Negara: Myanmar

  • Indonesia Hadapi Tarif Trump, Begini 4 Tuntutan Pengusaha Tekstil

    Indonesia Hadapi Tarif Trump, Begini 4 Tuntutan Pengusaha Tekstil

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebijakan tarif timbal balik (reciprocal tariff) yang digulirkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai mengundang kekhawatiran industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia. Dua asosiasi besar di sektor ini, yakni Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), menyampaikan empat tuntutan kepada pemerintah demi melindungi industri dalam negeri dari dampak kebijakan tersebut.

    Menurut pernyataan resmi kedua asosiasi, kebijakan tarif dari AS ini akan mengubah peta perdagangan TPT dunia secara signifikan. Negara-negara produsen seperti China, India, Vietnam, Bangladesh, Myanmar, dan Kamboja diperkirakan akan mencari pasar baru, dan Indonesia berisiko besar menjadi target banjir produk impor murah.

    Oleh karenanya, API dan APSyFI meminta pemerintah segera mengeluarkan kebijakan untuk melindungi pasar dalam negeri dari serbuan produk impor. Selain itu, mereka juga meminta agar kebijakan Persetujuan Teknis dalam pengaturan impor tetap diberlakukan, termasuk kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

    “Ekspor ke AS tidak ada kaitannya dengan aturan impor dan TKDN yang saat ini berlaku. Jadi jangan sampai ada pengenduran aturan dalam negeri hanya karena tekanan dari luar,” tegas mereka dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (4/4/2025).

    Mereka juga menyoroti pentingnya pemerintah merespons perang tarif dengan kebijakan tarif serupa, bukan dengan bergeser ke isu non-tarif seperti Non-Tariff Measures (NTM) atau Non-Tariff Barriers (NTB). Di sisi lain, menjaga keberlangsungan industri padat karya juga menjadi sorotan.

    “Mempertahankan industri tekstil padat karya ini penting untuk penyerapan tenaga kerja dan menjaga daya beli masyarakat,” tulisnya.

    Gunakan Kapas AS, Bukan Produk Jadinya

    Sementara itu, API dan APSyFI menilai peluang tetap terbuka bagi Indonesia untuk mengekspor ke AS dengan tarif rendah, asal memenuhi syarat menggunakan setidaknya 20% bahan baku dari AS. Karena AS tidak memproduksi benang atau kain, API dan APSyFI menyarankan agar industri tekstil dalam negeri menggunakan kapas asal AS, yang bisa dipadukan dengan serat polyester dan rayon produksi lokal.

    “Ini akan memperkuat industri TPT dari hulu ke hilir dan sekaligus mengurangi ketergantungan pada produk jadi impor,” jelas mereka.

    Kendati demikian, data menunjukkan, dalam kondisi normal, industri TPT Indonesia membeli kapas dari AS senilai US$ 600 juta. Namun ironisnya, Indonesia justru mengimpor benang, kain, dan pakaian jadi dari China hingga mencapai US$ 6,5 miliar per tahun.

    “Impor dari China ini telah membunuh industri tekstil dalam negeri. Akibatnya, tingkat pemanfaatan mesin produksi kita hanya 45%,” ungkap mereka.

    Untuk industri pemintalan saja, dari total kapasitas 12 juta mata pintal, hanya 4 juta yang digunakan saat ini. Karena itu, mereka mendorong adanya negosiasi dagang yang lebih adil dengan AS.

    “Kami berharap pemerintah mendorong kerja sama dagang agar kita bisa mengimpor lebih banyak kapas dari AS sebagai trade-off, bukan justru membanjiri pasar dengan produk jadi yang mematikan industri lokal,” tambahnya.

    Tertibkan SKA, Hentikan Transshipment

    Tuntutan terakhir dari API dan APSyFI menyasar pada tata kelola ekspor-impor yang dinilai masih lemah, khususnya terkait penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) atau Certificate of Origin (COO). Selama tiga tahun terakhir, diduga terjadi praktik transshipment, yakni produk asal China diekspor ke AS dengan SKA Indonesia.

    “Contohnya, lonjakan ekspor benang tekstur filament polyester dari Indonesia ke AS yang tidak wajar. Ini dilakukan oleh trader, bukan produsen. Tapi imbasnya, semua produsen Indonesia kena Bea Masuk Anti Dumping dari AS,” tegas mereka.

    Untuk itu, mereka meminta pemerintah menertibkan penerbitan SKA agar hanya berlaku untuk barang-barang yang benar-benar diproduksi di Indonesia.

    “SKA tidak boleh dipakai untuk melegalkan transshipment. Ini merugikan industri kita sendiri,” pungkasnya.

    (hsy/hsy)

  • Perhimpunan Indonesia Tionghoa Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa Myanmar – Halaman all

    Perhimpunan Indonesia Tionghoa Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa Myanmar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MYANMAR – Perhimpunan Indonesia Tionghoa (PINTI) telah mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk membantu korban gempa yang mengguncang Myanmar pada 28 Maret 2025.

    Bantuan tersebut diserahkan kepada TNI AL pada Rabu, 2 Maret 2025, untuk kemudian diterbangkan ke Myanmar melalui Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

    Ketua PINTI Pusat, dr. Metta Agustina MARS, menyampaikan bahwa bantuan ini adalah bentuk solidaritas terhadap masyarakat yang terdampak bencana, tanpa memandang batas negara atau wilayah.

    “Mari kita bergandengan tangan untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena bencana di mana pun mereka berada,” ujar dr. Metta.

    Bantuan yang dikirimkan PINTI terdiri dari 500 pcs selimut, 40 dus biskuit, paket obat-obatan, minyak kayu putih, serta perlengkapan mandi seperti sabun, pasta gigi, dan sikat gigi.

    “Semoga bantuan ini bisa meringankan beban penderitaan rakyat Myanmar,” harapnya.

    Gempa dasyat bermagnitudo 7,7 yang terjadi pada 28 Maret 2025 telah menelan ribuan korban jiwa dan menghancurkan infrastruktur di Myanmar.

    Berdasarkan laporan terbaru, jumlah korban tewas telah mencapai 3.085 orang, sementara 341 orang masih dinyatakan hilang, dan 4.715 orang terluka.

    PINTI berharap bantuan ini dapat memberikan sedikit meringankan beban masyarakat Myanmar yang sedang berjuang menghadapi bencana tersebut.

    “Kita doakan agar para korban diberi kekuatan dan ketabahan, serta Myanmar segera pulih,” tambah dr. Metta.

    Bantuan kemanusiaan dari PINTI ini merupakan wujud nyata solidaritas internasional, dan diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan di Myanmar pasca-gempa.

  • Myanmar Pasca Gempa Dahsyat, Bau Mayat Membusuk di Jalanan-Krisis Air dan Makanan

    Myanmar Pasca Gempa Dahsyat, Bau Mayat Membusuk di Jalanan-Krisis Air dan Makanan

    Jakarta

    Beberapa waktu lalu gempa kuat melanda Myanmar hingga menyebabkan kerusakan parah di seluruh wilayah. Salah satu warga, Ko Zeyer, menceritakan kondisi terkini pasca gempa.

    Ko Zeyer yang berasal dari Sagaing itu mengungkapkan rusaknya jembatan dan banyaknya bangunan runtuh. Meski begitu, ia berhasil menemukan keluarganya dalam keadaan selamat.

    Namun, banyak temannya telah meninggal dan sebagian besar kota itu hancur. Di sekelilingnya, orang-orang masih terperangkap di bawah reruntuhan, belum terhitung di antara 3.145 orang yang dipastikan meninggal seminggu setelah gempa dahsyat tersebut.

    “Bau mayat telah memenuhi kota,” kata Ko Zeyar, yang merupakan salah satu pekerja sosial di lokasi gempa, dikutip dari CNN.

    Sementara penduduk lain menggambarkan serbuan untuk menguburkan mayat di kuburan massal.

    Kurangnya Makanan dan Air

    Para korban gempa mengantre untuk mendapatkan makanan dan air. Mereka pun banyak yang tidur di luar beralaskan tikar.

    Suhu di sana juga mencapai 37 derajat celcius saat gempa susulan terus mengguncang wilayah tersebut.

    “Hampir seluruh kota tinggal dan tidur di jalan, lapangan, atau lapangan bola, termasuk saya sendiri. Karena itu sangat menakutkan,” ungkap Ko Zeyer.

    “Saya tidak tidur di dalam, tetapi di depan pintu sehingga saya dapat dengan mudah berlari,” sambungnya melalui telepon saat gempa susulan lainnya terjadi pada Kamis malam.

    Kota yang Hancur

    Pekerja sukarelawan Kyaw Min juga menceritakan kondisi kota Sagaing pasca gempa. Ia mengatakan banyak rumah, sekolah, kuil, masjid, dan toko yang hancur.

    “Tempat ini tampak seperti tempat kematian, seperti kota yang dibombardir dengan bom nuklir,” katanya.

    Gempa bumi tersebut menyebabkan kerusakan luas di dekat Mandalay, rumah bagi sekitar 1,5 juta orang, dan ibu kota militer Naypyidaw. Gempa tersebut juga terasa di negara tetangga Thailand dan China.

    Selama berhari-hari, Kyaw Min dan relawan penyelamat lainnya telah menggali puing-puing dengan tangan kosong atau peralatan minimal untuk mencari korban selamat.

    Potongan Jasad Berserakan

    “Kami berhasil menyelamatkan sebanyak mungkin orang dengan peralatan terbatas yang kami miliki,” tutur Kyaw Min.

    “Kami menemukan banyak mayat, termasuk anak-anak dan orang tua. Mayat tanpa kepala, tangan, atau kaki, kami telah mengalami pengalaman yang sangat mengerikan,” lanjutnya.

    Menurut Kyaw Min, sekitar 80 persen kota Sagaing rusak akibat gempa dan ada kerusakan di seluruh kota pedesaan di sekitarnya.

    Jalan yang menghubungkan kota-kota dan desa-desa terpencil rusak serta berkelok-kelok, sehingga memperlambat upaya penyelamatan dan bantuan. Termasuk pengiriman alat berat seperti ekskavator dan backhoe.

    “Misi penyelamatan atau bantuan tidak dapat segera tiba di Sagaing. Jembatan yang menghubungkan Sagaing rusak parah,” beber Ko Zeyer.

    “Itu sebabnya, banyak yang kehilangan nyawa. Sudah terlambat untuk menyelamatkan orang-orang saat bantuan tiba,” pungkasnya.

    (sao/naf)

  • Sekjen PBB: Gempa Bumi Memperparah Penderitaan Masyarakat Myanmar – Halaman all

    Sekjen PBB: Gempa Bumi Memperparah Penderitaan Masyarakat Myanmar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyebut, gempa bumi telah memperparah penderitaan masyarakat Myanmar.

    Berbicara kepada wartawan di Markas Besar PBB di New York, Guterres menyampaikan, setelah gempa mengguncang, negara yang dikenal dengan junta militer tersebut kini dalam kondisi hancur dan keputusasaan yang parah.

    Sebelum bencana, Myanmar bergulat dengan kekacauan politik, pelanggaran hak asasi manusia, dan situasi kemanusiaan yang memburuk.

    “Myanmar perlu tindakan cepat di beberapa bidang,” kata Guterres dikutip dari press rilis pada Jumat (4/4/2025).

    Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan, lebih dari 17 juta orang terkena dampak gempa bumi dan hampir sembilan juta orang berada di wilayah dengan kerusakan paling parah.

    Lebih dari 370 orang masih hilang, sementara ribuan lainnya terluka.

    Sistem telekomunikasi, listrik, dan pasokan air sangat terbatas, membuat para penyintas gempa tidak memiliki kebutuhan dasar dan para pekerja kemanusiaan kesulitan untuk menjangkau mereka.

    Selain itu, akses jalan antara Yangon dan Myanmar mengalami pengalihan jalan, sehingga pengiriman bantuan tertunda, sementara penerbangan komersial ke Mandalay masih ditangguhkan.

    “Daerah yang paling parah terkena dampak masih tanpa listrik dan air, sementara akses telekomunikasi dan internet sangat terganggu, sehingga masyarakat yang terkena dampak tidak mendapatkan layanan penting,” kata laporan OCHA.

    Di sisi lain, para pengungsi yang terdiri dari keluarga, termasuk anak-anak, tidur di tempat terbuka karena takut akan gempa susulan atau karena rumah mereka hancur.

    Tempat penampungan sementara tersebut penuh sesak dan kurang memiliki keamanan dan privasi, sehingga meningkatkan risiko kekerasan seksual dan berbasis gender.

    “Kami badan-badan PBB menyerukan tindakan-tindakan mendesak untuk menjamin keselamatan dan martabat perempuan dan anak perempuan,” tutur Guterres.

    PBB telah mengerahkan bantuan darurat.

    Nantinya,  Utusan Khusus Julie Bishop akan mengunjungi Myanmar dalam beberapa hari mendatang untuk memperkuat komitmen PBB terhadap perdamaian dan dialog.

    PBB juga telah mengalokasikan $5 juta dari Dana Tanggap Darurat Pusat (CERF) untuk bantuan segera, sementara Kantor PBB untuk Layanan Proyek (UNOPS) telah memobilisasi $12 juta untuk makanan, tempat tinggal, air, sanitasi, pembersihan puing, dan perawatan kesehatan. Namun, dana ini jauh dari yang dibutuhkan.

    “Saya mengimbau masyarakat internasional untuk segera meningkatkan pendanaan yang sangat dibutuhkan agar sesuai dengan skala krisis ini,” kata Guterres.

    Gempa berkekuatan magnitudo 7,6 mengguncang wilayah Mandalay, Myanmar pada Jumat (28/3/2025) pukul 13.20 WIB.

    Gempa bumi tersebut terletak pada koordinat 21,76° LU; 95,83° BT, pada kedalaman 10 km. 

    Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi Myanmar merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Besar Sagaing.

  • Indonesia Serahkan 143 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar

    Indonesia Serahkan 143 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar

    Bisnis.com, JAKARTA — Pimpinan tim bantuan Indonesia menyerahkan bantuan kemanusiaan dari rakyat Indonesia sebanyak 143 ton kepada Myanmar yang tertimpa bencana gempa bumi, pada Jumat (28/3/2025).

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan bahwa bantuan dari Indonesia tersebut telah diterima oleh Deputy Minister of Social Welfare Relief and Resettlement Myanmar Soe Kyi, di Bandara Naypyitaw, pada Kamis (3/4/2025).

    Dalam sambutannya, pimpinan tim bantuan Indonesia menyampaikan bantuan tersebut sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan rakyat Indonesia kepada rakyat Myanmar.

    Selain itu, bantuan tersebut juga sebagai wujud komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama penanggulangan bencana di antara negara-negara Asean. 

    “Pihak Myanmar menyampaikan terima kasih atas bantuan rakyat Indonesia tersebut,” kata keterangan resmi Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (4/4/2025).

    Kemlu RI menyatakan bahwa total bantuan logistik Indonesia yang diberikan untuk Myanmar seberat 143 ton atau senilai Rp22,6 miliar atau setara US$1,3 juta.

    Adapun bantuan tersebut terdiri dari bahan pangan, obat-obatan, perlengkapan medis serta perlengkapan penunjang pengungsian. 

    Indonesia menerjunkan tim gabungan yang terdiri dari unsur-unsur Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan Emergency Medical Team (EMT) dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.

    Tim dari Indonesia bergabung dengan sejumlah negara yang juga mengirimkan Urban Search and Rescue (USAR) dalam rangka membantu melakukan pertolongan pertama dan pencarian korban-korban gempa bumi di Myanmar.

    Berdasarkan data yang tercatat, sekitar 2.886 orang tewas dan 4.636 orang terluka akibat gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter (SR) yang melanda Myanmar. Sebanyak 351 orang dinyatakan hilang.

    “Pimpinan tim setiba di Nay Pyi Daw langsung melakukan peninjauan ke lokasi terdampak gempa di sekitar Ibu Kota Myanmar tersebut dan ke base-op Tim Gabungan Indonesia,” tambahnya.

    Sementara itu, tim Indonesia telah mengupayakan evakuasi 5 orang Warga Negara Indonesia (WNI) terdampak bencana gempa dari Mandalay ke Yangon, dari 5 WNI tersebut, 4 orang di antaranya merupakan kelompok rentan.

    Kemudian, turut hadir saat penyerahan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Myanmar tersebut di antaranya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kepala Basarnas, dan anggota Komisi VIII DPR.

  • Tragis, Kecelakaan di Jalan Andalas Kota Gorontalo Renggut 2 Nyawa

    Tragis, Kecelakaan di Jalan Andalas Kota Gorontalo Renggut 2 Nyawa

    Liputan6.com, Gorontalo – Satuan Lalu Lintas Polresta Gorontalo Kota melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia di Jalan Aryo Katili, Kelurahan Paguyaman, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, Kamis (3/4/2025).

    Kapolresta Gorontalo Kota Kombes Pol Dr. Ade Permana melalui Kasat Lantas AKP Octalya Saka, mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi sekitar pukul 04.50 Wita dini hari.

    Jalan Aryo Katili, yang juga dikenal sebagai Jalan Andalas, dalam kondisi gelap karena lampu penerangan jalan tidak kala itu nyaris tidak berfungsi.

    “Kecelakaan terjadi ketika sepeda motor Honda Scoopy putih yang dikendarai oleh RP (21), warga Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, menabrak sebuah mobil yang terparkir di bahu jalan,” jelas AKP Octa.

    Mobil yang tertabrak diketahui milik seorang warga yang hendak melaksanakan salat subuh.

    Tak berselang lama, pemilik mobil mendengar suara benturan keras dan saat diperiksa, menemukan sepeda motor dalam kondisi ringsek serta dua korban terpental di aspal.

    “Akibat benturan tersebut, penumpang sepeda motor, RSCHU (32), warga Amurang, meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara pengendara RP sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong,” tambahnya.

    Kasat Lantas AKP Octa mengimbau masyarakat agar selalu memperhitungkan kecepatan, jarak, serta situasi lalu lintas saat berkendara.

    Ia juga mengingatkan agar tidak mengemudi dalam keadaan mengantuk atau di bawah pengaruh alkohol, demi keselamatan bersama.

    “Kepolisian terus berupaya menciptakan lingkungan lalu lintas yang aman dan tertib. Dukungan serta kesadaran masyarakat dalam mematuhi aturan berkendara sangat dibutuhkan untuk mencegah kecelakaan,” tutup AKP Octa.

    Korban tewas akibat gempa dahsyat bermagnitudo 7,9 di Myanmar pada Jumat (28/3) terus bertambah, mencapai 2.056 jiwa, sementara 3.900 orang terluka dan 270 lainnya masih hilang.

  • Indonesia Serahkan Bantuan Rp 22,6 Miliar untuk Korban Gempa di Myanmar

    Indonesia Serahkan Bantuan Rp 22,6 Miliar untuk Korban Gempa di Myanmar

    Indonesia Serahkan Bantuan Rp 22,6 Miliar untuk Korban Gempa di Myanmar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Indonesia memberikan
    bantuan kemanusiaan
    kepada pemerintah Myanmar untuk korban gempa berkekuatan 7,7 Magnitudo yang terjadi pada 28 Maret 2025.
    Bantuan ini disalurkan melalui
    Tim Bantuan Indonesia
    yang dikoordinasikan oleh Kementerian Luar Negeri RI.
    “Total bantuan logistik Indonesia seberat 143 ton senilai Rp 22,6 miliar atau USD 1,3 juta terdiri dari bahan pangan, obat-obatan, perlengkapan medis, serta perlengkapan penunjang pengungsian,” tulis Kemenlu RI, Jumat (4/4/2025).
    Penyerahan bantuan itu dilakukan pada Kamis (3/4/2025) bertempat di Bandara Naypyitaw, Myanmar.
    Bantuan diterima oleh Mr Soe Kyi, Deputy Minister of Social Welfare Relief and Resettlement.
    Pemerintah Indonesia menyampaikan bantuan tersebut sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan rakyat Indonesia kepada korban gempa di Myanmar dan wujud komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama penanggulangan bencana di antara negara ASEAN.
    Pihak Myanmar menyampaikan terima kasih atas bantuan rakyat Indonesia tersebut.
    Selain bantuan material, Indonesia juga menerjunkan tim gabungan yang terdiri dari unsur-unsur Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, Kementerian Kesehatan dengan Emergency Medical Team (EMT), dan Kementerian Luar Negeri.
    “Tim dari Indonesia bergabung dengan sejumlah negara yang juga mengirimkan USAR dalam rangka membantu melakukan pertolongan pertama dan pencarian korban-korban gempa bumi di Myanmar,” tulis Kemenlu RI.
    Hingga saat ini, sekitar 2.886 orang tewas, dan 4.636 orang terluka akibat gempa bumi dengan kekuatan 7,7 skala Richter yang melanda Myanmar.
    Sejumlah 351 orang dinyatakan hilang. Tim Indonesia telah mengupayakan evakuasi 5 orang WNI terdampak bencana gempa dari Mandalay ke Yangon.
    Di antara kelima WNI tersebut, empat di antaranya merupakan kelompok rentan.
    Ikut hadir pada penyerahan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Myanmar tersebut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kepala Basarnas, dan anggota Komisi VIII.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Indonesia Kirim Stok Obat-obatan dan Bantuan Kesehatan ke Myanmar Senilai Rp 5,5 Miliar – Halaman all

    Indonesia Kirim Stok Obat-obatan dan Bantuan Kesehatan ke Myanmar Senilai Rp 5,5 Miliar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) juga menerjunkan tim medis untuk membantu korban gempa bumi yang mengguncang Myanmar.

    Pemerintah Indonesia mengirimkan tim Emergency Medical Team (EMT) yang terdiri dari 35 tenaga medis.

    Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menyatakan,  tim ini membawa berbagai obat-obatan dan bantuan kesehatan senilai Rp 5,5 miliar.

    Tim EMT akan berada di Myanmar selama satu bulan dan diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi para korban, khususnya dalam upaya pemulihan kesehatan pasca-bencana, sekalipun situasi di Myanmar penuh tantangan.

    “Mudah-mudahan, setelah lebaran, banyak yang bisa dilakukan untuk tidak hanya orang Indonesia, tetapi juga penduduk Myanmar yang sekarang sedang mengalami bencana,” ujar Budi Gunadi Sadikin dikutip Jumat (4/4/2025).

    Perwakilan dari Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Eko Medistianto, menjelaskan bahwa tim yang dikirim terdiri dari tenaga medis dengan berbagai keahlian, termasuk dokter spesialis bedah, ortopedi, anestesi, penyakit dalam, anak, dan emergensi.

    Selain itu, tim juga mencakup perawat, tenaga farmasi, bidan, serta tenaga logistik dan administrasi.

    Bantuan ini dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Luar Negeri, bekerja sama dengan berbagai instansi terkait guna memastikan penyaluran yang tepat dan efektif di lapangan.

    Gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang Myanmar pada 28 Maret 2025 pukul 12.50 waktu setempat, dengan dampak terbesar di wilayah Sagaing, Mandalay, dan Naypyidaw.

    Hingga saat ini, tercatat sekitar 1.700 orang meninggal dunia, 3.500 orang mengalami luka-luka, serta ribuan rumah dan infrastruktur lainnya mengalami kerusakan parah. Kondisi ini menyebabkan fasilitas kesehatan di daerah terdampak mengalami kesulitan dalam menangani jumlah korban yang sangat besar.

    GEMPA DI MYANMAR – Tangkapan layar YouTube Radio Free Asia yang diambil pada Minggu (30/3/2025). Foto ini menunjukkan Tim penyelamat di Myanmar menyelamatkan Phyu Lay Khaing dari reruntuhan gedung apartemen yang runtuh di Mandalay pada Sabtu (29/3/2025). (Tangkapan layar YouTube Radio Free Asia)

    Sejak 31 Maret 2025, Indonesia telah mengirimkan bantuan awal berupa tim tanggap darurat yang terdiri dari unsur BNPB dan Indonesia Search and Rescue (INASAR).

    Bantuan Indonesia untuk Myanmar mencakup 124 ton barang kebutuhan darurat dengan total nilai sekitar 1,2 juta USD. Barang-barang yang paling dibutuhkan, seperti tempat berlindung sementara (shelter), alat kesehatan, dan obat-obatan, menjadi prioritas utama dalam pengiriman bantuan.

  • RI Kirim Pasokan Obat-Bantuan Kesehatan Senilai Rp 5 Miliar ke Myanmar

    RI Kirim Pasokan Obat-Bantuan Kesehatan Senilai Rp 5 Miliar ke Myanmar

    Jakarta

    Indonesia ikut mengirimkan bantuan kesehatan termasuk pasokan medis untuk korban bencana gempa di Myanmar, dengan total senilai Rp 5 miliar. Pemerintah juga memberangkatkan tim emergency medical team (EMT). EMT terdiri dari 35 tenaga medis, mereka akan membantu penanggulangan bencana di Myanmar.

    Tim medis disebut akan berada di Myanmar selama satu bulan penuh. Baik untuk memberikan bantuan medis korban warga negara Myanmar maupun warga negara Indonesia di sana yang ikut terdampak.

    “Mudah-mudahan, setelah lebaran, banyak yang bisa dilakukan untuk tidak hanya orang Indonesia, tetapi juga penduduk Myanmar yang sekarang sedang mengalami bencana,” beber Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan tertulis, Jumat (4/4/2025).

    Adapun tenaga medis yang diberangkatkan ke Myanmar meliputi:

    dokter spesialis bedahdokter spesialis ortopedidokter spesialis anestesidokter spesialis penyakit dalamdokter spesialis anakdokter emergensi.

    Selain itu, tim juga mencakup perawat, tenaga farmasi, bidan, serta tenaga logistik dan administrasi.

    Gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang Myanmar pada 28 Maret 2025 pukul 12.50 waktu setempat, dengan dampak terbesar di wilayah Sagaing, Mandalay, dan Naypyidaw. Hingga saat ini, tercatat sekitar 1.700 orang meninggal dunia, 3.500 orang mengalami luka-luka, serta ribuan rumah dan infrastruktur lainnya mengalami kerusakan parah. Kondisi ini menyebabkan fasilitas kesehatan di daerah terdampak mengalami kesulitan dalam menangani jumlah korban yang sangat besar.

    Kemenkes RI menyebut sejauh ini nihil laporan kasus WNI yang ikut menjadi korban gempa Myanmar. Meski begitu, pemerintah disebut akan terus memantau kondisi WNI di sana.

    Sejak 31 Maret 2025, Indonesia telah mengirimkan bantuan awal berupa tim tanggap darurat yang terdiri dari unsur BNPB dan Indonesia Search and Rescue (INASAR) untuk memberikan bantuan pertama dan mendukung upaya penyelamatan di lapangan.

    “Bantuan besar berupa logistik dan medis sudah kami persiapkan untuk diberikan kepada korban gempa,” beber Menteri Luar Negeri Sugiono.

    Bantuan Indonesia untuk Myanmar mencakup 124 ton barang kebutuhan darurat dengan total nilai sekitar 1,2 juta USD. Barang-barang yang paling dibutuhkan, seperti tempat berlindung sementara (shelter), alat kesehatan, dan obat-obatan, menjadi prioritas utama dalam pengiriman bantuan.

    Pemerintah Indonesia memastikan bahwa seluruh bantuan yang dikirimkan sesuai dengan kebutuhan mendesak para korban di lokasi bencana. “Ke depan, kami akan terus memantau situasi di Myanmar dan memastikan bantuan sampai ke tangan yang membutuhkan,” tambah Sugiono.

    (naf/naf)

  • Jelang Pengumuman Tarif Baru Trump, Airlangga Bangun Komunikasi dengan Kongres AS

    Jelang Pengumuman Tarif Baru Trump, Airlangga Bangun Komunikasi dengan Kongres AS

    Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa jam sebelum Presiden Donald Trump mengumumkan pengenaan tarif impor kepada beberapa negara, termasuk Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjalin komunikasi dengan Anggota Kongres Amerika Serikat (AS).

    Airlangga melaksanakan video conference dengan Anggota Kongres AS dari Partai Republik Carol Miller pada Selasa (1/4/2025). Agenda tersebut membahas beberapa potensi kerja sama antara Indonesia dengan Negeri Paman Sam selama masa pemerintahan Trump.

    Pertemuan virtual tersebut menyoroti pentingnya posisi Indonesia dalam tatanan kawasan Indo-Pasifik. Selain itu juga peran strategis Indonesia dalam beberapa forum multilateral seperti Asean, G20, dan APEC. 

    Melalui peran tersebut, Indonesia dapat membuka peluang kerja sama dengan AS pada beberapa sektor. Dua di antaranya adalah investasi dan perdagangan terhadap komoditas-komoditas strategis antarkedua negara.

    Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia sangat mengapresiasi hubungan bilateral yang baik dengan Amerika Serikat, baik dalam kerja sama ekonomi maupun bentuk lainnya. 

    “Untuk mendukung ketahanan pangan domestik, kami berharap bahwa kerja sama perdagangan pada komoditas pangan esensial seperti kacang kedelai dan gandum dapat diteruskan,” katanya melalui keterangan pers Kamis malam (3/4/2025).

    Congresswoman Miller menyampaikan bahwa AS akan berfokus pada tiga aspek yang menjadi prioritas hubungan dengan Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Trump, yaitu kerja sama, stabilitas kawasan, dan keamanan.

    “Good trading partners makes good friends. Kami mengapresiasi peran penting Indonesia dalam kawasan Indo-Pasifik dan ASEAN serta akan terus menjalin hubungan diplomatik secara bilateral yang baik dengan Indonesia,” jelasnya.

    Airlangga menerangkan bahwa selain kerja sama pada perdagangan di sektor pangan, potensi lain yang bisa dijalin yaitu bidang ekonomi bersih seperti carbon capture and storage (CCS) serta mineral kritis dapat diteruskan.

    “Kerja sama strategis dengan Amerika Serikat pada kedua sektor ini dapat secara signfiikan mendorong posisi Indonesia pada sektor ekonomi bersih dan rantai pasok mineral kritis global,” jelas Airlangga.

    Beberapa jam setelah pertemuan tersebut, Trump mengumumkan pengenaan tarif impor terhadap beberapa negara pada Rabu siang waktu setempat.

    Tarif baru tersebut akan mulai berlaku pada 9 April 2025. Trump menganggap kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) kurang adil sehingga menetapkan tarif 32% ke Indonesia.

    Untuk kawasan Asean, tarif yang dikenakan ke Indonesia (32%) lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia (24%) dan Filipina (17%), namun lebih rendah dibandingkan Thailand (36%).

    Sementara itu, Kamboja (49%) menjadi negara dengan tarif timbal balik tertinggi di kawasan Asean, disusul Laos (48%), Vietnam (46%), dan Myanmar (44%).

    “Indonesia menerapkan persyaratan konten lokal di berbagai sektor, rezim perizinan impor yang kompleks, dan mulai tahun ini akan mengharuskan perusahaan sumber daya alam untuk memindahkan semua pendapatan ekspor ke dalam negeri untuk transaksi senilai US$250.000 atau lebih,” tulis keterangan resmi Gedung Putih, dikutip Kamis (3/4/2025). (Surya Dua Artha Simanjuntak)