Negara: Meksiko

  • Rupiah melemah karena suku bunga untuk sementara tidak dipangkas

    Rupiah melemah karena suku bunga untuk sementara tidak dipangkas

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah karena suku bunga untuk sementara tidak dipangkas
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 31 Januari 2025 – 17:07 WIB

    Elshinta.com – Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan bahwa pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi persepsi pasar yang menilai Federal Reserve (The Fed) tidak akan pangkas suku bunga untuk sementara waktu.

    “Pasar melihat Bank Sentral AS tidak akan memangkas suku bunga untuk sementara waktu karena potensi kenaikan inflasi akibat kebijakan kenaikan tarif impor Trump,” kata Ariston kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

    Sejak Presiden AS Donald Trump terpilih, kebijakan tarif seringkali memberikan sentimen positif terhadap dolar AS dan mempengaruhi pelemahan rupiah.

    Trump diperkirakan menerapkan tarif 25 persen pada impor dari Kanada dan Meksiko mulai Sabtu (1/2) ini, dengan potensi tarif tambahan pada barang-barang China sebesar 10 persen.

    “Untuk mata uang emerging market, potensinya melemah (karena kebijakan tarif) sama dengan rupiah karena pasar biasanya mau mengamankan aset dari kebijakan yang dianggap tidak pro pertumbuhan, sambil melihat perkembangan situasi selanjutnya,” ungkap Aris.

    Ancaman pelemahan rupiah juga berasal dari ancaman Trump yang bakal mengenakan tarif dagang 100 persen terhadap BRICS atas dedolarisasi sebagaimana disampaikan pengamat mata uang Ibrahim Assuabi.

    “Trump mengancam akan mengenakan tarif perdagangan 100 persen pada kelompok negara BRICS atas upaya mereka untuk menciptakan mata uang mereka sendiri dan menjauh dari dolar. Trump menuntut komitmen dari kelompok tersebut yang sebagian besar terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan bahwa mereka tidak akan meluncurkan usaha semacam itu,” kata dia.

    Nilai tukar rupiah (kurs) pada penutupan perdagangan hari ini melemah 49 poin atau 0,30 persen menjadi Rp16.305 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.257 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat turut melemah ke level Rp16.312 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.259 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Mafia Tanah Kuasai Pesisir, Negara Harus Sita Lahan Pagar Laut

    Mafia Tanah Kuasai Pesisir, Negara Harus Sita Lahan Pagar Laut

    GELORA.CO -Adanya nama warga yang dicatut dalam sertifikat di atas lahan pagar laut mengungkapkan permainan mafia tanah di Kabupaten Tangerang. 

    Komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan alias Kang Tamil, meyakini bahwa alas hak yang menjadi landasan diterbitkannya PM1 oleh kepala desa merupakan berkas palsu. Dirinya mendorong agar Kejaksaan melakukan uji forensik terhadap kertas yang dilampirkan seolah sebagai alas hak tahun 70 dan tahun 80.

    “PM1 itu kan ada alas haknya yang katanya surat dari tahun 70-an bahkan 60-an, maka diuji forensik saja kertasnya, benar nggak dari tahun segitu. Kalau ternyata palsu, mafia sisilia dan mafia meksiko mesti berguru sama mafia tanah di Tangerang,” kata Kang Tamil kepada RMOL, Jumat, 31 Januari 2025.

    Akademisi Universitas Dian Nusantara ini menerangkan, bahwa permasalahan hak lahan tidak selesai dengan pembatalan sejumlah sertifikat HGB pagar laut yang dilakukan Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid beberapa waktu yang lalu. Sebab, alas hak atas lahan tersebut masih ada. Untuk itu, seluruh lahan yang telah terbit di atas laut pantai utara Tangerang harus disita negara secara sah.

    “Sertifikat itu dokumen negara, artinya yang dibatalkan adalah pencatatan negara atas haknya. Tapi apakah haknya ikut batal, secara hukum ini bisa diperdebatkan karena alasnya ada, terlepas itu nanti dibuktikan palsu atau asli. Maka yang penting hak ini harus diambil alih negara, agar 10 atau 20 tahun ke depan tidak muncul lagi pengakuan atas lahan di atas laut itu milik orang per orang. Landasan hukumnya jelas Pasal 33 UUD 1945 dan UU 5/1960 tentang peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria,” jelas Kang Tamil.

    Terkait pembatalan 50 sertifikat lahan laut yang dilakukan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Kang Tamil mengatakan bahwa pada aplikasi Sentuh Tanahku terlihat jelas seluruh pesisir utara Kabupaten Tangerang telah terkavling dan ada nomor sertifikatnya.

    “Pembatalan 50 itu bukan akhir, jelas kok di aplikasi milik ATR/BPN bisa kita lihat ratusan kavling terbentuk. Ini yang harus segera diambil alih negara,” terangnya.

    Proses kavling lahan laut tersebut mengingatkan Kang Tamil terhadap kasus 900 hektare dengan NIB yang dimiliki tiga orang, di mana saat itu dirinya berjuang untuk mengembalikan tanah warga di tiga Kecamatan di Kabupaten Tangerang, hingga akhirnya mendapat respon dari Menteri ATR/BPN saat itu, Sofyan Djalil.

    “2021 kami berjuang menyelamatkan tanah warga hingga akhirnya 2.989 sertifikat yang overlaping dikembalikan kepada warga oleh Menteri BPN Sofyan Djalil. Nah ini, apa pemainnya itu-itu juga? Kita serahkan pada proses hukum yang sudah berjalan, saya yakin Kejaksaan akan mengusut tuntas persoalan ini,” pungkasnya.

  • NASA Prediksi Asteroid Bakal Hantam Bumi Tahun 2032, Bisa Musnahkan 1 Kota

    NASA Prediksi Asteroid Bakal Hantam Bumi Tahun 2032, Bisa Musnahkan 1 Kota

    Bisnis.com, JAKARTA – Ilmuwan NASA baru saja menemukan bongkahan batu angkasa atau asteroid yang dapat menghantam Bumi pada tahun 2032.

    Meskipun tidak mungkin memusnahkan umat manusia, bongkahan batu itu dapat menghancurkan sebuah kota.

    Dilansir dari livescience, Asteroid yang dijuluki 2024 YR4 itu dideteksi oleh Sistem Peringatan Terakhir Dampak Terestrial Asteroid NASA pada 27 Desember 2024. Menurut para peneliti, peluangnya sekitar 1 banding 83 untuk menghantam planet kita pada tahun 2032.

    Namun, ada kabar baik dimana asteroid 2024 YR4 hanya berukuran sekitar 180 kaki (55 meter), yang berarti terlalu kecil untuk mengakhiri peradaban manusia jika bertabrakan dengan Bumi. Namun, asteroid itu dapat memusnahkan sebuah kota besar.

    Para ilmuwan memperkirakan bahwa asteroid itu akan melepaskan sekitar 8 megaton energi saat menghantam Bumi lebih dari 500 kali lipat dari bom atom yang menghancurkan Hiroshima, Jepang.

    Meskipun asteroid tersebut saat ini bergerak menjauh dari kita, Bumi akan beberapa kali hampir bertabrakan dengan batu angkasa tersebut dalam setengah abad mendatang. Tabrakan berikutnya akan terjadi pada akhir tahun 2028, diikuti oleh enam kali pendekatan dekat lagi antara tahun 2032 dan 2074.

    Dari semua itu, yang memiliki peluang tabrakan tertinggi akan terjadi pada tanggal 22 Desember 2032, menurut NASA. Semua faktor ini menempatkan 2024 YR4 pada Level 3 pada Skala Bahaya Dampak Torino, sistem yang digunakan para ilmuwan untuk menentukan tingkat ancaman asteroid.

    Untuk objek pada level ini, “perhatian dari publik dan pejabat publik sangat dibutuhkan jika pertemuan tersebut terjadi kurang dari satu dekade lagi.”

    Namun, sebagian besar asteroid dalam kategori ini akhirnya diturunkan ke Level 0, yang berarti “kemungkinan tabrakan adalah nol, atau sangat rendah sehingga secara efektif menjadi nol.” Ancaman seperti ini adalah alasan NASA dan badan antariksa lainnya tertarik untuk mengembangkan teknik untuk mengarahkan ulang asteroid, seperti yang ditunjukkan oleh misi Uji Pengalihan Ulang Asteroid Ganda.

    Peluang terjadinya dampak asteroid yang dahsyat biasanya sangat rendah, jadi sangat penting untuk terus memantau objek yang menarik, kata para astronom.

    Meskipun 2024 YR4 mungkin tidak akan memicu kepunahan massal seperti batu angkasa pembunuh dinosaurus yang menghantam wilayah yang sekarang dikenal sebagai Meksiko 66 juta tahun yang lalu, para astronom akan terus mengamati asteroid tersebut saat ia berputar kembali ke planet kita.

  • Harga Minyak Turun Imbas Stok Minyak Mentah AS Naik – Page 3

    Harga Minyak Turun Imbas Stok Minyak Mentah AS Naik – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Harga minyak turun pada hari Rabu, dengan patokan AS mencapai titik terendah tahun ini, setelah stok minyak mentah dalam negeri di produsen dan konsumen minyak terbesar dunia meningkat lebih dari yang diperkirakan minggu lalu.

    Dikutip dari CNBC, Kamis (30/1/2025), kontrak berjangka minyak mentah Brent ditutup turun 91 sen, atau 1,2%, pada USD 76,58 per barel. Kontrak berjangka harga minyak mentah AS turun USD 1,15, atau 1,6%, menjadi USD 72,62, harga penutupan terendah tahun ini.

    Stok minyak mentah di AS naik 3,46 juta barel minggu lalu karena pengolahan kilang menurun untuk minggu ketiga berturut-turut, menurut data dari Administrasi Informasi Energi.

    Para analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan sebesar 3,19 juta barel.

    Isu Tarif Dagang AS

    Gedung Putih pada hari Selasa menegaskan kembali rencana Presiden Donald Trump untuk memberlakukan tarif 25% pada impor dari Kanada dan Meksiko mulai 1 Februari.

    Perdagangan minyak jangka pendek diperkirakan tetap bergejolak seiring investor mencerna ancaman tarif, sanksi terhadap aliran energi Rusia, dan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi di negara-negara konsumen utama, tulis analis UBS Giovanni Staunovo kepada klien pada hari Rabu.

    Mengingat banyaknya ketidakpastian yang ada, kami berpikir pendekatan yang bijaksana masih diperlukan, tulis Staunovo. Meskipun kami berharap harga tetap didukung pada level saat ini, aliran berita terkait Trump kemungkinan akan mendorong volatilitas dalam jangka pendek.

     

  • Harga Emas Loyo di Tengah Penguatan Dolar AS, Saatnya Beli? – Page 3

    Harga Emas Loyo di Tengah Penguatan Dolar AS, Saatnya Beli? – Page 3

    Pasar emas kini memasuki periode yang penuh ketegangan dan potensi besar, terutama dengan kebijakan ekonomi yang dicanangkan oleh Presiden Donald Trump. Kebijakan perdagangan yang agresif, termasuk tarif impor yang direncanakan, telah menciptakan dampak signifikan, memicu lonjakan minat investor terhadap harga emas.

    Dikutip dari Kitco.com, Senin (27/1/2025), logam mulia ini kembali menjadi sorotan sebagai alat lindung nilai yang sangat efektif untuk mengimbangi inflasi yang terus meningkat.

    Sejak dimulainya pemerintahan Trump, serangkaian kebijakan yang berani telah diperkenalkan, termasuk reformasi perdagangan dan keputusan untuk menarik diri dari beberapa perjanjian internasional.

    Kebijakan ini, yang tidak hanya mengubah hubungan dagang dengan negara-negara besar, tetapi juga memengaruhi pola pikir investor dalam melihat potensi risiko di pasar global.

    Sebagai contoh, Trump telah mengusulkan tarif 25% pada barang-barang yang diimpor dari Kanada dan Meksiko, serta tarif 10% pada barang-barang dari Tiongkok, yang dijadwalkan berlaku mulai 1 Februari.

    Tindakan-tindakan ini memiliki dampak signifikan terhadap inflasi, yang diprediksi akan melonjak sebagai akibat dari kenaikan biaya impor.

    Permintaan Emas Naik

    Deutsche Bank memperkirakan bahwa tarif yang diusulkan dapat meningkatkan inflasi dari 2,9% pada Desember menjadi 3,7% pada akhir tahun 2025.

    Sebagai respons terhadap hal ini, permintaan akan emas sebagai instrumen untuk melindungi nilai aset semakin meningkat.

    Analis Goldman Sachs menyarankan bahwa, dengan inflasi yang lebih tinggi, investor akan semakin cenderung untuk mengalihkan dananya ke emas sebagai lindung nilai.

    Kenaikan harga emas juga dipicu oleh lemahnya nilai tukar dolar AS. Pemotongan pajak yang diusulkan Trump dan langkah deregulasi bisa merangsang perekonomian, namun juga akan meningkatkan utang nasional dan defisit federal.

    Ketika dolar AS melemah, emas, yang biasanya diperdagangkan dalam dolar, menjadi lebih menarik bagi investor internasional. Ini menambah faktor pendorong kenaikan harga emas.

    Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

  • Meksiko Kirim Surat Protes ke Google soal Perubahan Nama ‘Teluk Amerika’

    Meksiko Kirim Surat Protes ke Google soal Perubahan Nama ‘Teluk Amerika’

    Jakarta

    Meksiko akan menulis surat kepada Google untuk menolak keputusannya mengganti nama Teluk Meksiko menjadi “Teluk Amerika” di petanya. Perubahan itu muncul menyusul perintah Donald Trump.

    Dilansir AFP Kamis (30/1/2024), Google mengatakan perubahan tersebut selaras dengan kebijakannya dalam mengikuti sebutan geografis resmi pemerintah AS melalui Sistem Informasi Nama Geografis.

    “Kami sedang menyusun surat kepada Google,” kata Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum pada hari Rabu (29/1).

    Dia menambahkan bahwa pesan tersebut akan menekankan bahwa hanya organisasi internasional yang dapat mengubah nama, bukan satu negara pun.

    Diketahui, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk mengganti nama Teluk Meksiko dan mengembalikan nama puncak tertinggi di Amerika Utara, Denali, kembali menjadi Gunung McKinley segera setelah pelantikannya pada 20 Januari.

    Sheinbaum dengan cuek menyarankan pada awal bulan ini untuk menyebut Amerika Serikat sebagai “Amerika Meksiko,” sambil menunjuk pada peta sebelum melampirkan negaranya direbut oleh Amerika Serikat pada tahun 1848.

    (aik/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Donald Trump Akan Usir 1.445.549 Warga Asing Keluar dari AS, Berasal dari 208 Negara, Bagaimana WNI? – Halaman all

    Donald Trump Akan Usir 1.445.549 Warga Asing Keluar dari AS, Berasal dari 208 Negara, Bagaimana WNI? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, AS – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mulai menepati janjinya untuk memulai deportasi massal mengusir para imigran yang masuk ke negara itu secara ilegal.

    Deportasi massal telah dilakukan sejak pekan lalu dengan memulangkan ratusan warga Meksiko pulang ke negaranya.

    Sebelum dideportasi, aparat terkait di AS melakukan penggerebekan besar-besaran di kota-kota AS, dari New York hingga Denver, pada minggu pertama Donald Trump menjabat presiden AS.

    Jutaan Warga Asing akan Dideportasi

    Menurut Newsweek, jika deportasi terus berlanjut maka  akan butuh waktu sekitar 28 tahun untuk memenuhi janji presiden Donald Trump memulangkan lebih dari 11 juta orang warga asing di negara itu.

    Data publik dari pelacakan penerbangan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE ), dianalisis oleh ahli pihak ketiga, menunjukkan telah ada tiga penerbangan deportasi menggunakan pesawat militer sejak Presiden Trump menjabat Senin lalu.

    “Mereka bermaksud melakukan lebih banyak lagi. Mereka bermaksud mendeportasi lebih banyak orang dari pedalaman dan itu tentu saja membutuhkan lebih banyak sumber daya,” kata Tom Cartwright, dari kelompok advokasi Witness at the Border, kepada Newsweek pada hari Selasa (28/1/2025).

    Didukung Publik Amerika

    Presiden Donald Trump  memenuhi janjinya untuk mendeportasi massal imigran ilegal.

    Jajak pendapat terkini menunjukkan dukungan kuat bagi kebijakan Trump ini, baik dari Partai Republik maupun Demokrat.

    Namun untuk mewujudkan janji kampanye Trump ini terbentur hambatan birokrasi yang umum, seperti sumber daya dan uang. 

    Tom Homan “raja perbatasan” yang baru, mengatakan bahwa pemerintah akan membutuhkan anggaran setidaknya $86 miliar untuk mendeportasi warga asing.

    Jumlah Sebenarnya Warga Asing di AS

    Perkiraan jumlah Imigran yang berada di AS secara ilegal bervariasi, dengan perkiraan terbaik dari pemerintah federal dan Pew Research menetapkan sekitar 11 juta oranh. 

    Namun, tidak semua dari mereka masuk dalam radar ICE untuk dideportasi.

    Data yang dirilis pada bulan Desember menunjukkan setidaknya ada 1.445.549 warga negara dari 208 negara yang menunggu deportasi.

    Mereka saat ini berada di seluruh AS, beberapa ribu lainnya ditahan di berbagai fasilitas di seluruh negeri.

    Cartwright mengatakan bahwa selama enam bulan terakhir, rata-rata ada 126 penerbangan deportasi yang dilakukan oleh ICE per bulan, dengan sekitar 115 orang di setiap pesawat.

    Artinya sekitar 3.500 orang dideportasi setiap bulan.

    Selain itu, ada sekitar 15.000 dan 17.000 orang dipulangkan ke Meksiko melalui jalur darat.

    Dalam laporan tahunannya untuk tahun 2024, tahun terakhir masa jabatan penuh Biden, ICE mengatakan telah memulangkan 271.484 orang, jumlah terbanyak sejak 2019.

    Badan tersebut mengatakan hal ini, sebagian, karena keberhasilan negosiasi dengan negara-negara lain untuk mencegah masuknya migran.

    Meksiko sering menerima sekitar lima penerbangan setiap hari Selasa, kata Cartwright, tetapi ini tidak terjadi sehari setelah pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2025 lalu.

    Meksiko telah mengatakan tidak akan menerima penerbangan militer.

    Hingga Selasa pagi belum jelas apakah layanan reguler telah dilanjutkan.

    Kolombia mengirim pesawatnya sendiri untuk menjemput sekitar 200 orang yang dideportasi pada hari Senin kemarin.

     Para orang asing yang dideportasi mengatakan kepada media lokal bahwa mereka telah dijemput di perbatasan AS-Meksiko setelah permintaan suaka mereka ditolak.

    Tidak satu pun dari 200 orang tersebut memiliki catatan kriminal di kedua negara , menurut pemerintah Kolombia.

    Pada hari Jumat, Gedung Putih membagikan foto-foto imigran ilegal yang digiring ke pesawat militer dengan tangan diborgol.

    Jumlah total migran dan tujuan mereka tidak dipublikasikan.

    Cartwright mengatakan penggunaan pesawat kargo militer, sebuah inisiatif baru, belum tentu merupakan cara yang efisien untuk memulangkan migran.

     Meskipun Gedung Putih tidak menyebutkan jumlah atau tujuan, penerbangan militer secara realistis hanya dapat mengangkut sekitar 80-84 orang, dibandingkan dengan sekitar 120 orang yang dapat diangkut oleh pesawat komersial pada umumnya, kata Cartwright.

    “Menurut saya, penerbangan ini tidak hanya tidak manusiawi karena memuat orang ke dalam pesawat kargo, menurut saya, hanyalah bentuk lain dari tindakan kriminal, tetapi juga tidak efisien,” katanya.

    Data yang dihimpun oleh Witness at the Border menunjukkan 90 penerbangan deportasi sejauh ini pada bulan Januari.

    Dalam dua minggu terakhir pemerintahan Biden, rata-rata harian adalah sekitar 5,5 penerbangan per hari.

     Angka itu turun menjadi 4,8 penerbangan per hari dalam seminggu terakhir.

    Jumlah total deportasi lebih sulit didapat. ICE menerbitkan beberapa data secara publik, tetapi data tersebut jarang diperbarui dan tidak selalu memberikan gambaran lengkap tentang pekerjaannya.

    Badan tersebut juga berpendapat di pengadilan bahwa mereka tidak selalu dapat memenuhi permintaan data.

    Masalah Baru

    Austin Kocher, seorang pakar imigrasi yang mengajar di Universitas Syracuse, mengatakan kepada Newsweek bahwa janji kampanye Trump yang luas tentang imigrasi berpotensi menciptakan serangkaian masalah baru di lembaga yang bertugas melaksanakan janjinya.

    Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt menjelaskan lebih lanjut ketika ditanya oleh seorang reporter berapa banyak dari mereka yang telah dideportasi memiliki catatan kriminal. 

    “Semuanya,” katanya. 

    “Karena mereka melanggar hukum negara kita secara ilegal dan karena itu mereka adalah penjahat.”

    Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt, dalam jumpa pers hari Selasa kemarin.

    “Kepada warga negara asing yang berpikir untuk mencoba masuk secara ilegal ke Amerika Serikat – pikirkan lagi. Di bawah Presiden ini, Anda akan ditahan dan dideportasi. Setiap hari warga Amerika menjadi lebih aman karena adanya penjahat kejam yang disingkirkan oleh pemerintahan Presiden Trump dari komunitas kita.”

    Bagaimana dengan WNI yang Ada di AS?

    Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington, D.C. Ida Bagus Made Bimantara, Sabtu (25/1/2025), mengingatkan seluruh warga negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat untuk senantiasa membawa kartu identitas dan bersikap tenang saat berhadapan dengan petugas imigrasi dan bea cukai (Immigration and Custom Enforcement/ICE) jika terjadi pemeriksaan.

    Diplomat tertinggi di KBRI Washington yang akrab disapa dengan Sade itu menyampaikan imbauan tersebut seiring dimulainya operasi pemeriksaan identitas imigran dan penggerebekan warga yang diduga tidak memiliki status hukum tetap di Amerika Serikat.

    “Selalu membawa kartu identitas dan apabila diberhentikan oleh petugas imigrasi. Ingat, bahwa seluruh warga dari negara mana pun di AS, dilindungi oleh hukum dan konstitusi AS. Artinya, kita berhak untuk tidak bicara dan menelepon pengacara ketika menghadapi situasi keimigrasian atau situasi hukum lain di AS,” ujar Sade dikutip dari VOA Indonesia.

    WNI Tanpa Status Hukum Kini Pasrah

    Salah seorang WNI tanpa status hukum tetap di DC, yang tidak ingin disebut namanya karena khawatir dengan kemungkinan dampaknya, mengatakan kepada VOA bahwa ia “siap pulang jika memang tertangkap.”

    “Saya serahkan pada Gusti Allah. Saya sudah di AS lebih dari 25 tahun, saya selalu bayar pajak, saya tidak pernah terlibat hal yang aneh-aneh. Saya hanya jadi tukang bersih rumah, jualan, apapun saya lakukan supaya anak saya bisa sekolah bagus,” ujarnya.

    Menurut WNI itu, dia sudah berupaya untuk mengurus dokumen-dokumen yang diperlukan, tetapi prosesnya mandek di pengacara.

    “Saya sudah ke KBRI, hanya ditawari SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor-red). Jadi jika akhirnya saya harus pulang, saya siap. Saya pasrah,” ujarnya lirih.

    Sumber: Newsweek/VOA Indonesia

     

  • Harga Minyak Kembali Bangkit, Investor Bersiap Hadapi Tarif Impor Donald Trump – Page 3

    Harga Minyak Kembali Bangkit, Investor Bersiap Hadapi Tarif Impor Donald Trump – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga minyak mentah menguat pada perdagangan Selasa, 28 Januari 2025. Harga minyak kembali bangkit dari posisi terendah dalam beberapa minggu setelah Gedung Putih menyebutkan rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengenakan tarif impor Kanada dan Meksiko pada pekan ini masih berlaku.

    Mengutip CNBC, Rabu (29/1/2025), kekhawatiran akan melemahnya permintaan yang terkait dengan data ekonomi yang lemah dari China dan meningkatnya suhu di tempat lain membatasi kenaikan itu.

    Harga minyak Brent berjangka ditutup naik 41 sen atau 0,53 persen ke posisi USD 77,49 per barel. Harga minyak West Texas Intermediate w(TI) AS menguat 60 sen atau 0,82 persen ke posisi USD 73,77.

    Harga minyak Brent ditutup di level terendah sejak 9 Januari pada Senin, 27 Januari 2025. Harga minyak WTI mencapai level terendah sejak 2 Januari.

    Sementara itu, Gedung Putih menuturkan, Trump masih berencana untuk mengenakan tarif 25 persen pada Kanada dan Meksiko pada Sabtu, 1 Februari 2025 sambil mempertimbangkan tarif baru pada China.

    “Komentar Donald Trump tentang tarif membuat pasar gelisah,” ujar Analis Price Futures Group, Phil Flynn.

    Tarif itu dapat menganggu aliran produk energi melintasi perbatasan AS dengan Kanada Meksiko.

    Di Libya, pengunjuk rasa setempat mencegah pemuatan minyak mentah pada Selasa di pelabuhan Es Sider dan Ras Lanuf, yang membahayakan sekitar 450.000 barel ekspor per hari.

    Namun, kekhawatiran akan gangguan pasokan mereda setelah National Oil Corp yang dikelola negara Libya mengatakan aktivitas ekspor berjalan normal setelah mengadakan pembicaraan dengan para pengunjuk rasa.

     

     

  • Donald Trump Tanda Tangani 4 Perintah Eksekutif Baru, Termasuk Mengamanatkan Pengembangan Iron Dome – Halaman all

    Donald Trump Tanda Tangani 4 Perintah Eksekutif Baru, Termasuk Mengamanatkan Pengembangan Iron Dome – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden AS Donald Trump menandatangani empat perintah eksekutif baru serta satu proklamasi pada Senin (27/1/2025).

    Keempat perintah eksekutif tersebut meliputi:

    – Melarang “radikalisme gender di militer.”

    – Menghapus program Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi (DEI) dari militer.

    – Mengamanatkan proses pengembangan “American Iron Dome.”

    – Mengembalikan anggota militer yang diberhentikan karena menolak vaksin.

    Selain itu, terdapat satu proklamasi yang memperingati ulang tahun ke-80 pembebasan kamp konsentrasi Auschwitz.

    Trump menyatakan bahwa ia menandatangani perintah eksekutif tersebut saat berada di dalam pesawat Air Force One dalam perjalanan kembali ke Washington dari Florida, mengutip CNN.com.

    Menteri Pertahanan Pete Hegseth diperintahkan untuk menyusun dan menerapkan kebijakan setelah Trump menandatangani perintah tersebut.

    Donald Trump menandatangani serangkaian perintah eksekutif pada hari pertamanya menjabat, Senin 20 Januari 2025 di Gedung Putih. Seminggu kemudian, Trump menandatangani perintah eksekutif baru. (Instagram @whitehouse @potus)

    Radikalisme Gender di Militer

    Mengutip France24, salah satu perintah eksekutif yang ditandatangani Trump berjudul “Penghapusan Radikalisme Gender di Militer.”

    Hal ini tampaknya merujuk pada keberadaan pasukan transgender di militer, meskipun teks lengkap dari perintah tersebut belum tersedia.

    Pada masa jabatan pertamanya, Trump pernah mengumumkan bahwa ia akan melarang pasukan transgender untuk bertugas di militer.

    Namun, larangan tersebut tidak sepenuhnya diterapkan.

    Trump hanya menghentikan perekrutan pasukan transgender tetapi tetap mengizinkan personel yang telah bertugas untuk melanjutkan tugas mereka.

    Joe Biden kemudian membatalkan keputusan tersebut setelah ia menjabat pada tahun 2021.

    Menurut data Departemen Pertahanan AS, sekitar 1,3 juta personel aktif bertugas di militer.

    Aktivis pembela hak transgender memperkirakan terdapat sekitar 15.000 anggota angkatan bersenjata yang transgender, sementara pejabat menyatakan jumlahnya hanya beberapa ribu.

    Program DEI di Militer

    Mengutip New York Post, perintah eksekutif yang membahas DEI di angkatan bersenjata mengarahkan pelarangan terhadap “sistem preferensi berbasis ras atau jenis kelamin” di seluruh elemen Angkatan Bersenjata, Departemen Pertahanan, dan Departemen Keamanan Dalam Negeri.

    Setiap contoh “diskriminasi” yang terkait dengan praktik DEI akan tunduk pada tinjauan internal oleh Menteri Pertahanan Pete Hegseth.

    Iron Dome Amerika

    Donald Trump juga menandatangani perintah eksekutif yang mengharuskan pengembangan ‘American Iron Dome,’ sebuah sistem pertahanan udara jarak pendek.

    Sistem Iron Dome awalnya dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dari Israel dengan dukungan dari Amerika Serikat.

    Sistem ini berfungsi untuk mendeteksi apakah roket yang diluncurkan akan menghantam daerah berpenduduk.

    Jika roket diperkirakan akan jatuh di area yang tidak berpenghuni, sistem akan mengabaikannya dan membiarkannya jatuh tanpa ancaman.

    Pengembangan sistem serupa di Amerika Serikat diperkirakan akan memakan waktu bertahun-tahun untuk diterapkan.

    Pengembalian Anggota Militer yang Menolak Vaksin

    Perintah eksekutif ini juga akan memulihkan tugas bagi anggota militer yang diberhentikan karena menolak mematuhi mandat vaksin selama pandemi COVID-19.

    Mengutip Al Jazeera, sekitar 8.000 anggota militer telah diberhentikan karena menolak vaksin antara Agustus 2021 hingga Januari 2023.

    Daftar Perintah Eksekutif yang Sudah Ditandatangani

    mengutip Al Jazeera, di hari pertamanya menjabat, Senin (20/1/2025), Donald Trump telah menandatangani 26 perintah eksekutif, yaitu:

    1. Pemerintahan – Mengganti Nama Gunung Denali, Teluk Meksiko

    2. Kebijakan luar negeri – Menetapkan kartel dan organisasi internasional sebagai Organisasi Teroris Asing

    3. Sosial – Mereformasi perekrutan federal untuk memprioritaskan prestasi, keterampilan, dan dedikasi konstitusional

    4. Sosial – Mengakhiri program “keberagaman, kesetaraan, dan inklusi” serta program terkait di pemerintahan federal

    5. Gender – Hanya mengakui jenis kelamin biologis dalam kebijakan federal, mengakhiri ideologi identitas gender

    6. Pemerintahan – Membentuk Departemen Efisiensi Pemerintah untuk memodernisasi teknologi federal

    7. Kebijakan luar negeri – Memprioritaskan kepentingan AS dalam semua keputusan kebijakan luar negeri

    8. Imigrasi – Memperkuat proses pemeriksaan untuk mencegah “teroris asing” dan ancaman masuk ke AS

    9. Energi – Mendorong pengembangan sumber daya Alaska seperti minyak, gas, dan mineral

    10. Imigrasi – Memperkuat penegakan hukum imigrasi

    11. Kebijakan luar negeri – Menunda bantuan luar negeri AS selama 90 hari untuk meninjau dan memastikan keselarasan dengan kepentingan AS

    12. Energi – Mendeklarasikan keadaan darurat energi nasional untuk meningkatkan pasokan energi AS

    13. Peradilan pidana – Mengembalikan hukuman mati untuk kejahatan berat

    14. Keamanan perbatasan – Mengamankan perbatasan AS dengan membangun lebih banyak tembok dan menegakkan hukum imigrasi yang ketat

    15. Imigrasi – Mengubah aturan untuk mencegah kewarganegaraan otomatis bagi anak-anak yang lahir di AS jika orang tua mereka berada di negara tersebut secara ilegal atau sementara

    16. Imigrasi – Menghentikan sementara penerimaan pengungsi baru guna memastikan program tersebut sejalan dengan kepentingan AS

    17. Energi – Menghapus peraturan untuk meningkatkan produksi energi AS; menghilangkan “mandat kendaraan listrik (EV)”

    18. Keamanan perbatasan – Mengarahkan militer untuk fokus pada pengamanan perbatasan AS, menghentikan imigrasi ilegal, dan perdagangan narkoba

    19. Pemerintahan – Mencabut izin keamanan mantan pejabat yang terlibat dalam campur tangan pemilu

    20. Komunikasi – Mempermudah pemecatan pegawai federal yang berkinerja buruk atau bertindak melawan kebijakan

    21. Pemerintahan – Menarik diri dari Organisasi Kesehatan Dunia karena “penanganan yang salah” terhadap pandemi COVID-19

    22. Peraturan – Menunda penegakan larangan TikTok selama 75 hari untuk meninjau masalah keamanan

    23. Lainnya – Mencabut perintah eksekutif sebelumnya dan tindakan yang dianggap berbahaya, serta berjanji untuk memulihkan “akal sehat”

    24. Komunikasi – Pemerintah federal akan berhenti menyensor ucapan orang secara daring

    25. Pemerintahan – Berhenti menggunakan lembaga federal untuk menargetkan lawan politik

    26. Lingkungan – Menarik diri dari Perjanjian Paris dan komitmen iklim internasional lainnya

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Google Maps Mau Ganti Nama Teluk Meksiko Jadi Teluk Amerika

    Google Maps Mau Ganti Nama Teluk Meksiko Jadi Teluk Amerika

    Jakarta

    Presiden AS Donald Trump meminta agar nama Teluk Meksiko diganti menjadi Teluk Amerika. Google Maps siap mewujudkan keinginan itu.

    Dilansir dari CNBC, Selasa (28/1/2025) Google mengatakan pihaknya akan mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika. Selain itu, nama Gunung Denali juga akan diganti jadi Gunung McKinley.

    Kedua pergantian nama itu mengikuti arahan dari Presiden Donald Trump yang minggu lalu menandatangani perintah eksekutif untuk perubahan nama pada peta pemerintah dan komunikasi federal. Jika sudah terlaksana, Google akan mengikutinya.

    “Kami menerima beberapa pertanyaan mengenai penamaan di Google Maps. Kami punya kebiasaan yang sudah berlangsung lama untuk menerapkan perubahan nama jika sudah ada perubahan di sumber resmi pemerintahan,” kata Google.

    Google mengatakan, nama Teluk Meksiko tetap sebagai Teluk Meksiko jika dilihat dengan Google Maps dari Meksiko. Para pengguna dari negara lain akan melihat dua nama itu sekaligus.

    Trump sebelumnya mengatakan punya rencana untuk mengembalikan nama Gunung Denali di Alaska menjadi nama Gunung McKinley, sesuai nama mantan Presiden AS. McKinley menurut Trump berjasa membuat Amerika jadi negara kaya lewat aneka tarif pajak dan bakatnya.

    Adalah Presiden AS Barack Obama yang mengganti nama Gunung McKinley menjadi Gunung Denali pada 2015. Nama ini untuk menghormati kebudayaan dan penduduk asli Alaska.

    (fay/agt)