Negara: Mesir

  • Hamas Setujui Proposal Gencatan Senjata di Gaza

    Hamas Setujui Proposal Gencatan Senjata di Gaza

    Jakarta

    Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan telah menerima proposal gencatan senjata di Gaza, Palestina dari mediator Mesir dan Qatar. Ismail mengatakan Hamas menyetujui proposal tersebut usai peperangan berlangsung selama tujuh bulan.

    Dilansir, AFP dan BBC, Selasa (7/5/2024), Ismail pada Senin (6/5) telah memberi tahu mediator Qatar dan Mesir bahwa Hamas telah menerima proposal mereka untuk gencatan senjata di Gaza.

    Ismail Haniyeh menelepon Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dan dengan Menteri Intelijen Mesir, Abbas Kamel. Ismail memberi tahu mereka tentang persetujuan Hamas soal proposal gencatan senjata.

    Rincian lebih lanjut belum diumumkan, termasuk berapa lama hal ini akan berlangsung dan apa dampaknya bagi para sandera yang ditahan di Gaza.

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari Demi Pembebasan Sandera-Tahanan

    Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari Demi Pembebasan Sandera-Tahanan

    Gaza City

    Perundingan terbaru untuk mewujudkan gencatan senjata di Jalur Gaza digelar di Kairo, Mesir. Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris David Cameron mengungkapkan Hamas ditawari gencatan senjata 40 hari dan pembebasan ribuan tahanan Palestina, sebagai imbalan atas pembebasan para sandera tersisa.

    Delegasi Hamas dilaporkan telah meninggalkan Kairo dan kembali ke Qatar, yang menjadi markas biro politik mereka, untuk membahas tawaran gencatan senjata terbaru dan mengambil keputusan. Hamas menyatakan akan memberikan respons atas tawaran itu sesegera mungkin.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (30/4/2024), Cameron mengungkapkan isi proposal gencatan senjata terbaru antara Hamas dan Israel itu saat berbicara dalam panel terakhir pertemuan khusus Forum Ekonomi (WEF) yang digelar di Riyadh, Arab Saudi.

    Disebutkan Cameron bahwa Hamas telah ditawari “gencatan senjata berkelanjutan selama 40 hari, pembebasan ribuan tahanan Palestina, sebagai imbalan atas pembebasan para sandera”. Cameron menyebut tawaran itu sebagai “tawaran yang murah hati”.

    Cameron mengharapkan Hamas menerima tawaran yang diberikan kepada mereka.

    Namun demikian, Cameron dalam pernyataannya pada forum WEF juga menyampaikan keraguan bahwa solusi politik akan segera tercapai jika kepemimpinan Hamas dan mereka yang ada di balik serangan 7 Oktober tidak segera meninggalkan Jalur Gaza.

    “Orang-orang yang bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober harus meninggalkan Gaza dan infrastruktur teroris harus dibongkar,” cetus Cameron, sembari menyerukan agar semua sandera harus dibebaskan.

    Setelah serangan Hamas pada Oktober tahun lalu, lebih dari 250 orang diculik dan disandera di Jalur Gaza. Dengan puluhan sandera di antaranya dibebaskan dalam kesepakatan gencatan senjata singkat pada November lalu, diperkirakan saat ini masih ada lebih dari 100 sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.

    Menatap ke depan, Cameron menambahkan bahwa setelah pertempuran di Jalur Gaza dihentikan, menjadi penting untuk memberlakukan gencatan senjata permanen dan mengakhiri perang melalui proses politik.

    Dia menilai bahwa berinvestasi pada Otoritas Palestina, dan memastikan berdirinya negara Palestina yang aman berdampingan dengan Israel yang juga aman, sangatlah penting.

    “Anda tidak akan pernah bisa mewujudkan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, kecuali Anda mengatasi pertanyaan soal masa depan rakyat Palestina,” sebut Cameron. “Hamas tidak mendukung solusi dua negara, mereka mendukung solusi tanpa adanya Israel,” imbuhnya.

    Dua unsur penting dalam hubungan Israel dan Palestina yang stabil, menurut Cameron, adalah “sebuah negara bagi rakyat Palestina yang memberikan mereka martabat kenegaraan dan menjamin keamanan Israel”.

    “Saya pikir itu sangat penting, karena jika tidak, masalah hanya akan terulang kembali dengan cara yang berbeda,” ucapnya.

    Delegasi Hamas Tinggalkan Perundingan di Mesir, Janjikan Respons Segera

    Seorang sumber Hamas, yang memahami proses perundingan yang berlangsung, menuturkan kepada AFP bahwa delegasi Hamas telah meninggalkan Mesir usai terlibat perundingan gencatan senjata, dan kembali ke Qatar.

    “Untuk membahas gagasan dan proposal (gencatan senjata) tersebut… dan kami ingin meresponsnya secepat mungkin,” ucap sumber Hamas tersebut.

    Menurut beberapa sumber Mesir, yang dikutip media Al-Qahera News yang terkait badan intelijen Kairo, delegasi Hamas akan “kembali dengan tanggapan tertulis terhadap proposal gencatan senjata”.

    Selama berbulan-bulan, tiga negara yang menjadi mediator dalam perundingan gencatan senjata — Mesir, Qatar dan Amerika Serikat (AS) — berupaya menengahi kesepakatan terbaru antara Israel dan Hamas.

    Gencatan senjata sebelumnya hanya berlangsung selama satu minggu di Jalur Gaza pada November tahun lalu. Sekitar 80 sandera Israel dibebaskan oleh Hamas, ditukar dengan 240 tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara-penjara Israel.

    Diplomasi yang digencarkan dalam beberapa hari terakhir tampaknya memberikan dorongan baru untuk terwujudnya gencatan senjata di Jalur Gaza.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken, dalam pernyataan terpisah, mengharapkan Hamas akan menerima tawaran gencatan senjata terbaru. Dia menyebut tawaran terbaru itu “luar biasa, luar biasa murah hari dari pihak Israel”.

    Blinken menyerukan Hamas untuk “memutuskan dengan cepat”. “Saya berharap mereka akan mengambil keputusan yang tepat,” ucap Blinken saat berbicara dalam forum WEF di Riyadh.

    Sementara Menlu Mesir Sameh Shoukry, yang juga menghadiri forum WEF, menyebut “proposal itu telah mempertimbangkan posisi kedua belah pihak”. “Kami penuh harapan,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • AS Minta Hamas Setujui Proposal Gencatan Senjata di Gaza

    AS Minta Hamas Setujui Proposal Gencatan Senjata di Gaza

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan Hamas telah menerima proposal dari Israel terkait gencatan senjata di Gaza. Blinken mendesak Hamas untuk segera memutuskan dengan cepat dan tepat.

    “Saat ini, satu-satunya penghalang bagi rakyat Gaza dan gencatan senjata adalah Hamas,” kata Blinken dalam pertemuan khusus World Economic Forum di Riyadh dilansir AFP, Selasa, (30/4/2024).

    “Mereka harus mengambil keputusan-dan mereka harus mengambil keputusan dengan cepat. Saya berharap mereka akan membuat keputusan yang tepat,” sambungnya.

    Delegasi dari Hamas dijadwalkan pada hari Senin (29/4) di Mesir, yang bersama Qatar berusaha menjadi perantara kesepakatan yang akan menghentikan serangan Israel dan membebaskan para sandera.

    Blinken juga membahas proposal gencatan senjata di Riyadh dengan Menteri Luar Negeri Hakan Fidan dari Turki, tempat Hamas berkantor dan pemimpin militan Ismail Haniyeh sering berkunjung.

    Lihat juga Video: Korban Tewas Serangan Israel di Gaza Capai 34 Ribu Orang

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kata Saudi soal Dunia Bikin Kecewa Gaza

    Kata Saudi soal Dunia Bikin Kecewa Gaza

    Jakarta

    Arab Saudi memberikan pernyataan bahwa masyarakat dunia telah membuat kecewa Gaza. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan.

    Dilansir The New Arab dan AFP, Pangeran Faisal menyampaikan hal ini saat berbicara dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Riyadh, Senin (29/4/2024). Adapun isu perang Hamas dan Israel di Jalur Gaza turut menjadi pembahasan.

    “Situasi di Gaza jelas merupakan bencana dalam segala hal — bersifat kemanusiaan, tapi juga merupakan kegagalan total dari sistem politik yang ada untuk mengatasi krisis tersebut,” ujar Pangeran Faisal.

    Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza, lebih dari 34.000 orang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza. Serangan bertubi-tubi ini dalam rangka membalas serangan Hamas pada Oktober tahun lalu.

    Serangan Hamas terhadap Israel tahun lalu dilaporkan menewaskan sekitar 1.200 orang, kebanyakan warga sipil, dan membuat lebih dari 250 orang lainnya disandera di Jalur Gaza. Hamas menyebut serangannya itu menjadi pembalasan atas pendudukan dan agresi Israel selama puluhan tahun terhadap Palestina.

    Israel Gempur Rafah

    Serangan udara Israel menghantam tiga rumah warga di kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan. Sedikitnya 13 orang tewas dan banyak orang lainnya mengalami luka-luka akibat gempuran terbaru militer Tel Aviv tersebut.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (29/9), media afiliasi Hamas melaporkan jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Rafah mencapai sedikitnya 15 orang.

    Di Gaza City, yang ada di bagian utara Jalur Gaza, serangan pesawat tempur Israel menghantam dua rumah warga setempat hingga menewaskan dan melukai beberapa orang.

    Serangan udara terhadap Rafah, yang menjadi tempat berlindung bagi satu juta warga Palestina yang menghindari pengeboman Israel selama berbulan-bulan, terjadi beberapa jam sebelum Mesir dijadwalkan menjadi tuan rumah bagi pemimpin Hamas untuk membahas prospek gencatan senjata dengan Israel.

    Baca selengkapnya di halaman selanjutnya..

    AS Bangun Dermaga Bantuan di Pantai Gaza

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa dermaga buatannya yang bertujuan khusus untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza akan mulai beroperasi dalam beberapa minggu ke depan.

    Namun Washington menegaskan bahwa dermaga untuk penyaluran bantuan via lautan itu tidak akan bisa menggantikan penyaluran bantuan via jalur darat dengan truk-truk, yang dianggap sebagai cara terbaik untuk mendistribusikan makanan kepada warga Palestina yang dilanda perang di Jalur Gaza.

    Demikian seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (29/4/2024).

    Perang yang berkecamuk selama enam bulan terakhir antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza telah memicu krisis kemanusiaan. Tel Aviv juga semakin didesak untuk mengizinkan lebih banyak pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza saat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bencana kelaparan segera terjadi.

    Pekan lalu, Pentagon mengatakan bahwa militer AS telah mulai membangun dermaga khusus di lepas pantai Gaza, yang dimaksudkan untuk mempercepat penyaluran bantuan kemanusiaan via jalur laut.

    Halaman 2 dari 2

    (azh/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Angka Kecepatan Cahaya dan Koordinat Piramida Giza Sama, Kok Bisa?

    Angka Kecepatan Cahaya dan Koordinat Piramida Giza Sama, Kok Bisa?

    Jakarta

    Dalam ilmu pengetahuan, kecepatan cahaya tercatat adalah 299.792.458 meter per detik. Menariknya, garis lintang Piramida Agung Giza adalah 29.9792458°LU. Perhatikan, deretan angkanya sama persis!

    Akun X/Twitter World of Engineering memposting kebetulan unik di dunia sains ini.

    [Gambas:Twitter]

    Jadi, apakah ini sebuah kebetulan? Jawaban atas pertanyaan pertama adalah ya. Cahaya bergerak dengan kecepatan 299.792.458 meter per detik dalam ruang hampa, yang merupakan batas kecepatan absolut alam semesta. Garis lintang Piramida Agung Giza memang 29.9792458 LU, tetapi begitu juga banyak tempat lain yang berada pada garis lintang yang sama. Entah ini kebetulan atau tidak, jawabannya juga iya.

    Sebagai permulaan, orang-orang Mesir Kuno tidak menggunakan satuan meter, bahkan jika mereka telah mengetahui kecepatan cahaya berabad-abad sebelum pengukurannya dilakukan oleh astronom Denmark Ole Roemer pada tahun 1676 M. Selain itu, satuan meter baru didefinisikan pada tahun 1791 M.

    Orang Mesir Kuno, meskipun mereka mungkin telah menyadari konsep kecepatan cahaya, tidak menggunakan meter sebagai satuan pengukuran. Mereka lebih sering menggunakan hasta dan kecepatan cahaya jika diukur dalam hasta sekitar 571.033.253 per detik.

    Dikutip dari IFL Science, Jumat (26/4/2024) orang Mesir Kuno juga tidak menggunakan sistem koordinat global seperti garis bujur dan lintang seperti yang dikenal sekarang. Jika mereka melakukannya, mungkin akan ada lebih banyak bukti atau pengetahuan tentang bagaimana Piramida Agung Giza ditempatkan pada garis lintang tertentu.

    Kesimpulannya, fakta bahwa garis lintang Piramida Agung Giza deretan angkanya sama dengan kecepatan cahaya hanyalah sebuah kebetulan yang menarik.

    (rns/fay)

  • Gaza Masih Digempur Saat Iran Vs Israel Curi Perhatian Dunia

    Gaza Masih Digempur Saat Iran Vs Israel Curi Perhatian Dunia

    Jakarta

    Militer Israel terus menggempur Gaza, Palestina. Serangan pasukan Israel ini terjadi saat konflik Iran dan Israel mencuri perhatian dunia.

    Dilansir BBC Indonesia, Selasa (23/4/2024), setiap harinya setidaknya puluhan orang Palestina terus meregang nyawa. Tidak sedikit di antara korban serangan adalah anak-anak, menurut data Kementerian Kesehatan Hamas. Data Kemenkes Hamas, serangan Israel telah membunuh 34.000 orang di Gaza sejak perang dimulai.

    Pasukan Israel berdalih ingin terus menghancurkan Hamas. Demi tujuannya ini, mereka melancarkan serangan yang seringkali mematikan di berbagai penjuru wilayah Gaza dalam satu pekan terakhir.

    Pada Selasa (16/4) pekan lalu, di tengah Gaza, sanak saudara memeluk sejumlah jenazah anak laki-laki dan perempuan yang diungsikan dari kamp pengungsi al-Maghazi ke Rumah Sakit al-Aqsa Martyrs dekat Deir al-Balah.

    Petugas kesehatan di rumah sakit itu mengatakan setidaknya 12 orang tewas dan 30 lainnya luka-luka akibat penembakan di kamp al-Maghazi.

    “Mereka sedang bermain di jalanan. Kenapa mereka ditembak? Posisi mereka jauh dari pasukan Israel,” tutur seorang pria kepada BBC. Warga lainnya menambahkan, “Anak-anak itu hanya bermain di pasar dan orang-orang keluar masuk seperti biasanya.”

    Militer Israel tidak mengeluarkan komentar tentang apa yang terjadi di kamp al-Maghazi. Akan tetapi, pasukan Israel memusatkan perhatian ke kamp-kamp pengungsi di Gaza pada minggu ini.

    Setelah pasukan Israel dilaporkan meninggalkan kamp lainnya, Nuseirat, pada Rabu (17/04) larut malam, warga setempat mulai berdatangan dan memeriksa kerusakan di rumah mereka.

    “Kami tidak punya tempat tinggal, 90% dari rumah dihancurkan,” seorang ayah berucap dengan nada putus asa kepada kami sembari berjalan melewati puing-puing.

    Di ujung utara Gaza, tank-tank Israel kembali meluncur ke Beit Hanoun, meski beberapa minggu sebelumnya pasukan sudah meninggalkan tempat ini.

    Lagi-lagi, Israel membuat klaim tengah menyasar Hamas dan kelompok Jihad Islam yang berbasis di sekolah-sekolah tempat para keluarga pengungsi bernaung. Penduduk setempat bercerita bagaimana banyak laki-laki ditelanjangi dan ditahan.

    Muncul pula rekaman serangan Israel di beberapa bagian Kota Gaza, di utara, dan Rafah yang berbatasan dengan Mesir. Ratusan ribu orang Palestina hidup di tenda-tenda pengungsi di Rafah setelah menyelamatkan dari pertempuran di wilayah lain.

    Analis pertahanan Israel mengemukakan operasi-operasi militer yang menyasar Hamas sesuai dengan kesepakatan dengan AS untuk menurunkan intensitas pertempuran.

    Awal bulan ini, Israel menarik mundur sebagian besar pasukan darat di Gaza. Hanya satu brigade yang tersisa untuk mengamankan garis yang membagi wilayah antara utara dan selatan.

    Meski sudah ada pengumuman tentang pemanggilan dua brigade cadangan dan beberapa tentara telah dikerahkan di perbatasan, rencana serangan darat di Rafah masih terbilang jauh dari kenyataan menurut pendapat umum.

    “Saya rasa tidak akan ada yang terjadi dalam waktu dekat,” ujar Prof Chuck Freilich, mantan deputi penasehat keamanan nasional Israel yang sekarang berbasis di Institut Kajian Keamanan Nasional di Tel Aviv.

    “Saya rasa tidak ada cukup pasukan di sana untuk melancarkan operasi besar di Rafah,” tuturnya.

    Israel berjanji untuk membasmi sisa-sisa batalion Hamas di Rafah, satu-satunya kota di Gaza yang belum dihantam serangan darat Israel. Israel meyakini masih tersisa sekitar 130 sandera yang diculik Hamas dalam serangan 7 Oktober 2023 di Israel bagian selatan. Lebih dari 1.200 orang tewas dalam serangan itu.

    Namun, Freilich mengatakan, “butuh dua hal untuk melancarkan serangan penuh seperti yang dibicarakan orang-orang: memindahkan semua pengungsi dan memanggil sebagian kekuatan cadangan”.

    “Untuk itu, perlu setidaknya beberapa minggu. Dan sekarang umat Yahudi sedang mengikuti perayaan Paskah selama satu minggu,” ujarnya.

    Lihat juga Video: Saat Pemimpin Tertinggi Iran Buka Suara soal Serangan ke Israel

    Amerika Serikat dan sekutunya menyebut invasi skala besar akan memperuncing krisis kemanusiaan yang sudah parah.

    Selain menghadapi kondisi hidup yang muram juga dihantui ancaman ke Rafah, banyak orang Gaza yang terjebak di sana ingin pulang ke rumah mereka di utara.

    Tekanan internasional terhadap Israel setelah tewasnya tujuh staf bantuan kemanusiaan dari yayasan amal AS, World Central Kitchen, pada 1 April memicu serangkaian pengumuman tentang peningkatan bantuan ke Gaza. Salah satunya adalah pembukaan pelabuhan komersial Ashdod dan fasilitas penyeberangan baru di utara.

    Kekhawatiran ihwal bantuan kemanusiaan dalam sepekan terakhir seolah tenggelam di tengah isu perang regional yang lebih besar. Namun, perkembangan demi perkembangan terus ada. Para pejabat pertahanan Israel, misalnya, mengumumkan kedatangan pengiriman tepung untuk toko-toko roti yang kembali buka.

    Bukti anekdot juga beredar, seperti rekaman di media sosial yang menunjukkan daging panggang dijual di kamp Jabalia untuk pertama kalinya setelah berbulan-bulan. Ini menunjukkan bahwa makanan kini semakin mudah didapat.

    Meski begitu, berbagai badan bantuan mengaku masih banyak yang perlu dilakukan untuk menangani kritisnya persediaan.

    PBB melayangkan permohonan untuk pengumpulan dana sebesar US$ 2,8 miliar (Rp 45,5 triliun) khususnya untuk Gaza.

    Pada saat yang bersamaan, seorang pejabat senior dari kantor kemanusiaan PBB mengeluhkan masalah akses yang masih saja ada terutama ke bagian utara Gaza.

    “Seolah kita sedang melakukan tarian di mana kita mengambil satu langkah maju, kemudian dua langkah mundur. Atau dua langkah maju dan satu langkah mundur,” ujar Andrea de Domenico yang mengepalai kantor kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina.

    Apabila respons Israel atas serangan Iran musuh bebuyutan mereka baru-baru ini berakhir, media dan pihak asing kemungkinan akan kembali meningkatkan pengawasan mereka tentang apa yang terjadi di Gaza.

    Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, sudah mengutarakan solidaritas terhadap Israel dan berupaya menurunkan ketegangan setelah serangan Iran pda 13 dan 14 April.

    “Yang dibutuhkan adalah mengembalikan fokus ke Hamas, ke para sandera, ke pengembalian bantuan kemanusiaan, ke penghentian konflik Gaza,” ujar Cameron sebelum bertemu dengan pemimpin Israel dan Palestina baru-baru ni.

    Untuk sekarang, upaya mediasi internasional untuk mengamankan gencatan senjata masih terhambat.

    Yang tetap menjadi kendala utama adalah posisi Israel yang terbuka untuk mendiskusikan gencatan senjata sementara untuk memulangkan sandera tetapi mereka tidak akan berhenti memerangi Hamas sampai benar-benar tereliminasi. Adapun Hamas berkeras tidak akan melepas sandera apabila tidak ada pembicaraan untuk menghentikan perang.

    Bagi warga Gaza biasa yang berjuang untuk sekadar bertahan juga orang-orang Israel kebanyakan yang sudah mau putus asa menghendaki orang tercinta mereka pulang, harapan terbaik adalah upaya diplomasi baru.

    Tanpa upaya diplomasi baru, ancaman perang akan tetap menghantui dan ini bisa berakibat parah bagi kemanusiaan dan berpotensi memicu konflik lebih lanjut di wilayah yang sudah tidak stabil ini.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gaza Masih Digempur Saat Iran Vs Israel Curi Perhatian Dunia

    Qatar Bilang Pemimpin Hamas Bisa Tetap Berada di Doha, Asalkan…

    Jakarta

    Pemerintah Qatar mengatakan bahwa kepemimpinan politik Hamas akan tetap berada di Doha, ibu kota Qatar selama kehadiran mereka tetap bermanfaat bagi upaya mediasi yang bertujuan mengakhiri perang di Gaza.

    “Selama kehadiran mereka di Doha, seperti yang selalu kami katakan, bermanfaat dan positif dalam upaya mediasi ini, mereka akan tetap di sini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari pada konferensi pers, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (23/4/2024).

    Qatar, yang menjadi tuan rumah kepemimpinan politik Hamas sejak tahun 2012 dengan restu Amerika Serikat, telah terlibat dalam pembicaraan di balik layar selama berminggu-minggu mengenai kemungkinan gencatan senjata di Gaza, dan pembebasan sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

    Namun, setelah para mediator, termasuk Amerika Serikat dan Mesir, gagal menghentikan pertempuran selama bulan puasa Ramadhan, Perdana Menteri Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani mengatakan pekan lalu bahwa Qatar sedang menilai kembali perannya.

    Pengumuman tersebut memicu spekulasi bahwa Hamas mungkin akan diminta untuk keluar dari negara Teluk yang kaya akan gas tersebut.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dunia Fokus ke Konflik Iran-Israel, Gaza Masih Diserang Tanpa Henti

    Dunia Fokus ke Konflik Iran-Israel, Gaza Masih Diserang Tanpa Henti

    Jakarta

    Seluruh perhatian media massa untuk Timur Tengah belakangan teralihkan ke serangan drone dan rudal Iran ke Israel nan dramatis. Pada saat yang sama, penduduk Gaza masih terus berurusan dengan peperangan yang tidak berkesudahan.

    Puluhan orang Palestina masih terus meregang nyawa setiap hari dan tidak sedikit di antaranya adalah anak-anak, menurut data Kementerian Kesehatan Hamas. Kemenkes Hamas sekarang menyebut Israel telah membunuh 34.000 orang di Gaza sejak perang dimulai.

    Pasukan Israel terus berupaya menghancurkan Hamas. Demi tujuannya ini, mereka melancarkan serangan yang seringkali mematikan di berbagai penjuru wilayah Gaza dalam satu pekan terakhir.

    Pada Selasa (16/04), di tengah Gaza, sanak saudara memeluk sejumlah jenazah anak laki-laki dan perempuan yang diungsikan dari kamp pengungsi al-Maghazi ke Rumah Sakit al-Aqsa Martyrs dekat Deir al-Balah.

    Petugas kesehatan di rumah sakit itu mengatakan setidaknya 12 orang tewas dan 30 lainnya luka-luka akibat penembakan di kamp al-Maghazi.

    “Mereka sedang bermain di jalanan. Kenapa mereka ditembak? Posisi mereka jauh dari pasukan Israel,” tutur seorang pria kepada BBC. Warga lainnya menambahkan, “Anak-anak itu hanya bermain di pasar dan orang-orang keluar masuk seperti biasanya.”

    Militer Israel tidak mengeluarkan komentar tentang apa yang terjadi di kamp al-Maghazi. Akan tetapi, pasukan Israel memusatkan perhatian ke kamp-kamp pengungsi di Gaza pada minggu ini.

    Setelah pasukan Israel dilaporkan meninggalkan kamp lainnya, Nuseirat, pada Rabu (17/04) larut malam, warga setempat mulai berdatangan dan memeriksa kerusakan di rumah mereka.

    AFPSeorang anak laki-laki dipotret di puing-puing bangunan di kawasan Khan Yunis di selatan Gaza, pada 22 April lalu.

    “Kami tidak punya tempat tinggal, 90% dari rumah dihancurkan,” seorang ayah berucap dengan nada putus asa kepada kami sembari berjalan melewati puing-puing.

    Di ujung utara Gaza, tank-tank Israel kembali meluncur ke Beit Hanoun, meski beberapa minggu sebelumnya pasukan sudah meninggalkan tempat ini.

    Israel membuat klaim tengah menyasar Hamas dan kelompok Jihad Islam yang berbasis di sekolah-sekolah tempat para keluarga pengungsi bernaung. Penduduk setempat bercerita bagaimana banyak laki-laki ditelanjangi dan ditahan.

    Muncul pula rekaman serangan Israel di beberapa bagian Kota Gaza, di utara, dan Rafah yang berbatasan dengan Mesir. Ratusan ribu orang Palestina hidup di tenda-tenda pengungsi di Rafah setelah menyelamatkan dari pertempuran di wilayah lain.

    Analis pertahanan Israel mengemukakan operasi-operasi militer yang menyasar Hamas sesuai dengan kesepakatan dengan AS untuk menurunkan intensitas pertempuran.

    Awal bulan ini, Israel menarik mundur sebagian besar pasukan darat di Gaza. Hanya satu brigade yang tersisa untuk mengamankan garis yang membagi wilayah antara utara dan selatan.

    Meski sudah ada pengumuman tentang pemanggilan dua brigade cadangan dan beberapa tentara telah dikerahkan di perbatasan, rencana serangan darat di Rafah masih terbilang jauh dari kenyataan menurut pendapat umum.

    “Saya rasa tidak akan ada yang terjadi dalam waktu dekat,” ujar Prof Chuck Freilich, mantan deputi penasehat keamanan nasional Israel yang sekarang berbasis di Institut Kajian Keamanan Nasional di Tel Aviv.

    “Saya rasa tidak ada cukup pasukan di sana untuk melancarkan operasi besar di Rafah,” tuturnya.

    Baca juga:

    Israel berjanji untuk membasmi sisa-sisa batalion Hamas di Rafah, satu-satunya kota di Gaza yang belum dihantam serangan darat Israel. Israel meyakini masih tersisa sekitar 130 sandera yang diculik Hamas dalam serangan 7 Oktober 2023 di Israel bagian selatan. Lebih dari 1.200 orang tewas dalam serangan itu

    Namun, Freilich mengatakan, “butuh dua hal untuk melancarkan serangan penuh seperti yang dibicarakan orang-orang: memindahkan semua pengungsi dan memanggil sebagian kekuatan cadangan”.

    “Untuk itu, perlu setidaknya beberapa minggu. Dan sekarang umat Yahudi sedang mengikuti perayaan Paskah selama satu minggu,” ujarnya.

    Amerika Serikat dan sekutunya menyebut invasi skala besar akan memperuncing krisis kemanusiaan yang sudah parah.

    Selain menghadapi kondisi hidup yang muram juga dihantui ancaman ke Rafah, banyak orang Gaza yang terjebak di sana ingin pulang ke rumah mereka di utara.

    ReutersMiliter Israel memperingatkan warga Palestina untuk tidak pulang ke rumah mereka di bagian utara.

    Tetapi, pada Senin (22/04), militer Israel memperbarui peringatan agar warga Gaza tidak bepergian. Peringatan ini muncul satu hari setelah para saksi mata mengaku pasukan Israel melepaskan tembakan ke kerumunan orang yang tengah menuju jalan utama pantai. Lima orang tewas akibat tembakan itu.

    Militer Israel (IDF) tidak berkomentar langsung atas insiden itu. Namun, juru bicara militer Israel sesudah kejadian berkata bahwa orang-orang Palestina harus tetap berada di Gaza bagian selatan sebab daerah utara adalah “zona pertempuran yang berbahaya”.

    “Kami sudah mengimpikan pulang ke rumah sejak kami pergi pada awal-awal bulan perang ini,” Amr Daoudi berkata kepada kami di Rafah. “Tapi untuk sekarang impian itu harus kami enyahkan.”

    Sebagian besar wilayah di utara kini rata dengan tanah akibat konflik terbuka yang berlangsung lebih dari enam bulan belakangan. Menurut PBB, Israel juga membatasi bantuan kemanusiaan sehingga sekitar 300.000 orang yang menetap di sana sepanjang perang berlangsung kini berada di ambang bencana kelaparan.

    Baca juga:

    Tekanan internasional terhadap Israel setelah tewasnya tujuh staf bantuan kemanusiaan dari yayasan amal AS, World Central Kitchen, pada 1 April memicu serangkaian pengumuman tentang peningkatan bantuan ke Gaza. Salah satunya adalah pembukaan pelabuhan komersial Ashdod dan fasilitas penyeberangan baru di utara.

    Kekhawatiran ihwal bantuan kemanusiaan dalam sepekan terakhir seolah tenggelam di tengah isu perang regional yang lebih besar. Namun, perkembangan demi perkembangan terus ada. Para pejabat pertahanan Israel, misalnya, mengumumkan kedatangan pengiriman tepung untuk toko-toko roti yang kembali buka.

    Bukti anekdot juga beredar, seperti rekaman di media sosial yang menunjukkan daging panggang dijual di kamp Jabalia untuk pertama kalinya setelah berbulan-bulan. Ini menunjukkan bahwa makanan kini semakin mudah didapat.

    Getty ImagesOrang-orang Palestina mengantri makanan di Deir al-Balah di Gaza bagian tengah.

    Meski begitu, berbagai badan bantuan mengaku masih banyak yang perlu dilakukan untuk menangani kritisnya persediaan.

    PBB melayangkan permohonan untuk pengumpulan dana sebesar US$2,8 miliar (Rp45,5 triliun) khususnya untuk Gaza.

    Pada saat yang bersamaan, seorang pejabat senior dari kantor kemanusiaan PBB mengeluhkan masalah akses yang masih saja ada terutama ke bagian utara Gaza.

    “Seolah kita sedang melakukan tarian di mana kita mengambil satu langkah maju, kemudian dua langkah mundur. Atau dua langkah maju dan satu langkah mundur,” ujar Andrea de Domenico yang mengepalai kantor kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina.

    Apabila respons Israel atas serangan Iran musuh bebuyutan mereka baru-baru ini berakhir, media dan pihak asing kemungkinan akan kembali meningkatkan pengawasan mereka tentang apa yang terjadi di Gaza.

    Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, sudah mengutarakan solidaritas terhadap Israel dan berupaya menurunkan ketegangan setelah serangan Iran pda 13 dan 14 April.

    “Yang dibutuhkan adalah mengembalikan fokus ke Hamas, ke para sandera, ke pengembalian bantuan kemanusiaan, ke penghentian konflik Gaza,” ujar Cameron sebelum bertemu dengan pemimpin Israel dan Palestina baru-baru ni.

    Untuk sekarang, upaya mediasi internasional untuk mengamankan gencatan senjata masih terhambat.

    Yang tetap menjadi kendala utama adalah posisi Israel yang terbuka untuk mendiskusikan gencatan senjata sementara untuk memulangkan sandera tetapi mereka tidak akan berhenti memerangi Hamas sampai benar-benar tereliminasi. Adapun Hamas berkeras tidak akan melepas sandera apabila tidak ada pembicaraan untuk menghentikan perang.

    Bagi warga Gaza biasa yang berjuang untuk sekadar bertahan juga orang-orang Israel kebanyakan yang sudah mau putus asa menghendaki orang tercinta mereka pulang, harapan terbaik adalah upaya diplomasi baru.

    Tanpa upaya diplomasi baru, ancaman perang akan tetap menghantui dan ini bisa berakibat parah bagi kemanusiaan dan berpotensi memicu konflik lebih lanjut di wilayah yang sudah tidak stabil ini.

    Baca juga:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Silaturahmi Lebaran, Emil Bersyukur Warga Dukung Khofifah-Emil Jilid 2

    Silaturahmi Lebaran, Emil Bersyukur Warga Dukung Khofifah-Emil Jilid 2

    Surabaya (beritajatim.com) – Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak memanfaatkan momentum Lebaran Ketupat/Kupatan untuk bersilaturahmi dengan berbagai simpul warga Trenggalek.

    Diawali sowan ke tokoh agama keturunan Mbah Mesir di Durenan serta mantan Wabup Trenggalek Mahsun Ismail, Emil mengunjungi Rois Syuriah PCNU Kabupaten Trenggalek, Kyai Mastur Ali.

    Emil turut melaksanakan amanah keluarga besar Bani Dardak untuk bersilaturahmi dengan warga di sekitar Masjid Bani Dardak, Kecamatan Suruh dan warga di sekitar kediaman almarhum Kiai Dardak di Kelurahan Ngantru.

    Ratusan warga terlihat memadati di masing-masing dari kedua titik silaturahmi di Suruh dan Ngantru. Emil menekankan dirinya fokus bersilaturahmi, namun tokoh masyarakat di kedua lokasi yaitu Catur di Suruh dan Munib di Ngantru, turut mendoakan agar Khofifah-Emil kembali bersama memimpin Jatim di periode berikutnya.

    Emil menyampaikan, bahwa acara ini tak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga untuk mengenang masa kecil dan menegaskan tradisi keluarga Bani Dardak.

    “Atas nama keluarga Bani Dardak, juga atas nama pribadi dan keluarga Mbak Arumi, mengucapkan selamat hari raya minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin,” kata Emil saat membuka acara di kediaman Jalan Wahid Hasyim.

    Emil menekankan, bahwa acara ini intinya sekadar kumpul-kumpul untuk melepas rindu dengan saudara, tetangga, dan warga Trenggalek. “Ini kumpul-kumpul kangen saudara, tetangga-tetangga dengan saya,” ujar mantan Bupati Trenggalek ini.

    Momen ini juga menjadi kesempatan bagi Emil untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Trenggalek atas dukungannya selama dirinya menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur mendampingi Khofifah Indar Parawansa. “Saya sudah selesai tugas sebagai Wagub Jatim mendampingi Ibu Khofifah pada tanggal 13 Februari 2024,” ungkapnya.

    Saat ini, lanjut dia, Jawa Timur dipimpin sementara oleh Penjabat (Pj) Gubernur Adhy Karyono yang juga mantan Sekda Provinsi Jawa Timur. “Nanti baru ada pilihan bulan November 2024. Tapi urusan politik nanti saja, mangke mawon, yang paling penting silaturahmi,” kata Emil.

    Namun, Emil turut menyampaikan dirinya dititipi amanah oleh Khofifah untuk mengirimkan salam kepada segenap tokoh dan warga yang ditemui di Trenggalek. Atas dukungan tokoh dan warga untuk Khofifah-Emil jilid 2, Emil menyampaikan rasa syukurnya.

    Emil mengungkapkan, bahwa dirinya berusaha untuk rutin kembali ke Trenggalek selama menjabat sebagai Wakil Gubernur. Meskipun terkadang kesibukan dinas membuatnya tidak dapat hadir. “Mungkin saya berusaha selama menjadi wagub tetap rutin untuk ke Trenggalek. Kadang-kadang kalau ada jadwal kedinasan yang tidak memungkinkan, ya tidak bisa hadir,” ungkap Emil.

    Emil menambahkan, bahwa tahun lalu dia sempat mampir ke Trenggalek, meskipun tidak lama. Dia selalu berusaha untuk menjaga tradisi silaturahmi dan kangen dengan Trenggalek. “Sepertinya tahun lalu ya bisa mampir ke Trenggalek. Jadi gak bisa lama-lama tapi selalu kita tradisikan. Karena apa? Karena memang kalau tidak ada trenggalek ya tidak ada bani dardak,” kata Emil.

    “Bani Dardak itu ya asalnya dari Trenggalek, khususnya dari Ngantru disebutnya Kauman, karena belakang masjid,” imbuhnya.

    Emil berharap tradisi silaturahmi ini dapat terus dilestarikan oleh keluarga Bani Dardak dan masyarakat Trenggalek. “Semoga tradisi ini bisa terus kita jaga, dan kita bisa terus menjaga tali persaudaraan dengan seluruh masyarakat Trenggalek,” pungkasnya.

    Acara Halalbihalal dan nostalgia Emil Dardak disambut dengan antusias oleh warga Trenggalek. Banyak warga yang ingin bertemu dan bersalaman dengan Emil. “Senang sekali bisa bertemu Pak Emil. Beliau adalah sosok yang ramah dan mudah bergaul,” celetuk salah seorang warga.

    Warga lainnya berharap agar Emil Dardak dapat terus menjalin silaturahmi dengan warga Trenggalek. “Semoga Pak Emil tetap peduli dengan Trenggalek,” kata warga lainnya. (tok/kun)

  • Gelar Parade Militer, Iran Rayakan Keberhasilan Serangan ke Israel

    Gelar Parade Militer, Iran Rayakan Keberhasilan Serangan ke Israel

    Jakarta

    Iran merayakan “keberhasilan” serangan drone (pesawat tak berawak) dan rudal terhadap Israel saat negara itu menggelar parade militer tahunan pada hari Rabu (17/4).

    Republik Islam tersebut melancarkan serangan langsung pertamanya terhadap Israel pada hari Sabtu lalu, sebagai tanggapan atas serangan udara Israel pada 1 April terhadap konsulatnya di Damaskus, Suriah.

    Operasi tersebut “menurunkan kejayaan rezim Zionis (Israel)”, kata Presiden Ebrahim Raisi dalam pidatonya di sebuah pangkalan militer di pinggiran Teheran, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (17/4/2024).

    “Operasi ini menunjukkan bahwa angkatan bersenjata kita siap,” ujar Raisi dalam pidato yang ditujukan kepada tentara reguler dan Korps Garda Revolusi Islam.

    Dalam parade hari Rabu ini, angkatan bersenjata Iran memamerkan berbagai peralatan militer termasuk drone dan rudal balistik jarak jauh.

    Israel telah berjanji untuk membalas serangan Iran tersebut. Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan Iran tidak akan bebas dari hukuman.

    Dalam pidatonya, Raisi juga mengecam negara-negara yang “berusaha menormalisasi hubungan” dengan Israel.

    Pada tahun 2020, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai bagian dari Perjanjian Abraham yang ditengahi AS, yang dikritik keras oleh Palestina.

    Mesir dan Yordania sebelumnya telah menandatangani perjanjian damai dengan Israel masing-masing pada tahun 1979 dan 1994.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini