Negara: Mesir

  • Hadiri Forum Perdamaian Dunia, Menag Bahas Warisan Paus Fransiskus

    Hadiri Forum Perdamaian Dunia, Menag Bahas Warisan Paus Fransiskus

    Roma: Menteri Agama Republik Indonesia sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A, menghadiri pembukaan Pertemuan Internasional untuk Perdamaian Dunia (International Meeting for Peace) yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant’Egidio (La Comunità di Sant’Egidio) di Auditorium Parco della Musica, Roma, Minggu, 26 Oktober 2025 waktu setempat.

    Dalam acara pembukaan yang berlangsung khidmat tersebut, Nasaruddin duduk berdampingan dengan Presiden Italia, Sergio Mattarella dan Ratu Belgia, Mathilde bersama sejumlah pemimpin dunia dan tokoh lainnya. Kehadiran Menag Nasaruddin dalam forum tersebut menegaskan posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia yang aktif berkontribusi dalam  dialog lintas iman dan perdamaian global.

    Forum tahun ini mengusung tema “Daring Peace” atau “Berani Mewujudkan Perdamaian,” dan mempertemukan para pemimpin dunia, akademisi, serta tokoh kemanusiaan dari berbagai negara. International Meeting for Peace dikenal sebagai salah satu forum global paling bergengsi, dan dihadiri oleh lebih dari 10.000 peserta dari seluruh dunia, untuk menyerukan perdamaian dan kesejahteraan.
     

    Sejumlah tokoh yang hadir sebagai pembicara dalam pembukaan antara lain, Presiden Republik Italia, Sergio Mattarella; Ratu Belgia, Her Majesty Mathilde; Kardinal, Sekretaris Negara Takhta Suci, Vatikan, Pietro Parolin; Grand Syeikh Al-Azhar, Mesir, Ahmed Al-Tayyeb; Penyintas bom atom Hiroshima (Hibakusha), Kondo Koko; Presiden Conference of European Rabbis, Pinchas Goldschmidt; dan Sosiolog, Universitas California Berkeley, Spanyol, Manuel Castells.

    Nasaruddin dijadwalkan akan berbicara di Forum bertema “Remembering Pope Francis” (Mengenang Paus Fransiskus) pada Senin sore, 27 Oktober 2025. Dalam kesempatan tersebut, Nasaruddin akan menyampaikan warisan nilai kemanusiaan Paus Fransiskus yang tetap relevan dalam memperkuat dialog lintas iman serta solidaritas global.

    Sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin memiliki hubungan yang sangat dekat dengan sosok Paus Fransiskus. Pada September 2024, Indonesia dan Masjid Istiqlal mendapat kehormatan menjadi salah satu tujuan kunjungan terakhir mendiang Paus sebelum wafat. Keduanya menandatangani Deklarasi Istiqlal, komitmen bersama untuk mengadvokasi kemanusiaan, memperkuat dialog antaragama, serta menjaga kelestarian lingkungan.

    Nasaruddin menilai pesan kemanusiaan Paus sejalan dengan filosofi Bhinneka Tunggal Ika, bahwa keberagaman adalah kekuatan pemersatu umat manusia. Di Indonesia, semangat toleransi itu diwujudkan secara nyata melalui Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta.

    International Meeting for Peace akan ditutup dengan Upacara Perdamaian (Peace Ceremony) di Koloseum Roma yang dihadiri langsung oleh Sri Paus Leo XIV. Sebagai tokoh agama yang kerap mengedepankan dialog dan empati lintas iman, Nasaruddin membawa pesan perdamaian sejati hanya dapat lahir dari keterbukaan, penghormatan, dan kemanusiaan universal.

    Melalui partisipasinya di forum Sant’Egidio, Indonesia kembali menempatkan diri di barisan terdepan upaya global untuk membangun peradaban dunia yang damai, berkeadaban, dan berlandaskan spiritualitas kemanusiaan.

    Roma: Menteri Agama Republik Indonesia sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A, menghadiri pembukaan Pertemuan Internasional untuk Perdamaian Dunia (International Meeting for Peace) yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant’Egidio (La Comunità di Sant’Egidio) di Auditorium Parco della Musica, Roma, Minggu, 26 Oktober 2025 waktu setempat.
     
    Dalam acara pembukaan yang berlangsung khidmat tersebut, Nasaruddin duduk berdampingan dengan Presiden Italia, Sergio Mattarella dan Ratu Belgia, Mathilde bersama sejumlah pemimpin dunia dan tokoh lainnya. Kehadiran Menag Nasaruddin dalam forum tersebut menegaskan posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia yang aktif berkontribusi dalam  dialog lintas iman dan perdamaian global.
     
    Forum tahun ini mengusung tema “Daring Peace” atau “Berani Mewujudkan Perdamaian,” dan mempertemukan para pemimpin dunia, akademisi, serta tokoh kemanusiaan dari berbagai negara. International Meeting for Peace dikenal sebagai salah satu forum global paling bergengsi, dan dihadiri oleh lebih dari 10.000 peserta dari seluruh dunia, untuk menyerukan perdamaian dan kesejahteraan.
     

    Sejumlah tokoh yang hadir sebagai pembicara dalam pembukaan antara lain, Presiden Republik Italia, Sergio Mattarella; Ratu Belgia, Her Majesty Mathilde; Kardinal, Sekretaris Negara Takhta Suci, Vatikan, Pietro Parolin; Grand Syeikh Al-Azhar, Mesir, Ahmed Al-Tayyeb; Penyintas bom atom Hiroshima (Hibakusha), Kondo Koko; Presiden Conference of European Rabbis, Pinchas Goldschmidt; dan Sosiolog, Universitas California Berkeley, Spanyol, Manuel Castells.

    Nasaruddin dijadwalkan akan berbicara di Forum bertema “Remembering Pope Francis” (Mengenang Paus Fransiskus) pada Senin sore, 27 Oktober 2025. Dalam kesempatan tersebut, Nasaruddin akan menyampaikan warisan nilai kemanusiaan Paus Fransiskus yang tetap relevan dalam memperkuat dialog lintas iman serta solidaritas global.
     
    Sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin memiliki hubungan yang sangat dekat dengan sosok Paus Fransiskus. Pada September 2024, Indonesia dan Masjid Istiqlal mendapat kehormatan menjadi salah satu tujuan kunjungan terakhir mendiang Paus sebelum wafat. Keduanya menandatangani Deklarasi Istiqlal, komitmen bersama untuk mengadvokasi kemanusiaan, memperkuat dialog antaragama, serta menjaga kelestarian lingkungan.
     
    Nasaruddin menilai pesan kemanusiaan Paus sejalan dengan filosofi Bhinneka Tunggal Ika, bahwa keberagaman adalah kekuatan pemersatu umat manusia. Di Indonesia, semangat toleransi itu diwujudkan secara nyata melalui Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta.
     
    International Meeting for Peace akan ditutup dengan Upacara Perdamaian (Peace Ceremony) di Koloseum Roma yang dihadiri langsung oleh Sri Paus Leo XIV. Sebagai tokoh agama yang kerap mengedepankan dialog dan empati lintas iman, Nasaruddin membawa pesan perdamaian sejati hanya dapat lahir dari keterbukaan, penghormatan, dan kemanusiaan universal.
     
    Melalui partisipasinya di forum Sant’Egidio, Indonesia kembali menempatkan diri di barisan terdepan upaya global untuk membangun peradaban dunia yang damai, berkeadaban, dan berlandaskan spiritualitas kemanusiaan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (ANN)

  • PM Palestina Minta Hamas Klarifikasi Sikap Soal Perlucutan Senjata

    PM Palestina Minta Hamas Klarifikasi Sikap Soal Perlucutan Senjata

    Ramallah

    Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad Mustafa mengatakan kelompok Hamas harus mengklarifikasi sikap resmi mereka mengenai isu-isu pemerintahan Jalur Gaza pascaperang. Juga mengenai persenjataan mereka, yang berdasarkan kesepakatan gencatan senjata Gaza, harus dilucuti.

    “Setiap negara yang menghormati diri sendiri tidak menerima pluralitas senjata, hukum, dan pemerintahan,” tegas Mustafa dalam pernyataannya, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (28/10/2025).

    Dia menekankan bahwa senjata, hukum, dan ketertiban di Jalur Gaza harus sepenuhnya berada di tangan negara Palestina.

    Namun, Mustafa juga menekankan bahwa Israel tidak menginginkan Otoritas Palestina kembali memerintah Jalur Gaza.

    “Tetapi Gaza harus sepenuhnya dikelola oleh PA (Otoritas Palestina-red) dan kami tidak menerima peran parsial,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Mustafa mengatakan bahwa pemerintah Palestina telah sepakat dengan negara-negara Arab untuk mendukung Otoritas Palestina dalam menjalankan tugasnya di Jalur Gaza. Dia juga menyoroti peran Arab Saudi dalam menggalang dukungan bagi negara Palestina.

    “Pasukan kami sedang dilatih di Mesir dan Yordania untuk menjalankan tugas-tugas mereka di Gaza,” kata PM Palestina tersebut.

    Dia menambahkan bahwa terhadap 18.000 personel keamanan di Jalur Gaza dan siap untuk melanjutkan tugas mereka.

    Sementara itu, mengenai pasukan internasional yang akan dikerahkan untuk membantu mengamankan situasi di Jalur Gaza sebagai bagian dari rencana perdamaian usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Mustafa menekankan bahwa Otoritas Palestina harus memiliki suara dalam hal ini.

    “Pasukan itu harus mendapatkan persetujuan dari Otoritas Palestina,” ujar Mustafa, sembari menambahkan bahwa misinya harus bersifat sementara.

    “Perannya harus bersifat suportif,” ucapnya. Dia memperingatkan bahwa pasukan internasional itu tidak boleh dianggap sebagai “pengganti”.

    Lihat juga Video ‘Hamas Serahkan Jasad Tawanan Israel Usai Gaza Dihantam Drone’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Prabowo Siap Kirim Pasukan ke Gaza, Netanyahu Bilang Israel yang Menentukan

    Prabowo Siap Kirim Pasukan ke Gaza, Netanyahu Bilang Israel yang Menentukan

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto mengatakan siap menempatkan pasukan di Gaza dalam upaya mewujudkan rencana perdamaian yang diinisiasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Kesiapan Indonesia itu disampaikan Prabowo di KTT ASEAN-Amerika Serikat di Kuala Lumpur, Malaysia, yang turut dihadiri Trump pada 26 Oktober 2025.

    Namun, rencana itu sampai saat ini belum menemui titik terang, terlebih setelah Israel berkeras bahwa mereka merupakan pihak yang berwenang menentukan negara asing yang boleh terlibat dalam pasukan perdamaian itu.

    “Kami memegang kendali atas keamanan kami, dan kami juga telah menegaskan bahwa terkait pasukan internasional, Israel akan menentukan pasukan mana yang tidak dapat kami terima, dan beginilah cara kami beroperasi dan akan terus beroperasi,” kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

    Israel telah menolak niatan Turki untuk ikut serta dalam pasukan perdamaian di Gaza.

    Adapun Yordania menyatakan tidak ingin terlibat dalam pasukan perdamaian tersebut jika misinya menegakkan perdamaian di Gaza.

    Penempatan prajurit yang dinamakan Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) tersebut merupakan satu dari 20 butir rencana perdamaian yang diinisiasi Trump.

    ‘Bola di tangan Israel’

    Dalam pernyataan di sela-sela KTT ASEAN-Amerika Serikat di Kuala Lumpur, Minggu (26/01), Prabowo mengatakan pemerintahannya siap dan berkomitmen untuk mendukung upaya perdamaian dan stabilisasi di Gaza, salah satunya dengan mengirim prajurit ke dalam pasukan perdamaian internasional.

    “Mari kita memilih untuk berada di sisi sejarah yang benar,” kata Prabowo.

    “Marilah ASEAN dan AS menjadi mitra perdamaian, membangun perdamaian yang lestari, memupuk kerja sama yang membangun, dan memperkuat kemitraan yang memberikan manfaat nyata bagi rakyat kita dan dunia.”

    Presiden Prabowo (kiri) bertemu dengan Presiden AS, Donald Trump, untuk membahas Gaza di Sharm el-Sheikh, Mesir, pada 13 Oktober 2025. (AFP via Getty Images)

    Pengamat Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, berpendapat niatan Pranowo itu memang sejalan dengan konstitusi negara soal keterlibatan dalam menjaga perdamaian dunia.”

    Hanya saja Rezasyah ragu komitmen Prabowo itu bakal berjalan mulus lantaran keputusan mengirimkan pasukan perdamaian tidak sepenuhnya berada di tangan pemerintah Indonesia.

    Dia merujuk pernyataan Netanyahu pada 26 Oktober yang mengatakan pemerintahannya yang berhak menentukan negara asing yang terlibat dalam pasukan multinasional tersebut.

    “Bola di tangan Israel,” kata Rezasyah.

    Agar dapat berperan dalam mewujudkan pasukan perdamaian internasional, Rezasyah menyebut Prabowo harus mengintensifkan lobi kepada Amerika Serikat dan PBB.

    Hal itu diperlukan lantaran Amerika Serikat masih menjadi salah satu pihak utama yang bisa menekan Netanyahu.

    “Bagaimana pun harus ada komunikasi bagus dengan Amerika Serikat dan Dewan Keamanan PBB. Lagipula, hubungan kita kan sudah semakin enggak mesra setelah kasus atlet gimnastik,” lanjut Rezasyah, merujuk pada penolakan Indonesia dalam memberi visa kepada para atlet Israel untuk mengikuti Kejuaraan Dunia Senam 2025 di Jakarta.

    “Saya pikir cukup ikut [mandat] PBB, karena Dewan Keamanan PBB yang memberikan mandat akan diberikan kepada negara [kirim pasukan perdamaian].”

    AFP via Getty ImagesPresiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pertemuan dengan Perdana Menteri israel Benjamin Netanyahu.

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, menyebut pemerintahan Trump telah mempertimbangkan untuk mengajukan resolusi PBB soal mandat bagi pasukan perdamaian di Gaza.

    Pasukan multinasional itu bertujuan untuk menjadi kekuatan penstabil di wilayah Gaza, terang Rubio di Doha, Qatar, pada 25 Oktober.

    Rubio menambahkan, pemerintah Amerika Serikat tidak akan mengirim prajurit mereka ke Gaza, tapi menyatakan telah membahas topik tersebut dengan Indonesia, Azerbaijan, Uni Emirat Arab, Mesir, Qatar, dan Turki.

    Baca juga:

    Namun, Israel menyatakan tak ingin Turki terlibat dalam program tersebut.

    “Negara-negara yang ingin atau siap mengirim pasukan bersenjata harus setidaknya adil terhadap Israel,” kata Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, tanpa merinci lebih jauh maksud pernyataannya.

    Sementara itu, Raja Abdullah dari Yordania mengatakan negaranya dan Mesir hanya bersedia melatih pasukan keamanan Palestina.

    “Jika kami berpatroli di sekitar Gaza dengan senjata, negara manapun tidak ingin terlibat dalam situasi itu,” kata Abdullah dalam wawancara eksklusif dengan BBC.

    Selama beberapa dekade terakhir, Yordania merupakan negara penampung pengungsi Palestina terbesar di Timur Tengah, mencapai 2,3 juta orang.

    Untung-rugi mengirim pasukan perdamaian

    Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, meminta Presiden Prabowo mempertimbangkan ulang rencana mengirim prajurit ke dalam Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF).

    Menurutnya, proposal keberadaan ISF hanya akan melemahkan Hamas sehingga Israel nantinya dapat menguasai wilayah Palestina dengan mudah.

    Sedari awal, Faisal menilai, poin-poin dalam proposal yang diusulkan Trump sejatinya lebih banyak menguntungkan Israel.

    Ia merujuk, antara lain, soal pelucutan senjata Hamas serta keberadaan buffer zone yang ditetapkan di dalam Gaza yang “justru makin mengurangi wilayah.”

    Saat ini, terang Faisal, Israel sejatinya telah menguasai lebih dari setengah wilayah Gaza.

    Oleh karena itu, Faisal mengatakan, “Ini skenario Amerika Serikat dan Israel, supaya Hamas melemah dan Gaza akhirnya dikuasai Israel.”

    “Poin kesepakatan itu sudah rentan sedari awal. Ada wilayah buffer zone, tapi kenapa di wilayah Gaza?” ujarnya.

    Berbeda dengan Faisal, Teuku Rezasyah menilai pengiriman pasukan perdamaian internasional bakal cukup membantu menstabilkan kondisi di Gaza.

    Ia menilai, pasukan Indonesia memiliki kemampuan untuk mendekati Hamas sehingga perdamaian dapat segera tercapai. Di sisi lain, Hamas pun tidak memiliki resistensi dengan Indonesia.

    “Hamas tahu diri. Mereka melihat “abang” mereka yang datang. Saya percaya mereka akan bisa menahan diri jika pasukan kita ke sana,” ujar Rezasyah.

    “Pasukan kita juga lengkap dan bisa menghargai kearifkan lokal. Namun, yang harus dilakukan sekarang adalah harus berkoordinasi dengan Dewan Keamanan PBB.”

    Kemlu tunggu mandat PBB

    Sampai saat ini, posisi Indonesia dalam pasukan perdamaian internasional masih belum jelas, apakah sekadar penyokong atau menjadi pasukan inti.

    Namun sejumlah media Israel melaporkan bahwa Indonesia dan Azerbaijan akan menjadi pasukan inti ISF di Gaza.

    Media Israel Hayom dalam salah satu laporannya menyatakan, pembahasan soal posisi Indonesia itu sempat muncul dalam diskusi terbaru antara Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

    Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Yvonne Mewengkang, tak berkomentar lebih lanjut soal kabar prajurit Indonesia menjadi pasukan inti di Gaza.

    Menurutnya, pemerintah Indonesia sampai saat ini masih memantau saksama perkembangan di Gaza dan “mendukung penuh upaya rekonstruksi pascaperang.”

    “Seperti disampaikan Presiden RI dalam pidato di Sidang Majelis Umum PBB, Indonesia siap berkontribusi nyata dalam bentuk pengiriman pasukan penjaga perdamaian,” kata Yvonne.

    “Itu jika PBB melalui Dewan Keamanan telah memberikan mandat resmi.”

    Anadolu via Getty ImagesPersonel TNI bersiap menjalani misi perdamaian PBB di Kongo.

    Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta pada 20 Oktober, Prabowo menyebut pemerintahannya siap mengirimkan 20.000 personel perdamaian ke Gaza.

    Soal jumlah itu, Yvonne belum memastikan, dengan mengatakan, “Pelaksanaan menyesuaikan kebutuhan dan mandat dari PBB.”

    “Prisipnya adalah setiap penugasan akan mengikuti keputusan dan kerangka yang ditetapkan Dewan Keamanan PBB.”

    Sementara Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal Freddy Ardianzah, mengatakan siap jika pemerintah menginstruksikan pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza.

    “Pada prinsipnya, TNI selalu siap melaksanakan setiap keputusan dan kebijakan pemerintah, dalam hal ini perintah langsung dari Presiden Republik Indonesia selaku Panglima Tertinggi TNI,” ujar Freddy.

    Menurut Freddy, TNI sejatinya telah memiliki satuan-satuan khusus yang siap diterjunkan untuk operasi di luar negeri, baik misi kemanusiaan atau perdamaian.

    “Segala bentuk keterlibatan TNI di luar negeri itu akan dilaksanakan sesuai mandat dan keputusan politik negara,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa penerjunan pasukan itu akan tetap selaras dengan kebijakan luar negeri Indonesia.

    “Prinsipnya, TNI siap menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan dan permintaan resmi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan memperhatikan aspek keamanan, kemampuan, dan mandat operasi,” pungkasnya.

    (ita/ita)

  • Israel Beberkan Alasan Tolak Kehadiran Pasukan Turki di Gaza

    Israel Beberkan Alasan Tolak Kehadiran Pasukan Turki di Gaza

    Budapest

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Gideon Saar, menegaskan pemerintahnya tidak akan menerima kehadiran pasukan bersenjata Turki di wilayah Jalur Gaza, di bawah rencana perdamaian Amerika Serikat (AS) untuk mengakhiri perang di daerah kantong Palestina itu untuk selamanya.

    Rencana perdamaian yang diusulkan Presiden AS Donald Trump, seperti dilansir Reuters, Selasa (28/10/2025), mencakup kehadiran pasukan internasional di Jalur Gaza untuk membantu mengamankan gencatan senjata yang rapuh, yang berlangsung sejak 10 Oktober lalu.

    Namun, masih belum diketahui secara jelas apakah negara-negara Arab dan negara-negara lainnya akan siap untuk mengirimkan personel militer mereka untuk bergabung dengan pasukan internasional tersebut.

    “Negara-negara yang menginginkan atau siap mengirimkan pasukan bersenjata, setidaknya harus bersikap adil terhadap Israel,” kata Saar dalam konferensi pers yang digelar saat melakukan kunjungan di Budapest, Hungaria, pada Senin (27/10).

    Hubungan Israel dan Turki yang sempat menghangat, kembali memburuk selama perang Gaza berkecamuk. Kedua negara juga berseteru mengenai Suriah.

    Prseiden Recep Tayyip Erdogan secara terang-terangan mengecam keras operasi udara dan darat Israel yang menghancurkan Jalur Gaza. Tidak hanya itu, pemerintah Israel juga memandang Erdogan terlalu dekat dengan kelompok Hamas dan Ikhwanul Muslimin, yang pernah berkuasa di Mesir.

    “Turki, yang dipimpin oleh Erdogan, memimpin pendekatan yang bermusuhan terhadap Israel,” ujar Saar dalam pernyataannya.

    “Jadi, tidak masuk akal bagi kami untuk membiarkan pasukan bersenjata mereka (Turki-red) memasuki Jalur Gaza, dan kami tidak akan menyetujuinya, dan kami telah mengatakannya kepada teman-teman Amerika kami,” ucapnya.

    Meskipun pemerintahan Trump telah mengesampingkan pengiriman pasukan AS ke Jalur Gaza, mereka telah berbicara dengan beberapa negara seperti Indonesia, Uni Emirat Arab, Mesir, Qatar, Turki, dan Azerbaijan untuk berkontribusi pada pasukan internasional tersebut.

    Pekan lalu, Netanyahu mengisyaratkan bahwa dirinya akan sangat menentang peran apa pun bagi pasukan keamanan Turki di Jalur Gaza. Pada Minggu (26/10), dia menegaskan Israel akan memutuskan pasukan asing mana saja yang akan diizinkan masuk ke Jalur Gaza sebagai bagian dari pasukan internasional.

    “Kami memegang kendali atas keamanan kami, dan kami juga telah memperjelas mengenai pasukan internasional bahwa Israel akan menentukan pasukan mana yang tidak dapat kami terima, dan beginilah cara kami beroperasi dan akan terus beroperasi,” tegas Netanyahu pada saat itu.

    Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio mengatakan bahwa pasukan keamanan internasional yang bertugas menjaga stabilitas Jalur Gaza harus terdiri atas “negara-negara yang membuat Israel merasa nyaman”. Dia tidak berkomentar lebih lanjut mengenai kemungkinan keterlibatan Turki.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Menteri Agama Indonesia Ziarah ke Makam Paus Fransiskus

    Menteri Agama Indonesia Ziarah ke Makam Paus Fransiskus

    Bisnis.com, ROMA — Menteri Agama Nasaruddin Umar berziarah ke makam Paus Fransiskus, di Basilika St. Maria Maggiore, Roma dan dilanjutkan ke Basilika St. Petrus, Vatikan.

    Nasaruddin didampingi Dubes LBBP RI Michael Trias Kuncahyono. Adapun kedatangan Nasaruddin untuk pertemuan Internasional untuk Perdamaian yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant’ Egidio. Pertemuan ini juga dihadiri Wapres RI  ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla.

    Di Basilika St. Maria Maggiore, Menteri Agama mendapat izin khusus untuk bisa mendekat ke makam. Bahkan, meletakkan rosario warna biru-hijau, di pusara. Tidak semua orang,  menurut petugas jaga bahkan seorang kardinal pun, diperkenankan mendekat ke nisan Paus Fransiskus. Tetapi, Menteri Agama dan Dubes RI untuk Takhta, diperbolehkan mendekat dan menyentuh pusaranya.

    Sementara para peziarah, harus puas berdiri dalam antrean sekitar dua meter dari makam. Makam itu sangat sederhana; dalam sebuah “ruang masuk ke dinding” dan hanya bertuliskan “Franciscus.” Tidak ada pertanda lain, kecuali salib.

    “Saya sangat bersyukur dan terharu, bersama Pak Dubes, diperbolehkan mendekat k makam. Bahkan mengusapnya,” kata Menteri Nasaruddin Umar penuh haru.

    Paus Fransiskus yang berpulang pada tanggal 21 April 2025, adalah sahabat Menteri Agama Nasaruddin Umar. Hubungan mereka bukan sekadar diplomatik. Keduanya menjalin hubungan personal yang kuat. 

    Sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar pernah menerima langsung kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal, Jakarta. Di tempat itu, mereka menandatangani Deklarasi Istiqlal, pada 5 September 2024. 

    Ketika Paus Fransiskus bertemu Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dan para pemimpin agama yang lain, seperti mengulang sejarah peristiwa di Abu Dhabi. Di kota itu Paus Fransiskus bertemu Imam Besar Al Azhar, Cairo, Mesir, Ahmed el-Tayed. Di kota itu mereka menandatangani Document on Human Fraternity for World Peace and Common Coexistence atau Dokumen Abu Dhabi.

    Melihat dan merasakan tanggapan masyarakat Indonesia saat itu, di Masjid Istiqlal Paus Fransiskus mengatakan, “Sono felice di trovarmi qui, nella piu grande Moschea dell’Asia, insieme a tutti voi. Saluto il Grande Imam e lo ringrazio per le parole che mi ha rivolto…. Saya senang berada di sini, di masjid terbesar di Asia Tenggara, bersama Anda semua…..

    Pada waktu itu, Paus Fransiskus juga mengunjungi Terowongan Silaturahim. Terowongan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Katedral St. Maria Asumpta itu dibangun atas gagasan Nasaruddin Umar yang saat itu menjabat sebagai Imam Besar, jabatan yang masih diemban hingga saat ini.

    Kata Paus saat berada di mulut Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan kompleks Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, “Tugas kita, membantu semua orang melewati terowongan menuju terang.” 

    Terowongan Silaturahim itu adalah simbol yang bermakna, dua tempat ibadah agung tidak hanya berhadapan tapi juga berhubungan. Memberikan pengalaman persaudaraan, ziarah, berjalan bersama menuju Allah dengan saling mengasihi, bersaudara.

    Maka inilah terowongan lambang persaudaraan…lewat terowongan umat beriman berjalan, bertemu sebagai saudara, dan berjalan bersama menuju terang.

    Basilika St. Petrus

    Menteri Agama juga mengunjungi Basilika Santo Petrus, Vatikan. Basilika St. Petrus adalah basilika utama Gereja Katolik Roma. Sejarah Basilika Santo Petrus ini, panjang.

    Pembangunan dimulai pada abad ke-4 ketika Kaisar Konstantinus memutuskan untuk membangun sebuah basilika tempat Rasul Petrus dimakamkan. Pembangunan basilika tersebut selesai pada tahun 329. Gereja ini digunakan untuk perayaan Misa, sebagai pemakaman beratap, dan sebagai ruang  pemakaman para  paus (di bawah basilika). 

    Pada tahun 1506, Paus Julius II memulai pembangunan basilika baru (yangg sekarang berdiri) untuk menggantikan basilika yang sudah ada, dengan menugaskan arsitek utama zaman Renaisans Donato Bramante. Lalu dilanjutkan seniman agung zaman itu: Rafael Sanzio,  Michelangelo dan Bernini.

    Di tengah  ratusan peziarah Yubelium, Menteri Nasaruddin Umar menikmati dan mengagumi keindahan basilika dengan fresko-fresko dan patung-patung yang sangat indah. Dia mendapat penjelasan  tentang berbagai hal mengenai Basilika St. Maria Maggiore dari Basilika St. Petrus, Dubes RI untuk Takhta Suci.

  • Human Initiative distribusikan 216 tenda bagi warga Palestina 

    Human Initiative distribusikan 216 tenda bagi warga Palestina 

    Jakarta (ANTARA) – Lembaga Kemanusiaan global, Human Initiative (HI) kembali mendistribusikan bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina berupa 216 tenda yang masing-masing muat lebih dari lima orang.

    “Kami ingin tenda-tenda ini segera digunakan oleh keluarga di Palestina agar mereka bisa menghadapi musim dingin dengan lebih nyaman,” kata Manager Humanitarian Diplomacy Human Initiative Muhammad Kaimuddin dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, dalam masa pemulihan setelah kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, ribuan keluarga kehilangan rumah dan membutuhkan tempat tinggal yang layak.

    Menjelang musim dingin di Palestina, Human Initiative (HI) kembali menggerakkan bantuan agar masyarakat dapat bertahan dalam kondisi yang lebih aman.

    Ia mengatakan bahwa pada Sabtu (25/10), tim Human Initiative yang melaporkan dari Kairo, Mesir, menyampaikan bahwa mereka sedang memproses pengiriman bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina.

    Tim memuat 216 tenda keluarga ke dalam truk kargo seberat 40 ton yang telah berangkat menuju Palestina pada Sabtu (25/10). Truk bantuan kemanusiaan melintasi jalur darat melalui perbatasan Rafah dan pintu Karem Abu Salem, salah satu akses utama untuk distribusi logistik.

    Tenda-tenda ini menjadi bagian penting dari upaya mendukung keluarga Palestina yang kehilangan rumah dan bersiap menghadapi musim dingin.

    “Meskipun situasi di lapangan masih berubah-ubah, kami terus memastikan bantuan ini tiba tepat waktu,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa setiap tenda dapat menampung lima hingga delapan anggota keluarga. Lebih dari seribu warga Palestina akan memperoleh tempat berlindung yang lebih layak.

    Menjelang November, suhu di wilayah tersebut mulai menurun, sementara banyak keluarga masih bertahan di penampungan darurat.

    Human Initiative terus berupaya menjangkau masyarakat yang terdampak krisis kemanusiaan di Palestina dengan langkah-langkah yang terencana dan penuh tanggung jawab.

    Menjelang musim dingin, kata dia, mari bersama memperkuat solidaritas dan menumbuhkan harapan bagi saudara-saudara di Palestina. “Dukung langkah kemanusiaan ini melalui Solusipeduli.org dan jadilah bagian dari kolaborasi kebaikan bersama Human Initiative,” katanya.

    Kaimuddin menambahkan, bantuan lainnya antara lain, distribusi bantuan uang tunai kepada 80 anak-anak yatim Palestina.

    Distribusi paket sembako sebanyak 80 paket. Penyerahan makanan siap saji sebanyak 100 paket dan distribusi selimut untuk 100.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Israel Mau Tentukan Pasukan Asing untuk Amankan Gencatan Senjata di Gaza

    Israel Mau Tentukan Pasukan Asing untuk Amankan Gencatan Senjata di Gaza

    Jakarta

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan menentukan pasukan asing mana yang diizinkan sebagai bagian dari pasukan internasional yang direncanakan di Gaza untuk membantu mengamankan gencatan senjata. Netanyahu mengklaim pihaknya yang akan mengendalikan keamanan Gaza.

    “Kami mengendalikan keamanan kami, dan kami juga telah menjelaskan mengenai pasukan internasional bahwa Israel akan menentukan pasukan mana yang tidak dapat kami terima, dan beginilah cara kami beroperasi dan akan terus beroperasi,” kata Netanyahu dilansir Reuters, Senin (27/10/2025).

    “Hal ini, tentu saja, juga dapat diterima oleh Amerika Serikat, sebagaimana telah diungkapkan oleh perwakilan paling seniornya dalam beberapa hari terakhir,” ujarnya dalam sidang kabinetnya.

    Diketahui, saat ini masih belum jelas apakah negara-negara Arab dan negara-negara lain siap mengirimkan pasukan, sebagian karena penolakan Hamas terkait pelucutan senjata yang diisyaratkan dalam rencana gencatan senjata itu, sementara Israel telah menyuarakan kekhawatiran tentang komposisi pasukan tersebut.

    Meskipun pemerintahan Donald Trump telah mengesampingkan pengiriman tentara AS ke Jalur Gaza, mereka telah berbicara dengan Indonesia, Uni Emirat Arab, Mesir, Qatar, Turki, dan Azerbaijan untuk berkontribusi pada pasukan multinasional tersebut.

    Sikap Indonesia

    Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo Subianto berencana mengirimkan bantuan pasukan perdamaian di Gaza, Palestina. Sikap Prabowo itu juga dipuji oleh Trump.

    “Banyak sekutu besar kita yang sekarang di Timur Tengah, dan wilayah di sekitar Timur Tengah, telah secara eksplisit dan tegas, dengan antusiasme yang besar, memberi tahu saya bahwa mereka akan menyambut baik kesempatan, atas permintaan saya, untuk memasuki Gaza dengan kekuatan besar dan ‘meluruskan Hamas kita’ jika Hamas terus bertindak buruk, yang melanggar perjanjian mereka dengan kita,” kata Trump di Truth Social.

    Trump tidak menyebutkan negara mana yang menawarkan diri untuk memasuki Gaza. Namun, ia secara khusus menyinggung Indonesia dan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

    “Saya ingin berterima kasih kepada negara Indonesia yang besar dan kuat, dan pemimpinnya yang luar biasa, atas semua bantuan yang telah mereka tunjukkan dan berikan kepada Timur Tengah, dan kepada AS,” tutur Trump.

    Lihat juga Video ‘Musim Dingin Akan Datang, Gaza Masih Berjuang Dapat Bantuan’:

    (zap/idn)

  • Lagi! Trump Puji Prabowo, Kali Ini di KTT ASEAN

    Lagi! Trump Puji Prabowo, Kali Ini di KTT ASEAN

    Lagi! Trump Puji Prabowo, Kali Ini di KTT ASEAN
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pujian dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada Presiden RI Prabowo Subianto seolah tidak ada habisnya.
    Sebab, kali ini, Prabowo dipuji Trump dalam momen Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, Minggu (26/10/2025).
    Prabowo disebut ikut memberi dukungan dalam memastikan lahirnya masa baru di Timur Tengah.
    Trump sebelumnya juga telah memuji Prabowo dalam berbagai kesempatan, seperti ketika Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di AS pada 23 September 2025 silam.
    Lalu, Trump juga memuji Prabowo ketika keduanya menghadiri KTT Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheikh, Kairo, Mesir, pada 13 Oktober 2025.
    Pada intinya, Prabowo dipuji Trump karena berapi-api dalam mendukung kedaulatan Palestina.
    Kepala Negara Indonesia itu bahkan disebut Trump sebagai ‘pria tangguh’.
    Donald Trump memuji peran Prabowo Subianto dalam upaya mendukung perdamaian di kawasan Timur Tengah.
    Pujian itu disampaikan Trump saat memberikan pidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, Minggu (26/10/2025), sebagaimana disampaikan siaran pers Tim Media Prabowo.
    “Dan sahabat saya Presiden Prabowo dari Indonesia, atas dukungan luar biasa mereka dalam upaya memastikan lahirnya masa baru bagi Timur Tengah. Ini benar-benar masa baru. Timur Tengah akan memiliki perdamaian setelah 3.000 tahun, perdamaian yang kuat dan abadi,” kata Trump, seraya menatap ke arah Prabowo.
    Pujian tersebut disampaikan di hadapan para kepala negara dan pemerintahan anggota ASEAN, termasuk Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim dan sejumlah pemimpin negara kawasan lainnya.
    Dalam kesempatan itu, Trump juga menegaskan komitmen AS untuk memperkuat kemitraan strategis dengan negara-negara Asia Tenggara, terutama di sektor perdagangan, keamanan, teknologi, dan energi.
    “Kami sedang membangun kemitraan yang lebih erat di bidang energi, teknologi, kecerdasan buatan, mineral penting, dan berbagai industri lainnya. Amerika Serikat ada untuk Anda. Amerika Serikat berkomitmen pada kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, dan berkembang pesat,” ujar Trump.
     
    Prabowo pun turut mengapresiasi langkah AS yang berperan sebagai penengah dalam ketegangan antara Thailand dan Kamboja.
    “Kami sangat senang bahwa AS telah memediasi konflik antara Thailand dan Kamboja. Jadi, hasil KTT ini sangat positif,” kata Prabowo.
    Selain itu, Prabowo juga memuji keterlibatan aktif AS dalam forum ASEAN.
    Menurut dia, keterlibatan itu membawa dampak konstruktif, tak hanya bagi kawasan, tetapi juga bagi AS sendiri.
    “Kami mendukung kelanjutan keterlibatan AS dengan ASEAN. Keterlibatan ini sangat positif bagi ASEAN dan Amerika Serikat,” ujar Kepala Negara.
    Bulan lalu, dalam Sidang Umum PBB di New York, AS, juga menjadi salah satu momen Trump memuji Prabowo.
    Pujian itu datang usai Prabowo berpidato di Sidang Umum dengan berapi-api menyatakan kedaulatan negara dan dukungan untuk Palestina.
    Trump menilai, pidato Prabowo penuh ketegasan dan energi, bahkan menyebut gaya komunikasinya mampu menggugah perhatian para pemimpin dunia.
    “Anda juga, sahabatku. Pidato yang hebat. Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan mengetukkan tangan di meja itu. Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa. Terima kasih banyak,” ujar Trump, sembari menoleh ke arah Presiden Prabowo, di Ruang Konsultasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, ketika menghadiri Multilateral Meeting on the Middle East, pada Selasa (23/9/2025).
    Menurut Presiden Trump, gaya Prabowo yang menggetarkan meja menjadi simbol keberanian dalam menyuarakan keadilan di forum internasional.
    Apresiasi itu dinilai bukan hanya sekadar pujian pribadi, melainkan juga mencerminkan pengakuan dunia atas posisi Indonesia sebagai suara penting dalam diplomasi global.
    Senyum yang mengiringi kata-kata Presiden Trump pun menjadi tanda bahwa di balik ketegangan isu internasional, ada penghargaan tulus atas keberanian dan ketegasan yang ditunjukkan Presiden Prabowo Subianto.
     
    Sementara itu, Donald Trump juga sempat menyapa Prabowo Subianto sebagai ‘pria tangguh’ dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Sharm El-Sheikh di Kairo, Mesir, Senin (13/10/2025).
    Momen itu terjadi saat Trump menyalami satu per satu pimpinan negara yang hadir dalam KTT yang menyepakati perdamaian Gaza tersebut.
    Ketika tiba giliran Prabowo, Trump tampak membentangkan tangannya seolah ingin memeluk.
    Di situlah Trump menyapa Prabowo sebagai sosok pria tangguh.

    I see tough man right here
    (saya melihat pria tangguh di sini),” ujar Trump.
    Prabowo, yang tampak mengenakan setelan jas abu-abu dan peci hitam, terlihat maju dan langsung menyalami Trump.
    Keduanya terlihat berbincang-bincang sebentar, sebelum akhirnya berfoto bersama.
    Saat foto bersama, senyum lebar tampak menghiasi wajah Trump.
    Tidak hanya itu, Trump juga mengacungkan jempolnya saat berfoto bersama Prabowo.
    Di dalam pidato KTT Perdamaian Gaza itu, Trump menyinggung kehadiran Indonesia dalam proses kesepakatan perdamaian Gaza ini.
    Trump memuji Indonesia sebagai negara besar yang berkembang secara luar biasa.
    “Indonesia, kita sudah bahas, dan saya hanya ingin mengatakan bahwa itu negara besar, negara yang kuat, yang berkembang luar biasa,” ujar Trump.
    “Dan sangat menyenangkan memiliki Anda di sini,” imbuh dia.
    Selain itu, Trump juga menyebut Prabowo beserta pemimpin negara lain sebagai sosok yang kaya dan berkuasa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kerap Bebani Rakyat, Ini 2 Sosok Pencipta Pajak di RI

    Kerap Bebani Rakyat, Ini 2 Sosok Pencipta Pajak di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menaikkan pajak ataupun cukai pada tahun depan. Alih-alih menaikkan, Purbaya justru berencana akan memangkas PPN. Hal ini disebabkan oleh daya beli masyarakat yang dinilai lesu. 

    Pajak dan cukai memang selalu menjadi instrumen fiskal yang kerap membebani masyarakat, terutama ketika ekonomi sedang tidak baik. Namun, harus dipahami bahwa pajak tidak selalu menekan masyarakat. Pajak adalah instrumen yang ampuh dalam mendorong pembangunan dan pemerataan ekonomi. 

    Berbicara soal pajak, mengutip sejarah, setidaknya ada dua orang yang memperkenalkan sistem pajak di Indonesia. Siapa dua sosok tersebut?

    Firaun, Pencipta Pajak di Dunia

    Sekitar 300 SM peradaban Mesir yang dipimpin oleh Firaun menciptakan sistem pungutan negara kepada rakyat, yang kini dikenal sebagai sistem pajak. Firaun mengenakan pajak atas barang-barang, seperti gandum, tekstil, tenaga kerja, dan berbagai komoditas lain.

    Biasanya, hasil pungutan pajak dialihkan untuk modal pembangunan dan menjaga ketertiban sosial. Firaun tak menerapkan mekanisme sama rata dalam pemungutan pajak, tapi sistem penyesuaian. Maksudnya, besaran pajak disesuaikan dengan kemampuan finansial objek pajak.

    Ambil contoh ketika memungut pajak ladang. Firaun menetapkan pajak tinggi jika ladang tersebut sangat produktif atau memiliki hasil panen melimpah. Sementara yang non-produktif dikenakan pajak lebih rendah.

    Keberadaan sistem pajak membuat semua warga Mesir harus kerja ekstra supaya pendapatannya tidak habis hanya akibat pajak. Meski begitu, pada sisi lain sistem pajak ini sukses menambah pendapatan negara. Akhirnya, warisan pemungutan atau pemotongan penghasilan diterapkan banyak negara modern.

    Thomas Standford Raffles: Orang Pertama Perkenalkan Pajak di RI

    Setelah ribuan tahun dicetuskan Firaun, sistem pajak baru hadir di Indonesia pada 1811. Kala itu, pajak diperkenalkan oleh Thomas Stanford Raffles yang datang ke Hindia Belanda atas nama Kerajaan Inggris.

    “Raffles (1811-1816) adalah penguasa Barat pertama yang meletakkan dasar finansial negara kolonial baru di Indonesia. Inggris, dan koloninya, menurut dia, harus dibiayai dengan pajak. Konsep pajak dilahirkan olehnya,” tulis sejarawan Ong Hok Ham dalam Wahyu yang Hilang, Negeri yang Guncang (2018).

    Secara teori, Raffles menganggap Inggris memiliki hak atas semua tanah menggantikan kepemilikan raja-raja di Jawa. Dengan demikian, para petani yang memiliki tanah atau bekerja di tanah orang harus membayar pajak tanah.

    Hanya saja, praktiknya bukan seperti upeti melainkan berupa uang dan berlaku secara individual.

    “Pajak tanah Raffles adalah atas petani individual dan bukan atas desa atau wilayah. Dan berupa uang,” tulis Ong Hok Ham.

    Meski begitu, Raffles tak merasakan hasil dari idenya menerapkan sistem pajak di Pulau Jawa. Sebab dia sudah harus pergi dari Hindia Belanda pada 1816. Setelahnya, pajak diterapkan secara ketat oleh para penguasa baru.

    Barulah tahun 1870, pemerintah kolonial memperkenalkan pajak pribadi, pajak usaha, hingga pajak jual beli.

    Lalu, target pajak juga tak hanya menjerat pribumi jelata, tapi juga orang Eropa dan pribumi kaya raya. Namun, tetap saja, pribumi menyumbang pajak terbesar ke pendapatan pemerintah Hindia Belanda.

    “Kira-kira dasawarsa pertama abad ke-20, penduduk pribumi yang sebagian besar terkena pajak tanah, menyumbang 60% penghasilan Hindia Belanda,” tulis Ong.

    Namun, sistem pajak era kolonial hanya menguntungkan pemerintah. Sebab tak ada timbal balik dari negara, sehingga menimbulkan kesan kalau rakyat diperas pemerintah. Beranjak dari permasalahan ini, negara modern mengubah konsep pajak. Tak hanya untuk menambah pendapatan, tetapi sebagai sarana pemerataan dan peningkatan kesejahteraan.

    Masalahnya, 200 tahun lebih diterapkan di Indonesia, tujuan penerapan pajak masih jauh dari harapan. Malah, membuat rakyat makin menjerit karena tak mendapat timbal balik sepadan.

    (mfa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Hamas-Faksi Politik Palestina Setuju Serahkan Gaza ke Komite Teknokrat

    Hamas-Faksi Politik Palestina Setuju Serahkan Gaza ke Komite Teknokrat

    Gaza City

    Faksi-faksi politik utama Palestina, termasuk kelompok Hamas, menyatakan sepakat untuk sebuah komite teknokrat independen mengambil alih pengelolaan Jalur Gaza pascaperang.

    Hal tersebut, seperti dilansir AFP, Sabtu (25/10/2025), disampaikan dalam pernyataan bersama faksi-faksi politik Palestina yang dipublikasikan pada situs web Hamas pada Jumat (24/10) waktu setempat.

    Disebutkan dalam pernyataan tersebut bahwa dalam pertemuan di Kairo, ibu kota Mesir, kelompok-kelompok tersebut sepakat untuk “menyerahkan pengelolaan Jalur Gaza kepada sebuah komite Palestina sementara yang terdiri atas para teknokrat independen”.

    Pernyataan bersama itu juga menyatakan bahwa komite independen tersebut akan “mengelola urusan kehidupan dan layanan dasar dalam kerja sama dengan saudara-saudara Arab dan lembaga-lembaga internasional”.

    Dinyatakan dalam pernyataan bersama tersebut bahwa faksi-faksi itu telah sepakat untuk berupaya menyatukan posisi bersama “untuk menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi perjuangan Palestina”.

    Pernyataan itu menyerukan pertemuan semua kekuatan dan faksi untuk “menyepakati strategi nasional dan untuk menghidupkan kembali Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sebagai satu-satunya perwakilan sah rakyat Palestina”.

    Hamas bukanlah bagian dari PLO, yang didominasi oleh rival lamanya, Fatah.

    Seorang sumber yang memahami perkembangan terbaru itu, mengatakan kepada AFP pada Kamis (23/10), bahwa delegasi Hamas dan Fatah telah bertemu di Kairo untuk membahas fase kedua dari gencatan senjata Gaza yang didukung Amerika Serikat (AS).

    Menurut sumber tersebut, kedua pihak sepakat untuk “melanjutkan pertemuan di periode mendatang dan bekerja untuk mengorganisir front internal Palestina dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh pemerintah Israel”.

    Bersamaan dengan pembicaraan Hamas-Fatah, kepala intelijen Mesir Hassan Rashad telah melakukan pertemuan dengan para pejabat senior dai faksi-faksi penting Palestina. Mereka termasuk Jihad Islam, yang merupakan sekutu Hamas, dan Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina serta Front Populer untuk Pembebasan Palestina — keduanya faksi dalam PLO.

    Hamas dan Fatah memiliki sejarah persaingan politik yang mendalam, yang sempat berkobar menjadi pertempuran setelah pemilu tahun 2006, dan telah menghambat upaya persatuan nasional Palestina.

    Pada Desember 2024, mereka sepakat membentuk sebuah komite untuk bersama-sama mengelola Jalur Gaza pascaperang. Kesepakatan itu dikritik, terutama oleh anggota-anggota Fatah.

    Hamas yang merebut kekuasaan di Jalur Gaza pada tahun 2007, telah menegaskan bahwa kelompoknya tidak ingin memerintah wilayah itu pascaperang, namun menolak desakan untuk melucuti senjata para petempurnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)