Negara: Mongolia

  • Ngeri! Siswi Prancis Bawa Pisau ke Sekolah untuk Bunuh Guru

    Ngeri! Siswi Prancis Bawa Pisau ke Sekolah untuk Bunuh Guru

    Paris

    Seorang siswi berusia 12 tahun di Prancis nekat mengancam gurunya dengan pisau dalam percobaan pembunuhan di sebuah sekolah setempat. Beruntung, tidak ada korban luka dalam insiden itu.

    Seperti dilansir AFP, Kamis (14/12/2023), insiden ini terjadi di sekolah menengah pertama bernama Hautes Ourmes yang ada di kota Rennes pada Rabu (13/12) waktu setempat. Jaksa setempat menyatakan pihaknya telah meluncurkan penyelidikan kriminal atas insiden itu dengan dugaan percobaan pembunuhan.

    Insiden itu disebut terjadi saat kelas bahasa Inggris sedang digelar di sekolah itu.

    “Dia datang ke kelas dengan membawa sebuah pisau besar dengan tujuan membunuh guru bahasa Inggrisnya,” sebut jaksa wilayah Rennes, Philippe Astruc, dalam pernyataannya.

    “Saat pelajaran berlangsung, di kelas, dia mengacungkan pisau ke arah korban yang melarikan diri,” imbuhnya,

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Astruc menambahkan bahwa siswi itu akhirnya dilucuti senjatanya oleh staf sekolah tersebut. Identitas siswi itu tidak bisa diungkap ke publik, namun disebutkan bahwa dia kelahiran tahun 2011.

    “Para siswa terkejut dan segera dievakuasi ke tempat yang aman,” demikian pernyataan otoritas pendidikan setempat.

    Dalam konferensi pers, Astruc menunjukkan foto pisau dapur sepanjang 17 cm yang dibawa siswi itu ke sekolah.

    Lihat juga Video ‘Tampang Pria Pembenci Islam yang Tusuk Bocah Muslim 26 Kali di AS’:

    Siswi itu menjalani pemeriksaan kejiwaan di rumah sakit setempat, dengan hasilnya menyatakan “anak di bawah umur itu ‘berbahaya bagi dirinya sendiri’ dan kondisinya memerlukan perawatan di lingkungan khusus”.

    Jaksa setempat sebelumnya mengatakan bahwa “aspek psikologis atau bahkan kejiwaan” tampaknya “dominan dalam tindakan” siswi tersebut.

    Siswi yang menjadi tersangka dalam kasus ini merupakan anak tertua dari empat bersaudara dari keluarga asal Mongolia, yang tinggal di Prancis dan tiba di Rennes sejak tahun 2012 lalu.

    Motif di balik aksi siswi itu mengancam gurunya tidak diungkapkan lebih lanjut.

    Namun seorang siswi lainnya dari sekolah yang sama, yang enggan disebut namanya, menuturkan kepada AFP bahwa sempat terjadi perselisihan antara siswi yang menjadi tersangka dengan guru yang diancamnya, yang diduga menyita ponsel siswi itu pada Jumat (8/12) lalu.

    Disebutkan bahwa siswi itu sempat mengatakan di hadapan teman-teman sekelasnya soal dirinya akan membunuh gurunya tersebut dan “melakukannya seperti di Arras” tapi “tidak ada yang menganggapnya serius”.

    Arras merujuk pada kota di sebelah utara Prancis, yang pada Oktober lalu dilanda insiden penikaman terhadap seorang guru setempat hingga tewas.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 5 Negara Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB Pemegang Hak Veto

    5 Negara Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB Pemegang Hak Veto

    Jakarta, CNN Indonesia

    Dewan Keamanan PBB mengadakan debat terbuka pertama yang khusus membahas terkait perang Hamas dan Israel pada Selasa (25/10).

    Dilansir dari Al Jazeera, hampir 90 negara ikut serta dalam debat terbuka, 30 diantaranya adalah menteri luar negeri dan wakil menteri.

    Mayoritas negara yang hadir menuntut adanya gencatan senjata dan penghentian serangan kepada warga sipil agar bantuan dapat disalurkan kepada warga Gaza.

    Dewan keamanan sendiri beranggotakan 15 negara dengan lima negara yang memiliki hak veto. Dewan Keamanan PBB kini menjadi sorotan setelah gagal menghasilkan resolusi untuk menghentikan kekerasan.

    Rusia dan Brazil menginisiasi resolusi sebagai respon terjadinya perang Hamas dan Israel. Namun, semua resolusi ditolak karena hak veto Amerika Serikat sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

    Berikut daftar negara anggota Dewan Keamanan PBB yang memegang hak veto.

    1. China

    China menjadi negara yang paling sedikit menggunakan hak vetonya sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

    Republik Rakyat Tiongkok (RRT) bergabung menjadi anggota tetap DK PBB pada akhir 1971. Sejak Tahun 1917 hingga 2019, China hanya menggunakan hak vetonya sebanyak 14 kali. Republik Tiongkok pertama kali menggunakan hak vetonya pada 13 Desember 1955 untuk menghalangi masuknya Mongolia ke PBB.

    Hal ini membuat penerimaan Mongolia sebagai anggota PBB tertunda hingga Tahun 1961. Mongolia akhirnya diterima setelah Rusia mengancam memblokir semua penerimaan baru anggota PBB.

    Dilansir dari situs China Power, beberapa veto China berkaitan dengan perang yang terjadi di Suriah dan Rusia.

    China memveto rancangan resolusi terkait gencatan senjata di Provinsi Idlib pada September 2019.

    Pada perang antara Hamas dengan Israel kali ini, China menggunakan hak vetonya bersama dengan Rusia terkait susunan resolusi DK PBB yang dirancang oleh Amerika Serikat, dikutip dari Reuters.

    2. Amerika Serikat

    Amerika sebelumnya telah memveto puluhan resolusi DK PBB yang mengkritik Israel. Total terdapat lebih dari 53 resolusi yang diveto oleh Amerika sejak 1972.

    Tindakan ini menunjukkan loyalitas Amerika dalam mendukung Israel. Dikutip dari Al Jazeera, Amerika menggagalkan resolusi yang mengutuk kekerasan terhadap pengunjuk rasa, pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang ada sejak 1967, serta penyidikan terhadap pembunuhan pekerja Palestina oleh tentara Israel pada 1990.

    Pada perang Hamas-Israel kali ini, dirancang beberapa resolusi yang dirancang oleh beberapa negara.

    Dilansir dari Reuters, pemungutan suara atas rancangan undang-undang yang dibuat oleh Brazil sempat tertunda beberapa hari karena Amerika ingin menjadi perantara akses bantuan ke Gaza.

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    3. Rusia

    Rusia menjadi anggota tetap DK PBB yang banyak menggunakan hak vetonya. Pada awal-awal pembentukan PBB, Rusia bertanggung jawab hampir semua veto.

    Seorang mantan Menteri Urusan Luar Negeri Rusia, Andrey Gromyko, bahkan mendapatkan julukan Tuan Nyet dan Vyacheslav Molotov karena sering mengajukan veto Soviet di masa Perang Dingin, dikutip dari Los Angeles Times.

    Setelah Uni Soviet terpecah dan menjadi Rusia, hak veto jarang digunakan. Hak veto baru kembali aktif digunakan Rusia pada abad ke-21 untuk menghalangi resolusi konflik yang melibatkan militer Rusia, termasuk Georgia, Suriah, dan Ukraina.

    Kali ini Rusia kompak dengan China memveto resolusi yang diajukan Amerika Serikat dan dipimpin oleh Moskow dalam menyikapi perang Hamas dan Israel.

    Rusia rencananya akan mengajukan proposalnya sendiri untuk mengupayakan gencatan secara segera, tahan lama, dan dihormati sepenuhnya.

    “Sudah jelas bahwa AS tidak ingin keputusan Dewan Keamanan PBB mempunyai pengaruh apapun terhadap kemungkinan serangan darat Israel di Gaza,” kata perwakilan Rusia, Vassily Nebenzia, dikutip dari France 24.

    4. Perancis

    Perancis dikategorikan sebagai negara yang hemat dalam menggunakan hak vetonya. Satu-satunya hak veto secara langsung digunakan Perancis pada 1976 untuk memblokir resolusi tentang pertanyaan kemerdekaan Komoro.

    Sebelumnya Perancis bersama dengan Inggris memveto resolusi terkait penghentian aksi militer Israel yang menyerang Mesir pada 1956 selama Krisis Suez.

    Perancis pernah dilanda kebimbangan menggunakan hak vetonya dalam konflik Irak pada masa pemerintahan Presiden Jacques Chirac. Jika tidak menggunakan hak vetonya, Perancis akan kehilangan banyak kekuatan negosiasinya di dewan keamanan. Akan tetapi, terdapat argumen bahwa penggunaan hak veto oleh Perancis akan menimbulkan kerugian yang tidak bisa diperbaiki lagi oleh PBB, dikutip dari The New York Times.

    Perancis juga belum menunjukkan tanda-tanda akan memveto resolusi yang diajukan oleh Amerika Serikat terkait perang Hamas dengan Israel beberapa saat lalu.

    5. Inggris

    Hampir serupa dengan Perancis, Inggris termasuk jarang menggunakan hak vetonya. Inggris mulai jarang menggunakan hak vetonya setelah Perang Dingin selesai.

    Keanggotaan tetap Inggris dalam DK PBB setelah negara ini lepas dari Uni Eropa. Namun, hampir mustahil bagi negara lain untuk mencabut hak veto Inggris karena hal ini berarti Piagam PBB perlu diamandemen, dikutip dari Reuters.

    Untuk mengubah Piagam PBB, harus ada persetujuan dari 193 anggota majelis umum dan lima anggota tetap.

    Pada perang Hamas-Israel yang sedang berlangsung, Inggris juga belum menunjukkan tanda-tanda akan memveto resolusi yang diajukan Amerika Serikat.

    Inggris sendiri saat ini menyatakan secara terbuka dukungannya kepada Israel. Inggris mengecam tindakan terorisme Hamas dan mengirimkan kapal perang kerajaan serta pesawat pengintainya ke Israel.

  • Badai Salju Melanda, China Setop Layanan KA dan Tutup Sekolah

    Badai Salju Melanda, China Setop Layanan KA dan Tutup Sekolah

    Jakarta

    Layanan penerbangan dan kereta api terpaksa dibatalkan, jalan raya utama dan seluruh sekolah dasar ditutup, menyusul badai salju besar pertama yang melanda Harbin, ibu kota Provinsi Heilongjiang di timur laut Cina.

    Salju lebat menutupi sebagian besar wilayah Cina utara, Heilongjiang, dan provinsi tetangganya, yaitu Liaoning dan Mongolia Dalam.

    Cina mengeluarkan peringatan cuaca

    Pusat Meteorologi Nasional Cina mengatakan salju akibat cuaca dingin, yang diperkirakan akan bertahan selama beberapa hari, kemungkinan akan “memecahkan rekor sejarah” pada waktu yang sama tahun ini.

    Pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan cuaca berwarna oranye untuk wilayah tersebut, level tertinggi kedua dalam empat skala warna yang digunakan oleh Beijing.

    Masyarakat diimbau untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu dan tetap berada di dalam rumah jika memungkinkan.

    Harbin paling terkena dampak badai salju

    Berdasarkan pemberitaan di televisi, terdapat antrean panjang mobil dan truk di Harbin, sebuah kota yang berpenduduk lebih dari lima juta orang. Puluhan penerbangan dan ratusan perjalanan kereta juga dibatalkan.

    Surat kabar “China Daily” melaporkan bahwa 24.000 orang dikerahkan untuk menyekop dan membersihkan salju di jalan. CCTV juga melaporkan runtuhnya sebagian bangunan gimnasium di Kota Jiamusi, Heilongjiang, dan tiga orang terjebak di dalamnya. Namun, penyebab insiden tersebut tidak sepenuhnya jelas dan tidak ada pernyataan pemerintah mengenai hal tersebut.

    Beberapa penggembala meninggal di Mongolia

    Cuaca dingin juga melanda Mongolia di utara Cina. Pihak berwenang mengatakan pada Senin (06/11) bahwa enam perempuan, satu laki-laki, dan seorang anak laki-laki berusia 12 tahun meninggal pada Minggu (05/11) di tengah badai salju ketika mereka berusaha mencari ternak yang hilang.

    Banyak orang di Mongolia, negara terpencil antara Rusia dan Cina, adalah penggembala ternak.

    ha/rs (AFP, Reuters, dpa)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu