Negara: Niger

  • Kolonel Militer Akan Dilantik Jadi Presiden Sementara Madagaskar

    Kolonel Militer Akan Dilantik Jadi Presiden Sementara Madagaskar

    Antananarivo

    Para perwira militer yang merebut kekuasaan di Madagaskar, saat unjuk rasa antipemerintah meluas, mengatakan pemimpin mereka akan dilantik sebagai presiden sementara negara tersebut pada Jumat (17/10) besok.

    Pimpinan militer Madagaskar di bawah Kolonel Michael Randrianirina, seperti dilansir AFP, Kamis (16/10/2025), telah menjanjikan pemilu selanjutnya dalam dua tahun ke depan setelah Presiden Andry Rajoelina dimakzulkan oleh parlemen menyusul unjuk rasa yang berlangsung selama berminggu-minggu.

    Komunitas internasional menyuarakan kekhawatiran, dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam apa yang disebutnya sebagai pengambilalihan kekuasaan yang “inkonstitusional”.

    Madagaskar terjerumus ke dalam pergolakan politik terburuknya dalam beberapa tahun setelah unit militer elite CAPSAT mengambil alih kekuasaan, beberapa saat setelah parlemen secara bulat mendukung pemakzulan Rajoelina pada Selasa (14/10) waktu setempat.

    Rajoelina yang berusia 51 tahun itu, yang berkuasa sejak tahun 2009, tampaknya telah meninggalkan negara tersebut saat unjuk rasa meluas di jalanan.

    Madagaskar menjadi negara terbaru dari beberapa bekas koloni Prancis yang jatuh di bawah kendali militer sejak tahun 2020, setelah kudeta terjadi di Mali, Burkina Faso, Niger, Gabon, dan Guinea.

    Kolonel Randrianirina, yang merupakan Komandan CAPSAT, menurut pimpinan militer negara itu, akan dilantik sebagai presiden transisi dalam “sidang khidmat” di pengadilan tertinggi Madagaskar pada Jumat (17/10) waktu setempat.

    Militer merilis pengumuman yang dikaitkan dengan “Dewan Kepresidenan untuk Reformasi Republik Madagaskar” dan ditandatangani oleh Randrianirina sendiri.

    Sang kolonel mengatakan transisi ke kepemimpinan sipil akan memakan waktu kurang dari dua tahun, dan mencakup restrukturisasi lembaga-lembaga besar.

    “Ini bukan kudeta, ini adalah kasus pengambilan tanggung jawab karena negara ini berada di ambang kehancuran,” kata Randrianirina dalam pernyataan via televisi setempat pada Rabu (15/10) waktu setempat.

    Dia menjanjikan pemilu akan digelar dalam waktu 18 bulan hingga 24 bulan ke depan, dan mengatakan kepada media lokal bahwa konsultasi sedang berlangsung untuk menunjuk seorang Perdana Menteri dan membentuk pemerintahan baru.

    Randrianirina telah sejak lama menjadi pengkritik pemerintahan Rajoelina. Dia dilaporkan pernah dipenjara selama beberapa bulan pada tahun 2023 lalu karena merencanakan kudeta.

    Situasi ibu kota Antananarivo tetap tenang pada Rabu (15/10) waktu setempat, meskipun ketidakpastian masih menyelimuti apa yang mungkin terjadi selanjutnya.

    Gerakan Gen Z yang memprakarsai unjuk rasa pada 25 September lalu, karena kekurangan air dan energi, menyambut baik intervensi yang dilalukan Randrianirina. Mereka menyerukan adanya “perubahan sistemis” di Madagaskar.

    Rajoelina pertama kali berkuasa melalui kudeta yang didukung militer pada tahun 2009, yang dikecam oleh komunitas internasional. Dia terpilih sebagai presiden tahun 2018 dan kembali terpilih dalam pemilu tahun 2023 yang diwarnai sengketa.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Daftar Negara yang Mengakui dan Tidak Mengakui Palestina – Page 3

    Daftar Negara yang Mengakui dan Tidak Mengakui Palestina – Page 3

    Berikut daftar negara yang sudah mengakui Palestina:

    Pengakuan Terhadap Palestina Mulai 2024-2025

     

    Armenia 21 Juni 2024

    Slovenia 4 Juni 2024

    Irlandia 22 Mei 2024

    Norwegia 22 Mei 2024

    Spanyol 22 Mei 2024

    Bahama 8 Mei 2024

    Trinidad dan Tobago 3 Mei 2024

    Jamaika 24 April 2024

    Barbados 20 April 2024

    Armenia 21 Juni 2024

    Slovenia 4 Juni 2024

    Irlandia 22 Mei 2024

    Norwegia 22 Mei 2024

    Spanyol 22 Mei 2024

    Bahama 8 Mei 2024

    Trinidad dan Tobago 3 Mei 2024

    Jamaika 24 April 2024

    Barbados 20 April 2024

    Prancis 22 September 2025

    Luksemburg 22 September 2025

    Malta 22 September 2025

    Monako 22 September 2025

    Belgia 22 September 2025

    Andorra 22 September 2025

    Inggris 21 September 2025

    Australia 21 September 2025

    Kanada 21 September 2025

    Portugal 21 September 2025

    Meksiko 20 Maret 2025

     

    2010-2019

     

    Ekuador 27 Desember 2010

    Bolivia 17 Desember 2010

    Argentina 6 Desember 2010

    Islandia 15 Desember 2011

    Brasil 3 Desember 2011

    Grenada 25 September 2011

    Antigua dan Barbuda 22 September 2011

    Dominika 19 September 2011

    Belize 9 September 2011

    St. Vincent dan Grenadines 29 Agustus 2011

    Honduras 26 Agustus 2011

    El Salvador 25 Agustus 2011

    Suriah 18 Juli 2011

    Sudan Selatan 14 Juli 2011

    Liberia 1 Juli 2011

    Lesotho 3 Mei 2011

    Uruguay 16 Maret 2011

    Paraguay 29 Januari 2011

    Suriname 26 Januari 2011

    Peru 24 Januari 2011

    Guyana 13 Januari 2011

    Chili 7 Januari 2011

    Thailand 18 Januari 2012

    Haiti 27 September 2013

    Guatemala 9 April 2013

    Swedia 30 Oktober 2014

    St. Lucia 14 September 2015

    Tahta Suci 26 Juni 2015

    Kolombia 3 Agustus 2018

    St. Kitts dan Nevis 29 Juli 2019

     

    1991-2009

     

    Eswatini 1 Juli 1991

    Bosnia dan Herzegovina 27 Mei 1992

    Georgia 25 April 1992

    Turkmenistan 17 April 1992

    Azerbaijan 15 April 1992

    Kazakstan 6 April 1992

    Uzbekistan 25 September 1994

    Tajikistan 2 April 1994

    Kirgistan 1 November 1995

    Afrika Selatan 15 Februari 1995

    Papua Nugini 13 Januari 1995

    Malawi 23 Oktober 1998

    Timor Leste 1 Maret 2004

    Montenegro 24 Juli 2006

    Pantai Gading 1 Desember 2008

    Lebanon 30 November 2008

    Kosta Rika 5 Februari 2008

    Republik Dominika 15 Juli 2009

    Venezuela 27 April 2009

     

     1988-1989

     

    Bhutan 25 Desember 1988

    Republik Afrika Tengah 23 Desember 1988

    Burundi 22 Desember 1988

    Botswana 19 Desember 1988

    Nepal 19 Desember 1988

    Republik Demokratik Kongo 18 Desember 1988

    Polandia 14 Desember 1988

    Oman 13 Desember 1988

    Gabon 12 Desember 1988

    Sao Tome dan Principe 10 Desember 1988

    Mozambik 8 Desember 1988

    Angola 6 Desember 1988

    Republik Kongo 5 Desember 1988

    Sierra Leone 3 Desember 1988

    Uganda Desember 3, 1988

    Laos 2 Desember 1988

    Chad 1 Desember 1988

    Ghana 29 November 1988

    Togo 29 November 1988

    Zimbabwe 29 November 1988

    Maladewa 28 November 1988

    Bulgaria 25 November 1988

    Tanjung Verde 24 November 1988

    Korea Utara 24 November 1988

    Niger 24 November 1988

    Rumania 24 November 1988

    Tanzania 24 November 1988

    Hongaria 23 November 1988

    Mongolia 22 November 1988

    Senegal 22 November 1988

    Burkina Faso 21 November 1988

    Kamboja 21 November 1988

    Komoro 21 November 1988

    Guinea 21 November 1988

    Guinea-Bissau 21 November 1988

    Mali 21 November 1988

    Tiongkok 20 November 1988

    Belarus 19 November 1988

    Namibia 19 November 1988

    Rusia 19 November 1988

    Ukraina 19 November 1988

    Vietnam 19 November 1988

    Siprus 18 November 1988

    Republik Ceko 18 November 1988

    Mesir 18 November 1988

    Gambia 18 November 1988

    India 18 November 19881

    Nigeria 18 November 1988

    Seychelles Slowakia 18 November 1988

    Sri Lanka 18 November 1988

    Albania 17 November 1988

    Brunei Darussalam 17 November 1988

    Djibouti 17 November 1988

    Mauritius 17 November 1988

    Sudan 17 November 1988

    Afganistan 16 November 1988

    Bangladesh 16 November 1988

    Kuba 16 November 1988

    Yordania 16 November 1988

    Madagaskar 16 November 1988

    Nikaragua 16 November 1988

    Pakistan 16 November 1988

    Qatar 16 November, 1988

    Arab Saudi 16 November 1988

    Serbia 16 November 1988

    Uni Emirat Arab 16 November 1988

    Zambia 16 November 1988

    Aljazair 15 November 1988

    Bahrain 15 November 1988

    Indonesia 15 November 1988

    Irak 15 November 1988

    Kuwait 15 November 1988

    Libya Malaysia 15 November 1988

    Mauritania 15 November 1988

    Maroko 15 November 1988

    Somalia 15 November 1988

    Tunisia 15 November 1988

    Turki 15 November 1988

    Yaman 15 November 1988

    Iran 4 Februari 1988

    Filipina 1 September 1989

    Vanuatu 21 Agustus 1989

    Benin 1 Mei 1989

    Guinea Khatulistiwa 1 Mei 1989

    Kenya 1 Mei 1989

    Etiopia 4 Februari 1989

    Rwanda 2 Januari 1989

  • 20 Tentara Tewas dalam Serangan Jihadis di Niger

    20 Tentara Tewas dalam Serangan Jihadis di Niger

    Jakarta

    Terduga jihadis melakukan serangkaian serangan di Niger barat minggu ini. Sebanyak 20 tentara dilaporkan tewas.

    Dilansir AFP, Jumat (12/9/2025), serangan yang terjadi pada hari Rabu (10/9) tersebut terjadi di wilayah Tillabéri, dekat Burkina Faso dan Mali. Wilayah ini menjadi tempat kelompok-kelompok jihadis yang terkait dengan Al-Qaeda dan Negara Islam (IS) aktif.

    “Banyak tentara yang tewas dalam dua insiden terpisah kemarin di wilayah Tillaberi,” kata seorang mantan pejabat setempat kepada AFP.

    Mantan pejabat tersebut mengatakan “20 tentara tewas oleh teroris”, sementara sumber lain menyebutkan jumlah korban keseluruhan yang lebih tinggi, termasuk tentara dan anggota Garda Nasional.

    Sekelompok jurnalis Afrika Barat yang mengkhususkan diri dalam berita keamanan di Sahel, Wamaps, mengaitkan beberapa serangan pada hari Rabu dengan cabang IS.

    “Mereka melancarkan beberapa serangan, termasuk serangan terhadap posisi tentara Niger di dekat bandara Tillaberi, yang menyebabkan tewasnya 12 tentara Angkatan Bersenjata Niger,” ungkap Wamaps pada hari Kamis.

    Wamaps menambahkan bahwa dua serangan lagi terjadi di Tillaberi tengah, di lingkungan Digga Banda dekat sebuah sekolah. Serangan ini menewaskan sedikitnya dua warga sipil.

    Wamaps mengatakan 15 tentara dari Garda Nasional tewas saat menanggapi serangan-serangan tersebut.

    G25, sebuah koalisi masyarakat sipil yang dekat dengan mantan pemimpin negara yang digulingkan oleh kudeta pada tahun 2023, mengutuk apa yang disebutnya ‘serangan teroris’ di Tillaberi, dan menyalahkan cabang regional ISIS.

    Koalisi tersebut juga mengatakan bahwa 12 tentara Niger dan 15 anggota Garda Nasional tewas.

    LSM global Human Rights Watch mendesak otoritas Niger untuk berbuat lebih banyak guna melindungi warga sipil di wilayah Tillaberi, yang telah menjadi sasaran serangkaian serangan mematikan ISIS sejak Maret.

    (lir/lir)

  • Daftar 17 Negara Lolos ke Piala Dunia 2026

    Daftar 17 Negara Lolos ke Piala Dunia 2026

    JAKARTA – Sebanyak 17 negara sudah memastikan diri tampil di Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Berikut daftar negara yang lolos Piala Dunia 2026.

    Setelah pertandingan yang digelar Sabtu, 6 September dini hari WIB, Maroko menjadi negara terbaru yang memastikan tiket ke Piala Dunia 2026. Hal itu diraih setelah Maroko menang meyakinkan 5-0 atas Niger dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Afrika.

    Dengan hasil itu, Maroko tercatat berhasil menuntaskan enam laga dengan kemenangan sempurna di Grup G tanpa sekalipun menelan kekalahan. Kepastian ini menambah daftar peserta resmi Piala Dunia 2026 dari berbagai konfederasi.

    Sebelumnya, zona CONMEBOL juga melahirkan tiga wakil baru, yakni Paraguay, Kolombia, dan Uruguay.

    Hasil imbang Paraguay melawan Ekuador, kemenangan 3-0 Kolombia atas Bolivia, dan kemenangan Uruguay 3-0 atas Peru memastikan jatah enam tim dari Amerika Selatan sudah terpenuhi. Tiga tim itu menyusul Argentina, Brasil, dan Ekuador yang lebih dulu lolos.

    Dari Asia (AFC), hingga saat ini sudah ada enam negara yang memastikan diri melaju, yaitu Australia, Iran, Jepang, Yordania, Korea Selatan, dan Uzbekistan. Menariknya, Yordania dan Uzbekistan akan mencatatkan debut mereka di ajang Piala Dunia.

    Sementara itu, dari Oseania (OFC), Selandia Baru memastikan diri sebagai satu-satunya wakil langsung. Zona CONCACAF juga sudah memiliki tiga wakil otomatis, yaitu Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat sebagai tuan rumah bersama.

    Hingga kini, zona UEFA (Eropa) masih belum memiliki perwakilan karena kualifikasi yang masih berjalan. Nantinya akan ada total 48 tim yang tampil di Piala Dunia 2026.

    Berikut Daftar 17 Negara yang Lolos Piala Dunia 2026:

    AFC (6):

    Australia

    Iran

    Jepang

    Yordania (debut)

    Korea Selatan

    Uzbekistan (debut)

    CONCACAF (3):

    Kanada (co-host)

    Meksiko (co-host)

    Amerika Serikat (co-host)

    CONMEBOL (6):

    Argentina

    Brasil

    Kolombia

    Ekuador

    Paraguay

    Uruguay

    OFC (1):

    Selandia Baru

    CAF (1):

    Maroko.

  • Bagaimana Nasib Negara-negara Bekas Jajahan Prancis di Afrika?

    Bagaimana Nasib Negara-negara Bekas Jajahan Prancis di Afrika?

    Jakarta

    Usia 65 tahun adalah “usia dewasa,” ujar Alassane Ouattara, Presiden Republik Pantai Gading saat perayaan kemerdekaan negaranya, 7 Agustus lalu. “Ini adalah momen refleksi seberapa jauh kita telah melangkah. Sebuah ajakan konsolidasi pelajaran masa lalu untuk menghadapi masa depan.”

    Banyak negara Afrika merayakan kemerdekaan yang ke-65 tahun ini, 14 diantaranya adalah negara bekas jajahan Prancis. Celakanya, saat ini hubungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron dengan negara-negara tersebut dilaporkan saling bersitegang.

    Wilayah frankofon Afrika termiskin di dunia

    Indeks Pembangunan Manusia menunjukkan delapan dari 14 negara bekas jajahan Prancis masuk dalam kategori Indeks Pembangunan Manusia paling rendah – termasuk di dalamnya negara-negara Sahel seperti Mali, Burkina Faso, Niger, dan Chad.

    Alasannya cukup beragam. Di banyak wilayah, tanah tidak begitu subur untuk pertanian berskala besar, sementara sumber daya mineral memberikan kemakmuran yang terbatas. Kondisi ini diperparah dengan tingginya angka kelahiran yang meningkatkan beban finansial – menurut Matthias Basedau, Direktur Institut Studi Afrika GIGA di Hamburg.

    “Lalu ada tantangan lain seperti ketidakstabilan politik. Hal ini menyebabkan negara-negara ini terjebak konflik, yang menyebabkan perlambatan pembangunan. Dan perlambatan pembangunan pada akhirnya menyebabkan lebih banyak konflik,” jelas Basedau dalam wawancara dengan DW.

    Di Mali, Burkina Faso, dan Niger, kudeta militer kerap terjadi beberapa tahun terakhir. Sayangnya, pemerintahan sipil tidak mampu memutus siklus tersebut.

    Pemimpin laki-laki yang ‘kuat’ bukan institusi yang kuat

    Di banyak negara Afrika berbahasa Prancis atau frankofon, kudeta dan peralihan kekuasaan secara paksa masih sering terjadi. Transisi kekuasaan secara damai dan demokratis, seperti di Senegal tahun lalu, jarang terjadi.

    Paul Biya, Presiden Kamerun yang berusia 92 tahun, masih berniat mencalonkan diri sebagai presiden untuk kedelapan kalinya, dan Faure Gnassingbe, Presiden Togo yang mengubah konstitusi untuk memperkuat dan memperpanjang kekuasaannya.

    Menurut sejarawan Tumba Alfred Shango Lokoho dari Universite Sorbonne Nouvelle di Paris, harapan akan “era institusi yang kuat” sejak 1990-an telah pupus. “Di sebagian besar negara Afrika saat ini, orang-orang kuatlah yang mencengram kekuasaan, bahkan mengabaikan konstitusi dan mengubahnya dengan segala cara agar tetap berkuasa,” ujar Shango Lokoho kepada DW. Inilah yang menurut Lahoko sebagai kelemahan Afrika, institusi yang tidak kuat.

    Pengaruh politik Prancis di Afrika semakin pudar

    Banyak institusi politik di kawasan ini awalnya dibentuk mengikuti model Prancis sejak tahun 1960, “Selalu ada sistem presidensial, yang bahkan jauh lebih presidensial dan otoriter dibandingkan Prancis, yang menganut sistem semi-presidensial. Banyak konstitusi juga mengikuti model Prancis—dengan beberapa perbedaan, tentu saja. Mungkin ciri khasnya lebih kepada sekularisme, yaitu pemisahan tegas antara agama dan negara. Bisa dikatakan bahwa hal ini turut berkontribusi mengurangi diskriminasi agama di negara-negara ini,” jelas Matthias Basedau.

    Namun, beberapa negara semakin ‘menjauh’ dari Prancis, terutama di wilayah Sahel, setelah terjadi kudeta militer. Ketiga junta militer di kawasan tersebut telah mengusir pasukan Prancis dan kini mengandalkan Rusia sebagai mitra keamanan.

    Prancis pun telah menarik pasukan militernya dari Chad, Senegal, dan Republik Pantai Gading. Basis militer Prancis di Gabon kini hanya digunakan untuk melatih tentara lokal, bukan operasi militer aktif. Satu-satunya basis militer Prancis yang masih aktif ada di Djibouti.

    Matthias Basedau mengatakan bahwa tujuan utama kebijakan Prancis untuk Afrika adalah mempertahankan pemerintahan pro-Prancis. Kamerun adalah salah satunya ‘benteng terakhir’ yang secara politik dan ideologi berpihak pada Prancis. “Tapi kita harus lihat nanti seperti apa keadaannya setelah Paul Biya tidak lagi berkuasa,” jelas Basedau.

    Hubungan Ekonomi Afrika-Prancis Tetap Erat

    Meskipun pengaruh politik Prancis di Afrika semakin melemah, hubungan ekonomi Prancis dengan negara-negara bekas jajahannya, tetap kuat.

    Hal ini terlihat dalam sektor ekstraksi sumber daya alam serta kepemilikan perusahaan seperti jaringan supermarket, SPBU, dan operator seluler yang masih sebagian atau sepenuhnya dikuasai oleh Prancis.

    Contoh paling mencolok adalah penggunaan mata uang Franc CFA di Afrika Barat dan Tengah. Meskipun sering dikritik sebagai warisan kolonial karena begitu terikat dengan mata uang euro dan membatasi kedaulatan moneter, mata uang ini nyatanya membawa stabilitas, menekan inflasi, serta mempermudah perdagangan antarnegara.

    Setelah 65 tahun kemerdekaan, negara-negara bekas jajahan Prancis di Afrika memilih jalannya masing-masing. Para perantau dari negeri ini punya peran besar mendukung ekonomi negara-negara Afrika, contohnya 110.000 warga Senegal yang tinggal dan bekerja di Prancis, melakukan transaksi antar negara – mengirim uang ke Senegal dan menyumbang lebih dari 10% PDB, separuh uang tersebut diterima masyarakat desa.

    Kondisi sosial-ekonomi di negara-negara bekas jajahan setidaknya menunjukkan perbaikan: tingkat kemiskinan ekstrem menurun, harapan hidup meningkat, dan angka kematian anak menurun.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Rizki Nugraha

    (ita/ita)

  • Bos Teroris Ini Tewas Dirudal, Sudah Bunuh 40.000 Orang

    Bos Teroris Ini Tewas Dirudal, Sudah Bunuh 40.000 Orang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tentara Niger pada Kamis (21/8/2025) mengumumkan bahwa mereka telah menewaskan seorang pemimpin kelompok Boko Haram, Bakura Doro, di cekungan Danau Chad, yang merupakan perbatasan antara Niger, Nigeria, Chad, dan Kamerun. Ia tewas dalam sebuah “operasi terarah” di sebuah pulau di wilayah Diffa, tenggara Niger, pekan lalu.

    Dalam pernyataannya, tentara Niger menyebut bahwa Bakura menjadi sasaran jet tempur pada dini hari 15 Agustus. Mereka menjulukinya sebagai pemimpin yang sangat ditakuti dari kelompok tersebut.

    “Sangat dini hari pada 15 Agustus, sebuah pesawat tempur angkatan udara melancarkan tiga serangan terarah dan berturut-turut pada posisi yang biasa ditempati Bakura di Shilawa,” tambah pernyataan itu.

    Bakura, yang nama aslinya adalah Ibrahim Mahamadu, dikatakan berusia sekitar 40 tahun dan berasal dari Nigeria. Ia bergabung dengan Boko Haram lebih dari 13 tahun lalu.

    Bakura memimpin kelompok pecahan yang setia kepada mantan pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau, dan menolak bergabung dengan faksi rivalnya, Islamic State West Africa Province (ISWAP), sehingga pindah ke pulau-pulau di sisi Danau Chad di wilayah Niger bersama para pejuangnya.

    Pemberontakan Boko Haram melawan pemerintah untuk mendirikan kekhalifahan Islam di timur laut Nigeria dimulai pada tahun 2009. Hingga saat ini, konflik tersebut telah menewaskan sekitar 40.000 orang dan memaksa lebih dari dua juta orang untuk meninggalkan rumah mereka.

    Konflik yang sengit ini juga telah meluas ke perbatasan Nigeria, dengan Niger mengalami serangan pertamanya dari kelompok ini di Bosso, di tepi danau pada tahun 2015.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 148 Negara Kini Akui Palestina, Siapa Saja & Manapula yang Tidak?

    148 Negara Kini Akui Palestina, Siapa Saja & Manapula yang Tidak?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 148 negara kini mengaku kedaulatan negara Palestina. Ini menjadi update terbaru, dari total 193 negara yang tergabung dalam PBB.

    Ke-148 negara itu merepresentasikan 75% dari total negara di dunia. Lalu apa saja negara itu?

    Berikut daftarnya dari yang terbaru mengakui hingga yang paling awal, dikutip dari beragam sumber seperti Al-Jazeera dan CNN International, Selasa (12/8/2025).

    1.Meksiko: 20 Maret 2025

    2.Armenia: 21 Juni 2024

    3.Slovenia: 4 Juni 2024

    4.Irlandia: 22 Mei 2024

    5.Norwegia: 22 Mei 2024

    6.Spanyol: 22 Mei 2024

    7.Bahama: 8 Mei 2024

    8.Trinidad dan Tobago: 3 Mei 2024

    9.Jamaika: 24 April 2024

    10.Barbados: 20 April 2024

    11.Saint Kitts dan Nevis: 29 Juli 2019

    12.Kolombia: 3 Agustus 2018

    13.Saint Lucia: 14 September 2015

    14.Takhta Suci: 26 Juni 2015

    15.Swedia: 30 Oktober 2014

    16.Haiti: 27 September 2013

    17.Guatemala: 9 April 2013

    18.Thailand: 18 Januari 2012

    19.Islandia: 15 Desember 2011

    20.Brasil: 3 Desember 2011

    21.Grenada: 25 September 2011

    22.Antigua dan Barbuda: 22 September 2011

    23.Dominika: 19 September 2011

    24.Belize: 9 September 2011

    25.Saint Vincent dan Grenadines: 29 Agustus 2011

    26.Honduras: 26 Agustus 2011

    27.El Salvador: 25 Agustus 2011

    28.Suriah: 18 Juli 2011

    29.Sudan Selatan: 14 Juli 2011

    30.Liberia: 1 Juli 2011

    31.Lesotho: 3 Mei 2011

    32.Uruguay: 16 Maret 2011

    33.Paraguay: 29 Januari 2011

    34.Suriname: 26 Januari 2011

    35.Peru: 24 Januari 2011

    36.Guyana: 13 Januari 2011

    37.Chile: 7 Januari 2011

    38.Ekuador: 27 Desember 2010

    39.Bolivia: 17 Desember 2010

    40.Argentina: 6 Desember 2010

    41.Republik Dominika: 15 Juli 2009

    42.Venezuela: 27 April 2009

    43.Pantai Gading: 1 Desember 2008

    45.Lebanon: 30 November 2008

    46.Kosta Rika: 5 Februari 2008

    47.Montenegro: 24 Juli 2006

    48.Timor Leste: 1 Maret 2004

    49.Malawi: 23 Oktober 1998

    50.Kirgistan: 1 November 1995

    51.Afrika Selatan: 15 Februari 1995

    52.Papua Nugini: 13 Januari 1995

    53.Uzbekistan: 25 September 1994

    54.Tajikistan: 2 April 1994

    55.Bosnia dan Herzegovina: 27 Mei 1992

    56.Georgia: 25 April 1992

    57.Turkmenistan: 17 April 1992

    58.Azerbaijan: 15 April 1992

    59.Kazakstan: 6 April 1992

    60.Eswatini: 1 Juli 1991

    61.Filipina: 1 September 1989

    62.Vanuatu: 21 Agustus 1989

    63.Benin: 1 Mei 1989

    64.Guinea Khatulistiwa: 1 Mei 1989

    65.Kenya: 1 Mei 1989 Etiopia: 4 Februari 1989

    66.Rwanda: 2 Januari 1989

    67.Bhutan: 25 Desember 1988

    68.Afrika Tengah: 23 Desember 1988

    69.Burundi: 22 Desember 1988

    70.Botswana: 19 Desember 1988

    71.Nepal: 19 Desember 1988

    72.Kongo: 18 Desember 1988

    73.Polandia: 14 Desember 1988

    74.Oman: 13 Desember 1988

    75.Gabon: 12 Desember 1988

    76.Sao Tome dan Principe: 10 Desember, 1988

    77.Mozambik: 8 Desember 1988

    78.Angola: 6 Desember 1988

    79.Kongo: 5 Desember 1988

    80.Sierra Leone: 3 Desember 1988

    81.Uganda: 3 Desember 1988

    82.Laos: 2 Desember 1988

    83.Chad: 1 Desember 1988

    84.Ghana: 29 November 1988

    85.Togo: 29 November 1988

    86.Zimbabwe: 29 November 1988

    87.Maladewa: 28 November 1988

    88.Bulgaria: 25 November 1988

    89.Tanjung Verde: 24 November 1988

    90.Korea Utara: 24 November 1988

    91.Niger: 24 November 1988

    92.Rumania: 24 November 1988

    93.Tanzania: 24 November 1988

    94.Hongaria: 23 November 1988

    95.Mongolia: 22 November 1988

    96.Senegal: 22 November 1988

    97.Burkina Faso: 21 November 1988

    98.Kamboja: 21 November 1988

    99.Komoro: 21 November 1988

    100.Guinea: 21 November 1988

    101.Guinea-Bissau: 21 November 1988

    102.Mali: 21 November 1988

    103.China: 20 November 1988

    104.Belarus: 19 November 1988

    105.Namibia: 19 November 1988

    106.Rusia: 19 November 1988

    107.Ukraina: 19 November 1988

    108.Vietnam: 19 November 1988

    109.Siprus: 18 November 1988

    110.Republik Ceko: 18 November 1988

    111.Mesir: 18 November 1988

    112.Gambia: 18 November 1988

    113.India: 18 November 1988

    114.Nigeria: 18 November 1988

    115.Seychelles: 18 November 1988

    116.Slowakia: 18 November 1988

    117.Sri Lanka: 18 November 1988

    118.Albania: 17 November 1988

    119.Brunei Darussalam: 17 November 1988

    120.Djibouti: 17 November 1988

    121.Mauritius: 17 November 1988

    122.Sudan: 17 November 1988

    123.Afghanistan: 16 November 1988

    124.Bangladesh: 16 November 1988

    125.Kuba: 16 November 1988

    126.Yordania: 16 November 1988

    127.Madagaskar: 16 November 1988

    128.Nikaragua: 16 November 1988

    129.Pakistan: 16 November 1988

    130.Qatar: 16 November 1988

    131. Arab Saudi: 16 November 1988

    132.Serbia: 16 November 1988

    133.Uni Emirat Arab: 16 November 1988

    134.Zambia: 16 November 1988

    135.Aljazair: 15 November 1988

    136.Bahrain: 15 November 1988

    137.Indonesia: 15 November 1988

    138.Irak: 15 November 1988

    139.Kuwait: 15 November 1988

    140.Libya: 15 November 1988

    141.Malaysia: 15 November 1988

    142.Mauritania: 15 November 1988

    143.Maroko: 15 November 1988

    144.Somalia: 15 November 1988

    145.Tunisia: 15 November 1988

    146.Turki: 15 November 1988

    147.Yaman: 15 November 1988

    148.Iran: 4 Februari 1988

    Sementara beberapa negara akan mengakui di sidang PBB September nanti. Berikut antara lain:

    Australia

    Kanada

    Prancis

    Malta

    Portugal

    Inggris

    Lalu negara mana saja yang belum sama sekali mengakui?

    Amerika Serikat

    Panama

    Jerman

    Italia

    Austria

    Denmark

    Lithuania

    Moldova

    Kroasia

    Latvia

    Yunani

    Eritrea

    Kamerun

    Myanmar

    Korea Selatan

    Jepang

    Israel

    Selandia Baru (masih akan diputuskan melalui sidang parlemen bulan ini)

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Batu Meteor dari Planet Mars Laku Terjual Rp70 Miliar!

    Batu Meteor dari Planet Mars Laku Terjual Rp70 Miliar!

    Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah potongan batu meteor dari Mars yang “luar biasa langka” yang terbesar yang pernah ditemukan di Bumi terjual di sebuah lelang di New York dengan harga US$4,3 juta atau sekitar Rp70 miliar.

    Meteorit yang dikenal sebagai NWA 16788 ini memiliki berat 54 pon (24,5 kg) dan panjang hampir 15 inci (38,1 cm), menurut Sotheby’s, seperti dilansir dari AOL.

    Batu ini ditemukan di wilayah terpencil Niger pada November 2023 dan berukuran 70% lebih besar daripada potongan Mars terbesar berikutnya yang pernah ditemukan, kata balai lelang tersebut.

    Meteorit adalah sisa-sisa batuan yang tertinggal setelah asteroid atau komet melewati atmosfer Bumi.

    Pajak dan biaya tambahan membuat total harga batu tersebut mencapai sekitar $5,3 juta, kata Sotheby’s.

    Balai lelang Sotheby’s menggambarkan meteorit tersebut, sebuah batuan berwarna cokelat kemerahan, sebagai “luar biasa langka”. Hanya sekitar 400 meteorit Mars yang pernah ditemukan di Bumi.

    “Ini adalah potongan Mars terbesar di planet Bumi. Kemungkinannya untuk sampai ke sini dari sana sangatlah kecil,” ujar Cassandra Hatton, wakil ketua bidang sains dan sejarah alam di Sotheby’s, dalam sebuah video yang diunggah daring.

    Dilansir dari Guardian, identitas pembeli tidak diungkapkan. Penawaran akhir adalah US$4,3 juta. Setelah menambahkan berbagai biaya dan ongkos, harga penawaran resmi sekitar US$5,3 juta.

    Dua penawaran awal sebesar US$1,9 juta dan $2 juta diajukan. Penawaran langsung berjalan lebih lambat dibandingkan dengan banyak objek lain yang terjual, dengan juru lelang berusaha menarik lebih banyak penawaran dan mengurangi interval penawaran dari US$200.000 hingga US$300.000 menjadi US$100.000 setelah proposal mencapai US$4 juta.

    Meteorit berwarna merah, cokelat, dan abu-abu ini sekitar 70% lebih besar daripada bongkahan Mars terbesar kedua yang ditemukan di Bumi dan mewakili hampir 7% dari seluruh material Mars yang saat ini ada di planet ini, kata Sotheby’s. Ukurannya hampir 15 inci x 11 inci x 6 inci (375 mm x 279 mm x 152 mm).

    Ini juga merupakan penemuan langka. Hanya ada 400 meteorit Mars dari lebih dari 77.000 meteorit yang diakui secara resmi yang ditemukan di Bumi, kata balai lelang tersebut.

    Tidak jelas kapan tepatnya meteorit itu terlempar dari permukaan Mars, tetapi pengujian menunjukkan kemungkinan terjadi dalam beberapa tahun terakhir, kata Sotheby’s.

    Hatton mengatakan sebuah laboratorium khusus memeriksa sepotong kecil sisa planet merah dan memastikannya berasal dari Mars. Potongan kecil itu kemudian dibandingkan dengan komposisi kimia unik meteorit Mars yang ditemukan oleh wahana antariksa Viking yang mendarat di Mars pada tahun 1976, ujarnya.

    Pemeriksaan tersebut menemukan bahwa itu adalah “shergottit olivin-mikrogabroik”, sejenis batuan Mars yang terbentuk dari pendinginan magma Mars yang lambat. Batuan ini memiliki tekstur berbutir kasar dan mengandung mineral piroksen dan olivin, kata Sotheby’s.

    Permukaannya juga seperti kaca, kemungkinan karena panas tinggi yang membakarnya saat jatuh melalui atmosfer Bumi, kata Hatton. “Jadi, itulah petunjuk pertama mereka bahwa ini bukan sekadar batu besar di tanah,” ujarnya.

    Meteorit tersebut sebelumnya dipamerkan di Badan Antariksa Italia di Roma. Sotheby’s tidak mengungkapkan siapa pemiliknya.

  • Potret Batu Raksasa dari Planet Mars Laku Terjual Rp86 Miliar!

    Potret Batu Raksasa dari Planet Mars Laku Terjual Rp86 Miliar!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bongkahan batu meteorit dari planet Mars berhasil terjual dengan harga lebih dari US$5,3 juta atau sekitar Rp86 miliar dalam sebuah pelelangan Sotheby’s di New York, Amerika Serikat (AS) pada Rabu (17/7). Batu planet Mars itu merupakan batu planet terbesar yang diketahui pernah ditemukan di Bumi.

    Melansir NBC News, batu meteorit yang dikenal dengan nama NWA 16788 itu berhasil dijual kepada seorang pembeli anonim.

    Menurut Sotheby’s, batu itu memiliki berat 22,5 kg dan ditemukan di Gurun Sahara di Niger oleh seorang pemburu meteorit pada November 2023.

    Foto: REUTERS/Eduardo Munoz
    FILE PHOTO: Meteorit NWA 16788, potongan Mars terbesar yang diketahui di Bumi, dipamerkan dalam pratinjau pers lelang Sotheby’s Natural History di New York City, AS, 8 Juli 2025. REUTERS/Eduardo Munoz/Foto Arsip

    Kemungkinan, batu ini terlepas dari permukaan Mars akibat tabrakan asteroid yang sangat kuat hingga terhempas dengan jarak 228 juta kilometer ke Bumi. Sebagian materialnya berubah menjadi kerak kaca (glassy crust).

    Sebelumnya diperkirakan harga jual sebelum lelang adalah US$ 2 juta hingga US$ 4 juta. Namun batu itu berhasil terjual di angka US$ 4,3 juta. Setelah menambahkan berbagai biaya dan ongkos, harga jual resminya menjadi US$ 5,3 juta. 

    Meteorit berwarna merah, cokelat, dan abu-abu ini berukuran sekitar 70% lebih besar daripada bongkahan Mars terbesar kedua yang ditemukan di Bumi. 

    Penemuan ini juga langka. Hanya ada 400 meteorit Mars dari lebih dari 77.000 meteorit yang diakui secara resmi yang ditemukan di Bumi.

    “Meteorit Mars ini adalah bongkahan Mars terbesar yang pernah kami temukan. Jadi ukurannya lebih dari dua kali lipat dari apa yang sebelumnya kami duga sebagai bagian terbesar Mars,” ujar Cassandra Hatton, wakil ketua bidang sains dan sejarah alam di Sotheby’s.

    Tidak jelas kapan tepatnya meteorit itu terlempar dari permukaan Mars, tetapi pengujian menunjukkan kemungkinan terjadi dalam beberapa tahun terakhir, kata Sotheby’s.

    Hatton mengatakan sebuah laboratorium khusus memeriksa sepotong kecil dari batu tersebut dan memastikannya berasal dari Mars. 

    “Permukaannya juga seperti kaca, kemungkinan karena panas tinggi yang membakarnya saat jatuh melalui atmosfer Bumi. Jadi, itulah petunjuk pertama mereka bahwa ini bukan sekadar batu besar di tanah,” kata Hatton.

    Meteorit itu sebelumnya dipamerkan di Badan Antariksa Italia di Roma.

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gila! Batu dari Mars Ini Laku Rp 86,4 Miliar

    Gila! Batu dari Mars Ini Laku Rp 86,4 Miliar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Benda asing dari luar angkasa laku senilai US$ 5,3 juta atau setara dengan Rp 86,4 miliar. Sebuah meteorit yang merupakan bagian terbesar dari Mars diketahui ada di Bumi. Benda tersebut telah terjual yang dibeli oleh seorang penawar anonim dalam lelang Sotheby’s New York.

    Rumah lelang Sotheby’s dalam pernyataannya mengungkapkan, meteorit tersebut dikenal sebagai NWA 16788 yang memiliki berat 54 pon (24,5 kilogram). Beratnya sangat besar dibandingkan dengan kebanyakan meteorit Mars, yang cenderung berupa pecahan-pecahan kecil.

    Seperti diketahui, meteorit merupakan benda yang tersisa ketika sebuah komet, asteroid, atau meteoroid selamat dari perjalanannya melalui atmosfer bumi.

    Sotheby’s menyebut benda tersebut ditemukan pada November 2023 di wilayah Agadez, kawasan terpencil di Niger. Dan NWA 16788 adalah spesimen monumental yang berukuran sekitar 70% lebih besar daripada potongan Mars terbesar berikutnya yang pernah ditemukan di Bumi.

    Benda ini juga sangat langka, yaitu hanya sekitar 400 meteorit Mars yang pernah ditemukan di Bumi.

    “NWA 16788 adalah penemuan yang sangat penting – meteorit Mars terbesar yang pernah ditemukan di Bumi, dan yang paling berharga dari jenisnya yang pernah ditawarkan dalam pelelangan,” kata Cassandra Hatton, wakil ketua ilmu pengetahuan dan sejarah alam di Sotheby’s, dalam sebuah pernyataan, mengutip CNN Internasional, Sabtu (18/7).

    Analisis komposisi internal meteorit telah mengungkapkan bahwa meteorit tersebut kemungkinan besar terangkat dari permukaan Mars dan terlempar ke luar angkasa akibat hantaman asteroid yang begitu kuat sehingga mengubah sebagian meteorit menjadi kaca.

    “Lapuk karena perjalanannya melalui ruang dan waktu, ukurannya yang sangat besar dan warna merahnya yang tidak salah lagi membedakannya sebagai penemuan sekali dalam satu generasi. Meteorit yang luar biasa ini memberikan hubungan nyata dengan planet merah, tetangga angkasa kita yang telah lama menangkap imajinasi manusia,” tambahnya.

    Kerak kaca juga dapat terlihat pada permukaannya, terbentuk saat meluncur melalui atmosfer Bumi.

    Namun, bagi sebagian orang, fakta bahwa meteorit tersebut dilelang dan bukannya disumbangkan untuk ilmu pengetahuan menjadi keprihatinan.

    “Sayang sekali jika meteorit ini hilang ke dalam lemari besi seorang oligarki. Meteorit itu seharusnya berada di museum, di mana ia bisa dipelajari, dan bisa dinikmati oleh anak-anak, keluarga, dan masyarakat luas,” kata Steve Brusatte, seorang profesor paleontologi dan evolusi di Universitas Edinburgh, Skotlandia, kepada CNN sebelum penjualan.

    Namun, bagi Julia Cartwright, seorang ilmuwan planet dan Peneliti Independen di Institute for Space/School of Physics & Astronomy di University of Leicester, Inggris, berpendapat, ada keseimbangan yang harus dicapai.

    “Pada akhirnya, jika tidak ada pasar untuk mencari, mengumpulkan, dan menjual meteorit, kita tidak akan memiliki koleksi sebanyak itu – dan ini mendorong ilmu pengetahuan!” katanya kepada CNN pada tanggal 9 Juli, menggambarkan “hubungan simbiosis” antara peneliti dan kolektor.

    “Jika sampel tidak ditemukan, kita tidak akan memiliki banyak hal untuk dipelajari, dan tidak akan tahu sebanyak yang kita ketahui,” tambah Cartwright.

    Meskipun ia percaya bahwa akan sangat menyenangkan jika batu yang sangat luar biasa ini dapat dipelajari atau dipamerkan kepada publik, Cartwright menggarisbawahi bahwa sampel referensi dari meteorit tersebut telah disimpan di Observatorium Gunung Ungu di Cina.

    “Meskipun kita tidak tahu di mana meteorit itu akan berakhir, Cartwright percaya bahwa minat ilmiah akan tetap ada, dan pemilik baru mungkin sangat tertarik untuk mempelajarinya, sehingga kita masih bisa mengumpulkan banyak ilmu pengetahuan dari sini,” katanya.

    Sebagai informasi, pada Februari 2021, sebuah meteorit Mars dengan atmosfer planet yang terperangkap di dalamnya dijual di bawah palu di rumah lelang Christie’s.

    Meteorit tersebut terjual seharga US$200.000, jauh di atas perkiraan pra-lelangnya sebesar US$30.000-50.000.

    (rob/haa)

    [Gambas:Video CNBC]