Negara: Mesir

  • Kedubes Suriah di Jakarta Ganti Bendera Jadi Bintang Tiga

    Kedubes Suriah di Jakarta Ganti Bendera Jadi Bintang Tiga

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kedutaan besar Suriah di Jakarta mengubah foto profil mereka dengan bendera kelompok oposisi usai rezim otoriter Bashar Al Assad digulingkan pada Minggu (8/12) pekan lalu.

    Mereka mengganti mengganti foto profil yang semula bergambar bendera hitam, hijau, putih dan dua bintang dengan bendera hijau, putih, hitam yang dilengkapi tiga bintang di bagian tengah yang digunakan oleh aktivis anti-Assad dan pasukan pemberontak.

    “Saudara Suriah, hari ini Anda menulis halaman baru dalam sejarah Suriah untuk membentuk sebuah perjanjian dan perjanjian nasional yang menyatukan kata Suriah, menyatukan mereka dan tidak memecah belah mereka, untuk membangun tanah air yang didominasi oleh keadilan dan kesetaraan dan di mana semua orang menikmati semua hak dan tugas, jauh dari satu pendapat. Kewarganegaraan adalah fondasi,” bunyi pernyataan resmi Kedubes Suriah pada laman Facebook-nya.

    “Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat di Republik Arab Suriah dan misi diplomatisnya di luar negeri akan tetap berjanji untuk melayani semua warga negara, dan melakukan urusan mereka, berdasarkan kepercayaan yang dipegangnya dalam mewakili rakyat Suriah, dan bahwa tanah air tetap yang paling penting,” lanjut mereka.

    Tidak hanya di Indonesia, kedubes Suriah di beberapa negara lainnya, seperti di Malaysia, Mesir, juga mengganti foto profilnya menggunakan gambar bendera hijau, putih, hitam yang dilengkapi tiga bintang di bagian tengah yang digunakan oleh aktivis anti-Assad dan pasukan pemberontak

    Sebelumnya, kelompok pemberontak Suriah berhasil menggulingkan rezim Bashar Al Assad pada Minggu (8/12) kemarin.

    Militer Suriah memberitahukan para perwira bahwa pemerintahan Assad telah berakhir setelah serangan kilat pemberontak berhasil menduduki sejumlah besar wilayah, termasuk ibu kota Damaskus.

    Al Assad pun saat ini dilaporkan kabur ke Rusia untuk mencari suaka politik dari sekutu setianya tersebut.

    Salah satu sumber di Kremlin yang enggan diungkap identitasnya menyampaikan kepada kantor berita Rusia bahwa Moskow setuju memberikan suaka politik kepada Assad untuk memastikan keselamatan pasukan markas militer Rusia di Suriah, dikutip dari Reuters.

    (gas/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • SBY Beri Analisis soal Penyebab Rezim Assad di Suriah Tumbang

    SBY Beri Analisis soal Penyebab Rezim Assad di Suriah Tumbang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan analisis soal penyebab pemerintahan Presiden Bashar Al Assad di Suriah tumbang setelah Damskus dikuasai pasukan pemberontak.

    SBY mengaku dia mengikuti perkembangan situasi Suriah. Ia sepakat dengan sejumlah pengamat asing yang menyebut kekuatan eksternal tak lagi fokus melindungi atau memperkuat rezim Assad.

    “Saya mengikuti dan punya penglihatan sama, barangkali pemerintahan Assad tak disanggah kekuatan Rusia, dan tahap tertentu Iran,” kata SBY saat diwawancara CNN Indonesia, Senin (9/12).

    Sejak Februari 2022, Rusia sibuk dengan peperangan di Ukraina. Perhatian mereka juga terus memusat ke negara tetangganya usai Amerika Serikat mengizinkan penggunaan rudal Jarak jauh bagi pemerintahan Volodymyr Zelensky.

    Dalam beberapa hari terakhir, Rusia dan Ukraina juga sedang bertempur sengit.

    Di sisi lain, Iran yang juga penyokong Assad fokus ke Israel.

    Kedua negara itu sempat terlibat saling serang rudal. Pada Oktober, pasukan Israel juga menyerang empat wilayah di Iran dan mengklaim berhasil merontokkan sistem pertahanan udara mereka.

    “Ini teori yang masuk akal bagi kita semua,” kata SBY.

    Lebih lanjut, SBY mengatakan gerakan pemberontak di Suriah mengingatkan dia soal Arab Spring.

    Arab Spring merupakan gelombang revolusi yang terjadi di negara-negara Arab pada 2011. Ketika itu, kekuatan rakyat atau people power menjalar ke negara-negara Arab dan berhasil menumbangkan pemerintahan di Mesir dan Libya.

    Suriah juga tak luput dari gerakan Arab Spring. Namun, saat itu negara ini bertahan.

    SBY memandang gerakan pemberontak di Suriah kali ini merupakan kelanjutan dari Arab Spring.

    “Barangkali ini the end of Arab Spring, pamungkasnya Arab Spring,” kata dia.

    Dia juga mengatakan kehendak rakyat untuk melakukan revolusi di Suriah masih terlihat. Mereka, lanjut SBY, juga ingin terlibat dalam pemerintahan.

    “Rakyat mau kekuasaan yang absolut, yang tidak [dipimpin] rezim otoritarian,” ujar SBY.

    Sejak akhir November, pemberontak melancarkan serangan ke Suriah. Dalam hitungan hari mereka bisa menguasai kota terbesar di negara itu Aleppo.

    Kemudian pada Minggu (8/12), pemberontak berhasil menduduki Damaskus. Di tengah situasi itu, Assad dilaporkan kabur dan saat ini berada di Rusia.

    Hingga kini belum jelas siapa yang akan memimpin Suriah usai rezim Assad tumbang.

    (isa/bac)

  • Liverpool Bersiap Incar Penerus Mohamed Salah yang Makin Menua, Bintang Muda Juventus Diincar

    Liverpool Bersiap Incar Penerus Mohamed Salah yang Makin Menua, Bintang Muda Juventus Diincar

    TRIBUNJATIM.COM – Kabar Mohamed Salah yang sudah tak diinginkan Liverpool tampaknya mulai menampakkan titik terang.

    Sebab, Liverpool sendiri mulai bergerak untuk mencari sosok penerus dari pemain asal Mesir tersebut.

    Sosok bintang muda Juventus, Kenan Yildiz masuk dalam radar incaran.

    Meski tak diketahui pasti apakah Mohamed Salah benar-benar ditendang atau masih disayang Liverpool.

    Mohamed Salah menjadi andalan Liverpool di berbagai kompetisi.

    Sejak didatangkan pada 2017 dari AS Roma, dia selalu berhasil menjadi bintang Liverpool.

    Bahkan, Mo Salah tidak pernah absen menjadi pencetak gol terbanyak Liverpool di tiap musimnya.

    Kapten Timnas Mesir itu pun sudah memenangkan hampir seluruh trofi bersama Liverpool.

    Liga Inggris, Piala FA, Piala Liga Inggris, Community Shield, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub semuanya sudah pernah dimenangkan oleh Mo Salah.

    Saat berita ini ditulis, Mo Salah sudah mencatatkan 370 penampilan bersama Liverpool di berbagai ajang.

    Dari 370 penampilan, penyerang berusia 31 tahun tersebut sudah berkontribusi dalam 327 gol dan assist untuk The Reds.

    Rinciannya adalah Mo Salah sudah mencatatkan 226 gol dan 101 assist di berbagai ajang.

    Akan tetapi, dengan usia Mo Salah yang semakin menua, Liverpool mulai memikirkan siapa yang akan menjadi penerusnya.

    Selain itu, eks winger Chelsea tersebut sampai saat ini masih belum menandatangani kontrak baru bersama The Reds.

    Meski dikabarkan akan segera mendapat kontrak baru berdurasi 2 tahun, Liverpool kabarnya tetap berjaga-jaga.

    Salah satu nama yang disebut-sebut masuk ke dalam radar Liverpool sebagai calon pengganti Mo Salah adalah Kenan Yildiz.

    Menurut laporan Caught Offside, Liverpool tengah memantau perkembangan Yildiz di Juventus.

    The Reds menilai bahwa wonderkid asal Turkiye itu memiliki potensi yang besar dan dibutuhkan oleh Liverpool.

    Dengan usianya yang baru 19 tahun, Yildiz dinilai bisa berkembang lebih baik lagi pada masa depan.

    Yildiz sendiri direkrut oleh Juventus pada 2022 lalu dari tim muda Bayern Muenchen.

    Akan tetapi, Yildiz baru memulai karier seniornya bersama Si Nyonya Tua pada musim 2023-2024 lalu.

    Sejak saat itu, Yildiz sudah memainkan 52 pertandingan dengan catatan 8 gol dan 4 assist di berbagai kompetisi untuk Juventus.

    Pemain berdarah Turkiye-Jerman itu juga memiliki kemampuan bermain di banyak posisi, baik lini depan maupun lini tengah.

    Versatilitas itulah yang membuat Yildiz diincar oleh banyak klub top Eropa.

    Selain Liverpool, Kenan Yildiz kabarnya juga diincar oleh Arsenal, Manchester United, Aston Villa, dan Borussia Dortmund.

    Juventus pun sudah mematok harga tinggi apabila ada klub yang benar-benar meminati wonderkid mereka.

    Kabarnya, tim asal Kota Turin itu siap melepas Yildiz dengan harga mencapai 80 juta euro atau sekitar Rp1,34 triliun.

  • Suriah Usai Rezim al-Assad Tumbang: Kelompok Sunni Tahrir al-Sham Jadi Penguasa dan Ancaman ISIS – Halaman all

    Suriah Usai Rezim al-Assad Tumbang: Kelompok Sunni Tahrir al-Sham Jadi Penguasa dan Ancaman ISIS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, DAMASKUS – Pemberontak Suriah mendeklarasikan penggulingan Presiden Bashar al-Assad setelah menguasai Damaskus pada hari Minggu(8/12/2024).

    Hal ini sebagai penanda berakhirnya pemerintahan tangan besi keluarganya setelah lebih dari 13 tahun perang saudara dalam sebuah momen yang menggemparkan di Timur Tengah.

    Pemberontak juga memberikan pukulan besar terhadap pengaruh Rusia dan Iran di wilayah tersebut, sekutu utama yang mendukung Assad pada saat-saat kritis dalam konflik tersebut. Kedutaan Besar Iran juga diserbu oleh pemberontak Suriah setelah mereka merebut Damaskus.

    Komando militer Suriah memberi tahu para perwira bahwa pemerintahan Assad telah berakhir. Namun tentara Suriah kemudian mengatakan pihaknya terus melanjutkan operasi melawan kelompok teroris di kota-kota utama Hama dan Homs serta di pedesaan Deraa.

    Assad yang telah menghancurkan segala bentuk perbedaan pendapat, terbang keluar dari Damaskus ke tujuan yang tidak diketahui pada Minggu pagi, kata dua perwira senior militer kepada Reuters, ketika pemberontak mengatakan mereka memasuki ibu kota tanpa tanda-tanda pengerahan tentara.

    “Kami bersama rakyat Suriah merayakan berita pembebasan tahanan kami dan melepaskan belenggu mereka serta mengumumkan berakhirnya era ketidakadilan di penjara Sednaya,” kata pemberontak, merujuk pada sebuah penjara besar di pinggiran Damaskus tempat pemerintah Suriah menahan diri.

    Koalisi pemberontak Suriah mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka terus berupaya untuk menyelesaikan pengalihan kekuasaan di Suriah kepada badan pemerintahan transisi dengan kekuasaan eksekutif penuh.

    “Revolusi besar Suriah telah beralih dari tahap perjuangan menggulingkan rezim Assad ke perjuangan membangun Suriah bersama yang sesuai dengan pengorbanan rakyatnya,” tambahnya dalam sebuah pernyataan.

    Ribuan orang yang mengendarai mobil dan berjalan kaki berkumpul di alun-alun utama di Damaskus sambil melambaikan tangan dan meneriakkan “Kebebasan” dari setengah abad pemerintahan keluarga Assad.

    Keruntuhan tersebut menyusul pergeseran keseimbangan kekuasaan di Timur Tengah setelah banyak pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, yang merupakan tulang punggung pasukan Assad dibunuh oleh Israel selama dua bulan terakhir. Rusia, sekutu penting Assad lainnya, fokus pada perang di Ukraina.

    Pemerintahan Transisi

    Apa yang terjadi di Suriah mengejutkan negara-negara Arab dan menimbulkan kekhawatiran akan gelombang baru ketidakstabilan regional terutama di Timur Tengah.

    Peristiwa ini menandai titik balik bagi Suriah yang hancur akibat perang bertahun-tahun yang telah mengubah kota-kota menjadi puing-puing, menewaskan ratusan ribu orang, dan memaksa jutaan orang mengungsi ke luar negeri.

    Menstabilkan wilayah barat Suriah yang dikuasai pemberontak akan menjadi kuncinya. Pemerintah negara-negara Barat yang telah menghindari negara yang dipimpin Assad selama bertahun-tahun harus memutuskan bagaimana menghadapi pemerintahan baru kelompok Islam Sunni Hayat Tahrir al-Sham (HTS) tampaknya akan memiliki pengaruh.

    “Amerika Serikat akan terus mempertahankan kehadirannya di Suriah timur dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah kebangkitan kembali ISIS, ” ujar Wakil Asisten Menteri Pertahanan untuk Timur Tengah Daniel Shapiro mengatakan pada konferensi keamanan Dialog Manama di ibu kota Bahrain dikutip dari Reuters.

    HTS yang mempelopori kemajuan pemberontak di Suriah barat, sebelumnya merupakan afiliasi Al Qaeda yang dikenal sebagai Front Nusra hingga pemimpinnya Abu Muhammed al-Golani memutuskan hubungan dengan gerakan jihad global pada tahun 2016.

    “Pertanyaan sebenarnya adalah seberapa tertib transisi ini, dan tampaknya cukup jelas bahwa Golani sangat ingin transisi ini berjalan dengan tertib,” kata Joshua Landis, pakar Suriah dan Direktur Pusat Studi Timur Tengah di Universitas Oklahoma.

    Golani tidak ingin terulangnya kekacauan yang melanda Irak setelah pasukan pimpinan Amerika menggulingkan Saddam Hussein pada tahun 2003.

    “Mereka harus membangun kembali mereka membutuhkan Eropa dan Amerika untuk mencabut sanksi,” kata Landis.

    HTS adalah kelompok pemberontak terkuat di Suriah dan sebagian warga Suriah masih khawatir kelompok itu akan menerapkan aturan Islam yang kejam atau memicu aksi pembalasan.

    Negara-negara seperti Uni Emirat Arab dan Mesir, keduanya merupakan sekutu dekat AS, memandang kelompok militan Islam sebagai ancaman nyata, sehingga HTS mungkin menghadapi perlawanan dari kekuatan regional.

    Dalam sebuah konferensi di Manama, Anwar Gargash, penasihat diplomatik presiden Uni Emirat Arab, mengatakan kekhawatiran utama negara itu adalah “ekstremisme dan terorisme.”

    Dia mengatakan Suriah belum keluar dari masalah dan menambahkan bahwa dia tidak tahu apakah Assad berada di UEA atau tidak.

    Gargash menyalahkan jatuhnya Assad karena kegagalan politik dan mengatakan dia belum pernah menggunakan ‘jalur penyelamat’ yang ditawarkan kepadanya oleh berbagai negara Arab sebelumnya, termasuk UEA.(reuters)

     

  • Misteri Hilangnya Pesawat Assad dan Reaksi Masyarakat Suriah – Halaman all

    Misteri Hilangnya Pesawat Assad dan Reaksi Masyarakat Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pesawat yang mengangkut Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan hilang dari radar setelah mencoba melarikan diri dari situasi kacau di negaranya.

    Kejadian ini menimbulkan banyak spekulasi mengenai nasib presiden dan situasi politik Suriah.

    Kapan Pesawat Assad Menghilang?

    Pesawat Ilyushin 76 yang digunakan oleh presiden Assad menghilang secara misterius dari radar tak lama setelah lepas landas dari ibu kota Damaskus pada Minggu, 8 Desember 2024.

    Data dari situs pemantau penerbangan, Flightradar, memperkuat laporan mengenai hilangnya pesawat tersebut.

    Pemantau perang Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) melaporkan bahwa pesawat itu terpantau meninggalkan Bandara Damaskus.

    Sebelum hilang, pesawat tersebut semula terbang menuju wilayah pesisir Suriah, yang merupakan basis kuat sekte Alawite tempat Assad berasal.

    Namun, tak lama kemudian, pesawat tersebut secara tiba-tiba memutar balik dan terbang ke arah berlawanan sebelum akhirnya menghilang dari radar.

    Laporan dari jurnalis Mesir, Khaled Mahmoued, menyebutkan bahwa pesawat itu mengalami penurunan ketinggian yang dramatis.

    Dari ketinggian awal sekitar 3.650 meter, pesawat anjlok ke ketinggian 1.070 meter dalam beberapa menit.

    Pada pukul 09:48 WIB, pesawat tersebut dilaporkan mengalami kecelakaan di dekat Al-Suwayri.

    Apa Penyebab Hilangnya Pesawat?

    Walaupun tidak ada penjelasan resmi mengenai hilangnya pesawat tersebut, Khaled Mahmoued berspekulasi bahwa pesawat itu jatuh akibat diberondong tembakan.

    Data radar penerbangan menunjukkan bahwa pesawat kemungkinan besar telah ditembak jatuh.

    “Ketinggian pesawat Syrian Air IL-76 turun tiba-tiba dan tampaknya ditembak jatuh,” ujar Mahmoud di platform media sosial X, mengutip Newsx.

    Apa Dampak dari Kejadian Ini Terhadap Pemerintahan Suriah?

    Setelah pelarian presiden Assad, komando militer Suriah mengumumkan bahwa era pemerintahannya telah runtuh akibat serangan pemberontak yang mengguncang negara tersebut.

    Perdana Menteri Suriah, Mohammad Ghazi al-Jalali, berusaha menstabilkan keadaan dengan memastikan lembaga publik tetap berfungsi.

    Bagaimana Respon Perdana Menteri?

    Al-Jalali menyatakan kesiapannya untuk mendukung transisi pemerintahan dan meminta agar pemberontak memberikan jaminan untuk tidak menyakiti siapa pun.

    “Kami siap untuk mengulurkan tangan kepada oposisi dan menyerahkan fungsi pemerintahan kepada pemerintah transisi,” ungkapnya dalam pernyataan video yang dirilis oleh Associated Press.

    Sementara itu Pimpinan Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Al Julani, menyatakan bahwa seluruh pasukan oposisi di Damaskus dilarang mengambil alih lembaga publik.

    Ia menekankan bahwa semua lembaga pemerintah tetap berada di bawah pengawasan Perdana Menteri Suriah hingga pengalihan kekuasaan secara resmi terjadi.

    “Tembakan perayaan juga dilarang,” ujar Al Julani.

    Bagaimana Reaksi Masyarakat Terhadap Kejadian Ini?

    Penggulingan rezim Assad disambut suka cita oleh masyarakat di Damaskus.

    Selebrasi besar-besaran dilakukan untuk merayakan pencopotan rezim yang telah berkuasa selama 50 tahun.

    Rekaman video menunjukkan para pemberontak berseragam melepaskan tembakan ke udara dan meneriakkan “Allahu Akbar.” Warga di ibu kota bahkan menaiki tank dan berkumpul untuk merayakan peristiwa monumental ini.

    Kejadian hilangnya pesawat presiden Assad menandai sebuah titik balik dalam sejarah Suriah.

    Sementara situasi di lapangan masih tidak menentu, gelombang harapan untuk perubahan dan stabilitas di Suriah tampaknya mulai terlihat di antara masyarakat.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Suriah Geger Serangan Pemberontak: AS, Yordania, Irak Desak Warga Angkat Kaki Tinggalkan Damaskus – Halaman all

    Suriah Geger Serangan Pemberontak: AS, Yordania, Irak Desak Warga Angkat Kaki Tinggalkan Damaskus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendesak warga negaranya untuk segera meninggalkan ibu kota Suriah, Damaskus di tengah meningkatnya pertempuran antara pemberontak dan pasukan rezim.

    Desakan itu disampaikan Kedubes AS di Damaskus, Suriah, Sabtu (7/12/2024).

    Dalam keterangan resmi yang dikutip dari Anadolu, Kedubes AS menghimbau warga negaranya untuk segera meninggalkan Suriah karena situasi keamanan di wilayah itu terus bergejolak buntut pertempuran antar kelompok bersenjata.

    Terlebih saat ini Kedubes AS di Damaskus telah menghentikan operasinya sejak 2012.

    Oleh karena itu pemerintah AS tidak dapat memberikan layanan konsuler bagi warga AS apabila tidak segera mengevakuasi dirinya dari Suriah

    “Departemen Luar Negeri mendesak warga AS untuk meninggalkan Suriah sekarang sementara opsi komersial masih tersedia di Damaskus,” kata Kedubes AS.

    Tak hanya AS, Yordania turut mengeluarkan peringatan keamanan dan meminta warganya untuk segera meninggalkan Suriah sesegera mungkin.

    “Kami mendesak warganya untuk evakuasi secepatnya karena adanya perang saudara di Suriah. Untuk mempercepat evakuasi pemerintah telah membentuk tim krisis yang bertugas membawa warga negara Yordania kembali dengan selamat,” tegas Kementerian Luar Negeri Yordania

    Langkah serupa juga diikuti  Kedutaan Irak di Damaskus, yang mendesak warganya agar menghubungi fasilitas diplomatik untuk membantu mereka kembali ke Irak.

    Menyusul yang lainnya, Rusia melalui kedutaannya juga mengimbau warganya “untuk meninggalkan Suriah menggunakan pesawat komersial dari bandara yang masih beroperasi,”

    Geger Serangan Pemberontak di Suriah

    Ketegangan di Suriah mulai memanas setelah Kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham (sebelumnya dikenal sebagai Front Nusra) dan sejumlah kelompok bersenjata lainnya melancarkan operasi besar-besaran terhadap pemerintah Suriah.

    Mereka perlahan bergerak maju dari arah utara di wilayah Idlib, di sebelah barat laut Suriah, menuju Kota Aleppo dan Hama.

    Hingga akhirnya Aleppo kota terbesar kedua di Suriah, berhasil direbut yang adalah kelompok-kelompok militan itu.

    Terbaru, para pasukan pemberontak dikabarkan mulai memasuki ibu kota Suriah, Damaskus pada Minggu (8/7/2024).

    Pemimpin Hay’at Tahrir Al-Sham (HTS), Abu Mohammed Al-Jolani,mengungkap ada 2 tujuan utama mengapa para pemberontak menggulingkan pemerintahan Bashar Al Assad.

    Pertama untuk menciptakan pemerintahan yang didasarkan pada lembaga dan dewan yang “dipilih oleh rakyat.”

    Kedua, menerapkan praktik Islam yang tidak brutal. Ini lantaran beberapa praktik Islam ekstrem yang diterapkan presiden Bashar Al Assad telah menciptakan “perpecahan” antara HTS dan kelompok jihad.

    Presiden Suriah Kabur

    Pasca pasukan pemberontak memasuki kota Damaskus, Presiden Suriah Bashar Al Assad melarikan diri.

    Pemerintah Suriah belum mengonfirmasi kepergian Assad, tetapi menurut badan pemantau perang Syrian Observatory for Human Rights ia terbang ke luar negeri.

    Hal serupa juga dikonfirmasi dua perwira senior militer, mereka mengatakan kepada Reuters, bahwa Assad telah kabur namun belum diketahui kepergiannya.

    Namun, setelah pesawat tersebut pergi meninggalkan Suriah, jurnalis Mesir Khaled Mahmoued mengatakan pesawat itu menunjukkan pergerakan yang tidak biasa dan dilaporkan mengalami penurunan ketinggian dengan cepat.

    Tak lama kemudian, pesawat tersebut dikabarkan hilang dari radar setelah mengalami kecelakaan di dekat Al-Suwayri dan jatuh di suatu tempat di luar kota Homs, mengutip dari Next.

    “Pesawat yang dilaporkan membawa Assad telah menghilang dari radar dan tiba-tiba jatuh dari ketinggian lebih dari 3.650 meter ke 1.070 meter dalam beberapa menit,” ungkap Khaled Mahmoued di X, mengutip dari Newsx.

    Meski demikian laporan media setempat belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai munculkan isu ini

    (Tribunnews.com / Namira Yunia)

  • Pemberontak Suriah Sukses Rebut Homs, Bersiap Serang Damaskus

    Pemberontak Suriah Sukses Rebut Homs, Bersiap Serang Damaskus

    GELORA.CO -Hanya dalam 24 jam, kelompok pemberontak Suriah yang dipimpin oleh Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) berhasil menguasai wilayah baru yakni Homs pada Minggu pagi, 8 Desember 2024.

    Kesuksesan pemberontak merebut lebih dari empat kota besar dalam sepekan merupakan tamparan keras bagi pasukan Suriah di bawah kepemimpinan Presiden Bashar Al Assad.

    Komandan pemberontak HTS, Abu Mohammed al-Golani menyebut penguasaan Homs sebagai momen bersejarah dan mendesak para pejuang untuk tidak melukai tentara yang sudah menyerah.

    Golani juga mengungkap rencana mereka selanjutnya untuk menyerang Damaskus dan menggulingkan Assad.

    “Operasi sedang berlangsung untuk membebaskan sepenuhnya pedesaan di sekitar Damaskus dan pasukan pemberontak sedang mengincar ibu kota,” tegasnya, seperti dimuat Reuters.

    Di satu daerah pinggiran kota, patung ayah Assad, mendiang Presiden Hafez al-Assad, dirobohkan dan dirobek.

    Penguasaan Homs merupakan simbol kuat dari kebangkitan dramatis gerakan pemberontak dalam konflik yang telah berlangsung selama 13 tahun.

    Selain itu, Homs akan memberi pemberontak kendali atas jantung strategis Suriah dan persimpangan jalan raya utama.

    Kondisi ini membuat Ibu Kota Damaskus, tempat rezim Assad berada menjadi terpisah dari wilayah pesisir yang merupakan benteng sekte Alawite Assad dan tempat sekutu Rusia-nya memiliki pangkalan angkatan laut dan pangkalan udara.

    Tentara Suriah mengatakan mereka memperkuat pasukan di sekitar Damaskus, dan televisi pemerintah melaporkan pada Sabtu, 7 Desember 2024, bahwa Assad masih berada di kota itu.

    Jatuhnya Homs dan ancaman terhadap ibu kota menimbulkan bahaya eksistensial langsung terhadap pemerintahan dinasti Assad.

     

    Pejabat asing mengatakan pemerintah mungkin berada di ambang kehancuran. Seorang pejabat AS memperkirakan jangka waktu lima hingga 10 hari, sementara yang lain mengatakan Assad dapat digulingkan dalam minggu mendatang.

    Laju kejadian telah mengejutkan ibu kota Arab dan menimbulkan kekhawatiran akan gelombang baru ketidakstabilan regional.

    Qatar, Arab Saudi, Yordania, Mesir, Irak, Iran, Turki, dan Rusia mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan bahwa krisis tersebut merupakan perkembangan yang berbahaya dan menyerukan solusi politik.

    Namun, tidak ada indikasi bahwa mereka menyetujui langkah konkret apapun, karena situasi di dalam Suriah berubah setiap jam.

  • Populer Internasional: Tentara Suriah Mundur dari Timur Sungai Eufrat – Yordania Tutup Perbatasan – Halaman all

    Populer Internasional: Tentara Suriah Mundur dari Timur Sungai Eufrat – Yordania Tutup Perbatasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kelompok pemberontak Suriah mengumumkan bahwa mereka telah memulai fase pengepungan di Damaskus, apa yang akan terjadi dengan rezim Bashar Al-Assad sekarang?

    Yordania pun menutup perbatasannya dengan Suriah buntut meningkatnya ketegangan di negara tersebut.

    Soal konflik lainnya di Timur Tengah, Mesir meminta Hamas untuk tidak memasukkan frasa “penghentian perang” dalam perundingan gencatan senjatanya dengan Israel.

    Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

    1. Tentara Suriah Mundur dari Timur Sungai Eufrat, Pengepungan Damaskus Dimulai

    Orang-orang bersenjata di jalanan Hama. Setelah mengambil kendali atas sejumlah kota dan distrik strategis, termasuk Hama dan Homs, koalisi faksi oposisi anti-rezim Pemerintah Suriah, Sabtu (7/12/2024) mulai mengepung ibu kota, Damaskus. (khaberni/HO)

    Faksi oposisi bersenjata Suriah pada Sabtu (7/12/2024), mengumumkan bahwa mereka telah memulai fase pengepungan ibu kota Suriah, Damaskus, Khaberni melaporkan.

    Komandan operasi militer koalisi faksi oposisi, Ahmed Al-Sharaa, julukan dari Panglima Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Abu Mohammed al-Julani  Al-Julani, memberikan instruksi bagi para petempur anti-rezim pemerintah Suriah untuk berfokus pada ibu kota, Damaskus.

    “Serahkan kota-kota yang telah dibebaskan kepada polisi, Damaskus sedang menunggu Anda,” kata Al-Julani, Sabtu.

    Adapun kementerian Pertahanan Suriah membantah penarikan pasukan militer dari daerah sekitar ibu kota.

    Di sisi lain, dalam sebuah postingan di Telegram, Hassan Abdel Ghani, seorang pemimpin faksi oposisi bersenjata, mengatakan, “Pasukan kami telah mulai menerapkan tahap akhir untuk mengepung ibu kota, Damaskus.”

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Yordania Tutup Perbatasan Saat Tentara Suriah Mau Rebut Kembali Homs dan Hama dari Oposisi

    Tentara Suriah mengumumkan penempatan kembali sebagian besar pasukannya di provinsi selatan Daraa dan Suwayda.

    Pengumpulan kekuatan itu, dinyatakan untuk merebut kembali kendali atas Kota Hama dan Homs yang sebagian besar sudah dikuasai oposisi bersenjata, RNTV melaporkan Sabtu (7/12/2024).

    Upaya pengambilalihan kembali Hama dan Homs yang menjadi lokasi strategis terjadi  di tengah meningkatnya ketegangan keamanan dan serangan terhadap posisi militer Suriah.

    Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu, Komando Umum Angkatan Darat dan Angkatan Bersenjata Suriah mengatakan sejumlah langkah taktis sudah diambil guna merebut kembali Hama dan Homs.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Pokrovsk dan Kurakhovo Terdesak, Eks Presiden Tuding Militer Ukraina Pakai Taktik Giling Daging

    Ukraina makin terdesak di dua benteng terakhir di barat Donetsk, Pokrovsk dan Kurakhovo.

    Akibatnya, Kiev melakukan taktik pertahanan ketat dan melayani serangan Rusia yang terus merangsek memasuki wilayah tersebut.

    Strategi ini ternyata mendapatkan kritikan dari mantan presiden Ukraina, Petro Poroshenko.

    Poroshenko yang dikenal sebagai mantan presiden yang pro Rusia tersebut, menuduh bahwa militer Ukraina kembali mengerahkan pasukan penggiling daging, seperti halnya yang dilakukan oleh Rusia.

    Ia meminta agar Kiev menghentikan serangan tersebut untuk menyelamatkan prajurit yang semakin menipis.

    “Kita harus berhenti menggunakan rakyat Ukraina sebagai alat untuk operasi dengan “serangan daging,”” kata Poroshenko dikutip dari Strana, Sabtu (7/12/2024).

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Mesir Tekan Hamas Tak Masukkan Frasa ‘Penghentian Perang’, Israel Kontak Elon Musk

    Media Israel, Channel 13 melaporkan pada Jumat (6/12/2024) malam kalau Mesir mengintensifkan upayanya untuk mencapai pemahaman yang mengarah pada pembebasan tahanan Israel dalam kerangka perjanjian yang bertujuan untuk gencatan senjata antara milisi perlawanan Palestina dan Israel.

    Menurut sumber-sumber di Mesir, Kairo menekan kelompok perlawanan Hamas untuk membuat “konsesi” terhadap beberapa tuntutannya, sehingga memungkinkan terciptanya garis besar perjanjian yang memuaskan kedua belah pihak.

    Sumber tersebut mengindikasikan kalau Mesir mendesak kelompok perlawanan Palestina untuk menyetujui formula yang tidak memasukkan frasa “menghentikan perang” di antara syarat-syarat perjanjian.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Mesir Tekan Hamas Tak Masukkan Frasa ‘Penghentian Perang’, Israel Kontak Elon Musk – Halaman all

    Mesir Tekan Hamas Tak Masukkan Frasa ‘Penghentian Perang’, Israel Kontak Elon Musk – Halaman all

    Mesir Tekan Hamas Tak Masukkan Frasa ‘Penghentian Perang’, Israel Kontak Elon Musk

    TRIBUNNEWS.COM – Media Israel, Channel 13 melaporkan pada Jumat (6/12/2024) malam kalau Mesir mengintensifkan upayanya untuk mencapai pemahaman yang mengarah pada pembebasan tahanan Israel dalam kerangka perjanjian yang bertujuan untuk gencatan senjata antara milisi perlawanan Palestina dan Israel. 

    Menurut sumber-sumber di Mesir, Kairo menekan kelompok perlawanan Hamas untuk membuat “konsesi” terhadap beberapa tuntutannya, sehingga memungkinkan terciptanya garis besar perjanjian yang memuaskan kedua belah pihak.

    Sumber tersebut mengindikasikan kalau Mesir mendesak kelompok perlawanan Palestina untuk menyetujui formula yang tidak memasukkan frasa “menghentikan perang” di antara syarat-syarat perjanjian.

    Mesir bahkan menekan Hamas untuk bisa menerima pasukan pendudukan Israel yang tersisa di wilayah tertentu di Jalur Gaza sebagai bagian dari perjanjian tersebut dari pengaturan keamanan.

    Kairo juga berupaya mengurangi jumlah tahanan Palestina yang akan dipaksa dibebaskan oleh Israel untuk setiap tahanan.

    Di sisi lain, Mesir juga menekan Israel untuk menawarkan fleksibilitas dalam posisinya sebagai imbalan atas “konsesi” yang diminta oleh kelompok perlawanan, namun upaya ini menghadapi hambatan besar.

    Menurut sumber Palestina yang mengetahui posisi kelompok perlawanan, yang berbicara kepada Channel 13, “peluang untuk mencapai kesepakatan masih kecil karena kesenjangan yang besar antara kedua pihak.”

    Campur Tangan Elon Musk 

    Dalam konteks terkait, CNN melaporkan bahwa Presiden Israel Isaac Herzog melakukan kontak dengan pengusaha Elon Musk dalam beberapa hari terakhir, dalam upaya untuk memajukan negosiasi terkait kesepakatan para tahanan.

    Seruan ini muncul atas permintaan keluarga para tahanan yang berharap Musk menggunakan pengaruhnya untuk menekan semua pihak yang terlibat agar mencapai kesepakatan.

    Laporan tersebut menambahkan bahwa langkah ini dilakukan setelah adanya ancaman eksplisit yang dilontarkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump di media sosial, di mana ia bersumpah akan memberikan konsekuensi yang mengerikan jika para tahanan tidak dibebaskan sebelum ia secara resmi menjabat sebagai presiden pada 20 Januari.

    Dalam pernyataan khusus kepada Channel 13 Israel, Adam Buehler, utusan Trump yang bertugas menindaklanjuti masalah para tahanan, menyatakan optimismenya mengenai kemungkinan mencapai kesepakatan.

    Dia berkata: “Saat ini merupakan peluang untuk menangani masalah tahanan, sebagai hasil dari kekuatan yang ditunjukkan Israel di Jalur Gaza dan Lebanon.”

    Dia menambahkan bahwa pemerintahan Trump berikutnya akan bergantung pada tindakan, dan bahwa “tekanan terhadap perlawanan Palestina akan terus mencapai tujuan ini.”

    Potret kehancuran total di Jalur Gaza akibat agresi militer Israel selama lebih dari setahun sejak 7 Oktober 2023. Israel juga memblokade bantuan kebutuhan dasar warga Palestina yang akan memasuki Gaza. (khaberni/HO)

    Mesir dan Qatar Yakin Hamas Menyetujui

    Seperti diberitakan sebelumnya dalam informasi terbaru, Israel memberikan tawaran gencatan senjata kepada kelompok Hamas.

    Tawaran itu disampaikan Israel melalui mediator Mesir.

    Tawaran gencatan senjata itu disampaikan Israel dengan catatan Hamas membebaskan  sandera Israel yang tersisa.

    Demikian kata dua pejabat Israel seperti dikutip dari JPost, Kamis (5/12/2024).

    “Para mediator Mesir dan Qatar meyakini Hamas kini mungkin menyetujui kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata, meskipun hanya sebagian,” kata seorang pejabat Israel. 

    Poin-poin utama dari proposal baru tersebut diselesaikan selama pertemuan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

    Pertemuan itu melibatkan menteri senior dan beberapa kepala keamanan Israel.

    Poin-poin ini disampaikan kepada intelijen Mesir, yang kemudian menyampaikannya kepada perwakilan Hamas di Kairo.

    “Mesir saat ini merupakan saluran negosiasi utama dengan Hamas, meskipun Qatar juga terlibat,” kata pejabat Israel.

    Gencatan senjata adalah kesepakatan  dua pihak untuk menghentikan pertempuran untuk sementara guna memungkinkan terjadinya dialog menuju perdamaian.

    Proposal baru Israel tersebut menawarkan gencatan senjata dengan Hamas yang berlangsung selama 42 hingga 60 hari. 

    Selama periode ini, Hamas diminta membebaskan sandera perempuan, sandera laki-laki berusia di atas 50 tahun, dan sandera yang berada dalam kondisi medis kritis.

    Israel, yang awalnya menuntut pembebasan 33 sandera, kini mengaku realistis bahwa beberapa sandera mungkin tidak lagi hidup.

    Proposal tersebut juga kabarnya ada keinginan Israel untuk membebaskan ratusan tahanan Palestina, termasuk mereka yang menjalani hukuman seumur hidup, sebagai gantinya.

    Israel menunggu tanggapan Hamas

    “Kami menunggu Mesir untuk memberi tahu kami tanggapan Hamas,” kata seorang pejabat Israel mengenai sikap Hamas terhadap usulan terbaru tersebut.

    “Dalam beberapa hari, kami akan tahu apakah Hamas bersedia bernegosiasi dalam kerangka yang kami ajukan atau tidak,” imbuhnya.

    Jika Hamas menanggapi secara positif, delegasi Israel akan melakukan perjalanan ke Kairo Mesir untuk menyelesaikan rincian seperti durasi gencatan senjata.

    Termasuk nantinya membicarakan  jumlah sandera yang akan dibebaskan, dan tahanan Palestina mana yang akan dibebaskan.

    Kubu Donald Trump Setuju

    Di Washington AS, Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional Presiden terpilih Donald Trump, Mike Waltz.

    “Presiden terpilih mendukung kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata di Jalur Gaza, asalkan dapat diterima oleh Israel,” kata seorang penasihat Trump, seraya menambahkan.

     “Trump ingin kesepakatan tersebut segera dilaksanakan, tanpa penundaan, dan sebelum tanggal 20 Januari.”

    Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan kepada Sky News bahwa dia sedang menghubungi penasihat Trump mengenai masalah tersebut.

    “Kami telah mendengar dari para penasihat Trump bahwa ia ingin masalah penyanderaan dan gencatan senjata Gaza diselesaikan sebelum ia menjabat. Kami berharap kedua belah pihak memahami pesan ini,” katanya.

    Ancaman Donald Trump

    Sebelumnya presiden terpilih AS Donald Trump mengancam Hamas jika tidak segera  membaskan sandera Israel sebelum pelantikannya sebagai presiden AS pada 20 Januari 2025.

    Sebelumnya, keluarga sandera menerbitkan video yang dibuat dengan Artificial Intelligent (AI).

    Dalam video itu menunjukkan Yair Netanyahu, putra PM Israel seolah ditahan di terowongan Hamas.

    Yair Netanyahu dalam video AI itu juga meminta Netanyahu untuk menyetujui gencatan senjata untuk membebaskan sandera di Gaza.

    Keluarga sandera merilis video tersebut untuk menggambarkan kondisi sandera Israel yang ditahan oleh Hamas di Gaza.

    Video itu juga mendesak pemerintahan Netanyahu untuk mengintensifkan upayanya untuk mencapai kesepakatan dan memulangkan mereka.

    Serangan di Gaza Terus Berlanjut

    Seperti diketahui gencatan senjata terbaru baru saja diberlakukan antara kelompok Hizbullah di Lebanon dengan Israel pekan lalu.

    Kini perang di Lebanon mulai sedikit mereda.

    Sementara di Gaza, Israel masih terus menggempur basis Hamas meski korban sipil tak bisa dihindari.

    Terbaru, Rabu (4/12/2024) dini hari, dilaporkan seorang warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka ketika pasukan pendudukan Israel mengebom sebuah tenda yang menampung orang-orang terlantar di sebuah sekolah yang berafiliasi dengan UNRWA di kamp Al-Bureij di Jalur Gaza tengah.

    Sementara itu, warga Palestina terus terjebak di Gaza utara, karena kamp Jabaliya telah menjadi sasaran penembakan artileri Israel yang hebat pada dini hari Rabu.

    Menurut Kementerian Kesehatan Palestina (Gaza),  44.502 warga Palestina telah terbunuh, dan 105.454 terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023.

     

    (oln/khbrn/*)

       

  • Hamas Bertemu Utusan Rusia Bahas Gencatan Senjata Permanen di Gaza

    Hamas Bertemu Utusan Rusia Bahas Gencatan Senjata Permanen di Gaza

    ERA.id – Delegasi Hamas bertemu dengan utusan tinggi Rusia pada Jumat (6/12/2024) untuk membahas kemungkinan tercapainya gencatan senjata permanen di Jalur Gaza.

    Kelompok perjuangan Palestina itu mengatakan pihaknya bertemu dengan utusan khusus Rusia untuk Timur Tengah dan Afrika Selatan, Mikhail Bogdanov, di ibu kota Qatar, Doha, untuk membahas cara mencapai gencatan senjata dan mekanisme mengatasi perkembangan regional.

    Dikutip dari Anadolu, dalam pertemuan tersebut, Bogdanov menegaskan kembali sikap teguh Rusia dalam mendukung hak-hak Palestina serta menekankan perlunya gencatan senjata segera dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.

    Kedua pihak juga mempelajari pembentukan “komite pendukung masyarakat Palestina”, yang diharapkan akan mengelola Gaza setelah serangan Israel.

    Hamas pada Kamis (5/12/2024) mengatakan telah menerima usulan Mesir soal pembentukan komite Palestina bersama untuk mengelola Gaza setelah perang.

    Kelompok itu menyampaikan persetujuannya atas usulan Mesir untuk membentuk komite itu, yang akan berfungsi melalui mekanisme nasional yang inklusif.

    Israel terus melancarkan perang genosida di Gaza, menyusul serangan Hamas pada Oktober 2023, hingga menewaskan lebih dari 44.600 korban.

    Genosida oleh Israel di Gaza, yang telah memasuki tahun kedua, menuai kecaman internasional yang semakin meningkat.

    Selain itu, Israel juga memblokir pengiriman bantuan sebagai upaya yang disengaja untuk memusnahkan penduduk. Tindakan Israel itu dikecam para pejabat dan lembaga internasional.

    Pada November, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu serta mantan menteri pertahanan Israel, Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

    Di Mahkamah Internasional (ICJ), Israel juga menghadapi kasus genosida atas perang mematikan yang dilancarkannya di Gaza.