Negara: Myanmar

  • Brakkk! Detik-detik Mobil Produksi Indonesia Dites Tabrak

    Brakkk! Detik-detik Mobil Produksi Indonesia Dites Tabrak

    Jakarta

    Lembaga pengujian kendaraan baru Asia Tenggara, ASEAN NCAP (new car assessment program), menguji tingkat keamanan mobil Toyota Yaris Cross produksi Toyota Indonesia. Bagaimana hasilnya?

    Kanal YouTube ASEAN NCAP menyajikan video detik-detik Toyota Yaris Cross dites tabrak. Ada beberapa sesi pengetesan, yaitu sesi tes tabrak frontal, tes tabrak samping hingga pengujian fitur keselamatan pada mobil tersebut.

    Berdasarkan dokumen ASEAN NCAP, mobil yang dites tabrak itu adalah Toyota Yaris Cross produksi Indonesia yang dipasarkan di Indonesia, Brunei, Filipina, Laos, Myanmar, dan Vietnam. Perlu diketahui, Yaris Cross memang tak hanya dipasarkan untuk Indonesia, tapi juga sudah diekspor ke lebih dari 25 negara di kawasan Asia, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika.

    Dalam penilaian ASEAN NCAP, Toyota Yaris Cross memperoleh total skor 83,02 poin. Rinciannya adalah sebagai berikut:

    36,60 poin untuk perlindungan penumpang dewasa (AOP),17,32 poin untuk perlindungan anak-anak (COP),16,89 poin untuk teknologi keselamatan aktif (Safety Assist),12,21 poin untuk keselamatan pengendara motor (Motorcyclist Safety).

    Dalam hal perlindungan penumpang dewasa ketika tes tabrak depan, kompartemen penumpang depan SUV tetap stabil. Data yang diperoleh dari boneka uji menunjukkan terdapat perlindungan yang memadai untuk dada penghuni kendaraan. Selain itu, kaki bagian bawah kanan pengemudi mendapat perlindungan marginal dalam pengujian tersebut.

    Yaris Cross dilengkapi dengan 6 airbag, Electronic Stability Control (ESC), Anti-lock Braking System (ABS), Seatbelt Reminder System (SBR) untuk penumpang depan dan belakang, serta teknologi Pedestrian Protection (PP) sebagai standar di semua variannya.

    SUV 5-seater ini juga menawarkan teknologi bantuan keselamatan yang tersedia baik sebagai standar maupun opsional, meliputi Autonomous Emergency Braking (AEB) City, AEB Inter-Urban, Lane Departure Warning (LDW), Forward Collision Warning (FCW), Lane Keep Assist (LKA), Blind Spot Detection (BSD), dan Auto High Beam (AHB).

    “Toyota Yaris Cross telah menunjukkan performa yang baik di semua kategori penilaian dan berhasil meraih skor total 83,02 poin. Berdasarkan skor luar biasa ini, Yaris Cross baru dianugerahi peringkat 5-Star ASEAN NCAP,” demikian dikutip dari dokumen ASEAN NCAP.

    (rgr/dry)

  • Negosiasi Rampung September 2025, Tarif Resiprokal AS-Indonesia Bisa Turun Lagi? – Page 3

    Negosiasi Rampung September 2025, Tarif Resiprokal AS-Indonesia Bisa Turun Lagi? – Page 3

    Menurutnya, tarif 19 persen bagi produk asal RI masih lebih baik dari sejumlah negara tetangga. Diantaranya, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Kamboja kena tarif sama yakni 19 persen. Sementara itu, Vietnam dikenakan tarif 20-40 persen, Brunei Darussalam 25 persen, serta Laos dan Myanmar sebesar 40 persen.

    “Kalau kita lihat kita ini dapat tarif resiprokal 19 persen, artinya ini tarif yang cukup bagus atau tarif yang kecil di negara-negara Asean termasuk beberapa negara seperti Malaysia, Filipina dan Thailand,” ungkapnya.

    Pada akhirnya, Budi tetap akan menghitung potensi pasar AS bagi produk Indonesia. “Kita melihat lagi pasar di Amerika, artinya kalau pasarnya ke Amerika tetap bergairah terus berarti kesempatan kita akan semakin besar karena kita mendapat tarif yang lebih bagus dibanding negara lain,” tuturnya.

     

  • Intip Negara Pesaing Berat Produk Ekspor Indonesia ke AS – Page 3

    Intip Negara Pesaing Berat Produk Ekspor Indonesia ke AS – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Budi Santoso mulai ancang-ancang antisipasi pesaing produk Indonesia ke pasar Amerika Serikat (AS). Menyusul rencana tarif resiprokal baru yang akan berlaku dalam waktu dekat.

    Budi menyampaikan saat ini sedang menghitung potensi produk RI ke pasar AS atas tarif impor baru yang telah disepakati. Termasuk mengintip negara-negara pesaing produk serupa di pasar tersebut.

    “Kita juga sudah mulai mengintip dari 10 produk ekspor kita, produk utama kita, siapa pesaingnya, pesaing dari 10 produk itu berapa dapat tarif resiprokal dan saya pikir kita masih kompetitif dengan tarif-tarif yang diberikan kepada pesaing kita,” kata Budi dalam Konferensi Pers Kinerja Ekspor Semester I, di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (4/8/2025).

    Menurutnya, tarif 19 persen bagi produk asal RI masih lebih baik dari sejumlah negara tetangga. Diantaranya, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Kamboja kena tarif sama yakni 19 persen. Sementara itu, Vietnam dikenakan tarif 20-40 persen, Brunei Darussalam 25 persen, serta Laos dan Myanmar sebesar 40 persen.

    “Kalau kita lihat kita ini dapat tarif resiprokal 19 persen, artinya ini tarif yang cukup bagus atau tarif yang kecil di negara-negara ASEAN termasuk beberapa negara seperti Malaysia, Filipina dan Thailand,” ungkapnya.

    Pada akhirnya, Budi tetap akan menghitung potensi pasar AS bagi produk Indonesia. “Kita melihat lagi pasar di Amerika, artinya kalau pasarnya ke Amerika tetap bergairah terus berarti kesempatan Indonesia akan semakin besar karena kita mendapat tarif resiprokal yang lebih bagus dibanding negara lain,” tuturnya.

     

  • Yangon Galacticos Juara PMWC 2025, Tim Indonesia Alter Ego Peringkat 8

    Yangon Galacticos Juara PMWC 2025, Tim Indonesia Alter Ego Peringkat 8

    Jakarta

    PUBG Mobile World Cup (PMWC) 2025 sudah berakhir. Tim asal Myanmar, Yangon Galacticos, yang berhasil meraih gelar juaranya.

    Yangon keluar sebagai tim PUBG Mobile terkuat di dunia, setelah mengemas poin terbanyak. Mereka mengantongi total 157 poin, dari akumulasi poin placement dan elims.

    Pantauan detikINET dari siaran langsungnya yang tayang di PUBG Mobile Esports, Senin (4/8/2025), selama grand final, tim tersebut sukses menyabet empat winner winner chicken dinner (WWCD). Alhasil poin placement yang dikumpulkan pun begitu besar.

    Sementara peringkat duanya ada Weibo Gaming, yang memiliki selisih poin tidak terlalu jauh dari sang jawara. Mereka memperoleh total 142 poin. Sedangkan peringkat tiganya Alpha Gaming, hanya terpaut satu poin saja dari Weibo Gaming.

    Dengan torehan ciamik ini, Yangon Galacticos tak hanya mendapatkan gelar juara dunia, tapi juga bagian terbanyak dari total hadiah yang sudah disiapkan panitia di grand final. Mereka mengantongi setidaknya USD 500 ribu atau sekitar Rp 8,1 miliar.

    Kendati begitu, gelar most valuable player (MVP) tidak dapatkan roster Yangon Galacticos. Di sini, titel pemain terbaik di grand final berhasil dibawa pulang oleh Uuganbayar Dulguun alias DOK, andalan Alpha Gaming yang merupakan tim dari Mongolia.

    Selama pertandingan, dirinya menghasilkan 7.237 damage, mengumpulkan 31 elims, dan 33 knockouts. Alhasil DOK memperoleh hadiah uang tunai sebesar USD 10 ribu atau sekitar Rp 163,8 juta.

    Untuk tim PUBG Mobile dari Indonesia, Alter Ego Ares, harus mengakui ketangguhan lawan-lawannya di partai puncak. Rosemary dan kawan-kawan hanya mampu finish di peringkat kedelapan, dengan total 104 poin.

    Berikut peringkat seluruh tim yang tampil di babak grand final PMWC 2025, yang menjadi salah satu turnamen Esports World Cup (EWC) atau Piala Dunia Esports 2025.

    Yangon Galacticos – USD 500 ribuWeibo Gaming – USD 250 ribuAlpha Gaming – USD 150 ribuDRX – USD 120 ribuRegnum Carya Esports – USD 100 ribuNongshim Redforce – USD 90 ribu4Thrives Esports – USD 80 ribuAlter Ego Ares – USD 70 ribuHoraa Esports – USD 60 ribuTeam Falcons – USD 55 ribuIDA Esports – USD 50 ribuPOWR Esports – USD 45 ribuTeam Secret – USD 40 ribuFire Flux Esports – USD 35 ribuEarena – USD 30 ribuTT Global – USD 25 ribu

    (hps/afr)

  • Ahli Prediksi Turbulensi Pesawat Bakal Lebih Ngeri dan Sering

    Ahli Prediksi Turbulensi Pesawat Bakal Lebih Ngeri dan Sering

    Jakarta, CNBC Indonesia – Turbulensi kian sering mengganggu aktivitas penerbangan, bahkan hingga membuat sebuah pesawat mengalami kecelakaan. Salah satunya seperti yang dialami pesawat milik Delta Air Lines Inc nomor penerbangan 56 rute Salt Lake City menuju Amsterdam pada akhir Juli 2025. Kecelakaan itu membuat 25 orang dilarikan ke rumah sakit, meski belum ada catatan korban jiwa dari total 275 penumpang dan 13 awak kabin.

    Turbulensi memang sebetulnya jarang membuat pesawat mengalami kecelakaan hingga merenggut korban jiwa. Namun, berdasarkan catatan BBC setidaknya ada empat kematian sejak 1981 akibat turbulensi di Amerika Serikat (AS) saja. Adapun jumlah korban cedera parah akibat turbulensi mencapai 207 orang dengan catatan perawatan lebih dari 48 jam.

    Perubahan iklim yang mengubah kondisi atmosfer diperkirakan para ahli dapat membuat turbulensi pesawat makin sering terjadi. Perjalanan udara mereka sebut bisa menjadi lebih bergelombang akibat perubahan suhu dan pergeseran pola angin di atmosfer atas.

    “Kita dapat memperkirakan jumlah turbulensi parah di seluruh dunia akan meningkat dua atau tiga kali lipat dalam beberapa dekade mendatang,” kata Profesor Paul Williams, ilmuwan atmosfer di Universitas Reading, dilansir BBC, seperti dikutip Minggu (3/8/2025).

    “Untuk setiap 10 menit turbulensi parah yang terjadi sekarang, durasinya bisa meningkat menjadi 20 atau 30 menit,” tegasnya.

    Ada sekitar 5.000 insiden turbulensi parah atau lebih besar setiap tahun, dari total lebih dari 35 juta penerbangan yang sekarang lepas landas secara global. Turbulensi parah didefinisikan sebagai kondisi gerakan naik turun pesawat dalam lintasan udara yang memberikan gaya lebih dari 1,5 gram pada tubuh, hingga bisa mengangkat tubuh seseorang bila tak mengenakan sabuk pengaman.

    Dari cedera parah yang dialami penumpang yang terbang sepanjang tahun 2023 – hampir 40% disebabkan oleh turbulensi, menurut laporan keselamatan tahunan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.

    Rute antara Inggris dan AS, Kanada, dan Karibia termasuk di antara wilayah yang diketahui terdampak pemburukan turbulensi akibat perubahan iklim.

    Selama 40 tahun terakhir, sejak satelit mulai mengamati atmosfer, telah terjadi peningkatan turbulensi parah sebesar 55% di Atlantik Utara.

    Namun, frekuensi turbulensi diproyeksikan meningkat di wilayah lain, di antaranya wilayah Asia Timur, Afrika Utara, Pasifik Utara, Amerika Utara, dan Timur Tengah.

    Penyebab turbulensi

    Foto: Dalam sebuah video terekam kondisi di dalam kabin pesawat Air Europa rute Madrid-Montevideo dengan keadaan rusak usai mengalami turbulensi parah dan terpaksa mendarat darurat di Bandara Internasional Natal, Brasil. (Tangkapan Layar Video Reuters/@PICHIPASTOSO VIA X)

    Ada tiga penyebab utama turbulensi: konvektif (awan atau badai petir), orografis (aliran udara di sekitar daerah pegunungan), dan udara jernih atau bersih (perubahan arah atau kecepatan angin).

    Setiap jenis turbulensi dapat menyebabkan turbulensi yang parah. Turbulensi konvektif dan orografis seringkali lebih dapat dihindari, sedangkan turbulensi udara jernih yang, sesuai namanya, tidak terlihat. Terkadang, turbulensi tersebut seolah muncul tiba-tiba.

    Perubahan iklim merupakan faktor utama yang mendorong terjadinya turbulensi konvektif dan udara bersih.

    Meskipun hubungan antara perubahan iklim dan badai petir rumit, atmosfer yang lebih hangat dapat menahan lebih banyak uap air, dan panas serta uap air ekstra itu bergabung untuk menciptakan badai petir yang lebih dahsyat.

    Menghubungkan masalah ini dengan turbulensi – turbulensi konvektif diciptakan oleh proses fisik naik turunnya udara di atmosfer, khususnya di dalam awan, Anda tidak akan menemukan aliran udara naik dan turun yang lebih dahsyat daripada di awan kumulonimbus, atau awan badai petir.

    Inilah penyebab turbulensi hebat dalam perjalanan udara.

    Sebuah laporan oleh Biro Investigasi Keselamatan Transportasi Singapura menemukan bahwa pesawat Singapore Airlines pada 2024 silam “kemungkinan terbang di atas area aktivitas konvektif yang berkembang” di Myanmar selatan, yang menyebabkan “turbulensi ekstrem selama 19 detik yang mencakup penurunan setinggi 178 kaki dalam waktu kurang dari lima detik”.

    Turbulensi udara bersih juga bisa segera meningkat. Hal ini disebabkan oleh udara yang terganggu di dalam dan di sekitar aliran jet (angin yang bergerak cepat pada ketinggian sekitar enam mil di atmosfer, yang sama tingginya dengan ketinggian pesawat terbang).

    Kecepatan angin dalam aliran jet yang bergerak dari barat ke timur melintasi Atlantik dapat bervariasi dari 160mph hingga 250mph.

    Udara di utara lebih dingin dan udara di selatan lebih hangat: perbedaan suhu dan perubahan angin ini bermanfaat bagi pesawat sebagai penarik untuk menghemat waktu dan bahan bakar. Namun, hal ini juga menciptakan turbulensi udara.

    “Perubahan iklim memanaskan udara di selatan aliran jet lebih banyak daripada udara di utara, sehingga perbedaan suhu menjadi lebih kuat,” ucap Profesor Paul Williams, ilmuwan atmosfer di Universitas Reading. “Yang pada gilirannya mendorong aliran jet yang lebih kuat.”

    Kian memburuknya kondisi turbulensi membuat beberapa orang semakin takut untuk bepergian dengan pesawat. Lebih dari seperlima orang dewasa Inggris mengatakan mereka takut terbang, menurut survei YouGov terkini, dan turbulensi yang semakin parah dapat membuat perjalanan menjadi mimpi buruk bagi orang-orang ini.

    Meski demikian, penting dicatat bahwa sayap pesawat dirancang untuk terbang di udara yang bergejolak. Seperti yang dikatakan Chris Keane, mantan pilot, “Anda tidak akan percaya betapa fleksibelnya sayap. Pada pesawat penumpang 747, dalam uji coba ‘destruktif’, sayap ditekuk ke atas sekitar 25 derajat sebelum patah, yang sungguh ekstrem dan sesuatu yang tidak akan pernah terjadi, bahkan dalam turbulensi paling parah sekalipun.”

    Namun, bagi maskapai penerbangan, ada kekhawatiran tersembunyi: yakni bertambahnya biaya ekonomi akibat lebih banyak turbulensi.

    AVTECH, sebuah perusahaan teknologi yang memantau perubahan iklim dan suhu – dan bekerja sama dengan Met Office untuk membantu memperingatkan pilot akan turbulensi – memperkirakan efek turbulensi hebat bisa memakan biaya berkisar antara £180.000 hingga £1,5 juta per maskapai setiap tahunnya.

    Ini termasuk biaya untuk memeriksa dan memelihara pesawat setelah turbulensi parah, biaya kompensasi jika penerbangan harus dialihkan atau ditunda, dan biaya yang terkait dengan berada di lokasi yang salah.

    Foto: Interior pesawat Singapore Airlines penerbangan SG321 setelah pendaratan darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand, 21 Mei 2024. (REUTERS/Stringer)

    Eurocontrol, organisasi sipil-militer yang memantau aktivitas penerbangan Eropa mengakui risiko perubahan iklim terhadap aktivitas penerbangan akibat turbulensi. Mereka mengatakan bahwa pengalihan penerbangan di sekitar badai yang menghasilkan turbulensi dapat berdampak lebih luas – misalnya, jika banyak pesawat harus mengubah jalur penerbangan, wilayah udara dapat menjadi lebih padat di area tertentu.

    “[Hal ini] meningkatkan beban kerja pilot dan pengontrol lalu lintas udara secara signifikan,” kata juru bicara Eurocontrol.

    Harus terbang mengelilingi badai juga berarti bahan bakar dan waktu tambahan. Misalnya, pada 2019, Eurocontrol mengatakan cuaca buruk “memaksa maskapai penerbangan terbang satu juta kilometer ekstra, menghasilkan 19.000 ton CO2 tambahan.”

    Dengan cuaca ekstrem yang diprediksi meningkat, mereka memperkirakan penerbangan harus dialihkan lebih banyak lagi akibat cuaca buruk seperti badai dan turbulensi pada tahun 2050.

    “Selanjutnya meningkatkan biaya bagi maskapai penerbangan, penumpang, dan [meningkatkan] jejak karbon mereka.”

    Dalam merespons turbulensi, pesawat memiliki radar cuaca yang akan mendeteksi badai di depan.

    Sebelum penerbangan, sebagian besar maskapai akan membuat rencana penerbangan yang merinci area turbulensi yang mungkin terjadi di sepanjang rute, berdasarkan pemodelan komputer

    Ini tidak 100% akurat, tetapi memberikan gambaran yang sangat bagus jika dikombinasikan dengan laporan pesawat lain dan Pengendali Lalu Lintas Udara saat dalam perjalanan.

    Southwest Airlines di AS baru-baru ini memutuskan untuk mengakhiri layanan kabin lebih awal, pada ketinggian 18.000 kaki, bukan 10.000 kaki seperti sebelumnya. Dengan menempatkan awak dan penumpang dalam posisi siap mendarat dengan sabuk pengaman, Southwest Airlines mengklaim dapat mengurangi cedera akibat turbulensi hingga 20%.

    Foto: Sebuah pesawat jatuh dan tersangkut di atas atap sebuah hanggar dalam sebuah insiden mengejutkan yang terjadi di Bandara New Century, AS Senin (16/6/2025). (Tangkapan Layar Video Reuters/ABC AFFILIATE KMBC)

    Tahun lalu, Korean Airlines memutuskan untuk berhenti menyajikan mi kepada penumpang ekonominya karena telah melaporkan turbulensi dua kali lipat sejak 2019, yang meningkatkan risiko penumpang terbakar.

    Beberapa penelitian telah membawa upaya penanggulangan turbulensi lebih jauh lagi, dan mencari cara alternatif untuk membangun sayap.

    Dokter hewan dan insinyur telah mempelajari bagaimana burung hantu terbang dengan lancar saat angin bertiup kencang, dan menemukan bahwa sayap bertindak seperti suspensi dan menstabilkan kepala dan badan saat terbang melalui udara yang terganggu.

    Studi yang diterbitkan dalam prosiding Royal Society pada 2020 menyimpulkan bahwa “desain sayap berengsel yang disetel dengan tepat juga dapat berguna pada pesawat skala kecil…membantu menolak hembusan angin dan turbulensi”.

    Secara terpisah, perusahaan rintisan di Austria bernama Turbulence Solutions mengklaim telah menciptakan teknologi peredam turbulensi untuk pesawat ringan, di mana sensor mendeteksi udara yang bergejolak dan mengirimkan sinyal ke sayap yang menangkal turbulensi tersebut.

    Hal ini dapat mengurangi turbulensi sedang hingga 80% pada pesawat ringan, menurut CEO perusahaan tersebut.

    Lalu ada yang berpendapat bahwa AI bisa menjadi solusi. Fourier Adaptive Learning and Control (FALCON) adalah jenis teknologi yang sedang diteliti di California Institute of Technology yang mempelajari bagaimana udara turbulen mengalir melintasi sayap secara real-time. Teknologi ini juga mengantisipasi turbulensi, memberikan perintah ke flap pada sayap yang kemudian menyesuaikan diri untuk menangkalnya.

    Namun Finlay Asher, seorang insinyur kedirgantaraan dan anggota Safe Landing, sebuah komunitas pekerja penerbangan yang menyerukan masa depan yang lebih berkelanjutan dalam penerbangan, menjelaskan bahwa jenis teknologi ini masih jauh dari kenyataan.

    “[Mereka] tidak mungkin muncul di pesawat komersial besar dalam beberapa dekade mendatang.”

    Meskipun turbulensi menjadi lebih sering dan lebih parah, para ahli berpendapat hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Karena hanya berarti lebih banyak waktu untuk duduk, dengan sabuk pengaman terpasang.

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Amerika Tetapkan Tarif Impor dari Indonesia 19%, Menko Airlangga: Ketidakpastian Menurun

    Amerika Tetapkan Tarif Impor dari Indonesia 19%, Menko Airlangga: Ketidakpastian Menurun

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai pengumuman tarif impor terbaru yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada Kamis (31/7/2025).

    Sebagai informasi, pada pengumuman tersebut AS resmi akan mengenakan tarif impor untuk produk Indonesia sebesar 19%, sesuai kesepakatan dagang yang telah dicapai kedua negara. Tarif tersebut akan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025 mendatang.

    Airlangga menjelaskan, kebijakan tarif Trum menimbulkan ketidakpastian sekaligus ketidakstabilan kondisi perekonomian dunia. 

    Meski demikian, pengumuman tarif terbaru Trump terhadap 92 negara, termasuk di kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia dan VIetnam, dinilai dapat menurunkan ketidakpastian tersebut

    “Angka-angka kita memang belum ideal, tetapi setidaknya ketidakpastian soal tarif kini sudah bisa kita tinggalkan. Sehingga kita bisa melangkah maju menghadapi situasi ini,” jelas Airlangga dalam IVFA Members’ Gathering & Forum di Jakarta pada Jumat (1/8/2025).

    Airlangga melanjutkan Indonesia masih mampu menjaga kestabilan ekonomi di tengah Volatilitas global. Dia mencontohkan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal I/2025 berada di kisaran 4,87%. 

    Sementara itu, laju inflasi juga masih terjaga pada kisaran 2,3% per Juli 2025. Menurutnya, laju inflasi tersebut menunjukkan bahwa permintaan mulai kembali ke pasar.

    Selain itu, Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan sebesar US$3,3 miliar per Juli 2025. Sementara itu, peringkat utang Indonesia oleh S&P juga tetap stabil di level BBB

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana revisi tarif global dan menjadikan Suriah sebagai negara dengan pungutan terbesar, yakni 41%. Sementara itu, Laos dan Myanmar dikenakan bea masuk sebesar 40%. 

    Gedung Putih belum memberikan penjelasan terkait alasan kebijakan tersebut, sementara nilai perdagangan AS dengan ketiga negara itu relatif kecil dibandingkan mitra dagang utamanya.

    Melansir Bloomberg pada Jumat (1/8/2025) Myanmar hingga kini masih berada di bawah sanksi AS sejak kudeta militer pada 2021. Sementara itu, Laos mendapat sorotan Washington karena mempererat hubungan dengan China.  

    Adapun, Suriah sebelumnya dikenai sanksi atas pelanggaran HAM di bawah rezim Bashar Al-Assad. Pada saat yang sama, sejak penggulingan Assad tahun lalu, AS mulai melonggarkan pembatasan tersebut.

  • Status Darurat Dicabut, Junta Myanmar Siapkan Pemilu Sarat Kontroversi

    Status Darurat Dicabut, Junta Myanmar Siapkan Pemilu Sarat Kontroversi

    Jakarta

    Pemerintah militer Myanmar mengumumkan berakhirnya status darurat nasional yang telah diberlakukan sejak kudeta pada Februari 2021. Namun, pengumuman ini dinilai lebih sebagai “kosmetik” politik ketimbang peralihan kekuasaan sejati. Min Aung Hlaing, pemimpin junta yang memimpin kudeta, tetap memegang posisi kunci sebagai presiden sementara sekaligus panglima tertinggi militer.

    Langkah ini disampaikan sebagai bagian dari persiapan menuju pemilihan umum yang direncanakan berlangsung akhir tahun ini. Namun, pengamat dan kelompok oposisi menganggap pemilu tersebut tidak sah dan hanya menjadi alat militer untuk memperkuat cengkeramannya atas negara yang sedang dilanda perang saudara.

    “Enam bulan ke depan adalah masa untuk mempersiapkan dan menyelenggarakan pemilu,” kata juru bicara junta, Zaw Min Tun, dalam pernyataan di media pemerintah.

    Restrukturisasi yang mempertahankan status quo

    Menjelang habisnya masa berlaku dekret darurat terakhir dari tujuh kali perpanjangan, junta mengumumkan pembentukan struktur pemerintahan baru. Min Aung Hlaing menyerahkan jabatan perdana menteri kepada penasihatnya, Jenderal Nyo Saw. Namun, ia tetap memegang kekuasaan tertinggi sebagai presiden sementara dan Ketua Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional, badan yang kini mengambil alih seluruh fungsi pemerintahan.

    Selain itu, militer juga membentuk badan baru bernama Komisi Keamanan dan Perdamaian Negara untuk mengawasi pelaksanaan pemilu. Komisi ini, bersama Komisi Pemilihan Umum dan Komisi Anti-Korupsi, berada di bawah kendali langsung presiden sementara Min Aung Hlaing.

    “Mereka hanya merombak susunan lama dan menyebut rezim ini dengan nama baru,” kata David Mathieson, analis independen yang fokus pada Myanmar. “Ini bagian dari persiapan menuju pemilu yang tidak jelas pelaksanaannya.”

    Pemilu tanpa kepastian di tengah perang saudara

    Rencana pemilu yang semula dijadwalkan Agustus 2023 telah beberapa kali tertunda. Kini junta mengklaim pemilu akan berlangsung bertahap mulai Desember 2025 hingga Januari 2026, menyesuaikan dengan kondisi keamanan di berbagai wilayah.

    Pada Kamis (31/07) malam waktu setempat, televisi negara MRTV melaporkan bahwa darurat militer dan hukum darurat akan diberlakukan selama 90 hari di 63 kotapraja yang tersebar di sembilan wilayah dan negara bagian. Mayoritas adalah daerah perbatasan yang dikuasai pasukan oposisi bersenjata.

    Krisis kemanusiaan meningkat, oposisi tolak pemilu

    Sejak kudeta 2021, kekerasan terus meningkat dan konflik berkembang menjadi perang saudara. Berdasarkan data Assistance Association for Political Prisoners (AAPP), lebih dari 7.000 orang telah dibunuh oleh militer dan hampir 30.000 lainnya ditahan secara sewenang-wenang.

    Amnesty International mencatat bahwa lebih dari 3,5 juta warga menjadi pengungsi internal. Banyak kelompok oposisi dan organisasi masyarakat sipil menyatakan tidak akan ikut serta dalam pemilu yang dianggap tidak sah dan tidak demokratis.

    “Pemilu ini tidak akan demokratis karena tidak ada media bebas, dan sebagian besar pemimpin partai Aung San Suu Kyi telah ditangkap,” ungkap pengamat hak asasi manusia di kawasan Asia Tenggara.

    Dukungan Cina versus kecaman Barat

    Sementara negara-negara Barat mengecam pemilu Myanmar sebagai upaya militer untuk melanggengkan kekuasaan, pemerintah Cina justru menyatakan dukungan atas rencana tersebut.

    Dalam pernyataan resminya, Kementerian Luar Negeri Cina menyebut bahwa pihaknya “mendukung jalur pembangunan Myanmar sesuai dengan kondisi nasionalnya dan kemajuan stabil agenda politik domestik Myanmar.”

    Namun, banyak pihak internasional menilai dukungan Cina makin memperkuat legitimasi junta militer yang terus melakukan pelanggaran HAM secara sistematis. Di sisi lain, diplomasi negara-negara ASEAN masih terbagi dalam menyikapi krisis ini.

    “Militer berusaha menggunakan pemilu sebagai alat legitimasi, bukan sebagai ekspresi kehendak rakyat,” ujar seorang diplomat Barat yang meminta namanya dirahasiakan.

    Editor: Hani Anggraini

    Tonton juga video “Junta Militer Myanmar Tolak Gencatan Senjata Meski Korban Gempa Meningkat” di sini:

    (ita/ita)

  • Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus 2025, Begini Respons Pemerintah

    Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus 2025, Begini Respons Pemerintah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah resmi menandatangani executive order terkait pengenaan tarif yang berlaku bagi negara-negara mitra dagang utamanya.

    Trump mempertahankan tarif dasar 10% ke negara-negara di mana AS memiliki surplus perdagangan. Lalu, memberlakukan tarif 15% ke mitra dagang utama seperti Uni Eropa (UE), Jepang, dan Korea Selatan (Korsel).

    Sedangkan bagi Indonesia dan beberapa negara ASEAN lainnya tarif yang diterapkan masih sama sesuai hasil negosiasi, yaitu di kisaran 19-20%. Untuk Indonesia masih tetap dikenakan 19% dari sebelumnya 32%.

    Pemerintah menganggap, besaran tarif bea masuk yang telah diumumkan Trump pada Kamis malam lalu itu sudah cukup untuk memberikan daya saing ekspor komoditas-komoditas Indonesia ke AS dibanding negara mitra dagang AS lainnya.

    “Indonesia kan seperti kita ketahui sudah selesai dan berlaku tanggal 7 dan seluruh negara ASEAN hampir selesai dan negara-negara yang di ASEAN 19%, kecuali Singapura tarifnya yang paling rendah,” kata Menteri Koordinator Bidang Airlangga Hartarto di kantornya, Jakarta, Jumat (1/8/2025).

    Menurut pemerintah, besaran tarif itu akan membuat kinerja ekspor Indonesia terjaga baik ke AS karena tak mengalami perbedaan dengan negara-negara kompetitor seperti Thailand, Kamboja, Malaysia, Filipina, maupun Pakistan.

    “Karena beberapa negara ASEAN kan 19%, dan paling rendah negara yang memang dengan AS relatif baik. Selama ini juga sama, punya competitiveness terhadap Thailand maupun Malaysia dan sektornya agak mirip tapi ada perbedaan juga, yang penting india agak tinggi sedikit,” ungkap Airlangga.

    Menurut Airlangga, meski tarif perdagangan resiprokal atau bea masuk yang dikenakan Trump ke Indonesia 19%, namun untuk sejumlah komoditas telah resmi ditetapkan menjadi lebih rendah hingga 0%, terutama komoditas-komditas strategis yang tidak dimiliki AS.

    “Bahkan untuk copper konsentrat dan copper catode di nol kan jadi itu yang sejalan dengan pembicaraan untuk mineral strategis antara lain copper dan itu US sudah umumkan juga,” papar Airlangga.

    ‘Jadi itu yang Indonesia sebut industrial comodities jadi secondary process sesudah ore, jadi sudah sejalan dengan apa yang kemarin diumumkan juga oleh secretary commerce dari white house,” tegasnya.

    Berikut ini daftar negara yang tarifnya telah diumumkan Trump dan berlaku 7 Agustus 2025:

    Suriah

    Laos

    Myanmar

    Swiss

    Irak

    Serbia

    Aljazair

    Bosnia dan Herzegovina

    Libya

    Afrika Selatan

    Brunei

    India

    Kazakhstan

    Moldova

    Tunisia

    Bangladesh

    Sri Lanka

    Taiwan

    Vietnam

    Indonesia

    Kamboja

    Malaysia

    Pakistan

    Filipina

    Thailand

    Nikaragua

    Afghanistan

    Angola

    Bolivia

    Botswana

    Kamerun

    Chad

    Kosta Rika

    Pantai Gading

    Republik Demokratik Kongo

    Ekuador

    Equatorial Guinea

    Fiji

    Ghana

    Guyana

    Islandia

    Israel

    Jepang

    Yordania

    Lesotho

    Liechtenstein

    Madagaskar

    Malawi

    Mauritius

    Mozambik

    Namibia

    Nauru

    Selandia Baru

    Nigeria

    Makedonia Utara

    Norwegia

    Papua Nugini

    Korea Selatan

    Trinidad dan Tobago

    Turki

    Uganda

    Vanuatu

    Venezuela

    Zambia

    Zimbabwe

    Brasil

    Kepulauan Falkland

    Inggris

    Uni Eropa

    (arj/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Umumkan Tarif Impor Tertinggi ke AS, Suriah jadi 41%, Myanmar, dan Laos dapat 40%

    Trump Umumkan Tarif Impor Tertinggi ke AS, Suriah jadi 41%, Myanmar, dan Laos dapat 40%

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencana revisi tarif global dan menjadikan Suriah sebagai negara dengan pungutan terbesar, yakni 41%. Sementara itu, Laos dan Myanmar dikenakan bea masuk sebesar 40%.

    Gedung Putih belum memberikan penjelasan terkait alasan kebijakan tersebut, sementara nilai perdagangan AS dengan ketiga negara itu relatif kecil dibandingkan mitra dagang utamanya.

    Melansir Bloomberg pada Jumat (1/8/2025) Myanmar hingga kini masih berada di bawah sanksi AS sejak kudeta militer pada 2021. Sementara itu, Laos mendapat sorotan Washington karena mempererat hubungan dengan China. 

    Adapun, Suriah sebelumnya dikenai sanksi atas pelanggaran HAM di bawah rezim Bashar Al-Assad. Pada saat yang sama, sejak penggulingan Assad tahun lalu, AS mulai melonggarkan pembatasan tersebut.

    Bagi Myanmar, perdagangan dengan AS tercatat mencapai US$734 juta tahun lalu. Namun, tarif baru ini diperkirakan semakin memperburuk krisis ekonomi yang dimulai sejak Jenderal Min Aung Hlaing merebut kekuasaan lebih dari empat tahun lalu. Washington menuding junta menggunakan kekerasan terhadap warga sipil dan menekan aktivis prodemokrasi.

    Pengumuman tarif ini muncul hanya sehari setelah junta Myanmar mencabut status darurat, membuka jalan bagi pemilu yang dijadwalkan akhir tahun ini. Namun, AS dan sejumlah negara lain menilai pemilu tersebut tidak akan berlangsung bebas dan adil.

    Dalam surat langka bulan lalu, Min Aung Hlaing memuji Trump dan membandingkan kudeta militernya dengan klaim tidak berdasar Trump soal kecurangan pemilu, menyebut keduanya sebagai korban pemilu yang dicurangi. 

    Dia juga meminta pengurangan tarif dan menawarkan untuk mengirim delegasi dagang tingkat tinggi ke Washington.

    Wakil Menteri Perdagangan Myanmar Min Min mengatakan melalui sambungan telepon bahwa pemerintah belum mengetahui perkembangan tersebut dan menolak memberikan komentar.

    Sementara itu, nilai ekspor AS ke Laos mencapai US$40,4 juta tahun lalu, sedangkan impor dari Laos sebesar US$803,3 juta. Washington menyoroti ketergantungan ekonomi Laos terhadap China serta utang yang terus meningkat terkait proyek infrastruktur Tiongkok.

    Di sisi lain, Trump baru-baru ini menandatangani perintah eksekutif untuk melonggarkan sanksi terhadap Suriah guna mendukung pembangunan kembali negara yang dilanda perang serta menopang pemerintahan barunya.

    Menurut pengamat, tingginya tarif mungkin dipicu alasan sederhana.

    “Bukan berarti Washington sengaja menyasar tiga negara ini. Kemungkinan, keterbatasan kapasitas di DC membuat pejabat lebih fokus pada negara-negara besar,” ujar Simon Evenett, pendiri St. Gallen Endowment for Prosperity Through Trade, lembaga asal Swiss yang memantau kebijakan perdagangan global.

  • Starlink Diminta Setop Layanan di Asia Tenggara, Indonesia Kena?

    Starlink Diminta Setop Layanan di Asia Tenggara, Indonesia Kena?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk, CEO SpaceX didesak untuk menghentikan layanan Starlink pada pengguna tertentu di Asia Tenggara. Permintaan ini datang dari Senator Demokrat bernama Maggie Hassan dalam suratnya kepada pengusaha tersebut.

    Hassan mengatakan layanan internet berbasis satelit itu memfasilitasi penipuan pada warga Amerika Serikat (AS). Dia menyebut ada berbagai organisasi kriminal yang melakukan hal itu di Asia Tenggara.

    Berdasarkan catatan Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan Departemen Keuangan AS, kelompok penipu itu telah meraup miliaran dolar dari hasil menipu warganya. Hassan menyebut empat negara asal kejahatan itu yakni Myanmar, Thailand, Kamboja dan Laos. Indonesia belum termasuk dalam daftar, sehingga masih bisa tetap melanjutkan layanan.

    “Jaringan penipuan di Myanmar, Thailand, Kamboja, dan Laos terus menggunakan Starlink meski aturan layanan mengizinkan SpaceX memblokir akses untuk aktivitas penipuan,” kata Hassan dikutip dari Reuters, Jumat (1/8/2025).

    “SpaceX bertanggung jawab mencegah penjahat menggunakan layanan ini yang menargetkan warga Amerika,” dia melanjutkan.

    Masyarakat yang menjadi korban kemungkinan juga tak tahu penjahat yang mengincar mereka berasal dari negara lain yang menggunakan Starlink.

    “Meski kebanyakan orang mungkin menyadari meningkatnya jumlah SMS, telepon dan email penipuan, mereka mungkin tidak tahu penjahat transnasional di belahan lain melakukan penipuan dengan akses internet Starlink,” jelasnya.

    Reuters melaporkan tidak segera menanggapi untuk berkomentar terkait permintaan ini.

    Catatan PBB menyebutkan jaringan kriminal melakukan perdagangan orang untuk melakukan penipuan di Asia Tenggara. Salah satunya dipaksa bekerja untuk skema online ilegal pada perbatasan Thailand-Myanmar.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]