Negara: Myanmar

  • Jadwal ESL Mobile Legends S6 Hari Ini: HomeBois Vs Evos Holy

    Jadwal ESL Mobile Legends S6 Hari Ini: HomeBois Vs Evos Holy

    Jakarta

    Turnamen esports ESL Mobile Legends S6 berlanjut. Hari ini, Selasa, 7 Januari 2024, giliran Bigetron Alpha, Evos Holy, dan Team Liquid ID yang tampil.

    Penampilan ketiga tim asal Indonesia tersebut bisa disaksikan secara online. Siaran langsung babak challenge season hari kedua ini tayang di kanal YouTube ESL Indonesia.

    Bigetron, Evos Holy, dan Team Liquid ID akan mulai bermain pada sore hari. Mereka bertemu tim dari Malaysia, Kamboja, dan Myanmar. Berikut jadwal ESL Mobile Legends S6, dirangkum detikINET dari Instagram resmi ESL MLBB, Selasa (7/1/2024).

    Match 1: HomeBois Vs Evos Holy – 16.00 WIBMatch 2: Team Flash KH Vs Team Liquid ID – 18.00 WIBMatch 3: Bigetron Alpha Vs AI Esports – 20.00 WIBMatch 4 – Todak Vs Aurora – 22.00 WIB

    Menariknya di sini ialah pertandingan hari ini menjadi debut Alberttt, usai dirinya pindah dari Onic Esports. Dalam upaya meraih kemenangan, ia akan ditemani oleh Regii, Depezett, Erlan, dan Ivann.

    Namun tentunya hal tersebut tak mudah dilakukan. Lantaran lawannya merupakan tim besar di Malaysia, yang punya riwayat bagus di skena kompetitif Mobile Legends.

    Sementara untuk Bigetron Alpha dan Team Liquid ID, di atas kertas bisa dibilang mereka lebih unggul dari lawannya. Jadi tentunya persentase untuk memperoleh kemenangan lebih besar.

    Sedikit informasi, seluruh laga hari ini diisi oleh tim-tim yang tergabung di Grup C dan D. Berikut hasil pembagian grupnya.

    Grup A: Blacklist International, Lazy Esports, Fnatic Onic, dan Evos EsportsGrup B: RSG Singapura, Alter Ego, Team Liquid PH, dan RRQ HoshiGrup C: HomeBoies, Evos Holy, Team Liquid ID, dan Team Flash KHGrup D: Todak, Aurora, Bigetron Alpha, dan AI Esports

    (hps/fay)

  • India Kini Jadi Pusat Peredaran Metamfetamina dan Kokain? – Halaman all

    India Kini Jadi Pusat Peredaran Metamfetamina dan Kokain? – Halaman all

    Dalam penangkapan narkoba terbesar di New Delhi di bulan Oktober 2024, petugas menyita lebih dari 560 kilogram kokain dan sekitar 40 kilogram mariyuana hidroponik. Zat-zat yang disita tersebut bernilai sekitar $669 juta (lebih dari Rp10 triliun).

    Beberapa tersangka penyelundup dan pengedar yang terhubung dengan sindikat narkoba internasional juga turut ditangkap.

    Hanya beberapa hari setelahnya, polisi menyita 208 kilogram kokain lainnya yang disembunyikan dalam bungkusan keripik dan makanan lainnya di sebuah toko sewaan.

    Pada bulan yang sama, operasi gabungan antara departemen kepolisian negara bagian Delhi dan Gujarat berhasil menyita 518 kilogram kokain bernilai sekitar $595 juta atau sekitar Rp9,6 triliun dari sebuah perusahaan farmasi di Gujarat. Ini adalah bagian dari investigasi yang lebih besar yang mengungkap sindikat narkotika.

    “Fakta bahwa India selalu menjadi pusat penyelundupan (narkoba) sudah diketahui, tetapi jumlah rute (penyelundupan) telah meningkat dan metode perdagangannya menjadi lebih canggih akhir-akhir ini,” Romesh Bhattacharjee, mantan komisioner narkotika, mengatakan kepada DW.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Nilai total narkoba yang disita pada tahun 2024 mencapai $1,07 miliar, menurut perkiraan berbagai badan keamanan. Namun para ahli mengatakan hal ini mungkin hanya puncak gunung es.

    G. Shreekumar Menon, mantan direktur jenderal Akademi Nasional Bea Cukai, Pajak Tidak Langsung dan Narkotika, mengatakan kepada DW bahwa situasi ini memberi gambaran mengkhawatirkan tentang volume narkoba yang masuk ke India.

    India, pusat transit narkoba jadi pemasok dan konsumen

    Menurut Direktorat Intelijen Pendapatan (DRI), penyelundupan kokain melalui jalur udara telah menjadi metode dominan untuk memperdagangkan narkoba jenis mahal ini.

    “Penyelundup sering menyembunyikan obat-obatan di dalam koper, paket kurir, atau menelannya dengan memakai kurir manusia. Selain kokain, ada peningkatan penyelundupan metamfetamina, khususnya di negara bagian timur laut seperti Assam dan Mizoram,” demikian laporan DRI.

    Tren yang sangat mengkhawatirkan yang disorot dalam laporan tersebut adalah munculnya jenis kokain hitam, bentuk obat baru yang sulit dideteksi oleh pihak berwenang.

    Kokain hitam secara kimiawi ditutupi dengan zat-zat seperti arang atau oksida besi, sehingga menghasilkan bubuk hitam yang dapat menghindari metode penciuman obat yang dipakai selama ini.

    “Kita ditantang oleh metode penyelundupan yang semakin canggih, pola perdagangan global yang berubah, dan penyalahgunaan teknologi baru,” kata seorang pejabat DRI yang menolak disebutkan namanya kepada DW.

    Pengguna kokain di usia muda kian meningkat

    “Ada peningkatan yang nyata dalam konsumsi kokain oleh Gen Z, yang didorong oleh peningkatan daya beli,” kata Menon.

    “Kokain adalah obat yang mahal, dan peningkatan konsumsinya menunjukkan adanya perubahan dalam kebiasaan dan preferensi gaya hidup. Analisis pasar juga mengungkapkan bahwa pengguna kokain juga mengonsumsi metamfetamina,” tambahnya.

    Tahun 2018, Kementerian Keadilan Sosial dan Pemberdayaan memperkirakan bahwa ada 23 juta pengguna opioid di India. Angka ini menandai peningkatan 600% sejak tahun 2004.

    Heroin, sabu kristal, obat-obatan sintetis, dan mariyuana hidroponik juga semakin banyak digunakan oleh kaum muda, yang memicu permintaan domestik yang terus meningkat.

    Selain itu, terkuak pula peningkatan jumlah laboratorium rumahan yang memproduksi sabudi seluruh India, yang menggambarkan peningkatan yang meresahkan dalam konsumsi sabu.

    Terkait jejaring narkoba internasional

    Badan antinarkoba PBB UNODC mengutip India sebagai pusat utama pengiriman gelap obat prekursor untuk laboratorium sabu di seluruh dunia, termasuk negara tetangga seperti Myanmar dan tujuan yang jauh di Amerika Tengah dan Afrika.

    Di Greater Noida yang dekat dengan Delhi misalnya, tiba-tiba banyak sekali penggerebekan laboratorium narkoba yang melibatkan orang asing sebagai pengelolanya. Pada akhir tahun 2024, Biro Pengawasan Narkotika dan Kepolisian Delhi mengungkap laboratorium sabu gelap di Greater Noida, yang terkait dengan kartel narkoba Meksiko. Sekitar 95 kilogram sabu disita, bersama dengan berbagai bahan kimia prekursor dan peralatan produksi.

    “Keberadaan industri farmasi yang aktif secara signifikan meningkatkan kemungkinan laboratorium metamfetamin ilegal, terutama karena tersedianya bahan kimia prekursor seperti efedrin dan pseudoefedrin,” kata A. P. Kala, mantan direktur jenderal DRI, kepada DW.

    Pemerintah India telah membentuk mekanisme NCORD (Koordinasi Narkoba) empat tingkat untuk meningkatkan koordinasi antara berbagai kementerian, departemen, dan lembaga penegak hukum di tingkat pusat dan negara bagian, dalam upaya untuk mengatasi masalah narkoba.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

  • 264 imigran Rohingya di Aceh Timur direlokasi ke penampungan

    264 imigran Rohingya di Aceh Timur direlokasi ke penampungan

    Banda Aceh (ANTARA) – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Aceh Timur menyatakan sebanyak 264 imigran etnis Rohingya yang mendarat di pesisir Pantai Seumilang, Desa Alue Bu, Kecamatan Peureulak Barat, direlokasi ke penampungan sementara di Lapangan Sepak Bola Seuneubok Rawang, Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur.

    Kepala Bidang Politik Pemerintahan dan Keamanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Aceh Timur Syamsul Bahri di Aceh Timur, Senin, mengatakan imigran ilegal tersebut direlokasi menggunakan lima truk.

    “Imigran etnis Rohingya tersebut terdiri sebanyak 117 orang laki-laki dan 147 orang. perempuan. Mereka mendarat Minggu (5/1) sekitar pukul 22.00 WIB. Mereka direlokasi ke Lapangan Sepak Bola Seuneubok Rawang, lokasi penampungan sementara imigran etnis Rohingya di Kabupaten Aceh Timur,” katanya.

    Syamsul Bahri mengatakan proses relokasi mendapat pengawalan ketat baik dari pihak kepolisian, Satpol PP Aceh Timur dan pihak terkait yakni International Organization Migration (IOM) maupun United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

    Relokasi atau pemindahan tersebut ke penampungan sementara supaya mereka berada di satu tempat bersama imigran etnis Rohingya yang sebelumnya sudah berada di Aceh Timur, kata Syamsul Bahri.

    “Di lokasi penampungan sementara itu juga sudah ada 137 imigran etnis Rohingya lainnya yang sebelumnya mendarat di Kuala Parek dan Madat, Kabupaten Aceh Timur,” kata Syamsul Bahri.

    Sementara itu, Abdul Kudus, imigran etnis Rohingya, mengatakan sebelum mendarat di Pantai Seumilang, mereka sempat mendarat di Pantai Langkawai, Malaysia. Namun, keberadaan mereka ditolak oleh otoritas negeri jiran tersebut.

    “Kedatangan kami ditolak. Kami hanya diberikan bantuan makanan dan minuman. Kemudian, kami melanjutkan perjalanan hingga mendarat di Kabupaten Aceh Timur,” kata Abdul Kudus.

    Abdul Kudus menjelaskan mereka telah menempuh perjalanan selama 15 hari dari Myanmar. Setelah belasan hari terombang-ambing di laut lepas menggunakan dua kapal motor, akhirnya mereka terdampar di pesisir pantai wilayah barat Indonesia.

    “Awalnya 274 orang dalam dua kapal. Namun, 10 orang meninggal dunia selama 15 hari terombang-ambing di laut. Jadi tersisa 264 orang hingga akhirnya mendarat di pesisir pantai,” katanya Abdul Kudus.

    Kapolres Aceh Timur AKBP Nova Suryandaru mengatakan keberadaan imigran etnis Rohingya tersebut awalnya diketahui M Tayeub Abu Bakar yang sedang mencari ikan, Minggu (5/1) sekira pukul 22.00 WIB.

    Nelayan tersebut melihat dua kapal motor bergandengan dengan jarak sekitar 200 meter dari bibir pantai. Saat itu, M Tayeub Abu Bakar belum melihat secara detail orang di dalam kapal tersebut. Merasa curiga, M Tayeub Abu Bakar menghubungi Polsek Peureulak Barat.

    “Selang beberapa saat kemudian, kedua kapal tersebut mendarat di Pantai Seumilang dan penumpangnya turun. Setelah itu, baru diketahui penumpang kapal imigran etnis Rohingya,” kata Nova Suryandaru.

    Pewarta: M.Haris Setiady Agus
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • India Kini Jadi Pusat Peredaran Metamfetamin dan Kokain?

    India Kini Jadi Pusat Peredaran Metamfetamin dan Kokain?

    New Delhi

    Dalam penangkapan narkoba terbesar di New Delhi di bulan Oktober 2024, petugas menyita lebih dari 560 kilogram kokain dan sekitar 40 kilogram mariyuana hidroponik. Zat-zat yang disita tersebut bernilai sekitar $669 juta (lebih dari Rp 10 triliun).

    Beberapa tersangka penyelundup dan pengedar yang terhubung dengan sindikat narkoba internasional juga turut ditangkap.

    Hanya beberapa hari setelahnya, polisi menyita 208 kilogram kokain lainnya yang disembunyikan dalam bungkusan keripik dan makanan lainnya di sebuah toko sewaan.

    Pada bulan yang sama, operasi gabungan antara departemen kepolisian negara bagian Delhi dan Gujarat berhasil menyita 518 kilogram kokain bernilai sekitar $595 juta atau sekitar Rp9,6 triliun dari sebuah perusahaan farmasi di Gujarat. Ini adalah bagian dari investigasi yang lebih besar yang mengungkap sindikat narkotika.

    “Fakta bahwa India selalu menjadi pusat penyelundupan (narkoba) sudah diketahui, tetapi jumlah rute (penyelundupan) telah meningkat dan metode perdagangannya menjadi lebih canggih akhir-akhir ini,” Romesh Bhattacharjee, mantan komisioner narkotika, mengatakan kepada DW.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Nilai total narkoba yang disita pada tahun 2024 mencapai $1,07 miliar, menurut perkiraan berbagai badan keamanan. Namun para ahli mengatakan hal ini mungkin hanya puncak gunung es.

    India, pusat transit narkoba jadi pemasok dan konsumen

    Menurut Direktorat Intelijen Pendapatan (DRI), penyelundupan kokain melalui jalur udara telah menjadi metode dominan untuk memperdagangkan narkoba jenis mahal ini.

    “Penyelundup sering menyembunyikan obat-obatan di dalam koper, paket kurir, atau menelannya dengan memakai kurir manusia. Selain kokain, ada peningkatan penyelundupan metamfetamina, khususnya di negara bagian timur laut seperti Assam dan Mizoram,” demikian laporan DRI.

    Tren yang sangat mengkhawatirkan yang disorot dalam laporan tersebut adalah munculnya jenis kokain hitam, bentuk obat baru yang sulit dideteksi oleh pihak berwenang.

    Kokain hitam secara kimiawi ditutupi dengan zat-zat seperti arang atau oksida besi, sehingga menghasilkan bubuk hitam yang dapat menghindari metode penciuman obat yang dipakai selama ini.

    “Kita ditantang oleh metode penyelundupan yang semakin canggih, pola perdagangan global yang berubah, dan penyalahgunaan teknologi baru,” kata seorang pejabat DRI yang menolak disebutkan namanya kepada DW.

    Pengguna kokain di usia muda kian meningkat

    “Ada peningkatan yang nyata dalam konsumsi kokain oleh Gen Z, yang didorong oleh peningkatan daya beli,” kata Menon.

    “Kokain adalah obat yang mahal, dan peningkatan konsumsinya menunjukkan adanya perubahan dalam kebiasaan dan preferensi gaya hidup. Analisis pasar juga mengungkapkan bahwa pengguna kokain juga mengonsumsi metamfetamina,” tambahnya.

    Tahun 2018, Kementerian Keadilan Sosial dan Pemberdayaan memperkirakan bahwa ada 23 juta pengguna opioid di India. Angka ini menandai peningkatan 600% sejak tahun 2004.

    Heroin, sabu kristal, obat-obatan sintetis, dan mariyuana hidroponik juga semakin banyak digunakan oleh kaum muda, yang memicu permintaan domestik yang terus meningkat.

    Selain itu, terkuak pula peningkatan jumlah laboratorium rumahan yang memproduksi sabu di seluruh India, yang menggambarkan peningkatan yang meresahkan dalam konsumsi sabu.

    Terkait jejaring narkoba internasional

    Badan antinarkoba PBB UNODC mengutip India sebagai pusat utama pengiriman gelap obat prekursor untuk laboratorium sabu di seluruh dunia, termasuk negara tetangga seperti Myanmar dan tujuan yang jauh di Amerika Tengah dan Afrika.

    Di Greater Noida yang dekat dengan Delhi misalnya, tiba-tiba banyak sekali penggerebekan laboratorium narkoba yang melibatkan orang asing sebagai pengelolanya. Pada akhir tahun 2024, Biro Pengawasan Narkotika dan Kepolisian Delhi mengungkap laboratorium sabu gelap di Greater Noida, yang terkait dengan kartel narkoba Meksiko. Sekitar 95 kilogram sabu disita, bersama dengan berbagai bahan kimia prekursor dan peralatan produksi.

    “Keberadaan industri farmasi yang aktif secara signifikan meningkatkan kemungkinan laboratorium metamfetamin ilegal, terutama karena tersedianya bahan kimia prekursor seperti efedrin dan pseudoefedrin,” kata A. P. Kala, mantan direktur jenderal DRI, kepada DW.

    Pemerintah India telah membentuk mekanisme NCORD (Koordinasi Narkoba) empat tingkat untuk meningkatkan koordinasi antara berbagai kementerian, departemen, dan lembaga penegak hukum di tingkat pusat dan negara bagian, dalam upaya untuk mengatasi masalah narkoba.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    (nvc/nvc)

  • Ratusan Imigran Rohingya Kembali Mendarat di Aceh Timur

    Ratusan Imigran Rohingya Kembali Mendarat di Aceh Timur

    Banda Aceh, Beritasatu.com – Ratusan imigran etnis Rohingya yang menumpangi kapal kayu kembali mendarat di Pantai Alue Bu Tuha, Kecamatan Peureulak Barat, Kabupaten Aceh Timur, Minggu (5/1/2025) malam.

    Berdasarkan informasi dihimpun Beritasatu.com, masyarakat setempat sudah memberikan bantuan awal berupa makanan dan minuman bagi para imigran Rohingya yang terdampar di pesisir Aceh Timur tersebut. 

    Polisi, TNI dan unsur Pemerintah Kabupaten Aceh Timur turun ke lokasi melakukan pengamanan di sekitar tempat pendaratan dan memastikan keselamatan bagi para pengungsi Rohingya tersebut. 

    Petugas dari kantor Kecamatan Peureulak Barat saat ini masih mendata jumlah pengungsi Rohingya yang terdampar di wilayahnya itu. 

    Hingga berita ini ditulis, belum ada pihak dari UNHCR yang sampai ke lokasi. 

    Sementara pihak kepolisian dan aparat desa sedang berkoordinasi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan penanganan lebih lanjut terhadap para imigran Rohingya. 

    Aceh Timur menjadi daerah yang kerap dijadikan tempat pendaratan bagi imigran Rohingya yang melarikan diri dari tekanan junta militer di Myanmar. Diduga masih ada satu lagi kapal kayu yang mengangkut puluhan imigran Rohingya yang masih berada di laut. 

  • PBB Buka-bukaan RI Dalam Bahaya, Petaka di Depan Mata

    PBB Buka-bukaan RI Dalam Bahaya, Petaka di Depan Mata

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia, mendapatkan peringatan khusus dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Secara spesifik, peringatan itu terkait ‘petaka’ yang mengancam wilayah asia, dipicu fenomena perubahan iklim.

    Laporan lembaga PBB, Badan Meteorologi Dunia (WMO), yang bertajuk State of the Climate in Asia 2023, menganalisa bencana yang terjadi di 2023 dan polanya di masa depan.

    Dikatakan ada laju percepatan indikator perubahan iklim utama seperti suhu permukaan, pencairan gletser, dan kenaikan permukaan air laut.

    Asia disebut masih menjadi wilayah yang paling banyak dilanda masalah alam di dunia akibat cuaca dan iklim. Benua ini mengalami pemanasan lebih cepat dari rata-rata global dengan tren meningkat hampir dua kali lipat sejak periode 1961-1990.

    “Kesimpulan dari laporan ini sangat menyadarkan kita,” kata Sekretaris Jenderal WMO Celeste Saulo dalam keterangan yang diterima CNBC Indonesia, dikutip Minggu (5/1/2025).

    WMO mencatat, banyak negara di Asia mengalami tahun terpanas yang pernah tercatat pada tahun 2023, bersamaan dengan kondisi ekstrim, mulai dari kekeringan dan gelombang panas hingga banjir dan badai.

    Perubahan frekuensi iklim dan tingkat keparahan peristiwa tersebut, berdampak besar pada masyarakat, ekonomi, dan yang terpenting, kehidupan manusia dan lingkungan tempat makhluk hidup tinggal.

    Pada tahun 2023, total 79 bencana yang terkait dengan bahaya hidrometeorologi dilaporkan di Asia, sebagaimana dilaporkan pula oleh Emergency Events Database. Dari jumlah tersebut, lebih dari 80% terkait dengan peristiwa banjir dan badai, dengan lebih dari 2.000 korban jiwa dan sembilan juta orang terkena dampak langsung.

    Panas ekstrem juga menjadi laporan lain. Meskipun risiko kesehatan yang ditimbulkan semakin meningkat, penduduk Asia masih beruntung karena tidak ada kematian yang dilaporkan.

    “Sekali lagi, di tahun 2023, negara-negara yang rentan terkena dampak yang tidak proporsional. Sebagai contoh, topan tropis Mocha, topan terkuat di Teluk Benggala dalam satu dekade terakhir, menghantam Bangladesh dan Myanmar,” jelas Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia dan Pasifik (ESCAP), Armida Salsiah Alisjahbana yang menjadi mitra dalam penyusunan laporan ini.

    “Peringatan dini dan kesiapsiagaan yang lebih baik telah menyelamatkan ribuan nyawa,” ujarnya.

    Sementara itu, dalam laporan yang sama juga dimuat bagaimana kenaikan permukaan laut dari Januari 1993 hingga Mei 2023. State of the Climate in Asia 2023 juga memberikan data indikasi kenaikan air laut yang meliputi wilayah Indonesia.

    Tercatat, banyak area mengindikasikan Global Mean Sea Level (GMSL) di atas rata-rata global yakni 3,4 atau ± 0,33 mm per tahun. Indonesia sendiri berada di wilayah berwarna kuning yang mengindikasikan peringatan.

    Sebelumnya, kajian proyeksi USAID di 2016), menyebutkan kenaikan air laut akan menenggelamkan 2.000 pulau kecil pada tahun 2050. Ini berarti terdapat 42 juta penduduk berisiko kehilangan tempat tinggalnya.

    Untuk itu, laporan ini sebaiknya jadi bahan perenunangan bagi semua pihak untuk terus menjaga lingkungan demi meredam dampak perubahan iklim yang kian parah.

    (fab/fab)

  • Malaysia Usir 2 Kapal Angkut 300 Migran dari Myanmar

    Malaysia Usir 2 Kapal Angkut 300 Migran dari Myanmar

    Kuala Lumpur

    Otoritas Malaysia mengusir 2 kapal yang berlabuh dari Myanmar. Di dalam kapal itu, ada sekitar 300 migran tak berdokumen.

    Dilansir AFP, Minggu (5/12/2024), Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) mengatakan kapal-kapal itu terletak dua mil laut (3,7 kilometer) barat daya resor utara Langkawi pada Jumat (3/1) malam.

    “MMEA memberikan bantuan, termasuk makanan dan air minum bersih, sebelum mengusir kapal-kapal tersebut ke perbatasan laut nasional untuk melanjutkan perjalanan,” kata Direktur Jenderal Mohd Rosli Abdullah dalam sebuah pernyataan.

    “Kami juga bekerja sama dengan pihak berwenang Thailand untuk mendapatkan informasi tambahan mengenai pergerakan kapal-kapal ini,” lanjutnya.

    Pada hari Jumat (3/1), polisi Malaysia menahan hampir 200 migran Rohingya dari Myanmar setelah kapal mereka melarikan diri di Langkawi. Diketahui, Pengungsi Rohingya yang mengalami penganiayaan di negaranya mayoritas beragama Buddha.

    Banyak yang melarikan diri ke Malaysia. Sebagian memutuskan ke kamp pengungsi di Bangladesh.

    Jika tertangkap, mereka sering dikirim ke pusat penahanan yang menurut kelompok hak asasi manusia biasanya penuh sesak dan kotor.

    (isa/isa)

  • Malaysia Usir 2 Kapal Pengangkut Ratusan Imigran Ilegal dari Myanmar

    Malaysia Usir 2 Kapal Pengangkut Ratusan Imigran Ilegal dari Myanmar

    Jakarta, CNN Indonesia

    Malaysia mengusir dua kapal yang mengangkut sekitar 300 migran tidak berdokumen dari Myanmar, yang diduga pengungsi etnis Rohingya, dari perairan negara mereka.

    Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) mengatakan kapal-kapal tersebut berada di dua mil laut (3,7 kilometer) barat daya resor utara Langkawi pada Jumat malam.

    “MMEA memberikan bantuan, termasuk makanan dan air minum bersih, sebelum mengusir kapal-kapal tersebut ke perbatasan maritim nasional untuk melanjutkan perjalanan mereka,” kata Direktur Jenderal Mohd Rosli Abdullah dalam sebuah pernyataan, Sabtu (4/1), melansir AFP.

    “Kami juga bekerja sama dengan pihak berwenang Thailand untuk mendapatkan informasi tambahan mengenai pergerakan perahu-perahu ini.”

    Pada hari Jumat, polisi Malaysia menahan hampir 200 orang yang diduga sebagai migran Rohingya dari Myanmar setelah perahu mereka kandas di Langkawi.

    Etnis Rohingya mengalami persekusi di tanah air mereka di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha. Banyak dari mereka yang melarikan diri ke Malaysia yang makmur dan mayoritas Muslim atau kamp-kamp pengungsi di Bangladesh.

    Mereka sering mengalami perjalanan laut yang mengerikan selama berbulan-bulan untuk tiba di Malaysia dengan menggunakan perahu atau menyelinap masuk ke negara itu melalui perbatasannya yang berpori-pori dengan Thailand.

    Jika tertangkap, mereka sering dikirim ke pusat-pusat penahanan yang menurut kelompok-kelompok hak asasi manusia biasanya penuh sesak dan kotor.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Video: Junta Myanmar Akan Bebaskan 5.864 Tahanan Termasuk 180 WNA

    Video: Junta Myanmar Akan Bebaskan 5.864 Tahanan Termasuk 180 WNA

    Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah militer Myanmar akan membebaskan 5.864 tahanan, termasuk 180 warga negara asing, berdasarkan amnesti yang menandai hari kemerdekaan negara Asia Tenggara itu, kata media pemerintah pada hari Sabtu (404/01/2025)

    Myanmar telah dilanda kekacauan sejak awal tahun 2021, ketika militer menggulingkan pemerintahan sipil terpilih dan dengan kekerasan menekan protes pro-demokrasi, yang memicu pemberontakan bersenjata di seluruh negeri.

    Junta mengatakan akan mengadakan pemilihan umum tahun ini, tetapi rencana itu telah dikecam secara luas oleh kelompok-kelompok oposisi sebagai tipuan.

    Di antara mereka yang masih dipenjara oleh junta adalah mantan pemimpin negara itu, peraih Nobel Aung San Suu Kyi.

    Wanita berusia 79 tahun itu menjalani hukuman 27 tahun yang terkait dengan 14 tuntutan pidana mulai dari penghasutan dan penipuan pemilu hingga korupsi.

  • Malaysia Resmi Jabat Keketuaan ASEAN 2025

    Malaysia Resmi Jabat Keketuaan ASEAN 2025

    Jakarta, FORTUNE – Malaysia secara resmi memulai tugas sebagai Ketua ASEAN untuk tahun 2025, efektif sejak 1 Januari. Perdana Menteri Anwar Ibrahim menyatakan bahwa sebagai pemimpin ASEAN, Malaysia dihadapkan pada berbagai tantangan yang masih melanda kawasan.

    Mengutip Bernama pada Kamis (2/1), Malaysia mengangkat tema Inclusivity and Sustainability, yang diharapkan dapat membantu menangani berbagai tantangan di tengah situasi geopolitik global yang dinamis.

    “Ini adalah tanggung jawab besar dan penting bagi Malaysia untuk menyatukan semua anggota,” ujar Anwar.

    Ia menambahkan, “Kami terus berupaya mengurangi kesenjangan antarnegara, menghadapi isu bersama, serta menciptakan ASEAN yang lebih stabil dan makmur.” Sepanjang masa kepemimpinannya, Malaysia akan menjadi tuan rumah lebih dari 300 pertemuan dan program utama.

    Malaysia juga berencana melaksanakan berbagai program di sejumlah bidang, seperti pengembangan kecerdasan buatan (AI), energi terbarukan, pariwisata, dan layanan kesehatan. Pada Mei 2025, Malaysia akan menjadi tuan rumah KTT perdana ASEAN-Gulf Cooperation Council (GCC) Plus China.

    Selain itu, di penghujung tahun, negara ini akan menggelar pertemuan para pemimpin ASEAN dengan mitra internasional. Sebagai informasi, Malaysia sebelumnya telah memegang jabatan Ketua ASEAN pada 1977, 1997, 2005, dan 2015.

    Malaysia menunjuk sejumlah penasihat

    Perdana Menteri Anwar Ibrahim dikabarkan telah menunjuk beberapa penasihat informal untuk mendukung peran Malaysia di ASEAN. Nama-nama yang disebut antara lain mantan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, serta mantan Menteri Luar Negeri Singapura George Yeo.

    Meski demikian, pembentukan tim penasihat ini masih dalam tahap finalisasi. Ketika bertemu dengan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra, Anwar mengonfirmasi bahwa proses pengaturan tim tersebut masih berlangsung.

    Sharon Seah, peneliti senior di Pusat Studi ASEAN, ISEAS-Yusof Ishak Institute, menilai langkah Anwar ini dianggap sebagai terobosan yang dapat memberikan dampak signifikan bagi ASEAN jika dilakukan dengan tepat. Tantangan besar, seperti konflik di Myanmar, menjadi salah satu isu yang harus segera diatasi.

    “Cukup jarang bagi seorang Ketua ASEAN untuk menunjuk tim informalnya sendiri,” ujar Sharon.

    Ia menambahkan, “Mungkin Perdana Menteri Anwar ingin memanfaatkan pengalaman para tokoh tersebut, yang memiliki latar belakang sebagai mantan menteri, untuk memberikan masukan dan membantu menyusun strategi terkait isu-isu penting selama kepemimpinannya.”