75 Pekerja Asal Bangka Belitung Dipulangkan Dari Myanmar, 1 Jadi Tersangka TPPO
Tim Redaksi
BANGKA, KOMPAS.com
– Sebanyak 75 warga
Bangka Belitung
yang bekerja secara non prosedural di
Myanmar
akhirnya dipulangkan ke kampung halaman.
Dari jumlah tersebut, satu orang kini ditahan di Jakarta karena diduga sebagai pelaku Tindak Pidana
Perdagangan Orang
(
TPPO
).
“Dari semula 68 orang, totalnya jadi 75 orang pekerja dari Bangka Belitung, satu di antaranya jadi tersangka, sehingga 74 orang yang sampai ke Bangka,” kata Ketua DPRD Kepulauan Bangka Belitung, Didit Srigusjaya, saat dihubungi Sabtu (22/3/2025).
Menurut Didit, tersangka ditahan pihak kepolisian karena diduga mengajak dan mempekerjakan warga secara ilegal di luar negeri.
Beberapa pekerja yang dipulangkan mengaku sempat ditipu oleh oknum perekrut.
“Dari pengakuan para pekerja itu, mereka merasa tertipu, katanya kerja di Thailand ternyata di Myanmar,” jelasnya.
Selain itu, ditemukan pula seorang pekerja perempuan yang sedang hamil. Ia diketahui merupakan bagian dari pasangan suami istri yang ikut bekerja di Myanmar.
Seluruh
pekerja migran
yang dipulangkan tiba di Bandara Depati Amir, Bangka, pada Jumat (21/3/2025) dengan menggunakan maskapai Sriwijaya Air.
Mereka disambut oleh perwakilan pemerintah daerah dan langsung diserahkan ke pihak keluarga masing-masing.
Didit menegaskan bahwa tidak ada larangan bagi warga Bangka Belitung untuk bekerja di luar negeri, namun harus melalui prosedur yang legal.
“Ke depan, pemerintah daerah perlu memfasilitasi pembekalan keterampilan dan memastikan pemberangkatan dilakukan melalui lembaga resmi,” ujar Didit.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Bangka Belitung, Fery Afriyanto, menyatakan bahwa kepulangan para pekerja ini merupakan bentuk kehadiran negara dalam melindungi warganya sesuai amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan
Pekerja Migran
Indonesia.
“Pada prinsipnya, pemerintah pusat, daerah, sampai pemerintah desa memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melindungi tenaga kerja kita yang akan bekerja di luar negeri, mulai dari keberangkatan sampai kepulangan seperti hari ini,” ujar Fery.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Bangka Belitung, Elius Gani, menambahkan bahwa proses pemulangan dilakukan serentak bersama pekerja migran dari provinsi lain. Data jumlah pekerja sempat berubah karena mereka tersebar di berbagai wilayah.
“Memang sempat ada kekhawatiran karena mereka berangkat non prosedural, berada di perbatasan Myanmar dan Thailand yang diketahui sedang konflik bersenjata,” kata Elius.
Pemerintah juga mensinyalir adanya keterlibatan beberapa pekerja dengan sindikat perjudian online di Myanmar, yang menjadi modus eksploitasi tenaga kerja secara terselubung.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Negara: Myanmar
-
/data/photo/2025/03/22/67de8cbf3a920.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
75 Pekerja Asal Bangka Belitung Dipulangkan Dari Myanmar, 1 Jadi Tersangka TPPO Regional 22 Maret 2025
-

Kenali Modus Penipu Scam Kuras Rekening, Banyak Warga RI Jadi Korban
Jakarta, CNBC Indonesia – Penipuan online atau scam online kian sering terjadi di masyarakat. Bahkan menjerat lebih banyak masyarakat Indonesia.
Terbaru pemerintah berhasil memulangkan 554 warga negera Indonesia korban penipuan online dari Myanmar. Pemulangan dilakukan bertahap, dengan tahapan pertama berisi 400 orang melalui dua penerbangan terbang ke Jakarta pada Selasa (18/3/2025).
Sisa 154 korban lainnya akan dipulangkan melalui Thailand. Mereka baru akan diterbangkan menuju Indonesia pada Rabu kemarin (19/3/2025).
Banyaknya modus penipuan online perlu menjadi perhatian kita bersama untuk menghindari diri menjadi korban. Salah satu yang perlu jadi bekal adalah mengetahui ciri-ciri penipuan online.
Selain mengenali ciri-cirinya, pastikan juga kebenaran informasi apapun yang didapatkan. Jangan langsung percaya dengan penawaran yang menggiurkan dan periksa melalui sumber resmi.
Jangan juga mengklik atau membagikan informasi penting apapun pada siapapun. Ini bisa menjadi gerbang masuk para pelaku untuk mengambil data pribadi kita.
Lengkapi dengan menggunakan semua fitur keamanan yang ada. Misalnya dengan memperbarui software yang ada di dalam perangkat untuk melindungi diri.
Sementara itu, berikut tanda penipuan online yang perlu diwaspadai:
1. Pelaku sering menggunakan identitas palsu, seperti nama yang mencurigakan
2. Seperti disebutkan sebelumnya, jangan tergiur dengan tawaran yang sangat menggiurkan. Misalnya menawarkan hadiah atau keuntungan berjumlah fantastis
3. Biasanya penipu akan memberikan tekanan dengan mendesak calon korbannya melakukan sesuatu dengan waktu terbatas. Jadi korban akan merasa takut dan langsung melakukannya
4. Para pelaku juga akan meminta informasi pribadi secara gamblang. Ini bisa seperti kode One Time Password (OTP) aplikasi keuangan hingga nomor rekening bank.
5. Mereka biasanya akan menggunakan bahasa tidak profesional. Anda harus curiga jika menemukan pesan atau telepon seperti ini
6. Anda juga perlu curiga jika mereka meminta melakukan pembayaran secara tidak aman dan mencurigakan
7. Informasi kontak juga biasanya tidak jelas. Periksa langsung informasi ke sumber resmi untuk memastikan kebenarannya
8. Modus yang biasanya digunakan dikenal sebagai social engineering. Para pelaku akan melakukan manipulasi psikologis untuk menjerat korban dan percaya dengan mereka
(fab/fab)
-

Kisah Brigjen Untung Ses NCB Interpol Indonesia Pimpin Operasi Evakuasi WNI di Thailand dan Myanmar
loading…
Sekretaris NCB–Interpol Indonesia Brigjen Pol Untung Widyatmoko memimpin timnya bertolak untuk menjemput korban online scam di Thailand. FOTO/IST
JAKARTA – Operasi pemulangan ratusan Warga Negara Indonesia Bermasalah (WNIB) yang menjadi korban eksploitasi online scam di Thailand dan Myanmar berhasil dilakukan. Operasi gabungan di antaranya ada peran Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri itu dilakukan dalam 2 tahap pemulangan.
Pada operasi pemulangan skala besar itu totalnya ada 564 WNI yang dipulangkan dari Thailand dan Myanmar. Ada satu perwira tinggi Polri di balik operasi itu, yakni Sekretaris NCB-Interpol Indonesia Brigjen Pol. Untung Widyatmoko. Untung memimpin timnya bertolak ke Thailand untuk menjemput mereka.
“Proses repatriasi ini merupakan hasil kerja sama antara KBRI Bangkok, KBRI Yangon, serta otoritas Thailand dan Myanmar, yang dengan sigap mengupayakan keselamatan para WNI,” kata Brigjen Untung dalam keterangannya yang diterima SindoNews, Jumat (21/3/2025).
Dia menjelaskan, setelah melalui berbagai proses administrasi dan identifikasi, pada 17 Maret 2025 Tim Satgas Repatriasi WNIB membawa 400 WNI dari Mae Sot, Thailand, menuju Bandara Don Muang Bangkok dengan pengawalan ketat.
“Perjalanan darat selama delapan jam ini menjadi langkah pertama mereka kembali ke tanah air,” sambungnya.
Mereka diterbangkan menggunakan pesawat charter AirAsia tipe B737-900ER pada pukul 05.25 waktu setempat dan tiba di Indonesia pukul 09.00 WIB. “Begitu mendarat, mereka akan ditampung sementara di Asrama Haji untuk proses pendataan dan pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.
Dijelaskan Brigjen Untung, pemulangan gelombang kedua yang terdiri dari 156 WNI diberangkatkan pada 19 Maret 2025, dengan kemungkinan jumlahnya bertambah, mengingat masih ada 10 WNI yang ditahan oleh Kepolisian Hpa An, Myanmar. Momen kepulangan ini mendapat perhatian langsung dari pemerintah Indonesia.
Menteri Luar Negeri, Menkopolkam, serta pejabat tinggi lainnya menyambut langsung para WNIB saat tiba di tanah air. Bagi banyak dari mereka, perjalanan ini bukan sekadar kepulangan, tetapi juga akhir dari mimpi buruk yang menghantui mereka selama ini.
“Mereka sebagian besar adalah korban perdagangan manusia, yang diperdaya dengan janji pekerjaan bergaji tinggi tetapi justru dipaksa bekerja di industri penipuan online,” kata Untung.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5168919/original/084021000_1742468816-673_x_373_rev__5_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Infografis Ratusan WNI Jadi Korban Modus Kejahatan Online Scam di Myanmar – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Polisi Thailand dan Kamboja menggerebek sebuah gedung di kota perbatasan dan membebaskan 215 warga negara asing pada Senin 24 Februari 2025 lalu. Di antaranya terdapat Warga Negara Indonesia (WNI).
Menurut Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha, 84 WNI korban kasus online scam berhasil dibawa dari Myawaddy ke Maesot, Thailand pada Kamis 27 Februari 2025 dan dipulangkan ke Indonesia.
84 WNI kembali ke Tanah Air semalam dengan menggunakan dua penerbangan dari Thailand,” kata Judha, Sabtu 1 Maret 2025.
Pada Kamis 6 Maret 2025, dilaporkan sebanyak 525 orang terlibat dalam kasus online scam Myanmar, berhasil dipulangkan ke Tanah Air dalam tahun 2025.
Pemerintah Indonesia pun mengupayakan repatriasi 554 WNI yang menjadi korban penipuan online atau online scam dari wilayah konflik bersenjata di Myawaddy, Myanmar.
Tim terpadu dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok, dan KBRI Yangon berada di Maesot, kota perbatasan Thailand-Myanmar, untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat guna memastikan kelancaran proses pemulangan, melansir Kemlu RI.
Kemudian, terdapat 400 WNI yang menjadi korban eksploitasi online scam di Myawaddy, Myanmar, berhasil dikeluarkan dari wilayah konflik tersebut pada, Senin 17 Maret 2025.
Ratusan WNI itu diseberangkan ke Kota Maesot di wilayah Thailand melalui 2nd Friendship Bridge dan selanjutnya diterbangkan kembali ke Indonesia.
Bagaimana upaya pemerintah? Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan, Tim Pelindungan WNI Kemlu RI bersama KBRI Bangkok dan KBRI Yangon kembali berhasil mengeluarkan 169 WNI dari Myawaddy, Myanmar, pada Selasa 18 Maret 2025.
Dengan demikian, selama dua hari berturut-turut terdapat total 569 WNI bermasalah online scam yang berhasil dikeluarkan dari Myawaddy.
Lantas, bagaimana kronologi terungkapnya WNI yang menjadi korban online scam di Myanmar? Seperti apa upaya pemerintah Indonesia untuk memulangkan pada WNI? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:
-

Urutan Paspor Terkuat di Asean 2025
YOGYAKARTA – Urutan paspor terkuat di Asean 2025 penting untuk diketahui karena berkaitan dengan kemudahan perjalanan antarnegara. Urutan tersebut bisa diketahui dari Henley Passport Index. Berdasarkan urutan yang dirilis belum lama ini, di urutan pertama psapor terkuat se-Asean tahun 2025 masih ditempati oleh Singapura. Sedangkan di posisi terakhir se-Asean, posisi ditempati oleh Myanmar.
Urutan Paspor Terkuat di Asean 2025
Seperti diketahui, ASEAN memiliki 10 anggota negara. Tiap negara memiliki peringkat kekuatan paspor yang berbeda-beda.
Tahun ini, kekuatan paspor Indonesia kalah sakti dibandingkan Timor Leste. Berikut ini urutan paspor paling kuat se-Asean terbaru.
Singapura: Menduduki peringkat dunia nomor 1 dengan akses bebas visa ke 193 tujuanMalaysia: Menduduki peringkat dunia nomor 11 dengan akses bebas visa ke 181 tujuanBrunei Darussalam: Menduduki peringkat dunia nomor 18 dengan akses bebas visa ke 164 tujuanTimor Leste: Menduduki peringkat dunia peringkat dunia nomor 50 dengan akses bebas visa ke 96 tujuanThailand: Menduduki peringkat dunia nomor 60 dengan akses bebas visa ke 80 tujuanIndonesia: Menduduki peringkat dunia nomor 64 dengan akses bebas visa ke 73 tujuanFilipina: Menduduki peringkat dunia nomor 72 dengan akses bebas visa ke 65 tujuanKamboja: Menduduki peringkat dunia nomor 82 dengan akses bebas visa ke 52 tujuanVietnam: Menduduki peringkat dunia nomor 83 dengan akses bebas visa ke 51 tujuanLaos: Menduduki peringkat dunia nomor 86 dengan akses bebas visa ke 48 tujuanMyanmar: Menduduki peringkat dunia nomor 88 dengan akses bebas visa ke 42 tujuan.
Perlu diiketahui, Henley Passport Index adalah peringkat resmi ukuran kekuatan paspor. Peringkat tersebut didasarkan pada jumlah destinasi yang bisa dikunjungi tanpa visa maupun dengan visa on arrival.
Henley & Partners sendiri mendapatkan data bersumber dari International Air Transport Association (IATA). Setelah itu dilakukan serangkaian analisis dengan hasil daftar kekuatan paspor. Index tersebut terus diperbarui secara berkala. Dengan demikian peringkat paspor negara yang terdata bisa berubah di masa depan.
Kekuatan paspor sendiri sangat berguna terutama bagi masyarakat yang sering bepergian ke berbagai negara. Semakin kuat paspor negara, makin mudah dan banyak fasilitas keimigrasian yang bisa didapatkan oleh pemegangnya. Jika paspor tidak terlalu kuat, maka fasilitas keimigrasian yang didapatkan pemegangnya juga semakin sulit didapatkan.
Dilansir dari Indonesiabaik, naik-turunnya kekuatan paspor dipengaruhi oleh banyak hal, misalnya kaarena hubungan timbal balik antar negara, jumlah penduduk, bahkan faktor keamanan negara.
Itulah informasi terkait paspor terkuat di Asean 2025. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

/data/photo/2025/03/21/67dd27989c413.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/03/18/67d8ff3ca4c47.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/03/18/67d90089c8213.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)