Negara: Mesir

  • Menanti Pemimpin Dunia Kumpul di Mesir Bahas Perdamaian Gaza

    Menanti Pemimpin Dunia Kumpul di Mesir Bahas Perdamaian Gaza

    Jakarta

    Para pemimpin dunia akan berkumpul di Mesir untuk menggelar pertemuan puncak internasional untuk mengakhiri perang di Gaza, Palestina. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump hingga Presiden Prancis Emmanuel Macron direncanakan hadir.

    Dilansir Channel News Asia, Minggu (12/10/2025), pertemuan para pemimpin dunia itu akan digelar di kota Sharm el-Sheikh, Mesir, pada Senin (13/10). Pertemuan untuk menyelesaikan kesepakatan mengakhiri perang di Gaza itu akan dihadiri oleh lebih dari 20 pemimpin dunia.

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer akan berkunjung ke Mesir untuk menghadiri KTT Perdamaian Sharm El Sheikh. Para pemimpin dunia akan menandatangani perjanjian perdamaian yang ditengahi AS yang bertujuan mengakhiri konflik di Gaza.

    Fase pertama dari rencana tersebut akan dimulai dengan pembebasan sandera dan tahanan Palestina pada Senin (13/10). Pemerintah Inggris menyebut hal itu menandai ‘titik balik bersejarah’ setelah 2 tahun perang.

    Starmer disebut akan memberikan penghormatan atas peran Trump dan upaya diplomatik Mesir, Qatar, dan Turki dalam menengahi kesepakatan tersebut. Starmer diperkirakan akan menyerukan koordinasi internasional yang berkelanjutan untuk melaksanakan fase selanjutnya, yang mencakup pengerahan misi pemantauan gencatan senjata dan pembentukan pemerintahan transisi di Gaza.

    Starmer akan menegaskan kembali ‘dukungan teguh’ Inggris untuk membantu mengamankan gencatan senjata dan mengirimkan bantuan kemanusiaan. Presiden Prancis Emmanuel Macron juga akan bertolak ke Mesir untuk membahas implementasi rencana perdamaian yang diajukan oleh Trump.

    Macron juga akan menegaskan kembali komitmen Prancis terhadap solusi dua negara sebagai dasar perdamaian, keamanan, dan rekonstruksi abadi di kawasan tersebut. Trump dan Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, diperkirakan akan memimpin KTT tersebut.

    Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio telah membahas pengaturan pertemuan tersebut. Termasuk soal partisipasi internasional dalam KTT Sharm El-Sheikh, serta persiapan implementasi fase pertama kesepakatan.

    Dipimpin Trump dan Presiden El-Sisi

    Presiden AS Donald Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi akan memimpin KTT perdamaian Gaza di Sharm el-Sheikh, Mesir, besok. Pertemuan untuk mengakhiri perang di Gaza, Palestina, itu akan dihadiri para pemimpin dunia dan juga Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    “Pertemuan ini akan bertujuan untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza, meningkatkan upaya untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, dan mengawali era baru keamanan regional,” demikian pernyataan kantor Presiden El-Sisi, dilansir AFP, Minggu (12/10).

    Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan bahwa sebuah dokumen untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza diperkirakan akan ditandatangani selama pertemuan bersejarah tersebut.

    “KTT tersebut bertujuan untuk meresmikan babak baru perdamaian dan keamanan… dan meringankan penderitaan rakyat Palestina di Gaza,” tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir.

    Terpisah, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memastikan dirinya akan hadir. Demikian pula Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga akan berkunjung ke Sharm el-Sheikh. Dewan Eropa akan diwakili oleh presidennya, Antonio Costa.

    “Rencana untuk Gaza menawarkan peluang nyata untuk membangun perdamaian yang adil dan berkelanjutan, dan Uni Eropa berkomitmen penuh untuk mendukung upaya ini dan berkontribusi pada implementasinya,” kata juru bicara Dewan Eropa.

    Raja Yordania, Abdullah II, juga diperkirakan akan hadir. Namun, hingga saat ini belum ada kabar langsung mengenai kehadiran Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Sementara Hamas telah menyatakan tidak akan berpartisipasi.

    Halaman 2 dari 2

    (fas/fas)

  • Trump dan Presiden El-Sisi Bakal Pimpin KTT Perdamaian Gaza di Mesir

    Trump dan Presiden El-Sisi Bakal Pimpin KTT Perdamaian Gaza di Mesir

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi akan memimpin KTT perdamaian Gaza di Sharm el-Sheikh, Mesir, besok. Pertemuan untuk mengakhiri perang di Gaza, Palestina, itu akan dihadiri para pemimpin dunia dan juga Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Dilansir kantor berita AFP, Minggu (12/10/2025), KTT perdamaian Gaza digelar di kota resor Laut Merah. Rencananya 20 pemimpin negara akan hadir.

    “Pertemuan ini akan bertujuan untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza, meningkatkan upaya untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, dan mengawali era baru keamanan regional,” demikian pernyataan kantor Presiden El-Sisi.

    Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan bahwa sebuah dokumen untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza diperkirakan akan ditandatangani selama pertemuan bersejarah tersebut.

    “KTT tersebut bertujuan untuk meresmikan babak baru perdamaian dan keamanan… dan meringankan penderitaan rakyat Palestina di Gaza,” tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir.

    Terpisah, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memastikan dirinya akan hadir. Demikian pula Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez.

    “Rencana untuk Gaza menawarkan peluang nyata untuk membangun perdamaian yang adil dan berkelanjutan, dan Uni Eropa berkomitmen penuh untuk mendukung upaya ini dan berkontribusi pada implementasinya,” kata juru bicara Dewan Eropa.

    Raja Yordania, Abdullah II, juga diperkirakan akan hadir. Namun, hingga saat ini belum ada kabar langsung mengenai kehadiran Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Sementara Hamas telah menyatakan tidak akan berpartisipasi.

    (fas/whn)

  • Hamas-Israel Gencatan Senjata, Truk Bantuan Mulai Masuki Gaza Lewat Mesir

    Hamas-Israel Gencatan Senjata, Truk Bantuan Mulai Masuki Gaza Lewat Mesir

    Gaza

    Sejumlah truk yang mengangkut bantuan kemanusiaan mulai memasuki Gaza, Palestina, melalui Rafah yang bertabrakan dengan Mesir pagi ini. Pengiriman bantuan akan ditambah seiring gencatan senjata antara Hamas dan Israel.Rafah yang berbatasan dengan Mesir pagi ini. Pengiriman bantuan akan ditambah seiring gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

    Laporan BBCBBC dan Al JazeeraJazeera , Minggu (12/10/2025), berdasarkan ketentuan gencatan senjata dan kesepakatan pelepasan sandera, jumlah bantuan yang masuk ke Gaza akan ditingkatkan. Tetapi, Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan hanya dua hingga tiga truk yang memasuki wilayah tersebut setiap hari hingga Sabtu lalu.WFP) mengatakan hanya dua hingga tiga truk yang memasuki wilayah tersebut setiap hari hingga Sabtu lalu.

    Belum jelas berapa banyak truk yang memasuki Gaza selatan sejak gencatan senjata di wilayah Palestina terjadi pada hari Jumat. Sementara itu, Al Jazeera melaporkan truk-truk yang mengangkut bantuan telah memasuki perlintasan Karem Abu Salem atau yang dikenal sebagai Kerem Shalom oleh orang Israel dan al-Awja (Nitzana) untuk diperiksa sebelum memasuki Jalur Gaza.Jazeera melaporkan truk-truk yang mengangkut bantuan telah memasuki perlintasan Karem Abu Salem atau yang dikenal sebagai Kerem Shalom oleh orang Israel dan al-Awja (Nitzana) untuk diperiksa sebelum memasuki Jalur Gaza.

    Selain itu, buldoser juga mulai membersihkan puing-puing gedung yang hancur dibom Israel di Kota Gaza. Buldoser mulai membersihkan puing-puing agar para pengungsi yang kembali dapat mencapai sisa-sisa rumah mereka.

    Ali al-Attar, seorang operator buldoser, mengatakan tingkat kerusakan yang dia saksikan di Gaza ‘sungguh di luar pemahaman’.

    “Hanya membuka jalan saja akan memakan waktu setidaknya satu bulan, hanya agar orang-orang dapat mengakses area tersebut,” katanya.

    Foto: Penampakan kehancuran di Gaza pada 11 Oktober 2025 (AFP/-)AFP/-)

    Dia mengatakan buldoser yang ada juga dalam kondisi buruk. Dia berharap ada bantuan alat berat agar pekerjaan bisa cepat selesai.

    “Buldoser-buldoser itu dalam kondisi buruk. Buldoser yang saya gunakan bocor oli dan membutuhkan perbaikan besar. Sejujurnya, kami membutuhkan 20 kali lipat jumlah buldoser yang kami miliki,” ujarnya.

    Pihak yang berwenang di Gaza mengatakan citra udara terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan sekitar 41.000 unit rumah telah hancur di Kota Gaza saja. Ini berarti ada lebih dari 8 juta meter kubik (283 juta kaki kubik) puing.

    Hamas dan Israel telah menyepakati gencatan senjata dan rencana perdamaian yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Hamas memiliki waktu hingga Senin siang untuk menyerahkan 47 sandera yang tersisa, hidup dan mati, dari 251 sandera yang diculik dalam serangan 7 Oktober 2023 yang menyebabkan kematian 1.219 orang di Israel.Hamas dan Israel telah menyepakati gencatan senjata dan rencana perdamaian yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Hamas memiliki waktu hingga Senin siang untuk menyerahkan 47 sandera yang tersisa, hidup dan mati, dari 251 sandera yang diculik dalam serangan 7 Oktober 2023 yang menyebabkan kematian 1.219 orang di Israel.

    Sebagai ketidakseimbangannya, Israel akan membebaskan 250 tahanan, termasuk beberapa yang menjalani hukuman seumur hidup atas serangan anti-Israel yang mematikan dan 1.700 warga Gaza yang ditahan oleh militer sejak perang pecah. Dinas penjara Israel mengatakan mereka telah memindahkan 250 tahanan keamanan nasional ke dua penjara sebelum menyerahkan.imbalannya, Israel akan membebaskan 250 tahanan, termasuk beberapa yang menjalani hukuman seumur hidup atas serangan anti-Israel yang mematikan dan 1.700 warga Gaza yang ditahan oleh militer sejak perang pecah. Dinas penjara Israel mengatakan mereka telah memindahkan 250 tahanan keamanan nasional ke dua penjara sebelum penyerahan.

    Serangan Israel yang diklaim sebagai balasan terhadap Hamas telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah di Gaza. Serangan itu mengakibatkan lebih dari 67 ribu orang di Gaza, menyebabkan ratusan ribu orang terluka dan jutaan orang mengungsi hingga kelaparan.Hamas telah menyebabkan krisis kemanusiaan parah di Gaza. Serangan itu menewaskan lebih dari 67 ribu orang di Gaza, menyebabkan ratusan ribu orang terluka dan jutaan orang mengungsi hingga kelaparan.

    Tonton juga video “Polisi Berpeci Hitam Kawal Aksi Bela Palestina di Patung Kuda” di sini:

    Halaman 2 dari 3

    (haf/imk)

  • 3 Diplomat Qatar Tewas Akibat Kecelakaan di Mesir Jelang KTT Perdamaian Gaza

    3 Diplomat Qatar Tewas Akibat Kecelakaan di Mesir Jelang KTT Perdamaian Gaza

    Kairo

    Kecelakaan maut terjadi di dekat kota Sharm el-Sheikh, Mesir, yang menjadi lokasi konferensi tingkat tinggi (KTT) membahas perdamaian di Gaza. Sebanyak tiga diplomat Qatar tewas dan dua lainnya luka-luka dalam kecelakaan mobil di Mesir.

    Dilansir AFP, Minggu (12/10/2025), para diplomat dan delegasi resmi telah tiba di kota resor Laut Merah tersebut dalam beberapa hari terakhir untuk merundingkan gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera.

    Media pemerintah Mesir, Al-Qahera News, mengatakan lima warga Qatar dan seorang pengemudi Mesir berada di dalam kendaraan tersebut saat kecelakaan terjadi. Peristiwa itu diduga terjadi karena kehilangan kendali kemudi.

    Kedutaan Besar Qatar di Kairo menyampaikan ‘duka cita dan duka yang mendalam’ atas kematian ketiga diplomat tersebut. Jenazah mereka akan diterbangkan ke Doha.

    “Kedutaan Besar Qatar dan yang terluka akan dipindahkan ke Doha dengan pesawat Qatar hari ini Kedua korban luka saat ini sedang menerima perawatan medis yang diperlukan di Rumah Sakit Internasional Sharm El Sheikh,” demikian keterangan resmi Qatar.

    Qatar, bersama dengan Mesir dan Amerika Serikat, telah terlibat dalam perundingan selama berbulan-bulan yang mengarah pada gencatan senjata Gaza yang menurut Israel mulai berlaku pada Jumat lalu. Sharm el-Sheikh juga akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak perdamaian yang dimulai Senin (13/10) besok.

    Tonton juga video “Polda Metro Siap Bertemu Keluarga Arya Daru” di sini:

    (haf/imk)

  • Trump Berjanji Takkan Biarkan Israel Langgar Kesepakatan di Gaza

    Trump Berjanji Takkan Biarkan Israel Langgar Kesepakatan di Gaza

    JAKARTA – Presiden AS Donald Trump berjanji pemerintahannya tidak akan membiarkan Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza yang dicapai pekan ini, Axios melaporkan pada Jumat (10/10).

    Menurut laporan itu, Utusan Khusus Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff dan menantu sang presiden, Jared Kushner, telah menyampaikan kepada kelompok perlawanan Palestina Hamas — melalui Turki Mesir, dan Qatar sebagai mediator — bahwa Trump akan memastikan implementasi rencana perdamaian yang dia usulkan.

    Seraya mengutip dua pejabat AS yang berbicara secara anonim, Axios menyebutkan bahwa jaminan dari Trump mencakup pembentukan satuan tugas (satgas) yang dipimpin AS untuk memantau gencatan senjata dan menangani setiap pelanggaran yang terjadi.

    Satgas itu kabarnya akan bekerja di sebuah kantor pusat di Israel dengan melibatkan 200 tentara dan perwira AS. Perwira militer dari Mesir, Qatar, Turki, dan Uni Emirat Arab juga diperkirakan akan bergabung dalam misi tersebut.

    Laporan Axios juga menyebutkan bagaimana Israel sebelumnya telah melanggar kesepakatan gencatan senjata yang dicapai pada Maret.

    Salah satu pejabat AS itu mengatakan ada rasa tidak percaya yang sangat besar di antara kedua pihak yang bertikai dan Trump ingin menegaskan bahwa kesepakatan itu sangat penting bagi dirinya.

    Trump “ingin mengakhiri pertumpahan darah” dan ingin memastikan semua pihak menjalankan kesepakatan itu dengan baik, kata kata sang pejabat.

  • Jalan Terjal Kemanusiaan di Gaza: Kisah Dokter Prita Bawa Harapan Kehidupan di Antara Dentuman Bom – Page 3

    Jalan Terjal Kemanusiaan di Gaza: Kisah Dokter Prita Bawa Harapan Kehidupan di Antara Dentuman Bom – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Perjalanan panjang dan berliku dilalui dr. Prita Kusumaningsih, Sp.OG, untuk bisa menapakkan kaki di tanah Gaza. Dokter Spesialis kebidanan dan kandungan ini menjadi salah satu anggota Emergency Medical Team (EMT) dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) yang berangkat ke Gaza dalam misi kemanusiaan.

    Dokter Prita mengisahkan perjuangannya menembus wilayah konflik tersebut sejak meletusnya Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 silam. Meski baginya perjalanan ke Gaza bukanlah yang pertama, tetapi tetap menantang.

    “Karena bagi BSMI, organisasi kemanusiaan tempat saya bergabung, itu, Gaza itu sebetulnya sudah beberapa kali pernah kami kunjungi, terhitung dari tahun 2008, 2009, 2010, 2012. Itu yang saya ikut, terus ada lagi yang saya enggak ikut,” katanya mengawal perbincangan dengan Liputan6.com di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Al-Fauzan, Jumat (10/10/25).

    dr Prita kemudian menceritakan awal mula keterlibatan BSMI dalam misi kemanusian di Gaza baru-baru ini. Saat itu, BSMI mencoba bekerja sama dengan WHO yang sempat memberikan lampu hijau dan meminta tim datang ke Jordan untuk pertemuan. Namun, setelah ditemui, WHO menyampaikan bahwa BSMI tidak bisa diterima untuk berangkat ke Gaza.

    Dalam upaya mencari solusi, mereka diperkenalkan dengan organisasi Rahma Worldwide. dr. Prita bercerita, upaya yang dilakukan tim BSMI cukup alot dan membutuhkan waktu tidak sedikit. Singkat cerita, upaya BSMI menyakinkan organisasi Rahma Worldwide untuk ikut dalam misi kemanusiaan ini akhirnya berhasil. Hingga akhirnya, pada Januari 2024, rombongan BSMI sampai di Al-Aris, Mesir, sebuah kota yang hanya berjarak sekitar 40 KM dari Gaza.

    Perjalanan dari Kairo ke Al-Aris, memakan waktu lebih kurang enam jam. Sepanjang perjalanan, mereka didampingi Duta Besar Palestina. Diakuinya, selama di perjalanan rasa was-was selalu saja datang. Saban berhenti di pos pemeriksaan, dia hanya bisa mengencangkan doa-doa, berharap perjalanan bisa dilanjutkan dengan lancar tanpa ada penahanan.

    “Diharapkan dengan adanya duta besar dan mobil kedubes itu akan memperlancar. Memang benar lancar. Check point tetap dijalani tapi artinya tidak ada masalah sampai ditahan begitu. Hanya paspor yang ditahan sehingga kami tidak pegang paspor,” kata dia.

    Setelah menempung perjalanan panjang dan menegangkan, tim BSMI bergabung dengan Rahma Worldwide dan membentuk EMT untuk Gaza. dr. Prita sendiri bergabung dalam tim kedua setelah sebelumnya tim pertama hanya terdiri dari dua orang dokter.

    Sambil menunjukkan kumpulan foto-foto relawan yang ada di majalah BSMI periode khusus 2025, dr. Pirta berceritra momen ketika dia dan tim di Amman, Yordania. Mereka mendapatkan arahan dari Duta Besar Indonesia sebelum melanjutkan perjalanan darat menuju Gaza. Mereka melalui perbatasan Yordan-Israel melintasi dua pos imigrasi. Biasanya, pemeriksaan yang dilakukan untuk menuju ke Gaza sangatlah ketat. Mulai dari larangan tidak boleh banyak bicara hingga barang bawaan yang dibatasi.

    “Kami tidak boleh banyak bicara dan barang bawaan dibatasi ketat. Hanya boleh satu koper besar, satu koper kecil, dan satu tas tangan,” ucap dia.

    Sampailah di Gaza. Suasananya hatinya berkecamuk. Bahagia bercampur sedih. Satu sisi, dia merasa bahagia karena misi kemanusiaan bisa segera dimulai. Tetapi di lubuk hati terdalam, dia sedih melihat kondisi Gaza kini. Semakin kacau jika dibandingkan dengan keadaan saat dia berkunjung 2008 lalu.

    “Begitu masuk Gaza itu 180 derajat. Bahkan saya yang sudah pernah ke Gaza dulu di perang 2008. Pada saat gencatan senjata kan kami masuk, itu kaget ya, nggak nyangka sama sekali bahwa kerusakannya sedemikian massif, sampai shock gitu ya,” terangnya.

    dr Prita semakin dibuat terperangah. Di tengah kondisi yang menyedihkan tersebut, kehidupan warga Gaza yang tetap berjalan seperti biasanya. Anak-anak main bola dan layangan, anak perempuan bermain dengan teman sebaya, ibu-ibu menggendong anak, bapak-bapak dengan kesibukannya. Ada yang naik sepeda membawa barang, ada yang naik kereta keledai, ada yang memperbaiki mobil di bengkel hingga yang mendorong mobil.

    “Jadi mereka itu memang kan ketahanannya dikenal cukup tinggikan,” ucapnya dengan kagum.

  • Arkeolog Temukan Koin Emas Langka Bergambar Ratu Mesir Kuno

    Arkeolog Temukan Koin Emas Langka Bergambar Ratu Mesir Kuno

    JAKARTA – Sebuah koin emas kecil berusia 2.200 tahun yang menggambarkan Ratu Mesir Berenis II telah ditemukan oleh para arkeolog di Yerusalem.

    Satu sisi koin tersebut bergambar Ratu Berenice II, sementara sisi lainnya bergambar kornukopia dan dua bintang.

    “Kami hanya menemukan 17 koin seperti ini selama 100 tahun terakhir,” kata Robert Kool dari Otoritas Purbakala Israel, dalam video yang diunggah di YouTube, dilansir dari The National 10 Oktober.

    Koin ini diperkirakan berasal dari masa pemerintahan suami Ratu Berenis II, Ptolemeus III, yang merupakan penguasa ketiga Kerajaan Ptolemeus Mesir, dari tahun 246 SM hingga 221 SM.

    “Ini koin yang sangat indah,” tambahnya.

    Koin ini ditemukan di dalam tanah oleh arkeolog Rivka Langler di Kota Daud, sebuah situs arkeologi di Yerusalem yang dianggap sebagai bagian tertua kota tersebut, tempat ia bekerja selama dua tahun.

    “Saya sedang mengayak tanah galian ketika tiba-tiba saya melihat sesuatu yang berkilau,” katanya.

    “Awalnya, saya tidak percaya apa yang saya lihat, tetapi dalam hitungan detik saya berlari dengan penuh semangat di lokasi penggalian,” tambah Langler

    Koin itu bertuliskan prasasti Yunani kuno Basileisses, yang berarti “milik Ratu”. Prasasti tersebut menunjukkan bahwa Berenice II mungkin adalah seorang penguasa, kata Kool.

    “Dia adalah seorang ratu di daerah yang disebut Kirinyaka, sekarang di Libya timur,” katanya.

    “Ketika dia menikah dengan sepupunya, Ptolemeus III, daerah ini menjadi bagian dari kerajaan Helenistik yang besar, sangat penting, dan kaya. Ketika suaminya, Ptolemeus III, menginvasi Suriah, dia mengambil alih kekuasaan sebagai wali Mesir,” tandasnya.

  • Iran Tak Yakin Israel Bakal Tepati Janji Perdamaian di Jalur Gaza

    Iran Tak Yakin Israel Bakal Tepati Janji Perdamaian di Jalur Gaza

    Jakarta

    Iran menyatakan tidak yakin bahwa musuh bebuyutannya, Israel, akan menghormati ketentuan gencatan senjata Gaza yang dimulai. Diketahui konflik telah berlangsung selama dua tahun.

    “Kami memperingatkan tentang tipu muslihat dan pengkhianatan rezim Zionis (Israel) terkait perjanjian-perjanjian sebelumnya… Sama sekali tidak ada kepercayaan terhadap rezim Zionis,” kata Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi, merujuk pada gencatan senjata sebelumnya yang telah dilanggar, termasuk di Lebanon, dilansir AFP, Minggu (12/10/2025).

    Araghchi tetap menegaskan kembali dukungan Iran terhadap gencatan senjata tersebut. Ia mengatakan “setiap rencana yang bertujuan untuk menghentikan kejahatan (Israel) ini selalu kami dukung”.

    Kementerian Luar Negeri Iran pada hari Kamis menyatakan bahwa Republik Islam tersebut selalu mendukung setiap tindakan dan inisiatif yang mencakup penghentian perang genosida, penarikan pasukan pendudukan, pengiriman bantuan kemanusiaan, pembebasan tahanan Palestina, dan pemenuhan hak-hak dasar rakyat Palestina.

    Iran dan Israel terlibat dalam perang 12 hari pada bulan Juni yang dimulai ketika Israel melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap instalasi nuklir dan militer Iran.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump akan terbang ke Israel dan Mesir pada akhir pekan ini, setelah gencatan senjata Gaza disepakati. Trump dijadwalkan akan menyampaikan pidato di parlemen Israel, Knesset, dan menghadiri seremoni penandatanganan perjanjian gencatan senjata yang digelar di Mesir.

    Kunjungan singkat ke Israel dan Mesir ini, seperti dilansir The Washington Times, Sabtu (11/10/2025), dikonfirmasi oleh Trump sendiri saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada Jumat (10/10) waktu setempat.

    “Saya akan pergi ke Israel. Saya akan berpidato di Knesset, saya rasa, lebih awal, dan kemudian saya akan pergi ke Mesir. Mereka luar biasa,” kata Trump.

    Dia mengatakan dirinya akan kembali ke Washington DC pada Selasa (14/10) malam, karena akan memberikan medali kebebasan anumerta kepada mendiang Charlie Kirk, aktivis konservatif AS yang dibunuh bulan lalu. Istri mendiang Kirk, Erika, akan menerima penghargaan tersebut.

    (azh/azh)

  • Pejabat Hamas Klaim Tak Akan Tandatangani Kesepakatan Damai Resmi di Mesir

    Pejabat Hamas Klaim Tak Akan Tandatangani Kesepakatan Damai Resmi di Mesir

    Jakarta

    Seorang pejabat Hamas mengatakan bahwa kelompoknya tidak akan berpartisipasi dalam penandatanganan resmi perjanjian damai Gaza di Mesir. Hal ini dikatakan usai adanya kesepakatan damai awal yang disampaikan Presiden AS Donald Trump.

    “Soal penandatanganan resmi kami tidak akan terlibat,” kata anggota biro politik Hossam Badran dalam sebuah wawancara, dan menambahkan bahwa Hamas bertindak terutama melalui mediator Qatar dan Mesir selama perundingan gencatan senjata di Mesir, dilansir AFP, Sabtu (11/10/2025).

    Badran menyebut Hamas siap melawan jika perjanjian damai Donald Trump gagal dan permusuhan dengan Israel kembali terjadi di Jalur Gaza.

    “Kami berharap tidak akan kembali berperang, tetapi rakyat Palestina dan pasukan perlawanan kami niscaya akan menghadapi dan menggunakan semua kemampuan mereka untuk menangkal agresi ini jika pertempuran ini dipaksakan,” kata anggota biro politik Hossam Badran kepada AFP.

    Trump Terbang ke Mesir

    Sebelumnya, Donald Trump akan terbang ke Israel dan Mesir pada akhir pekan ini, setelah gencatan senjata Gaza disepakati. Trump dijadwalkan akan menyampaikan pidato di parlemen Israel, Knesset, dan menghadiri seremoni penandatanganan perjanjian gencatan senjata yang digelar di Mesir.

    Kunjungan singkat ke Israel dan Mesir ini, seperti dilansir The Washington Times, Sabtu (11/10/2025), dikonfirmasi oleh Trump sendiri saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada Jumat (10/10) waktu setempat.

    “Saya akan pergi ke Israel. Saya akan berpidato di Knesset, saya rasa, lebih awal, dan kemudian saya akan pergi ke Mesir. Mereka luar biasa,” kata Trump.

    Dia mengatakan dirinya akan kembali ke Washington DC pada Selasa (14/10) malam, karena akan memberikan medali kebebasan anumerta kepada mendiang Charlie Kirk, aktivis konservatif AS yang dibunuh bulan lalu. Istri mendiang Kirk, Erika, akan menerima penghargaan tersebut.

    (azh/azh)

  • Video: Kelapa RI Jadi Rebutan Warga Lokal-Bule, Tapi Masih Ada Masalah

    Video: Kelapa RI Jadi Rebutan Warga Lokal-Bule, Tapi Masih Ada Masalah

    Jakarta, CNBC Indonesia- Agrifood Analyst CNBC Indonesia Research, Emanuella Bungasmara Ega Tirta menyebutkan komoditas kelapa menjadi salah satu komoditas pangan yang memiliki potensi besar di pasar ekspor.

    Tercatat adanya lonjakan permintaan kelapa bulat dari sejumlah negara selain China yakni Jerman dan Mesir yang membuat industri dalam negeri berlomba untuk memasok ke negara tersebut.

    Meski demikian Ega melihat perlunya upaya peningkatan produktivitas hingga daya saing produk kelapa RI, baik terkait perbaikan standar mutu hingga transparansi harga dan penguatan rantai pasok. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan kenaikan ekspor ini berdampak positif ke kesejahteraan petani sekaligus tidak mengganggu pemenuhan kebutuhan lokal.

    Seperti apa upaya perbaikan yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi dan ekspor kelapa RI? Selengkapnya simak Andi Shalini dengan Agrifood Analyst CNBC Indonesia Research, Emanuella Bungasmara Ega Tirta dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 09/10/2025)