Negara: Myanmar

  • Tim K9 Polri Bantu Temukan Korban Gempa dalam Operasi Kemanusiaan di Myanmar

    Tim K9 Polri Bantu Temukan Korban Gempa dalam Operasi Kemanusiaan di Myanmar

    PIKIRAN RAKYAT – Tim K9 Polri yang tergabung dalam INASAR 1 turut membantu operasi kemanusiaan korban gempa di Myanmar. Dalam pencarian yang dilakukan pada Selasa, 2 April 2025, tim berhasil menemukan satu korban gempa tertimpa bangunan.

    Berdasarkan keterangan yang diterima, operasi pencarian dilaksanakan di dua lokasi perumahan warga di Naypyidaw. Proses pencarian melibatkan empat personel Polri dan dua anjing pelacak K9.

    Kegiatan dimulai sekira pukul 12.30 waktu setempat, saat tim K9 mempersiapkan diri dan mengikuti apel sebelum berangkat menuju lokasi pencarian di Naypyidaw. Lokasi pertama yang dituju adalah Site I, di mana anjing pelacak K9 Walet berhasil menemukan satu titik sumber bau yang diduga berasal dari korban.

    “Setelah K9 Walet menemukan titik bau di Site I, kami segera melakukan eksekusi dan berhasil menemukan satu korban perempuan yang sudah meninggal dunia,” kata Iptu Erasmus, K9 Officer yang tergabung dalam tim tersebut.

    Setelah berhasil mengeksekusi pencarian di Site I, tim K9 lantas melanjutkan pencarian ke lokasi kedua di Site II dan dimulai sekira pukul 14.00 waktu Myanmar.

    Di lokasi tersebut, K9 Walet kembali menunjukkan hasil yang positif dengan menemukan titik bau yang diduga berasal dari korban lain.

    “Kami langsung menginformasikan temuan ini kepada tim penyelamat INASAR untuk segera melakukan evakuasi di lokasi tersebut,” jelas Iptu Erasmus.

    Adapun Tim K9 INASAR 1 beranggotakan empat personel Polri yang terdiri dari Iptu Erasmus sebagai K9 Officer, Aipda M. Sahid dan Bripka Hasan Musa sebagai handler K-9, serta Aipda Triyo Arbi yang bertugas sebagai veterinarian K-9.

    Dua anjing pelacak yang turut serta dalam pencarian ini, K9 Gizi dan K9 Walet, keduanya dalam kondisi sehat dan siap melanjutkan pencarian.

    Adapun operasi ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara sahabat, serta bukti nyata dari peran serta Indonesia dalam misi kemanusiaan internasional.

    Bantuan kemanusiaan Tim K9 INASAR 1 akan terus melanjutkan pencarian untuk memberikan pertolongan kepada korban yang masih terjebak dan memastikan bantuan yang maksimal dapat diberikan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Konsisten Terapkan Prinsip ESG untuk Bisnis Berkelanjutan, BRI Raih 2 Penghargaan Internasional dari The Asset Triple A

    Konsisten Terapkan Prinsip ESG untuk Bisnis Berkelanjutan, BRI Raih 2 Penghargaan Internasional dari The Asset Triple A

    Hong Kong: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kembali mencatatkan prestasi gemilang di kancah internasional dengan meraih penghargaan bergengsi dalam The Asset Triple A Awards for Sustainable Finance 2025 yang digelar di Hong Kong, Rabu, 19 Maret 2025. Penghargaan ini menegaskan komitmen BRI dalam mendorong keuangan berkelanjutan, serta memperkuat peran Indonesia dalam agenda keberlanjutan di sektor keuangan regional.
     
    Dalam ajang tersebut, BRI dianugerahi Best Issuer for Sustainable Finance, sebuah penghargaan yang diberikan kepada institusi yang dinilai paling aktif dan berkomitmen dalam menerbitkan instrumen keuangan berkelanjutan. Pengakuan ini makin memperkuat posisi BRI sebagai salah satu pemain utama dalam keuangan berkelanjutan di Indonesia dan kawasan.
     
    Selain itu, BRI juga meraih penghargaan Best Social Loan atas keberhasilannya mendapatkan pinjaman sosial dari konsorsium bank internasional dengan total USD800 juta yang merupakan bagian dari upaya penghimpunan dana sebesar USD1 miliar. Dana dari pinjaman sosial ini akan dialokasikan untuk mendukung berbagai proyek yang sesuai dengan prinsip keberlanjutan.

    Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa capaian ini merupakan bukti nyata komitmen BRI dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam strategi bisnis perusahaan.
     
    “Praktik keuangan berkelanjutan bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan yang harus diwujudkan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang bertanggung jawab. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi BRI untuk terus berinovasi dalam menciptakan solusi pembiayaan yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Agustya Hendy. 
     
     

     
    Capaian penghargaan ini sejalan dengan komitmen BRI yang secara konsisten menghadirkan produk dan layanan perbankan berkelanjutan, termasuk Green Bond, Sustainability-Linked Loans, serta berbagai instrumen pendanaan dan pembiayaan berkelanjutan lainnya.
     
    Hingga tahun 2024, BRI telah mencatat penerbitan Green Bond sebesar Rp13,5 triliun yang disalurkan pada proyek-proyek hijau maupun sosial. Tidak hanya itu, BRI juga menerbitkan Social Loan senilai USD800 juta, yang disalurkan pada proyek-proyek sosial.
     
    Dari sisi pembiayaan, hingga tahun 2024, BRI telah menyalurkan pembiayaan kepada kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL)/Green Loan sebesar Rp86,6 triliun. Sementara itu, penyaluran Social Loan mencapai Rp698,7 triliun, yang difokuskan untuk mendukung pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
     
    The Asset adalah lembaga riset serta penerbit berita bisnis dan industri keuangan di Asia yang berdiri sejak 1999 dan berbasis di Hong Kong. Sementara itu, The Asset Triple A Awards for Sustainable Finance 2025, menjadi penghargaan yang diberikan kepada institusi keuangan dan perusahaan yang menunjukkan keunggulan dalam kinerja serta komitmen terhadap pembiayaan berkelanjutan.
     
    Penghargaan ini mencakup berbagai negara dan wilayah, termasuk Bangladesh, China, Hong Kong, India, Indonesia, Korea, Malaysia, Pakistan, Philippines, Singapore, Taiwan, Thailand, Vietnam. Selain itu, terdapat kategori Best Deals Only yang mencakup negara-negara seperti Kamboja, Laos, Mongolia, Myanmar, dan Sri Lanka.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Fakta-Fakta soal Tarif Trump: Alasan RI Kena 32% hingga Sektor Terdampak

    Fakta-Fakta soal Tarif Trump: Alasan RI Kena 32% hingga Sektor Terdampak

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi mengumumkan tarif timbal balik ke ratusan negara mitra dagangnya pada Selasa (2/4/2025) waktu setempat. Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak kebijakan tersebut.

    Kebijakan ini menetapkan bahwa semua negara akan dikenakan tarif setidaknya 10% ke depannya, sedangkan negara-negara yang dianggap memiliki hambatan tinggi terhadap barang-barang AS akan menghadapi tarif lebih besar.

    Alasannya, seperti yang disampaikan dalam banyak pidatonya, Trump ingin mewujudkan anggaran berimbang (balance budget) alias defisit APBN nol persen terhadap produk domestik bruto dalam masa pemerintahannya.

    “Ini adalah deklarasi kemerdekaan kita,” kata Trump di Rose Garden, Gedung Putih dilansir dari Reuters.

    Berikut Fakta-Fakta Kebijakan Tarif Trump:

    1. Indonesia Kena Tarif 32%

    Indonesia menjadi salah satu negara yang disoroti Trump. AS menganggap kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) kurang adil yang diterapkan pemerintah Indonesia tidak adil.

    “Indonesia menerapkan persyaratan konten lokal di berbagai sektor, rezim perizinan impor yang kompleks, dan mulai tahun ini akan mengharuskan perusahaan sumber daya alam untuk memindahkan semua pendapatan ekspor ke dalam negeri untuk transaksi senilai US$250.000 atau lebih,” tulis keterangan resmi Gedung Putih, dikutip Kamis (3/4/2025).

    Akibatnya, Trump memutuskan menetapkan tarif 32% atas barang-barang impor asal Indonesia.

    2. Lebih Rendah dari Vietnam, Lebih Tinggi dari Malaysia

    Untuk di kawasan Asean, tarif yang dikenakan ke Indonesia (32%) lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia (24%) dan Filipina (17%).

    Sementara itu, Kamboja (49%) menjadi negara dengan tarif timbal balik tertinggi di kawasan Asean, disusul Laos (48%), Vietnam (46%), Myanmar (44%), dan Thailand (36%). Adapun, Singapura menjadi negara di Asean dengan tarif terendah yang dikenakan oleh AS yaitu 10%.

    3. 10 Negara dengan Tarif Tertinggi

    Dari 60 negara lebih yang dikenai tarif Trump, ada sembilan negara yang dikenakan tarif impor jumbo di kisaran 40% hingga 50%. Berikut 10 negara dengan yang Trump kenakan tarif terbesar:

    Lesotho (50%), Kamboja (49%), Laos (48%), Madagaskar (47%), Vietnam (46%), Sri Lanka (44%), Myanmar (44%), Suriah (41%), Mauritius (40%) dan Irak (39%).

    4. Jadwal pemberlakuan

    Meski sudah resmi diumumkan, kebijakan tarif timbal balik Trump tersebut tidak langsung berlaku. Nantinya, kebijakan tarif baru mulai berlaku pada 9 April 2025 pukul 00.01 waktu setempat.

    Sementara itu, tarif dasar 10% ke semua negara akan mulai berlaku pada 5 April 2025 pukul 00.01 waktu setempat.

    “Tarif ini akan tetap berlaku sampai Presiden Trump menentukan bahwa ancaman yang ditimbulkan oleh defisit perdagangan dan perlakuan nontimbal balik yang mendasarinya telah terpenuhi, diselesaikan, atau dikurangi,” tulis keterangan resmi Gedung Putih.

    5. Alasan RI kena tarif 32%

    Saat ini, produk Indonesia dikenakan tarif impor sekitar 10% di AS. Kendati demikian, beberapa barang konsumsi sepenuhnya bebas bea masuk karena Indonesia menikmati fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) yang diberikan oleh pemerintah AS kepada negara-negara berkembang.

    Oleh sebab itu, kenaikan tarif menjadi 32% untuk barang-barang Indonesia ke AS tentu akan berefek besar ke industri Tanah Air. Apalagi, AS merupakan penyumbang surplus perdagangan terbesar pada 2024 yaitu sebesar US$16,8 miliar.

    Belum lagi hampir semua ekspor komoditas utama Indonesia ke AS meningkat pada tahun 2024. Sebagian besar barang Indonesia yang diekspor ke AS adalah juga merupakan hasil manufaktur seperti peralatan listrik, alas kaki, hingga tekstil—bukan komoditas mentah.

    Sementara dari sisi AS, Indonesia merupakan penyumbang defisit terbesar ke-15.

    6. Sektor Terdampak

    Pemerintah Indonesia buka suara atas penerapan tarif impor timbal balik (reciprocal tariff) sebesar 32% yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu sore (2/4/2025) waktu setempat. Pemerintah disebut siap mengirim delegasi untuk menemui pejabat pemerintah AS.

    Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam pernyataan resmi mengakui pengenaan tarif timbal balik Trump akan memberikan dampak signifikan terhadap daya saing ekspor Indonesia ke Amerika Serikat.

    Selama ini, sambungnya, ekspor utama Indonesia ke pasar AS mencakup produk elektronik, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, minyak sawit (palm oil), karet, furnitur, serta udang dan produk-produk perikanan laut.

    Susi menjelaskan pemerintah akan menghitung dampak pengenaan tarif baru terhadap sektor-sektor tersebut secara khusus dan perekonomian nasional secara umum. Dia menegaskan pemerintah juga akan mengambil langkah-langkah strategis untuk memitigasi dampak negatifnya.

    Sementara itu, mengacu pada dokumen Komoditas Ekspor Utama Indonesia ke Amerika Kementerian Perdagangan (Kemendag) periode Januari – Maret 2023, tiga komoditas utama yang menyumbang surplus ialah mesin & perlengkapan listrik, pakaian bukan rajutan dan pakaian rajutan.

    Berikut daftar 10 produk yang paling banyak diekspor ke AS periode Januari – Maret 2023:   

    1. Mesin & perlengkapan listrik (HS 85) : US$1.002,8 juta (share 17,21%) 

    2. Pakaian bukan rajutan (HS 62) : US$552,5 juta (share 9,48%) 

    3. Pakaian rajutan (HS 61) : US$519,0 juta (share 8,91%) 

    4. Alas kaki (HS 64) : US$466,5 juta (share 8,01%) 

    5. Minyak hewani/nabati (HS 15) : US$455,2 juta (share 7,81%) 

    6. Karet dan produk karet (HS 40) : US$428,9 juta (share 7,36%) 

    7. Perabotan (HS 94) : US$338,7 juta (share 5,81%) 

    8. Ikan dan krustasea (HS 03) : US$284,0 juta (share 4,87%) 

    9. Olahan daging dan ikan (HS 16) : US$190,6 juta (share 3,27%) 

    10. Barang dari kulit samak (HS 42) : US$181,3 juta (share 3,11%)

  • Korban Gempa Myanmar Makin Melonjak, 3.000 Orang Meninggal Dunia

    Korban Gempa Myanmar Makin Melonjak, 3.000 Orang Meninggal Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dahsyat di Myanmar telah melampaui 3.000 orang, serta ratusan lainnya masih hilang.

    Hal tersebut disebabkan oleh prakiraan hujan yang tidak sesuai musim yang menyebabkan petugas penyelamat dan bantuan kesulitan menjangkau para korban di negara yang dilanda perang saudara tersebut.

    Melansir Reuters, Kamis (3/4/2025), gempa berkekuatan 7,7 Skala Richter pada Jumat lalu itu merupakan salah satu gempa terkuat di negara Asia Tenggara dalam satu abad.

    Gempa tersebut mengguncang wilayah yang dihuni 28 juta orang, merobohkan bangunan, meratakan masyarakat, dan membuat banyak orang kehilangan makanan, air, dan tempat tinggal.

    Jumlah korban tewas meningkat menjadi 3.003 pada hari Rabu (2/4/2025), dengan 4.515 orang terluka dan 351 orang hilang.

    Kedutaan Besar Jepang di Myanmar menjelaskan dalam unggahan akun Facebook-nya bahwa telah ada 53 pengangkutan bantuan melalui udara ke Myanmar, sementara lebih dari 1.900 petugas penyelamat tiba dari 15 negara, termasuk negara-negara tetangga di Asia Tenggara dan Tiongkok, India, serta Rusia.

    Meskipun mengalami kehancuran, kepala junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing akan meninggalkan negaranya yang dilanda bencana pada hari Kamis untuk perjalanan langka ke sebuah pertemuan puncak regional di Bangkok, kata televisi pemerintah.

    Ini adalah kunjungan luar negeri yang tidak biasa bagi seorang jenderal yang dianggap sebagai orang buangan oleh banyak negara dan menjadi subjek sanksi Barat serta penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional.

    Hujan akan menambah tantangan yang dihadapi oleh kelompok-kelompok bantuan dan penyelamatan, yang telah menyerukan akses ke semua daerah yang terkena dampak meskipun terjadi pertikaian akibat perang saudara.

    Militer telah berjuang untuk menjalankan Myanmar sejak kembali berkuasa dalam kudeta tahun 2021 yang menggulingkan pemerintahan sipil terpilih dari peraih Nobel Aung San Suu Kyi.

    Para jenderal telah diisolasi secara internasional sejak pengambilalihan tersebut dan ekonomi Myanmar serta layanan dasar, termasuk perawatan kesehatan, telah hancur berantakan di tengah pertikaian tersebut.

    (wia)

  • WHO Ungkap Kebutuhan Mendesak untuk Korban Gempa di Myanmar serta Tantangan Operasi Penyelamatan – Halaman all

    WHO Ungkap Kebutuhan Mendesak untuk Korban Gempa di Myanmar serta Tantangan Operasi Penyelamatan – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Organisasi Kesehatan Internasional atau WHO mengungkapkan kondisi terkini pasca gempa berkekuatan dahsyat yang terjadi di Myanmar Tengah, Jumat (28/3) lalu.

    Dalam laporan yang dirilis pada awal April ini disampaikan bahwa data kerusakan, kerugian, jumlah korban meninggal maupun terluka, belum memadai.

    Namun berdasarkan, Dewan Administrasi Negara (SAC) melaporkan ada 2.056 orang meninggal dan 3.900 orang terluka per 31 Maret 2025.

    Sementara pada sisi fasilitas perawatan kesehatan dan tenaga kesehatan sangatlah terbatas.

    Banyak tim yang kurang terampil dalam memberikan layanan kesehatan.

    Padahal korban luka-luka mengalami peningkatan, di mana transfusi darah tidak bisa dilakukan karena kurangnya stok.

    Juga kantong mayat dan alat pelindung diri untuk tim penyelamat sangat dibutuhkan.

    Cuaca panas 35 hingga 40 derajat celcius pada siang hari berisiko memperburuk situasi kritis secara keseluruhan.

    Pada saat yang sama, area bertekanan rendah yang potensial diperkirakan akan terbentuk di Teluk Benggala minggu ini, yang dapat menyebabkan hujan lebat di banyak bagian negara tersebut.

    Hal ini dapat semakin menantang operasi penyelamatan dan bantuan karena kurangnya tempat penampungan sementara.

    Bangunan tua yang runtuh menimbulkan risiko paparan asbes yang tinggi.

    Ada kekhawatiran bahwa bendungan dapat runtuh di area yang terkena dampak, yang berpotensi menyebabkan banjir di beberapa komunitas hilir dan memperburuk tantangan. 

    WHO terus mengoordinasikan Sekretariat Tim Medis Darurat (EMT) melalui jaringan globalnya seperti Republik Rakyat Tiongkok, Belarus, Prancis, India, Rusia, Thailand, dan Turki.

    Rapat Mitra Kesehatan Operasional ad hoc telah dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2025 untuk mengoordinasikan respons gempa bumi.

    Rapat tersebut difokuskan pada pelaksanaan penilaian kebutuhan cepat, peninjauan pasokan yang tersedia untuk mitra kesehatan, persiapan untuk potensi wabah penyakit, dan penguatan sistem pengawasan untuk deteksi dini dan respons.

    WHO telah meluncurkan permohonan mendesak untuk bantuan sebesar US$ 8 juta untuk respons gempa bumi di Myanmar.
     

  • Perjuangan Korban Gempa Myanmar Bertahan di Bawah Reruntuhan Selama 5 Hari

    Perjuangan Korban Gempa Myanmar Bertahan di Bawah Reruntuhan Selama 5 Hari

    Naypyidaw

    Tin Maung Htwe selamat dari gempa bumi bermagnitudo (M) 7,7 di Myanmar yang meruntuhkan hotel dan membuatnya terkubur selama 5 hari di bawah reruntuhan. Ada dua hal yang membuat Tin bisa bertahan hidup, pelajaran semasa sekolah dan air urinenya sendiri.

    Dilansir AFP, Kamis (3/4/2025), pria yang merupakan kepala sekolah dasar tersebut sedang mengikuti kursus pelatihan di Sagaing, tempat terdekat dengan episentrum gempa M 7,7 yang terjadi pada Jumat (28/3).

    Pria berusia 47 tahun itu mengingat pelajaran sekolah yang sudah puluhan tahun diajarkan untuk berlindung di bawah tempat tidur jika bumi mulai berguncang. Dia mengaku langsung mempraktikkan hal itu saat gempa mengguncang.

    “Begitu saya masuk ke bawah tempat tidur, seluruh hotel runtuh dan tertutup. Yang bisa saya lakukan hanyalah berkata ‘selamatkan saya’,” katanya.

    Wisma tamu Swal Taw Nann tempat dia menginap telah berubah menjadi tumpukan batu bata dan potongan logam yang bengkok, cangkang lantai atasnya yang pecah bertumpu pada sisa-sisa lantai di bawahnya. Tubuh Tin Maung Htwe berada di ruang lantai dasar.

    “Saya merasa seperti berada di neraka,” katanya dengan suara lemah saat selang oksigen terpasang di hidungnya dan dua infus masuk ke tubuhnya yang sudah mengecil.

    Dia mengatakan suasana di bawah reruntuhan begitu panas. Dia pun memutar akal agar bisa berhatan.

    Kerusakan di Sagaing, yang lebih dekat dengan episentrum, jauh lebih tinggi daripada di Mandalay. Lubang-lubang besar telah terbuka di jalan utama menuju ke sana sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas dan menghambat tim penyelamat membantu para korban.

    Jembatan Ava di seberang Sungai Irrawaddy yang menghubungkan kedua kota itu juga runtuh. Enam dari 10 bentangnya terendam di perairan yang tenang.

    Penduduk mengatakan awalnya Palang Merah Myanmar sedang mengevakuasi jenazah dari lokasi kejadian. Mereka tidak menyangka akan menemukan orang yang masih hidup hingga akhirnya memanggil tim penyelamat Malaysia untuk mengevakuasi Tin.

    “Saya senang saya bebas sekarang. Saya tidak akan bisa melakukan apa pun jika saya mati. Saya tidak mati jadi sekarang saya bisa melakukan apa pun yang saya inginkan,” ujarnya.

    Dia ingin kembali bekerja sebagai guru sekolah. Namun dia mengaku mempertimbangkan untuk menjadi biksu Buddha.

    Saudara perempuan Tin, Nan Yone (50), mengawasi dan menunggu proses evakuasi adiknya itu. Nan pun merasa sangat bahagia saat melihat saudaranya itu selamat.

    Lihat Video ‘Militer Myanmar Tembaki Palang Merah China yang Bawa Bantuan Korban Gempa’:

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ini Tujuan Donald Trump Naikkan Tarif Impor di Asia Tenggara

    Ini Tujuan Donald Trump Naikkan Tarif Impor di Asia Tenggara

    PIKIRAN RAKYAT – Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menaikan tarif impor merugikan banyak negara di dunia, termasuk negara-negara di wilayah Asia Tenggara. 

    Penerapan tarif timbal balik” atau reciprocal tariff sebesar 10 persen berlaku untuk semua mitra dagang mulai 5 April 2025. Sementara negara atau lebih kawasan yang memiliki defisit perdagangan terbesar dengan AS akan dikenai tarif impor lebih tinggi, berlaku mulai 9 April 2025.

    Negara-negara berkembang di Asia Tenggara, termasuk Myanmar yang dilanda perang dan gempa bumi, Indonesia, dan beberapa negara Afrika termasuk di antara mitra dagang yang menghadapi tarif tertinggi yang ditetapkan oleh Donald Trump.

    Lantas, mengapa Trump menargetkan negara-negara Asia Tenggara? 

    Dr Siwage Dharma Negara, seorang peneliti senior di ISEAS-Yusof Ishak Institute di Singapura mengatakan, tarif terhadap negara-negara Asia Tenggara sebenarnya dimaksudkan untuk merugikan China, terlepas dari situasi di Asia Tenggara.

    Pasalnya, produsen China sebelumnya telah pindah ke negara-negara seperti Vietnam dan Kamboja bukan hanya karena biaya operasional yang lebih rendah, tetapi juga untuk menghindari tarif.

    “AS berpikir bahwa dengan menargetkan negara-negara ini, mereka dapat menargetkan investasi Tiongkok di negara-negara seperti Kamboja, Laos, Myanmar, dan Indonesia. Dengan menargetkan produk-produk mereka, mungkin hal itu akan memengaruhi ekspor dan ekonomi Tiongkok,” kata Dharma seperti dilansir Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian, Rabu, 3 April 2025.

    “Target sebenarnya adalah Tiongkok, tetapi dampak nyata terhadap negara-negara tersebut akan cukup signifikan karena investasi ini menciptakan lapangan kerja dan pendapatan ekspor,” katanya menambahkan.

    Daftar Negara Asia Tenggara dengan Tarif Impor Tertinggi 1. Kamboja

    Negara berkembang dengan 17,8 persen penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan menurut Bank Pembangunan Asia (ADB), adalah negara yang paling terdampak di kawasan tersebut dengan tarif sebesar 49 persen. Lebih dari separuh pabrik di negara tersebut dilaporkan dimiliki oleh orang Cina. 

    2. Laos

    Di posisi kedua adalah negara Asia Tenggara yang terkurung daratan, Laos, negara yang dibombardir AS selama perang dingin, dengan angka 48 persen. Menurut ADB, Laos memiliki angka kemiskinan sebesar 18,3 persen.

    3. Vietnam 

    Negara ini dikenakan tarif impor sebesar 46 persen. 

    4. Myanmar

    Negara yang baru saja dilanda gempa bumi dahsyat pada hari Jumat ini, serta perang saudara selama bertahun-tahun setelah kudeta militer tahun 2021 dikenai tarif 44 persen.

    6. Indonesia

    Negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, menghadapi tarif sebesar 32 persen.

    7. Thailand

    Ekonomi terbesar kedua, dikenakan tarif sebesar 36 persen.

    Tarif pada negara-negara seperti Indonesia, kata Dharma, akan kontraproduktif bagi AS, dan rincian bagaimana tarif tersebut akan diterapkan masih belum jelas.

    “Beberapa perusahaan garmen dan alas kaki, beberapa merek Amerika seperti Nike, atau Adidas, perusahaan AS yang memiliki pabrik di Indonesia. Apakah mereka juga akan menghadapi tarif yang sama?” katanya.

    Negara-negara lain yang paling terdampak adalah beberapa negara di Afrika, termasuk Lesotho 50 persen, Madagaskar dengan 47 persen dan Botswana dengan 37 persen.

    Para ekonom telah memperingatkan perubahaan tarif besar-besaran itu akan meningkatkan biaya, mengancam lapangan kerja, memperlambat pertumbuhan dan mengisolasi AS dari sistem perdagangan global yang dipeloporinya, dan terus dikembangkan selama beberapa dekade.

    “Beginilah cara Anda menyabotase mesin ekonomi dunia sambil mengklaim untuk memacu ekonominya,” kata Nigel Green, CEO penasihat keuangan global deVere Group.

    “Realitanya sangat jelas: tarif ini akan menaikkan harga ribuan barang kebutuhan sehari-hari mulai dari ponsel hingga makanan dan hal itu akan memicu inflasi di saat inflasi sudah sangat parah,” katanya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bantu Myanmar, Indonesia Kirim 73 Personel dan Bantuan Kemanusiaan

    Bantu Myanmar, Indonesia Kirim 73 Personel dan Bantuan Kemanusiaan

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan dan tim Urban Search and Rescue (USAR) ke Myanmar sebagai bentuk solidaritas pascagempa berkekuatan 7,7 skala Richter yang melanda negara tersebut.

    Dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa, 1 April 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan bahwa pengiriman bantuan dilakukan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Kepala BNPB, Suharyanto, memimpin langsung pelepasan bantuan tersebut yang turut dihadiri oleh perwakilan dari berbagai kementerian dan lembaga terkait.

    “Kami menanggapi permintaan bantuan dari pemerintah Myanmar yang disampaikan melalui Kementerian Luar Negeri,” ujar Suharyanto dalam acara pelepasan tim bantuan.

    Bantuan Sesuai Kebutuhan dan Dukungan Indonesia bagi Myanmar

    Bantuan yang dikirimkan mencakup logistik darurat, tenaga medis, serta tim penyelamat profesional dari berbagai instansi. Suharyanto menegaskan bahwa dukungan ini bukan hanya sekadar respons terhadap bencana, tetapi juga merupakan bentuk komitmen Indonesia dalam misi kemanusiaan global.

    Keputusan untuk mengirim bantuan diambil dalam rapat tingkat menteri yang digelar sehari setelah gempa. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, memimpin langsung pertemuan tersebut dan menginstruksikan agar bantuan segera disalurkan kepada masyarakat terdampak.

    “Pada hari Minggu, kami langsung menggelar rapat koordinasi. Hasilnya, pemerintah memutuskan untuk mengirimkan bantuan secara cepat dan terkoordinasi,” jelas Suharyanto.

    Tim USAR dan Personel Gabungan Dikerahkan

    Dalam misi ini, Indonesia mengirimkan 73 personel, termasuk tim USAR, perwakilan Kementerian Luar Negeri, dan unsur TNI. Selain itu, Kementerian Kesehatan turut berkontribusi dengan mengirimkan tenaga medis, termasuk dokter spesialis dan dokter umum, serta menyediakan pasokan obat-obatan yang berasal dari pemerintah maupun sektor swasta.

    “Bantuan yang diberikan sangat besar. TNI turut mengerahkan sumber daya, sementara tenaga medis dari Kemenkes akan membantu penanganan korban di lokasi bencana,” tambah Suharyanto.

    Misi kemanusiaan ini menjadi salah satu bantuan terbesar yang pernah dikirimkan Indonesia untuk negara lain dalam situasi darurat. Pemerintah berharap langkah ini dapat membantu Myanmar dalam proses pemulihan pasca gempa serta mempererat ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Konsisten Terapkan Prinsip ESG, BRI Raih Penghargaan Internasional dari The Asset Triple A – Halaman all

    Konsisten Terapkan Prinsip ESG, BRI Raih Penghargaan Internasional dari The Asset Triple A – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kembali mencatatkan prestasi gemilang di kancah internasional dengan meraih penghargaan bergengsi dalam The Asset Triple A Awards for Sustainable Finance 2025 yang digelar di Hong Kong, Rabu (19/03). Penghargaan ini menegaskan komitmen BRI dalam mendorong keuangan berkelanjutan serta memperkuat peran Indonesia dalam agenda keberlanjutan di sektor keuangan regional.

    Dalam ajang tersebut, BRI dianugerahi Best Issuer for Sustainable Finance, sebuah penghargaan yang diberikan kepada institusi yang dinilai paling aktif dan berkomitmen dalam menerbitkan instrumen keuangan berkelanjutan. Pengakuan ini makin memperkuat posisi BRI sebagai salah satu pemain utama dalam keuangan berkelanjutan di Indonesia dan kawasan.

    Selain itu, BRI juga meraih penghargaan Best Social Loan atas keberhasilannya mendapatkan pinjaman sosial dari konsorsium bank internasional dengan total US$800 juta yang merupakan bagian dari upaya penghimpunan dana sebesar US$1 miliar. Dana dari pinjaman sosial ini akan dialokasikan untuk mendukung berbagai proyek yang sesuai dengan prinsip keberlanjutan.

    Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa capaian ini merupakan bukti nyata komitmen BRI dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam strategi bisnis Perusahaan.

    “Praktik keuangan berkelanjutan bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan yang harus diwujudkan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang bertanggung jawab. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi BRI untuk terus berinovasi dalam menciptakan solusi pembiayaan yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Agustya Hendy.

    Capaian penghargaan ini sejalan dengan komitmen BRI yang secara konsisten menghadirkan produk dan layanan perbankan berkelanjutan, termasuk Green Bond, Sustainability-Linked Loans, serta berbagai instrumen pendanaan dan pembiayaan berkelanjutan lainnya.

    Hingga tahun 2024, BRI telah mencatat penerbitan Green Bond sebesar Rp13,5 Triliun yang disalurkan pada proyek-proyek hijau maupun sosial. Tidak hanya itu, BRI juga menerbitkan Social Loan senilai US$800 juta, yang disalurkan pada proyek-proyek sosial.

    Dari sisi pembiayaan, hingga tahun 2024, BRI telah menyalurkan pembiayaan kepada kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL)/Green Loan sebesar Rp86,6 triliun. Sementara itu, penyaluran Social Loan mencapai Rp698,7 triliun, yang difokuskan untuk mendukung pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

    The Asset adalah lembaga riset serta penerbit berita bisnis dan industri keuangan di Asia yang berdiri sejak 1999 dan berbasis di Hong Kong. Sementara itu, The Asset Triple A Awards for Sustainable Finance 2025, menjadi penghargaan yang diberikan kepada institusi keuangan dan perusahaan yang menunjukkan keunggulan dalam kinerja serta komitmen terhadap pembiayaan berkelanjutan. 

    Penghargaan ini mencakup berbagai negara dan wilayah, termasuk Bangladesh, China, Hong Kong, India, Indonesia, Korea, Malaysia, Pakistan, Philippines, Singapore, Taiwan, Thailand, Vietnam. Selain itu, terdapat kategori Best Deals Only yang mencakup negara-negara seperti Kamboja, Laos, Mongolia, Myanmar, dan Sri Lanka.

  • Pratikno: Misi Kemanusiaan ke Myanmar Wujud Solidaritas Indonesia – Page 3

    Pratikno: Misi Kemanusiaan ke Myanmar Wujud Solidaritas Indonesia – Page 3

    Sebagaimana diketahui, gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang Sagaing – Mandalay, Myanmar, pada Jumat (28/3). Guncangan tersebut dirasakan hingga India, Bangladesh, Thailand, dan China, dan diikuti dengan gempa susulan berkekuatan 6,4 magnitudo.

    Bencana ini menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur, menewaskan sejumlah orang, dan menyebabkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal.

    Menko PMK menjelaskan bahwa pengiriman bantuan ini telah melalui koordinasi lintas kementerian dan lembaga dalam Rapat Tingkat Menteri yang dilaksanakan pada Minggu (30/3).

    Hasil rapat tersebut menghasilkan keputusan strategis mengenai mekanisme bantuan, termasuk pengiriman Tim Urban Search and Rescue (USAR), Emergency Medical Team (EMT), serta bantuan logistik yang akan mendukung upaya tanggap darurat di Myanmar.