Negara: Meksiko

  • Kebijakan Trump Bikin Panas, Kanada-China-Meksiko Langsung Membalas!

    Kebijakan Trump Bikin Panas, Kanada-China-Meksiko Langsung Membalas!

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif baru yang luar biasa terhadap Meksiko, Kanada, dan China. Tiga negara yang terdampak langsung kebijakan Trump itu pun melakukan pembalasan.

    Dilansir CNN, Minggu (2/2/2025), Trump menandatangani kebijakan ekonomi yang telah lama dijanjikannya di klub Mar-a-Lago miliknya. Pemerintahan Trump mengatakan tarif tersebut ditujukan untuk mengekang aliran obat-obatan terlarang dan imigran gelap ke AS.

    Tetapi, tarif tersebut diprediksi membuat kenaikan harga bagi konsumen AS untuk berbagai barang mulai dari alpukat, sepatu kets hingga mobil.

    Trump, dalam tindakan eksekutifnya, mengumumkan keadaan darurat ekonomi nasional. Dia menggunakan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional yang dikenal sebagai ‘IEEPA’ yang memberi wewenang kepada Presiden AS untuk mengelola impor secara sepihak selama keadaan darurat nasional. Tarif tersebut akan mulai berlaku pada Selasa mendatang pukul 12.01 waktu setempat.

    “Hari ini, saya telah menerapkan Tarif sebesar 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada (10% untuk Energi Kanada), dan tarif tambahan sebesar 10% untuk China,” kata Trump dalam pesan yang diunggah di Truth Social.

    Dia mengatakan IEEPA digunakan ‘karena ancaman besar dari imigran gelap dan obat-obatan terlarang yang membunuh Warga Negara kita’.

    “Termasuk fentanil. Kita perlu melindungi warga Amerika, dan merupakan tugas saya sebagai Presiden untuk memastikan keselamatan semua orang,” ujar Trump.

    Kanada, Meksiko dan China Membalas Trump

    Beberapa jam setelah tindakan Trump, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan tarif balasan sebesar 25% atas barang-barang dari AS yang akan ‘berlaku luas dan mencakup barang-barang sehari-hari’. Dia menepati janjinya bahwa Kanada akan membalas dengan tegas dan cepat jika AS mengenakan pungutan.

    Perwakilan perdagangan negara itu bertemu dengan pejabat pemerintahan Trump baru-baru ini pada hari Jumat dalam upaya untuk mencegah tarif. Sebagai informasi, kebijakan baru Trump tersebut merupakan pembalikan dari perdagangan bebas bea di antara tiga negara Amerika Utara yang telah berlangsung selama beberapa tahun.

    “Malam ini, saya mengumumkan Kanada akan menanggapi tindakan perdagangan AS dengan tarif perdagangan sebesar 25% terhadap barang-barang Amerika senilai USD 155 miliar,” kata Trudeau dalam konferensi pers pada Sabtu malam.

    “Ini akan mencakup tarif langsung atas barang-barang senilai USD 30 miliar mulai hari Selasa, diikuti oleh tarif lebih lanjut atas produk-produk Amerika senilai USD 125 miliar dalam waktu 21 hari, untuk memungkinkan perusahaan-perusahaan Kanada dan rantai pasokan mencari alternatif,” sambungnya.

    Barang-barang yang terkena dampak akan mencakup alkohol, hasil bumi, pakaian, sepatu, peralatan rumah tangga, furnitur, bahan-bahan seperti kayu, dan masih banyak lagi.

    Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum juga langsung menantang kebijakan Trump. Dia menegaskan Meksiko tak akan tunduk begitu saja pada kebijakan negara lain.

    “Ketika kami bernegosiasi dengan negara lain, ketika kami berbicara dengan negara lain, selalu dengan kepala tegak, tidak pernah menundukkan kepala,” kata Sheinbaum saat berbicara di Chicoloapan de Juárez.

    Dia memerintahkan menterinya untuk melaksanakan rencana B. Namun, dia tak menguraikan apa itu.

    “Saya menginstruksikan Menteri Ekonomi untuk melaksanakan rencana B yang telah kami kerjakan, yang mencakup tindakan tarif dan non-tarif untuk membela kepentingan Meksiko,” ujar Sheinbaum dalam sebuah postingan di X.

    Sheinbaum juga membantah Gedung Putih yang menyebut organisasi perdagangan narkoba di Meksiko memiliki ‘aliansi yang tidak dapat ditoleransi’ dengan pemerintah negara tersebut dan menyediakan ‘tempat berlindung yang aman’ bagi kartel. Sheinbaum menegaskan pemerintahannya tidak memiliki aliansi dengan organisasi kriminal dan menyebut tuduhan AS sebagai fitnah.

    Kementerian Perdagangan China mengatakan penerapan tarif sangat melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Dia mengatakan China akan melawan lewat mekanisme di WTO.

    “China akan mengajukan keluhan kepada WTO, dan akan mengambil tindakan balasan yang sesuai untuk dengan tegas membela hak-haknya,” katanya.

    Namun, China tidak dengan menjelaskan tindakan apa yang akan diambil. Kementerian Luar Negeri China mengatakan tarif yang diterapkan Trump ‘tidak konstruktif’ dan hanya akan merusak upaya kedua negara untuk memerangi narkotika. China menyatakan memberikan dukungan kepada AS terkait masalah fentanil, tetapi menurut China fentanil adalah masalah Amerika.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Daftar Barang yang Harganya Naik Pesat usai Aturan Baru AS, Akankah Ada Inflasi?

    Daftar Barang yang Harganya Naik Pesat usai Aturan Baru AS, Akankah Ada Inflasi?

    PIKIRAN RAKYAT – Sabtu, 1 Februari 2025, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menandatangani perintah eksekutif, untuk memberlakukan tarif tinggi pada tiga mitra dagang terbesar AS, yakni Kanada, Meksiko, dan China. Langkah ini menimbulkan kenaikan harga di berbagai sektor.

    Tarif terbaru AS terhadap ketiga negara itu berlaku pada Selasa, 4 Februari 2025. Hal ini memicu ketegangan sebab target tarif menyumbang lebih dari sepertiga produk yang diimpor ke AS, dan mendukung puluhan juta pekerjaan di sana.

    Berikut ini adalah informasi yang perlu diketahui tentang dampak yang diharapkan dari tarif tersebut:

    Seberapa Besar Dampak Kenaikan Tarif?

    Semua barang yang diimpor dari Kanada dan Meksiko akan dikenakan tarif sebesar 25 persen, kecuali produk energi dari Kanada yang akan dikenakan tarif 10 persen, menurut kebijakan terbaru AS. Perintah itu juga memberlakukan tarif 10 persen pada barang-barang dari China.

    Sektor otomotif dan peralatan listrik di Meksiko sangat terpapar pada gangguan akibat tarif ini, begitu juga dengan pengolahan mineral di Kanada, menurut para ekonom di S&P Global. Di Amerika Serikat, risiko terbesar terletak pada sektor pertanian, perikanan, logam, dan produksi mobil.

    Barang Apa Saja yang Akan Naik Harganya?

    Pemerintah AS, melalui kebijakan tarif yang baru, berpotensi memicu kenaikan harga barang bagi konsumen. Beberapa perusahaan hanya punya dua pilihan, meneruskan biaya tarif kepada konsumen dengan menaikkan harga barang, atau memilih untuk menanggung biaya tersebut sendiri.

    Selain itu, beberapa perusahaan juga bisa berusaha membebankan biaya tarif ini kepada pemasok luar negeri dengan merundingkan harga yang lebih rendah.

    Menurut penelitian yang dilakukan selama masa jabatan pertama Presiden Trump, ketika tarif dikenakan pada China, sebagian besar biaya tarif tersebut diteruskan kepada konsumen Amerika. Ini adalah skenario yang kemungkinan besar akan terulang kembali.

    “Ini bisa berarti harga barang di pasar, di dealer mobil, dan di pompa bensin akan naik,” kata sumber yang terlibat di lapangan, dikutip dari The NewYork Times, Minggu, 2 Februari 2025.

    Kenaikan harga juga diperkirakan terjadi pada produk energi. Sekitar 60 persen minyak yang diimpor oleh AS berasal dari Kanada.

    Meskipun tarif pada produk energi Kanada lebih rendah dibandingkan dengan produk impor lainnya, tarif ini tetap berpotensi menyebabkan kenaikan harga bahan bakar, khususnya di wilayah Midwest, tempat kilang mengolah minyak Kanada menjadi bensin dan solar.

    Hal ini memicu kekhawatiran tentang tekanan inflasi di berbagai sektor. Analis di Goldman Sachs mengungkapkan bahwa jika Trump melanjutkan penerapan tarif secara menyeluruh, hal tersebut dapat menaikkan harga di AS sekaligus memperlambat pertumbuhan ekonomi.

    Mayoritas ekonom juga memperkirakan bahwa hambatan perdagangan baru ini bisa menyebabkan lonjakan inflasi sementara.

    Kenaikan harga bisa terjadi dalam waktu singkat, terutama pada barang-barang yang tidak tahan lama, seperti bahan makanan.

    “Sebagian besar alpukat di AS diimpor dari Meksiko, dan harga alpukat bisa naik dalam beberapa minggu setelah tarif diterapkan,” kata Felix Tintelnot, seorang profesor ekonomi di Duke University.

    Tak hanya alpukat, harga barang lain seperti mentimun dan tomat juga diperkirakan akan melonjak. Namun, harga barang tahan lama, seperti mobil, mungkin akan mengalami kenaikan lebih lambat karena adanya persediaan yang masih ada, atau karena perusahaan menganggap tarif tersebut bersifat sementara.

    Meskipun kenaikan harga mungkin membutuhkan waktu, jika tarif ini terus diberlakukan, kenaikan harga tersebut akan datang juga.

    “Itu mungkin akan memakan waktu, tetapi jika tarif ini berlanjut, maka kenaikan harga tersebut pasti akan datang,” ujar Tintelnot. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Nyaris Rp 1 Triliun Modal Asing Cabut dari Indonesia, Ada Apa? – Page 3

    Nyaris Rp 1 Triliun Modal Asing Cabut dari Indonesia, Ada Apa? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) mencatat modal asing mengalir keluar pada akhir Januari 2025. Sepanjang 2025, tercatat masih banyak modal asing yang keluar dari Indonesia.

    Direktur Eksekutif Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso menjelaskan, berdasarkan data transaksi 30 Januari 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp 0,82 triliun

    “Nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp 0,82 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp 0,40 triliun di pasar saham, jual neto Rp 0,43 triliun di pasar SBN, dan beli neto Rp 5 miliar di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” kata Ramdan dikutip dari situs resmi Bank Indonesia, Minggu (2/2/2025).

    Ramdan menambahkan, Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 30 Januari 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp 1,72 triliun di pasar saham, beli neto sebesar Rp 2,11 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 12,93 triliun di SRBI. 

    “Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” jelas Ramdan.

    Premi CDS Indonesia 5 tahun per 30 Januari 2025 sebesar 74,74 bps, naik dibanding dengan 24 Januari 2025 sebesar 72,93 bps. Sedangkan Rupiah dibuka pada level (bid) Rp 16.260 per dolar AS dan Yield SBN 10 tahun stabil di 6,96 persen.

    Rupiah Akhir Januari 2025

    Sebelumnya, nilai tukar rupiah (kurs) melemah pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (31/1/2025). Rupiah amblas 40 poin atau 0,25 persen menjadi 16.297 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya 16.257 per dolar AS.

    Analis Mata Uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan nilai tukar atau kurs rupiah melemah usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengancam Kanada dan Meksiko atas kebijakan tarif sebesar 25 persen.

    “Rupiah diperkirakan akan kembali melemah terhadap dolar AS yang menguat. Dolar AS yang sempat melemah pascadata pertumbuhan PDB AS kuartal IV 2024 yang lebih rendah dari perkiraan berbalik menguat setelah Trump yang kembali mengancam tarif 25 persen kepada Kanada dan Meksiko,” ujarnya dikutip dari Antara, Jumat (31/1/2025).

     

  • Hari Ini, Trump Berlakukan Tarif 25 Persen untuk Kanada dan Meksiko, 10 Persen untuk China

    Hari Ini, Trump Berlakukan Tarif 25 Persen untuk Kanada dan Meksiko, 10 Persen untuk China

    WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang memberlakukan tarif 25 persen untuk barang-barang impor dari Kanada dan Meksiko, serta tarif 10 persen untuk barang-barang dari China. Langkah ini diumumkan pada Minggu, 2 Februari.

    Menurut pernyataan pemerintahan AS, tarif 25 persen akan dikenakan pada barang-barang Kanada dan tarif 10 persen pada sumber daya energi dari Kanada, sampai negara tersebut bekerja sama dengan AS dalam upaya pemberantasan penyelundupan narkoba dan meningkatkan keamanan perbatasan.

    Perintah eksekutif tersebut juga memberikan opsi untuk meningkatkan tarif lebih lanjut jika salah satu negara tersebut memberlakukan pembalasan terhadap kebijakan Washington, seperti yang dikutip ANTARA, Minggu 2 Februari.

    Tarif baru ini akan berlaku untuk barang-barang Kanada yang tiba di AS mulai pukul 12:01 pagi waktu timur (12:01 WIB) pada 4 Februari.

    Namun, barang yang telah dimuat di kapal atau sedang dalam perjalanan, tetapi belum memasuki AS sebelum 1 Februari pukul 12:01 pagi waktu timur, tidak akan dikenakan tarif tambahan.

    Presiden Trump sebelumnya juga menegaskan bahwa China, Kanada, dan Meksiko tidak dapat melakukan tindakan apa pun untuk mencegah penerapan bea oleh AS.

    Trump menuduh Kanada sebagai penyebab utama meningkatnya penyelundupan narkoba ke AS dan juga menyalahkan Meksiko atas masuknya narkoba ke AS. Selain itu, China dituduh bertanggung jawab atas produksi narkoba tersebut.

    Kebijakan ini menandai langkah signifikan dalam hubungan perdagangan AS dengan negara-negara tetangga dan China, dengan Trump berfokus pada masalah penyelundupan narkoba dan keamanan perbatasan.

  • Trump Berlakukan Tarif Impor Produk Meksiko dan Kanada 25 Persen, China Naik 10 Persen – Halaman all

    Trump Berlakukan Tarif Impor Produk Meksiko dan Kanada 25 Persen, China Naik 10 Persen – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi menetapkan tarif impor tinggi untuk sejumlah produk impor dari Meksiko, Kanada dan China, Sabtu (1/2/2025).

    Trump mengenakan tarif 25 persen untuk semua produk impor dari Meksiko dan sebagian besar barang dari Kanada.

    Untuk produk energi dari Kanada, Donald Trump mengenakan tarif impor sebesar 10 persen.

    Setelah Meksiko dan Kanada, ada tarif tambahan sebesar 10 persen dikenakan ke barang-barang dari China. Rangkaian tarif ini tidak memiliki pengecualian.

    “Hari ini saya telah menerapkan tarif sebesar 25 persen untuk impor dari Meksiko dan Kanada (10 persen untuk energi Kanada), dan tarif tambahan sebesar 10 persen untuk China,” tulis Donald Trump dalam unggahannya di media sosial Truth Social, dikutip dari CNN pada Minggu (2/2/2025).

    Pemerintahan Trump beralasan, tarif tinggi diberlakukan demi menahan aliran obat-obat terlarang dan imigran gelap ke AS.

    Trump telah mengumumkan keadaan darurat ekonomi nasional dengan menggunakan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional (International Emergency Economic Powers Act/IEEPA).

    IEEPA memberi wewenang kepada presiden untuk mengelola impor selama keadaan darurat nasional. Rangkaian tarif akan mulai berlaku pada hari Selasa (4/2/2025) pukul 00:01 waktu setempat.

    “Hal ini dilakukan melalui Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional karena ancaman besar dari imigran gelap dan obat-obatan terlarang yang membunuh warga negara kita,” tulis Trump.

    Beberapa jam setelah pengumuman Trump, Meksiko dan Kanada langsung membalas tarif yang diberlakukan kepada barang-barang mereka.

    Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan tarif balasan sebesar 25 persen untuk barang-barang AS yang di antaranya mencakup produk sehari-hari.

    “Barang-barang yang terkena dampak akan mencakup alkohol Amerika, hasil bumi, pakaian, sepatu, peralatan rumah tangga, furnitur, bahan-bahan seperti kayu, dan masih banyak lagi,” kata Justin Trudeau.

    Serupa dengan Kanada, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan negaranya juga akan membalas AS dengan pengenaan tarif untuk produk dari Negeri Paman Sam.

    Dalam unggahannya di media sosial X, ia mengungkap telah memberi arahan agar produk AS dikenakan tarif juga. Namun, Claudia Sheinbaum tak merinci lebih detail.

     

  • Trump Resmi Kenakan Tarif Impor ke China, Kanada, dan Meksiko, Perang Dagang Memanas

    Trump Resmi Kenakan Tarif Impor ke China, Kanada, dan Meksiko, Perang Dagang Memanas

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerapkan bea masuk atau tarif impor sebesar 25% terhadap Kanada dan Meksiko serta 10% terhadap China dalam perang dagang.

    Kebijakan ini merupakan awal dari serangkaian tindakan yang dijanjikan Trump untuk menargetkan mitra dagang utama Amerika Serikat, baik sekutu maupun rival.

    Melansir Bloomberg pada Minggu (2/2/2025) Trump menandatangani perintah tarif tersebut pada hari Sabtu (1/2/2025) waktu setempat. 

    Tarif ini mulai berlaku pada Selasa, 4 Februari 2025 pukul 12.00 waktu setempat. Meskipun masih belum jelas apakah ada peluang terakhir untuk mencapai kesepakatan sebelum itu, langkah ini mencakup berbagai jenis barang yang berasal dari tiga negara yang menjadi mitra dagang utama Amerika Serikat (AS).

    Perintah tersebut juga memungkinkan AS meningkatkan tarif lebih lanjut jika negara-negara yang terkena dampak merespons dengan tindakan serupa. Tarif baru ini akan berlaku di atas bea masuk yang sudah ada sebelumnya.

    Trump mengatakan bahwa tarif ini adalah bentuk hukuman terhadap tiga negara tersebut karena dianggap gagal mencegah arus masuk migran tidak berdokumen dan perdagangan narkoba ilegal. Namun, dia sempat mengisyaratkan kemungkinan pembebasan tarif jika Meksiko dan Kanada mengambil langkah untuk mengatasi masalah yang menjadi perhatiannya.

    Dampak Besar pada Perdagangan dan Industri

    Impor energi dari Kanada, seperti minyak dan listrik, akan dikenakan tarif lebih rendah sebesar 10% untuk menghindari kenaikan harga bahan bakar dan minyak pemanas rumah tangga di AS. Namun, kebijakan ini tetap diperkirakan akan berdampak besar pada perdagangan antara AS, Kanada, dan Meksiko—tiga negara yang menyumbang hampir setengah dari total volume impor AS.

    Langkah ini juga mencabut ketentuan pengecualian de minimis untuk paket kecil yang dikirim ke AS dari Kanada dan China. Artinya, tarif akan berlaku lebih luas, termasuk pada barang-barang yang dikirim dalam jumlah kecil melalui e-commerce, meskipun cakupan spesifiknya belum jelas.

    Dampak terbesar diperkirakan akan dirasakan oleh sektor otomotif dan energi. Industri otomotif AS memperingatkan bahwa karena rantai pasokan manufaktur AS dan Kanada sangat terintegrasi, tarif ini dapat mengganggu produksi dan menyebabkan kenaikan harga bagi konsumen.

    “Pengenaan tarif ini akan merugikan lapangan kerja, investasi, dan konsumen di Amerika,” kata Presiden Autos Drive America Jennifer Safavian dalam pernyataan tertulis. 

    Dia mengatakan Industri otomotif AS akan lebih diuntungkan dengan kebijakan yang mengurangi hambatan manufaktur, menyederhanakan regulasi, dan membuka peluang ekspor yang lebih besar. 

    Sementara itu, dalam keadaan darurat energi yang diumumkan Trump sejak hari pertama menjabat, beberapa produk seperti bensin olahan, diesel, uranium, batu bara, biofuel, dan mineral penting akan dikenakan tarif lebih rendah sebesar 10%.

    Beberapa wilayah di AS, termasuk Pacific Northwest dan Timur Laut, sangat bergantung pada pasokan listrik dan gas dari Kanada. Para pelaku industri minyak telah memperingatkan bahwa bahkan kenaikan tarif 10% pada impor minyak mentah dapat berdampak besar pada kilang di Midwest yang memiliki sedikit opsi substitusi dalam waktu dekat.

    Reaksi Meksiko dan Kanada atas Tarif Impor Trump

    Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menyatakan pada Sabtu (1/2/2025) malam bahwa dia telah menginstruksikan Menteri Ekonomi untuk merancang rencana tanggapan yang mencakup tarif balasan terhadap AS.

    Meksiko juga berencana menerapkan langkah-langkah non-tarif, sembari menyerukan kerja sama dengan AS dalam isu-isu keamanan dan krisis kesehatan akibat fentanyl. Menurut Gabriela Siller, Direktur Analisis Ekonomi di Grupo Financiero Base, kebijakan tarif ini bisa membuat ekonomi Meksiko mengalami resesi parah jika bertahan lebih dari tiga bulan. Dia juga memperingatkan bahwa depresiasi peso Meksiko bisa mencapai rekor tertinggi dan investasi asing baru di negara itu dapat terhenti.

    Pemerintahan Trump telah berulang kali memperingatkan Kanada bahwa jika negara tersebut menerapkan tarif balasan, AS akan meningkatkan eskalasi. Ketentuan pembalasan dalam perintah tarif yang ditandatangani Trump hanya memperkuat kemungkinan perang dagang yang semakin memanas.

    Namun, perintah tarif terhadap Kanada mencakup mekanisme untuk menghapus tarif tersebut. Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, dapat memberi tahu Trump jika Kanada telah mengambil langkah yang dianggap cukup untuk mengatasi krisis kesehatan publik melalui tindakan penegakan hukum bersama. Jika Trump setuju, tarif bisa dicabut. Namun, mengingat Kanada telah mengambil langkah-langkah pengetatan perbatasan sebelumnya demi meredakan ketegangan dengan AS—yang ternyata tetap tidak mencegah kebijakan tarif ini—masih belum jelas seberapa realistis skenario ini.

  • Nilai Tukar Rupiah 1 Dolar Hanya Rp8 Ribu karena Google Eror, Diduga Serangan Hacker

    Nilai Tukar Rupiah 1 Dolar Hanya Rp8 Ribu karena Google Eror, Diduga Serangan Hacker

    PIKIRAN RAKYAT – Data nilai tukar (kurs) rupiah Rp8.170,65 per dolar Amerika Serikat (AS) tercantum di Google pada Sabtu, 1 Februari 2025 sore.

    Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menduga, data nilai tukar rupiah hanya Rp8.170,65 per dolar AS pada tampilan Google adalah serangan peretas (hacker).

    “Ini kemungkinan besar hanya sesaat, di hari Senin sudah kembali normal,” kata Ibrahim di Jakarta pada Sabtu, 1 Februari 2025 seperti dikutip dari Antara.

    1 Dolar Berapa Rupiah?

    Kurs rupiah berada pada level Rp16.305 per dolar AS pada penutupan perdagangan Jumat, 31 Januari 2025, jauh di atas nilai tukar yang ditampilkan Google Sabtu sore.

    Pendapat Ibrahim, para hacker mempermainkan nilai tukar rupiah sebagai ekspresi kekecewaan mereka.

    Asumsi Ibrahim mempertimbangkan target Presiden Prabowo Subianto yang ingin mengejar pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    Menurutnya, data kurs pada Google itu adalah cara hacker menunjukkan, rupiah dapat bernilai Rp8.000 jika pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen tahun 2025.

    Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025

    Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya di kisaran 4,8-5,1 persen dan merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 3,3 persen.

    Kementerian Keuangan memproyeksikan 5,2 persen. Kondisi ekonomi kelas menengah ke bawah masih menghadapi berbagai tantangan, terutama risiko lonjakan pengangguran.

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tersentralisasi dikhawatirkan tak optimal mendorong pertumbuhan ekonomi. Jika konsumsi masyarakat meningkat tapi investasi stagnan, ekonomi sulit tumbuh signifikan.

    Kebijakan Presiden AS Donald Trump dikhawatirkan mempengaruhi kinerja perekonomian Indonesia. Perang dagang AS dengan Tiongkok, Eropa, Kanada dan Meksiko diperkirakan terjadi Januari dan Februari.

    Trump mengancam memberi denda 100 persen negara-negara anggota BRICS yang tak menggunakan dolar AS dalam perdagangan internasional.

    Federal Reserve memutuskan tetap mempertahankan suku bunga meski Trump meminta melakukan penyesuaian. Berbagai gejolak ekonomi ini kemungkinan besar pemicu kurs rupiah dipermainkan hacker.

    Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan, nilai tukar rupiah Rp16.312 per dolar AS pada Jumat, 31 Januari 2025.

    “Kami sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia terkait ketidaksesuaian tersebut untuk segera dapat melakukan koreksi yang diperlukan,” ucap Ramdan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Resmi, Trump Terapkan Tarif Impor Tinggi untuk Kanada, Meksiko dan China – Halaman all

    Resmi, Trump Terapkan Tarif Impor Tinggi untuk Kanada, Meksiko dan China – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif pada hari Sabtu (1/2/2025).

    Perintah eksekutif tersebut, berisi penerapan tarif baru pada barang-barang impor dari Kanada, Meksiko, dan China. 

    Keputusan ini menandakan langkah dramatis dalam kebijakan ekonomi AS yang berpotensi memicu perang dagang dengan tiga mitra dagang terbesar negara tersebut.

    Menurut laporan New York Times, Trump menandatangani tiga perintah eksekutif yang mengenakan tarif 25 persen pada semua barang dari Meksiko dan Kanada. 

    Selain itu, tarif sebesar 10 persen dikenakan pada ekspor minyak dari Kanada serta barang-barang dari China. 

    Tarif ini diperkirakan akan mulai berlaku pada hari Selasa, 4 Februari 2025.

    Menurut Trump, tindakan ini diambil berdasarkan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional yang memungkinkan presiden untuk memberlakukan tarif dengan alasan ancaman terhadap keamanan nasional.

    Trump juga mengutip krisis opioid yang sedang melanda Amerika Serikat sebagai alasan untuk kebijakan ini.

    Dalam sebuah pernyataan di media sosial Truth Social, Trump menyalahkan Kanada atas perdagangan narkoba yang dianggap memperburuk krisis kesehatan di AS. 

    “Kita perlu melindungi warga Amerika, dan merupakan tugas saya sebagai Presiden untuk memastikan keselamatan semua orang.”

    “Saya berjanji dalam Kampanye saya untuk menghentikan banjir imigran gelap dan narkoba yang mengalir melewati Perbatasan kita, dan warga Amerika dengan suara bulat mendukungnya.”

    “Negara-negara ini memainkan peran utama dalam tantangan-tantangan ini,” ujar Trump, mengklaim bahwa Kanada gagal bekerja sama dengan penegak hukum AS untuk mengatasi peredaran narkoba ilegal, dikutip dari The Guardian.

    Pernyataan ini memicu ketegangan dengan Kanada dan Meksiko, yang merasa kebijakan ini tidak adil dan merugikan hubungan perdagangan yang sudah terjalin selama puluhan tahun.

    Respon Meksiko dan Kanada

    Atas tindakan Trump ini, Meksiko kemudian mengumumkan akan mengenakan tarif balasan atas barang-barang AS.

    Hal tersebut diumumkan oleh Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum.

    Ia menegaskan bahwa negaranya akan mengambil langkah balasan yang meliputi tarif dan tindakan lainnya untuk melindungi kepentingan ekonomi Meksiko.

    Sheinbaum menanggapi tuduhan Gedung Putih yang mengeklaim, adanya hubungan antara pemerintah Meksiko dengan organisasi kriminal yang terlibat dalam perdagangan narkoba.

    “Kami dengan tegas menolak fitnah Gedung Putih bahwa pemerintah Meksiko memiliki aliansi dengan organisasi kriminal, serta segala niat untuk mencampuri wilayah kami,” tulis Sheinbaum dalam sebuah posting di X, dikutip dari AP News.

    “Jika pemerintah Amerika Serikat dan lembaga-lembaganya ingin mengatasi masalah konsumsi fentanil yang serius di negara mereka, mereka dapat memerangi penjualan narkoba di jalanan kota-kota besar, yang tidak mereka lakukan, dan pencucian uang yang dihasilkan dari aktivitas ilegal ini telah menyebabkan begitu banyak kerugian bagi penduduknya,” tambahnya.

    Sementara itu, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menyatakan bahwa negaranya akan mengenakan tarif 25 persen pada impor AS yang bernilai hingga 155 miliar USD.

     “Hal ini akan berdampak nyata bagi Anda, rakyat Amerika,” ungkap Trudeau.

    Ia menambahkan, kebijakan Trump akan menyebabkan kenaikan harga barang-barang konsumsi, seperti makanan dan produk lainnya.

    Trudeau juga mengingatkan masyarakat AS bahwa pasukan Kanada bertempur bersama pasukan AS di Afghanistan, dan tindakan Gedung Putih ini justru merusak hubungan baik yang sudah terbina.

    “Tindakan yang diambil hari ini oleh Gedung Putih justru memecah belah kita, alih-alih menyatukan kita,” kata Trudeau.

    Selain dampak langsung pada hubungan perdagangan AS dengan Kanada dan Meksiko, tarif baru ini berpotensi menambah ketidakpastian ekonomi yang sudah rapuh

    Jika China juga memutuskan untuk merespons dengan tarif mereka sendiri, ketegangan ini bisa berkembang menjadi perang dagang yang lebih luas, yang dapat merugikan perekonomian global secara keseluruhan.

    Perintah eksekutif Trump ini menunjukkan adanya perubahan besar dalam kebijakan luar negeri dan perdagangan AS, yang akan terus memengaruhi dinamika ekonomi global dan hubungan diplomatik antara negara-negara besar.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Donald Trump

  • Harga Emas Antam Hari Ini 2 Februari 2025, Masih Cetak Rekor Tertinggi! – Page 3

    Harga Emas Antam Hari Ini 2 Februari 2025, Masih Cetak Rekor Tertinggi! – Page 3

    Sebelumnya, harga emas dunia melampaui posisi kunci USD 2.800 untuk pertama kali pada Jumat, 31 Januari 2025.

    Kenaikan harga emas didorong keinginan pelaku pasar untuk mencari aset yang aman atas ancaman tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang meningkatkan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global dan tekanan inflasi.

    Mengutip CNBC, Sabtu (1/2/2025), harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi USD 2.810,55 per ounce, setelah mencapai rekor tertinggi USD 2.817,23 pada awal sesi perdagangan.

    Harga emas berjangka AS sedikit berubah ke posisi USD 2.822,90, diperdagangkan dengan premi terhadap harga emas spot.

    “Ada banyak ketidakpastian di luar sana saat ini dan juga sikap menunggu dan melihat di panggung geopolitik dengan tarif,” ujar Senior Market Strategis RJO Futures, Bob Haberkorn.

    Adapun Donald Trump telah menetapkan batas waktu pada Sabtu, 1 Februari 2025 untuk mengenakan tarif 25 persen pada impor dari Kanada dan Meksiko. Ia menuturkan, masih mempertimbangkan tarif baru pada barang-barang China.

    Emas batangan, aset pilihan selama masa gejolak ekonomi dan geopolitik berada di jalur yang tepat untuk mencatat kinerja bulanan terbaik sejak Maret 2024, naik lebih dari 7 persen pada Januari. Loga mini melampaui beberapa rekor puncak tahun lalu.

    “Selain itu, sinyal beragam yang kita dapatkan dari the Fed dan pemerintahan Trump saat ini menyebabkan ketidakpastian di pasar. Trump ingin memangkas suku bunga, sementara the Fed ingin mempertahankannya,” ia menambahkan.

     

     

  • Ini Pabrik Mobil Ford di Cuautitlan Izcalli Meksiko

    Ini Pabrik Mobil Ford di Cuautitlan Izcalli Meksiko

    Ini Pabrik Mobil Ford di Cuautitlan Izcalli Meksiko