Dalam operasi yang berlangsung berhari-hari, pasukan militer dan kepolisian Myanmar menemukan sejumlah kantor dan asrama yang dijadikan pusat aktivitas penipuan. Ratusan komputer, perangkat komunikasi, serta dokumen keuangan disita sebagai barang bukti. (Tangkapan Layar Video AFP/Lillian SUWANRUMPHA, Watsamon TRI-YASAKDA)
Negara: Myanmar
-

Penampakan Sarang Scam Online di Myanmar, Beroperasinya Pakai Satelit
Naypyidaw –
Militer Myanmar menangkap lebih dari 2.000 orang dalam penggerebekan di KK Park yang terkenal sebagai pusat penipuan atau scamming. Penggerebekan itu membuat ratusan orang, termasuk puluhan warga negara Indonesia (WNI), kabur menyeberangi sungai ke Thailand.
Dilansir AFP, Al-Jazeera dan CNN, Jumat (24/10/2025), harian Myanmar Alin melaporkan penggerebekan pada Minggu (20/10) itu dilakukan di lebih dari 250 bangunan di KK Park. Operasi tersebut mencakup gudang, ruko, dan puluhan bangunan satu dan dua lantai.
Kompleks KK Park itu terletak di kotapraja Myawaddy, Myanmar timur. Kompleks itu terdiri dari sejumlah gedung dengan satu hingga tiga lantai.
Kompleks itu terletak tepat di sebelah sungai Moei yang berbatasan langsung dengan distrik Mae Sot di Provinsi Tak, Thailand. Area di sekitar kompleks KK Park itu masih berupa sawah dan kebun.
Foto: Penampakan Starlink disita dari markas scamming online di Myanmar (via AFP)
Dalam penggerebekan tersebut, militer juga menyita 30 satelit Starlink. Peralatan tersebut dibangun dan dioperasikan oleh Starlink, anak perusahaan SpaceX milik Elon Musk.
Starlink disebut membuat kompleks itu tetap terhubung ke internet. Bahkan, saat listrik padam.
SpaceX menyatakan telah menonaktifkan lebih dari 2.500 perangkat Starlink yang digunakan oleh sindikat penipuan siber yang beroperasi di wilayah Myanmar. SpaceX mengatakan pihaknya berupaya mengidentifikasi pelanggaran di semua pasar tempat Starlink beroperasi.
“Dalam kesempatan langka ketika kami mengidentifikasi pelanggaran, kami mengambil tindakan yang tepat, termasuk bekerja sama dengan lembaga penegak hukum di seluruh dunia,” kata Wakil Presiden Operasi Bisnis SpaceX untuk Starlink, Lauren Dreyer, dalam sebuah unggahan di X seperti dilansir CNN.
“Di Myanmar, misalnya, SpaceX secara proaktif mengidentifikasi dan menonaktifkan lebih dari 2.500 Starlink Kit di sekitar lokasi yang diduga sebagai ‘pusat penipuan’,” ujarnya.
Pihak berwenang sendiri telah menangkap 2.198 orang dari penggerebekan itu. Mereka yang ditangkap terdiri dari 445 perempuan, 1.645 laki-laki, dan 98 petugas keamanan laki-laki. Wakil Gubernur Tak di Thailand, Sawanit Suriyakul Na Ayutthaya, mengatakan ada 677 orang yang melarikan diri dari pusat penipuan KK Park. Mereka menyeberangi sungai Moei ke Thailand pada pagi hari tanggal 23 Oktober lalu.
Wilayah sekitar KK Park itu sendiri baru-baru ini menjadi lokasi pertempuran antara militer Myanmar dengan kelompok bersenjata etnis Karen. Juru bicara militer Myanmar, Mayor Jenderal Zaw Min Tun, mengatakan bahwa para pemimpin tinggi Persatuan Nasional Karen, salah satu kelompok yang memerangi junta militer, terlibat dalam scamming di KK Park.
Foto: Penampakan markas scamming online di Myanmar (via AFP)
20 WNI Kabur ke Thailand Usai Markas Scam di Myanmar Digerebek
Dalam keterangan persnya, KBRI Yangon menyatakan sedang memantau 20 warga negara Indonesia (WNI) yang melarikan diri lokasi scam KK Park. Mereka disebut telah berada di Thailand.
KBRI menyebut ada sekitar 75 WNI yang melarikan diri dari kompleks tersebut pada Rabu (22/10). KBRI Yangon mengatakan kompleks KK Park dikenal sebagai salah satu kawasan yang dikelola oleh kelompok Border Guard Force (BGF) dan menjadi lokasi aktivitas scam/judi online. Berdasarkan laporan media lokal dan sumber lapangan, pelarian massal terjadi setelah militer Myanmar melakukan penggerebekan terhadap kawasan dimaksud.
KBRI Yangon menerima konfirmasi dari KBRI Bangkok bahwa otoritas Thailand melaporkan adanya sekitar 20 WNI yang menyeberang ke wilayah Thailand melalui Sungai Moei. Data identitas dan kondisi mereka saat ini sedang diverifikasi bersama otoritas terkait di Mae Sot, Thailand.
Myanmar telah mendapat tekanan dari Thailand dan China untuk mengekang aktivitas pusat penipuan yang telah menarik kelompok-kelompok kriminal, khususnya sindikat kejahatan China. Masalah ini menjadi sorotan di China pada Januari lalu ketika aktor China, Wang Xing, diperdagangkan ke sebuah pusat penipuan dan kemudian diselamatkan oleh polisi Thailand.
Foto: Penampakan orang-orang menyeberangi sungai dari Myanmar ke Thailand usai penggebekan markas scam (AFP/-)
Karyawan pusat penipuan tersebut sering kali menjadi korban perdagangan manusia, tergiur dengan janji pekerjaan tetapi kemudian dipaksa melakukan penipuan daring dalam kondisi seperti perbudakan. Polisi Thailand memperkirakan sebanyak 100.000 orang bekerja dalam operasi penipuan di perbatasan Thailand-Myanmar.
Pusat-pusat penipuan telah menyebar di Asia Tenggara selama lima tahun terakhir, tetapi pusatnya berada di Myanmar dan Kamboja. Mereka menghasilkan miliaran dolar bagi kelompok kriminal internasional setiap tahunnya.
Departemen Keuangan Amerika Serikat pada bulan September menjatuhkan sanksi kepada lebih dari 20 perusahaan dan individu di Kamboja dan Myanmar yang diduga terlibat dalam operasi penipuan.
Lihat juga Video ’97 WNI Kabur dari Perusahaan Online Scam Kamboja’:
Halaman 2 dari 3
(haf/imk)
-

Awal Mula Markas Scam di Myanmar Digerebek hingga Puluhan WNI Kabur ke Thailand
Naypyidaw –
Militer Myanmar menyatakan telah menangkap lebih dari 2.000 orang dalam penggerebekan di KK Park yang dikenal sebagai pusat penipuan atau scamming di perbatasan dengan Thailand. Penggerebekan itu membuat ratusan orang, termasuk puluhan warga negara Indonesia (WNI), kabur ke Thailand.
Dilansir Al-Jazeera, Jumat (24/10/2025), harian Myanmar Alin melaporkan penggerebekan itu dilakukan di kompleks yang digunakan oleh sindikat kriminal internasional untuk melakukan perjudian ilegal, pencucian uang, serta penipuan asmara dan investasi daring.
Operasi yang dilakukan pada Minggu (20/10) tersebut dilakukan di lebih dari 250 bangunan di KK Park. Operasi tersebut mencakup gudang, ruko, dan puluhan bangunan satu dan dua lantai.
Dalam penggerebekan tersebut, militer juga menyita 30 satelit Starlink. Satelit-satelit tersebut dibangun dan dioperasikan oleh Starlink, anak perusahaan SpaceX milik Elon Musk, dan disebut membuat kompleks itu tetap terhubung ke internet, bahkan saat listrik padam.
Pihak berwenang kemudian menangkap 2.198 orang, di antaranya 445 perempuan, 1.645 laki-laki, dan 98 petugas keamanan laki-laki. KK Park terletak di Kotapraja Myawaddy, Negara Bagian Kayin, yang berada tepat di seberang sungai dari kota perbatasan Thailand, Mae Sot.
Wilayah ini baru-baru ini menjadi lokasi pertempuran antara militer Myanmar, Pasukan Pertahanan Rakyat, yang dibentuk oleh anggota parlemen terpilih yang beroperasi dari pengasingan setelah digulingkan dalam kudeta militer 2021 dan kelompok etnis Karen yang bersenjata.
Juru bicara militer Myanmar, Mayor Jenderal Zaw Min Tun, mengatakan pada Senin (21/10), bahwa para pemimpin tinggi Persatuan Nasional Karen, salah satu kelompok yang memerangi junta militer, terlibat dalam proyek penipuan di KK Park.
Penampakan orang-orang menyeberangi sungai dari Myanmar ke Thailand usai penggebekan markas scam (AFP/-)
Channel News Asia melaporkan penggerebekan itu membuat lebih dari 600 orang melarikan diri ke Thailand pada Kamis (23/10). Dalam foto-foto yang dirilis AFP, tampak sejumlah orang menyeberangi sungai Moei menuju Thailand.
“677 orang melarikan diri dari pusat penipuan,” kata Wakil Gubernur Provinsi Tak, Sawanit Suriyakul Na Ayutthaya.
20 WNI Kabur ke Thailand Usai Markas Scam di Myanmar Digerebek
Dalam keterangan persnya, KBRI Yangon menyatakan sedang memantau 20 warga negara Indonesia (WNI) yang melarikan diri lokasi scam KK Park. Mereka disebut telah berada di Thailand.
KBRI menyebut ada sekitar 75 WNI yang melarikan diri dari kompleks tersebut pada Rabu (22/10). KBRI Yangon mengatakan kompleks KK Park dikenal sebagai salah satu kawasan yang dikelola oleh kelompok Border Guard Force (BGF) dan menjadi lokasi aktivitas scam/judi online. Berdasarkan laporan media lokal dan sumber lapangan, pelarian massal terjadi setelah militer Myanmar melakukan penggerebekan terhadap kawasan dimaksud.
KBRI Yangon menerima konfirmasi dari KBRI Bangkok bahwa otoritas Thailand melaporkan adanya sekitar 20 WNI yang menyeberang ke wilayah Thailand melalui Sungai Moei. Data identitas dan kondisi mereka saat ini sedang diverifikasi bersama otoritas terkait di Mae Sot, Thailand.
Lihat juga Video ‘Menlu Beberkan Alasan WNI Korban Scam Kamboja Ogah Pulang’:
Halaman 2 dari 3
(haf/imk)
-

Myanmar Bongkar Markas Scam, Ratusan Orang Kabur ke Thailand
Jakarta –
Militer menggerebek markas penipuan online yang paling terkenal di Myanmar. Ribuan orang kabur ke negara tetangga Thailand setelah militer menyerbu markas scam tersebut.
Hal ini diungkap oleh pejabat Thailand di perbatasan. Total orang yang kabur lebih dari 600 orang.
“677 orang melarikan diri dari pusat penipuan KK Park di Myanmar menyeberangi Sungai Moei ke Thailand pada Kamis pagi,” kata seorang pejabat Thailand, Sawanit Suriyakul Na Ayutthaya, yang menjabat wakil gubernur Provinsi Tak di perbatasan Myanmar, dilansir kantor berita AFP, Kamis (23/10/2025).
Kompleks luas yang merupakan tempat para penipu internet menargetkan orang-orang dengan hubungan asmara dan penipuan bisnis itu, telah berkembang pesat di sepanjang perbatasan Myanmar.
Penindakan keras yang dipublikasikan secara luas sejak Februari menyebabkan sekitar 7.000 pekerja dipulangkan dan Thailand memberlakukan blokade internet lintas batas.
“Polisi imigrasi dan satuan tugas militer telah bekerja sama untuk memberikan bantuan berdasarkan prosedur kemanusiaan… dan mereka akan menjalani pemeriksaan,” kata Sawanit kepada AFP pada hari Kamis.
Ia menambahkan bahwa proses ini akan memungkinkan pihak berwenang untuk menentukan apakah seseorang merupakan korban perdagangan manusia, dan jika tidak, mereka dapat dituntut karena melintasi perbatasan secara ilegal.
Kantor Administrasi Provinsi Tak, yang mengawasi wilayah tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kelompok yang masuk dari Myanmar tersebut terdiri dari “warga negara asing” — baik pria maupun wanita — dan pihak berwenang memperkirakan lebih banyak lagi yang akan menyeberang ke Thailand.
20 WNI Kabur dari Sarang Scam Online di Myanmar
KBRI Yangon memantau perkembangan situasi di kawasan KK Park, Myawaddy, Kayin State, menyusul laporan ratusan warga negara asing, termasuk sekitar 75 warga negara Indonesia (WNI), yang melarikan diri dari kompleks scam Myanmar tersebut pada Rabu (22/10) pagi waktu setempat.
KBRI Yangon memantau 20 warga negara Indonesia (WNI) berhasil melarikan dan saat ini berada di Thailand.
KBRI Yangon mengatakan kompleks KK Park dikenal sebagai salah satu kawasan yang dikelola oleh kelompok Border Guard Force (BGF) dan menjadi lokasi aktivitas scam/judi online. Berdasarkan laporan media lokal dan sumber lapangan, langkah pelarian massal tersebut terjadi setelah militer Myanmar (Tatmadaw) bersiap melakukan penggerebekan terhadap kawasan dimaksud.
KBRI Yangon mengatakan telah menerima informasi langsung dari salah satu WNI di lokasi yang menyebutkan bahwa kondisi para WNI bervariasi. Sebagian masih berada di dalam kawasan KK Park, sementara sebagian lainnya sudah keluar menuju daerah sekitar Myawaddy-Shwe Kokko untuk mencari tempat aman.
KBRI Yangon telah menerima konfirmasi dari KBRI Bangkok bahwa otoritas Thailand melaporkan adanya sekitar 20 WNI yang telah berhasil menyeberang ke wilayah Thailand melalui Sungai Moei. Data identitas dan kondisi mereka saat ini sedang diverifikasi bersama otoritas terkait di Mae Sot, Thailand.
KBRI Yangon mengatakan akan terus melakukan koordinasi dengan KBRI Bangkok serta berkomunikasi dengan otoritas setempat di Myanmar, termasuk melalui jaringan kontak lokal dan lembaga kemanusiaan di wilayah Kayin State, untuk memastikan keselamatan seluruh WNI dan mengupayakan jalur kemanusiaan yang aman dan terpantau bagi proses evakuasi.
Terakhir, KBRI Yangon meminta seluruh WNI tidak mudah tergiur tawaran kerja di luar negeri yang tidak resmi dan tidak mendatangi wilayah konflik atau kawasan rawan kejahatan siber dan perdagangan manusia seperti Myawaddy dan Shwe Kokko. KBRI memastikan pemerintah akan terus mengawal setiap langkah pelindungan dan pemulangan WNI dari kawasan tersebut.
Halaman 2 dari 2
(lir/fas)
-

2.500 Starlink Diblokir SpaceX, Dipakai Sindikat Penipuan Online
Jakarta –
SpaceX menonaktifkan lebih dari 2.500 terminal Starlink yang diduga digunakan oleh sindikat penipuan online di Myanmar. Langkah ini diambil setelah laporan bahwa militer Myanmar membongkar jaringan kejahatan siber besar di kawasan perbatasan dengan Thailand.
Lauren Dreyer, Wakil Presiden Operasi Bisnis Starlink, mengumumkan langkah ini melalui unggahan di platform X (sebelumnya Twitter) pada Selasa malam (22/10/2025). Ia menegaskan bahwa SpaceX selalu mematuhi hukum di lebih dari 150 pasar tempat Starlink beroperasi.
“SpaceX terus mengidentifikasi pelanggaran terhadap kebijakan penggunaan yang diterima dan hukum yang berlaku. Dalam kasus langka, kami mengambil tindakan tegas, termasuk bekerja sama dengan lembaga penegak hukum di seluruh dunia,” tulis Dreyer.
Menurutnya, di Myanmar, SpaceX secara proaktif menemukan dan menonaktifkan ribuan terminal Starlink yang digunakan untuk mendukung operasi kejahatan siber lintas negara.
Operasi Militer Bongkar Pusat Penipuan
Berdasarkan laporan Associated Press, militer Myanmar sebelumnya menggerebek kompleks kejahatan siber ‘KK Park’ di dekat perbatasan Thailand. Operasi ini menyasar 260 bangunan ilegal, menyita 30 perangkat Starlink, dan menahan lebih dari 2.000 orang yang terlibat.
Pihak militer menuding kelompok etnis bersenjata Karen National Union (KNU) berada di balik proyek penipuan tersebut. Namun, KNU membantah tuduhan itu dan menilai pemerintah militer hanya mencari kambing hitam.
Wilayah perbatasan Myanmar-Thailand dikenal sebagai pusat operasi penipuan online yang menargetkan korban global. Modusnya melibatkan bujuk rayu romansa digital, investasi palsu, dan kerja paksa. Ribuan pekerja dari Asia dan Afrika direkrut dengan janji pekerjaan sah, tetapi kemudian dipaksa bekerja dalam kondisi seperti perbudakan.
Laporan AFP mengungkap bahwa kompleks penipuan di kawasan Myawaddy menggunakan Starlink secara ilegal untuk mengakses internet berkecepatan tinggi di wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau sinyal.
Starlink Dilarang di Myanmar
Secara resmi, Starlink tidak memiliki izin operasi di Myanmar maupun Thailand, namun perangkatnya diselundupkan dan digunakan oleh sindikat kriminal. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Kejahatan Narkoba dan Kejahatan Terorganisir (Oktober 2024), sekitar 80 antena Starlink yang digunakan dalam operasi penipuan disita dalam periode April-Juni 2024.
SpaceX diketahui memiliki kemampuan geofencing untuk menonaktifkan terminal di wilayah tertentu, serta dapat memblokir perangkat berdasarkan ID unik. Namun, sindikat kriminal tampaknya menemukan cara untuk menghindari pembatasan ini.
Kasus ini menarik perhatian politisi Amerika Serikat. Pada Juli 2025, Senator Maggie Hassan mendesak Elon Musk untuk memastikan Starlink tidak disalahgunakan oleh pelaku penipuan internasional. Ia meminta transparansi terkait langkah SpaceX mencegah penyalahgunaan jaringan internet satelit tersebut.
Menanggapi hal ini, Dreyer menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen mendeteksi dan mencegah penyalahgunaan teknologinya. “Tindakan di Myanmar menjadi contoh nyata komitmen kami terhadap keamanan global,” ujarnya.
(afr/afr)
-

677 Orang Kabur ke Thailand Usai Myanmar Serbu Pusat Penipuan Online
Jakarta –
Lebih dari 600 orang melarikan diri dari salah satu pusat penipuan online paling terkenal di Myanmar. Mereka kabur menyeberang ke Thailand setelah militer Myanmar menyerbu kompleks tersebut.
“677 orang melarikan diri dari pusat penipuan KK Park di Myanmar menyeberangi Sungai Moei ke Thailand pada Kamis pagi,” kata seorang pejabat Thailand, Sawanit Suriyakul Na Ayutthaya, yang menjabat wakil gubernur Provinsi Tak di perbatasan Myanmar, dilansir kantor berita AFP, Kamis (23/10/2025).
Kompleks luas yang merupakan tempat para penipu internet menargetkan orang-orang dengan hubungan asmara dan penipuan bisnis itu, telah berkembang pesat di sepanjang perbatasan Myanmar.
Penindakan keras yang dipublikasikan secara luas sejak Februari menyebabkan sekitar 7.000 pekerja dipulangkan dan Thailand memberlakukan blokade internet lintas batas.
“Polisi imigrasi dan satuan tugas militer telah bekerja sama untuk memberikan bantuan berdasarkan prosedur kemanusiaan… dan mereka akan menjalani pemeriksaan,” kata Sawanit kepada AFP pada hari Kamis.
Ia menambahkan bahwa proses ini akan memungkinkan pihak berwenang untuk menentukan apakah seseorang merupakan korban perdagangan manusia, dan jika tidak, mereka dapat dituntut karena melintasi perbatasan secara ilegal.
(ita/ita)
-

KBRI Catat 20 WNI Berhasil Kabur dari Lokasi Judi Online di Myanmar
Bisnis.com, JAKARTA — Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon, Myanmar mencatat bahwa sebanyak 20 orang Warga Negara Indonesia (WNI) telah berhasil kabur dari lokasi judi online yang berada di Kompleks KK Park, Myawaddy, Kayin State.
Kompleks KK Park dikenal sebagai salah satu kawasan yang dikelola oleh kelompok Border Guard Force (BGF) dan menjadi lokasi aktivitas scam/judi online. Lebih dari 300 warga negara asing, termasuk sekitar 75 WNI, melarikan diri dari kompleks tersebut pada Rabu (22/10).
“Hingga (Rabu) malam hari ini, KBRI Yangon juga telah menerima konfirmasi dari KBRI Bangkok bahwa otoritas Thailand melaporkan adanya sekitar 20 WNI yang telah berhasil menyeberang ke wilayah Thailand melalui Sungai Moei,” kata pernyataan KBRI Yangon dikutip dari Antara, Kamis (23/10/2025).
Berdasarkan laporan media lokal dan sumber lapangan, langkah pelarian massal tersebut terjadi setelah militer Myanmar (Tatmadaw) bersiap melakukan penggerebekan terhadap kawasan dimaksud.
Berdasarkan informasi yang diterima dari salah satu WNI yang berada di lokasi, KBRI Yangon menyampaikan bahwa kondisi para WNI bervariasi. Sebagian masih berada di dalam kawasan KK Park, sementara sebagian lainnya sudah keluar menuju daerah sekitar Myawaddy–Shwe Kokko untuk mencari tempat aman.
Terkait data identitas dan kondisi 20 WNI yang telah berhasil menyeberang ke Thailand, saat ini sedang diverifikasi bersama otoritas terkait di Mae Sot, Thailand.
KBRI Yangon menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi erat dengan KBRI Bangkok serta berkomunikasi dengan otoritas setempat di Myanmar untuk memastikan keselamatan seluruh WNI dan mengupayakan jalur kemanusiaan yang aman dan terpantau bagi proses evakuasi.
Menyikapi kejadian akibat judi online tersebut, KBRI mengimbau kepada seluruh WNI agar tidak mudah tergiur tawaran kerja di luar negeri yang tidak resmi dan tidak mendatangi wilayah konflik atau kawasan rawan kejahatan siber dan perdagangan manusia seperti Myawaddy dan Shwe Kokko.
Pemerintah Indonesia turut menekankan komitmen untuk terus mengawal setiap langkah pelindungan dan pemulangan WNI dari kawasan tersebut.
-

Myanmar Gerebek Pusat Kejahatan Siber, Tangkap 2.000 Orang
Anda sedang membaca rangkuman berita terkini yang terjadi dalam 24 jam terakhir dari berbagai belahan dunia.
Berita dari Myanmar menjadi pembuka Dunia Hari Ini, edisi Rabu, 22 Oktober 2025.
Militer Myanmar gerebek pusat kejahatan siber
Sebanyak 2.198 orang ditahan setelah militer Myanmar menutup operasi penipuan daring besar-besaran.
Mereka menggerebek KK Park, sebuah pusat kejahatan siber, sebagai bagian dari operasi militer untuk memberantas penipuan daring, perjudian ilegal, dan kejahatan siber lintas batas.
Surat kabar Myanma Alinn melaporkan tentara memastikan lebih dari 260 bangunan tidak terdaftar, dan menyita peralatan, termasuk 30 set terminal internet satelit Starlink.
Media itu menerbitkan foto-foto yang memperlihatkan peralatan Starlink yang disita dan tentara yang dikatakan melakukan penggerebekan, meskipun tidak jelas kapan tepatnya foto-foto itu diambil.
Cuaca ekstrem terjang Australia
Suhu diperkirakan akan melonjak di negara bagian New South Wales (NSW) yang beribu kota di Sydney, sementara warga Melbourne di negara bagian Victoria dan Adelaide di Australia Selatan harus bersiap menghadapi angin kencang yang diperkirakan mengalami cuaca ekstrem, hari Rabu ini.
Ahli meteorologi senior Miriam Bradbury mengatakan suhu diperkirakan akan mencapai hampir 40 derajat Celcius di sebagian besar wilayah New South Wales.
Warga Victoria dan Australia Selatan diperingatkan untuk bersiap menghadapi angin kencang dan pemadaman listrik karena angin kencang berkecepatan hingga 120 kilometer per jam yang diprediksi menerjang pantai selatan Australia hari ini (22/10).
Angin paling kencang diperkirakan akan menerjang Semenanjung Bellarine antara pukul 14.00 dan 16.00, sebelum bergerak ke pinggiran timur Melbourne antara pukul 17.00 dan 19.00 waktu setempat.
Pertemuan Trump dan Putin ditunda
Pembicaraan Presiden Donald Trump dan Presiden Vladimir Putin, yang dijadwalkan Selasa kemarin, ditunda tanpa batas waktu setelah Rusia menolak gencatan senjata dengan Ukraina sehingga mengaburkan upaya negosiasi.
Berbicara kepada wartawan di Ruang Oval, Presiden Trump mengatakan ia belum membuat keputusan tentang pertemuan tersebut.
“Saya tidak ingin pertemuan ini sia-sia. Saya tidak ingin waktu terbuang sia-sia, jadi saya akan lihat saja nanti,” ujar Presiden Trump.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, sudah melakukan “pertemuan yang produktif” tetapi memilih untuk tidak mengadakan pertemuan tatap muka.
Rumah baru untuk Gundy si bayi wombat
Kehidupan Gundy tidaklah mudah. Tahun lalu, induknya tewas ditabrak mobil di Hunter Valley, New South Wales ketika ia masih berusia lima bulan.
Gundy selamat di dalam kantung induknya dan diserahkan kepada Judith Hopper dari Hunter Wildlife Rescue, tetapi pemeriksaan dokter mata hewan menemukan kalau Gundy kehilangan penglihatannya.
Dengan kondisinya yang buta, rencana untuk melepaskan Gundy ke alam liar harus dipertimbangkan kembali.
Tetapi Gundy kemudian dipindahkan ke rumah di suaka margasatwa di kawasan Central Coast setelah mengetahui Gundy tidak punya tempat lain untuk menjadi rumah barunya.
“Ini merupakan hasil yang sangat luar biasa baginya … karena kalau tidak, dia pasti harus disuntik mati,” kata penjaga satwa liar Lauren Murphy.
Tonton juga video “Temui DPR, Arnold Putra Cerita Ketika Ditahan di Myanmar” di sini:


