Negara: Mesir

  • Prabowo Ungkap RI Kirim Ribuan Ton Beras buat Bantuan ke Palestina

    Prabowo Ungkap RI Kirim Ribuan Ton Beras buat Bantuan ke Palestina

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto hari ini telah kembali tiba di Jakarta usai menghadiri KTT Sharm El-Sheikh di Mesir. KTT itu membahas soal upaya perdamaian perang antara kelompok Hamas Palestina dan Israel.

    Prabowo mengatakan selama ini Indonesia cukup banyak memberikan bantuan kepada Palestina yang diinvasi Israel. Salah satunya adalah bantuan pangan. Dia bilang saat ini sudah ada ribuan ton beras yang dikirim Indonesia ke Palestina.

    Menurutnya, rakyat Palestina dan juga kawasan timur tengah melihat Indonesia sangat serius berkomitmen mewujudkan perdamaian di Gaza.

    “Alhamdulillah kita bisa berbuat, Indonesia selama ini aktif. Kita kirim bantuan, kita kirim kapal, kita kirim Hercules berkali-kali. Saya kira rakyat Palestina dan timur tengah melihat komitmen Indonesia. Kita kirim juga bantuan pangan cukup besar, ribuan ton beras. Kita terus komitmen mendukung ini,” ungkap Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (14/10/2025).

    Selain bantuan pangan, Prabowo menjelaskan dirinya sempat diajak berdiskusi dengan beberapa pimpinan negara yang jadi mediator kunci langkah perdamaian Perang Gaza. Seperti Amerika Serikat, Turki, Qatar Mesir.

    Indonesia diminta untuk memberikan bantuan pasukan penjaga perdamaian atau peacekeeper. Prabowo menyambut baik permintaan itu.

    “Mereka bertanya bagaimana kesiapan Indonesia. Saya katakan kami siap kalau diminta untuk memberikan pasukan penjaga perdamaian peacekeeping kita siap. Itu sudah saya tegaskan kita akan bicara detailnya lah ini rumit dan tidak gampang. Tapi ya kita mulai kerja,” sebut Prabowo.

    (kil/kil)

  • 2
                    
                        Ironi Diplomasi Prabowo, antara Perdamaian Gaza dan Terkuburnya Solusi Dua Negara
                        Nasional

    2 Ironi Diplomasi Prabowo, antara Perdamaian Gaza dan Terkuburnya Solusi Dua Negara Nasional

    Ironi Diplomasi Prabowo, antara Perdamaian Gaza dan Terkuburnya Solusi Dua Negara
    Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.
    KEHADIRAN
    Presiden Prabowo Subianto di Sharm El-Sheikh, Mesir, dalam Konferensi Perdamaian Gaza (Gaza Peace Summit) menjadi salah satu momen penting dalam diplomasi luar negeri Indonesia.
    Dalam forum internasional yang dihadiri puluhan pemimpin dunia tersebut, Prabowo tampil di panggung bersama tokoh-tokoh besar seperti Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, serta sejumlah pemimpin negara Timur Tengah lainnya.
    Bagi publik dalam negeri, penampilan tersebut dipandang sebagai kelanjutan dari pidato tegasnya di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) beberapa waktu lalu, ketika Prabowo menyerukan agar perdamaian di Gaza segera diwujudkan dan solusi dua negara dijadikan patokan utama penyelesaian konflik Israel-Palestina.
    Namun, di balik kemeriahan diplomasi dan tepuk tangan di ruang konferensi Mesir tersebut, terdapat ironi yang cukup mendalam dan tragis.
    “Gaza Peace Summit”, yang juga dikenal sebagai peluncuran resmi “Gaza Plan”, sebenarnya tidak sepenuhnya menjawab semangat yang terkandung dalam pidato Presiden Prabowo Subianto di New York.
    Bahkan, jika ditelisik lebih jauh, rencana damai yang didorong Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya tersebut justru berpotensi menjauhkan cita-cita dua negara yang selama ini menjadi fondasi diplomasi Indonesia di dalam isu Palestina.
    Pertemuan di Mesir menjadi bagian dari upaya besar Presiden Donald Trump untuk menegaskan kembali perannya sebagai “pembawa perdamaian” di Timur Tengah di satu sisi dan pembukaan pintuk masuk reintervensi Amerika di sana di sisi lain, yang dalam beberapa waktu belakangan mulai diragukan banyak pihak.
    Dalam pidato pembukaannya, Trump memuji sejumlah pemimpin dunia yang hadir, termasuk Prabowo.
    “He’s a tough man, a great leader from Indonesia,” ujar Trump di hadapan kamera, sebuah komentar yang segera menjadi tajuk utama media di Indonesia.
    Dalam konteks diplomasi, sanjungan tersebut tentu memiliki nilai simbolik dan menandakan pengakuan terhadap peran Indonesia di panggung internasional.
    Prabowo terlihat tersenyum dan tampak akrab berbincang dengan Trump, bahkan sempat terekam meminta kesempatan untuk bertemu dengan Eric Trump, putra mantan presiden AS tersebut.
    Bagi sebagian pengamat, momen tersebut menggambarkan langkah Prabowo dalam membangun jejaring politik global, terutama dengan Amerika Serikat, yang masih menjadi aktor utama di dalam politik Timur Tengah.
    Namun, di sisi lain, sanjungan Trump tidak otomatis berarti dukungan terhadap visi Indonesia mengenai Palestina.
    Rencana damai yang diinisiasi Washington dan disetujui oleh Mesir, Uni Eropa, serta sejumlah negara Arab yang moderat tersebut lebih berfokus pada stabilisasi keamanan dan rekonstruksi fisik Gaza pasca-perang, ketimbang membicarakan masa depan politik rakyat Palestina.
    Dalam dokumen yang dibahas di konferensi tersebut, disebutkan pembentukan “Board of Peace for Gaza”, semacam badan multinasional yang akan mengawasi proses rekonstruksi dan transisi pemerintahan sementara di wilayah itu.
    Namun, baik Hamas maupun Otoritas Palestina (PA) praktis tidak memiliki peran signifikan dalam struktur baru tersebut. Jadi rencana ini sejatinya adalah pengambilalihan kekuasaan di wilayah Gaza dari Hamas maupun Otoritas Palestina.
    Dengan kata lain, rakyat Palestina kembali menjadi objek dari proyek perdamaian yang disusun oleh pihak luar, bukan subyek yang menentukan nasibnya sendiri.
    Gaza, dalam rancangan tersebut, akan dikelola oleh dewan internasional yang beranggotakan perwakilan dari Mesir, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan beberapa negara lain yang selama ini dikenal bersahabat dengan Israel.
    Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa “Board of Peace” pada akhirnya akan berfungsi sebagai perpanjangan tangan dari kepentingan Tel Aviv, mengingat sebagian besar anggota dewan adalah negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik, bahkan hubungan strategis erat dengan Israel.
    Masalahnya, Prabowo tampaknya melihat kehadirannya di Mesir sebagai bentuk kesinambungan dari pidato idealisnya di PBB.
    Dalam pandangannya, partisipasi Indonesia di konferensi tersebut merupakan kesempatan untuk menunjukkan bahwa negeri ini siap berperan aktif dalam perdamaian global, terutama di dunia Islam.
    Namun, yang tampak dalam dinamika forum tersebut adalah bahwa “Gaza Plan” tidak dibangun di atas prinsip keadilan politik bagi rakyat Palestina, melainkan atas dasar kompromi strategis antara kekuatan besar dunia untuk mengakhiri perang tanpa menyentuh akar masalahnya.
    Amerika Serikat, bukan Indonesia dan bukan Prabowo Subianto, memanfaatkan momentum itu untuk memproyeksikan diri sebagai “pembawa perdamaian”. Sementara Mesir ingin memperkuat posisinya sebagai mediator utama kawasan.
    Israel tampak sangat diuntungkan, karena dengan adanya Gaza Plan, Tel Aviv tidak perlu lagi berhadapan langsung dengan Hamas atau PA dalam negosiasi politik.
    Dalam rancangan baru tersebut, keamanan di Gaza dijamin oleh pasukan internasional di bawah pengawasan
    Board of Peace
    , sedangkan pembangunan ekonomi dan sosialnya akan dibiayai oleh konsorsium donor Barat.
    Di permukaan, semua ini tampak positif. Perang berakhir, bantuan mengalir, dan Gaza mulai dibangun kembali.
    Namun secara fundamental, rencana tersebut justru berpotensi memperkuat realitas “solusi satu negara”, yakni situasi di mana Israel tetap menjadi kekuatan dominan, mengendalikan keamanan dan ruang gerak Palestina, sementara entitas Palestina hanya eksis dalam bentuk administratif dan ekonomi, tanpa kedaulatan politik yang nyata.
    Inilah paradoks besar yang menyelimuti kehadiran Presiden Prabowo di Mesir. Di satu sisi, ia hadir untuk merayakan langkah menuju perdamaian. Di sisi lain, ‘tanpa disadarinya’, konferensi tersebut juga menjadi simbol terkuburnya impian yang selama ini ia justru gaungkan, yakni solusi dua negara yang hidup berdampingan secara damai dan setara di antara dua negara.
    Perlu pula diingat bahwa gagasan dua negara bukan sekadar isu diplomatik, tetapi juga menyangkut legitimasi moral perjuangan rakyat Palestina.
    Selama tujuh dekade, berbagai resolusi PBB telah menegaskan bahwa solusi dua negara merupakan jalan paling adil untuk menyelesaikan konflik di kawasan tersebut.
    Namun, dengan realitas politik di lapangan, terus meluasnya permukiman ilegal Israel di Tepi Barat (West Bank), fragmentasi internal di tubuh Palestina, dan absennya kemauan politik dari pihak Israel, konsep tersebut sesungguhnya sudah semakin kehilangan pijakan.
    “Gaza Plan” yang diusung dalam konferensi di Mesir hanya mempercepat proses tersebut. Gaza Plan menormalisasi keadaan pasca-perang tanpa memberikan kedaulatan sejati bagi rakyat Palestina.
    Dalam konteks ini, pujian Donald Trump terhadap Prabowo sebagai “tough man” mungkin terdengar kontras dengan kenyataan diplomatik yang terjadi.
    Kekuatan sejati seorang pemimpin bukan hanya terletak pada keberaniannya hadir di forum internasional, melainkan pada kemampuannya menjaga prinsip yang diyakininya di tengah tekanan geopolitik.
    Presiden Prabowo memang tampil percaya diri di Mesir. Namun, di balik senyum diplomatik dan foto bersama, sulit menampik bahwa posisi Indonesia nyaris tidak memiliki ruang tawar dalam menentukan arah kebijakan perdamaian yang sesungguhnya.
    Lebih jauh, euforia kehadiran Indonesia di konferensi tersebut berpotensi mengaburkan peran kritis yang seharusnya diambil, terutama sebagai penyeimbang moral yang mengingatkan dunia bahwa perdamaian sejati tidak mungkin lahir tanpa keadilan.
    Ketika dunia bertepuk tangan menyambut gencatan senjata dan rencana rekonstruksi, siapa yang menjamin bahwa rakyat Gaza akan benar-benar merdeka menentukan masa depannya sendiri?
    Siapa yang bisa memastikan bahwa mereka bukan hanya pekerja dalam proyek besar pembangunan yang dikendalikan oleh kekuatan asing?
    Pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab dengan jujur, karena jika tidak, konferensi seperti yang telah berlangsung di Mesir itu hanya akan menambah daftar panjang diplomasi simbolik yang tidak menyentuh akar persoalan.
    Perdamaian yang dibangun di atas ketimpangan politik akan tetap rapuh, dan cepat atau lambat, konflik baru akan muncul dalam bentuk lain.
    Presiden Prabowo, sebagai pemimpin baru Indonesia, tentu memiliki ambisi besar untuk menjadikan negaranya pemain penting dalam percaturan global.
    Namun dalam isu Palestina, ambisi tersebut seharusnya tidak menjauhkan Indonesia dari nilai-nilai dasar yang telah menjadi bagian dari politik luar negeri sejak era Presiden Soekarno, yakni menolak penjajahan dalam bentuk apa pun dan memperjuangkan hak bangsa-bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri.
    Kehadiran Prabowo di Mesir memang memberi warna baru dalam diplomasi Indonesia, tetapi juga mengingatkan bahwa politik luar negeri yang aktif tidak boleh kehilangan arah moralnya.
    Perdamaian bukan sekadar berhentinya perang, melainkan hadirnya keadilan. Dan keadilan, dalam konteks Palestina, hanya mungkin terwujud jika rakyatnya diberi hak penuh untuk membangun negaranya sendiri, bukan sekadar menjadi objek dari proyek-proyek damai yang ditentukan oleh orang lain.
    Pendeknya, “Gaza Plan” yang hari ini dirayakan dunia, berpotensi bisa menjadi paradoks sejarah yang menandai berakhirnya perang di Gaza, tapi sekaligus menandai semakin jauhnya solusi dua negara dari kenyataan.
    Dan di tengah gemuruh tepuk tangan di ruang konferensi Sharm El-Sheikh, mungkin hanya sedikit yang menyadari bahwa apa yang disebut sebagai perdamaian, sesungguhnya sedang mengubur cita-cita kemerdekaan Palestina secara perlahan dengan cara yang tampak damai, tapi secara moral menyesakkan.
    Bahkan, yang paling berbahaya dari semua ini adalah jika “Gaza Plan” dan konferensi di Mesir hanya menjadi panggung unjuk peran personal bagi para pemimpin dunia untuk menaikkan reputasi politik masing-masing.
    Jika Trump menjadikannya batu loncatan menuju legitimasi politik baru, jika Presiden el-Sisi menggunakannya untuk memperkuat citra Mesir sebagai penjaga stabilitas regional, dan jika Prabowo Subianto memaknainya sebagai bukti pengakuan dunia atas kepemimpinannya, maka yang dikorbankan bukan hanya prinsip keadilan, tetapi juga kedaulatan rakyat Palestina itu sendiri.
    Padahal perdamaian sejati tidak boleh lahir dari ambisi pribadi dan diplomasi pencitraan, tapi harus tumbuh dari keberanian moral untuk memastikan bahwa rakyat Palestina menjadi subyek utama dari masa depan mereka sendiri, bukan sekadar latar belakang bagi reputasi global para pemimpin dunia, termasuk Presiden Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Video: Kemenlu RI Bantah Prabowo Akan Berkunjung ke Israel

    Video: Kemenlu RI Bantah Prabowo Akan Berkunjung ke Israel

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono membantah kabar bahwa Presiden Prabowo Subianto akan ke Israel pada Selasa 14 Oktober 2025 usai berkunjung ke Mesir.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Selasa, 14/10/2025) berikut ini.

  • Pujian Trump untuk Prabowo: Sosok Luar Biasa dari Indonesia

    Pujian Trump untuk Prabowo: Sosok Luar Biasa dari Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Suasana ruang konferensi di International Congress Centre, Sharm El-Sheikh, Mesir, Senin (13/10/2025), terasa hangat dan bersejarah. Di tengah sorotan dunia terhadap berakhirnya konflik panjang di Gaza, Palestina, para pemimpin dunia berkumpul untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian perdamaian dan penghentian perang, sebuah momentum bersejarah di kawasan Timur Tengah dan dunia.

    Usai penandatanganan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan keterangan pers di hadapan awak media internasional. Dengan gaya khasnya, Trump menyampaikan apresiasi kepada sejumlah pemimpin dunia yang hadir dan berperan dalam terwujudnya kesepakatan tersebut.

    “Bersama dengan kita adalah Presiden Prabowo, sosok luar biasa dari Indonesia,” ujar Trump, sembari menoleh ke arah Prabowo yang berdiri di antara para pemimpin negara lain. Dalam momen itu, kedua kepala negara melangkah mendekat dan berjabat tangan.

    Mengutip situs Sekretariat Kabinet, pernyataan Trump tersebut menggambarkan pengakuan dan penghargaan terhadap peran penting Indonesia dalam diplomasi perdamaian kawasan. Sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, kehadiran Indonesia dalam KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh mencerminkan komitmen dan konsistensi untuk terus mendorong stabilitas, kemanusiaan, dan keadilan global.

    Dalam bagian lain pidatonya, Trump kembali menyinggung Indonesia dengan nada penuh penghargaan.

    “Indonesia sudah kita bahas. Saya hanya ingin mengatakan bahwa Indonesia adalah negara besar, negara yang kuat, dan kinerjanya sangat luar biasa,” tutur Trump.

    Di tengah suasana diplomatik yang sarat simbolisme, jabat tangan antara Prabowo dan Trump menandai semangat baru kerja sama lintas kawasan dalam mewujudkan perdamaian abadi.

    Bagi Indonesia, keterlibatan aktif dalam proses perdamaian di Gaza juga menjadi refleksi dari komitmen jangka panjang untuk turut menjaga tatanan dunia yang damai, adil, dan berkeadaban sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

    (miq/miq)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bison apresiasi langkah Presiden Prabowo wujudkan perdamaian di Gaza

    Bison apresiasi langkah Presiden Prabowo wujudkan perdamaian di Gaza

    Jakarta (ANTARA) – Barisan Intelektual Strategi Objektif Nasional (Bison) Indonesia mengapresiasi diplomasi dan kerja nyata Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan perdamaian di jalur Gaza, Palestina.

    “Secara khusus menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas keberhasilan yang dinilai sebagai pencapaian historis,” kata Koordinator Bison Indonesia Ginka Febrianti Ginting dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

    Dia mengatakan, keberangkatan Presiden Prabowo untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian di Sharm El-Sheikh, Mesir, dan kesiapan Indonesia untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Gaza merupakan bukti komitmen Indonesia terhadap kemanusiaan dan perdamaian dunia yang selama ini seolah hanya menjadi impian.

    “Apa yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto bukan lagi sekadar retorika politik, melainkan aksi nyata yang mengubah mimpi menjadi kenyataan. Misi perdamaian di Gaza yang dulu terasa mustahil, kini terwujud di bawah kepemimpinan Prabowo,” ujarnya.

    Bison Indonesia sebagai salah satu elemen masyarakat yang mendukung pemerintahan Prabowo, menilai langkah ini sejalan dengan mandat konstitusi untuk turut serta dalam melaksanakan perdamaian dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

    Pengakuan dunia atas diplomasi yang dilakukan Indonesia merupakan inisiatif yang diambil oleh Presiden Prabowo tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di mata global sebagai penjaga perdamaian yang kredibel, tetapi juga menegaskan solidaritas bangsa Indonesia terhadap rakyat Palestina.

    “Presiden Prabowo telah membawa Indonesia ke garis depan diplomasi global. Kesiapan Indonesia mengirimkan pasukan perdamaian dan bantuan kemanusiaan menunjukkan bahwa bangsa ini hadir tidak hanya dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan konkret. Ini adalah kebanggaan nasional,” katanya.

    Ginka menambahkan, keberhasilan awal ini dapat menjadi fondasi kuat untuk tercapainya solusi damai yang berkelanjutan, termasuk pengakuan terhadap Palestina seutuhnya.

    Bison Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung dan mengawal setiap kebijakan Pemerintahan Prabowo Subianto yang berorientasi pada kemajuan bangsa dan perdamaian global.

    “Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya dan akan selalu menjadi garda terdepan dalam mendukung setiap langkah positif yang diambil Presiden Prabowo demi kemanusiaan dan kedaulatan bangsa,” kata Ginka.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto bersama 20 lebih pemimpin dunia mendukung perjanjian damai Gaza yang ditandatangani Presiden AS Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di Mesir, Senin (13/10).

    Dukungan itu ditunjukkan Presiden Prabowo saat menyaksikan langsung prosesi penandatanganan dokumen perjanjian damai (peace deal) di Gaza, Palestina, yang merupakan puncak acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Sharm el-Sheikh untuk Perdamaian di Gaza, Palestina, di Sharm El Shaikh International Convention Centre, Kota Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin (13/10) sore waktu setempat.

    Dalam prosesi itu, Presiden Prabowo duduk tepat di belakang Presiden Mesir al-Sisi dan bersama-sama pemimpin dunia lainnya turut bertepuk tangan setelah dokumen perjanjian damai tersebut ditandatangani oleh AS, Mesir, Turki, dan Qatar, yang pemimpin negaranya menempati empat kursi di barisan terdepan.

    Presiden AS Donald Trump, dalam sambutannya saat prosesi itu, menyatakan, “Kami akan menandatangani dokumen yang berisi banyak aturan, regulasi dan banyak hal lainnya. Ini sangat komprehensif.”

    Menurut Trump, “peace summit” di Sharm el-Sheikh, Mesir, berlangsung sangat baik dan berhasil menyelesaikan konflik yang telah berlangsung selama 500 tahun sampai 3.000 tahun.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Saksikan perjanjian damai Gaza di Mesir, Prabowo dipuji Trump

    Saksikan perjanjian damai Gaza di Mesir, Prabowo dipuji Trump

    ANTARA – Presiden Prabowo Subianto bersama lebih dari 20 pemimpin negara lainnya menyaksikan penandatanganan perjanjian damai Gaza dalam KTT Perdamaian Sharm El Sheikh di Mesir, Senin (13/10), yang menandai berakhirnya konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel. Pada kesempatan tersebut, Presiden AS Donald Trump yang memimpin KTT tersebut secara khusus memuji Presiden Prabowo yang dinilai berperan penting dalam tercapainya kesepakatan damai tersebut. (Suci Nurhaliza/Cahya Sari/Denno Ramdha Asmara/Roy Rosa Bachtiar)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Populer, Prabowo dipuji Trump hingga magang nasional berlanjut

    Populer, Prabowo dipuji Trump hingga magang nasional berlanjut

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita unggulan Selasa untuk disimak, Prabowo dapat pujian khusus dari Trump di KTT Perdamaian hingga Pemerintah isyaratkan Magang Nasional berlanjut tahun depan. Berikut berita-berita tersebut:

    1.⁠ ⁠Prabowo dapat pujian khusus dari Trump di KTT Perdamaian: Kerja bagus

    Presiden RI Prabowo Subianto mendapat pujian khusus dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat sesi jumpa pers Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Sharm el-Sheikh untuk Perdamaian di Gaza, Palestina, di Kota Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin.

    Dalam jumpa pers usai penandatanganan dokumen perjanjian damai (peace deal) di Gaza, Presiden Trump memberikan apresiasi kepada para presiden dan perdana menteri yang telah hadir memberikan dukungan secara langsung, termasuk kepada Presiden Prabowo Subianto dengan melontarkan pujian kerja yang bagus. Baca selengkapnya di sini

    2.⁠ ⁠Patrick Kluivert dan tim kepelatihannya langsung pulang ke Belanda

    Pelatih timnas Indonesia Patrick Kluivert dan tim kepelatihannya memilih langsung pulang ke negaranya, Belanda, setelah memimpin dua pertandingan putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah, pada Kamis dan Minggu lalu.

    Dari dua laga itu, Kluivert gagal mempersembahkan kemenangan untuk Indonesia, setelah dikalahkan Arab Saudi 2-3 dan 0-1 oleh Irak. Dua kekalahan ini sekaligus memupus harapan Indonesia tampil di Piala Dunia 2026 yang digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Baca selengkapnya di sini

    3.⁠ ⁠Menpora sebut siap hadapi gugatan federasi senam Israel

    Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menyebut siap menghadapi gugatan yang dilayangkan federasi senam Israel ke Pengadilan Arbitrase Olahraga atau Court of Arbitration fors Sport (CAS) atas pencabutan visa atlet senam Israel. Baca selengkapnya di sini

    4.⁠ ⁠Menlu RI bantah kabar Presiden Prabowo berencana kunjungi Israel

    Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono membantah kabar yang diberitakan sejumlah media di Israel yang menyebut Presiden Prabowo Subianto berencana berkunjung ke Israel, Selasa (14/10) setelah merampungkan agendanya menghadiri KTT di Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin. Baca selengkapnya di sini

    5.⁠ ⁠Pemerintah isyaratkan Magang Nasional berlanjut tahun depan

    Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengisyaratkan program Magang Nasional dapat berlanjut tahun depan dan menjadi program jangka panjang. Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Tiara Hana Pratiwi
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 14 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Peringatan Wajib Diketahui – Page 3

    14 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Peringatan Wajib Diketahui – Page 3

    Dikutip dari laman National Today, Be Bald and Be Free Day diperingati setiap 14 Oktober, hadir untuk memberikan inspirasi tentang cara merayakannya dengan penuh percaya diri. Jutaan orang di seluruh dunia mengalami kebotakan, baik karena faktor alami maupun akibat dari pengobatan medis, sehingga hari ini didedikasikan untuk menghormati serta merayakan mereka yang tampil botak dengan keindahan dan kebanggaan.

    Tradisi mencukur kepala dan janggut ternyata sudah ada sejak zaman kuno, jauh sebelum peringatan Be Bald and Be Free Day lahir. Pada Zaman Batu, pria purba menggunakan cangkang kerang yang diasah atau pinset sederhana untuk mencukur maupun mencabut rambut.

    Di Roma Kuno dan Mesir, mencukur kepala sudah menjadi kebiasaan umum karena iklim panas, bahkan orang Mesir disebut telah membuat alat cukur dari emas dan tembaga. Kini, tradisi tersebut berkembang menjadi simbol kebebasan dan kepercayaan diri yang dirayakan dalam Be Bald and Be Free Day.

    Tren kepala botak mulai populer pada akhir 1950 an, saat gaya ini diasosiasikan dengan citra maskulin, percaya diri, dan disiplin. Popularitasnya memuncak pada 1990 an berkat figur seperti Michael Jordan, Evander Holyfield, dan Bruce Willis. Selain menjadi gaya, kepala botak juga menjadi simbol solidaritas bagi penderita kanker yang kehilangan rambut akibat kemoterapi.

    Untuk mendukung serta meningkatkan kepercayaan diri pria dengan kebotakan, berbagai kampanye pun muncul, menegaskan bahwa botak bukanlah kekurangan. Salah satunya adalah Be Bald and Be Free Day yang digagas oleh Thomas dan Ruth Roy dari Wellcat Herbs, yang mengajak semua orang untuk bangga dengan kepala botak mereka dan merayakan kebebasan dalam mengekspresikan diri.

     

  • Pemerintah Diminta Kawal Perjanjian Damai, Pastikan Hak Palestina Terpenuhi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        14 Oktober 2025

    Pemerintah Diminta Kawal Perjanjian Damai, Pastikan Hak Palestina Terpenuhi Nasional 14 Oktober 2025

    Pemerintah Diminta Kawal Perjanjian Damai, Pastikan Hak Palestina Terpenuhi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono meminta pemerintah terus aktif berdiplomasi dan mengawal perjanjian damai di Timur Tengah guna memastikan hak-hak Palestina terpenuhi.
    Pernyataan ini disampaikan Dave saat dimintai tanggapan terkait kekhawatiran hak-hak Palestina tidak terpenuhi, mengingat selama dua tahun terakhir Israel kerap melanggar perjanjian gencatan senjata.
    “Tanpa pengawalan yang konsisten dan transparan, upaya perdamaian berisiko tercederai oleh provokasi maupun agenda politik sepihak yang dapat memicu eskalasi ulang,” kata Dave saat dihubungi
    Kompas.com
    , Selasa (14/10/2025).
    Menurut Dave, pengawasan masyarakat internasional dan komitmen bersama semua pihak sangat penting untuk menjaga proses gencatan senjata tetap terjaga dengan baik.
    Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah Indonesia untuk terus memastikan perdamaian antara Palestina dan Israel berkelanjutan, inklusif, dan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan.
    Pemerintah harus berperan aktif melalui jalur diplomasi maupun forum multilateral.
    Dave juga mengingatkan pentingnya tindakan nyata di lapangan meski ada pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait berakhirnya perang di Gaza dan harapan stabilitas kawasan.
    “Harapan ini perlu ditindaklanjuti dengan langkah nyata di lapangan, penghentian total aksi militer, pembebasan sandera, serta dimulainya proses rekonstruksi dan pemulihan kemanusiaan secara menyeluruh,” ujar Dave.
    Politikus Partai Golkar ini memastikan, Komisi I DPR RI sebagai mitra dalam kebijakan luar negeri dan pertahanan siap memberikan dukungan politik dan diplomatik kepada pemerintah.
    Komisi I DPR mendukung kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perdamaian Gaza di Mesir sebagai wujud komitmen Indonesia dalam diplomasi kawasan dan panggung dunia.
    “Kehadiran Presiden membawa harapan besar, tidak hanya sebagai kepala negara, tetapi juga sebagai figur strategis yang memiliki kredibilitas dan kapasitas komunikasi lintas negara,” tutur Dave.
    Sebelumnya, para pemimpin negara di dunia berkumpul di Mesir untuk menandatangani perjanjian damai di Gaza.
    Pertemuan itu dipimpin Presiden AS Donald Trump dan sejumlah negara yang menjadi mediator, yakni Mesir, Qatar, dan Turkiye.
    Sementara perjanjian disepakati, Israel dan Hamas sama-sama melepaskan sandera.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Trump Puji Prabowo di KTT Perdamaian Gaza: Luar Biasa, Kerja Bagus!
                        Nasional

    4 Trump Puji Prabowo di KTT Perdamaian Gaza: Luar Biasa, Kerja Bagus! Nasional

    Trump Puji Prabowo di KTT Perdamaian Gaza: Luar Biasa, Kerja Bagus!
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Presiden RI Prabowo Subianto dipuji oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza yang digelar di Sharm El-Sheikh, Mesir, Senin (13/10/2025).
    Trump memuji Prabowo sebagai sosok yang luar biasa di hadapan para kepala negara dan delegasi internasional.
    “Terima kasih banyak. Bersama kita juga ada Presiden Prabowo, seorang pria yang sangat luar biasa dari Indonesia,” kata Trump sembari mengarahkan pandangan ke Prabowo yang ada di sisi kanan, dikutip dari keterangan Tim Media Prabowo Subianto.
    Selain itu, Trump memberikan apresiasi atas kiprah Indonesia dalam diplomasi perdamaian.
    Merespons pujian Trump, Prabowo memberikan sikap hormat kemudian maju mendekati podium dan berjabat tangan dengan Trump.
    Saat Trump memuji Prabowo, terdengar tepuk tangan meriah dari para delegasi di acara KTT tersebut.
    Pada momen yang sama, Trump juga menilai kinerja sangat baik yang dilakukan oleh Prabowo dalam misi perdamaian dunia.
    “Presiden. Kerja bagus,” puji Trump lagi.
    Dilihat dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Trump dan Prabowo juga sempat berfoto bersama sambil mengacungkan jempol pada KTT Gaza “Peace 2025” ini.
    Dalam KTT ini, Trump menandatangani dokumen kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang juga disaksikan secara langsung oleh Prabowo dan para pemimpin dunia lainnya.
    Dalam penandatanganan itu, Trump mengatakan, dokumen yang ditandatangani mengatur banyak regulasi yang komprehensif.
    Dokumen itu juga ditandatangani oleh Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, dan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Thani.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.