Negara: Myanmar

  • Ganda Putri dan Putra Kompak Dapat Tiket Perempat Final

    Ganda Putri dan Putra Kompak Dapat Tiket Perempat Final

    JAKARTA – Empat ganda Indonesia dari cabang olahraga (cabor) bulu tangkis kompak mendapat tiket babak perempat final SEA Games Thailand 2025.

    Dari ganda putra, tiket pertama diamankan oleh pasangan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana. Unggulan keempat tersebut menghentikan Hein Thiha Aung/Phone Htet Zhaw dari Myanmar dengan skor akhir 21-4 dan 21-7.

    Pada babak delapan besar nanti, Leo/Bagas akan bersua dengan ganda putra asal Singapura, yakni Eng Keat Wesley Koh/Junsuke Kubo, yang mendapat tiket usai mengandaskan pasangan Christian Bernardo/Alvin Morada dari Filipina.

    Pasangan berikutnya yang ikut melangkah ke babak perempat final ialah Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani. Mereka menghentikan pasangan Phyo Thurain Kyaw/Lal Zuidika yang berasal dari Myanmar.

    Sabar/Reza, yang berstatus unggulan ketiga di nomor individual, selanjutnya akan bertemu Solomon Jr. Padiz/Julius Villabrille (Filipina). Pasangan itu memulangkan Donovan Willard Wee/Jia Hao Howin Wong (Singapura).

    Adapun dua tiket dari sektor ganda putri didapat oleh pasangan Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum dan Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari.

    Rachel/Febi, yang berstatus sebagai unggulan keempat, menjaga harapan mereka berkat kemenangan atas Zheng Hong Li/Zheng Yan Li. Selanjutnya mereka bertemu dengan pasangan Pham Thi Dieu Ly/Pham Thi Khanh dari Vietnam.

    Sementara itu, pasangan Febi/Meilysa menghentikan Insyirah Khan/Lee Xin Yi Megan dari Singapura untuk bersua dengan unggulan kedua asal Malaysia, yakni pasangan Go Pei Kee/Teoh Mei Xing.

    Secara keseluruhan, bulu tangkis Indonesia berhasil menempatkan sembilan wakil di babak perempat final. Sisa lima wakil lainnya terdiri dari dua tunggal putri, dua tunggal putra, dan satu ganda campuran.

    Dari tunggal putri, tiket didapat Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi dan Putri Kusuma Wardani—yang mendapat bye di babak 16 besar. Dari tunggal putra, ada Alwi Farhan dan Mohammad Zaki Ubaidillah dan dari ganda campuran ada Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu.

    Satu-satunya wakil yang angkat koper lebih awal ialah Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah. Perjalanan pasangan ini kandas di babak 16 besar usai ditekuk oleh Hee Yong Kai Terry/Jin Yu Jia.

  • Junta Myanmar Gempur Rumah Sakit di Rakhine, 31 Orang Tewas

    Junta Myanmar Gempur Rumah Sakit di Rakhine, 31 Orang Tewas

    Naypyitaw

    Serangan udara junta militer Myanmar menghantam sebuah rumah sakit di wilayah Rakhine. Nahas, lebih dari 30 orang tewas akibat serangan mematikan tersebut.

    Serangan itu terjadi saat junta Myanmar semakin gencar melancarkan serangan menjelang pemilu yang dimulai bulan ini.

    Laporan pemantau konflik menyebut junta meningkatkan serangan udara dari tahun ke tahun sejak dimulainya perang sipil Myanmar, setelah militer merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 2021 yang mengakhiri pemerintahan sipil demokratis di negara tersebut.

    Junta Myanmar telah menetapkan pemilu dimulai 28 Desember mendatang, dengan menggembar-gemborkan pemungutan suara sebagai jalan keluar dari pertempuran. Namun, kelompok pemberontak bertekad untuk menghalangi pemungutan suara di wilayah yang mereka kuasai.

    Junta militer Myanmar, seperti dilansir AFP, Kamis (11/12/2025), melancarkan serangan udara terbaru dengan mengebom rumah sakit umum Mrauk-U di negara bagian Rakhine sebelah barat, yang berbatasan dengan Bangladesh, pada Rabu (10/12) malam.

    “Situasinya sangat mengerikan,” kata seorang pekerja bantuan di lokasi serangan, Wai Hun Aung.

    “Untuk saat ini, kami dapat memastikan ada 31 korban tewas dan kami memperkirakan akan ada lebih banyak korban tewas,” sebutnya.

    “Selain itu, ada 68 orang mengalami luka-luka dan jumlah akan terus bertambah,” imbuh Wai dalam keterangannya.

    Setidaknya 20 jenazah yang terbungkus kain tergeletak di atas tanah di luar rumah sakit setempat semalam.

    Sejauh ini, belum ada tanggapan langsung dari junta Myanmar atas laporan tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • China Buru 100 Buronan Scam Online, Siapkan Imbalan Rp 471 Juta

    China Buru 100 Buronan Scam Online, Siapkan Imbalan Rp 471 Juta

    Beijing

    Otoritas China mengeluarkan pemberitahuan pencarian untuk 100 buronan terkait jaringan scam online lintas perbatasan. Mereka yang diburu termasuk sejumlah anggota kunci dalam kelompok kriminal besar yang berbasis di Myanmar bagian utara, saat pemberantasan scam online digencarkan.

    Dalam pemberitahuan yang dirilis Kementerian Keamanan Publik (MPS), seperti dilansir Channel News Asia, Selasa (9/12/2025), otoritas China menawarkan imbalan atau hadiah sebesar 200.000 Yuan, atau setara Rp 471,6 juta, kepada siapa pun yang memberikan petunjuk atau bantuan efektif untuk penangkapan setiap buronan.

    Dalam beberapa tahun terakhir, sebut MPS, para buronan kunci yang terlibat dalam sindikat penipuan, berada di bawah perlindungan “kekuatan luar negeri”, telah mengorganisir dan merekrut orang-orang untuk terlibat dalam aktivitas penipuan jangka panjang yang menargetkan warga negara China.

    MPS tidak menyebut lebih lanjut soal negara yang dimaksudnya. Hanya dikatakan oleh MPS bahwa aktivitas penipuan itu melibatkan “jumlah uang yang sangat besar dan menunjukkan sifat yang sangat mengerikan”.

    Para tersangka seperti Wu Qiping, Wu Qingzheng, Fu Xiaobin, dan Ou Changhua, menurut MPS, semuanya terkait dengan kelompok kriminal yang disebut “empat keluarga” di Myanmar bagian utara — merujuk pada kelompok kriminal terkena yang beroperasi di area dekat perbatasan China.

    MPS mengatakan bahwa sejak meluncurkan “operasi khusus” untuk memerangi kejahatan di Myanmar bagian utara yang menargetkan warga negara China, sebanyak 100 tersangka itu terus beraksi “tanpa hambatan atau keraguan”.

    Badan-badan keamanan publik di beberapa wilayah China, termasuk Hangzhou di Provinsi Zhejiang, kota Quanzhou di Provinsi Fujian, Shenzhen, Kunming, dan Chongqing telah mengeluarkan pemberitahuan mengenai hadiah publik untuk setiap buronan yang berhasil ditangkap.

    “Siapa pun yang memiliki informasi relevan didesak untuk segera melaporkannya kepada otoritas keamanan publik. Identitas para informan akan dijaga kerahasiaannya,” tegas pemberitahuan tersebut.

    Ditegaskan juga dalam pemberitahuan itu bahwa “pembalasan terhadap informan akan dihukum berat sesuai aturan hukum”.

    Otoritas China juga mendesak para buronan untuk menyerahkan diri dan meminta keringanan hukuman.

    Dalam pernyataan terpisah, MPS mengatakan pada Senin (8/12) bahwa total 1.178 warga China yang terlibat sindikat penipuan di Myawaddy, Myanmar, telah dipulangkan ke China sejak awal Desember ini. Para tersangka itu diserahkan secara bertahap via Thailand dengan pengawalan ketat Kepolisian China.

    Sementara itu, laporan kantor berita Xinhua menyebutkan bahwa sejak 20 Februari lalu, lebih dari 6.600 warga China yang diduga terlibat sindikat penipuan di luar negeri telah dipulangkan ke China.

    Tonton juga video “Penggerebekan Besar-besaran Markas Scam di Myanmar, 1.600 WNA Dibekuk”

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Kalah dari Filipina, Timnas Indonesia U-22 Bisa Tersingkir Lebih Cepat di Sea Games 2025

    Kalah dari Filipina, Timnas Indonesia U-22 Bisa Tersingkir Lebih Cepat di Sea Games 2025

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Timnas Indonesia U-22 bisa angkat koper lebih cepat dari ajang Sea Games 2025.

    Sebelumnya, Timnas Indonesia U-22 harus menelan kekalahan di ajang Sea Games 2025.

    Kekalahan ini didapatkan Timnas Indonesia U-22 dari Filipina di laga perdana grupnya.

    Laga yang berlangsung di Stadion 700th Anniversary, Chiang Mai, Thailand, Filipina 1-0 Indonesia.

    Satu-satunya gol kemenangan dari Filipina diciptakan oleh Otu Banatao lewat lemparan ke dalam yang disambarnya di menit ke-45.

    Kekalahan ini membuat skuad asuhan pelatih Indra Sjafri itu berada di posisi sulit untuk mendapatkan tiket ke babak semifinal.

    Bahkan, mereka bisa dipastikan tersingkir dari ajang ini sebelum memainkan laga kedua mereka menghadapi Myanmar.

    Hal itu lantaran laga Vietnam vs Malaysia bakal digelar pada Kamis (11/12/2025) alias satu hari sebelum duel Indonesia vs Myanmar.

    Andai duel Vietnam vs Malaysia berakhir imbang, otomatis Timnas Indonesia U-23 dipastikan tersingkir.

    Hasil imbang membuag Vietnam keluar jadi runner up terbaik dengan nilai empat poin, tak mungkin bisa dikejar Timnas Indonesia U-23 dengan sisa satu laga.

    Itu berarti skuad Garuda muda tinggal berharap ke Malaysia agar bisa meraih kemenangan di laga ini.

    Pasalnya, Malaysia punya selisih gol yang lebih bagus dibanding Vietnam.

    Andai Malaysia menang atas Vietnam, misal dengan selisih satu gol, berarti Vietnam ada di posisi runner up dengan selisih gol nol.

    Jika skenario ini tercipta, maka Ivar Jenner dan kawan-kawan hanya butuh kemenangan dua gol untuk memastikan tiket ke babak semifinal.

  • Perang Saudara Picu Lonjakan Produksi Narkoba di Myanmar

    Perang Saudara Picu Lonjakan Produksi Narkoba di Myanmar

    Jakarta

    Data terbaru tentang produksi opium dan metamfetamin di Myanmar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa menempatkan negara yang dilanda perang tersebut sebagai pusat perdagangan narkoba ilegal bernilai miliaran dolar di Asia.

    Budidaya opium meningkat 17% menjadi lebih dari 53.000 hektare selama setahun terakhir, jumlah tertinggi dalam satu dekade, menurut survei opium terbaru Myanmar oleh Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) yang diterbitkan minggu ini.

    Yang paling mencolok, Myanmar masih menjadi produsen opium terbesar di dunia. Negara tersebut merebut posisi itu dari Afganistan pada 2023, dua tahun setelah Taliban mengambil alih kekuasaan dan memberantas sebagian besar ladang opium di negara itu.

    Data UNODC yang dirilis awal tahun ini juga menunjukkan bahwa penyitaan metamfetamin di Asia Timur dan Asia Tenggara pada 2024 mencapai rekor 236 ton.

    Sebagian besar narkoba tersebut diyakini diproduksi di Myanmar. Menurut PBB, kombinasi meningkatnya penyitaan dan menurunnya harga di jalanan menunjukkan bahwa produksi di dalam Myanmar terus meningkat.

    Kartel Cina yang dilindungi di segitiga emas

    “Saya tidak akan benar-benar mengatakan Myanmar sebagai negara adalah pemasok, tetapi ada kelompok kriminal yang memproduksi dan menyelundupkan metamfetamin dan heroin,” kata Inshik Sim, peneliti narkoba ilegal UNODC untuk Asia Pasifik, kepada DW.

    Myanmar telah menjadi produsen narkoba utama selama beberapa dekade, sebagian karena faktor geografisnya. Negara tersebut, yang dulu dikenal sebagai Burma, berada di salah satu sudut Segitiga Emas yang terkenal, di mana daerah perbatasannya yang terjal dan penuh kejahatan berbatasan dengan Laos dan Thailand.

    Produksi metamfetamin didongkrak perang saudara

    Perang saudara kacau yang dipicu oleh kudeta militer 2021 menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhan perdagangan narkoba Myanmar, menurut PBB. Ekonomi resmi negara runtuh, penegakan hukum melemah, dan para panglima perang membutuhkan lebih banyak uang untuk mendanai pasukan pribadi mereka.

    “Karena konflik, ada kebutuhan bagi orang-orang untuk mencari uang, baik itu kelompok bersenjata maupun petani, karena konflik mengacaukan ekonomi… Dan saya pikir budidaya opium adalah salah satu dampaknya,” kata Sim.

    Produksi metamfetamin sudah meningkat jauh sebelum kudeta, tetapi, menurut Sim, perang saudara kemungkinan besar ikut mempercepat tren tersebut.

    Krisis narkoba ‘meningkat pesat &rsquo

    Thailand mengalami dampak paling besar dari ledakan narkoba yang terjadi di seberang perbatasannya dengan Myanmar. Tahun lalu, pejabat Thailand menyita jumlah metamfetamin Myanmar yang sangat besar, termasuk rekor 1 miliar tablet.

    “Angka-angka ini adalah peringatan jelas bahwa masalah narkoba tidak hanya berlanjut tetapi kini berkembang sangat cepat,” kata Thanapon Thanikkun, kepala intelijen di Kantor Dewan Pengawas Narkotika Thailand.

    Ia memperingatkan bahwa para penyelundup memanfaatkan jaringan transportasi Thailand yang maju untuk mengirimkan produk mereka melalui darat, udara, dan laut, sekaligus meninggalkan masalah penyalahgunaan narkoba yang semakin parah.

    UNODC mengonfirmasi bahwa penggunaan metamfetamin meningkat di Thailand dan sebagian besar Asia Tenggara.

    Petani dan pejuang bergantung pada penjualan narkoba

    Bagi kelompok bersenjata yang memasok kebutuhan regional dari Myanmar, menjual narkoba adalah cara cepat untuk memperoleh senjata, kata Khun Oo, wakil ketua Organisasi Pemuda Pa-O, kelompok non-pemerintah yang menangani isu sosial di negara bagian Shan. Pa-O adalah salah satu kelompok etnis utama di negara bagian tersebut.

    “Mereka [kelompok bersenjata] membutuhkan senjata, sumber daya manusia, dan uang, jadi inilah cara mereka mendapatkannya, melalui perdagangan narkoba,” katanya.

    Berbeda dengan metamfetamin, yang bisa diproduksi di laboratorium kecil dalam jumlah besar oleh sedikit orang, produksi opium melibatkan banyak petani.

    Poppy telah lama menjadi tanaman penghasil uang di Myanmar saat masa-masa sulit. Khun Oo mengatakan perang saudara membuat petani jauh lebih sulit membawa hasil panen mereka ke pasar, sementara para penyelundup narkoba yang membeli opium justru datang kepada mereka.

    “Dulu, mereka masih bisa bertani tanaman lain,” katanya, tetapi sekarang, “mereka tidak punya pilihan” selain menanam opium.

    Menurut Khun Oo, para penyelundup juga membayar petani hingga USD 500 (sekitar Rp8,34juta) untuk sekitar satu kilogram opium mentah di beberapa daerah, setidaknya dua kali lipat dari harga sebelum kudeta, membuat poppy semakin menarik.

    Heroin Myanmar ditemukan di Afrika dan Eropa

    Produk dari ladang opium dan laboratorium metamfetamin Myanmar menyebar luas ke seluruh kawasan dan dunia.

    Setelah keluar dari Myanmar menuju Laos dan Thailand, narkoba tersebut menyebar ke seluruh Asia Tenggara, dan dari sana dijual dengan harga tinggi di negara-negara seperti Jepang dan Australia.

    Tahun lalu, Kepolisian Federal Australia memperkirakan bahwa hingga 70% metamfetamin kristal yang dikonsumsi di negara tersebut berasal dari Myanmar.

    Sim mengatakan Cina kemungkinan masih menjadi pasar utama heroin Myanmar. Namun, penyitaan terbaru menunjukkan bahwa para penyelundup kini juga mengincar wilayah barat.

    UNODC mencatat serangkaian penyitaan metamfetamin dan heroin baru-baru ini di timur laut India, yang juga berbatasan dengan Myanmar.

    Selain itu, serangkaian penyitaan heroin Myanmar dalam jumlah kecil namun tidak biasa di Nigeria dan beberapa bagian Eropa, lewat Thailand, dapat menandakan bahwa kartel Myanmar berupaya memperluas pasar mereka ke benua-benua baru.

    “Kami sebelumnya tidak melihat aliran perdagangan heroin seperti ini dari kawasan ini ke wilayah lain, karena pasar tradisional heroin dari Segitiga Emas pada dasarnya adalah Asia Timur, Asia Tenggara, dan sebagian Oceania. Namun sekarang kami melihat aliran ke barat juga terjadi,” kata Sim.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Rahka Susanto
    Editor: Yuniman Farid


    (ita/ita)

  • Retno Marsudi Raih Penghargaan BIG 40

    Retno Marsudi Raih Penghargaan BIG 40

    Bisnis.com, JAKARTA – Bisnis Indonesia Group (BIG) menganugerahkan penghargaan BIG 40 kepada Retno Lestari Priansari Marsudi, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia periode 2014–2024 atas kontribusinya dalam memperkuat posisi diplomasi Indonesia di panggung global. 

    Penghargaan kategori International Diplomacy and Global Statesmanship Icon ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kiprah dan pengabdian Retno Marsudi sebagai diplomat perempuan pertama yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, yang menorehkan sejarah melalui kepemimpinan diplomasi Indonesia yang humanis, berintegritas, dan berprinsip kuat dengan memegang prinsip Bebas Aktif sesuai amanat UUD 1945.

    Selama dua periode kepemimpinannya, Retno berhasil membawa Indonesia menjadi salah satu aktor kunci dalam isu-isu internasional, terutama terkait diplomasi kemanusiaan, perdamaian dunia, perlindungan warga negara, serta penguatan multilateralisme.

    Di tengah dinamika geopolitik global yang semakin kompleks, beliau tampil sebagai salah satu tokoh penjaga marwah Indonesia dan memperluas pengaruh diplomasi Indonesia di berbagai forum internasional.

    Retno Marsudi pun dikenal sebagai diplomat yang menorehkan sejumlah pencapaian penting sejak memulai kariernya di Kementerian Luar Negeri. Lahir pada 27 November 1962, Retno menempuh pendidikan dalam bidang hubungan internasional dan diplomasi, kemudian mengemban berbagai jabatan strategis. 

    Posisi penting yang pernah diembannya antara lain Duta Besar Indonesia untuk Belanda (2012–2014), Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri, hingga dipercaya menjadi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (2014–2024) dan menjadi perempuan pertama yang menduduki posisi tersebut. Kariernya ditandai dengan rekam jejak kuat dalam isu perlindungan WNI, diplomasi untuk Palestina, serta upaya mediasi konflik internasional.

    Retno dikenal sebagai penggerak diplomasi kemanusiaan yang konsisten. Dia memimpin berbagai inisiatif bantuan kemanusiaan untuk Palestina, Afghanistan, Myanmar, dan wilayah-wilayah krisis lain, menjadikan Indonesia salah satu suara moral dunia dalam isu kemanusiaan.

    Di bawah kepemimpinannya, Indonesia aktif dalam berbagai misi perdamaian PBB, mendorong penyelesaian konflik melalui dialog, serta memperkuat kerja sama kawasan melalui ASEAN dan organisasi internasional lainnya.

    Salah satu warisan terbesarnya adalah transformasi perlindungan WNI di luar negeri. Melalui sistem terpadu dan respons cepat, Indonesia dikenal sebagai negara yang memprioritaskan keselamatan warganya di luar negeri.

    Retno berperan besar dalam membuka akses pasar dan memperkuat hubungan dagang Indonesia dengan berbagai negara. Beliau mendorong diplomasi ekonomi sebagai salah satu pilar kebijakan luar negeri modern.

    Retno kerap menjadi juru bicara Indonesia pada forum G20, PBB, dan platform internasional lainnya. Dengan gaya diplomasi yang tegas namun syarat empati, beliau menempatkan Indonesia pada posisi strategis dalam berbagai isu global.

  • Putri KW Waspadai Myanmar di Laga Pertama SEA Games 2025

    Putri KW Waspadai Myanmar di Laga Pertama SEA Games 2025

    JAKARTA – Pebulu tangkis tunggal putri Putri Kusuma Wardani menolak untuk meremehkan Myanmar dalam pertandingan pertama beregu putri dalam ajang SEA Games 2025.

    Undian untuk pertandingan beregu dalam pesta olahraga multicabang dua tahunan itu sudah resmi dilakukan pada Sabtu, 6 Desember 2025. Tim putri memalui perjalanan dari perempatan final, sedangkan putra mendapat undian kosong sehingga langsung ke semifinal.

    Di atas kertas, tim putri Indonesia tentunya jauh lebih diunggulkan untuk menang dan ke semifinal. Akan tetapi, Putri yang sebagai tunggal putri pertama di tim tidak mau merasa superior.

    “Kalau dari tim sendiri pasti yakin untuk bisa menang melawan Myanmar besok di perempatfinal, tetapi kami tidak boleh meremehkan karena mereka punya tunggal putri yang lumayan bagus,” kata Putri.

    Putri kemungkinan besar akan turun pada pertandingan besok. Jika turun ia pasti melawan Thet Htar Thuzar, yang merupakan tunggal putri andalan negara lawan.

    Pebulu tangkis kelahiran Tangerang itu mengaku deg-degan karena ini menjadi pengalaman pertama dia berstatus sebagai tunggal putri pertama di ajang beregu tim putri Indonesia.

    “Sekarang benar-benar jadi tunggal pertama. Agak tegang karena kalau di beregu, pembukaan pertama itu cukup menentukan tim ke bawahnya. Bila bisa menang, selebihnya bisa lebih yakin,” kata dia.

    Kabid Binpres Pelatnas PBSI Eng Hian optimistis Indonesia seharusnya bisa menembus babak semifinal melawan Myanmar sehingga ia mewanti-wanti kemungkinan melawan Malaysia di tahap tersebut.

    “Besok tim putri akan bertemu Myanmar lalu bila melihat di semifinal sepertinya akan bertemu Malaysia. Tentunya ini akan kami mapping dari rekor pertemuan untuk meramu siapa yang akan turun,” ujar dia.

    Pertandingan bulu tangkis SEA Games 2025 akan digelar di Gymnasium 4 Thammasat University Rangsit Campus pada 7–10 Desember untuk nomor beregu, dan 11–14 Desember untuk nomor perseorangan.

  • AS Kaji Perluas Larangan Perjalanan untuk 30 Negara

    AS Kaji Perluas Larangan Perjalanan untuk 30 Negara

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan untuk memperluas jumlah negara yang tercakup dalam daftar larangan perjalanan. Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, menyebut lebih dari 30 negara bisa masuk ke daftar larangan perjalanan ke AS.

    “Saya tidak akan menyebutkan jumlahnya secara spesifik, tetapi jumlahnya lebih dari 30 (negara), dan Presiden (Donald Trump) terus mengevaluasi negara-negara yang ada,” kata Noem dalam wawancara dengan Fox News, seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (5/12/2025).

    Dalam wawancara pada Kamis (4/12) itu, Noem mempertanyakan mengapa AS harus mengizinkan masuk orang-orang dari negara tanpa “pemerintahan yang stabil”, yang tidak dapat “menopang dirinya sendiri” atau membantu memeriksa individu-individu yang ingin masuk ke wilayah AS.

    Noem, dalam pernyataan sebelumnya pada Senin (1/12), mengatakan bahwa dirinya merekomendasikan “larangan perjalanan sepenuhnya untuk setiap negara terkutuk yang telah membanjiri negara kita dengan pembunuh, lintah darat, dan pecandu hak”.

    Belum diketahui secara jelas negara mana saja yang akan terdampak larangan perjalanan yang diusulkan Noem tersebut, atau kapan larangan perjalanan itu akan mulai diberlakukan. Kementerian Dalam Negeri AS (DHS) mengatakan kepada media terkemuka Inggris, BBC, bahwa mereka akan segera mengumumkan daftarnya.

    Perdebatan mengenai larangan perjalanan semakin intensif setelah Trump pada 28 November lalu mengancam akan menghentikan migrasi secara permanen dari “negara-negara dunia ketiga”.

    Sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan kepada Fox News pada Senin (1/12) malam bahwa Trump telah mengumumkan larangan perjalanan beberapa bulan lalu untuk negara-negara “dunia ketiga dan negara gagal”.

    Dikatakan juga oleh Leavitt bahwa rekomendasi Noem akan “memperluas” larangan perjalanan tersebut hingga mencakup lebih banyak negara.

    Pemerintahan Trump, pada Selasa (2/12), mengumumkan penghentian sementara semua permohonan imigrasi, termasuk green card dan pemrosesan kewarganegaraan AS, yang diajukan oleh para imigran dari 19 negara non-Eropa, untuk alasan keamanan nasional dan keselamatan publik.

    Daftar negara yang terdampak kebijakan itu mencakup Afghanistan, Myanmar, Chad, Republik Kongo, Guinea Khatulistiwa, Eritrea, Haiti, Iran, Libya, Somalia, Sudan, Yaman, Burundi, Kuba, Laos, Sierra Leone, Togo, Turkmenistan, dan Venezuela.

    Kebijakan baru ini menangguhkan permohonan yang tertunda, dan mewajibkan semua imigran dari negara yang ada dalam daftar itu untuk “menjalani proses peninjauan ulang yang menyeluruh, termasuk wawancara potensial dan, jika perlu, wawancara ulang, untuk menilai secara menyeluruh semua ancaman terhadap keamanan nasional dan keselamatan publik”.

    Memorandum resmi yang menguraikan kebijakan baru itu mengutip penembakan terhadap sejumlah anggota Garda Nasional AS di Washington DC pekan lalu, di mana seorang pria Afghanistan telah ditangkap sebagai tersangka. Satu personel Garda Nasional tewas, sedangkan satu lainnya luka parah.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Fakta-fakta Penangkapan Dewi Astutik, Gembong Narkoba Jaringan Internasional Asal Ponorogo

    Fakta-fakta Penangkapan Dewi Astutik, Gembong Narkoba Jaringan Internasional Asal Ponorogo

    Bisnis.com, JAKARTA — Gembong narkoba asal Indonesia, Dewi Astutik telah ditangkap di sebuah Hotel, wilayah Sihanoukville, Kamboja pada Senin (1/12/2025).

    Dewi ditangkap berkat kolaborasi BNN bersama Kepolisian Kamboja, KBRI Phnom Penh, Atase Pertahanan RI, Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI serta Bea Cukai berhasil menangkap Dewi. 

    Penangkapan ini dilakukan setelah intelijen melaporkan lokasi Dewi yang terlacak di wilayah Kamboja ke otoritas RI.

    Dewi ditangkap di dalam kendaraan Toyota Prius di lobi hotel. Setelah melakukan verifikasi dan klarifikasi fisik, Dewi langsung diterbangkan ke ke Indonesia pada Selasa (2/12/2025).

    Lantas, bagaimana fakta-fakta penangkapan Dewi Astutik?

    Awal Mula Terendus 

    Nama Dewi mulai terendus setelah BNN menemukan 67 kardus berisi 2.000 bungkus sabu seberat 2.115.130 gram atau 2 ton. Dari pendalaman itu, petugas menangkap sejumlah pelaku berkebangsaan WNI dan WNA.

    Dari hasil penyelidikan, nama Dewi akhirnya mencuat. Tak hanya sekedar keroco. Dewi pun digadang-gadang sebagai pengendali atas barang haram tersebut untuk masuk ke Indonesia.

    Berdasarkan penyidikan terungkaplah sosok nama Dewi Astutik. yang diduga sebagai pengendali penyelundupan barang haram tersebut. 

    Daerah Operasi Dewi

    Dewi yang merupakan DPO sekaligus buruan Interpol merupakan sindikat narkoba yang beroperasi di kawasan segitiga emas Asean. Wilayah ini terkenal sebagai pusat jaringan narkoba Asia Tenggara, yang meliputi perbatasan Thailand, Myanmar, dan Laos.

    BNN juga menyatakan Dewi Astutik juga aktif beroperasi di wilayah bulan sabit emas (Golden Crescent) atau Asia Selatan. Di wilayah ini Dewi memproduksi sekaligus distribusi opium global yang mencakup pegunungan Afghanistan, Iran, dan Pakistan.

    Tak hanya itu, wilayah Laos, Hong Kong, Korea, Brasil, hingga Ethiopia juga menjadi daerah operasi Dewi Astutik dan kaki tangannya.

    Punya Rekanan Buron Asal Nigeria

    Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto menyatakan Dewi sempat terlibat terlibat dalam sindikat penipuan daring di Kamboja. Perempuan asal Ponorogo ini sempat bekerja sebagai penerjemah di kelompok penipuan tersebut.

    Namun, Dewi hanya satu bulan bekerja dalam praktik scam love itu. Tak selang lama keluar di tempat scam, Dewi bertemu warga Nigeria berinisial DON. Rekan Dewi ini kerap disebut sebagai “caretaker” sekaligus “Godfather” Dewi selama berada di Kamboja.

    “DON inilah yang menjadi caretaker dan Godfather PAR alias DA selama di Cambodia.

    Karena di Cambodia PAR merasa bs kendalikan semua jaringan dengan uang,” ujar Suyudi kepada wartawan, Rabu (3/12/2025).

    Sementara itu, berdasarkan informasi yang diterima BNN, DON telah ditangkap oleh otoritas Amerika dan saat ini telah berada di USA. 

    Peran Dewi 

    Berdasarkan catatan perjalanannya, Dewi sempat melakukan kejahatan terkait narkoba pada 2024. Dia termonitor dua kali ke Thailand dan Hongkong. Dewi dinyatakan sudah tidak berani berani masuk, karena sudah menjadi buronan.

    Wanita berusia 43 tahun ini memiliki peran sebagai pencari dan mengatur perjalanan kurir. Selain itu, Dewi juga bertanggungjawab dalam penyiapan narkoba untuk nantinya diselundupkan ke beberapa negara.

    “DA yang supply dan atur kurir. DON yang supply barang atau narkoba ke DA. DA siapkan pengemasan barangnya. DON yang membiayai jaringan melalui Dewi,” pungkas Suyudi.

  • Trump Setop Permohonan Imigrasi dari 19 Negara, Siapa Saja?

    Trump Setop Permohonan Imigrasi dari 19 Negara, Siapa Saja?

    W

    Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghentikan sementara semua permohonan imigrasi, termasuk green card dan pemrosesan kewarganegaraan AS, yang diajukan oleh para imigran dari 19 negara non-Eropa.

    Penghentian sementara ini, seperti dilansir Reuters, Rabu (3/12/2025), didasari kekhawatiran Washington atas keamanan nasional dan keselamatan publik.

    Langkah penangguhan permohonan imigrasi ini diumumkan otoritas AS pada Selasa (2/12) waktu setempat, dan diberlakukan bagi orang-orang yang berasal dari 19 negara yang telah dikenai larangan perjalanan parsial pada Juni lalu.

    Kebijakan terbaru Trump ini semakin membatasi imigrasi — yang memang menjadi inti dari platform politik presiden AS tersebut.

    Daftar negara yang terdampak kebijakan ini mencakup Afghanistan dan Somalia.

    Memorandum resmi yang menguraikan kebijakan baru tersebut mengutip penembakan terhadap sejumlah anggota Garda Nasional AS di Washington DC pekan lalu, di mana seorang pria Afghanistan telah ditangkap sebagai tersangka. Satu personel Garda Nasional itu tewas, sedangkan satu lainnya mengalami luka parah.

    Trump, baru-baru ini, juga meningkatkan retorika soal warga Somalia, dengan menyebut mereka “sampah” dan mengatakan “kita tidak ingin mereka berada di negara kita”.

    Daftar negara yang menjadi target kebijakan terbaru itu termasuk Afghanistan, Myanmar, Chad, Republik Kongo, Guinea Khatulistiwa, Eritrea, Haiti, Iran, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman. Negara-negara itu sebelumnya menjadi target pembatasan imigrasi paling ketat pada Juni lalu, termasuk penangguhan sepenuhnya untuk masuk ke AS dengan sedikit pengecualian.

    Negara-negara lainnya yang masuk dalam daftar tersebut, seperti Burundi, Kuba, Laos, Sierra Leone, Togo, Turkmenistan, dan Venezuela, juga dikenai pembatasan parsial sebelumnya.

    Kebijakan baru ini menangguhkan permohonan yang tertunda, dan mewajibkan semua imigran dari negara yang ada dalam daftar itu untuk “menjalani proses peninjauan ulang yang menyeluruh, termasuk wawancara potensial dan, jika perlu, wawancara ulang, untuk menilai secara menyeluruh semua ancaman terhadap keamanan nasional dan keselamatan publik”.

    Memorandum resmi itu mengutip beberapa kejahatan terbaru yang diduga dilakukan oleh para imigran di AS, termasuk serangan terhadap tentara Garda Nasional.

    Sejak kembali menjabat pada Januari lalu, Trump secara agresif memprioritaskan penindakan imigrasi, mengerahkan agen-agen federal ke kota-kota besar AS, dan menolak pencari suaka di perbatasan AS-Meksiko. Pemerintahan Trump sering menyoroti desakan deportasi, namun kurang menekankan upaya untuk menangkal imigrasi ilegal.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)