Negara: Myanmar

  • Fredy Pratama Kuasai Gembong Peredaran Narkoba di Pulau Jawa

    Fredy Pratama Kuasai Gembong Peredaran Narkoba di Pulau Jawa

    Surabaya (beritajatim.com) – Fredy Pratama kuasai gembong peredaran narkoba di Pulau Jawa. Hal itu dilihat dari hasil tangkapan dua kurir narkoba jaringan Sumatera yang sudah ditangkap sebelumnya oleh Polrestabes Surabaya.

    Perlu diketahui, Polrestabes Surabaya mengamankan 33 kilogram sabu dari Sumatera, Kamis (29/06/2023) lalu juga menangkap kurir sabu jaringan Sumatera, Jumat (26/05/2023) di Stasiun Trunojoyo, Klojen, Malang dengan barang bukti 28 kg sabu dan 10.000 pil ekstasi.

    Wakasat Narkoba Kompol Fadillah L.K Panara, tidak menampik bahwa dua penangkapan sebelumnya adalah jaringan Fredy Pratama. Namun ia tidak bisa memastikan bahwa semua narkoba yang beredar di seluruh jawa termasuk Surabaya dari jaringan Fredy.

    Baca Juga: Kurir di Surabaya Simpan 12 Ribu Butir Inex di Bawah Mesin Cuci

    “Kita tidak menutup kemungkinan bahwa ada jaringan yang lain yang bermain. Tapi kalau yang besar-besar itu jaringan dia semua (Fredy Pratama), papar alumni Akpol tahun 2012 itu.

    Fadillah mengatakan bukan hanya pulau Jawa yang dikuasai oleh gembong narkoba Freddy ‘Escobar’ Pratama. Ada pulau Sumatra, Kalimantan juga jaringan segitiga emas (Laos, Myanmar dan Thailand yang juga turut dikuasai.

    Perlu diketahui, Bareskrim Polri baru saja mengungkap kasus perdagangan narkotika yang disertai dengan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

    Kartel narkoba itu dipimpin oleh Fredy Pratama. Dalam pengungkapan jaringan itu, polisi mengamankan 10,2 ton sabu beserta aset di Thailand yang mencapai Rp 273,43 Miliar. Jika dikonversikan total barang bukti yang diamankan Rp 10,5 triliun.

    Baca Juga: Indo Beauty Expo 2023 Yakin Dongkrak Industri Kosmetik Lokal

    Dalam pengungkapan ini, salah satu anggota kepolisian diidentifikasi sebagai bagian dari kartel narkoba Fredy Pratama. Ia adalah AKP Andri Gustami yang menjabat sebagai Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan.

    Di jaringan kartel narkoba Fredy Pratama, perwira Akpol tahun 2012 itu merupakan kurir spesial. Ia bertugas untuk melancarkan kiriman narkoba saat melewati Lampung melalui Pelabuhan Bakauheni menuju Banten.

    Selain oknum polisi, jaringan kartel Fredy Pratama juga melibatkan selebgram asal Palembang bernama Adelia. Ia diduga sudah lama menjadi bagian dari kartel sehingga dijuluki ratu narkoba. Adelia merupakan istri bandar narkoba bernama David alias Kadafi yang saat ini sudah ditahan di Lapas Nusa Kambangan.

    Baca Juga: Sabu dalam Bungkus Bumbu Mie Ditemukan Petugas dari Pedagang Gorengan di Mojokerto

    Walaupun Kadafi ditahan di Lapas Nusa Kambangan, ia masih bisa menjalankan bisnis haramnya. Kadafi diamankan Polda Sumatera Selatan bersama BNN pada 26 April 2017 kemarin dan divonis 20 tahun kurungan penjara. (ang/ian)

  • Korban Tewas Topan Mocha di Myanmar Bertambah Jadi 81 Orang

    Korban Tewas Topan Mocha di Myanmar Bertambah Jadi 81 Orang

    Naypyitaw

    Korban tewas akibat topan Mocha yang menerjang wilayah Myanmar bertambah menjadi sedikitnya 81 orang. Warga setempat yang menjadi korban berusaha memperbaiki rumahnya yang rusak akibat topan, sembari menunggu datangnya bantuan dan dukungan.

    Seperti dilansir AFP, Rabu (17/5/2023), topan Mocha menerjang wilayah Myanmar pada Minggu (14/5) waktu setempat, dengan membawa angin kencang berkecepatan 195 kilometer per jam, menumbangkan tiang-tiang listrik dan menghancurkan perahu-perahu nelayan hingga menjadi serpihan.

    Sedikitnya 46 orang tewas di desa Bu Ma dan Kaung Doke Kar, yang ada di wilayah Rakhine, yang dihuni oleh warga minoritas Muslim Rohingya.

    Sekitar 13 orang lainnya tewas ketika sebuah biara ambruk di sebuah desa yang ada di Rathedaung, yang terletak di sebelah utara Sittwe, ibu kota Rakhine. Seorang wanita, menurut laporan televisi pemerintah Myanmar MRTV, tewas ketika sebuah gedung runtuh di desa lainnya.

    “Akan ada lebih banyak kematian, karena lebih dari seratus orang hilang,” tutur kepala desa Bu Ma, Karlo, dalam pernyataannya.

    Sembilan orang lainnya tewas di kamp Dapaing yang dihuni oleh warga Rohingya di dekat Sittwe. Topan telah memutus akses menuju ke kamp itu, dan kamp itu juga kekurangan pasokan yang dibutuhkan.

    “Orang-orang tidak bisa datang ke kamp karena jembatan putus… kami membutuhkan bantuan,” ucap kepala kamp itu, yang tidak disebut namanya, kepada AFP.

    Saksikan juga ‘Polri Buru Pelaku Lain di Kasus TPPO 25 WNI di Myanmar’:

  • Ulah Barbar Junta Myanmar, Warga Sipil Dibantai dan Dibakar

    Ulah Barbar Junta Myanmar, Warga Sipil Dibantai dan Dibakar

    Jakarta

    Pasukan junta Myanmar dilaporkan membunuh dan membakar 18 penduduk desa, termasuk lima anak, di Htantabin, wilayah Bago. Para korban dinyatakan tewas akibat aksi mengerikan tersebut.

    Para korban tewas termasuk dua anak berusia lima tahun, seorang anak berumur tujuh tahun, satu anak berusia sembilan tahun, satu anak berumur 15 tahun dan seorang pria dan seorang wanita berusia tujuh puluhan tahun.

    Pembunuhan itu terjadi pada Rabu pekan lalu, menyusul kekalahan besar pasukan junta Myanmar dalam serangan oleh Tentara Pembebasan Nasional Karen, sayap bersenjata dari Persatuan Nasional Karen, dan kelompok-kelompok perlawanan di dekat desa itu.

    Dilansir media The Irrawaddy, Senin (15/5/2023), menurut warga, usai serangan itu, pasukan junta menyerbu desa Nyaung Pin Thar dan menyiksa siapa saja yang mereka temukan.

    Foto dan video yang dilihat Irrawaddy menunjukkan jasad yang hangus dan bagian-bagian tubuh serta organ yang tidak terbakar.

    “Ini adalah salah satu tindakan paling tidak manusiawi oleh militer fasis,” kata pernyataan Pasukan Pertahanan Rakyat Htantabin.

    Simak halaman selanjutnya

  • Ngeri! Junta Myanmar Bantai Warga Sipil, Sebagian Dibakar Hidup-hidup

    Ngeri! Junta Myanmar Bantai Warga Sipil, Sebagian Dibakar Hidup-hidup

    Jakarta

    Mengerikan! Pasukan junta Myanmar dilaporkan membunuh dan membakar 18 penduduk desa, termasuk lima anak, di Htantabin, wilayah Bago. Para korban tewas termasuk dua anak berusia lima tahun, seorang anak berumur tujuh tahun, satu anak berusia sembilan tahun, satu anak berumur 15 tahun dan seorang pria dan seorang wanita berusia tujuh puluhan tahun.

    Pembunuhan itu terjadi pada Rabu pekan lalu, menyusul kekalahan besar pasukan junta Myanmar dalam serangan oleh Tentara Pembebasan Nasional Karen, sayap bersenjata dari Persatuan Nasional Karen, dan kelompok-kelompok perlawanan di dekat desa itu.

    Dilansir media The Irrawaddy, Senin (15/5/2023), menurut warga, usai serangan itu, pasukan junta menyerbu desa Nyaung Pin Thar dan menyiksa siapa saja yang mereka temukan.

    Seorang penduduk desa memberi tahu The Irrawaddy bahwa saudara perempuan, ipar perempuan, dan keponakannya tewas dibunuh. Perempuan itu mengatakan bahwa dirinya lolos dari serangan junta karena saat itu dia sedang pergi ke rumah sakit. Dia mengatakan bahwa tetangganya, U Kyaw Thein (55) juga tewas.

    “Dia mendengar pasukan membawa ibunya. Dia memohon kepada mereka dan mengatakan ibunya lumpuh dan tidak bisa pergi bersama mereka, jadi mereka mengambil U Kyaw Thein sebagai gantinya. Dia juga termasuk di antara mereka yang tewas,” kata perempuan itu.

    Warga lainnya, Ko Toe dan keluarganya melarikan diri ke desa tetangga. Dia mengatakan pasukan membunuh mereka yang ditahan setelah interogasi dan penyiksaan. Mereka dipenggal dan dibakar, katanya.

    Penduduk desa mengatakan beberapa tahanan dibakar hidup-hidup. Irrawaddy tidak bisa memverifikasi laporan ini secara independen.

  • Konvoi Kendaraan Diplomat RI di Myanmar Diserang Kelompok Bersenjata!

    Konvoi Kendaraan Diplomat RI di Myanmar Diserang Kelompok Bersenjata!

    Jakarta

    Konvoi kendaraan para diplomat, termasuk dari kedutaan Indonesia, yang melakukan perjalanan di Myanmar telah diserang sebuah kelompok bersenjata tak dikenal.

    Myanmar telah dilanda kekacauan sejak kudeta militer menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi pada Februari 2021.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (8/5/2023), seorang diplomat asing yang berbasis di Yangon, Myanmar mengatakan bahwa pada hari Minggu (7/5), sebuah konvoi beberapa kendaraan yang melakukan perjalanan di kota Taunggyi di Negara Bagian Shan, Myanmar timur, diserang oleh kelompok bersenjata tak dikenal.

    “Sebuah konvoi dengan beberapa diplomat diserang kemarin pagi,” kata sumber itu pada Senin (8/5).

    Konvoi kendaraan tersebut membawa para diplomat dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Kedutaan Besar Singapura serta pejabat-pejabat yang mengoordinasikan bantuan kemanusiaan dari ASEAN. Disebutkan bahwa tidak ada korban yang dilaporkan dalam serangan itu.

    Seorang pejabat senior militer Myanmar yang tidak mau disebutkan namanya mengkonfirmasi kepada AFP bahwa sebuah konvoi telah ditembaki.

    Secara terpisah, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyesalkan adanya baku tembak ketika para pejabat dan diplomat tengah melakukan perjalanan untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan di Myanmar.

    “Sangat disesalkan bahwa di tengah perjalanan mereka, terjadi baku tembak,” ujar Jokowi tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    Para pemimpin Asia Tenggara minggu ini akan bertemu di Indonesia untuk pertemuan puncak yang diperkirakan akan didominasi oleh krisis Myanmar.

    (ita/ita)

  • Junta Myanmar Umumkan Pengampunan 2 Ribu Tahanan

    Junta Myanmar Umumkan Pengampunan 2 Ribu Tahanan

    Jakarta

    Junta Myanmar mengumumkan telah mengampuni lebih dari 2.000 tahanan, yang dipenjara berdasarkan undang-undang, yang digunakan secara luas dalam tindakan kerasnya terhadap para demonstran sejak merebut kekuasaan lebih dari dua tahun lalu.

    Diketahui bahwa junta militer Myanmar telah menangkap ribuan pengunjuk rasa dan aktivis sejak kudeta militer pada Februari 2021 yang menjerumuskan negara itu ke dalam kekacauan.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (3/5/2023), dalam sebuah pernyataan, junta militer Myanmar mengatakan bahwa pengampunan diberikan kepada “2.153 tahanan yang menjalani hukuman di bawah KUHP 505 (a) untuk menandai Hari Bulan Purnama Kasone”, sebuah perayaan yang menandai kelahiran Buddha.

    Sesuai ketentuan KUHP tersebut, para tahanan tersebut terancam hukuman penjara maksimum tiga tahun.

    Militer memerintahkan pengampunan “untuk ketenangan rakyat dan atas dasar kemanusiaan,” kata junta militer dalam pernyataannya.

    Mereka yang mengulangi pelanggaran harus menjalani sisa hukuman mereka dengan hukuman tambahan, imbuh junta.

    Myanmar biasanya memang memberikan amnesti kepada ribuan tahanan untuk menandai hari libur nasional atau perayaan Buddha.

    Sebelumnya pada hari Selasa (2/5), Qin bertemu dengan kepala junta Min Aung Hlaing. Dia menjadi pejabat China paling terkenal yang bertemu dengan jenderal tertinggi Myanmar itu sejak kudeta.

    “China mengadvokasi masyarakat internasional untuk menghormati kedaulatan Myanmar dan memainkan peran konstruktif dalam membantu mencapai perdamaian dan rekonsiliasi,” kata Qin, menurut Kementerian Luar Negeri China.

    (ita/ita)

  • Junta Myanmar Umumkan Pengampunan 2 Ribu Tahanan

    Junta Myanmar Bebaskan 3.000 Tahanan Saat Tahun Baru Buddha

    Naypyitaw

    Junta militer Myanmar akan membebaskan lebih dari 3.000 tahanan saat memperingati Tahun Baru Buddha. Namun tidak diketahui secara jelas apakah orang-orang yang ditahan karena menentang pemerintah junta Myanmar akan ikut dibebaskan.

    Seperti dilansir AFP, Senin (17/4/2023), militer Myanmar menangkap ribuan orang setelah melancarkan kudeta lebih dari dua tahun lalu, yang membawa negara itu ke dalam kekacauan dan memicu bentrokan secara luas dengan para pejuang antikudeta.

    Pernyataan tim informasi junta Myanmar menyatakan pemimpin mereka, Min Aung Hlaing, telah ‘mengampuni 3.015 tahanan… untuk memperingati Tahun Baru Myanmar, demi pikiran damai rakyat dan untuk alasan kemanusiaan’.

    Disebutkan dalam pernyataan itu bahwa mereka yang mengulangi pelanggarannya harus menjalani sisa masa hukuman dengan hukuman tambahan.

    Tidak disebutkan lebih lanjut apakah para demonstran antijunta atau para jurnalis yang dipenjara karena meliput kudeta termasuk ke dalam daftar tahanan yang akan dibebaskan.

    Namun menurut pernyataan terpisah dari junta Myanmar, ada sekitar 98 warga negara asing (WNA) yang ditahan di Myanmar yang juga akan diampuni dan dibebaskan dari penjara.

    Tak lama setelah melancarkan kudeta, junta Myanmar membebaskan sekitar 23.000 tahanan, dengan sejumlah kelompok HAM pada saat itu mengkhawatirkan langkah itu dimaksudkan untuk membuka lebih banyak ruang bagi para penentang junta dan pemicu kekacauan di masyarakat.

  • ASEAN Kutuk Keras Serangan Udara Militer Myanmar Tewaskan 100 Orang

    ASEAN Kutuk Keras Serangan Udara Militer Myanmar Tewaskan 100 Orang

    Jakarta

    Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyatakan ‘kecaman keras’ terhadap serangan udara junta militer Myanmar yang dilaporkan menewaskan puluhan orang. ASEAN, yang diketuai Indonesia untuk tahun ini, menyerukan agar tindak kekerasan apapun di Myanmar segera diakhiri.

    Seperti dilansir AFP, Kamis (13/4/2023), kecaman keras untuk junta militer Myanmar itu disampaikan ASEAN dalam pernyataan terbaru yang dirilis Indonesia, sebagai ketua ASEAN saat ini, pada Kamis (13/4) waktu setempat.

    “Segala bentuk kekerasan harus diakhiri segera, terutama penggunaan kekerasan terhadap warga sipil,” tegas ASEAN dalam pernyataannya.

    Pernyataan yang dirilis oleh Ketua ASEAN tidak serta merta mengindikasikan persetujuan semua negara anggota.

    Jumlah korban tewas secara resmi akibat serangan udara junta militer Myanmar di wilayah Kanbalu, Sagaing, pada Selasa (11/4) pagi waktu setempat masih belum diketahui jelas. Namun laporan media-media terkemuka seperti BBC, The Irrawaddy dan Radio Free Asia menyebut sedikitnya 100 orang tewas.

    Junta militer Myanmar telah mengonfirmasi pada Rabu (12/4) pagi bahwa pihaknya telah ‘meluncurkan serangan udara terbatas’ setelah menerima informasi dari warga setempat soal acara yang menandai pembukaan kantor pasukan pertahanan lokal terkait oposisi yang melawan pemerintah junta.

    Serangan udara itu memicu kecaman dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan negara-negara Barat.

    Saksikan juga ‘Saat Pembantaian di Myanmar, 17 Warga Sipil Dipenggal Militer Junta’:

  • Serangan Udara Semena-mena Junta Myanmar Tewaskan Puluhan Warga

    Serangan Udara Semena-mena Junta Myanmar Tewaskan Puluhan Warga

    Jakarta

    Serangan udara yang dilancarkan militer Myanmar menewaskan puluhan warga. Dunia mengutuk aksi junta Myanmar itu.

    Dilansir AFP dan Deutsche Welle (DW), Rabu (12/4/2023), serangan ini terjadi di Desa Pa Zi Gyi, di kotapraja Kantbalu, Sagaing. Sebanyak 50 orang tewas dalam serangan ini.

    Laporan sejumlah media seperti BBC Burmese, Radio Free Asia (RFA) dan portal berita Irrawaddy beserta keterangan penduduk wilayah Sagaing menyebut sedikitnya 50-100 orang tewas akibat serangan ini, termasuk warga sipil. Serangan udara terjadi pada Selasa (11/4) waktu setempat.

    Wilayah Sagaing terletak dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar. Daerah ini telah memberikan perlawanan sengit kepada junta militer, dengan pertempuran berlangsung selama beberapa bulan di sana.

    Dalam sejumlah video yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah mayat berserakan di sekitar rumah-rumah yang hancur akibat serangan udara. Video itu belum bisa diverifikasi secara independen oleh AFP.

    Junta Myanmar Mengkonfirmasi

    Sementara itu, junta militer Myanmar mengonfirmasi pihaknya telah melancarkan serangan udara terhadap desa di wilayah Sagaing itu.

    “Ada seremoni pembukaan kantor (Pasukan Pertahanan Rakyat) … pada (Selasa) pagi hari sekitar pukul 08.00 waktu setempat, di desa Pazi Gyu. Kami telah menyerang lokasi itu,” ucap juru bicara junta militer Myanmar Zaw Min Tun dalam pernyataan pada Selasa (11/4) tengah malam.

    “Menurut informasi lapangan yang kami dapatkan, orang-orang tewas bukan hanya karena serangan kami saja. Ada sejumlah ranjau yang ditanam oleh PDF (Pasukan Pertahanan Rakyat) di sekitar area itu,” sebutnya.

    Dia menambahkan bahwa serangan udara militer Myanmar juga mengenai lokasi penyimpanan bubuk mesiu dan ranjau.

    Lihat juga Video ‘Pembantaian di Myanmar, 17 Warga Sipil Dipenggal Militer Junta’:

    Simak selengkapnya pada halaman selanjutnya.

  • Dihujat Dunia karena Serangan Udaranya, Ini Kata Junta Myanmar

    Dihujat Dunia karena Serangan Udaranya, Ini Kata Junta Myanmar

    Jakarta

    Junta militer Myanmar menuai kecaman dunia internasional usai mengonfirmasi bahwa mereka telah melakukan serangan udara di sebuah desa pada hari Selasa (11/4). Namun, junta Myanmar menjustifikasi serangan yang menewaskan puluhan orang itu.

    Jumlah pasti korban tewas akibat serangan udara di wilayah Sagaing tersebut masih belum jelas. Namun, diyakini bahwa hingga 100 orang tewas, menjadikannya yang paling mematikan dalam serangkaian serangan udara militer Myanmar baru-baru ini.

    Kepala Hak Asasi PBB Volker Turk mengatakan dia “ngeri” dengan serangan udara mematikan itu. Dia mengatakan para korban termasuk anak-anak sekolah yang sedang menari.

    Dilansir Channel News Asia, Rabu (12/4/2023), junta militer Myanmar memberikan justifikasi atas serangan udara tersebut. Junta mengatakan pihaknya melakukan serangan terhadap sebuah acara yang diselenggarakan oleh para pemberontak oposisi, dan jika warga sipil juga tewas, itu karena mereka dipaksa untuk membantu “teroris”.

    Juru bicara junta Myanmar, Zaw Min Tun mengatakan kepada saluran siaran militer Myawaddy, bahwa serangan terhadap seremoni yang diadakan oleh Pemerintah Persatuan Nasional, National Unity Government (NUG), sebuah pemerintahan bayangan, untuk unit bersenjata mereka, Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF), ditujukan untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas di wilayah itu.

    “Saat seremoni pembukaan itu, kami melakukan serangan. Anggota-anggota PDF tewas. Mereka yang menentang pemerintah negara, rakyat negara,” kata Zaw Min Tun.

    “Menurut informasi lapangan kami, kami mengenai tempat penyimpanan senjata mereka dan itu meledak dan orang-orang tewas karenanya,” tuturnya.