringkat 102 dari 123 negara dan masih berada pada kategori “serius”. Kondisi itu, kata dia, seharusnya menjadi pertimbangan penting bagi BGN sebelum menjadikan India sebagai acuan.

    “Kalau indikator kelaparan dan gizi India masih rendah, apa alasan menjadikannya model untuk MBG? Ini perlu dijelaskan terbuka,” tegas politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

    Arzeti juga mempertanyakan siapa pihak yang memberi rekomendasi kepada BGN terkait pemilihan India sebagai rujukan program makan bergizi. “BGN harus menjelaskan siapa yang memberi masukan, apa dasar kajiannya, dan bagaimana mekanisme pemilihannya. Jangan sampai kebijakan publik diambil tanpa transparansi,” tambahnya.

    Sebagai alternatif, Arzeti menyarankan BGN untuk belajar dari negara-negara dengan manajemen gizi terbaik di dunia berdasarkan laporan World Food Programme (WFP) dan School Meals Coalition. Ia mencontohkan Finlandia yang sukses menurunkan obesitas dan kekurangan gizi melalui integrasi data sekolah, layanan kesehatan, dan program makan gratis berbasis lokal.

    Selain itu, Jepang dinilai berhasil menerapkan pendidikan gizi (shokuiku) dan makan siang sekolah bergizi seimbang yang mendukung kesehatan anak. Norwegia memiliki sistem pangan berkelanjutan dengan pengawasan gizi nasional yang kuat, sementara Belanda dikenal dengan kebijakan publik gizi berbasis nabati yang terintegrasi. Korea Selatan juga disebut sebagai pemimpin di Asia dalam indeks ketahanan gizi berkat manajemen pangan lokal dan regulasi ketat terhadap makanan olahan.

    “Negara-negara itu sudah terbukti menjaga ketahanan pangan dan gizi warganya dengan sistem yang efisien dan transparan,” jelas Arzeti.

    Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa pihaknya menjadikan India sebagai model dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis. Menurutnya, kunjungan ke India dilakukan untuk melihat langsung implementasi dan menerima bimbingan teknis guna meningkatkan kualitas pelayanan MBG di Indonesia.

    “Ya kita kan, sebelum kita melaksanakan program makan bergizi, kita berkunjung ke India. Melihat role model di India. Dan saya kira nanti bimbingan teknis dari India akan membantu untuk meningkatkan kualitas pelayanan MBG di Indonesia,” kata Dadan di Istana, Jakarta, Rabu (29/10/2025) lalu. [hen/beq]

  • Pertamina untuk Rakyat, Bukan Mafia

    Pertamina untuk Rakyat, Bukan Mafia

    Pertamina untuk Rakyat, Bukan Mafia
    Mahasiswa Pascasarjana Hukum Sumber Daya Alam Universitas Indonesia, Ketua Umum Akar Desa Indonesia, Wasekjend Dewan Energi Mahasiswa, Wakil Bendahara Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
    ISU
    dugaan penyalahgunaan penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang terjadi beberapa minggu terakhir telah mengguncang kepercayaan publik terhadap tata kelola energi nasional.
    Munculnya konten masyarakat di berbagai media sosial mengenai dugaan penurunan kualitas bahan bakar yang berakibat pada kerusakan mesin di sejumlah daerah bukan hanya  kerugian ekonomi bagi pengguna, tetapi juga mengancam kredibilitas Pertamina sebagai badan usaha milik negara yang memikul tanggung jawab strategis dalam menjamin ketersediaan energi bagi seluruh rakyat Indonesia.
    Dugaan praktik manipulasi kualitas bahan bakar, yang diduga melibatkan jaringan mafia migas di tingkat distribusi, menjadi refleksi nyata lemahnya pengawasan internal dan potensi penyimpangan yang telah berulang kali menghantam sektor energi nasional.
    Ketika masyarakat sebagai konsumen menghadapi kenyataan bahwa bahan bakar yang mereka beli tidak sesuai dengan standar mutu yang dijanjikan, maka kepercayaan publik terhadap institusi pengelola energi negara pun terancam runtuh.
    Dalam konteks hukum, persoalan ini dapat dibaca melalui kacamata Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UU Perlindungan Konsumen) yang menegaskan prinsip dasar tentang itikad baik antara pelaku usaha dan konsumen. Pasal 7 huruf a mengatur kewajiban pelaku usaha untuk beritikad baik dalam menjalankan usahanya, sementara Pasal 5 huruf b mengatur kewajiban konsumen untuk beritikad baik dalam melakukan transaksi.
    Penerapan asas itikad baik ini merupakan jaminan hukum agar tidak terjadi pelanggaran yang merugikan salah satu pihak. Dalam konteks Pertamina, asas ini bermakna bahwa perusahaan negara wajib menjaga keaslian, keamanan, dan mutu produk bahan bakar yang didistribusikan kepada publik.
    Ketika terjadi penurunan kualitas bahan bakar akibat penyalahgunaan wewenang atau manipulasi di tingkat tertentu, maka sesungguhnya telah terjadi pelanggaran terhadap prinsip perlindungan konsumen yang diatur undang-undang.
    Pengguna Pertamina, sebagai konsumen, berhak memperoleh perlindungan hukum atas kerugian yang mereka alami akibat turunnya kualitas bahan bakar yang seharusnya dijamin oleh negara. Masalah ini tidak dapat dilepaskan dari persoalan klasik dalam tata kelola energi di Indonesia, yakni lemahnya pengawasan dan penetrasi kelompok kepentingan dalam rantai distribusi BBM.
    Mafia migas bukanlah istilah baru, mereka adalah jaringan kepentingan ekonomi dan politik yang beroperasi di ruang abu-abu antara kebijakan, birokrasi, dan bisnis energi. Praktik manipulasi stok, penurunan kadar oktan, hingga dugaan praktik-praktik pengoplosan bahan bakar merupakan manifestasi dari kegagalan sistem pengawasan internal dan lemahnya integritas tata kelola di lapangan.
    Ketika praktik seperti ini dibiarkan berulang tanpa tindakan tegas, maka negara sejatinya telah gagal menjalankan fungsi pengawasan terhadap kekayaan publik yang seharusnya digunakan untuk kemakmuran rakyat.
    Penerapan prinsip
    good corporate governance
    (tata kelola perusahaan yang baik) menjadi batu ujian utama dalam menilai kredibilitas Pertamina sebagai perusahaan milik rakyat. Prinsip ini meliputi transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan keadilan, yang keseluruhannya harus menjadi panduan dalam setiap lini operasional perusahaan.
    Ketika salah satu prinsip itu diabaikan, seperti dalam kasus lemahnya pengawasan kualitas BBM, maka integritas perusahaan menjadi dipertanyakan. Pertamina harus menegakkan transparansi bukan hanya dalam pelaporan kinerja keuangan, tetapi juga dalam mekanisme produksi, distribusi, dan pengawasan mutu produk.
    Dalam konteks akuntabilitas, setiap penyimpangan dalam rantai distribusi harus dapat ditelusuri dan diusut hingga ke akar permasalahan, termasuk apabila ditemukan indikasi keterlibatan oknum internal. Teori tata kelola perusahaan menegaskan bahwa pengawasan internal yang lemah akan membuka ruang bagi terjadinya
    fraud
    (kecurangan) yang sistemik.
    Oleh karena itu, reformasi tata kelola Pertamina harus diarahkan pada penguatan sistem audit internal, digitalisasi rantai pasok, dan pengawasan mutu berbasis teknologi agar tidak ada lagi celah manipulasi. Sistem digitalisasi distribusi bahan bakar seperti
    fuel tracing
    dan
    real-time monitoring
    harus menjadi instrumen wajib dalam memastikan keaslian produk dan integritas rantai distribusi.
    Selain itu, penguatan peran masyarakat dan lembaga pengawas independen perlu ditingkatkan agar pengawasan terhadap Pertamina tidak hanya bersifat internal, melainkan partisipatif dan terbuka. Dalam konteks perlindungan konsumen, peran pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menjadi sangat penting. Pemerintah harus memastikan bahwa setiap bentuk pelanggaran terhadap mutu bahan bakar mendapatkan sanksi tegas dan proses hukum yang transparan.
    Pertamina sebagai badan usaha milik negara harus diberikan dukungan politik dan kelembagaan untuk melakukan reformasi struktural tanpa intervensi kelompok kepentingan, karena pelemahan Pertamina berarti pelemahan kedaulatan energi nasional itu sendiri. Dalam situasi ini, penguatan Pertamina harus berjalan seiring dengan penegakan hukum terhadap mafia migas yang selama ini menjadi parasit dalam tubuh industri energi nasional.
    Usut tuntas mafia migas bukan hanya jargon moral, melainkan kewajiban konstitusional dalam menjaga kekayaan negara agar tidak dikuasai oleh segelintir orang. Asas itikad baik dalam UU Perlindungan Konsumen juga perlu dipahami sebagai prinsip moral dan hukum yang membangun relasi etis antara negara, pelaku usaha, dan masyarakat.
    Itikad baik pelaku usaha bukan hanya soal kepatuhan formal terhadap aturan, tetapi juga kesadaran moral bahwa setiap produk yang dijual adalah bagian dari tanggung jawab sosial untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraan publik.
    Dalam konteks ini, Pertamina harus memperkuat nilai-nilai etik korporasi yang berpijak pada semangat kejujuran, transparansi, dan tanggung jawab sosial. Hanya dengan cara itulah Pertamina dapat menjaga posisinya sebagai perusahaan energi yang tidak hanya efisien secara ekonomi, tetapi juga berkeadilan secara sosial.
    Dalam perspektif ideologis, penguatan tata kelola Pertamina dan pemberantasan mafia migas harus dikembalikan pada nilai fundamental Pancasila sebagai pedoman etika dan politik ekonomi nasional. Sila kelima, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” memberikan fondasi moral dan filosofis bahwa setiap kebijakan pengelolaan sumber daya alam, termasuk energi, harus berorientasi pada kesejahteraan seluruh rakyat, bukan keuntungan segelintir pihak.
    Pancasila menegaskan bahwa sumber daya alam yang dikuasai negara bukanlah komoditas politik, melainkan amanah konstitusional untuk kemakmuran bersama. Karena itu, ketika terjadi penyalahgunaan dalam pengelolaan energi, maka yang dirugikan bukan hanya masyarakat sebagai konsumen, melainkan juga martabat ideologi bangsa.
    Keadilan sosial dalam pengelolaan energi menuntut adanya sistem tata kelola yang bersih, transparan, dan akuntabel. Negara, melalui Pertamina, memiliki mandat moral dan hukum untuk memastikan bahwa setiap tetes bahan bakar yang dikonsumsi masyarakat mencerminkan keadilan ekonomi dan kejujuran dalam pengelolaan.
    Ketika mafia migas memanipulasi sistem untuk memperoleh keuntungan pribadi, maka mereka sejatinya sedang mencederai keadilan sosial dan mengkhianati amanah rakyat. Oleh karena itu, pemberantasan mafia migas harus ditempatkan sebagai agenda nasional dalam membangun kemandirian energi yang berkeadilan dan berkelanjutan.
    Tanpa penegakan hukum yang tegas terhadap mafia migas, semua upaya reformasi tata kelola hanya akan menjadi kosmetik tanpa makna substantif.
    Belajar dari negara lain seperti Norwegia, yang sukses mengelola sumber daya minyak melalui Norwegian Government Pension Fund Global, dapat menjadi cermin bagi Indonesia. Norwegia menunjukkan bahwa integritas sistem, transparansi kebijakan, dan pengawasan publik yang kuat dapat menghindarkan industri energi dari praktik korupsi dan penyalahgunaan.
    Semua penerimaan negara dari minyak dikelola secara terbuka, dengan mekanisme pelaporan publik yang dapat diakses setiap warga negara. Prinsip ini sejalan dengan konsep
    good governance
    yang menempatkan rakyat sebagai pemilik sah sumber daya negara, bukan sekadar penerima manfaat pasif.
    Dalam konteks Indonesia, penguatan Pertamina harus diarahkan pada model tata kelola yang sejalan dengan semangat tersebut yakni terbuka, profesional, dan berpihak kepada rakyat. Lebih jauh, pemerintah sebagai pemegang kendali kebijakan energi harus menegaskan kembali posisi Pertamina bukan sebagai entitas bisnis semata, melainkan sebagai perusahaan rakyat yang mengemban fungsi sosial dan ekonomi strategis.
    Pertamina tidak boleh dibiarkan berkompetisi dalam logika pasar bebas yang brutal tanpa perlindungan politik negara, karena energi adalah urat nadi kehidupan bangsa. Negara wajib hadir untuk melindungi Pertamina dari penetrasi kepentingan mafia dan oligarki bisnis yang selama ini menunggangi kebijakan energi demi keuntungan pribadi.
    Keberpihakan kepada Pertamina bukan berarti menutup kritik, melainkan menguatkan fondasi moral dan kelembagaan agar perusahaan ini dapat benar-benar menjadi instrumen kedaulatan energi nasional.
    Dalam kerangka yang lebih luas, teori
    good governance
    yang dikemukakan Sachs (2021) juga menegaskan bahwa keberhasilan negara-negara Skandinavia dalam mengelola sumber daya publik terletak pada kombinasi antara transparansi, pengawasan ketat, dan partisipasi masyarakat. Prinsip ini sejalan dengan kebutuhan Indonesia untuk menegakkan tata kelola energi yang inklusif dan berbasis keadilan sosial.
    Negara tidak boleh hanya menjadi regulator yang pasif, melainkan harus aktif memastikan bahwa pengelolaan energi dilakukan secara etis, transparan, dan berpihak pada rakyat kecil. Dalam konteks ini, pemberantasan mafia migas harus menjadi prioritas bersama antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat sipil. Mafia migas tidak boleh lagi dibiarkan hidup di ruang abu-abu antara kebijakan dan keuntungan pribadi, karena mereka adalah simbol pengkhianatan terhadap Pancasila dan UUD 1945.
    Penguatan Pertamina dan pemberantasan mafia migas sejatinya adalah dua sisi dari satu mata uang: kedaulatan energi nasional. Tanpa tata kelola yang bersih, Pertamina akan terus menjadi korban infiltrasi kepentingan ekonomi-politik yang menggerogoti kemampuan negara untuk berdiri di atas kaki sendiri dalam sektor energi.
    Reformasi tata kelola Pertamina harus diarahkan pada pembenahan struktural yang mencakup integritas manajemen, efisiensi operasional, serta pengawasan publik yang kuat. Pemerintah harus memberikan dukungan penuh kepada Pertamina untuk membenahi diri, sekaligus memastikan bahwa praktik mafia migas dibongkar hingga ke akar-akarnya melalui penegakan hukum yang tegas, transparan, dan tanpa kompromi.
    Pertamina perlu memperluas inovasi dengan memanfaatkan teknologi digital dalam seluruh aspek bisnisnya, mulai dari produksi, distribusi, hingga pelayanan publik. Transparansi berbasis data akan menjadi benteng utama melawan praktik manipulatif di sektor distribusi. Sistem pelaporan digital yang terintegrasi antara kilang, terminal, dan SPBU akan menutup ruang bagi pelaku kejahatan energi yang selama ini memanfaatkan celah informasi.
    Selain itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia di lingkungan Pertamina harus menjadi prioritas agar tercipta budaya korporasi yang berintegritas dan profesional. Pada akhirnya, penguatan Pertamina dan pemberantasan mafia migas bukan hanya soal manajemen perusahaan, melainkan juga soal keberpihakan negara terhadap rakyatnya.
    Energi adalah hak dasar setiap warga negara, bukan komoditas yang dapat dimonopoli oleh kelompok tertentu. Maka, memperjuangkan tata kelola energi yang bersih berarti memperjuangkan kedaulatan bangsa itu sendiri.
    Pertamina harus berdiri kokoh sebagai simbol kemandirian dan keadilan sosial dalam sektor energi. Hanya dengan cara itulah cita-cita Pancasila, khususnya sila kelima tentang keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dapat benar-benar terwujud dalam praktik pengelolaan sumber daya alam nasional. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ada Drone Misterius, Bandara Jerman Setop Penerbangan

    Ada Drone Misterius, Bandara Jerman Setop Penerbangan

    Jakarta

    Penerbangan dihentikan sementara selama hampir dua jam di Bandara Berlin Brandenburg, Jerman karena penampakan drone-drone misterius. Ini merupakan kejadian terbaru dari serangkaian insiden serupa di seluruh Eropa, ungkap seorang juru bicara bandara.

    Lepas landas dan pendaratan ditangguhkan antara pukul 20.08 (19.08 GMT) dan 21.58 pada Jumat (31/10) waktu setempat, dan “serangkaian penerbangan” dialihkan ke kota-kota lain di Jerman selama penangguhan itu, kata juru bicara tersebut.

    Larangan penerbangan malam di Berlin juga dilonggarkan untuk mengurangi dampak pada operasional penerbangan, tambahnya, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (1/11/2025).

    “Kami berasumsi bahwa bahaya telah dihindari untuk sementara waktu,” kata juru bicara tersebut.

    Kepolisian di negara bagian Brandenburg mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima laporan penampakan drone dan mengatakan sebuah mobil patroli dan sebuah helikopter telah dikerahkan.

    Mobil patroli tersebut telah mendeteksi sebuah drone, tetapi asalnya belum teridentifikasi, kata seorang juru bicara.

    Para pemimpin Jerman telah berulang kali menyuarakan kewaspadaan tentang meningkatnya ancaman drone setelah serangkaian penampakan kendaraan udara tak berawak (UAV) di bandara-bandara serta lokasi militer sensitif tahun ini.

    Bandara-bandara di Denmark, Norwegia, dan Polandia juga baru-baru ini menangguhkan penerbangan karena drone-drone misterius, sementara Rumania dan Estonia menuding Rusia di balik drone-drone tersebut. Namun, Rusia telah membantah tuduhan tersebut.

    Jerman — pendukung utama Ukraina di NATO dalam perang melawan Rusia — juga menyalahkan Moskow.

    Beberapa penampakan UAV telah dilaporkan dalam beberapa bulan terakhir di atas pangkalan militer, lokasi industri, dan infrastruktur penting lainnya di Jerman.

    Pada awal Oktober lalu, drone-drone yang terlihat di atas kota Munich di selatan Jerman dua kali menutup bandara kota tersebut. Ini menyebabkan ribuan penumpang gagal terbang setelah penerbangan mereka dibatalkan atau dialihkan.

    Menteri Dalam Negeri Alexander Dobrindt telah meminta Jerman untuk “menemukan respons baru terhadap ancaman hibrida ini” — termasuk kemampuan yang lebih besar untuk mendeteksi, menilai, dan berpotensi menembak jatuh pesawat tak berawak.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Krisis Persuasi Etis Pejabat Publik

    Krisis Persuasi Etis Pejabat Publik

    Krisis Persuasi Etis Pejabat Publik
    Pegiat literasi, praktisi dan pemerhati pendidikan
    SOPAN
    santun selalu menjadi pelajaran dasar dalam kehidupan. Sejak kecil, guru dan orang tua mengajarkan pentingnya menghargai orang lain melalui perilaku dan tutur kata. Sopan tampak dari gerak-gerik tubuh. Santun lahir dari pilihan kata dan nada bicara.
    Namun kini, banyak pejabat publik yang mempertontonkan perilaku jauh dari nilai itu. Mereka berbicara dengan nada tinggi, menegur dengan kata kasar, menggebrak meja, dan menunjuk-nunjuk saat marah. Mimik tidak ramah dan mata melotot menambah kesan arogansi di ruang publik.
    Perilaku seperti ini menjadi contoh buruk bagi masyarakat dan mengikis budaya adab. Ini adalah permasalahan yang serius. Sebab, komunikasi pejabat publik memiliki daya tular sosial. Masyarakat meniru gaya bicara dan gestur pemimpinnya. Jika pemimpin menunjukkan kemarahan atau ketidaksukaan dengan kasar dan arogan, masyarakat menganggap perilaku itu wajar.
    Fenomena ini menjadi sinyal bahwa sebagian pejabat publik gagal memahami esensi kepemimpinan. Seorang pemimpin tidak hanya sekadar sosok dengan jabatan, tetapi panutan moral. Ketika pejabat menunjukkan kemarahan di depan publik dengan cara yang tidak sopan dan tidak santun, sebenarnya ia sedang mempertontonkan kelemahannya. Sikap kasar sering menutupi luka batin, ketakutan, kebutuhan divalidasi atau ambisi pribadi yang berlebihan.
    Menurut Daniel Goleman dalam
    Emotional Intelligence
    (1995), kemampuan mengelola emosi adalah kunci kepemimpinan efektif. Tanpa kecerdasan emosional, kekuasaan berubah menjadi alat pembenaran diri. Masalah ini muncul karena krisisnya seni persuasi yang etis dalam komunikasi pejabat publik. Padahal persuasi adalah seni menggerakkan tanpa memaksa.
    Riset Harvard Business Review (Cuddy dan Carney, “Connect, Then Lead,” 2013) menyebutkan bahwa manusia lebih mudah diyakinkan bila ia merasa aman dan didengar. Otak bagian
    prefrontal cortex
    lebih aktif saat seseorang merasa punya kendali dalam percakapan. Artinya, kekuatan persuasi bukan pada tekanan, tetapi pada rasa dihargai.
    Permasalahan komunikasi yang kaku dan agresif kini meluas di ruang publik Indonesia. Pejabat yang berbicara dengan gaya memerintah menimbulkan efek resistensi sosial. Teori
    psychological reactance
    menjelaskan bahwa manusia menolak pesan yang dianggap mengancam kebebasan (Brehm, A Theory of Psychological Reactance, 1966). Semakin keras seseorang memaksa, semakin besar keinginan orang lain menolak. Karena itu, komunikasi publik yang mengandalkan intimidasi justru merusak kredibilitas pejabat itu sendiri.
    ANTARA FOTO/Aji Styawan Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). Dalam unjuk rasa yang dihadiri sekitar 100 ribu warga itu menuntut Bupati Pati Sudewo agar mundur dari jabatannya karena dinilai arogan dan sejumlah kebijakannya tidak pro ke masyarakat. ANTARA FOTO/Aji Styawan/tom.
    Penyebab utama situasi ini bersumber dari budaya politik yang hierarkis. Banyak pejabat merasa bahwa suara mereka adalah kebenaran tunggal. Mereka lupa bahwa rakyat tidak ingin diperintah, tetapi ingin diajak bekerja sama.
    Sebuah riset dari Stanford Graduate School of Business (Zakary Tormala, The Science of Influence, 2021) menunjukkan bahwa bahasa yang mengundang partisipasi lebih efektif daripada bahasa yang memerintah. Kalimat seperti “bagaimana jika kita coba cara ini?” menciptakan rasa memiliki bersama. Sementara kalimat “ini cara yang benar atau kamu harus begini” menimbulkan jarak psikologis.
    Selain faktor budaya, ada pula aspek kepribadian dan trauma sosial. Banyak pemimpin tumbuh dalam lingkungan yang menganggap kekerasan verbal sebagai wibawa. Padahal, menurut Susan David dalam Emotional Agility (2016), reaksi emosional yang tidak dikelola hanya menunjukkan ketidakdewasaan psikologis.
    Orang yang terbiasa marah untuk meyakinkan orang lain sebenarnya sedang menutupi ketidakpastian dirinya. Di titik inilah kecerdasan emosional menjadi pondasi penting bagi pejabat publik yang ingin dipercaya rakyatnya. Persuasi sejati berawal dari kemampuan menciptakan rasa aman. Seseorang yang merasa dihargai akan membuka diri terhadap ide baru. Ketika rasa aman muncul, otak menurunkan mekanisme pertahanan dan mulai menerima logika.
    Retorika yang empatik, seperti dijelaskan Aristoteles dalam Rhetoric, menekankan tiga unsur utama, yaitu ethos (kredibilitas), pathos (emosi), dan logos (logika). Pejabat publik perlu menyeimbangkan ketiganya agar komunikasinya efektif. Tanpa empati dan kredibilitas, logika hanya terdengar seperti instruksi kosong.
    Persoalan ini perlu diatasi. Pelatihan Komunikasi Persuasif Etis bisa menjadi solusi konkret. Program ini menggabungkan teori kecerdasan emosional (Goleman, 1995) dan teknik retorika empatik modern. Pejabat perlu dilatih membaca ekspresi lawan bicara, mengatur intonasi, dan memilih kata dengan kesadaran emosional.
    Pelatihan seperti ini telah diterapkan dalam program kepemimpinan publik di Singapura dan Norwegia (OECD, Leadership in the Public Sector, 2022). Hasilnya menunjukkan peningkatan empati dan kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin. Selain pelatihan, perlu ada reformasi cara berkomunikasi di ruang publik. Pemerintah dapat menerapkan model Dialog Publik Kolaboratif yang melibatkan masyarakat sejak perencanaan kebijakan. Dalam model ini, pejabat bukan satu-satunya sumber ide, melainkan fasilitator yang memandu arah diskusi.
    Menurut Amy Cuddy dalam
    Presence
    (2015), pemimpin yang menunjukkan keterbukaan fisik dan verbal menumbuhkan rasa percaya yang kuat. Dengan komunikasi partisipatif, masyarakat merasa memiliki keputusan bersama. Cara lainnya adalah dengan konsep Cermin Komunikasi. Pejabat publik dilatih untuk menjadi refleksi bagi masyarakat. Mereka belajar mendengarkan bukan untuk menjawab, tetapi untuk memahami.
    Menurut penelitian Carl Rogers dalam
    On Becoming a Person
    (1961), empati adalah dasar perubahan psikologis dalam hubungan manusia. Ketika masyarakat merasa dipahami, mereka lebih siap menerima arahan. Dengan demikian, persuasi bukan lagi tentang menguasai, tetapi tentang membangun hubungan.
    Ketenangan juga menjadi kekuatan retoris yang sering diremehkan. Dalam situasi panas, pejabat yang tetap tenang menunjukkan penguasaan diri tinggi. Daniel Goleman (2018) menegaskan bahwa ketenangan memperlihatkan kematangan emosional dan meningkatkan kredibilitas moral. Di hadapan publik, nada yang lembut justru lebih didengar daripada teriakan keras. Pemimpin yang mampu menahan diri menciptakan rasa aman, sedangkan yang marah-marah akan kehilangan wibawa.
    Selain itu, kemampuan menghadapi kritik juga bagian penting dari seni persuasi. Kritik seharusnya dilihat sebagai data, bukan ancaman. American Psychological Association (2021) mencatat bahwa 72 persen pembicara publik menurun performanya setelah menerima kritik negatif. Padahal, menurut Carol Dweck dalam
    Mindset
    (2006), individu dengan pola pikir berkembang melihat kritik sebagai peluang belajar.
    Pejabat publik yang cerdas tidak menolak kritik, tetapi mengolahnya menjadi refleksi diri. Dengan begitu, ia memperkuat integritas dan menunjukkan kedewasaan moral. Budaya komunikasi publik yang empatik perlu dibangunn. Media, lembaga pendidikan, dan masyarakat hendaknya mendukung transformasi ini. Sopan santun tidak lagi sekadar simbol keselarasan sosial, tetapi bagian dari strategi persuasi yang manusiawi.
    Pejabat yang menguasai seni persuasi, mampu berbicara dengan empati, dan mendengarkan dengan hati akan memulihkan kepercayaan publik yang kini kian menurun. Kepercayaan adalah mata uang sosial tertinggi dalam demokrasi. Tanpa kepercayaan, kekuasaan hanya menjadi panggung kosong tanpa legitimasi moral.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tanda Kiamat Makin Dekat, Dunia Lain Muncul Tiba-Tiba di Mana-Mana

    Tanda Kiamat Makin Dekat, Dunia Lain Muncul Tiba-Tiba di Mana-Mana

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perubahan iklim kini membawa dampak besar hingga membuka kembali jejak sejarah peradaban manusia di Bumi. Para ilmuwan bahkan menemukan “dunia tersembunyi” di bawah lapisan es.

    Fenomena yang dianggap sebagai sinyal “kiamat” akibat pemanasan global ini dipicu oleh aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil yang melepaskan karbon dioksida dan gas rumah kaca ke atmosfer.

    Dampaknya, suhu Bumi terus meningkat dan menyebabkan pencairan es secara masif dalam beberapa dekade terakhir.

    Arkeolog menemukan bukti kehidupan manusia selama berabad-abad lalu. Salah satunya adalah penemuan jasad manusia yang terawetkan selama ribuan tahun atau dikenal sebagai Otzi yang ditemukan di pegunungan Alpen pada 1991.

    Material-material barang di sekitar Otzi bisa langsung diteliti karena pengawetan yang dilakukan.

    Sebab tanpa diawetkan, material organik yang pernah hidup akan segera membusuk. Material itu termasuk serat tanaman, kayu, dan kulit.

    Penemuan itu membawa para ilmuwan pada abad Neolitikum di Pegunungan Alpen. Ini meluncurkan bidang yang disebut arkeologi bongkahan es.

    Selain itu, para arkeolog juga menemukan jejak manusia yang terkubur ribuan tahun lalu dari penelitian bongkahan es dan material yang digali di Eropa, Amerika Utara, dan Asia.

    Misalnya temuan bukti manusia yang berburu dan menggembalakan rusa kutub sejak 6.000 tahun lalu. Penemuan berasal dari terowongan sepanjang 70 meter yang diukir di lapisan es Juvfonne di Norwegia, dikutip dari Nature, Selasa (28/10/2024).

    Banyak artefak kuno yang akhirnya terlihat karena lapisan es yang mencair. Isinya adalah terkait perburuan hewan besar.

    Temuan lain adalah di Pegunungan Rocky tahun 2007. Arkeolog, Craig Lee menemukan artefak lapisan es tertua yang pernah ditemukan.

    Yakni sebuah alat untuk melempar anak panah atau lembing. Bagian poros depannya terbuat dari pohon muda kulit birch dan berasal dari 10.300 tahun berdasarkan penanggalan karbon.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Telkom Sabet World’s Best Employers 2025 dari Forbes

    Telkom Sabet World’s Best Employers 2025 dari Forbes

    Jakarta

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menempati peringkat tertinggi di antara perusahaan asal Indonesia dalam daftar ‘World’s Best Employers 2025’ versi Forbes. Ini menjadi kali kelima secara berturut-turut Telkom masuk jajaran perusahaan terbaik dunia dalam hal pengelolaan sumber daya manusia dan lingkungan kerja berkelanjutan.

    Direktur Human Capital Management Telkom, Willy Saelan menyatakan kebanggaannya atas penghargaan dari Forbes sebagai pengakuan internasional atas komitmen Telkom.

    “Kembali mendapat penghargaan dari institusi internasional seperti Forbes merupakan bentuk pengakuan yang sangat berarti bagi Telkom. Kami bangga dapat berada di jajaran perusahaan terbaik dunia, yang menjadi bukti bahwa Telkom terus berada pada jalur yang tepat dalam menciptakan lingkungan kerja yang unggul, berdaya saing, dan berorientasi pada pengembangan talenta,” ujar Willy dalam keterangan tertulis, Selasa (28/10/2025).

    Pada daftar tahun ini, Telkom berada di posisi ke-345 dari 900 perusahaan dunia yang terpilih. Telkom juga menduduki peringkat kesembilan secara global dalam kategori telecommunication services, mengungguli sejumlah pemain besar seperti Vodafone (UK), Telenor (Norwegia), Etisalat (UEA), SingTel (Singapura), China Mobile, Telstra (Australia), dan BT Group (UK).

    Pemeringkatan World’s Best Employers disusun Forbes bersama lembaga riset pasar global Statista melalui survei terhadap lebih dari 300 ribu karyawan di 50 negara.

    Para responden menilai perusahaan berdasarkan pengembangan talenta, kesejahteraan karyawan, serta fleksibilitas kerja. Hasil survei tersebut menentukan perusahaan yang dinilai mampu membangun lingkungan kerja unggul dan inklusif di tingkat global.

    Untuk menjaga relevansi di tengah perubahan industri, Telkom menerapkan budaya kerja digital bertajuk ‘Digital Ways of Working BISA’ (Bravery, Integrity, Service Excellence, dan Agility). Pendekatan ini menekankan keberanian mengambil risiko terukur, menjunjung tinggi integritas, serta ketanggapan terhadap perubahan dengan solusi inovatif.

    “Pencapaian ini merupakan buah dari sinergi dan dedikasi seluruh karyawan TelkomGroup yang telah mendukung terciptanya lingkungan kerja positif. Dengan menerapkan Digital Ways of Working BISA, kami optimis Telkom akan terus tumbuh sebagai perusahaan yang mampu menarik dan mengembangkan talenta unggul Indonesia untuk berkarya dan berkontribusi di TelkomGroup,” tutup Willy.

    Tonton juga video “Telkom: Bangun BTS Ramah Lingkungan dari Sabang Sampai Merauke” di sini:

    (prf/ega)

  • Mobil Rp 2,5 Miliar Erling Haaland Buat Dipakai Harian

    Mobil Rp 2,5 Miliar Erling Haaland Buat Dipakai Harian

    Jakarta

    Baru-baru ini, bomber Manchester City asal Norwegia, Erling Haaland membagikan kesehariannya sebagai pemain bola di Eropa. Menariknya, dari seluruh rutinitas yang dijalaninya, ada momen dia ke mana-mana naik mobil harian seharga Rp 2 miliaran!

    Disitat dari video yang dibagikan laman Autoevolution, Selasa (28/10), Erling Haaland terlihat mengendarai mobil Audi saat pergi ke lapangan atau sekadar membeli bahan-bahan makanan di toko.

    Sepintas, kendaraan tersebut seperti Audi Q7 atau Q8, namun setelah diamati baik-baik, mobil itu merupakan Audi S8 generasi terbaru. Bahkan, sejumlah warganet di kolom komentar unggahan juga membenarkan modelnya.

    Untuk urusan kendaraan, Haaland memang lebih mengutamakan kualitas ketimbang kuantitas. Kini, selain Audi S8, dia diketahui hanya punya Lamborgini Huracan Sterrato. Mobil itu juga kerap dikemudikannya menuju stadion atau lapangan latihan.

    Audi S8 milik Haaland punya kelir biru muda khas Manchester City. Kendaraan tersebut merupakan generasi terbaru yang perkiraan harganya mencapai US$ 155 ribu atau Rp 2,5 miliaran. Nominal itu sangat tinggi untuk ukuran mobil harian.

    Meski sedan, Audi S8 punya ukuran cukup bongsor. Dimensi panjangnya 5.190 mm, lebar 1.945 mm, tinggi 1.470 mm dan jarak sumbu roda 3.000 mm. Ukuran tersebut cocok untuk Haaland yang punya tinggi badan hingga 195 cm.

    Soal performa, tak main-main. Kendaraan itu disematkan mesin V8 Twin-Turbocharged TFSI dengan kapasitas 4.0 liter yang mampu menghasilkan tenaga 563 dk dan torsi 800 Nm. Pembekalan tersebut disalurkan ke roda melalui transmisi otomatis 8-percepatan Tiptronic dan sistem penggerak Quattro All-Wheel Drive.

    Kecepatan maksimumnya 250 km/jam dengan limit elektronik. Sementara untuk melesat dari nol ke 100 km/jam hanya memerlukan waktu 3,8 detik. Keren sekali, bukan?

    (sfn/dry)