Negara: Norwegia

  • Bikin Melongo, Jet J-36 China Terbang Rendah di Atas Jalan Raya Ramai: PLA Olok-olok Amerika – Halaman all

    Bikin Melongo, Jet J-36 China Terbang Rendah di Atas Jalan Raya Ramai: PLA Olok-olok Amerika – Halaman all

    Bikin Melongo, Jet J-36 China Terbang Rendah di Atas Jalan Raya Ramai: PLA Olok-olok Amerika

     

    TRIBUNNEWS.COM – Pada Senin (7/4/2025), sebuah video yang mencengangkan muncul di internet.

    Video itu menunjukkan sebuah jet tempur yang ramping dan futuristik meluncur hanya beberapa meter di atas jalan raya perkotaan yang ramai di China.

    “Jet itu terbang di antara mobil-mobil dengan ketepatan yang mengerikan yang membuat para penonton tercengang,” tulis ulasan di situs militer BM, Senin.

    Diidentifikasi oleh para analis sebagai Chengdu J-36 , pesawat ini secara luas diyakini sebagai pesawat tempur generasi berikutnya dari Tiongkok, sebuah mesin yang dikabarkan akan menandai era baru peperangan udara.

    Tidak seperti sekilas penampakan J-36 yang terbang tinggi di atas awan, penerbangan rendah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini menawarkan penampakan terdekat dari apa yang mungkin merupakan jet generasi keenam pertama yang beroperasi di dunia.

    “Namun, di balik tontonan itu, ada pertanyaan yang mendesak: Apakah ini kebocoran spontan yang terekam oleh netizen, atau tindakan settingan yang diatur secara cermat oleh Beijing?” ulas situs militer tersebut mencoba menyibak maksud China memamerkan ‘mainan’ barunya ini pada saat ini.

     

    Jet tempur J-36 telah menjadi bahan spekulasi dan daya tarik sejak pertama kali muncul rumor tentang keberadaannya.

    Dikembangkan oleh Chengdu Aircraft Corporation di provinsi Sichuan, jet tempur ini dilaporkan melakukan penerbangan perdananya pada akhir Desember 2024, sebuah tonggak sejarah yang menarik perhatian para penggemar militer dan analis pertahanan.

    Rekaman buram dari uji coba awal itu, yang memperlihatkan pesawat tanpa ekor berbentuk segitiga yang dibayangi oleh pesawat pengejar J-20S , memicu perdebatan tentang lompatan Tiongkok ke teknologi generasi keenam.

    Penampakan berikutnya di awal tahun ini mengonfirmasi pengujian yang sedang berlangsung, tetapi rincian resmi dari pemerintah Tiongkok masih minim.

    “Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China belum mengonfirmasi maupun membantah penunjukan jet itu sebagai J-36, sehingga para ahli harus menyusun ceritanya dari petunjuk yang terpisah-pisah,” tulis situs BM.

    Hal yang membuat video terbaru ini istimewa adalah kedekatan dan keintimannya—diunggah secara daring dalam waktu satu jam, video ini mengangkat J-36 dari ranah rumor yang jauh ke realitas nyata di jalanan.

    Namun, terlepas dari semua yang diungkapkannya, video ini menimbulkan banyak pertanyaan seperti halnya jawaban, yang memperkuat misteri yang menyelimuti program ambisius ini.

    Kemajuan pesat dalam bidang penerbangan Tiongkok bukanlah hal baru, tetapi waktu dan sifat video ini menunjukkan sesuatu yang lebih dari sekadar uji terbang rutin.

    Secara historis, Beijing telah mengendalikan informasi secara ketat tentang kemajuan militernya, sering kali mengungkapkannya melalui media pemerintah dengan ketepatan yang diatur.

    J-20, jet tempur siluman generasi kelima pertama Tiongkok, diperkenalkan dengan meriah di Pameran Udara Zhuhai 2016, sementara J-35A, jet siluman berbasis kapal induk, memulai debutnya secara resmi pada November 2024 di acara yang sama.

    Sebaliknya, rekaman J-36 ini terasa mentah dan tanpa filter, seolah-olah diambil secara kebetulan.

    TERBANG RENDAH – Jet tempur yang diyakini sebagai J-36 China, terbang rendah di atas jalan raya yang ramai hanya beberapa meter dari mobil yang melintas. China diyakini tengah memamerkan kemampuannya ke Amerika Serikat.

    Pesan Buat AS

    Analis pertahanan telah mencatat kalau Tiongkok terkadang mengizinkan “kebocoran terkendali” untuk memamerkan kekuatan teknologinya tanpa pengakuan resmi. 

    Mungkinkah ini salah satu contohnya? Terbang rendah di atas jalan raya sipil, yang dilakukan dengan penuh percaya diri, dapat berfungsi sebagai demonstrasi dengan tujuan ganda—meningkatkan kebanggaan nasional di dalam negeri sekaligus mengirimkan pesan kepada para pesaing di luar negeri.

    “Dengan meningkatnya ketegangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat, khususnya terkait Taiwan, dan AS yang terus mendorong program Dominasi Udara Generasi Berikutnya [NGAD] miliknya, waktu peluncurannya terasa jauh dari sekadar kebetulan,” tulis ulasan tersebut.

    Hal yang membuat J-36 sendiri begitu menarik adalah betapa sedikitnya pengetahuan publik secara pasti, ditambah dengan apa yang tersirat dalam video yang viral ini. 

    JET GENERASI KEENAM – Jet tempur generasi keenam Tiongkok, J-36 China melakukan uji terbang. Pesawat tempur canggih ini dikembangkan oleh Chengdu Aircraft Corporation (CAC).  (DSA/Tangkap Layar)

    Jet Tempur Canggih Generasi Keenam

    Tidak seperti pendahulunya, jet J-20 dan J-35A, yang merupakan platform generasi kelima yang berfokus pada siluman dan peperangan jaringan, J-36 diperkirakan akan mewujudkan ciri-ciri generasi keenam jet tempur: kemampuan siluman yang ditingkatkan, integrasi kecerdasan buatan, dan mungkin senjata berenergi terarah.

    Laporan dari The Aviationist menyusul penampakan keduanya pada bulan Maret menggambarkan desain sayap terbang tanpa ekor dengan roda pendaratan masih memanjang, mengisyaratkan pengujian tahap awal.

    Konfigurasi pesawat, yang tidak memiliki stabilisator tradisional, menunjukkan sistem fly-by-wire canggih untuk mempertahankan kendali, fitur yang dapat mengurangi penampang radar secara drastis.

    “Postingan di X dari pengguna seperti @zhao_dashuai mengklaim bahwa pesawat ini memiliki tiga mesin—mungkin turbofan WS-10C atau WS-15 yang lebih canggih—yang memberikan daya dorong untuk kecepatan tinggi dan muatan berat, meskipun rincian tersebut belum diverifikasi oleh sumber resmi,” tulis ulasan BM. 

    Namun, yang unik dari penerbangan di atas jalan raya ini adalah perilaku jet di ketinggian rendah.

    Meluncur hanya beberapa meter di atas lalu lintas, pesawat ini menunjukkan stabilitas dan kemampuan manuver yang luar biasa pada kecepatan rendah, kemampuan yang jarang dikaitkan dengan pesawat tempur siluman yang dioptimalkan untuk pertempuran di ketinggian dan kecepatan tinggi.

    Hal ini menimbulkan kemungkinan yang menggiurkan: Apakah J-36 dirancang untuk lebih dari sekadar keunggulan udara, mungkin dirancang khusus untuk misi penetrasi tingkat rendah di lingkungan yang diperebutkan?

    Untuk memahami signifikansi J-36, ada baiknya memeriksa profil teknisnya secara terperinci, meskipun fakta-fakta yang ada masih sulit dipahami.

    Bentuk pesawat tanpa ekor dan sayap delta ini sejalan dengan tren desain generasi keenam, yang memprioritaskan fitur siluman daripada aerodinamika tradisional.

    Menurut analisis bulan Maret, kurangnya penstabil vertikal dapat meningkatkan kemampuannya untuk menghindari radar dari berbagai sudut, keuntungan penting terhadap sistem pertahanan udara modern seperti Patriot AS atau S-400 Rusia.

    Susunan tiga mesin yang dispekulasikan, jika benar, akan menjadi pengecualian di antara pesawat tempur taktis, yang biasanya mengandalkan satu atau dua mesin untuk efisiensi.

    Namun, seperti yang dicatat The War Zone dalam liputannya tentang penampakan J-36 sebelumnya, ini dapat menyediakan daya yang dibutuhkan untuk penerbangan supersonik berkelanjutan atau untuk mendukung sistem yang membutuhkan banyak energi seperti senjata laser—ciri khas konsep generasi berikutnya.

    Low pass video tersebut tidak memperlihatkan persenjataan atau susunan sensor, tetapi ukuran dan keseimbangan jet tersebut menunjukkan adanya rongga internal yang mampu menampung rudal jarak jauh atau bahkan amunisi balistik yang diluncurkan dari udara.

    “Dibandingkan dengan F-35 AS, yang menyeimbangkan antara kemampuan siluman dengan keserbagunaan dengan biaya per unit sekitar $80 juta, atau F-22 Raptor, pesawat tempur yang mendominasi udara dengan biaya $150 juta per unit, J-36 mungkin bertujuan untuk melampaui keduanya dalam hal jangkauan dan kemampuan beradaptasi,” tulis BM. 

    Terkait dengan kemunculan menghebohkan Jet J-36 yang terbang rendah ini, gejolak geopolitik saat ini tidak dapat diabaikan.

    Modernisasi militer Tiongkok telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan Laporan Kekuatan Militer Tiongkok 2024 milik Pentagon memperkirakan kalau Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dapat mengerahkan lebih dari 200 J-20 dan dengan cepat memperluas kemampuan generasi kelimanya.

    Peluncuran J-35A di Zhuhai November lalu menggarisbawahi niat Beijing untuk menantang dominasi angkatan laut AS di Indo-Pasifik, dengan memasangkan jet silumannya dengan armada kapal induk yang terus bertambah.

    “Kini, kemunculan dramatis J-36 terjadi saat AS mengkalibrasi ulang strategi kekuatan udaranya sendiri,” tulis ulasan BM.

    Perlu diketahui, aksi akrobatik jet tempur China ini muncul saat AS baru berkoar-koar soal
    Program Next Generation Air Domination (NGAD).

    Dengan latar belakang ini, aksi berani China tersebut bisa jadi merupakan ejekan, sebuah pengingat kalau sementara AS memperdebatkan anggaran, Beijing sudah menguji perangkat keras di depan mata, tulis Boyko Nicolov, analis dan penulis di situs militer BM.

    “Konteks historis dari pertunjukan semacam itu menambahkan lapisan lain. Selama Perang Dingin, Uni Soviet sering memamerkan pesawat tempur MiG-nya dalam lintasan ketinggian rendah untuk memberi sinyal kesiapan, seperti yang terlihat pada tahun 1989 ketika MiG-29 terbang rendah di atas fjord Norwegia selama latihan NATO,” tulis ulasan situs militer tersebut merujuk pada aksi sejarah yang mirip apa yang dilakukan oleh China saat ini.

    J-36, jika segera beroperasi, kemampuan jet ini dapat mendefinisikan ulang pertempuran udara AS dan China. 

    “Kehebatannya di ketinggian rendah, yang diisyaratkan dalam video, mungkin cocok untuk menembus pertahanan udara Taiwan atau menyerang aset AS di Guam, sekitar 1.800 mil dari pantai China—jarak yang sulit ditempuh J-20 tanpa mengisi ulang bahan bakar,” tulis simpulan BM atas aksi J-36 China ini.

     

    (oln/bm/*)

     

  • Inggris Temukan Sensor Mata-mata Rusia di Dasar Laut untuk Lacak Kapal Selamnya – Halaman all

    Inggris Temukan Sensor Mata-mata Rusia di Dasar Laut untuk Lacak Kapal Selamnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Militer Inggris baru-baru ini menemukan sensor mata-mata di laut sekitar Inggris.

    Perangkat ini diyakini telah dipasang oleh Rusia untuk melacak pergerakan kapal selam nuklir Inggris.

    “Rusia dapat menggunakan kemampuan maritimnya untuk mempersiapkan sabotase terhadap Inggris,” lapor surat kabar Inggris, The Times, mengutip diskusi selama berbulan-bulan dengan militer dan mantan menteri pertahanan Inggris.

    Sensor yang ditemukan di laut itu diyakini sebagai perangkat mata-mata Rusia.

    “Beberapa terlepas dari dudukannya dan terdampar di pantai oleh ombak, sementara yang lain ditemukan dengan bantuan angkatan laut,” lapor The Times, Minggu (6/4/2025).

    Demi alasan keamanan nasional, wartawan merahasiakan lokasi pasti dan beberapa detail lain dari penemuan tersebut.

    Militer Inggris meyakini Rusia memasang sensor untuk mengumpulkan intelijen pada kapal selam nuklir Inggris – yang salah satunya selalu berada di laut sebagai bagian dari strategi pencegahan berkelanjutan Inggris.

    Artikel tersebut juga menyoroti potensi ancaman yang ditimbulkan oleh kemampuan kapal selam Rusia, yang telah terus dikembangkan sejak Perang Dingin. 

    The Times mencatat bahwa Rusia memiliki keterampilan yang sangat maju dalam peperangan kapal selam dan spionase, yang mungkin melampaui kemampuan Inggris dan anggota NATO lainnya di beberapa bidang.

    Bahkan sebelum Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina, Kremlin telah mulai mempersiapkan diri untuk konflik perang dengan NATO.

    Strategi ini melibatkan pemantauan dan persiapan untuk kemungkinan sabotase infrastruktur bawah laut.

    Selain itu, Angkatan Laut Inggris mencurigai Rusia berada di balik sabotase pipa gas Nord Stream pada 2022 dan beberapa insiden lain di Laut Baltik. 

    Mereka menilai cara kerja dalam insiden itu mirip dengan taktik militer Rusia.

    The Times mencatat dalam artikelnya bahwa kapal pesiar milik oligarki Rusia diduga pernah digunakan untuk memata-matai wilayah Inggris, bahkan sebelum invasi ke Ukraina dimulai. 

    Salah satu kapal tersebut pernah berlabuh mencurigakan di dekat kapal perang Inggris pada tahun 2018.

    Militer Inggris khawatir Rusia bisa menyerang infrastruktur penting seperti ladang angin lepas pantai, pipa gas dari Norwegia, dan kabel komunikasi bawah laut. 

    Kabel-kabel ini sangat penting untuk pasokan listrik dan komunikasi, termasuk militer, dan perusahaan swasta yang mengelolanya sudah meningkatkan pengamanan untuk mengurangi risiko serangan semacam itu.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Latihan Militer 800.000 Tentara Digelar di Jerman, Eropa Hadapi Kemungkinan Perang dengan Rusia – Halaman all

    Latihan Militer 800.000 Tentara Digelar di Jerman, Eropa Hadapi Kemungkinan Perang dengan Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Eropa kini bersiap menghadapi kemungkinan perang besar melawan Rusia.

    Beberapa negara Eropa, termasuk Polandia, Norwegia, dan Jerman, meningkatkan langkah-langkah militer mereka untuk menghadapi ancaman yang semakin mendesak.

    Negara-negara Eropa yang aktif dalam persiapan ini termasuk Polandia, Norwegia, dan Jerman.

    Intelijen dari Denmark dan Jerman memperingatkan bahwa Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) harus bersiap menghadapi potensi serangan Rusia dalam lima tahun ke depan.

    ABC News melaporkan banyak negara Eropa meminta warganya untuk menyiapkan perlengkapan bertahan hidup untuk menghadapi krisis besar.

    Muncul ketakutan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak akan bisa diandalkan sebagai sekutu jika perang Eropa melawan Rusia meletus.

    AS sebagai anggota NATO akan ikut campur membantu negara NATO yang diserang. Namun, setelah kembali menjabat, Presiden AS Donald Trump malah terlihat bersimpati kepada Rusia.

    Trump juga meminta Eropa untuk menjaga keamanannya sendiri pada masa mendatang. Oleh karena itu, Eropa kini harus mulai meninggalkan ketergantungannya pada AS.

    Luigi Scazzieri, Asisten Direktur Pusat Reformasi Eropa, menyatakan bahwa Uni Eropa telah mengabaikan persiapan untuk menghadapi konflik besar dan harus menguatkan pertahanannya.

    “Bergantung pada AS terbukti lebih nyaman,” kata Scazzieri. Dia menyebut Eropa kini harus menguatkan pertahanannya.

    Langkah-Langkah Keamanan yang Diambil

    Norwegia telah memberlakukan persyaratan tempat perlindungan dari bom pada bangunan baru dan memperbaiki bunker era Perang Dingin.

    Sementara itu, Polandia, Lithuania, Latvia, dan Estonia telah menarik diri dari Konvensi Ottawa, yang melarang ranjau darat antipersonel, untuk meningkatkan pertahanan di sayap timur NATO.

    Polandia juga sedang mempersiapkan warganya untuk latihan militer, dengan target peningkatan jumlah pasukan hingga 500.000 personel.

    Adapun Jerman akan menggelar latihan militer besar-besaran pada bulan September dengan melibatkan sekitar 800.000 tentara, termasuk pasukan NATO.

    Bild melaporkan latihan ini, yang diberi nama Red Storm Bravo, akan berlangsung di Hamburg selama tiga hari dan akan mencakup praktik pemindahan tentara NATO ke negara-negara Baltik dan Polandia.

    Mengapa Eropa Harus Bersiap?

    Kekhawatiran utama bagi negara-negara Eropa adalah potensi serangan Rusia, yang saat ini memiliki lebih dari satu juta personel militer.

    Stephan Fruehling, pakar di Pusat Kajian Strategis dan Pertahanan Universitas Nasional Australia, menekankan bahwa Eropa belum memiliki pasukan yang cukup untuk mempertahankan garis depan.

    Sementara itu, Jakub Janda, pakar keamanan di Pusat Kebijakan Keamanan Praha, menambahkan bahwa negara-negara Uni Eropa merasa terancam oleh persiapan militer Rusia yang semakin besar, termasuk dukungan dari negara-negara seperti Tiongkok.

    Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa Rusia tidak akan menyerang negara-negara NATO, dan menganggap serangan semacam itu tidak ada gunanya.

    Dalam wawancara, Putin menyebut bahwa politikus Barat sering menggunakan ancaman Rusia untuk mengalihkan perhatian dari masalah domestik mereka.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Eropa Bersiap Hadapi Potensi Perang dengan Rusia, 800 Ribu Tentara Berlatih di Jerman – Halaman all

    Eropa Bersiap Hadapi Potensi Perang dengan Rusia, 800 Ribu Tentara Berlatih di Jerman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Eropa dilaporkan sedang bersiap menghadapi potensi perang besar melawan Rusia.

    Beberapa negara Eropa mulai mengambil langkah militer. Sebagai contoh, Polandia berencana melatih setiap pria dewasa untuk berperang, Norwegia memperbaiki bunker militer, dan Jerman meningkatkan anggaran militernnya besar-besaran.

    Di tengah situasi itu, muncul kekhawatiran Amerika Serikat (AS) tidak akan bisa diandalkan sebagai sekutu jika perang Eropa vs. Rusia meletus.

    ABC News melaporkan intelijen Denmark dan Jerman sudah memperingatkan agar Pakta Pertahanan Atlantik Utara bersiap menghadapi potensi serangan Rusia dalam lima tahun mendatang.

    Banyak negara Eropa yang sudah meminta warganya untuk menyiapkan perlengkapan bertahan hidup guna menghadapi potensi krisis besar.

    Jaminan keamanan dari AS belum jelas

    Eropa mendapat jaminan keamanan dari AS melalui organisasi NATO. Jika salah satu negara NATO diserang, serangan itu akan dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota NATO.

    AS sebagai anggota NATO akan ikut campur membantu negara NATO yang diserang. Namun, setelah kembali menjabat, Presiden AS Donald Trump malah terlihat bersimpati kepada Rusia.

    Trump juga meminta Eropa untuk menjaga keamanannya sendiri pada masa mendatang. Oleh karena itu, Eropa kini harus mulai meninggalkan ketergantungannya pada AS.

    Luigi Scazzieri, Asisten Direktur Pusat Reformasi Eropa, mengatakan Uni Eropa mengabaikan peralatan dan persiapan untuk menghadapi konflik besar.

    “Bergantung pada AS terbukti lebih nyaman,” kata Scazzieri. Dia menyebut Eropa kini harus menguatkan pertahanannya.

    LATIHAN MILITER – Tentara AS berkemah selama latihan Combined Resolve 18 di area pelatihan Hohenfels, Jerman selatan, pada 11 Mei 2023. Lebih dari 4.000 peserta dari AS dan negara-negara Sekutu dan Mitra akan berpartisipasi dalam latihan Combined Resolve. (Christof STACHE / AFP)

    Negara-negara Eropa mulai mengambil langkah keamanan secara serius.

    Norwegia mulai memberlakukan persyaratan tempat perlindungan dari bom pada bangun baru. Di samping itu, Nowergia memperbaiki bunker era Perang Dingin yang sudah tidak digunakan selama 40 tahun.

    Polandia, Lithuania, Latvia, dan Estonia bulan kemarin mengumumkan menarik diri dari Konvensi Ottawa yang melarang ranjau darat antipersonel.

    Semua negara yang berbatasan dengan Rusia itu mengatakan mulai menggunakan ranjau darat lagi untuk mempertahankan sayap timur NATO.

    Polandia juga menyiapkan warganya agar bisa menghadapi pertempuran. Negara itu memastikan semua pria dewasa menjalani latihan militer. Jumlah pasukan akan ditingkatkan hingga 500.000 personel.

    Stephan Fruehling, pakar di Pusat Kajian Strategis dan Pertahanan Universitas Nasional Australia, mengatakan jumlah pasukan Eropa belum mencukupi untuk melawan Rusia.

    “Eropa tak punya pasukan yang dibutuhkan untuk mempertahankan garis depan,” kata dia.

    Fruehlin berujar Rusia memang kehilangan banyak perlengkapan militer di Ukraina, tetapi Rusia punya lebih dari satu juta personel militer.

    Saat ini Rusia memang memiliki sekitar 1,5 juta tentara aktif. Pekan lalu Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengeluarkan kebijakan rekrutmen lebih dari 160.000 tentara.

    Jakub Janda, pakar keamanan di Pusat Kebijakan Keamanan Praha, menyebut negara Uni Eropa khawatir.

    “Negara-negara Eropa ketakutan oleh besarnya persiapan Rusia untuk menghadapi perang habis-habisan dengan Eropa dalam beberapa tahun mendatang,” ucap Janda.

    Dia mengatakan Rusia mendapat bantuan dari negara-negara seperti Tiongkok untuk memperbesar industri pertahanannya.

    Jerman gelar latihan militer, diikuti 800.000 tentara

    Dalam pada itu, Jerman akan menggelar latihan militer besar-besar pada bulan September nanti yang akan melibatkan pasukan NATO.

    Latihan itu ditujukan untuk menghadapi skenario potensi serangan Rusia. Media Jerman Bild melaporkan akan ada 800.000 tentara yang akan ikut.

    Disebutkan latihan itu bakal digelar di Hamburg selama tiga hari dan akan menggunakan kode nama “Red Storm Bravo”.

    Bild menyebut dalam latihan itu akan ada praktik pemindahan tentara NATO ke negara-negara Baltik dan Polandia.

    Sebelumnya, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan Jerman seharusnya bersiap menghadapi potensi perang dengan Rusia tahun 2029.

    Di sisi lain, Sputnik melaporkan Presiden Rusia Vladimir Putin sudah berujar bahwa Rusia tidak akan menyerang negara NATO. Menurut Putin, serangan seperti itu tidak ada gunanya.

    Saat diwawancari jurnalis Tucker Carlson, Putin menyatakan politikus Barat kerap mengintimidasi rakyatnya dengan khayalan tentang serangan Rusia. Intimidasi itu ditujukan untuk mengalihkan perhatian rakyat dari masalah di dalam negeri.

  • Hari Mengerikan Tiba Amputasi 4 Jari Tangan Kanan 3 Perampok di Iran, Aktivis HAM: Terkutuk – Halaman all

    Hari Mengerikan Tiba Amputasi 4 Jari Tangan Kanan 3 Perampok di Iran, Aktivis HAM: Terkutuk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pihak berwenang Iran bersiap untuk memotong jari dari tangan tiga pria yang terbukti bersalah melakukan perampokan sebagai bagian dari hukuman.

    Hadi Rostami, Mehdi Sharfian dan Mehdi Shahivand, yang ditahan di penjara Pusat Urumieh, provinsi Azerbaijan Barat , sedang menunggu untuk menjalani hukuman ‘kejam dan tidak dapat diubah’ berupa amputasi jari paling cepat pada 11 April, kata organisasi hak asasi manusia Amnesty International hari ini dikutip dari Daily Mail.

    Ketiga pria tersebut ditangkap pada bulan Agustus 2017 dan dihukum karena perampokan pada tahun 2019 setelah persidangan, di mana pengadilan menjatuhkan hukuman pemotongan empat jari di tangan kanan mereka sepenuhnya.

    Para pria tersebut dilaporkan ditolak aksesnya kepada pengacara dan pengadilan mengandalkan ‘pengakuan’ paksa, yang mengakibatkan ketiganya dipukuli, ditendang, dan dicambuk.

    Tangan Rostami patah dan para interogator mengancam akan memperkosa Shahivand untuk mendapatkan pengakuan dari mereka, yang kemudian mereka tarik kembali. 

    Sejak menerima hukuman yang mengerikan itu, ketiganya telah melakukan mogok makan beberapa kali di penjara sebagai protes atas kondisi tidak manusiawi yang mereka alami, serta atas hukuman yang mereka terima.

    Pada bulan Februari 2021, Rostami disiksa lebih lanjut setelah pihak berwenang Iran menjatuhkan hukuman cambuk sebanyak 60 kali karena “mengganggu perintah penjara” setelah ia melakukan mogok makan. Ia juga telah beberapa kali mencoba bunuh diri, kata Amnesty. 

    Menyusul ancaman terbaru Iran untuk memotong jari kedua pria itu, Rostami menulis surat dari penjara untuk memohon bantuan dari masyarakat internasional. 

    ‘Saya menyerukan kepada organisasi hak asasi manusia, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan masyarakat internasional untuk mengambil tindakan segera guna mencegah penerapan hukuman yang tidak manusiawi ini’, tulisnya. 

    Pada bulan November 2024, ketiganya juga menulis surat yang menggambarkan penderitaan mental mereka dan ‘mimpi buruk yang terus-menerus’ karena menunggu mutilasi mereka.

    ‘Kami tidak dapat tidur atau makan, dengan cemas menunggu penegakan hukuman kami sendiri… Mimpi buruk ini harus berakhir agar kami dapat menemukan jalan kembali ke kehidupan’, tulis mereka. 

    Penolakan

    Hukuman brutal berupa amputasi jari diizinkan berdasarkan hukum pidana Republik Islam tetapi secara luas dikutuk sebagai tindakan yang menjijikkan dan ilegal oleh para aktivis hak asasi manusia. 

    Wakil Direktur Amnesty untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Sarah Hashash, mengatakan dalam sebuah pernyataan hari ini: ‘Amputasi merupakan penyiksaan, yang merupakan kejahatan menurut hukum internasional dan merupakan serangan yang mencolok dan menjijikkan terhadap martabat manusia. 

    ‘Kami menyerukan kepada pihak berwenang Iran untuk segera menghentikan semua rencana untuk melaksanakan hukuman yang kejam dan tidak manusiawi ini dan menghapuskan semua bentuk hukuman fisik dalam hukum dan praktik.’

    Ia juga menggambarkan ‘mimpi buruk saat terjaga’ yang dialami para lelaki tersebut selama hampir satu dekade, karena harus hidup dengan siksaan mental sehingga pihak berwenang dapat sewaktu-waktu memutilasi tubuh mereka. 

    ‘Amputasi yang direncanakan, berdasarkan ‘pengakuan’ yang diperoleh melalui penyiksaan dan setelah persidangan yang sangat tidak adil, adalah pengingat yang mengerikan tentang kesiapan otoritas Iran untuk menimbulkan penderitaan yang tidak dapat diubah dan bahwa sistem peradilan Iran adalah roda penggerak penting dalam mesin penyiksaan’, tambahnya. 

    Hashash juga memperingatkan bahwa otoritas Iran ‘dapat menghadapi tuntutan pidana berdasarkan hukum internasional’.

    Amputasi jari diizinkan di Republik Islam berdasarkan hukum Syariah. 

    Bila hukuman semacam itu dilaksanakan, maka empat jari tangan kanan dipotong sehingga yang tertinggal hanya telapak tangan dan ibu jari. 

    Menurut Pusat Abdorrahman Boroumand yang berpusat di AS, otoritas Iran telah mengamputasi jari sedikitnya 131 pria sejak Januari 2000.

    Pada bulan Oktober, otoritas Iran mengamputasi jari dari tangan dua pria yang dihukum karena pencurian. 

    Kedua bersaudara asal Kurdi masing-masing memiliki empat jari di tangan kanan yang diamputasi dengan mesin guillotine di penjara di kota Urmia di barat laut Iran, menurut laporan.

    Mereka kemudian dipindahkan ke rumah sakit untuk perawatan medis, tambah laporan itu.

    Kantor Berita Aktivis Hak Asasi Manusia (HRANA) yang berbasis di AS mengatakan Shahab dan Mehrdad Teimouri awalnya ditangkap pada tahun 2019 atas tuduhan pencurian dan dijatuhi hukuman penjara dan amputasi jari.

    Hal ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran atas lonjakan jumlah eksekusi di Iran dalam beberapa bulan terakhir. 

    Termasuk di dalamnya adalah hukuman gantung terhadap warga negara Jerman asal Iran, Jamshid Sharmahd, pada bulan Oktober. 

    Keluarganya mengatakan dia diculik oleh pasukan Iran saat berada di Uni Emirat Arab pada tahun 2020.

    Menurut LSM lain yang berbasis di Norwegia, Iran Human Rights, Iran telah mengeksekusi 633 orang tahun ini saja.

    Para aktivis menuduh pihak berwenang menggunakan hukuman mati sebagai cara menanamkan rasa takut di seluruh masyarakat.

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.136: Jenderal AS Ungkap Ketergantungan Kyiv pada Intelijen Barat – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.136: Jenderal AS Ungkap Ketergantungan Kyiv pada Intelijen Barat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1.136.

    Jenderal tertinggi AS di Eropa, Christopher Cavoli, baru-baru ini menyatakan bahwa Ukraina sampai saat ini masih bergantung dengan intelijen dan senjata barat.

    Tidak hanya itu, Ukraina terus berupaya mengatasi kekurangan pasukan dengan memperluas jumlah rekrutan yang memenuhi syarat.

    Sementara itu, Moskow dikabarkan telah kehilangan sekitar 4.000 tank saat berperang melawan Ukraina.

    Selengkapnya, berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1.136 dikutip dari TheGuardian:

    Ukraina Memperkuat Pasukan dan Rekrutmen Baru

    Jenderal Christopher Cavoli, komandan komando AS Eropa dan panglima tertinggi NATO di Eropa pada hari Kamis (3/4/2025) menyatakan bahwa Ukraina telah mengatasi sebagian dari kekurangan pasukannya yang sebelumnya menjadi tantangan besar dalam perang melawan Rusia.

    Salah satu langkah yang diambil adalah memperluas jumlah rekrutan yang memenuhi syarat untuk bergabung dengan pasukan Ukraina.

    Namun, meskipun ada perbaikan dalam jumlah personel, ketergantungan Ukraina pada dukungan senjata dan intelijen dari negara-negara Barat tetap menjadi kunci utama dalam mempertahankan perjuangannya.

    Ketergantungan Ukraina pada Intelijen dan Sistem Pertahanan AS

    Dalam sebuah pernyataan kepada para senator di Washington, Cavoli menggarisbawahi betapa pentingnya bantuan dari AS bagi keberhasilan operasi militer Ukraina.

    Ukraina sangat bergantung pada sistem pertahanan rudal dan antipesawat yang disediakan oleh AS. 

    Ia mengklaim tanpa intelijen yang diberikan oleh AS, pasukan Ukraina akan kesulitan menargetkan posisi-posisi Rusia yang kritikal, seperti pos komando dan area logistik.

    “Jika Ukraina tidak dapat menerima intelijen dari kami, mereka akan kesulitan untuk menargetkan, terutama target tingkat operasional yang mendalam,” ujar Cavoli.

    Ukraina Klaim Berhasil Kuasai Kursk, Rusia Kehilangan Armada Besar

    Cavoli juga melaporkan bahwa pasukan Ukraina telah berhasil menguasai sebagian wilayah Kursk milik Rusia.

    Dalam pertempuran tersebut, Rusia kehilangan sekitar 4.000 tank, sebuah jumlah yang hampir setara dengan seluruh armada tank milik AS. 

    Bantuan Amunisi dari Negara Eropa

    Negara-negara Eropa terus memberikan bantuan signifikan dalam bentuk amunisi dan perlengkapan militer untuk Ukraina.

    Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, mengungkapkan bahwa negara-negara Eropa telah menyuplai lebih dari separuh kebutuhan amunisi Ukraina, yang jumlahnya mencapai 2 juta butir. 

    Bantuan ini diklaim penting untuk menjaga kemampuan tempur pasukan Ukraina di medan perang. 

     Selain itu, upaya yang dipimpin Ceko untuk memasok amunisi artileri ke Ukraina juga mendapatkan dana tambahan dari Kanada, Norwegia, Denmark, dan Belanda, yang memastikan pengiriman terus berlanjut hingga September.

    Pertempuran Sengit di Kursk

    Pada hari Kamis, pertempuran sengit dilaporkan terjadi di wilayah Kursk, di mana pasukan Ukraina terus menguasai beberapa area.

    Ratusan tentara Ukraina dilaporkan berlindung di sebuah biara di daerah tersebut.

    Kunjungan Zelenskyy ke Sumy

    Pada hari yang sama, presiden Volodymyr Zelenskyy mengunjungi wilayah Sumy yang berbatasan langsung dengan Kursk.

    Zelenskyy menegaskan komitmennya untuk melindungi negara, rakyat, dan kemerdekaan Ukraina, meskipun ancaman serangan besar dari pasukan Rusia terus meningkat di sepanjang perbatasan timur laut.

    “Apa pun yang terjadi, kami akan melindungi negara kami, kemerdekaan kami, rakyat kami,” katanya.

    Serangan Drone Rusia Hantam Kharkiv dan Dnipro

    Selain serangan darat, pasukan Rusia juga melancarkan serangan drone yang menghantam sejumlah kota Ukraina.

    Kharkiv, yang terletak di timur laut Ukraina, menjadi target serangan yang menewaskan dua orang dan melukai 32 orang lainnya.

    Di Dnipro, tiga orang terluka akibat rentetan serangan drone Rusia.

    Kota-kota di wilayah selatan Ukraina, seperti Zaporizhzhia, juga mengalami serangan serupa yang menyebabkan sejumlah korban luka.

    Tindakan Rusia Terhadap Lembaga Internasional dan Hak Asasi Manusia 

    Sementara pertempuran terus berlangsung, Rusia mengambil langkah kontroversial dengan melarang Yayasan AIDS Elton John (EJAF) beroperasi di negara tersebut. 

    Ini merupakan bagian dari tindakan keras yang dilakukan oleh Moskow terhadap organisasi-organisasi hak asasi manusia dan LSM yang dianggap bertentangan dengan kebijakan negara tersebut.

    Organisasi-organisasi seperti World Wildlife Fund, Greenpeace, Transparency International, dan Radio Free Europe/Radio Liberty telah dicap sebagai “organisasi yang tidak diinginkan” di Rusia.

    Peningkatan Pengeluaran Pertahanan NATO 

    Di sisi lain, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, memberi tahu negara-negara NATO bahwa mereka harus meningkatkan target pengeluaran pertahanan mereka secara signifikan. 

    Menjelang pertemuan puncak NATO yang dijadwalkan pada bulan Juni di Den Haag, beberapa anggota NATO seperti Polandia sudah menyatakan komitmen untuk meningkatkan anggaran pertahanan mereka. 

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina

  • Kronologi Donald Trump Bikin Sengsara Indonesia usai Naikkan Tarif Impor

    Kronologi Donald Trump Bikin Sengsara Indonesia usai Naikkan Tarif Impor

    PIKIRAN RAKYAT – Donald Trump dinilai membuat sengsara Indonesia setelah menaikkan tarif impor, simak kronologi hal tersebut. Presiden ke-47 Amerika Serikat tersebut belum lama ini membuat heboh negara-negara yang sering berelasi dengannya.

    Trump belum lama menjabat sejak 20 Januari 2025 setelah sebelumnya juga menjadi presiden ke-45 yang naik takhta pada 2017-2021. Periode kedua kepemimpinannya membawa dampak ekonomi yang besar bagi negara-negara lain.

    Kronologi Donald Trump bikin sengsara Indonesia

    Berikut kronologi lengkapnya:

    Donald Trump menaikkan tarif impor ke AS untuk memperbaiki ekonomi negaranya Hampir semua barang yang masuk dikenakan biaya 10 persen Ada pula tarif timbal balik yang diterapkan bagi sejumlah negara termasuk Indonesia. Indonesia dikenakan tarif impor 32 persen untuk barang dari Indonesia karena memberlakukan tarif impor 64 persen untuk barang dari AS

    Trump, presiden 78 tahun, menyebut banyak negara telah memperlakukan AS dengan buruk karena memberlakukan tarif impor yang tidak proporsional. Hal itu dianggapnya sebagai kecurangan sehingga tarif baru ini diberlakukan.

    “Ini adalah deklarasi kemerdekaan ekonomi kami. Kami akan menggunakan uang yang dihasilkan dari tarif untuk mengurangi pajak dan membayar utang nasional kami,” ujarnya.

    Indonesia sebelumnya mengenakan tarif 64 persen untuk barang-barang yang datang dari Negeri Paman Sam. Hasilnya, negara itu memutuskan menerapkan tarif setengahnya atau 32 persen untuk barang dari Indonesia.

    “Mereka mengenakan biaya kepada kami, kami mengenakan biaya kepada mereka. Bagaimana mungkin ada orang yang marah? Mereka (China dan Uni Eropa) mengenakan biaya kepada kami, kami mengenakan biaya kepada mereka. Bagaimana mungkin ada orang yang marah?” kata Donald Trump.

    “Jadi, tarif tersebut tidak akan berlaku secara timbal balik. Saya bisa saja melakukan itu, ya, tetapi akan sulit bagi banyak negara. Kami tidak ingin melakukan itu. Dalam hal perdagangan, terkadang kawan (lebih) buruk daripada lawan,” ucapnya.

    7 alasan Indonesia jadi penghambat perdagangan AS

    Sebelumnya, Trump menyebut Indonesia sebagai salah satu penghambat perdagangan Amerika Serikat. Hal itu disampaikan Donald Trump melalui Perwakilan Dagang Amerika Serikat (UTSR), Jamieson Greer. Lembaga tersebut merilis Laporan Estimasi Perdagangan Nasional Tahunan yang mencantumkan tarif rata-rata yang diterapkan negara lain sehingga menghambat aktivitas AS.

    “Tidak ada Presiden Amerika dalam sejarah modern selain Trump yang menyadari betapa luas dan merugikannya hambatan perdagangan luar negeri terhadap AS. Di bawah kepemimpinan Trump, pemerintahan ini bekerja keras untuk mengatasi praktik tidak adil ini, membantu memulihkan keadilan dan mengutamakan pebisnis AS yang bekerja keras di pasar global,” ujar Greer, dilansir dari laman Reuters.

    “Amerika Serikat khawatir peraturan akreditasi itu menciptakan permintaan dokumen yang berulang-ulang, persyaratan yang semakin memberatkan bagi auditor untuk memenuhi syarat,” demikian menurut dokumen yang dirilis Perwakilan Dagang Amerika Serikat tersebut.

    Alasan Indonesia dianggap menghambat adalah sebagai berikut:

    Ada peraturan terkait keamanan pangan dan syarat energi terbarukan Kebijakan impor dan pajak Lisensi impor Produk pertanian Bea cukai Akses pasar industri farmasi Potensi birokrasi berbelit terkait peraturan impor barang halal

    APINDO Beri Usul ke Pemerintah Terkait Tarif Dagang Trump untuk Dunia Usaha

    Terlalu Dekat dengan China, Indonesia Dihantam Tarif Impor 32 Persen oleh Donald Trump

    Daftar negara penghambat perdagangan AS Algeria Angola Argentina Australia Bangladesh Bolivia Brazil Brunei Darussalam Kamboja Kanada Chile China Kolombia Kosta Rika Pantai Gading Republik Dominika Ekuador Mesir El Salvador Ethiopia Ghana Guatemala Honduras Hong Kong India Indonesia Israel Jepang Yordania Kenya Korea Selatan Laos Malaysia Meksiko Selandia Baru Nikaragua Nigeria Norwegia Pakistan Panama Paraguay Peru Filipina Rusia Singapura Afrika Selatan Swiss Taiwan Thailand Tunisia Turki Ukraina Inggris Uruguay Vietnam Liga Arab Uni Eropa Gulf Cooperation Council

    Demikian kronologi Donald Trump bikin sengsara Indonesia dengan tarif impor barunya. Ada kenaikan tarif menjadi 32 persen untuk barang-barang yang datang dari Indonesia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Alasan Donald Trump Masukkan Indonesia ke Daftar 58 Negara Penghambat Perdagangan AS

    Alasan Donald Trump Masukkan Indonesia ke Daftar 58 Negara Penghambat Perdagangan AS

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali mengguncang dunia perdagangan global dengan kebijakan tarif perdagangannya. Dalam langkah terbaru yang diumumkan, dia menargetkan berbagai negara yang dianggap menghambat perdagangan AS.

    Indonesia, bersama 57 negara lainnya, masuk dalam daftar yang disusun oleh Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR).

    Kebijakan Tarif Trump dan Dampaknya

    Donald Trump telah lama mengkampanyekan kebijakan “tarif timbal balik”, yang bertujuan untuk menyeimbangkan defisit perdagangan AS dengan negara-negara mitra dagangnya. Dia menuduh berbagai negara menerapkan tarif dan kebijakan perdagangan yang tidak adil terhadap produk AS.

    Oleh karena itu, dia berencana menerapkan bea masuk terhadap negara-negara tersebut.
    Meskipun detail spesifik dari kebijakan ini masih samar, Gedung Putih menegaskan bahwa ini adalah langkah besar dalam “hari pembebasan” ekonomi AS.

    Donald Trump mengklaim kebijakan ini akan mengatur ulang hubungan dagang Amerika dengan dunia. Namun, para ekonom memperingatkan bahwa tarif yang diterapkan secara luas bisa memicu perang dagang global.

    Dalam sebuah wawancara dengan Fox Business pada 18 Maret 2025, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyebut adanya “Dirty 15” atau 15% negara yang menyumbang sebagian besar volume perdagangan AS namun memberlakukan hambatan tarif dan non-tarif terhadap barang-barang Amerika.

    Meskipun tidak merinci negara-negara tersebut, data dari Departemen Perdagangan AS menunjukkan bahwa defisit perdagangan AS terbesar pada tahun 2024 terjadi dengan China, Uni Eropa, Meksiko, Vietnam, dan negara-negara lain, termasuk Indonesia.

    Alasan Indonesia Masuk Daftar Penghambat Perdagangan AS

    Menurut laporan tahunan Perwakilan Dagang AS, Indonesia dianggap sebagai salah satu negara yang menghambat perdagangan dengan menerapkan berbagai kebijakan yang dianggap membebani produk AS. Beberapa faktor utama yang membuat Indonesia masuk dalam daftar ini meliputi:

    Kebijakan Keamanan Pangan
    Regulasi terkait standar keamanan pangan di Indonesia dinilai terlalu ketat dan menghambat produk pertanian dari AS untuk masuk ke pasar Indonesia. Syarat Energi Terbarukan
    Kebijakan Indonesia dalam mengutamakan energi terbarukan dianggap sebagai hambatan bagi perusahaan energi Amerika yang ingin berinvestasi. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
    Indonesia, bersama dengan negara lain seperti Meksiko dan Argentina, menerapkan PPN yang dinilai memberatkan produk impor dari AS. Regulasi Impor
    Sistem lisensi impor Indonesia dianggap terlalu birokratis dan menghambat arus perdagangan barang dari AS. Bea Cukai dan Akses Pasar Farmasi
    Produk farmasi AS mengalami kesulitan dalam mengakses pasar Indonesia akibat kebijakan bea cukai yang kompleks dan ketatnya aturan impor obat-obatan. Regulasi Produk Halal
    Persyaratan sertifikasi halal di Indonesia juga menjadi sorotan karena dianggap menambah kompleksitas bagi eksportir AS, terutama dalam industri makanan dan farmasi.

    “Tidak ada Presiden Amerika dalam sejarah modern selain Trump yang menyadari betapa luas dan merugikannya hambatan perdagangan luar negeri terhadap AS,” ucap Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer.

    “Di bawah kepemimpinan Trump, pemerintahan ini bekerja keras untuk mengatasi praktik tidak adil ini, membantu memulihkan keadilan dan mengutamakan pebisnis AS yang bekerja keras di pasar global,” tuturnya menambahkan.

    Daftar Lengkap 58 Negara Penghambat Perdagangan AS

    Berikut adalah daftar lengkap 58 negara yang masuk dalam daftar negara penghambat perdagangan AS:

    Algeria Angola Argentina Australia Bangladesh Bolivia Brazil Brunei Darussalam Kamboja Kanada Chile China Kolombia Kosta Rika Pantai Gading Republik Dominika Ekuador Mesir El Salvador Ethiopia Ghana Guatemala Honduras Hong Kong India Indonesia Israel Jepang Yordania Kenya Korea Selatan Laos Malaysia Meksiko Selandia Baru Nikaragua Nigeria Norwegia Pakistan Panama Paraguay Peru Filipina Rusia Singapura Afrika Selatan Swiss Taiwan Thailand Tunisia Turki Ukraina Inggris Uruguay Vietnam Liga Arab Uni Eropa Gulf Cooperation Council (GCC)

    Hingga saat ini, pemerintahan Presiden Prabowo belum memberikan tanggapan resmi terkait masuknya Indonesia dalam daftar negara penghambat perdagangan AS. Namun, beberapa analis ekonomi menilai bahwa kebijakan tarif yang akan diterapkan AS bisa berdampak pada ekspor Indonesia, terutama dalam sektor manufaktur, pertanian, dan farmasi.

    Jika Donald Trump melanjutkan kebijakan tarifnya tanpa pengecualian, perusahaan-perusahaan Indonesia yang bergantung pada pasar AS harus mencari strategi baru, termasuk diversifikasi pasar ekspor ke negara lain seperti China dan Uni Eropa.

    Di sisi lain, kebijakan proteksionisme AS ini juga bisa memicu Indonesia untuk memperkuat kerja sama dagang regional, misalnya melalui perjanjian dengan ASEAN atau negara-negara di kawasan Indo-Pasifik.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Berikut Daftar 160 Negara dan Wilayah yang Kena Tarif Baru Trump, termasuk Indonesia – Halaman all

    Berikut Daftar 160 Negara dan Wilayah yang Kena Tarif Baru Trump, termasuk Indonesia – Halaman all

    Donald Trump mengumumkan tarif baru 10 persen untuk semua impor ke AS dan bea masuk yang lebih tinggi pada puluhan negara lain

    Tayang: Kamis, 3 April 2025 12:41 WIB

    YouTube The White House

    TARIF BARU AS – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif baru 10 persen untuk semua impor ke AS dan bea masuk yang lebih tinggi pada puluhan negara lain, termasuk beberapa mitra dagang terbesar AS. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif baru 10 persen untuk semua impor ke AS dan bea masuk yang lebih tinggi pada puluhan negara lain, termasuk beberapa mitra dagang terbesar AS.

    Trump memberlakukan ‘Tarif Timbal Balik’ terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia. Presiden mengatakan AS akan menggunakan uang yang dihasilkan dari tarif untuk “mengurangi pajak dan membayar utang nasional kami.”

    “Ini adalah deklarasi kemerdekaan ekonomi kami,” ujar Trump saat mengumumkan langkah-langkah baru tersebut.

    Trump kemudian mengangkat bagan besar berjudul ‘Tarif Timbal Balik’. Kolom pertama adalah daftar negara. Kemudian, kolom kedua merupakan besaran tarif yang dikenakan suatu negara terhadap barang-barang dari AS. Kemudian, kolom ketiga berisi tarif balasan yang dikenai AS terhadap negara itu.

    Berikut daftar 160 negara dan wilayah yang dikenakan tarif oleh AS:

    1. China: 34 persen
    2. Uni Eropa:20%
    3. Vietnam: 46%
    4. Taiwan: 32%
    5. Jepang: 24%
    6. India: 26%
    7. Korea Selatan: 25%
    8. Thailand: 36%
    9. Swiss: 31%
    10. Indonesia: 32%
    11. Malaysia: 24%
    12. Komboja: 49%
    13. Inggris: 10%
    14. Afrika Selatan: 30%
    15. Brasil: 10%
    16. Bangladesh: 37%
    17. Singapura: 10%
    18. Israel: 17%
    19. Filipina: 17%
    20. Chile: 10%
    21. Australia: 10%
    22. Pakistan: 29%
    23. Turki: 10%
    24. Sri Langka: 44%
    25. Kolombia: 10%
    26. Peru: 10%
    27. Nikaragua: 18%
    28. Norwegia: 15%
    29. Kosta Rika: 10%
    30. Jordan: 20%
    31. Republik Dominika: 10%
    32. Uni Emirat Arab: 10%
    33. Selandia Baru: 10%
    34. Argentina: 10%
    35. Ekuador: 10%
    36. Guatemala: 10%
    37. Honduras: 10%
    38. Madagaskar: 47%
    39. Myanmar: 44%
    40. Tunisia: 28%
    41. Kazakhstan: 27%
    42. Serbia: 37%
    43. Mesir: 10%
    44. Arab Saudi: 10%
    45. El Savador: 10%
    46. Pantai Gading: 21%
    47. Laos: 48%
    48. Botswana: 37%
    49. Trinidad dan Tabago: 10%
    50. Maroko: 10%
    51. Algeria: 30%
    52. Oman: 10%
    53. Uruguay: 10%
    54. Bahamas: 10%
    55. Lesotho: 50%
    56. Ukraina: 10%
    57.Bahrain: 10%
    58. Qatar: 10%
    59. Mauritius: 40%
    60. Fiji: 32%
    61. Islandia: 10%
    62. Kenya: 10%
    63. Liechtenstein: 37%
    64. Guyana: 38%
    65. Haiti: 10%
    66. Bosnia-Herzegovina: 35%
    67. Nigeria: 14%
    68. Namibia: 21%
    69. Brunei: 24%
    70. Bolivia:  10%
    71. Panama: 10%
    72. Venezuela: 15%
    73. Makedonia Utara: 33%
    74. Ethiopia: 10%
    75. Ghana: 10%
    76. Moldova: 31%
    77. Angola: 32%
    78. Republik Demokratik Kongo: 11%
    79. Jamaika: 10%
    80. Mozambik: 16%
    81. Paraguay: 10%
    82. Zambia: 17%
    83. Lebanon: 10%
    84. Tanzania: 10%
    85. Irak: 39%
    86. Georgia: 10%
    87. Senegal: 10%
    88. Azerbaijan: 10%
    89. Kamerun: 11%
    90. Uganda: 10%
    91. Albania: 10%
    92. Armenia: 10%
    93. Nepal: 10%
    94. Sint Maarten: 10%
    95. Kepulauan Falkland: 41%
    96. Gabon: 10%
    97. Kuwait: 10%
    98. Togo: 10%
    99. Suriname: 10%
    100. Belize: 10%
    101. Papua Nugini: 10%
    102. Malawi: 19%
    103. Liberia: 10%
    104. British Virgin Islands: 10%
    105. Afganistan: 10%
    106. Zimbabwe: 18%
    107. Benin: 10%
    108. Barbados: 10%
    109. Monako: 0%
    110. Suriah: 41%
    111. Uzbekistan: 10%
    112. Republik Kongo: 10%
    113. Jibuti: 10%
    114. Polinesia Prancis: 10%
    115. Kepulauan Cayman: 10%
    116. Kosovo: 10%
    117. Curaçao: 10%
    118. Vanuatu: 22%
    119. Rwanda: 10%
    120. Sierra Leone: 10%
    121. Mongolia: 10%
    122. San Marino: 10%
    123. Antigua dan Barbuda: 10%
    124. Bermuda: 10%
    125. Eswatini: 10%
    126. Kepulauan Marshall: 10%
    127. Saint Pierre dan Miquelon: 50%
    128. Saint Kitts dan Nevis: 10%
    129. Turkmenistan: 10%
    130. Grenada: 10%
    131. Sudan: 10%
    132. Kepulauan Turks dan Caicos: 10%
    133. Aruba: 10%
    134. Montenegro: 10%
    135. Saint Helena: 10%
    136. Kirgistan: 10%
    137. Yaman: 10%
    138. Saint Vincent and Grenadines: 10%
    139. Niger: 10%
    140. Saint Lucia: 10%
    141. Nauru: 30%
    142. Guinea Khatulistiwa: 13%
    143. Iran: 10%
    144. Libya: 31%
    145. Samoa: 10%
    146. Guinea: 10%
    147. Timor Leste: 10%
    148. Monstserrat: 10%
    149. Chad: 13%
    150. Mali: 10%
    151. Sao Tome dan Príncipe: 10%
    152. Pulau Norfolk: 29%
    153. Gibraltar: 10%
    154. Tuvalu: 10%
    155. Teritori Inggris di Samudra Hindia: 10%
    156. Tokelau: 10%
    157. Guinea-Bissau: 10%
    158. Svalbard dan Jan Mayen: 10%
    159. Pulau Heard dan Kepulauan McDonald: 10%
    160. Réunion: 37%

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Donald Trump Sebut Indonesia Penghambat Perdagangan AS, Prabowo Biang Keroknya?

    Donald Trump Sebut Indonesia Penghambat Perdagangan AS, Prabowo Biang Keroknya?

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden AS Donald Trump mengungkap Indonesia sebagai salah satu penghambat perdagangan Amerika Serikat. Tak sendirian, ada banyak negara lain yang disebut dengan sebutan serupa.

    Diketahui, Trump menyampaikan hal itu melalui Perwakilan Dagang Amerika Serikat (UTSR). Lembaga itu merilis Laporan Estimasi Perdagangan Nasional Tahunan yang di dalamnya tercantum rata-rata tarif yang diterapkan negara yang bersangkutan sehingga menghambat aktivitas Negeri Paman Sam.

    “Tidak ada Presiden Amerika dalam sejarah modern selain Trump yang menyadari betapa luas dan merugikannya hambatan perdagangan luar negeri terhadap AS. Di bawah kepemimpinan Trump, pemerintahan ini bekerja keras untuk mengatasi praktik tidak adil ini, membantu memulihkan keadilan dan mengutamakan pebisnis AS yang bekerja keras di pasar global,” ujar Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, dilansir dari laman Reuters.

    Indonesia penghambat perdagangan AS, gegara Prabowo?

    Alasan Indonesia, termasuk 57 negara lain, dianggap menghambat perdagangan AS adalah peraturan terkait keamanan pangan dan syarat energi terbarukan. Kebijakan lainnya adalah penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diterapkan di sejumlah negara seperti Meksiko, Argentina, dan Uni Emirat Arab.

    Khusus Indonesia yang kini dipimpin Presiden Prabowo, kebijakan yang membuat AS melabelinya sebagai negara penghambat perdagangan adalah kebijakan impor dan pajak. Selain itu, lisensi impor, produk pertanian, bea cukai, dan akses pasar industri farmasi dinilai menjadi biang keladinya.

    Ada potensi birokrasi yang berbelit terkait peraturan impor barang halal yang diterapkan Indonesia. Hal itu akan semakin menghambat aktivitas perdagangan yang dilakukan Donald Trump.

    “Amerika Serikat khawatir peraturan akreditasi itu menciptakan permintaan dokumen yang berulang-ulang, persyaratan yang semakin memberatkan bagi auditor untuk memenuhi syarat,” demikian menurut dokumen yang dirilis Perwakilan Dagang Amerika Serikat tersebut.

    Presiden Prabowo, Presiden RI. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/sgd/YU

    Daftar negara penghambat perdagangan AS Algeria Angola Argentina Australia Bangladesh Bolivia Brazil Brunei Darussalam Kamboja Kanada Chile China Kolombia Kosta Rika Pantai Gading Republik Dominika Ekuador Mesir El Salvador Ethiopia Ghana Guatemala Honduras Hong Kong India Indonesia Israel Jepang Yordania Kenya Korea Selatan Laos Malaysia Meksiko Selandia Baru Nikaragua Nigeria Norwegia Pakistan Panama Paraguay Peru Filipina Rusia Singapura Afrika Selatan Swiss Taiwan Thailand Tunisia Turki Ukraina Inggris Uruguay Vietnam Liga Arab Uni Eropa Gulf Cooperation Council

    Demikian penjelasan Indonesia pimpinan Prabowo dilabeli negara penghambat perdagangan AS. Sejumlah kebijakan disebut sebagai alasan Donald Trump mengeluarkan kebijakan tersebut.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News